Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • Ibuku Dehulu

    Diunggah oleh

    aneane
    148 tayangan1 halaman
    Puisi ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang marah pada ibunya namun kemudian menyesali perbuatannya setelah ibunya memaafkannya dengan penuh kasih sayang. Ibunya melambangkan sosok yang penuh kasih sayang yang selalu mengawasi dan memaafkan anaknya.

    Deskripsi Asli:

    Judul Asli

    ibuku dehulu.docx

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini
    Puisi ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang marah pada ibunya namun kemudian menyesali perbuatannya setelah ibunya memaafkannya dengan penuh kasih sayang. Ibunya melambangkan sosok yang penuh kasih sayang yang selalu mengawasi dan memaafkan anaknya.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    148 tayangan1 halaman

    Ibuku Dehulu

    Diunggah oleh

    aneane
    Puisi ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang marah pada ibunya namun kemudian menyesali perbuatannya setelah ibunya memaafkannya dengan penuh kasih sayang. Ibunya melambangkan sosok yang penuh kasih sayang yang selalu mengawasi dan memaafkan anaknya.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 1

    IBUKU DEHULU

    KARYA : AMIR HAMZAH

    Ibuku dehulu marah padaku


    Diam ia tiada berkata
    Aku pun lalu merajuk pilu
    Tiada peduli apa terjadi

    Matanya terus mengawas daku


    Walaupun bibirnya tiada bergera
    Mukanya masam menahan sedan
    Hatinya pedih kerana lakuku

    Terus aku berkesal hati


    Menurutkan setan mengacau-balau
    Jurang muka terpadang di muka
    Kusongsong juga biar cedera

    Bangkit ibu dipegangnya aku


    Dirangkumnya segara dikecupnya serta
    Dahiku berapi pancaran neraka
    Sejak sentosa turun ke kalbu

    Demikian engkau;
    Ibu, bapa, kekasih pula
    Berpadu satu dalam dirimu
    Mengawas daku dalam dunia.

    Anda mungkin juga menyukai