Diam ia tiada berkata Pun aku lalu merajuk pilu Tiada peduli apa yang terjadi Matanya selalu mengawasi daku Walau bibirnya sama sekali tiada bergerak Rautnya masam menahan sedan Hatinya pun pedih sebab lakuku Aku berkesal hati Menurutkan setan, mengkacau-balau Jurang celaka sudah terpandang di muka Kusongsing pula, agar cedera Bangkit ibu dipeganglah aku Dirangkumnya lalu segera dikucupnya aku Serta dahiku berapi pancaran mereka Sungguh sejuk sentosa turun kalbu Begitupun engkau Ibu, bapak, pula kekasih Berpadu dalam dirimu Mengawas dalam dunia daku SETETES AIR
Setetes air mata seorang ibu
gejola hati yang seakan akan ingin menjerit
air mata terus mengair
membasahi kedua pipinya
yang sangat lembut
Dimalam yang sunyi gelap gurita
kedinginan yang merada ditubuhnya
hati yang terluka terhanyut dalam kesedihan
seorang ibu terus
meneteskan air mata
dan ia mulai bertanya
kepada seorang anak
ia mulai mengucapkan
kata kata dengan lisan
mulutnya seakan akan ingin marah
penderitaan yang dirasakan
Ia mulai berbaring
dan meneskan air mata
apa yang ia rasakan
dan mulai merenung dan diam
tanpa kata kata
Puisi Guru: Guruku pelita hatiku Guru,…
Dalam bingkai senyummu tertumpu sebuah harapan besar bagi kami,
dalam candamu terurai mutiara-mutiara indah.
Engkau taburkan pengorbanan tuk menata masa depan kami,
Guru…..
sungguh tak terjangkau tinggi kesabaranmu,
sungguh tak tergambar indah akhlakmu
dan sungguh tak terbalas semua jasamu
hanya engkaulah pahlawan haqiqi dalam hidup.
Guru….
Tabahkanlah hatimu dalam menjalani cobaan, mengajarkan arti
sebuah kehidupan, tuk menyulam pekerti hati yang rohani,
kaulah pelita untuk hati kami yang gelap
namamu akan selalu kekal di sanubari kami.
PENDIDIKAN
Manusia berakal yang jauh dari moral
Tercemari udara kontemporer Sudah jauh dari norma dan aturan Siapa lagi yang bisa selamatkan Selain tanaman pendidikan Kelak manusia akan paham Bahwa dirinya bukan apa-apa Jika hanya ingin menikmati Tanpa berusaha mati Dengan pendidikan manusia akan tahu Bahwa berakit itu ke hulu Dan berenang ke tepian Dengan pendidikan manusia akan sadar Bahwa mimpi harus terus berakar Untuk mencapai hidup tanpa samar Hanya dengan pendidikan Seluruh makhluk terselamatkan Cinta dan kasih bertebaran Hanya pendidikan Bunga yang terus bermekaran Harumnya semerbak bertebaran Hanya pendidikan Mampu selamatkan pergaulan Mencapai mutiara masa depan Hanya pendidikan Selamanya hidup aman. #1. Senja Sore Itu Kilau cahaya orange menyelimuti sore itu
Indah, tampak indah dan menyilaukan
Anggunmu mengalahkan anggunnya sang dewi
Meskipun hadirmu hanya sebentar
Namun, kehadiranmu akan selalu dinanti
Elokmu memberikan warna di langit sore itu
Penuh keagungan dari indahnya ciptaan yang maha kuasa
Penuh rasa syukur kuucapkan karena masih bisa menantimu
Untuk hari esok, esok dan seterusnya
Kini suryamu sudah siap untuk tenggelam
Menjemput rembulan yang akan menerangi malamku
Menanti pagi dengan munculnya dirimu
Hingga di sore hari ku kembali menantikan dirimu
Lembayung indah nan memanjakan mata
Gradasi warna yang tak bisa terlukiskan dengan sembarang cat