Laporan Meso 2016
Laporan Meso 2016
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pelaporan Monitoring Efek Samping Obat adalah untuk
menghimpun data kejadian Efek Samping Obat di rumah sakit, untuk kemudian
diteruskan ke PFT dan dianalisa apakah kejadian tersebut merupakan efek
samping obat, kemudian dilaporkan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan
untuk kemudian data tersebut dihimpun oleh WHO sebagai informasi adanya
kejadian efek samping dari suatu obat, frekuensi kejadian efek samping, dan
prevalensi genomic dari kejadian efek samping obat tersebut.
1.3 PENGERTIAN
Monitoring Efek Samping Obat adalah suatu proses yang mencakup
kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi
pasien. Kegiatan Monitoring Efek Samping Obat tergabung dalam sebuah
kegiatan yang disebut Pemantauan Terapi Obat (PTO). Kegiatan PTO
mencakup : pengkajian pilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respons
terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD), dan rekomendasi
perubahan atau alternatif terapi. Pemantauan terapi obat harus dilakukan
secara berkesinambungan dan dievaluasi secara teratur pada periode tertentu
agar keberhasilan ataupun kegagalan terapi dapat diketahui. Pasien yang
mendapatkan terapi obat mempunyai risiko mengalami masalah terkait obat.
Kompleksitas penyakit dan penggunaan obat, serta respons pasien yang sangat
individual meningkatkan munculnya masalah terkait obat. Hal tersebut
menyebabkan perlunya dilakukan PTO dalam praktek profesi untuk
mengoptimalkan efek terapi dan meminimalkan efek yang tidak dikehendaki.
Efek yang tidak dikehendaki yang sering timbul pada pasien antara lain :
a) SIDE-EFFECT adalah efek yg sudah diketahui yg terkait dengan
farmakologi dari obat, dan sudah dicantumkan oleh perusahan farmasi.
Contoh : efek dari analgesik opiate adalah nausea
b) ADVERSE REACTION adalah cedera yang tidak diharapkan yg timbul
dari kegiatan yang dapat dibenarkan, dimana proses yang dilakukan sudah
benar, tetapi timbul kejadian, Misalnya : reaksi alergi pada pasien yg
menerima obat pada pertama kali.
BAB II
TATA LAKSANA
Efek
Sotatic injeksi 3 dd 1
4. Ny Estu dengan HG iv Mual, muntah Extrapira
(Metoclopramid) ampul
midal
Algoritma Naranjo :
Dalam rentang tahun 2016, terdapat 2 laporan insiden Efek Samping Obat
yang masuk ke sekretariat PFT.
Sedikitnya laporan insiden Efek Samping Obat di Rumah Sakit Baptis Batu
disebabkan oleh faktor sebagai berikut :
1. Perawat sebagai petugas pelaksana monitoring efek samping obat tidak
mengenali adanya efek samping obat yang dirasakan pasien setelah
mendapatkan obat
2. Apoteker / TTK sebagai petugas yang melakukan Komunikasi Informasi
Edukasi (KIE) mengenai penggunaan obat, belum dapat menggali
informasi efek obat yang dirasakan pasien di rumah (pasien rawat jalan)
3. Pasien tidak mengutarakan keluhannya kepada petugas kesehatan setelah
merasakan efek samping obat
4. Petugas kesehatan tidak menyadari pentingnya mendokumentasikan
kegiatan dalam form Laporan MESO, meskipun sudah melakukan proses
monitoring dan mengatasi masalah efek samping yang timbul.
5. Belum optimalnya peran farmasi klinis dalam monitoring dan dokumentasi
ESO.
Untuk mengatasi kendala – kendala tersebut diatas, maka dibuatlah rencana
perbaikan sebagai berikut :
1. Membuat Inhouse Training Pelaporan MESO untuk pegawai baru
2. Melakukan Refreshing Pelaporan MESO untuk pegawai lama
3. Membuat inhouse training KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) untuk
Apoteker dan TTK
4. Mengoptimalkan peran farmasis dalam monitoring dan dokumentasi ESO.