Anda di halaman 1dari 6

Topik :

Kenzo Tange menggunakan kosa bentuk arsitektur Modern yang sederhana, menampilkan
struktur dan material apa adanya, namun sekaligus menggunakan bentuk-bentuk tradisional
Jepang. Menurut Anda, apakah Kenzo Tange termasuk arsitek Modern? Apa analisis Anda
terhadap tradisionalisme yang dimunculkan Tange yang sama sekali dihindari oleh aliran
utama arsitektur Modern (International Style)? Menurut Anda, idealisme apa yang diusung
oleh Kenzo Tange melalui arsitektur-arsitekturnya? Dan bagaimana definisi arsitektur Modern
menurut Kenzo Tange? Tunjukkan melalui karya-karyanya.
1. Latar belakang/permasalahan :
Sejak tahun 1930 gerakan modern Jepang melonjak semakin cepat berkembang dan
menghasilkan berbagai karya arsitektur penting. Bila dilihat dari ciri bangunan arsitektur
modern Jepang yang scruptural dan monumental dengan penonjolan elemen-elemen
kontruksi, meskipun dari bahan yang modern seperti beton bertulang, tetapi diperlukan dan
tampil dalam bentuk yang ekspresif, seperti kayu. Para arsitek tokoh modernisme Jepang,
setelah menyelesaikan pendidikan arsitektur di negara kelahirannya kemudian bekerja dan
belajar pada pelopor arsitektur modern, seperti Le Corbusier dan Mies Van der Rohe. Seorang
arsitek besar Jepang pada abad XX, yaitu sutemi Horiguchi yang tergabung dalam asosiasi
masyarakat modern pertama Jepang, berpendapat bahwa arsitektur harusnya merupakan
ekspresi yang jujur dari struktur, arsitektur Jepang pada masa itu mendapat pengaruh besar
dari Eropa, demikian juga Horiguchi menaruh besar pada gagasan arsitektur Eropa. Ia
membandingkan Yunani Kuno untuk mendapatkan dasar-dasar dari arsitektur tradisional
negaranya. Sebelum Perang Dunia I, Horiguchi menjadi pelopor arsitektur kontenporer
dengan proyekproyek yang cenderung tradisional dengan kontruksi balok dan kolom. Pelopor
arsitektur modern lainnya adalah Bonchi Yamaguchi dan generasi berikutnya dalam
modernisme arsitektur Jepang yang paling terkenal adalah Kenzo Tange.
Setelah terjadinya Perang Dunia ke II negara Jepang mengalami kehancuran dimana-
mana terutama 2 kota besar yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Untuk memperbaiki dan
membangun kota dari awal, maka pemerintah Jepang mengadakan sayembara-sayembara
besar untuk memperingati kehancuran 2 kota tersebut. Salah satunya adalah sayembara
Hiroshima Memorial Park yang dimenangkan oleh Kenzo Tange. Dari desain inilah kemudian
para arsitek-arsitek lain berlomba-lomba untuk mengajukan proposal desain mereka untuk
memperbaiki Jepang secara seutuhnya. .Pertumbuhan perkotaan yang sebelumnya bergerak
ke arah horizontal, sebenarnya ingin diatasi oleh arsitek modern awal dengan menciptakan
sistem superblok. Di mana mulai muncul ide mengenai superblok dengan bangunan
skyscraper oleh Le Corbusier misalnya. Namun kecanggihan teknologi yang ada dinilai terlalu
kering, sehingga beberapa arsitek Jepang pada Tokyo World Design Conference merasa
perlu mengkaitkannya dengan tradisi lokal.
Di saat yang hampir bersamaan pada tahun 1960 di Jepang, muncullah sebuah
gerakan arsitektur yang menyerupai Archigram. Sekelompok arsitek muda diantaranya ada
yang belajar dan bekerja pada Kenzo Tange dan Kunio Maekawa, bersama-sama
mencetuskan gerakan. Gerakan ini melihat bahwa arsitektur maupun kota di masa yang akan
datang harus di rencanakan dengan waktu yang cepat, mudah dan dapat diganti secara
periodik menggunakan teknologi yang maju dan memudahkan manusia untuk mengontrol
lingkungannya. Ide-ide yang sebelumnya oleh Archigram hanya ide proposal semata, oleh
gerakan ini dijentawahkan ke dalam produk yang nyata pada Osaka Expo 1970. Franklin
Ross, AIA mengatakan bahwa kemampuan khas Jepang dalam merangkul dan
mensenyawakan teknologi modern dengan warisan kultur dan arsitektur tradisional mereka
telah menarik perhatian dan merangsang imajinasi arsitek-arsitek di seluruh pelosok dunia
(Budihardjo, 1984: 19). Ada suatu keyakinan kuat bahwa masa depan dari arsitektur modern
akan banyak sekali dipengaruhi oleh apa yang sudah dibangun di Jepang. Suatu periode yang
penuh kecaman, tantangan dan cercaan terhadap konsep-konsep gerakan Arsitektur Modern.
Hasil karya arsitek-arsitek seperti Kenzo Tange, Kisho Kurokawa, Kiyonori Kikutake, Fumihiko
Maki serta Arata Isozaki yang berada pada jalur perancangan Arsitektur Modern telah
melangkah lebih jauh melewati tahap derivasi dan imitasi. Mereka telah berhasil menimbulkan
kesan identitas pribadi (sense of self-identity) dan menciptakan arsitektur yang penuh vitalitas
serta orisinalitas (Budiharjo, 1984:20).
2. Uraian dan analisis atas topik :
Kenzo Tange merupakan arsitektur modern karena ciri khas beliau menggabungkan gaya
tradisional Jepang dan modernisme dalam rancangannya. Menurut Danis dalam Sigalingging
(2010), ada dua hal yang merupakan garis dasar arsitektur Kenzo Tange beserta konsep
perancangannya.Pertama,Kenzo Tange pintar dalam permainan bangunan geometri
sederhana. Kedua, Tange tepat sasaran dalam menempatkan massanya untuk ruang besar
berskala kota, sehingga tampil lebih megah dan terlihat eyecathing. Melalui massa dan
artikulasi bentuk, Tange menampilkan ide-ide karyanya dan menonjolkan bentuk dasar
bangunan agar gaya yang diterapkan tidak terkikis oleh zaman. Dan karya Tange mempunyai
ciri khas dengan mengikuti pendiriannya lebih kepada fungsi.
3. Analisis tradisionalisme Tange yang dihindari oleh arsitektur modern :
Gagasan modernisme dalam arsitektur dan tumbuh sejak akhir abad ke-19 di Eropa Barat,
yang mengakibatkan oleh berbagai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada masa tersebut, Revolusi Industri berkembang pesat dalam bentuk rasionalisme dan
penggunaan mesin secara besar-besaran. Dari kegiatan ini terjadi ledakan tuntutan jenis dan
tipelogi bangunan yang sebelumnya tidak ada, dengan cara mengklasifikasikan, seperti:
banguna pabrik, perkotaan, perkantoran, apartemen, bioskop, stasiun kereta api, lapangan
terbang dan hangar pesawa.
Kenzo Tange tidak setuju pada pandangan yang menganggap arsitektur sebagai
mode, sehingga memiliki semacam siklus, dan mengabaikan fungsi. “Kalaupun ada
kemiripan, perbedaannya sungguh banyak”, katanya. Ini biasa dilihat dari kurun waktu untuk
perubahan trendnya, bila untuk mode apalagi fashion cukup dalam waktu setahun sudah
mengalami perubahan, tetapi untuk arsitektur mungkin butuh waktu 50-100 tahunan untuk
berubah.
4. Idealisme yang diusung oleh Kenzo Tange melalui arsitekturnya :
perancangan arsitektur Kenzo Tange banyak sekali dipengaruhi oleh simbolisme dari Le
corbusier serta konsep lainnya ialah Tange sangat peduli pada detail. Seperti I. M. Pei, Kenzo
Tange jelas berpegang pada atsitektur yang bersifat institusional dan bukan komersial, dan
Tange juga membentuk arsitektur berdasarkan hitungan-perhitungan kuantitatif. Ia tidak
seperti Mies van der Rohe yang memperhitungkan aspek ekonomi dalam konsep
perancangannya untuk memperoleh dimensi bangunan. Dengan lihai Tange menipulasi
bentukbentuk geometri (kubisme) yang sederhana, lalu membubuhkan ornamentasi yang
menghasilkan arsitektur tersebut menjadi menarik. Konsep perancangan Kenzo Tange
banyak dipengaruhi oleh konsep modern cubism, termasuk “lima butir dalam arsitektur baru”
dari Le corbusier. Perubahan konsep rancangan Kenzo Tange, menurut Danis terjadi karena
pengaruh global, yaitu perkebangan zaman. Pengaruh Postmodern- yang menghadirkan
kembali unsur lama secara modern. Yang dilakukan Kenzo Tange dalam konsep
perancangannya adalah dengan memberikan sentuhan seni dekoratif pada bangunannya. Hal
itu dikarenakan bahwa tidak terlepas dari pengaruh perubahan masyarakat, dan juga Tange
melihat bahwa pasar sangat menghendaki itu. Menurut Danis, ada dua hal yang tampak jelas,
yang merupakan garis dasar arsitektur Kenzo Tange serta konsep perancangannya. Pertama,
kepiawaian Kenzo Tange dalam permainan bangunan geometri sederhana, yang tidak
dijumpai pada bangunan lain mana pun. Kedua, Universitas Sumatera Utara kejituan Tange
dalam menempatkan massanya dalam ruang berskala kota, sehingga tampil lebih megah dan
Tange juga selalu ingin menapilkan gedungnya terlihat lebih menonjol. Terkadang karyanya
itu berlebihan, sehingga seolah-olah ia tidak peduli pada lokasi, tetapi lebih pada konteks
skyline kota. Melalui massa dan artikulasi bentuk, Tange mengolah karya arsitekturnya.
Perubahan Tange jelas terlihat pada artikulasi, namun bentuk dasar bangunannya tetap sama
dijaga dari waktu-kewaktu. Dan pendiriannya juga pun lebih condong kepada fungsi.
5. Definisi arsitektur Modern menurut Kenzo Tange
Arsitektur modern adalah masa bangunan memiliki bentuk dasar geometri sederhana,
Mengekspos struktur dan konstruksi bangunan tanpa menambahkan ornament lainnya, dan
lebih condong kepada fungsi dan mengakar pada tradisi jepang.
Contoh analisis karya dari Kenzo Tange

Untuk menghormati ulang tahun Kenzo Tange yang ke 100, AD Classics


menghadirkan salah satu proyek ikon Jepang yang paling ikonik - Shizuoka Press and
Broadcasting Center. Dibangun pada tahun 1967, bangunan tersebut merupakan realisasi
ruang pertama dari gagasan Metabolisme Tange tentang pertumbuhan struktural yang
terinspirasi secara organik, yang dikembangkan pada akhir 1950-an. Pusat Siaran dan
Penyiaran Shizuoka jauh lebih penting daripada ukurannya yang relatif kecil, merangkum
konsep tatanan Metabolisme baru dalam arsitektur dan perencanaan kota yang berlaku di
Jepang pasca Perang Dunia II.
Dibangun di distrik Ginza, Tokyo , Shizuoka Press and Broadcasting Center memberi
kesempatan kepada Tange untuk mewujudkan cita-cita Metabolist-nya, yang meminta tipologi
urban baru yang dapat diabadikan sendiri dengan cara organik, bahasa, "metabolik". Situs
segitiga sempit seluas 189 meter persegi ini mengilhami Tange untuk merancang struktur
vertikal, yang terdiri dari inti infrastruktur utama, yang dapat berkembang menjadi sebuah
megastruktur perkotaan (sebuah istilah yang diciptakan oleh seorang rekan Metabolist, arsitek
Jepang Fumihiko Maki ), di mana jumlah kapsul prefabrikasi yang terus bertambah bisa
"terpasang".
Inti infrastruktur adalah silinder berdiameter 7,7 meter, mencapai ketinggian 57 meter, berisi
tangga, dua lift, dan dapur dan fasilitas sanitasi di setiap lantai. Inti berfungsi sebagai poros
akses ke unit kantor modular: kaca kantilever dan kotak baja 3,5 meter yang menekankan inti
utama pada sisi bolak-balik.

Sebanyak tiga belas kantor individu disusun dalam lima kelompok dari dua atau tiga modul
yang dihubungkan secara asimetris ke balok pusat. Balkon terbentuk di celah antara
kelompok, memungkinkan unit masa depan berpotensi "terpasang," sebuah gagasan yang
tidak pernah terwujud. Struktur saat ini memiliki jumlah unit yang sama seperti pada saat
pertama kali didirikan pada tahun 1967, dan karena itu, pandangan Metabolist Tange untuk
megastruktur perkotaan yang regenerasi terus-menerus, tidak pernah terpenuhi.
Gagasan utopis metabolisme berkembang di Jepang pasca Perang Dunia II, karena kota-kota
yang dibom negara tersebut pulih dan menuju pada pertumbuhan ekonomi yang
pesat. Tange, yang menjabat sebagai mentor grup daripada anggota resmi,
mempresentasikan konsep gerakan tersebut dalam kongres CIAM tahun 1959 - konsep yang
kemudian dikembangkan oleh Tange dan murid-muridnya saat ia menjabat sebagai profesor
tamu di MIT.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/17110/Chapter%20II.pdf?sequence=
4&isAllowed=y
file:///C:/Users/User/Downloads/16859-32651-1-SM.pdf
file:///C:/Users/User/Downloads/S2-2014-339771-chapter1%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai