Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas tuntunan dan
penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “
Tinjauan Pelaksanaan Pembangunan Kolam Olak di Dusun 1, Desa Kuanheum,
Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang”
Bapak Ir. Piter Djami Rebo, M.Si. selaku Direktur Akademi Teknik Kupang,
Bapak I Gede Oka Wiradnyana , ST. MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipi, Bapak
I Gede Oka Wiradnyana, ST. MT Selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing penulis selama perkuliahan dan juga dalam penyusunan laporan ini,
Bapak Marchaban Soeparno,SST,M.Si Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing penulis selama penyusunan laporan ini, Bapak Direktur PT. Dharma
Ananta Buana beserta staf yang mau menerima dan menolong penulis selama
melakukan kerja praktek ,Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan
baik berupa doa dan moril bagi penulis selama perkuliahan di Akademi Teknik
Kupang hingga penulis menyelesaikan perkuliahan, Teman-teman seperjuangan
Akademi Teknik Kupang angkatan 15, senior ,serta alumni yang senantiasa
membantu penulis selama penyusunan laporan ini.
Akhir kata penulis mempersembahkan Laporan ini agar dapat bermanfaat dan
memberikan kontribusi bagi pembaca mengenai pengetahuan bangunan air dan
demi kesempurnaan laporan ini Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.
Penulis
Halaman i
DAFTAR ISI
BAB II ..................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 6
2.1 Pengertian Embung ........................................................................... 6
Halaman ii
BAB IV ................................................................................................................. 45
TINJAUAN PELAKSANAAN ............................................................................ 45
4.1 Tinjauan Umum .............................................................................. 45
BAB V................................................................................................................... 69
PENUTUP ............................................................................................................. 69
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 69
Halaman iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman iv
Gambar 29 Gambar Situasi .......................................................................... 78
Gambar 30 Gambar Denah Spillway dan Potongan SP............................... 79
Gambar 31 Gambar Potongan SP 1 dan SP 2 .............................................. 80
Gambar 32 Gambar Potongan SP 1, SP 2,SP 3, SP 4, SP 5, SP 6 ............... 81
Gambar 33 Gambar Potongan Melintang TG .............................................. 82
Gambar 34 Gambar Potongan Melintang TG 1 ........................................... 83
Gambar 35 Gambar Potongan Melintang TG 2 ........................................... 84
Gambar 36 Gambar Potongan Melintang TG 3 ........................................... 85
Gambar 37 Potongan Melintang TG 4......................................................... 86
Gambar 38 Potongan Melintang TG 4......................................................... 87
Halaman v
DAFTAR TABEL
Halaman vi
BAB I
PENDAHULUAN
Halaman 1
daerah kabupaten Kupang mengusulkan ke Satuan Kerja Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II, Ditjen SDA, Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat melalui PPK Kegiatan Danau Situ dan Embung I
bekerjasama dengan PT. Dharma Anantha Bhuana sebagai kontraktor
pelaksana melaksanakan kegiatan “Pembangunan Embung Serbaguna 3
Buah di Kabupaten Kupang” salah satunya yaitu Pembangunan Embung
Serbaguna Oemari yang berada di Desa Kuanheum, Kecamatan Amabi
Oefeto, guna meningkatkan manfaat embung serbaguna.
Halaman 2
1.2 Rumusan Masalah
Halaman 3
Waktu Berakhir Pekerjaan : 20 Juli 2018
1. Letak Geografis
2. Batas Administratif
Halaman 4
Gambar 1 Peta Lokasi
Sumber: Google Earth, 2018
Halaman 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Halaman 6
yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja, misalnya untuk
pembangkit tenaga listrik, atau pengendalian banjir, atau
perikanan darat, atau tujuan lainnya tetapi hanya untuk satu
tujuan saja.
b. Embung serbaguna (multipurpose dams) adalah embung yang
dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan misalnya :
PembangkitListrik Tenaga Air (PLTA) dan irigasi (pengairan),
dan lain-lain.
2. Embung berdasarkan penggunaannya
Berdasarkan penggunaannya embung dibagi menjadi 3. (Soedibyo,
1993), yaitu :
a. Embung penampung air (Storage dams)
Embung penampung air (Storage dams) adalah embung yang
digunakan untuk menyimpan air pada masa surplus dan
dipergunakan pada masa kekurangan. Fungsi lain pada embung
penampung air adalah untuk tujuan rekreasi, perikanan,
pengendalian banjir dan lain-lain.
b. Embung pembelok (diversion dams)
Embung pembelok (diversion dams) adalah embung yang
digunakan untuk menaikan muka air, biasanya untuk mengalirkan
air ke dalam sistem aliran menuju ke tempat yang memerlukan
air.
c. Embung penahan (detention dams)
Embung penahan (detention dams) adalah embung yang
digunakan untuk memperlambat dan mengusahakan seminimal
mungkin efek aliran banjir yang mendadak. Air ditampung secara
berkala/sementara ,lalu dialirkan melalui pelepasan (outlet). Air
ditahan selama mungkin dan dibiarkan meresap di daerah
sekitarnya.
3. Embung berdasarkan jalannya air
Berdasarkan jalannya air embung dibagi menjadi 2 tipe yaitu :Embung
untuk dilewati air dan embung untuk menahan air (Soedibyo, 1993).
Halaman 7
a. Embung untuk dilewati air (overflow dams)
Embung untuk dilewati air (overflow dams) adalah embung yang
dibangun untuk dilimpasi air misalnya pada bangunan pelimpah
(spillway).
b. Embung untuk menahan air (non overflow dams)
Embung untuk menahan air (non overflow dams) adalah embung
yang sama sekali tidak boleh dilimpasi air misalnya pada
bangunan Tanggul.
Kedua tipe ini biasanya dibangun berbatasan dan dibuat dari
timbunan tanah atau pasangan batu.
4. Embung berdasarkan material pembentuknya
Berdasarkan material pembentuknya embung dibagi menjadi 2 tipe
yaitu embung urugan dan embung beton (Soedibyo, 1993).
a. Embung urugan (fill dams, embankment dams)
Embung urugan (fill dams, embankment dams) adalah embung
yang dibangun dari hasil penggalian bahan atau material tanpa
tambahan bahan lain yang bersifat kimia. Ditinjau dari
penempatan serta susunan bahan yang membentuk tubuh embung
untuk dapat memenuhi fungsinya dengan baik, maka embung
urugan digolongkan menjadi 3 tipe utama yaitu :
1) Homogen
2) Zonal
Halaman 8
3) Bersekat
1. Tanggul
2. Kolam embung
3. Bangunan pelimpah
Halaman 9
2.4 Pelaksanaan Pembuatan Kolam Olak pada Embung
Kolam Olak adalah bagian yang tidak terpisah atau merupakan satu keutuhan
dalam bangunan pelimpah sehingga penulis mengkaji terlebih dahulu tentang
Bangunan Pelimpah antara lain:
1. Pelimpah
Halaman 10
samping dilengkapi dengan suatu bendung pengatur dan kadang-
kadang bahkan dipasang pintu-pintu.
3. Mercu
4. Saluran Transisi
a. Saluran Peluncur
Halaman 11
dan keamanan konstruksinya. Pada saluran peluncur ini
diusahakan memiliki trase yang lurus, dan bilangan Froude yang
terjadi di dalamnya tidak melebihi nilai 9.
b. Peredam Energi
Halaman 12
Gambar 2 Kolam Olak Tipe
Sumber : Sudibyo, 1993
Halaman 13
c) Kolam olak datar tipe III
1. Maksud
Halaman 14
kecepatan aliran yang tinggi, sifat turbulensi memiliki daya rusak yang
luar biasa. (Kustamar,Dosen Teknik Pengairan FTSP ITN Malang).
2. Tujuan
1. Pekerjaan Persiapan
Halaman 15
oleh masyarakat umum serta pembamgunan tersebut dibiayai
oleh sumber dana apa. Identitas proyek itu tertuang dalam papan
nama proyek yang formatnya dikerjakan sesuai ukuran yang
tertulis dalam kerja, berdasarkan huruf dan pemasangan /
penempatan papan nama proyek ditentukan bersama-sama
dengan direksi pekerjaan/pengawas lapangan.
d. Pembuatan Jalan Masuk/Acces Track
Meliputi pembuatan atau pekerjaan jalan masuk ke lokasi
pekerjaan sehingga dapat mempermudah kelancaran mobilisasi
alat, bahan dan personil.
e. Pembuatan base camp
Meliputi pembuatan camp lapangan, Los kerja, gudang dan
tempat penimbunan material termasuk penyediaan perlengkapan
dan fasilitas –fasilitas lainnya yang diperlukan guna menunjang
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, sesuai dokumen tender dan
setelah mendapat persetujuan direksi pengawas.
f. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dipakai adalah tenaga kerja lokal,yaitu tenaga
kerja yang berasal dari lokasi sekitar proyek dan tenaga non lokal
yaitu tenaga kerja yang sengaja didatangkan dari luar daerah
2. Pelaksanaan Pekerjaan Kolam Olak
Kolam Olak adalah bagian yang tidak terpisah atau merupakan satu
keutuhan dalam bangunan spillway sehingga metode pelaksanaan pada
pekerjaan kolam olak juga sama seperti spillway.
a. Pekerjaan spillway
Halaman 16
4) pekerjaan beton rabat campuran 1 pc :3 psr : 5 krl (pada
saluran)
5) Pekerjaan pasangan batu gunung campuran 1 pc:3psr (pada
saluran)
6) Pekerjaan plesteran 1 pc:psr
7) Pekerjaan urugan kembali bekas galian
8) Pekerjaan pemasangan dan pengisian kotak bronjong size
0,50x1x2 m
b. Analisa teknis
Analisa teknis dalam hal ini adalah uraian - uraian dari setiap
item pekerjaan yang dikerjakan meliputi :
1) Bahan dan komposisi
Komposisi dan bahan terdiri dari dua bagian yaitu
a) Kebutuhan bahan dalam 1 M3 untuk suatu item
pekerjaan
b) Kebutuhan bahan secara keseluruhan untuk suatu
item pekerjaan yang dikerjakan
2) Kebutuhan bahan
Kebutuhan bahan terbagi menjadi 2 bagian yaitu
a) kebutuhan bahan setiap 1 M3 dalam suatu pekerjaan
yang dikerjakan
b) kebutuhan bahan secara keseluruhan dala suatu
item pekerjaan yang di kerjakan.
3) Peralatan pekerjaan
Peralatan pekerjaan terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
a) Peratalan Utama
Peralatan Utama berupa alat bantu yang digunakan
untuk mempercepat suatu pekerjaan jika di perlukan.
Biasanya peralatan inti di perhitungan menggunakan
rumus teknis sebagai berikut:
Halaman 17
(1) Kapasitas produksi alat perhari
axb
Keterangan;
a = Jam kerja efektif (Jam)
b = Kapasitas produksi per hari (M3/Jam)
(2) Jumlah kebutuhan alat
(v : c)/hk
Keterangan;
v = Volume pekerjaan (M3)
c = Kapasitas produksi alat per hari (M3)
hk = Rencana waktu pekerjaan (hari Kelender)
b) Peralatan bantu
Peralatan bantu yaitu alat bantu yang biasaya wajib
atau harus digunakan pada saat melakukan suatu
pekerjaan
4) Tenaga kerja
Tenaga kerja terdiri dari 2 bagian yaitu:
a) Personil Inti
Personil inti yaitu tenaga kerja utama yang di pakai
selama proses melakukan suatu pekerjaan
b) Tenaga kerja
Tenaga kerja dalam hal ini adalah kebutuhan tenaga
kerja setiap 1 M3 dalam suatu pekerjaan yang di
kerjakan
5) Volume pekerjaan
Volume pekerjaan dalam halini adalah volume pekerjaan
yang akan di kerjakan dalam suatu item pekerjaan menurut
gambar bestek yang telah ada
6) Cara melakukan pekerjaan
Halaman 18
BAB III
1. Pengertian Manajemen
2. Pengertian Proyek
Proyek adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan waktu dan sumber
daya terbatas untuk mencapai hasil akhir yang ditentukan. Dalam
mencapai hasil akhir, kegiatan proyek dibatasi oleh anggaran, jadwal,
dan mutu, yang dikenal sebagai tiga kendala.(Sutrisna Anwar .Ir dan
Ir.Domiri Surami Harja. 1979)
Halaman 19
3.2 Proses Manajemen Proyek
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penggerakan
4. Kontrol (pengendalian)
1. Pemilik Proyek
Halaman 20
Pemilik Proyek adalah Orang atau badan yang memberi
pekerjaan dan sanggup membayar pekerjaan tersebut. Pemberi
pekerjaan biasanya Perorang, Badan, Instansi, atau Lembaga
Pemerintah maupun Swasta, Sipil maupun Militer.
Halaman 21
2) Konsultan pengawas memberikan jasanya dengan
melakukan pengawasan pembangunan proyek agar
dilakukan dengan bestek dan RKS;
3) Bouwheer wajib membayar jasa pengawasan yang
dilakukan oleh konsultan pengawas sesuai perjanjian.
a. Pelaksana
Halaman 22
8) Proyek Pembangunan Embung Serbaguna Oemari di
Kabupaten kupang yang bertindak sebagai Pelaksana
(Kontraktor) adalah PT. Dharma Anantha Buana.
1) Direktur
Halaman 23
e) Penanda tanganan terhadap seluruh yang
berhubungan dengan kontrak kerja.
2) Kepala Proyek
Halaman 24
pengujian di laboratorium sampai dengan pengujian
hasil pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan.
d) Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Quality Control
selalu melakukan koordinasi dengan pelaksana dan
bertanggung jawab langsung serta tunduk pada
perintah yang di berikan kepadanya.
4) Pelaksana
Halaman 25
a) Bertanggung jawab kepada pelaksana atas
penyelesaian keseluruhan maupun kebutuhan perhari
b) Membuat laporan periodik kepada pelaksana.
c) Memahami gambar kerja dan spesifikasi teknik
sebagai pedoman dalam memimpin pelaksanaan
kerja di lapangan.
d) Memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dengan memperhatikan biaya, mutu dan waktu.
e) Membuat program kerja mingguan dan mengadakan
pengarahan kegiatan harian pada pelaksanaan melalui
laporan harian.
f) Melakukan koordinasi dengan mitra usaha di
lapangan.
g) Melakukan evaluasi dan membuat laporan hasil
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
h) Menyiapkan tenaga kerja dan mengatur pelaksanaan
tugas tenaga kerja tiap hari.
i) Mengendalikan pelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
j) Memelihara bukti-bukti kerja.
6) Konsultan Pengawas
Halaman 26
d) Menyusun RKS, daftar perhitungan volume
pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya
e) Mempersiapkan seluruh dokumen proyek yang
berisi: Syarat-syarat umum dan khusus, bestek,
petunjuk pelelangan dan waktu perkiraan proyek
f) Menyerahkan seluruh dokumen proyek kepada
pemilik proyek.
g) Dalam Proyek Pembangunan Embung Serbaguna
Oemari di Kabupaten Kupang Tahun Anggaran yang
bertindak sebagai Konsultan Pelaksana adalah CV.
Saba Consult
1. Pemilik Proyek
Halaman 27
Gambar 7 Struktur Organisasi Kegiatan Danau, Situ Dan Embung I
Sumber : Anonyus 2018
a) Tugas
Halaman 28
(5) Melakukan pembinaan pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan pekerjaan
yang dilaksanakan oleh konsultan, kontraktor
baik kualitas maupun waktu pelaksanaanya.
(6) Melaksanakan kegiatan yang ada serta
pencapaian sasaran yang ditetapkan oleh DIPA
maupun Petunjuk pelaksanaan serta
bertanggung jawab baik dari segi fisik maupun
waktu penyelesaian pekerjaan serta
Administrasi keuangannya.
(7) Melakukan pembinaan Sumber Daya Manusia
(SDM) di wilayahnya.
b) Tanggung Jawab
Halaman 29
Langsung (SPP LS) ke pejabat penguji SPP di bagian
penerbit Surat Perintah Pencarian (SPM).
d) Menyelenggarakan tata kearsipan yang bersangkutan
dengan bukti-bukti pembukuan.
e) Menyetor setiap pengeluaran panjar.
3) Pelaksana Teknik PPK
a) Tugas
Tugas Pelaksana Teknik adalah sebagai berikut:
(1) Menyelenggarakan pengadaan jasa konstruksi
dan konsultan pada PPK terkait.
(2) Menyiapkan dokumen tender dan
menyelenggarakan administrasi pelaksanakan
pekerjaan konstruksi dan konsultan PPK
terkait.
(3) Menyiapkan program penyerapan dan
konstruksi pada PPk terkait.
(4) Menyusun laporan penggunaan dana
konstruksi pada PPK terkait.
b) Tanggung jawab
Tanggung jawab Pelaksana Teknik adalah
sebagai berikut:
(1) Bertanggung jawab terhadap tugas pengadaan
jasa konstruksi, konsultan dan dokumen tender
pada PPK terkait.
(2) Bertanggung jawab kepada PPK terkait.
4) Konsultan (Perencana/Pengawas)
Halaman 30
Tugas dan tanggung jawab konsultan sebagai perencana
suatu proyek adalah:
a. Tugas
Tugas Pelaksana Administrasi adalah sebagai
berikut:
(1) Menyelenggarakantugas kerumahtanggaan,
kesekretariatan, kehumasan, dan keselamatan
kerja pada PPK terkait.
(2) Menyelenggarakan pengadaan, penata usahaan
barang-barang kebutuhan PPK terkait.
(3) Mengawasi dan mengendalikan distribusi serta
pemakaian barang-barang kebutuhan PPK
terkait.
(4) Menyelenggarakan pengadaan tanah dan
sertifikasi atas tanah tersebut dan
melaksanakan sosialisasi pada PPK terkait.
Halaman 31
(5) Membina Sumber Daya Manusia yang ada
pada PPK terkait.
b. Tanggung jawab
Tanggung jawab Pelaksana Administrasi adalah
sebagai berikut:
(1) Bertanggung jawab terhadap tugas
kerumahtanggaan, penata usahaan barang
didalam PPK terkait.
(2) Bertanggung jawab kepada PPK terkait.
2. Pengawas/konsultan
Pengawas/konsultan adalah orang perseorangan yang diberi kuasa
secara hukum untuk mengawasi/meliputi secara penuh atau terbatas,
seluruh tahapan konstruksi sesuai dengan bestek.Pelaksanaan pekerjaan
dan syarat-syarat teknik yang ada.
a. Sebagai pengawas/konsultan mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut:
1) Mengawasi laju perkembangan proyek, baik kualitas
maupun konstruksi secara keseluruhan sesuai dengan
bestek.
2) Mengawasi pemakaian bahan bangunan agar mutu
pekerjaan sesuai dengan bestek.
3) Menyetujui perubahan-perubahan dan penyesuaian yang
terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dengan mendapat
persetujuan pemimpin proyek.
4) Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan mengenai
kemajuan proyek.
5) Mengawasi ketepatan waktu pelaksanaan dengan waktu
yang direncanakan.
b. Struktur orgnisasi konsultan pengawas
Halaman 32
Gambar 8 Struktur Organisasi CV. Saba Consult
Sumber : Anonyus 2018
1) Direktur
Halaman 33
b) Membuat keputusan dan kebijakan atas semua
masalah atau persoalan yang dihadapi oleh level
dibawahnya.
c) Melaksanakan manajemen perusahaan.
d) Penanda tanganan terhadap seluruh yang
berhubungan dengan kontrak kerja.
2) Team leader
Halaman 34
c) Penafsiran yang benar dari gambar standard dan
spesifikasi.
d) Teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat untuk
kegiatan-kegiatan yang berbeda disesuaikan dengan
keadaan lapangan.
e) Melakukan Metode yang tepat agar sesuai dengan
cara-cara pembayaran dalam kontrak.
f) Membuat detail teknik bila ada perintah perubahan,
untuk kondisi lapangan dan kejadian yang khusus.
g) Mengunjungi lokasi pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya dan memantau kemajuan
pekerjaan selama pelaksanaan.
h) Memberi rekomendasi untuk menerima atau menolak
pekerjaan atau bahan yang meragukan yang akan
digunakan dalam pekerjaan.
i) Pemantauan dengan cermat kemajuan seluruh
pekerjaan dan memberikan peringatan kepada
kontraktor bila proyek telah terlambat lebih dari 5 %
(lima persen) dari prestasi yang ditargetkan serta
memberikan rekomendasi secara tertulis bagaimana
cara mengejar keterlambatan tersebut.
j) Memantau dengan baik semua pengukuran volume
dan mengikuti secara langsung pengukuran akhir
pada tiap-tiap segmen pekerjaan.
k) Menyiapkan Laporan bulanan kemajuan fisik dan
keuangan paket kontrak fisik yang diawasi dan
menyampaikannya kepada Pimpinan proyek fisik.
l) Melengkapi seluruh detail design yang dibutuhkan
termasuk perhitungan dan gambar untuk keperluan
contract change order (CCO).
Halaman 35
m) Menyiapkan rekomendasi kepada PPK untuk
keperluan sertifikat Pembayaran Bulanan dan ikut
menandatangani sertifikat tersebut.
n) Menyiapkan rekomendasi kepada PPK untuk
keperluan sertifikasi mutu dan kuantitas dari
pekerjaan yang telah selesai.
4) Geothenical Engineer
Halaman 36
sifat-sifat dari hasil pengujian di laboratorium yang di
peroleh seperti kepadatan, kadar air dan sebagainya.
e) Berkedudukan di lokasi atau tempat yang paling
dekat dengan lokasi pekerjaan.
f) Melakukan perjalanan untuk meninjau kemajuan
pekerjaan merupakan kegiatan pengawasan
hariannya.
g) Terus menerus mengawasi secara teliti semua
pekerjaan pengujian dilapangan (pengujian
kepadatan Sand cone test dsb,.dan mengambil serta
memberi lebel semua sampel matrial kemudian di uji
dilaboratorium guna keperluan n kendali mutu dan di
laporkan tertulis ke Quality Control Engineer.
h) Terus menerus mengawasi dan mencatat serta
mengontrol semua hasil pelaksanaan pekerjaan
perhitungan kuantitas dan sertifikat pembayaran.
Menjamin bahwa kontraktor di bayar sesuai dengan
syarat-syarat kontrak yang telah disepakati.
5) Administrasi Kantor
6) Cadman
Halaman 37
d) Memperbaiki Gambar.
7) Inspector
Halaman 38
drawing dan as built drawing yang dibuat Penyedia
Jasa Pemborongan.
l) Membantu memeriksa hasil evaluasi program harian,
mingguan Penyedia Jasa Pemborongan serta
memberikan izin lingkup pekerjaan per Minggu
sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan.
m) Membantu memeriksa hasil pelaksanaan dan
penerapan tata cara, prosedur dan mekanisme
pelaksanaan yang tercantum dalam Rencana Mutu
Kontrak (RMK) dan hasilnya dilaporkan kepada
Direksi Pekerjaan dan Pengguna Jasa.
n) Membantu memeriksa hasil evaluasi kegiatan agar
diperoleh optimasi kualitas, waktu, dana, tenaga
kerja, fungsi, manfaat, estetika dan berorientasi
lingkungan.
o) Membantu memeriksa hasil pelaksanaan tugas
supervisi sesuai standar prosedur pengawasan yang
berlaku dan hal ini telah dijabarkan dalam RMK
Penyedia Jasa Supervisi.
p) Membantu memeriksa hasil pengarahan pada rencana
pengadaan barang (contoh: pompa, genset,
broncaptering dan lainnya) yang tercantum dalam
kontrak kerja konstruksi.
q) Membantu memeriksa hasil masukan tertulis untuk
rencana, metode, RAB penanggulangan jika terjadi
bencana alam di wilayah kerja.
r) Membantu memeriksa hasil masukan solusi tertulis
kepada pengguna jasa jika ada permasalahan berat di
lapangan seperti pembebasan tanah, keterlambatan,
misal desain dan sebagainya.
Halaman 39
s) Membantu memeriksa laporan supervisi berisi antara
lain aktivitas personil, peralatan, inspeksi dan
lainnya.
t) Jika selama pekerjaan berlangsung terdapat
penyesuaian kondisi lapangan, maka bersama, Team
Leader dan Tenaga Ahli lain membantu Penyedia
Jasa Pemborongan untuk membuat modifikasi desain
dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan
perencana awal.
u) Membantu memberi masukan tentang kesesuaian
desain dengan keadaan lapangan.
v) Membantu menyiapkan barak kerja.
w) Membantu mengawasi kegiatan konstruksi (contoh:
kesesuaian gambar shop drawing dengan
pelaksanaan.
x) Membantu membuat kajian permasalahan lapangan
dan melaporkan ke Pengguna Jasa dan direksi.
y) Membantu melakukan check terhadap review dan
modifikasi desain yang dibuat Penyedia Jasa
Pemborongan.
8) Surveyor
Halaman 40
d) Membantu memeriksa data elevasi koordinat pada
patok-patok pembantu.
e) Membantu memeriksa hasil dokumentasi pengukuran
dari Penyedia Jasa Pemborongan.
f) Membantu memeriksa hasil pemeriksaan penerapan
seluruh elevasi bangunan dari gambar pelaksanaan
(Construction Drawing/Shop Drawing ke situasi
sesungguhnya di lapangan (kondisi alam).
g) Membantu memeriksa hasil pengecekan elevasi dan
dimensi bangunan.
h) Membantu memeriksa hasil pengecekan tingkat
ketepatan bidang bekisting sebelum pengecoran
konstruksi beton.
i) Membantu memeriksa hasil pemeriksaan hasil
pengukuran Mutual Check Seratus (MC 100).
j) Membantu memeriksa laporan selama kegiatan
pengukuran.
k) Membantu memeriksa hasil pemeriksaan buku ukur.
l) Membantu memeriksa hasil pemeriksaan perhitungan
Mutual Check Nol dan Seratus (MC 0 dan MC 100)
yang dibuat Penyedia Jasa Pemborongan.
m) Mengawasi pelaksanaan pengukuran topografi dan
penggambaran.
3. Hubungan Kerja antar ketiga Unsur Manajemen Proyek
Halaman 41
2. Kontraktor Pelaksana Pembangunan Proyek yakni PT. Dharma
Anantha Buana.
3. Konsultan Pengawas yakni CV. Saba Consult.
4. Hubungan kerja sama tersebut secara garis besar dapat diuraikan
pada (Gambar 9) Bagan alur hubungan kerja sama pengelola
Proyek.
Keterangan Gambar :
Garis Komando
Garis Koordinasi
Halaman 42
d. Pemilik proyek menyampaikan perintah kerja kepada
kontraktor secara jelas sesuai dengan peraturannya.
e. Kontraktor harus meminta persetujuan pada konsultan
pengawas dalam setiap perkembangan pada pelaksanaan
pemantauan.
1. Reguest Pekerjaan
Halaman 43
h) Perlengkapan antisipasi cuaca
2. Laporan Harian
4. Laporan Bulanan
Halaman 44
BAB IV
TINJAUAN PELAKSANAAN
Halaman 45
Setiap lokasi proyek perlu adanya identitas proyek sebagai tanda bahwa
daerah tersebut ada suatu kegiatan proyek perlu diketahui oleh
masyarakat umum serta pembamgunan tersebut dibiayai oleh sumber
dana apa.Identitas proyek itu tertuang dalam papan nama proyek yang
formatnya dikerjakan sesuai ukuran yang tertulis dalam kerja,
berdasarkan huruf dan pemasangan / penempatan papan nama proyek
ditentukan bersama-sama dengan direksi pekerjaan/pengawas
lapangan.
Halaman 46
persetujuan direksi pengawas.Gambar Pembuatan base camp dapat
dilihat pada gambar 4.2 seperti dibawah ini:
Tenaga kerja yang dipakai adalah tenaga kerja lokal,yaitu tenaga kerja
yang berasal dari lokasi sekitar proyek dan tenaga non lokal yaitu
tenaga kerja yang sengaja didatangkan dari luar misalnya tenaga kerja
daratan Timor,Flores.
Kolam Olak adalah bagian yang tidak terpisah atau merupakan satu keutuhan
dalam bangunan pelimpah sehingga metode pelaksanaan pada pekerjaan
kolam olak juga sama seperti spillway sehinnga penulis mengkaji terlebih
dahulu tentang Bangunan Pelimpah yang terdiri dari beberapa item pekerjaan
antara lain:
Halaman 47
b. Peralatan utama pekerjaan, tenaga kerja dalam 1 M3, uraian jenis
dan volume pekerjaan dapat dilihat didalam (Tabel 1)
1 2 3
1. Volume 2.175,00 M3 v
4. Peralatan Utama
a. Excavator
b. Dump track
Halaman 48
a. Mandor 0,0416 Orang
c. Peralatan bantu
Peralatan bantu yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah
pada spillway dengan bantuan alat berat pada spillway : cangkul,
sekop, kereta sorong, ember, pikuli dan linggis
d. Personil inti
Gambar galian tanah saluran dengan bantuan alat berat dapat dilihat
pada (Gambar 12) dibawah ini:
Halaman 49
Gambar 12 Galian Tanah Saluran Dengan Bantuan Alat Berat
Sumber : Amonyus
Halaman 50
Uraian Hasil Kode
1 2 3
1. Volume 82,50 M3 v
21 Hari hk
3. Rencana waktu pelaksanaan
Kelender
Halaman 51
8) Selanjutnya material batu hasil galian ditumpuk pada areal
yang aman sebelum dihampar dan diratakan
9) Hasil galian dikerjakan sesuai profil ukuran dimensi yang
diinginkan dalam dokumen
10) Pengukuran hasil pekerjaan (opname lapangan)
3. Pekerjaan Urugan Pasir Dibawah Lantai Saluran
1 2 3
1. Volume 31,50 M3 v
21 Hari hk
3. Rencana waktu pelaksanaan
Kelender
Halaman 52
c. Peralatan bantu yang digunakan untuk pekerjaan urugan pasir
dibawah lantai saluran pada spillway dengan bantuan alat berat
pada spillway : cangkul, sekop, kereta sorong, ember
d. Personil inti
Halaman 53
a. Bahan dan komposisi
1) Kebutuhan bahan dalam satu satuan pekerjaan beton rabat
(untuk lantai saluran): semen 5,9792 zak , pasir 0,4922 M3
, batu pecah 0.8203 M3
2) Kebutuhan bahan dalam keseluruhan pekerjaan beton rabat
(untuk lantai saluran): semen 372,2031, pasir 30,6387 M3 ,
batu pecah 51,0645 M3
b. Peralatan utama pekerjaan, tenaga kerja dalam 1M3, uraian jenis
dan volume pekerjaan dapat dilihat didalam (Tabel 4)
1 2 3
1. Volume 62,25 M3 v
21 Hari hk
3. Rencana waktu pelaksanaan
Kelender
4. Peralatan Utama
c. Concrete Mixer
Halaman 54
3) Jumlah kebutuhan alat 0,51
= (v:c)/hk = 1 Unit
d. Watertank Truck
e. Concrete Vibrator
c. Peralatan bantu
Peralatan bantu yang digunakan untuk pekerjaan beton rabat
(untuk lantai saluran) : cangkul, sekop, kereta sorong, ember
d. Personil inti
Halaman 55
Personil inti meliputi : kepala proyek 1 orang, pelaksana 1 orang,
petugas quality control 1 orang, pembantu pelaksana 2 orang
Gambar pekerjaan beton rabat (untuk lantai saluran) dapat dilihat pada
(gambar 14) dibawah ini:
Halaman 56
5. Pekerjaan pasangan batu Kali 1 pc : 3 psr (pada saluran)
1 2 3
1. Volume 126,60 M3 v
4. Peralatan Utama
a. Concrete Mixer
Halaman 57
=axb
b. Watertank Truck
Halaman 58
3) Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya
sebelum dipasang
4) Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
5) Dilakukan pemeliharaan selama 1 minggu dengan
penyiraman
6) Pengukuran hasil pekerjaan (opname lapangan)
Halaman 59
Uraian Hasil Kode
1 2 3
1. Volume 226,80 M2 v
21 Hari hk
3. Rencana waktu pelaksanaan
Kelender
c. Peralatan bantu
Peralatan bantu yang digunakan untuk Pekerjaan plesteran (untuk
saluran) : cangkul, sekop, kereta sorong, ember, roskam baja,
sendok spesi
d. Personil inti
Halaman 60
e. Cara melaksanakan pekerjaan
1) Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh penampang
permukaan batu kali, kecuali yang tertimbun tanah
2) Sebelum pekerjaan plesteran, permukaan yang akan
diplester dibersihkan dari seua kotoran
3) Dinding yang akan di plester dibasahi dengan air terlebi h
dahulu
4) Ketebalan plesteran sesuai dengan spesifikasi
5) Dilakukan pemeliharaan selama 1 minggu dengan
penyiraman
6) Pengukuran hasil pekerjaan (opname lapangan)
Halaman 61
1) Kebutuhan bahan dalam satu satuan Pekerjaan urugan
kebali bekas galian (untuk saluran) : tanah urug bekas
galian 1,2000 M3
2) Kebutuhan bahan dalam keseluruhan pekerjaan Pekerjaan
urugan kebali bekas galian (untuk saluran) : tanah urug
bekas galian 56,700 M3
b. Peralatan utama pekerjaan, tenaga kerja dalam 1 M3, uraian jenis
dan volume pekerjaan dapat dilihat didalam (Tabel 7)
1 2 3
1. Volume 47,25 M3 v
21 Hari hk
3. Rencana waktu pelaksanaan
Kelender
4. Peralatan Utama
e. Stamper
Halaman 62
5. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam 1 M3
c. Peralatan bantu
Peralatan bantu yang digunakan untuk pekerjaan Pekerjaan
urugan kebali bekas galian (untuk saluran) : cangkul, sekop,
kereta sorong, ember
d. Personil inti
Halaman 63
Gambar 17 Pekerjaan urugan kebali bekas galian (untuk saluran)
Sumber : Amonyus
Halaman 64
Uraian Hasil Kode
1 2 3
1. Volume 48 M3 v
21 Hari hk
3. Rencana waktu pelaksanaan
Kelender
c. Peralatan bantu
Peralatan bantu yang digunakan untuk Pekerjaan pemasangan dan
pengisian kotak bronjong : tang, linggis, gerobak dorong,
cangkul, sekop
d. Personil inti
Halaman 65
1) Sisipkan material batu dan kotak bronjong pada lokasi yang
akan dipasang bronjong
2) Sebelum pemasangan bronjong bagian dasar terlebih
dahulu kelompok pekerja erapikan hasil galian
3) Kotak bronjong diisi batu kali dan disusun lapis demi lapis
sesuai gambar kerja
4) Batu kali dalam bronjong disusun secara teratur sehingga
kotak bronjong tetap posisi bentuk persegi
5) Setelah terisi batu setiap bronjong sisi penutupnya saat
ditutup harus diikat dengan kawat bronjong agar tidak
mudah terbuka engakibatkan isi bronjong terbuang
6) Pengukuran hasil pekerjaan (opname lapangan)
Halaman 66
4.4 Pengendalian Mutu (Quality Control)
Halaman 67
serbaguna terdapat berbagai macam item pekerjaan yang memiliki
jangka waktu pelaksanan pekerjaan yang sudah ditetapkan yang harus
diikuti agar menghasilkan item pekerjaan yang baik serta dapat
menjadikan struktur embung serbaguna yang diinginkan.
Halaman 68
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan melalui Laporan Kerja Praktek pada
pelaksanaan pembangunan Kolam Olak Embung serbaguna Oemari adalah
sebagai berikut:
Halaman 69
2. Ketepatan waktu pelaksanaan sangat penting dan berhubungan erat
dengan biaya pelaksanaan, maka pengaplikasian manajemen proyek
harus di terapkan sehingga pelaksanaan pekerjaan tepat waktu.
3. Jika pelaksanaan konstruksi pelimpah di lapangan tidak memungkinkan
untuk dilaksanakan sesuai perencanaan, maka perlu di lakukan
koordinasi dengan konsultan pengawas dan Direksi Teknis Pekerjaan
agar dapat di cari jalan keluar sehingga pekerjaan tetap dilakukan
Halaman 70
DAFTAR PUSTAKA
Halaman 71
LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
Halaman 72
LAMPIRAN FOTO PELAKSANAAN
Halaman 73
Gambar 21 Pengukuran MC 0 %
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 74
Gambar 23 Pekerjaan pemasangan blok angker
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 75
Gambar 25 Pekerjaan Rabat Beton Lantai Saluran
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 76
Gambar 27 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali Bekas Galian
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 77
LAMPIRAN SHOP DRAWING
Halaman 78
Gambar 30 Gambar Denah Spillway dan Potongan SP
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 79
Gambar 31 Gambar Potongan SP 1 dan SP 2
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 80
Gambar 32 Gambar Potongan SP 1, SP 2,SP 3, SP 4, SP 5, SP 6
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 81
Gambar 33 Gambar Potongan Melintang TG
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 82
Gambar 34 Gambar Potongan Melintang TG 1
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 83
Gambar 35 Gambar Potongan Melintang TG 2
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 84
Gambar 36 Gambar Potongan Melintang TG 3
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 85
Gambar 37 Potongan Melintang TG 4
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 86
Gambar 38 Potongan Melintang TG 4
Sumber : Anonyus 2018
Halaman 87