Anda di halaman 1dari 7

BAB 5.

VULKANOSTRATIGRAFI

Vulkanostratigrafi adalah ilmu yang mempelajari urutan dari rekaman kegiatan


vulkanik, terutama kegiatan yang tidak disaksikan oleh ahli gunungapi. Stratigrafi
(susunan satuan batuan) dalam suatu pemetaan batuan vulkanik didasarkan pada
genesa dan paleovulkanismenya. Penamaan satuan vulkanostratigrafi diawali dengan
cara pengendapan, jenis batuan, dan sumber letusan atau nama geografi.

Penelitian vulkanostratigrafi terdiri dari:

1) Pemetaan, penentuan kejadian, dan penyebaran.


2) Genesa produk gunungapi.
3) Umur produk gunungapi.

Pemetaan vulkanostratigrafi menentukan:

1. Isopach endapan tefra.


2. Isoplet pecahan batuapung.
3. Analisa besar butir.
4. Warna, terutama yang disebabkan oleh pembakaran.
5. Pengelasan.
6. Bentuk pecahan.
7. Sifat perlapisan, misal masif, berlapis baik, dll.
8. Struktur permukaan, misal antidunes, bomb sags, scouring, baking, dll.
9. Struktur dalam, misal silang siur, struktur aliran.

Satuan vulkanostratigrafi adalah satuan-satuan lapisan yang terpetakan yang terdiri


dari batuan vulkanik yang terbentuk di darat (subaerially) atau di dalam air
(subaqueously) oleh proses-proses vulkanik.

50
Beberapa macam satuan vulkanostratigrafi yang dikenal yaitu:

1. Aliran lava, lava banjir, aliran lava pahoehoe, aliran lava aa, aliran lava
bongkah.
2. Endapan subaqueous dan interglasial (basalt).
3. Lahar, terbentuk dari breksi tuff, batu breksi lapili, dan tuff lapili dengan
berbagai komposisi.
4. Endapan debris avalanche, endapan bongkah dan abu dengan komposisi
mirip dengan lahar.
5. Aliran piroklastik, mirip dengan endapan aliran lumpur dan avalanche, tetapi
prosentase fragmen yang lebih kasar berkomposisi silika lebih sedikit.
6. Ignimbrite, aliran abu, mirip dengan aliran piroklastik tetapi kandungan
fragmen kasar lebih sedikit.
7. Endapan jatuhan abu, terdiri dari batuapung, abu, kadang-kadang cinder
basalt, yang membentuk endapan tefra.

Gambar 5.1. Model fasies untuk gunungapi strato berdasarkan hasil studi di Fuego,
Guatemala (Vessel dan Davies, 1981).

51
Tabel 5.1 dan Tabel 5.2. memberikan gambaran ciri khusus yang dimiliki oleh suatu
endapan gunungapi berdasarkan tekstur, ukuran butir, dan kenampakan di lapangan.

SATUAN BATUAN CIRI KETERANGAN


Aliran Piroklastik - Mirip dengan endapan - Distal, proksimal ; 1 s/d 1000 km2,
avalanche, dibedakan dengan tebal 10 s/d 200 m
kehalusan dan bongkah yang
tersebar. Terbatas pada lereng
dan topografi rendah, bentuk
lobate.
Ignimbrites, Aliran Debu - Semburan gas panas, - Distal, proksimal ; 100 s/d 100000
campuran bongkah, lapili, km2, tebal 10 s/d 100 m
batuapung, banyak endapan
debu berlapis. Berasal dari
pusat gunungapai, kerucut
parasit, atau rekahan. Dapat
diremas sampai sangat keras,
kompak, masif. Perlapisan
dihasilkan oleh perbedaan
pengelasan dan zona kristalin.
Permukaan halus, tertutup debu
dan batuapung. Terbatas pada
daerah topografi rendah.
Endapan Jatuhan Debu - Tutupan debu, berasal dari - Distal, proksimal, pusat ; basaltik
kawah atau kerucut parasit, cinder pusat 1-1000 km2, 1000 -
dapat diremas, terkompaksi oleh 1000000 km2, tebal 0.1 s/d 10 m
penimbunan dan sementasi.
Berlapis berdasarkan ukuran
fragmen, komposisi, warna, dan
volume erupsi yang dikeluarkan.
Permukaan halus menutupi Pusat
Proksimal
Kerucut
topografi gn.api
Distal

Tabel 5.1. Satuan batuan untuk vulkanostratigrafi (1).

52
SATUAN BATUAN CIRI KETERANGAN
Aliran Lava
- Pahoehoe basalt - Lava cair dalam volume besar - Distal; 100 s/d 100.000 km2, tebal
keluar dengan kecepatan yang antara <10 s/d 100 m
tinggi dari rekahan sepanjang
0.5-10 km, menempati daerah
topografi yang rendah.
- Pahoehoe lava (basalt- - Volume lava cair lebih sedikit - Distal, proksimal; 1 s/d 1000 km2,
andesit) dibanding pahoehoe basalt, tebal <10 m
keluar dari rekahan atau pusat
erupsi.
- Aa lava - Cairan lava dalam jumlah - Proksimal; 1 s/d 100 km2, tebal <10
sedikit, umumnya keluar dari m
pusat erupsi atau rekahan.
Perlapisan larutan teramati.
- Bongkah lava - Volume lava sedikit, keluar dari - Pusat; 1 s/d 10 km2, tebal 10 s/d 100
pusat membentuk pola lobate m
pada kmiringan lereng,
permukaan tidak teratur,
rekahan memanjang. Perlapisan
larutan teramati dengan jelas.
Endapan Subaqueous - Terendapkan di dalam air, - Pusat; 1 s/d 100 km2, tebal 10 m s/d
membentuk lava bantal/mahkota 50 m.
atau endapan tuya.
Lahar - Diendapkan secara fluvial, - Distal, proksimal 1-1000 km2, tebal
batusn tufaan, batuapung, 10-100 m.
breksi dan konglomerat kaya
dengan fragmen batuan.
Berasal dari pusat gunungapi
atau lereng gunungapi,
terkompaksi dengan baik, masif,
berlapis buruk. Terbatas pada
daerah topografi rendah, umum
dijumpai struktur aliran fluvial
disepanjang sisi dan ujung-
ujungnya .
Endapan Debris Avalanche - Semburan gas panas, - Pusat; 1 s/d 100 km2, tebal 10 s/d 50
campuran bongkah, lapili, m
batuapung, debu. Berasal dari
pusat gunungapi, kawah atau
kerucut parasit. Dapat diremas,
kompaksi sedang, terlihat masif.
Berlapis tidak menerus dengan
batuapung batuan atau lensa
debu volk. Permukaan iregular,
paralel flute cast. Terbatas pada Pusat
Kerucut Proksimal
lereng gunungapi dan tekuk gn.api
Distal
lereng/dasar gunungapi.

Tabel 5.2. Satuan batuan untuk vulkanostratigrafi (2).

Berdasarkan aturan Sandi Stratigrafi Indonesia (1996), untuk vulkanostratigrafi,


batas satuan batuan ditentukan berdasarkan perbedaan sumber erupsi, ciri
batuan/endapan genesa, daur letusan, atau waktu kejadian.

53
Tingkatan yang ada dalam vulkanostratigrafi berupa busur, manggala, bregada,
khuluk, dan gumuk. Busur adalah satuan terbesar berdasarkan kesamaan kedudukan
tektonik dan dapat dipetakan dalam skala 1:1,000,000. Manggala adalah satuan yang
lebih kecil yang terdiri dari beberapa kaldera dan dapat dipetakan dalam skala
1:100,000. Bregada adalah satuan pembentukan kaldera yang bisa terdiri dari
beberapa satuan yang lebih kecil (khuluk) dan bisa dipetakan dalam skala 1:100,000.
Khuluk adalah satu atau lebih titik erupsi yang membentuk satu tubuh gunungapi dan
dapat dipetakan dalam skala 1:50,000. Gumuk adalah bagian dari khuluk sebagai
hasil dari satu erupsi.

Gambar-gambar berikut ini memperlihatkan contoh vulkanostratigrafi dari Gunung


Guntur.

Gambar 5.2. Peta Geologi Gunung Guntur (Saepuloh, 2004).

54
Gambar 5.3. Penampang geologi CD Gunung Guntur (Saepuloh, 2004).

Gambar 5.4. Vulkanostratigrafi Gunung Guntur (Saepuloh, 2004)

55
Pada vulkanostratigrafi Gunung Guntur di atas terlihat adanya perselingan antara
lava dan piroklastik. Perselingan ini menunjukkan bahwa tipe gunungapi Gunung
Guntur adalah tipe strato. Satuan tertua dari material yang ada di lapangan adalah
produk dari Gunung Putri yang berumur 0.14 juta tahun yang lalu (Purbawinata,
1990) dan satuan termuda berupa piroklastik jatuhan produk dari Gunung Guntur.

Semua endapan yang berada di Gunung Guntur merupakan bagian dari bregada
Kamojang. Satuan ini merupakan satuan paling besar yang ada di daerah Gunung
Guntur. Satuan yang lebih kecil berikutnya adalah khuluk yang dibedakan
berdasarkan pusat erupsi pembentukan materialnya. Ada lima khuluk yang ada di
Gunung Guntur, yaitu Khuluk Putri, Masigit, Parukuyan, Kabuyutan, dan Guntur.
Khuluk Putri merupakan endapan yang paling tua. Khuluk Guntur merupakan
kumpulan endapan material termuda.

56

Anda mungkin juga menyukai