Anda di halaman 1dari 13

A.

Prinsip Kerja Generator AC


Arus listrik AC (Alternating Current) merupakan arus listrik yang arahnya bolak-balik
pada sebuah rangkaian listrik. Jika pada rangkaian listrik DC arus listrik mengalir dari kutub
positif ke kutub negatif, lain halnya dengan rangkaian listrik AC dimana arus listrik bergerak
secara periodik berbolak-balik arah dari kutub satu ke yang lainnya.

Perbedaan Arus Listrik AC dan DC (Sumber) Berbolak-baliknya arah arus listrik AC


menghasilkan nilai arus yang secara periodik akan bernilai positif dan negatif. Jika
digambarkan pada sebuah grafik, maka nilai arus listrik AC akan membentuk gelombang
sinusoidal yang memiliki nilai frekuensi tertentu.

Diagram Arus Listrik Bolak-Balik (AC)

Bentuk arus listrik AC yang sedemikian rupa berkaitan dengan generator listrik yang
membangkitkannya. Generator listrik AC memiliki prinsip kerja yang serupa dengan generator
DC yakni menggunakan prinsip elektromagnetik (baca artikel Prinsip Kerja Generator
DC berikut), hanya saja ada satu komponen yang membuat arus listrik yang terbangkitkan
berupa arus bolak-balik. Komponen tersebut adalah slip ring. Generator AC menggunakan slip
ring dengan bentuk lingkaran penuh yang berbeda dengan slip ring pada generator DC yang
berupa cincin belah.
Untuk lebih jelasnya mari kita Perhatikan komponen-komponen utama generator listrik AC
berikut ini.

Komponen-Komponen Generator Listrik AC

Sebelum lebih dalam membahas generator AC, ada baiknya kita mengenal hukum
Faraday mengenai induksi elektromagnetik sebagai fenomena dasar yang diterapkan pada
generator. Hukum Faraday menyebutkan jika terjadi perubahan garis gaya magnet pada sebuah
kumparan kawat, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl) pada kawat tersebut. Jika kumparan
kawat dihubungkan dengan rangkaian listrik tertutup, maka akan timbul pula arus listrik yang
mengalir pada rangkaian.

Kaidah Tangan Kanan Fleming


Memahami hukum Faraday, kita tidak dapat lepas dengan kaidah tangan kanan yang
diperkenalkan oleh John Ambrose Fleming. Kaidah tangan kanan fleming adalah sebuah
metode mneumonik untuk memudahkan kita menentukan arah vektor dari ketiga komponen
hukum Faraday, yakni arah gaya gerak kumparan kawat, arah medan magnet, serta arah arus
listrik. Jika Anda menirukan posisi jari tangan kanan Anda seperti pada gambar di atas, maka
ibu jari akan menunjukkan arah gaya (torsi), jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet,
dan jari tengah menunjukkan arah arus listrik.

Kembali pada skema komponen-komponen generator AC di atas, rotor generator


diskemakan dengan sebuah kawat angker penghantar listrik (armature) yang membentuk
persegi panjang. Masing-masing ujung kawat angker terhubung dengan cincin logam yang
biasa kita kenal dengan sebutan slip ring. Slip ring ini termasuk bagian dari rotor, sehingga ia
ikut berputar dengan rotor. Komponen slip ring inilah yang membedakan antara generator AC
dengan DC. Jika pada generator DC digunakan cincin belah sebagai penyearah arus, pada
generator AC slip ring berbentuk lingkaran penuh dan terhubung dengan masing-masing
ujung armature.

Untuk sisi stator generator tersusun atas dua magnet dengan kutub berbeda yang saling
berhadapan. Pada bagian yang kontak langsung dengan slip ring, stator dilengkapi dengan sikat
karbon yang berfungsi untuk menghubungkan arus listrik yang dibangkitkan pada kawat
angker ke rangkaian listrik di luar generator.

Skema Prinsip Kerja Generator AC

Gambar di atas adalah skema sederhana proses kerja generator AC. Kawat angker
ABCD dapat berputar terhadap sumbu a-b, dan berada di tengah-tengah medan magnet N-S.
Kawat angker sedang dalam kondisi diputar oleh sumber dari luar, dengan arah yang
berlawanan arah putaran jarum jam sesuai pada gambar. Putaran ini memberikan gaya torsi
dengan arah yang selalu tegak lurus dengan kawat angker.

Sekarang mari kita perhatikan bagian kawat angker sisi C-D pada gambar sebelah kiri.
Kawat tersebut bergerak ke atas (keluar bidang gambar) sesuai dengan torsi arah putaran gaya
luar. Gerakan kawat angker ini memotong garis gaya magnet sehingga akan timbul gaya gerak
listrik di kawat angker tersebut. Dengan menggunakan kaidah tangan kanan Fleming, maka
dengan mudah dapat kita tentukan arah arus listrik yang terbangkitkan yakni ke bawah dari
titik C ke D. Sehingga arah arus pada tahanan R adalah dari kanan ke kiri. Begitu pula pada
kawat angker sisi A-B yang mengalami gaya torsi ke bawah (masuk bidsng gambar), sehingga
jika kita menggunakan kaidah tangan kanan Fleming maka akan kita dapatkan arah arus listrik
dari titik A ke B.
Seiring dengan berputarnya poros generator, maka kawat angker generator akan berpindah
posisi sesuai dengan gambar sebelah kanan. Pada kondisi ini, dengan menggunakan cara yang
sama seperti sebelumnya, akan dapat dengan mudah kita simpulkan bahwa aliran arus listrik
di sisi kawat angker A-B adalah dari titik B ke A. Sedangkan pada sisi kawat C-D arah arus
listrik yakni dari titik D ke C. Dengan masing-masing sisi kawat angker yang selalu
bersentuhan dengan slip ring tersendiri, maka arah arus listrik yang dibangkitkan pada
konfigurasi kawat angker gambar kanan adalah kebalikan dari gambar kiri. Disinilah arus
bolak-balik listrik AC berasal.

Gelombang Sinusoidal Arus AC

Dengan penjelasan di atas maka arus listrik AC memiliki karakter unik yakni nilai arus
yang fluktuatif dari positif hingga negatif. Tiap-tiap posisi kawat angker memiliki nilai arus
yang berbeda-beda, dan akan kembali bernilai sama jika kawat angker rotor kembali ke posisi
nol nya (telah berputar 360o). Gambar di atas adalah gelombang sinusoidal arus listrik yang
dibangkitkan oleh generator AC. Gambar sebelah kiri adalah ilustrasi penampang generator
AC dengan berbagai posisi kawat angker rotor. Sedangkan gambar yang sisi kanan adalah
grafik sinusoidal arus listrik AC dengan sumbu Xadalah waktu, dan sumbu Y adalah nilai arus
listrik. Grafik arus listrik AC disebut dengan grafik sinusoidal karena nilai arus listrik sesuai
dengan prinsip trigonometri fungsi sinus (x(t) = Amax.sinθ).

Frekuensi Listrik AC

Frekuensi menjadi salah satu karakter arus listrik AC, tentu saja hal ini dikarenakan
bentuk grafik arus listrik yang berupa gelombang sinusoidal. Frekuensi adalah jumlah
gelombang yang terjadi di setiap satu detik, dengan satuan frekuensi yaitu Hertz. Pada gambar
di atas satu gelombang voltase listrik AC dihasilkan oleh satu putaran penuh kawat angker rotor
lilitan single, di dalam medan magnet kutub utara-selatan. Putaran rotor yang konstan akan
menghasilkan frekuensi listrik AC yang konstan pula. Sehingga jika putaran rotor semakin
cepat, maka frekuensi listrik juga akan semakin besar. Oleh karena itulah nilai frekuensi listrik
AC adalah berbanding lurus dengan kecepatan rotasi rotor ( ƒ ∝ Ν), dengan N = rpm.

Pada gambar sederhana di atas kita juga hanya menggunakan kutub tunggal untuk
masing-masing kutub utara dan selatan, sehingga hanya terdapat satu arah garis gaya magnet.
Misalkan saja kita menambah satu pasang lagi kutub magnet sehingga terdapat dua kutub utara
dan dua kutub selatan, maka untuk satu saja putaran kumparan rotor akan menghasilkan dua
gelombang sinusoidal listrik AC. Dapat disimpulkan disini bahwa nilai frekuensi listrik AC
juga berbanding lurus dengan jumlah pasangan kutub magnet ( ƒ ∝ P ), dimana P = jumlah
pasangan kutub magnet stator generator.

Dengan ini dapat kita simpulkan bahwa nilai frekuensi listrik AC sebuah generator AC dapat
kita hitung menggunakan rumus sederhana berikut :

f=N×Pf=N×P dengan f = gelombang / menit


atau,

f=N×P60Hzf=N×P60Hz
Dimana N adalah kecepatan rotor dalam rpm, P adalah jumlah pasang kutub magnet rotor,
sedangkan 60 adalah konversi ke detik.

B. Pengertian Arus bolak balik


Arus bolak balik adalah arus listrik yang berbalik arah dengan frekuensi tetep sehingga
disebut arus AC (Alternating Current). Pada listrik arus bolak balik, GGl serta arusnya
mempunyai lebih dari satu arah atau arahnya berubah sebagai fungsi waktu. Sumber
Arus bolak balik adalah generator Arus bolak balik. Generator Arus bolak balik terdiri atas
sebuah kumpuran persigi yang diputar dlam medan magnet.
Arus bolak balik dibedakan antara Arus bolak balik yang mempunyai fungsi atau pola
grafik sinusoida dan Arus bolak balik yang non sinusoida seperti pada gambar :

Sumber arus bolak balik adalah generator arus bolak alik, generator arus bolak balik
terdiri atas sebuah kumparan persegi yang diputar dalam medan magnet. Gaya gerak listrik
(GGL) yang dihasilkan oleh generator arus bolak balik berubah secara periodic menurut fungsi
sinus atau cosinus. GGL sinusoida ini dihasilkan oleh sebuah kumparan yang berputar dengan
laju sudut tetap.tegangan yang dihasilkan berupa tegangan sinusoida dengan persamaan
sebagai berikut:
Ԑ = NBA ω sin ωt
Atau
Ԑ = Ԑm sin ωt
Dengan :
Ԑm = NBA ω = gaya gerak listrik maksimum
N = Jumlah lilitan kumparan
A = luas kumparan
B = besarnya induksi magnetic
ω = frekuensi sudut putaran kumparan
Beban listrik dalam rangkaian Arus bolak balik dapat berupa resistor (R),kapasitor
(C) dan indictor (L).
Pada Arus AC diukur dengan amperemeter AC, besaran yang terukur merupakan nilai rms
(root mean square) atau nilai afektif dari arus,untuk melihat bentuk arus.untuk melihat bentuk
arus sinusoidal yang dihasilkan oleh sumber bolak balik, dapat digunakan osiloskop. Monitor
sebuah osiloskop terbagi-bagi menjadi baris-baris dan kolom-kolom sehingga membentuk
sebuah kotak seperti pada gambar :

Dari gambar diatas sumbu vertikal menunjukkan nilai tegangan atau arus yang dihasilkan
oleh sumber bolak balik dan sumbu horizontal menunjukkan waktu.

Rangkaian Arus Dan Tegangan Listrik Bolak-Balik


Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik yang prinsip kerjanya pada
perputaran kumparan dengan kecepatan sudut ω yang berada di dalam medan magnetik.
Sumber ggl bolak-balik tersebut akan menghasilkan tegangan sinusoida berfrekuensi f.
Apabila generator tersebut dihubungkan dengan suatu penghantar R dan menghasilkan
tegangan maksimum sebesar Vmax, maka tegangan dan arus listrik yang melewati penghantar.
Tegangan sinusoida dapat dituliskan dalam bentuk persamaan tegangan sebagai fungsi waktu,
yaitu :

Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik berbentuk sinusoida. Dengan demikian,
arus yang dihasilkan juga sinusoida yang mengikuti persamaan :

Dengan :
V = Tegangan Listrik AC
I = Arus Listrik AC
Vmax = Tegangan maksimum
Imax = Arus maksimum
ω = Kecepatan sudut (2πf)

C. Harga Efektif (Root-mean-square) dan Harga Rata-Rata


(average)
Pada listrik arus bolak ballik besarnya GGL (Ԑ), beda potensial (V) dan arus (I) selalu
berubah sebagai fungsi wkatu. Untuk itu perlu suatu besaran yang bersifat tetap, tidak
digunakan harga efektif dan harga rata-rata, baik untuk GGl, beda potensial maupun arus.
Alat ukur amperemeter AC dan volt meter AC dapat mengukur nilai efektif dari arus dan
tegangan bolak balik.nilai efektif arus dan tegangan bolak balik adalah kuat arus dan tegangan
yang dianggap setara dengan arus dan tegangan searah yang menghasilkan jumlah energy yang
sama ketika melalu suatu pengantar dalam waktu yang sama. Besarnya arus efektifyang
mengalir pada sebuah rangakain seperti pada gambar Dibawah dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut.

1. Harga Efektif (root-mean-square, rms)


Harga efektif arus(Ief = Irms) dari arus listrik bolak balik didefenisikan setara dengan
besarnya arus rata-rata yang pada besar hambatan dan selang waktu yang sama,menghasilkan
kerja listrik yang sama besar.
Untuk arus rata,jika arus sebesar I mengallir pada hambatan R selam selang
waktu t akan menghasilkan kerja listrik sebesar:
W = R I2 t
Untuk arus rata, I = Ief
W= R I2ef t
Kerja yang dihasilkan oleh arus bolak balik pada hambatan R dalam selang
waktu t adalah:
W= i2 dt
Dalam waktu setengah periode, energy yang dihasilkan oleh arus efektif adalah
Wef = I2ef R T
Untuk selang waktu satu periode, harga efektif listrik arus bolak balik
Ief = 2 dt
Harga efektif untuk GGL dan arus adalah
Ԑef = p
Dan
Ief p
Biasanya tanda atau keterangan efektif tidak dituliskan.itu berarti yang dimaksud
adalah harga efektifnya. Pada umumnya alat-alat ukur listrik bolak balik dikalibrasi untuk
harga efektif untuk tegangan sinusoida.
2. Harga rata-rata (average-value)
Harga rata-rata arus dari listrik arus bolak balik didefenisikan setara dengan besarnya
arus rata yang dalam selang waktu sama memindahkan sejumlah muatan yang sama
besarnya.Jika arus rata dengan selang waktu memindahkan sejumlah muatan, q = I t. Listrik
arus rata, arus yang mengalir tetap besarnya, berarti arus rata-rata dan arus sesaat sama
besarnya, atau
I=Ī
q= I t = Ī t
Jumlah muatan yang dipindahkan oleh arus bolak balik dalam selang waktu tadalah
Untuk selang waktu satu periode harga rata-rata bagi arus GGL dan tegangan adalah

Untuk arus bolak balik yang mempunyai pola grafik simetrikm,artinya bagian positif
dan negative sama besar, maka dalam selang waktu tharga rata-ratanya nol. Dalm hal
demikian, harga rata-rata diambil untuk selang waktu setengah periode.

D. Fungsi eksponensial dan Impedansi Kompleks


1. Fungsi eksponensial kompleks
Pada suatu rangkaian bolak-balik yang terdiri dari sebuah resistor yang seri dengan
sebuah kapasitor seperti pada gambar berikut

Salah satu cara untuk memecahka persamaan diatas adalah dengan menggunakan fungsi
eksponensial kompleks untuk menyatakan suatau fasor. l Suatu bilangan kompleks dapat
dinyatakan sebagai z = x + jy dimana j = yang merupakan bilangan khaya (imajener), x disebut
bagian nyata (real) dari, dan ditulis : x = Ri . Besaran y disebut bagian khayal dan ditulis y =
Im .
Suatu fasor z = x + j y dapat dinyatakan secara mengutup (polar) dengan menggunakan
fungsi eksponensial kompleks:
z = e jɸ
2. Fungsi impedansi kompleks
Kembali kepersamaan (1.2)
Vp cos ( ωt +ɸ )= I (t) R +
Dengan
Vs (t) = Vp cos (ωt +ɸos) dan I (t) = Ip cos ( ωt +ɸoi) dimana Vs (t) = Vp ej (ωt + ɸos)
Impeansi kompleks untuk reaktansi kapasitif yaiu:

E. Rangkaian RLC
Rangkaian penting dalam rangkaina arus bolak balik ialah rangkaian RLC seri dan
parallel.
1. Resonansi RLC-Seri
Sebuah rangkaian yang terdiri atas hambatan, induktansi, dan kapasitor yang terhubung
secara seri dan dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan yang berubah terhadap waktu
vs (t) seperti pada gambar.kita mulai dengan menganalisis arus yang mengalir pada rangkaian.

Pada rangkain RLC seri adalah rangkain yang terdiri atashambatan inductor dan
kapasitor yang disusun secara seri seperti pada gambar 5 kemudian rangkaian tersebut
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik. Andaikan arus sesaatnya I = im sin ωt
diperoleh :
Dari gambar diatas diperoleh:
tan

jika dibuat grafik tegangan total dan arus pada sebuah grafik,akan didapatkan grafik sebagai
berikut :

Beda fase antara tegangan total (Vab) terhadap arus adalah dengan 0 < < 900(tegangan
mendahului arus)
2. Impedensi rangkaian RLC seri
Hambatan total karena pengaruh resistor R, inductor XL, dan kapasitor XC dalam
rangkaian arus bolak balik dapat diganti dengan sebuah hambatan pengganti yang disebut
impedansi (Z) sehingga akan berlaku hubungan
V=V=IZ
Nah, bagaimanakah cara mengetahui frekuensi resonansi dari sebuah rangkaian ? dengan
mengubah-ubah frekuensi yang dihasilkan oleh sebuah generator, anda dapat menetukan
frekuensi resonansi dari rangkaian dengan cara frekuensi generator diubah-ubah mulai dari
nilai terkecil, kemudian secara perlahan-lahan dinaikkan sambil mengamati arusyang terbaca
pada amperemeter.
Arus akan membesar dan akhirnya akan mengecil. Pada arus mencapai nilai maksimum,
frekuensi pada rangkaian itu merupakan frekuensi resonansi.
Banyak peralatan elektronik memerlukan rangkaian resonans. Diruang sekitar
anda,merambat berbagai gelombang radio dan gelombang televise dengan berbagai macam
frekuensi. Agar pesawat radio atau televise dapat menerima satu macam frekuensi, dibutuhkan
sebuah rangkaian resonansi yang frekuensi resonansinya dapat diubah-ubah.
Rangkaian semacam ini disebut rangkaian penala. Pengubahan freuensi resonansi
biasanya dilakukan dengan menggunakan kapasitor yang kapasitasnya dapat diubah-ubah,
disebut kapsitor variable.

F. Daya Dalam Rangkaian Ac


Jika sebuah induktor dialiri arus listrik bolak balik, pada inductor akan timbul medan
magnetic. Untuk menimbulkan medan magnetik ini dibutuhkan energi yang kemudian akan
tersimpang didalam medan magnetic. Jika arus listriknya dihentikan, medan magnetic akan
hilang.
Bersamaan dengan itu, energy yang tersimpandidalam medan magnetik pun akan berubah
kembali menjadi energy listrik. Oleh karena inductor dialiri arus bolak balik, akan terjadi
perubahan energy berulang ulang secara periodic dari energy listrik ke medan magnetikdan
sebaliknya dari medan magnetic ke energy listrik.
Peristiwa yang sama dapat terjadi pada kapasitor. Ketika kasitor dihubungkan dengan
tegangan listrik,di dalam kapasitor timbul medan listrik. Untuk menimbulkan medan listrik ini
dibutuhkan energy yang bersal dari tegangan listrik. Jika tegangan listriknya diputuskan,
medan listrik di dalam kapasitor juga akan menghilang dan energy yang tersimpan didalamnya
akan kembali ke rangkaian dalam bentuk arus listrik sesaat. Oleh karena kapasitor dihubungkan
dengan tegangan bolak balik, akan terjadi terjadi peristiwa perubahan energy secara periode.
Jadi inductor murni dan kapasitor murni yang ada didalam rangkaian arus bolak balik
tidak menghabiskan energy listrik karena yang sebenarnya terjadi adalah perubahan secara
berulang energy listrik dari rangkaian kemedan magnet atau medan listrik.

Anda mungkin juga menyukai