Anda di halaman 1dari 2

Modal Statair adalah jumlah investasi para pemegang saham yang tertuang dalam akte

pendirian perusahaan yang mengandung jumlah modal maksimal yang harus disetorkan para
pemegang saham sesuai dengan nominal masing-masing yang terdapat pada akte pendirian
tersebut. Dalam neraca, modal ini tercatat secara tetap dan terbagi atas saham saham.

Secara Umum di dalam banyak praktik untuk mekanisme penempatan modalnya, para
pemegang saham tidak langsung menyetorkan secara penuh kepada perusahaan namun
dengan cara bertahap melalui modal ditempatkan yang merupakan modal awal dasar untuk
nantinya direalisasikan dengan setoran modal secara aktualnya melalui penerbitan saham
perusahaan untuk dapat diambil dan disetorkan (paid in capital) oleh pemegang saham.

Modal Statutair merupakan pembelian saham saham dikurang jumlah yang dikapitalisasi
sebagai modal saham.

Modal Statutair adalah Modal perseroan, disebut juga modal saham atau modal sero yaitu
jumlah modal yang disebut dalam akta pendirian dan merupakan suatu jumlah maksimum,
sejauh perseroan dapat mengeluarkan sertifikat saham.

Dalam neraca, modal statutair mempunyai jumlah tetap, dan jumlahnya terbagi-bagi atas
saham-saham. Masyarakat yang ingin memiliki perseroan ini dapat melakukannya dengan
cara membeli saham-saham (sertifikat saham) ini.

Modal perseroan menurut kebiasaan tidak ditempatkan seluruhnya sekaligus, tetapi ada
sebagian yang ditempatkan dan ada sebagian yang masih disimpan dalam portepel
(portofolio).

Saham portofolio ini baru akan dikeluarkan lagi bila perseroan membutuhkan taambahan
modal. Menurut undang-undang Perseroan paling sedikit seperlima dari modal perseroan
harus ditempatkan. Selanjutnya harus ditentukan kapan modal saham yang ada dalam
portofolio harus ditempatkan.

Modal ditempatkan (modal statutair) atau disebut sebagai investasi pemegang saham
(shareholder investment) adalah jumlah modal yang disebut dalam akte pendirian perseroan
dan merupakan jumlah maksimum, atau modal ditempatkan itu merupakan jumlah total dari
dua sumber utama modal para pemegang saham.

Sumber utama modal ditempatkan (modal statutair) adalah sebagai berikut :

1. Modal yang disetorkan oleh pemegang saham dan pihak-pihak lain yang disebut dengan
modal disetor (paid in capital). Sumber utama modal disetor ini dari penerbitan saham-saham
atau sertifikat saham yang dapat dimiliki oleh masyarakat.Ada 2 jenis/kelas saham yaitu
saham biasa dan saham preferen. Modal yang disetorkan oleh pemegang saham ini dicatat
dalam akun yang terpisah bagi masing-masing jenis/kelas saham, apabila hanya terdapat satu
jenis saham atau satu kelas saham maka akun tersebut diberi nama saham biasa (common
stock) atau modal saham (capital stock). Sumber modal disetor lain bisa berasal dari
sumbangan (donasi) aktiva dari kelompok masyarakat atau pemerintah daerah yaitu berupa
tanah atau bangunan sebagai insentif agar perseroan tersebut berlokasi pada
komunitasnya.Modal disetor ini dengan Modal Sumbangan.

2. Laba bersih yang ditahan dalam perusahaan, yang dinamakan dengan laba ditahan
(retained earnings). Laba ditahan berasal dari operasi perusahaan. Laba bersih meningkatkan
laba ditahan sementara dividen mengurangi laba ditahan, jadi laba ditahan mencerminkan
laba bersih kumulatif perseroan yang belum didistribusikan kepada para pemegang saham
sebagai dividen. Saldo Laba ditahan ini tidak boleh diintreprestasikan sebagai kas yang
tersisa setelah dividen dibagikan karena laba yang ditahan dalam bisnis dan bagian kas dari
laba tersebut biasanya digunakan oleh pihak manajemen apabila perusahaan membutuhkan
modal yang lebih banyak untuk memperbaiki atau memperluas operasi perusahaan. Namun
untuk membedakan laba ditahan yang bebas digunakan dan yang dibatasi penggunaannya
dibuat akun khusus yang diberi nama sesuai dengan maksud diadakan penyisihan tersebut.
Apabila perusahaan menyisihkan laba ditahan untuk ekspansi perusahaan, maka akun
tersebut diberi nama “penyisihan ekspansi perusahaan”. Apabila dalam perseroan terdapat
akun penyisihan maka laporan laba yang ditahan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

(1) menjelaskan bagian laba yang ditahan disisihkan, dan

(2) menjelaskan bagian laba yang penggunaannya tidak dibatasi dan jumlah dari kedua
bagian ini kemudian disajikan dalam neraca.

Sumber :

BMP EKMA4115_ MODUL 4

https://www.stanakuntansi.com/2018/04/pencatatan-modal-saham-dalam-akuntansi.html

Anda mungkin juga menyukai