Anda di halaman 1dari 3

LUTUNG KASARUNG

Narator: “Alkisah, ada sebuah kerajaan di Pulau Jawa. Kerajaan itu dipimpin
oleh seorang raja yang bernama Prabu Tapa Agung yang mempunyai
dua orang putri yang bernama Purbararang dan Purbasari. Pada suatu
hari, karena Prabu Tapa Agung sudah tua, ia menunjuk Purbasari putri
bungsunya sebagai penggantinya.”
Prabu Tapa Agung: “Aku sudah tua saatnya aku turun tahta. Aku akan menunjukmu,
Purbasari sebagai penggantiku.”
Purbararang: “(marah) Aku adalah putri sulung, seharusnya ayahanda memilihku.”
Indrajaya: “Ya, ayahanda seharusnya Purbararang yang menjadi penerusmu!”
Prabu Tapa Agung: “Tidak bisa, keputusanku sudah bulat.”
Narator: “Kemarahan yang sudah memuncak membuat Purbararang mempunyai
niat mencelakai adiknya. Ia meminta seorang penyihir untuk menyihir
Purbasari.”
Purbararang: “Hai penyihir!, bisakah kamu menyihir Purbasari menjadi jelek.”
Penyihir: “Tentu bisa tuan putri, tapi…… Apa imbalan untukku?”
Purbararang: “Aku akan memberimu emas yang banyak yang penting Purbasari
menjadi jelek.”
Penyihir: “Tentu tuan putri!”
Purbararang: “(Tertawa).”
Narator: “Lalu nenek sihir pun langsung membacakan mantra. Keesokan
paginya Purbasari menjadi jelek dengan kulitnya bertotol-totol hitam.”
Purbararang: “Lihat ayahanda, masa ayahanda menunjuk orang yang terkutuk
seperti itu sebagai pemegang tahtamu.”
Purbasari: “Apa yang telah terjadi pada diriku!”
Purbararang: “Orang yang terkutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang ratu!.”
Prabu Tapa Agung: “Betul putriku, Purbasari cepat pergi dari istana!.”
Purbasari: “Ayah, jangan usir aku, aku juga tidak tahu apa yang terjadi padaku.
(menangis).”
Prabu Tapa Agung: “Berhenti menangis Purbasari, cepat pergi jagan bikin malu saja.”
Narator: ‘‘Purbasari pun pergi meninggal kan istana, tidak terasa kakinya
melangkah masuk kedalam hutan, Purbasari pun duduk di dekat
semak-semak, namun ketika Purbasari duduk ia meliahat seekor lutung
yang muncul dari semak-semak
Purbasari: “(Ketakutan). Siapa kamu?.”

Lutung Kasarung: “(Muncul dari semak-semak). Tuan putri……. Jangan takut, nama
saya……… Lutung Kasarung. Saya hhanya ingin berteman ……..
dengan tuan putri…….”

Purbasari: “Baiklah, aku akan berteman denganmu.”

Narator: “Akhirnya Purbasari dan Lutung Kasarung berteman. Lutung Kasarung


sangat perhatian dengan Purbasari dengan membawakan bunga-bunga
yang indah. Pada suatu malam bulan purnama, Lutung Kasarung ke
tempat yang sepi lalu bersemedi.”

Purbasari: “Lutung….. Apa yang kamu lakukan?.”

Narator: “Tiba-tiba tempat bersemedi Lutung Kasarung menjadi telaga kecil.”

Lutung Kasarung: “Tuan putri, mandilah di telaga ini.”

Purbasari: “Apa manfaatnya bagiku?.”

Lutung Kasarung: “(Menarik tangan Purbasari). Ceburkan dirimu!.”

Narator: “Akhirnya Purbasari menceburkan dirinya ke telaga itu. Lalu sesuatu


terjadi pada kulit Purbasari. Kulitnya menjadi bersih dan cantik
kembali.”

Purbasari: “Wahh……. Apa yang terjadi padaku….. aku kembali seperti semula.
Lutung terima kasih.”

Lutung Kasarung: “Ya putri sama-sama.”

Narator: “Keesokan harinya Purbasari dan Lutung Kasarung kembali ke


istana.”

Purbararang: “(Kaget). Bagaimana kamu bisa kembali menjadi cantik.”

Purbasari: “Ini semua berkat Lutung Kasarung.”

Purbararang: “Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu ketampanan tunangan
kita, ini tunanganku!. (Menarik tangan tunangannya).”

Indrajaya: “(Angkuh). Aku adalah tunangan Purbararang. Aku adalah pria


tertampan di kerajaan ini.”

Purbasari: “(Gelisah). Hmmm…. (menarik tangan Lutung Kasarung) Dia adalah


tunanganku.”
Narator: “Lutung Kasarung pun melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan
Purbasari.”

Purbararang: “(Tertawa). Jadi monyet itu tunanganmu!.”

Indrajaya: “(Tertawa).”

Purbasari: “Ia……. Memangnya kenapa?.”

Narator: “Lutung Kasarung lalu bersemedi. Tiba-tiba terjadi sesuatu keajaiban,


Lutung Kasarung berubah menjadi pemuda yang tampan.”

Semuanya: “(Terkejut).”

Purbasari: “(Kaget). Lutung... Kau ternyata adalah seorang pangeran…”

Lutung Kasarung: “Ya putri, aku sebenarnya seorang pangeran, tetapi aku telah disihir
oleh nenek sihir menjadi Lutung. Hanya cinta sejatilah yang dapat
menghilangkan kutukannya.”

Purbararang: “Baiklah aku mengakui kekalahanku, aku juga meminta maaf karena
telah jahat kepadamu, Purbasari.”

Purbasari: “Tidak apa-apa, aku sudah memaafkanmu, Purbararang.”

Narator: “Akhirnya Purbasari menjadi seorang ratu dengan di damping oleh


seorang pemuda tampan yang bernama Lutung Kasarung.”

Anda mungkin juga menyukai