Sang Pujaan
Saat kutatap indah wajahmu
Aku selalu teringat akan tatapan Einsten
Yang selalu penuh dengan logika
Yang selalu menanam rumus E = mc2
Indah matamu sebiru mata Blaise Pascal
Panjang rambutmu terurai dan saling berpotongan diagonal
Senyummu yang meluluhkan trigonometri hatiku
Membuatku selalu berpikir, kaulah untukku
Dari jauh hanya bisa kutatap dirimu
Kuikuti diagonal pergerakanmu
Kutapaki deret jejak kakimu
Hanya untuk mengetahui kabar tentangmu
Aku yakin limit cintaku tak terhingga kepadamu
Volume kasihku takkan habis untukkmu
Aku hanya ingin memilikimu
ingin menjadikan dunia kita menjadi satu grafik lurus
Setelah kupikir dengan logika
Ternyata kita terpisah ruang
Aku kubus dan kau silinder
Ini membuatku dilema
Aku rela untuk Melalui jembatan Konisberg
Menghitung volume piramida mesir
kupecahkan rumus phi =22/7
Atau akan kubuat ulang algoritma djikstraa
Segala pembuktian akan kutempuh untuk mendapatkan derajat
cintamu
Menanamkan cintaku pada diameter hatimu
Menggambarkan diagram venn untuk pembuktian cintaku
Hanya untukmu, dan mendapatkanmu
Guru Matematikaku
Diwajahnya ada bintik-bintik hitam(x,y)
Jerawat memang,
Tapi bukan buatan
Alis matanya rapi bukan diarsir
Bola matanya kongruen dan ekuivalen
Guru matematikaku…..
Tiap hari bermain angka-angka
Tapi tidak sedang menghitung gaji
Karena gajinya cukup dieja dengan lima jari
Dihubungkannya garis,
Kadang vertikal, sekali waktu horizontal
Tapi bukan sedang membuat sketsa rumah
Karena baginya rumah tinggal menempati
Mau tipe 21, tipe 36, atau yang RSS
Rumah sangat sempit atau rumah sedikit semen
Guru matematikaku….
Dahinya terlihat jelas, garis-garis sejajar sumbu x
Suaranya lantang, lugas, tegas bilangan prima
Senyumnya lepas bilangan tak terhingga
Guru matematikaku…..
Giginya putih bilangan asli
Dadanya bidang segitiga sama kaki
Badannya tegak vertikal
Guru matematikaku…...
Gajinya berbanding terbalik dengan jasanya
Jasanya berbanding senilai dengan harapan-harapannya
Ucapan dan pikirannya selalu positif
Hasilnya selalu berharga mutlak
Dikuadratkan
Menteri-menteri
ABRI-ABRI
Pegawai negeri-Pegawai negeri
Kuli-kuli
Dan masih banyak lagi
Masih banyak lagi
Guru matematikaku…..
Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat
Langkahnya sedikit diseret agak loyo
Maklum terlalu banyak membawa rumus
Tak senang melihat pengangguran
Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR
Bila sedang marah ia hanya berkata
"coba hitung, sejuta pangkat seribu"
--------------------------------------------
Puisi : MATEMATIKA
Sepi malam 13 Oktober 2011, menjadi perenda saksi Himpunan kosong yang meretas
luka dalam jiwaku. Deringan motor yang berlalu lalang menemani hati yang teriris
duri-duri tajam cinta. Ah..., Makassar, kau tak mengenalku. Akulah subset terluka
dari hiruk pikukmu. Dalam limit ajal, hanya dimensi empat tempatku memendam
rasa.
Interval kehidupan mengantar sepi-sepi linier yang terintegrasi dalam semesta tanpa
senyum. Distribusi Abnormal bagai mimpi tanpa syarat batas dalam setiap absis dan
ordinat jejak langkahku. Mungkinkah kuncup-kuncup bahagia akan mengakhiri deret
tak berpola ini??
Tak ada probabilitas, apalagi nilai harapan dalam ukiran sastra tanpa Logika ini.
Hanya sekedar asumsi-asumsi pengantar tidur pembuai mimpi buruk.
Apa gunanya vektor-vektor pembaharu, sementara teorema lampau, terus menjadi
bagian imaginer hidup. Dan jangan pula berharap aljabar pengurai titik nadir itu akan
ada, karena pecahan-pecahan di atas nilai pasti cuma bagian persentase konyol
seniman angka yang terluka ini.
Kesedihan ini telah menjadi aksioma hidup, bukan lagi dalam derajat fuzzy.
Dan kembali hanya tanya yang muncul, benarkah ini potret geometris hidupku?
TEKA-TEKI MATEMATIKA
8 Dibagi 2 = Berapa?
Jawaban: 6, coba bayangin, kita punya 8 apel, terus dibagi ke temen 2. Jadi 6 kan?
Guru: Jhon, kamu punya uang seratus ribu. se 1/2 bagian kamu beri Ibumu. Berapa
Ulangan Matematika
Pada suatu hari, Jack sedang mengerjakan ulangan matematika di sekolahnya. Isi
ulangan tersebut hanyalah perkalian sembilan dari satu sampai sepuluh, namun Jack
bingung.
Besoknya, Jack melihat ada angka 10 di kolom nilai ulangannya. Ternyata inilah
yang dilakukannya:
1 x 9 = 09
2 x 9 = 18
3 x 9 = 27
4 x 9 = 36
5 x 9 = 45
6 x 9 = 54
7 x 9 = 63
8 x 9 = 72
9 x 9 = 81
10 x 9 = 90
Budi punya uang Rp 9000, beli bakso Rp 4500, berapa uang kembaliannya?
Jawaban: Rp 500, kasi aja duit selembar Rp 5000, ga usah ngasih Rp 9000
Singkatan MaTeMaTiKa
Guru : Kenapa??
Jovi : Singkatan matematika adalah MAkin TEkun MAkin TIdak KAruan, P.Guru…..
Guru : @#$%^??
Berapa Jumlah Kaki Kucing?
Jawaban : Delapan = Depan dua, Belakang dua, Samping kanan dua, samping kiri
dua
Jawab: bilangan memperingati orang meninggal: 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari
Naik Lift
Ketika saya baru masuk ke lift, seorang wanita masuk dan menekan tombol ’2′ dan
kemudian tombol ’4′, saya sendiri menekan tombol ’18′ lantai yang saya tuju. lift
itupun naik dan berhenti di lantai ’2′, tetapi wanita itu tidak keluar, kemudian lift
berhenti di lantai ’4′ tetapi wanita itupun tidak keluar juga, lift mulai naik lagi.
” tapi tombol yang anda tekan adalah ’2′ dan ’4′ ” tanya saya heran
” astagfirullah !!! inilah akibatnya kalau terlalu lama bekerja dengan kalkulator “
Darmaji: bukanya 12
Ada 7 burung, dan kakek segera menembak dengan alat tradisionalnya…. tembakan
pertama “TAK” kena… tembakan kedua “TAK” kena… tembakan ke tiga “TAK”
Berat Mana ?
didin: ?!?!?!?!
Oleh pedagang bola dikorting Rp 5000, jadi harganya Rp 10000, sisa uang yg Budi
pegang Rp 5000
Budi balikin ke tiga temannya, masing2 Rp 1000, Total hutang Budi sekarang Rp
23 Ekor : 3 =…….
Tiga orang pedagang kambing bingung berat,karena kambing mereka ada 23 ekor.
Orang 1 dapat 1/2, orang ke 2 dapat 1/3 dan orang ke 3 dapat 1/8 nya. Gimana ayo
Jawabannya:
Persamaan Angka
guru : salah
guru : yaitu 1. karena dari awal sudah dikatakan bahwa kalau 1=5. jadi kalau 5=1
murid: …#$%&@???
burung dara oleh pemburu iseng! tinggal berapa ekor sisa burung dara yang ada ?
Pada suatu hari ada seorang guru yg mengajarkan pembagian pada murid muridnya
Guru: Ada dua orang penjahat mencuri uang 1 juta lalu mereka membagi dua uang itu
Lina: si Amin dibilangin, “min, kali min, awas!” Ya langsung dia loncat.
Guru: …….@@##$$
Makin Mahal
Sutaryo: dulu waktu bapak kecil jumlahnya 6, tetapi sekarang entahlah, karena semua