Laporan Prosman

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

MESIN BUBUT

Oleh :

David NRP: 25414023

Hari,Tanggal Praktikum : Jumat, 4 September 2015

Jam Praktikum : 15.00-18.00

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

SURABAYA

2015
BAB I
DASAR TEORI

Pengertian mesin bubut

Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas yang gunanya adalah
untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya
adalah berputar. Di bidang industri, keadaan mesin bubut sangat berperan,
terutama didalam industri permesinan. Misalnya dalam industri otomotif, mesin
bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur,
baut,roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga
dapat dihubungkan dengan mesin lainseperti mesin bor ( drilling machine ), mesin
gerinda ( grinding machine), mesinfrais ( milling machine ), mesin sekrap
( shaping machine), mesin gergaji ( sawing machine) dan mesin-mesin yang
lainnya. Namun ada salah satu hal yang paling penting dari sebuah mesin
adalah perawatannya. Perawatan dilakukan untuk menjaga kondisi mesin dalam
keadaanyang baik. Sebelum kegiatan perawatan dilaksanakan, diperlukan
kegiatan perencanaan perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses
perawatan berjalan sesuai rencana. proses bubut adalah proses penghilangan
bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja
akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya
proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak
potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

Bagian bagian mesin bubut

Kepala tetap (HeadStock)


Adalah bagian mesin yang letaknya disebelah kiri mesin,bagian inilah yang
memutarkan benda kerja. Didalamnya terdapat kumparan satu seri roda gigi serta
roda tingkat atau tunggal. Roda tingkat terdiri atas tiga atau empat buah keping
dengan garis tengah yang berbeda,roda tingkat diputar oleh suatu motor yang
letaknya dibawah atau disamping roda tersebut melalui suatu ban.

Kepala Lepas (Tailstock)


Adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan mesin dan
dipasang diatas mesin berfungsi
1) Sebagai tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut
2) Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor
3) Sebagai Tempat kedudukan penjepit bor
Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas mesin.kepala lepas terdiri atas dua
bagian : yaitu alas dan ban,kedua bagian itu di ikat dengan 2 atau 3 baut.ikat dan
dapat digerakkan dipenggeser itu di perlukan apabila.
1) Kedudukan kedua senter tersebut tidak sepusat
2) Kedudukan kedua senter tidak harus sepusat misalnya untuk menghasilkan
pembubutan yang tirus.
Alas(Ways)
Fungsi utama alas mesin bubut ada 3 yaitu
1) Tempat kedudukan kepala lepas
2) Tempat kedudukan eretan (cariage/support)
3) Tempat kedudukan penyangga diam (stendy prest)
Alas yang terbentuk memanjang merupakan tempat tumpuan gaya-gaya
pemakanan pahat saat membubut.
Eretan (cariage/support)
Eretan terdiri dari atas alas,eretan lintang,dan eretan atas.
a) Eretan alas adalah eretan yang kedudukannya pada alas mesin. Gerakan eretan
itu melalui roda yang dihubungkan roda batang gigi panjang yang dipasang
dibawah alas melalui penghantar.
b) Eretan Lintang
Letaknya Diatas eretan alas dan kedudukannya melintang terhadap alas .fungsi
eretan lintang adalah untuk memberikan tempat pemakanan pahat saat membubut
bagian ujung pahat dengan putaran tiap pembagian ukurannya mengatur
pemakanan pada bubut.
c) Eretan Atas
Letak eretan atas berada diatas eretan lintang dan di ikat oleh baut dengan mur
ikat.fungsi eretan atas mesin bubut adalah memegang eretan perkakas bubut dan
memberi gerakan yang diperlukan.
Poros Transportir dan Poros Pembawa
Poros transportir adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau trapesium
dengan jenis ulir whithworth (inchi) atau metrik (mm), berfungsi untuk membawa
eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan arah
memanjang/ melintang dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar pada
umumnya kisar ulir transportirnya antara dari 6 ÷ 8 mm. Poros pembawa adalah
poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan
dalam proses pemakanan secara otomatis.

Tuas / Handel

Tuas / handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang berbeda,
pada umumnya memiliki posisi / letak dan cara penggunaannya. Maka dari itu,
didalam mengatur tuas/ handel pada setiap melakukan proses pembubatan harus
berpedoman pada tabel-tabel petunjuk pengaturan yang terdapat pada mesin bubut
tersebut.

Penjepit / Pemegang Pahat (Tools Post)

Penjepit / pemegang pahat (Tools Post) digunakan untuk menjepit atau memegang
pahat. Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam yaitu,
pemegang pahat standar dan pemegang dapat disetel (adjustable tool post)

Pahat

Pahat bubut merupakan salah satu alat potong yang sangat diperlukan pada proses
pembubutan, karena pahat bubut dengan berbagai jenisnya dapat membuat benda
kerja dengan berbagai bentuk sesuai tututan pekerjaan misalanya, dapat digunakan
untuk membubut permukaan / facing, rata, bertingkat, alur, champer, tirus,
memperbesar lubang, ulir dan memotong. Kemampuan / performa pahat bubut
dalam melakukan pemotongan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya, jenis bahan / material yang digunakan, geometris pahat bubut, sudut
potong pahat bubut.
Cekam (Chuck)

Pada bagian head stock terdapat cekam (chuck) yang merupakan salah satu alat
perlengkapan mesin bubut yang fungsinya untuk menjepit/ mengikat benda kerja
pada proses pembubutan. Jenis alat ini apabila dilihat dari gerakan rahangnya
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, cekam sepusat (self centering chuck) dan
cekam tidak sepusat (independent chuck). Pengertian cekam sepusat adalah,
apabila salahsatu rahang digerakkan maka keseluruhan rahang yang terdapat pada
cekam akan bergerak bersama-sama menuju atau menjaui pusat sumbu. Maka dari
itu, cekam jenis ini sebaiknya hanya digunakan untuk mencekam benda kerja
yang benar-benar sudah silindris.

Cekam jenis ini rahangnya ada yang berjumlah tiga (3 jaw chuck), empat (4 jaw
chuck) dan enam (6 jaw chuck). Sedangkan pengertian cekam tidak sepusat
adalah, masing-masing rahang dapat digerakkan menuju/ menjaui pusat dan
rahang lainnya tidak mengikuti. Maka jenis cekam ini digunakan untuk
mencekam benda-benda yang tidak silindris atau tidak beraturan, karena lebih
mudah disetel kesentrisannya dan juga dapat digunakan untuk mencekam benda
kerja yang akan dibubut eksentrik atau sumbu senternya tidak sepusat. Jenis
cekam ini pada umunya memilki rahang empat.

2.3 Jenis jenis pembubutan

Pembubutan tepi (facing)

Pengerjaan benda kerja terhadap tepi penampangnya atau tegak lurus terhadap
sumbu benda kerja.

Pembubutan silindris (turning)

Pengerjaan benda kerja dilakukan sepanjang garis sumbunya. Baik pengerjaan


tepi maupun pengerjaan silindris posisi dari sisi potong pahatnya harus terletak
senter terhadap garis sumbu dan ini berlaku untuk semua proses pemotongan pada
mesin bubut.

Pembubutan alur (grooving)

Pembubutan yang di lakukan di antara dua permukaan.


Pembubutan tirus (chamfering)

Adapun caranya sebagai berikut:

Dengan memutar compound rest

Dengan menggeser sumbu tail stock

Dengan menggunakan taper attachment.

Pembubutan ulir (threading)

Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai
dengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge). Atau bisa juga
menggunakan pahat tertentu ukurannya yangsudah di jual di pasaran, biasanya
untuk ulir-ulir standar.

Drilling

Membuat lubang awal pada benda kerja

Boring

Memperbesar lubang pada benda kerja.

Kartel (knurling)

Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada pegangan
tang,obeng agar tidak licin.

Reaming

Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil pembubutan
dalam atau pengeboran di atas mesin bubut. Pada tingkatan tertentu dibutuhkan
kehalusan sesuai ketentuan. Untuk kegiatan tersebut dipergunakan alat Reamer.
Benda berlubang yang akan dihaluskan dikepit pada cekam kepala tetap,
sementara reamer dipasang pada hower dan dijepit di senter kepala lepas. Pada
saat proses penghalusan, posisi kepala lepas didekatkan sehingga reamer dapat
masuk ke lubang benda kerja. Selanjutnya, mesin dinyalakan dan putaran reamer
digerakkan memasuki lubang sehingga geriginya bergesek dengan dinding
lubang. Pada saat itulah terjadi proses penghalusan dinding lubang.
Mesin bubut memiliki tuas yang dapat mengatur kecepatan putaran mesin,
kecepatan pada mesin bubut di bedakan menjadi 2 yaitu cepat(High) dan lambat
(Low). Kecepatan pada mesin bubut sangat berpengaruh pada hasil kehalusan
benda kerja. Jika benda kerja di putar dengan kecepatan cepat(High) mesin akan
memakan/membubut benda lebih banyak sehingga dapat mempercepat proses
pengerjaan namun hasil akhirnya tidak sehalus jika benda di putar dengan
kecepatan lambat(Low). Bila benda kerja di putar dengan kecepat cepat(High)
mesin akan memakan/membubut benda lebih sedikit sehingga benda kerja yang di
hasilkan lebih halus namun pengerjaannya membutuhkan waktu yang lama.

BAB II

TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengoperasikan dan mengerti cara kerja mesin bubut


2. Mahasiswa mengerti bagian bagian mesin bubut berserta fungsinya
3. Mahasiswa dapat memahami proses pembuatan benda kerja dengan benar

BAB III

ALAT dan BAHAN

Bahan:

1. Besi Silindris (panjang: 101 mm; diameter: 30.7)

Alat:

1. Mesin Bubut
2. Kacamata Pelindung
3. Jangka Sorong
4. Jas Lab
5. Kuas
BAB IV

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Mempersiapkan peralatan dan benda kerja


2. Mengukur benda kerja menggunakan jangka sorong
3. Mencatat ukuran benda kerja
4. Meletakkan benda kerja dan mengaturnya pada cekam
5. Mengatur kecepatan putaran lalu menyalakan mesin
6. Mengecek apakah masih bergeser atau tidak dengan cara memukul benda kerja
dengan besi kecil
7. Bila benda sudah benar benar tidak bergeser, mengatur posisi pahat agar sesuai
dengan sudut yang di inginkan lalu memajukannya hingga menyentuh benda
serta menimbulkan bunyi *ting* dan menjadikan titik tersebut sebagai titik 0
8. Menyalakan tuas otomatis untuk memulai proses perataan benda(facing)
hingga benda terlihat lebih rata, lalu mematikan tuas otomatis dan memundurkan
pahat.
9. Mematikan mesin bubut lalu mengukur ukuran benda agar sesuai dengan yang
di inginkan lalu menandai dengan stipo
10. Mengatur lagi posisi sudut pahat agar dapat digunakan untuk proses bubut
rata (turning) dengan memutar poros dari skala 0 menuju 1 keterangan: dari skala
0 menuju 1 mesin bubut akan memakan sebanyak 0.25 mm.
11. Mengatur kecepatan mesin lalu menyalakan mesin bubut dan mendekatkan
pahat ke benda kerja, menyalakan tuas otomatis hingga menuju titik tertentu(agar
tidak menabrak) dan mencapai batas ukuran yang diinginkan lalu mematikan tuas
otomatis serta memundurkan pahat.
12. Mengulangi langkah no 10 - 11 dengan mengganti skala (2,3,4,..) hingga
benda kerja mencapai ukuran yang diingkan
13. Mematikan mesin bubut dan mengukur benda dengan jangka sorong
14. Mengatur lagi pahat untuk proses facing benda kerja bagian belakang yang
belum rata, ulangi langkah no 7-8
15. Mematikan mesin bubut, mengukur ulang ukuran benda dengan jangka
sorong apakah sudah sesuai dengan ukuran yang diinginkan, membersihkan mesin
bubut dari besi sisa sisa pembubutan
BAB V

HASIL PERCOBAAN

Belakang Tengah Depan

Gambar 5.1 Hasil benda kerja

Ukuran Benda kerja

1. Panjang awal: 101 mm


2. Panjang akhir: 95 mm

Bagian depan : 25 mm

Bagian tengah : 30 mm

Bagian belakang: 40 mm

3. Diameter awal : 30.7 mm


4. Diameter akhir :

Bagian depan : 15 mm

Bagian tengah : 20 mm

Bagian belakang: 25 mm
BAB VI

PERTANYAAN DAN JAWABAN

Pertanyaan

1. Jelaskan pengertian umum tentang mesin bubut! (termasuk proses apa saja yang
dapat dilakukan)

2. Jelaskan pengaruh antara RPM dengan kedalaman pemakanan terhadap pahat


maupun permukaan / hasil jadi benda kerja!

3. Jelaskan posisi sudut mata pahat pada masing masing proses yang di kerjakan!

4. Jelaskan apa itu 3 jaw chuck dan 4 jaw chuck!

5. Jelaskan penentuan titik 0 pada masing masing proses yang di kerjakan!

6. Kenapa proses drilling perlu dilakukan secara bertahap?

Jawaban

1. Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas yang gunanya adalah
untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya
adalah berputar.

Facing(pembubutan tepi): yaitu pembubutan pada tepi penamapangnya


Pembubutan silindris (turning): yaitu pembubutan pada sepanjang garis sumbu
Pembubutan alur: yaitu pembubutan yang di lakukan di antara dua permukaan
Pembubutan tirus: yaitu proses pembubutan benda kerja berbentuk konis.
Pembubutan ulir: yaitu pembubutan ulir dengan pahat ulir
Drilling: yaitu proses membuat lubang awal pada benda kerja
Boring: yaitu proses memperbesar lubang pada benda kerja.
Knurling: yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk membubut profil pada
permukaan benda kerja
Reaming: yaitu proses penghalusan lubang pada benda kerja

2. Jika benda kerja di putar dengan kecepatan cepat mesin akan


memakan/membubut benda lebih banyak sehingga dapat mempercepat proses
pengerjaan namun hasil akhirnya tidak sehalus jika benda di putar dengan
kecepatan lambat. Bila benda kerja di putar dengan kecepat lambat mesin akan
memakan/membubut benda lebih sedikit sehingga benda kerja yang di hasilkan
lebih halus namun pengerjaannya membutuhkan waktu yang lama

3. a. Pahat bubut Facing

Pahat bubut muka memilki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan untuk
pembubutan rata permukaan benda kerja (facing) yang pemakanannya dapat
dimulai dari luar benda kerja ke arah mendekati titik senter dan juga dapat dimulai
dari titik senter ke arah luar benda kerja tergantung arah putaran mesinnya.

b. Pahat bubut ulir

Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat,
sudut puncak 55° adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk
pembuatan ulir jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60°.

c. Pahat Alur
Pahat alur digunakan untuk membuat alur pada benda kerja. Macam-macam pahat
alur digunakan sesuai dengan kebutuhan membuat celah alur atau ukuran clip.
d. Pahat bubut rata kiri

Pahat bubut rata kiri memilki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan untuk
pembubutan rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan
mendekati posisi kepala lepas.

e. Pahat bentuk
Pahat bentuk digunakan untuk membentuk benda kerja sesuai bentuk permukaan
yang diharapkan, biasanya untuk membuat alur pada benda silinder.

f. Pahat bubut rata kanan

Pahat bubut rata kanan memilki sudut baji 80º dan sudut-sudut bebas lainnya
sebagaimana gambar 26, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata
memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi
cekam.

4. 3 jaw chuck adalah pencekam tiga rahang yang bisa salah satu chucknya
dikencangkan maka chuck lainnya ikut kencang dan 4 jaw chuck adalah pencekam
empat rahang, ini tidaklah berbeda dengan 3 jaw chuck. Bedanya cuma pada pengunci
baja, di mana chucknya tidaklah otomatis

5. Caranya dengan mengatur posisi pahat agar sesuai dengan sudut yang di
inginkan lalu memajukannya hingga menyentuh benda serta menimbulkan bunyi
*ting*, pada saat itu terjadi titik tersebut merupakan titik nol.

6. Proses drilling perlu dilakukan secara bertahap agar kita mendapatkan bentuk
yang di inginkan selain itu melakukan drilling dengan cara bertahap dapat
menghasilkan permukaan yang halus dan rapi

BAB VII

KESIMPULAN

Mesin bubut adalah mesin yang fungsinya sebagai pembentuk benda kerja dengan
cara menyayat, memahat dengan gerakan utamanya adalah berputar. Hasil benda
kerja yang di hasilkan mesin ini sangat di pengaruhi oleh kecepatan yang
dijalankan. Semakin pelan kecepatanya maka benda yang di hasilkan akan
semakin halus dan rapi namun memerlukan waktu kerja yang lama begitupun
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai