Disusun oleh :
Kelompok 6
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
listrik yang dipakai didesain mirip dengan impact gun sehingga mudah dan aman
untuk digunakan. Alat ini juga diperuntukkan untuk citycar atau mobil-mobil di
perkotaan, dimana bengkel-bengkel kecil untuk menempel ban susah ditemukan.
Alat ini juga dapat digunakan oleh perempuan, dikarenakan tidak memerlukan
tenaga yang banyak untuk mengoperasikannya.
3
4
adalah berputar. Proses bubut merupakan proses pemakanan benda kerja yang
sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja yang kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja, Menurut Syamsudin (1999). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
proses pembubutan, seperti kecepatan pemotongan, waktu pemotongan, ketajaman
pisau pemotong, kedalaman pemotongan, sudut potong, dan lain-lain. Salah satu
parameter yang penting dalam proses pembubutan ialah kekasaran permukaan,
karena permukaan suatu benda menentukan kinerja dari komponen-komponen
mesin yang telah dilakukan proses pembubutan. Adapun bagian-bagian dari mesin
bubut:
13) Bed
14) Apron
15) Compound rest
16) Feed change gear box
2.1.2 Pengelasan (Welding)
Pengelasan (Welding) merupakan proses manufaktur dengan menyatukan dua
buah logam atau lebih menjadi satu bentuk sambungan dengan cara mencairkan
sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa logam penambah dan
menghasilkan logam kontinyu. Dalam proses pencairan logam diperlukan panas
yang akan disambungan dengan elektroda sebagai bahan tambah atau filler.
Elektroda yang berfungsi sebagai bahan tambah akan mencair bersama dengan
benda kerja dan ketika dingin akan menjadi satu kesatuan yang kuat dan
membentuk logam paduan logam las atau weld metal. Pada saat logam las masih
berupa cairan, selanjutnya akan membeku selalu dilindungi oleh terak atau slang
yang berfungsi untuk melindungi logam las dari oksidasi udara luar, sehingga
kualitas logam las dapat terjaga. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelasan
adalah hasil tegangan sisa. Tegangan sisa pada hasil pengelasan terjadi akibat dari
siklus termal las berlangsung di sekitar sambungan las dengan logam induk yang
suhunya relative berubah sehingga distribusi suhu tidak merata.
3) Elektroda Las
4) Kabel Penjepit (Ground Clamp)
5) Tang Las (Holder)
2.1.3 Proses frais (Milling)
Proses frais (milling) merupakan proses suatu proses pengurangan material
untuk membentuk suatu produk dengan cara pahat (cutter) berputar dan tiap giginya
melakukan pemakanan serta meja mesin bergerak kekiri dan kekanan sehingga
material bergerak mengikuti gerakan meja, akibatnya terjadilah penyayatan atau
pemotongan oleh pahat. Secara umum proses frais merupakan proses permesinan
sederhana dan efektif untuk membuat ukuran benda kerja padat yang cukup besar
menjadi lebih kecil tanpa melalui fasa penguapan atau reaksi kimia yang digunakan
pada proses pemesinan lainnya, seperti wire cut EDM. Proses frais dapat
menghasilkan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk-bentuk lain
yang lebih spesifik dengan ukuran dan kualitas tertentu.
8) Table
9) Quill
10) Spindle
2.1.4 Penekukan (Bending)
Proses penekukkan atau bending merupakan suatu proses pengerjaan dengan
cara memberi tekanan pada bagian tertentu sehingga terjadi deformasi plastis pada
bagian yang diberi tekanan. Proses bending dalam penekukan lembar logam
didefinisikan sebagai peregangan logam di sekitar sumbu lurus. Selama proses
penekukan, logam di bagian dalam bidang netral ditekan, sedangkan logam di
bagian luar bidang netral diregangkan. Adapun proses bending yang berkerja pada
rancang bangun alat ini, yakni menggunakan teknik atau proses bending dengan
cara ram atau bending yang digunakan untuk membuat lengkungan besar untuk
logam yang mudah bengkok.
Meletakkan Mengatur
Panjang Area Bersihkan Residu
Mempersiapkan Benda Proses
pada Benda yang ada pada
Benda Kerja Kerjapada Kerja yang akan Bending
benda Kerja
Meja Bending dibending.
9
10
Berikut merupakan beberapa parameter yang harus diperhatikan pada setiap proses
manufaktur yang dilakukan:
3.2.1 Parameter Pengelasan (Welding)
1) Arus Pengelasan
Arus pengelasan merupakan salah satu faktor parameter pengelasan yang
dapat mempengaruhi hasil pengelasan mulai dari kedalaman penetrasu atau
fusi wield metal dengan benda kerja. Pada penggunaan arus pengelasan,
semakin besar arus yang digunakan maka penetrasi akan semakin dalam dan
jika arus semakin kecil maka penetrasi semakin dangkal. Pengaturan besar
kecilnya arus dapat dilakukan dengan cara memutar tombol pengatur arus.
Besar arus yang digunakan dapat dilihat pada skala yang ditunjukkan oleh
amperemeter yang terdapat pada mesin las. Pada mesin las, kuat arus
minimum dan kuat arus maksimum umumnya berkisat 100A – 500A.
2) Kecepatan Pengelasan
Kecepatan pengelasan merupakan salah satu faktor parameter pengelasan
yang dapat mempengaruhi hasil pengelasan. Kecepatan pengelasan harus
menyesuaikan dengan besar arus yang digunakan. Arus dan kecepatan harus
seimbang agar mendapatkan permukaan atau profil pengelasan yang baik,
penetrasi, dan sambungan las yang sesuai dengan kriteria yang ada.
3) Diameter kawat elektroda
Pengurangan diameter kawat elektroda dalam ini tanpa merubah parameter
lain akan memperbesar tekanan busur, yang berarti penetrasi akan semakin
dalam dan lebar deposit semakin berkurang.Semakin besar diameter
elektroda, maka semakin besar arus yang digunakan.
4) Tegangan busur las
Tegangan pengelasan akan menentukan bentuk fusi dan reinforcement.
Pertambahan tegangan akan membuat lebar las bertambah rata dan lebar.
Panjang busur (Arc Length) yang baik sama dengan diameter elektroda yang
dipakai. Tegangan yang dipakai pada pengelasan memeiliki tegangan yang
tidak selalu sama. Contohnya dalam elektroda 3-6mm, mempunyai tegangan
20-30 volt pada posisi datar.
11
15
16
4.1.2.2 Baterai
Baterai yang digunakan pada “Dongkrak Listrik dan Alat Pembuka Baut” ini
berkapasitas 48V, 3,0 Ah, untuk menjalankan motor listrik dengan daya 144Wh.
5.1 Kesimpulan
Dari Perancangan yang sudah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Biaya yang dibutuhkan untuk proses pembuatan “Dongkrak Listrik dan Alat
Pembuka Baut” adalah sebesar Rp.985.000,00. Biaya tersebut berasal dari
meninjau bahan-bahan dan proses pembuatan barang, serta pembelian
barang jadi.
2. Proses manufaktur yang dibutuhkan dalam merancang dan membuat
“Dongkrak Listrik dan Alat Pembuka Baut” adalah pengelasan,
pembubutan, milling, dan bending.
3. Proses perakitan dilakuakn secara berurutan, dimulai dari membuat rangka
dongkrak, hook, dan ulir pada dongkrak dan merakit alat pembuka baut
dengan komponen kelistrikan lainnya.
4. Untuk menjaga alat dalam kondisi baik, diperlukan beberapa perawatan
yang rutin dilakukan. Perawatan ini dibagi menjadi dua, yaitu perawatan
minor yang berfokus pada perawatan harian, serta perawatan major yang
berfokus pada perawatan secara besar atau berkala.
19
20
DAFTAR PUSTAKA
[1] “Pegnertian Roda Gigi.”
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/18574/BAB
II.pdf?sequence=6&isAllowed=y (accessed Nov. 04, 2021).
[2] I. Khalid, “PENERAPAN KENDALI SATU SIKLUS UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA
KONVERTER AC-DC SATU FASA TOPOLOGI JEMBATAN PADA KONDISI BEBAN
BERUBAH-UBAH.”
[3] “Stainless Steel - Grade 301 (UNS S30100).”
https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=960 (accessed Nov. 04, 2021).
[4] “Pengertian Motor DC dan Prinsip Kerjanya - Teknik Elektronika.”
https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-motor/
(accessed Nov. 04, 2021).
[5] “Apa Itu Stainless Steel? - Mesin Raya.” https://mesinraya.co.id/apa-itu-stainless-
steel.html (accessed Nov. 04, 2021).
[6] “MODIFIKASI DONGKRAK MEKANIK MENJADI ELEKTROMEKANIK KAPASITAS 2
TON.”
[7] C. Sutowo, “ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG.”
[8] “Perancangan Ulir Daya | teknik-mesin1.” http://teknik-
mesin1.blogspot.com/2011/11/perancangan-ulir-daya.html (accessed Nov. 05,
2021).
[9] “Pengertian Dongkrak Hidrolik.” http://eprints.polsri.ac.id/6979/3/file 3.pdf
(accessed Nov. 05, 2021).
21
RANGKUMAN PPM 3
1) Alat ini bekerja semestinya seperti dongkrak secara umum, akan tetapi dongkrak
ini bekerja dengan motor listrik yang ada pada pembuka baut. Cara kerja alat ini
secara umum dimulai dengan mempersiapkan dongkrak dan alat pembuka baut
serta pastikan alat pembuka baut tersebut sudah terhubung dengan arus listrik dan
menggunakan mata atau ujung yang dapat menghubungan alat ini dengan
dongkrak. Kemudian tempatkan dongkrak pada posisi yang diinginkan dan
hubungkan ujung atau mata dari alat pembuka baut dengan dongkrak. Dan tekan
tombol ON maka dongkrak akan bekerja dengan sendirinya. Dari laporan yang
telah kami buat, maka diperoleh hasil sbb :
- Torsi yang dibutuhkan motor listrik adalah 490,5 Nm dengan daya 637,65
Watt.
- Untuk membuka baut pada kendaraan roda empat dengan torsi 107 Nm, maka
dibutuhkan motor listrik dengan daya 139,1 Watt
2) Dalam simulasi mekanikal yang dilakukan, terdapat beberapa daerah yang
menunjukkan reaksi terhadap beban yang diberikan. Reaksi tersebut digambarkan
oleh daerah yang berwarna merah, kuning, dan biru yang sekaligus menunjukan
nilai safety factor.
22