Tujuan
Standart penilaian kain bertujuan sebagai acuan dalam menilai suatu kain, sehingga
penilaian bersifat objectif bagi semua orang yang menggunakan standar ini.
2. Selanjutnya lakukan pemilihan rol kain secara acak, yang meliputi semua warna yang
ada
3. Lakukan proses inspect dan berikan penilaian point (penalty point), dengan ketentuan
sebagai berikut:
UKURAN CACAT/DEFECT
Cacat kurang dari 3 inch
Cacat lebih 3inch, tapi tidak lebih dari 6 inch
Cacat lebih dari 6 inch, tapi kurang dari 9 inch
Cacat lebih dari 9 inch
4. Pemberikan penalty point hanya diberikan pada jenis major defect saja (lihat halaman
A3, IDENTIFIKASI CACAT KAIN.)
Secara umum penjelasan mengenai Major defect dan Minor defect sbb:
Major Defect: suatu defect yang sangat jelas tampak pada kain, dan sangat
mempengaruhi hasil garment.
Minor Defect: suatu defect yang tidak disebabkan pada proses produksi, dan defect
yang terlihat tidak jelas akibat pengaruh lingkungan.
a. Major defect pada fabric (kain woven/nw) yaitu slubs, hole, benang hilang, variasi
besar benang kelihatan jelas, end out, soiled yarn, benang putus, dsb.
b. Major defect pada knitting yaitu mixed yarn, variasi benang, runner, needle line,
barre, slub, hole, press off.
c. Major dye or printing defect yaitu hasil print keluar dari pola (outsetting), dye spot,
warna print luntur, hasil print belobor, shadding, dan lainnya.
Contoh:
Total yard kain yang diterima : 2,400 yards
Batas jumlah point yang diterima : 40 point per 100 yards
Total yard yang diinspect (A) : 240 yards (10% dari total kain diterima)
Total penalty point pada kain sample yang diinspect (B) : 148 points
Berarti rol kain ini tidak dapat diterima (reject), selanjutnya lakukan proses inspeksi untuk rol kain yang lain
No
10
11
12
Knitting Defect
No
5
6
7
8
9
10
11
12
No
1
1
10
11
12
13
14
15
PENALTY POINT
1 point
2 point
3 point
4 point
otal kain diterima)
Benang pakan tidak tegang (jadi kriting), akibat saat ditenun benang
Dropped Pick
pakan tidak dipegang oleh shuttle loom
End Out Efek garis tipis pada arah pakan, karena benang putus sementara
loom (pengantar benang pakan) berjalan terus sehingga membentuk
(Thin Place) garis pada kain.
Benang tampak kotor pada kain, karena ada serat yang menempel
Fly
saat proses benang di spinning
Ada benang pakan yang berdempetan, terjadi karena benang pakan
Jerk-In
terambil saat proses tenun.
Broken Color Pattern Benang warna, yang susunan warnanya salah letak.
End Out Seperti ujung benang keluar.Terjadi pada benang lusi rajut.
Skewing/Bias
Skewing/Bias
Cacat pada kain dimana benang pakan melengkung, tidak tegak lurus
Bowing
dengan benang lusi.
Kain ada garis-garis seperti kusut, yang bukan merupakan desain yan
Crease Mark
diinginkan.
Major
Major
ng kendur. Terjadi karena loom pengantar
berjalan lagi sehingga meninggalkan benang Major / Minor
Tingkat
Cacat
tempatnya. Major
Tingkat
n dimana anyaman benang lusi dan benang Cacat
0 derajat. Umumnya kelihatan jelas pada Major atau Minor
Tergan-tung besar % skewing.
Batas maks 3%
Major atau Minor
benang pakan melengkung, tidak tegak lurus Tergan-tung besar % bowing.
Batas maks 2”.
Major / Minor
el Major
Tingkat
Cacat
wing.
ing.