Universitas Airlangga
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunianya kami
dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akutansi manajemen bisnis islam “ANALISIS
PROCESS COSTING DALAM MENYUSUN DAN MENGHITUNG HARGA POKOK
PRODUKSI PADA UMKM KRIPIK PAK JI”.Tugas ini dibuat untuk mengetahui cara
menghitung dan menyusun harga pokok produksi dengan menggunakan metode process costing.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyusun tugas ini. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, kami harap ada saran dari
berbagai pihak untuk memperbaiki makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
Kripik singkong Pak Tumaji merupakan sebuah usaha mikro kecil menengah yang
memproduksi makanan ringan yakni kripik singkong. Usaha yang beralamat di Jalan
Penanggungan No. 6 Kelurahan Pare, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ini kurang
lebih telah menjalankan usahanya selama 5 tahun. Usaha kripik singkong Pak Tumaji mengalami
kemajuan yang sangat berarti bagi Pak Tumaji sendiri. Oleh karena itu, Pak Tumaji pun senantiasa
melakukan control terhadap kualitas produknya.
4
BAB II
Pada UMKM milik bapak Tumaji, dalam sehari mampu menghasilkan kurang lebih 50
kilogram kripik singkong yang dikemas dalam berbagai ukuran dan siap untuk dijual. Produk yang
telah siap dijual langsung diambil oleh agen dengan deadline pembayaran 15 hari.
Dalam aktivitas produksinya, Bpk Tumaji mempekerjakan 7 karyawan yang mana mereka
memiliki spesialisasi masing-masing. 3 orang diantaranya bekerja sebagai pengupas dan pemotong
singkong, untuk proses pemotongan dibantu dengan mesin sederhana. Kemudian 2 orang sebagai
penggoreng dan pemberi bumbu dan 2 orang lagi bertugas mengemas kripik singkong yang sudah
matang, pengemasan menggunakan plastik biasa dan dengan alat press plastik listrik.
Pada mulanya, aktivitas produksi dimulai dengan pencucian, pengupasan dan pemotongan
singkong, untuk proses awal ini semua karyawan membantu. Kemudian ketika beberapa potongan
singkong siap untuk diolah, 2 karyawan spesialis pengorengan melulai aktivitas pengolahannya.
Dan ketika sejumlah kripik singkong telah siap untuk dikemas, 2 karyawan spesialis pengemasan
mulai melakukan tugasnya. Pada aktivitas produksi ini, 3 karyawan spesialis pengupasan dan
pemotongan selalu menyelesaikan tugas lebih dulu dan kemudian membantu proses penggorengan
dan pengemasan. Proses ini berjalan setiap harinya hingga sore hari sekitar pukul 16.00 WIB
dengan rata-rata hasil produksi 50 kilogram.
5
BAB III
Data yang diambil dari UMKM Kripik Singkong milik Bapak Tumaji pada periode bulan
Maret 2019 adalah sebagai berikut:
Klasifikasi jenis-jenis biaya yang dikeluarkan UMKM Kripik Singkong Bapak Tumaji selama
periode Maret 2019 adalah sebagai berikut:
6
Gula Rp 500.000,-
Garam Rp 300.000,-
Perisa Pedas Rp 450.000,-
Penyedap Rp 100.000,-
Bahan lain-lain (kapur sirih) Rp 600.000,-
Kemasan (plastik) Rp 900.000,-
Total Biaya Bahan Baku Rp 10.875.000,-
C. Biaya Overhead
7
BAB IV
UMKM Kripik Singkong Bapak Tumaji merupakan suatu kegiatan usaha memproduksi
Kripik Singkong yang mana produksinya dilakukan secara terus menerus dengan output yang rata-
rata konstan, oleh sebab itu, untuk menghitung biaya pokok produksinya menggunakan metode
Process Costing.
Jika dilihat dari gambaran umum aktivitas produksi UMKM Kripik Singkong Bapak Tumaji,
proses produksi pada usaha ini dapat dibagi menjadi tiga departemen, yakni:
1. Departemen Pemotongan
Pada departemen ini dilakukan proses pengupasan, pencucian dan pemotongan yang
dilakukan oleh tiga karyawan spesialis pemotongan dan dibantu oleh mesin pemotong.
2. Departemen Pengolahan
Pada departemen ini dilakukan proses perendaman, penggorengan dan pemberian bumbu-
bumbu yang dilakukan oleh dua karyawan spesialis pengolahan sehingga menjadi kripik
singkong yang matang
3. Departemen Pengemasan
Pada departemen ini dilakukan proses pengemasan menggunakan plastik yang dilakukan
oleh dua karyawan spesialis pengemasan dan dibantu dengan alat pres plastik.
Sebagai tambahan informasi, pada periode Maret 2019, terdapat kripik singkong yang tidak
layak dijual karena bentuknya yang tidak sesuai atau yang biasa disebut ‘’Gogrogkan’’ sebesar 30
kilogram dengan nilai Rp 300.000,-, dengan adanya hal ini, maka biaya overhead usaha ini
bertambah sebesar nilai tersebut.
Selain itu, pada akhir masa periode, dari bahan baku sebesar 2.250 kilogram terdapat sisa
500 kilogram yang belum sepenuhnya menjadi Kripik Singkong yang siap untuk dijual. Sisa
tersebut tersebar di tiga departemen yang ada di UMKM Kripik Singkong Bapak Tumaji ini.
Berikut data berkaitan dengan produksi di UMKM Kripik Singkong Bapak Tumaji pada periode
Maret 2019
8
Departemen Departemen Departemen
Pemotongan Pengolahan Pengemasan
Produk cacat 10 kg 15 kg 5 kg
9
BTK Rp 2.250.000,- Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,- Rp 5.250.000,-
Rp 18.337.500,-
10
UMKM Kripik Singkong Bapak Tumaji
Laporan HPP Departemen Pemotongan
METODE RATA-RATA TERTIMBANG
Produk cacat 10 kg
Rp 8.275.000 Rp 4.060,-
11
HPP BDP Akhir:
BB 300 x Rp. 2.690 x 100% = Rp 807.000,-
BTK 300 x Rp. 1.160 x 50% = Rp 174.000,-
OHP 300 x Rp. 210 x 40% = Rp 25.200,-
= Rp 1.006.200
Jumlah Pertanggungjawaban biaya Departemen pemotongan = Rp 8.275.000,-
Produk cacat 15 kg
12
BB Rp 4.350.000
Rp 11.617.400
Rp 14.679.900 Rp 12.790,-
13
Produk cacat 5 kg
BB Rp 900.000
Rp 14.649.250
Rp 16.399.250,- Rp 15.577,-
14
Jurnal yang terkait
15
BAB V
8.275.000
8.275.000
2.650.000
16
Persediaan BDP akhir (1.287.725)
17