ABSTRACT
Tual Archipelagic Fishing Port (PPN Tual) is located near the Banda Sea (WPP-NRI 714) and the Arafura Sea
(WPP-NRI 718) which is also an area of fishing ground. The potential of fishing ground, it should be operational performance
in PPN Tual can well and growing. In fact PPN Tual has not been operating optimally based on the standards of the fishing
port type B. The purpose of the research are to get the value of performance and strategy to increase of operational performance
PPN Tual. The research was conducted using the case study method of operational performance in PPN Tual that analyzed
using is scoring method. The results showed that the value operational performance of PPN Tual is 21.61% and it was said that
the PPN Tual operational performance is bad.
Keywords: Performance operational, fishing port, Tual Archipelagic Fishing Port (PPN Tual)
ABSTRAK
Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (PPN Tual) terletak dekat dengan Laut Banda (WPP-NRI 714)
dan Laut Arafura (WPP-NRI 718) yang juga merupakan daerah penangkapannya. Dengan potensi daerah
penangkapannya, seharusnya kinerja operasional di PPN Tual dapat berjalan dengan baik dan berkembang.
Kenyataannya PPN Tual belum beroperasi secara optimal berdasarkan standar pelabuhan perikanan tipe B.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Nilai Kinerja operasional PPN Tual. Penelitian dilaksanakan
menggunakan metode studi kasus terhadap kinerja operasional PPN Tual yang dianalisis dengan
menggunakan scoring method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai Kinerja operasional PPN Tual adalah
21,61% dan dikatakan buruk.
Kata kunci: Kinerja operasional, pelabuhan perikanan, Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (PPN Tual)
156 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 2. November 2013: 155-172
ISSN 2087-4871
terdapat di PPN Tual. Data tambahan dan pelayanan fasilitas perbekalan, ke-
hanya terdiri dari data sekunder yang puasan terhadap penyediaan dan pelaya-
terdiri dari profil PPN Tual yaitu menge- nan fasilitas perbaikan, kepuasan ter-
nai tugas dan fungsi, struktur organisasi hadap penyediaan dan pelayanan fasi-
dan fasilitas di PPN Tual. litas pendaratan dan pembongkaran ser-
Metode analisis data yang diguna- ta kepuasan terhadap penyediaan dan
kan adalah metode pembobotan atau pelayanan fasilitas pemasaran.
scoring method. Pada penelitian ini ada 1. Nilai kinerja operasional untuk para-
beberapa istilah yang dibatasi penger- meter DJPT
tiannya agar tidak keliru dalam pema- Penilaian kinerja untuk parameter
hamannya yaitu pengertian kinerja ope- DJPT dilakukan dengan tahapan sebagai
rasional dan kunjungan kapal. Penger- berikut:
tian kinerja operasional pelabuhan per- 1) Penentuan bobot
ikanan dalam penelitian ini adalah hasil Pada tahapan ini setiap parameter
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dan variabel diberikan bobot sesuai
dicapai pelabuhan perikanan dalam me- dengan tingkat kepentingannya. Pemberi-
laksanakan tugas sesuai visi dan misinya an bobot dilakukan oleh peneliti berda-
yang mengacu pada Keputusan Direktur sarkan pengalaman peneliti dan setelah
Jenderal Perikanan Tangkap Nomor 432/ melakukan wawancara dengan ahli-ahli
DPT3/OT.220.D3/I/2008 tentang Pedo- pelabuhan dan orang-orang yang meng-
man Evaluasi Kinerja Unit Pelaksana erti betul tentang situasi yang terjadi di
Teknis Pelabuhan Perikanan. Kunjungan PPN Tual (Tabel 1).
kapal yang dimaksud dalam penelitian 2) Penentuan kriteria pengambilan kepu-
ini adalah kunjungan kapal yang tusan
dilakukan di pelabuhan perikanan untuk Peneliti membuat kriteria peng-
melakukan kegiatan mendaratkan hasil ambilan keputusan kinerja operasional
tangkapan, mengisi perbekalan melaut, suatu pelabuhan perikanan, yang dapat
mengurus dokumen persetujuan berla- dilihat pada Tabel 2. Pencapaian nilai
yar, mengadakan perbaikan dan peme- 100% dari hasil penilaian kinerja ope-
liharaan kapal dan menunggu waktu rasional ini, diartikan bahwa pengelola
melaut kembali. pelabuhan perikanan yang dinilai sudah
Semua parameter yang digunakan menghasilkan kinerja yang telah sesuai
diasumsikan mempunyai tingkat kepen- dengan Keputusan Direktur Jenderal
tingan yang berbeda sehingga menye- Perikanan Tangkap Nomor 432/DPT3/
babkan bobot dari masing-masing para- OT.220.D3/I/2008.
meter dan variabel juga berbeda. Para- 3) Penentuan Nilai Kinerja
meter yang diukur untuk menilai kinerja Perhitungan Nilai Kinerja diawali
operasional PPN Tual diketahui dengan dengan menentukan Nilai Keberhasilan.
mencari informasi mengenai tujuan Nilai Keberhasilan diperoleh dengan cara
pembangunan PPN Tual. Parameter yang membandingkan nilai realisasi yang ter-
digunakan tersebut dikategorikan menja- jadi di PPN Tual tahun 2012 dengan nilai
di dua kategori yaitu parameter berda- standar pembanding menurut Keputusan
sarkan Keputusan Direktur Jenderal Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
Perikanan Tangkap Nomor 432/DPT3/ Nomor 432/DPT3/OT.220.D3/I/2008
OT.220.D3/I/2008 yang disingkat para- tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Unit
meter DJPT dan parameter non-DJPT Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan
yaitu parameter pemasaran dan ke- (Tabel 3). Penentuan nilai keberhasilan
puasan nelayan. Parameter DJPT terdiri untuk parameter DJPT dapat dilihat
dari produksi hasil tangkapan, kun- pada Tabel 4. Setelah Nilai Keberhasilan
jungan kapal dan penyediaan perbekalan diperoleh, maka nilai tersebut dikalikan
melaut dengan variabelnya adalah dengan bobot untuk masing-masing pa-
penyediaan perbekalan BBM dan air ber- rameter dan variabel yang telah diten-
sih, sedangkan parameter non-DJPT tukan. Selanjutnya hasil perkalian ter-
terdiri dari pemasaran dan kepuasan sebut dinamakan Nilai Kinerja (Kj) dan
nelayan. Parameter pemasaran terdiri dapat dilihat pada Tabel 5.
dari variabel-variabel pemasaran lokal
dan pemasaran antar daerah. Parameter
kepuasan nelayan meliputi variabel-
variabel kepuasan terhadap penyediaan
Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual ......................................................... (NGAMEL, dkk) 157
Tabel 1. Tabel bobot parameter dan variabel data DJPT
Standar
Parameter (i) Variabel (j) pembanding
Nilai Nj
1. Produksi hasil 1) Produksi hasil tangkapan per tahun
tangkapan (ton/tahun) 10.950*) N1
158 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 2. November 2013: 155-172
ISSN 2087-4871
Nilai
Parameter (i) Variabel (j) Keberhasilan
(Aj; %)
Keterangan:
Xj = Nilai realisasi sesuai variabel ke-j di PPN TUAL tahun 2012
X1 = Nilai realisasi jumlah produksi hasil tangkapan (ton/tahun)
X2 = Nilai realisasi jumlah kunjungan kapal (unit kali/tahun)
X3 = Nilai realisasi jumlah penyediaan BBM (ton/tahun)
X4 = Nilai realisasi jumlah penyediaan air bersih (ton/tahun)
Aj = Nilai keberhasilan sesuai variabel ke-j
Sj = Skor kinerja sesuai variabel ke-j
j = 1, 2, ....m; variabel (m=4);
Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual ......................................................... (NGAMEL, dkk) 159
Nilai Kinerja parameter DJPT (KDJPT) simum sebagai acuan antar pembanding
diperoleh dari rata-rata nilai kinerja dari berdasarkan jumlah pemasaran hasil
variabel-variabel produksi hasil tangkap- tangkapan Pelabuhan Perikanan Nusan-
an, kunjungan kapal dan penyediaan tara (PPN) Brondong tahun 2012; dengan
perbekalan melaut. Berdasarkan hasil ni- asumsi jumlah pemasaran hasil tang-
lai KDJPT yang diperoleh kemudian dila- kapan PPN Brondong merupakan jumlah
kukan pengambilan keputusan mengenai pemasaran terbaik di Indonesia untuk
kinerja operasional PPN TUAL untuk kelas Pelabuhan Perikanan Nusantara.
parameter DJPT, yang membandingkan- Berdasarkan hasil komunikasi pribadi
nya dengan kriteria kinerja di Tabel 2. dengan staf Direktorat Jenderal Perika-
2. Nilai Kinerja operasional untuk nan Tangkap Kementerian Kelautan dan
parameter non-DJPT Perikanan, dinyatakan bahwa PPN
Penilaian kinerja untuk parameter Brondong merupakan salah satu PPN
non-DJPT dilakukan dengan tahapan yang dinilai terbaik di Indonesia selain
sebagai berikut : PPN Palabuhanratu, PPN Ternate dan
1) Penentuan bobot PPN Pekalongan. Data lengkap tentang
Pada tahapan ini setiap parameter pemasaran untuk keempat PPN ini yang
dan variabel diberikan bobot sesuai dapat diperoleh peneliti hanya data dari
dengan tingkat kepentingannya oleh pe- PPN Brondong. Dengan demikian Skor
neliti berdasarkan pengalaman peneliti Maksimum yang digunakan untuk pema-
dan setelah melakukan wawancara saran lokal adalah 1.313,3 ton yang
dengan ahli-ahli pelabuhan dan orang- merupakan estimasi jumlah pemasaran
orang yang mengerti betul tentang situasi lokal di PPN Brondong sedangkan untuk
yang terjadi di PPN Tual. Penentuan bo- pemasaran antar daerah adalah 24.952,7
bot untuk parameter non-DJPT ini ton yang merupakan estimasi jumlah
dipisahkan antara parameter pemasaran pemasaran antar daerah di PPN
dan kepuasan nelayan dengan asumsi Brondong (Tabel 8). Parameter ini untuk
bahwa kedua parameter ini mempunyai pemasaran luar negeri tidak digunakan,
perbedaan dalam perhitungan sehingga dalam Peraturan Menteri Kelautan dan
penentuan bobotnya juga dipisahkan. Perikanan Republik Indonesia Nomor 08
Adapun bobot untuk parameter pemasa- Tahun 2012 tentang Kepelabuhanan
ran dapat dilihat pada Tabel 6 sedangkan Perikanan, tidak mewajibkan untuk
bobot untuk parameter kepuasan nela- sebuah PPN melakukan pemasaran luar
yan dapat dilihat pada Tabel 7. negeri, selain itu juga untuk tahun 2012
2) Penentuan kriteria pengambilan kepu- pemasaran di PPN Tual tidak ada untuk
tusan tujuan luar negeri.
Peneliti juga membuat kriteria Nilai Bobot Skor Maksimum ini digu-
pengambilan keputusan kinerja operasi- nakan sebagai pembanding untuk mem-
onal pelabuhan perikanan untuk para- peroleh Nilai Keberhasilan parameter
meter non-DJPT, sama seperti pada pemasaran, yaitu perbandingan antara
parameter DJPT (Tabel 2). Pencapaian jumlah pemasaran di PPN Tual terhadap
100% kepuasan nelayan berarti nelayan Nilai Bobot Skor Maksimum. Nilai Kinerja
sangat puas terhadap kinerja operasional (Kl) setiap variabel pemasaran, meru-
pelabuhan perikanan untuk parameter pakan Nilai Keberhasilan. Nilai Kinerja
non-DJPT. (K5) merupakan nilai rata-rata dari Nilai
3) Penentuan Nilai Kinerja Keberhasilan suatu variabel pemasaran.
Perhitungan Nilai Kinerja untuk Perhitungan nilai kinerja parameter
parameter non-DJPT dipisahkan antara pemasaran dapat dilihat pada Tabel 9.
parameter pemasaran dan parameter Pengambilan keputusan Nilai Kinerja
kepuasan nelayan. parameter berdasarkan pada pemasaran
- Parameter pemasaran pelabuhan perikanan dilakukan dengan
Penentuan Nilai Kinerja diawali deng- cara membandingkan nilai K5 terhadap
an menentukan Nilai Maksimum hasil kriteria pengambilan keputusan kinerja
perkalian antara Bobot Variabel dengan pemasaran pelabuhan perikanan di Tabel
Skor Maksimum. Pada parameter pema- 10.
saran, peneliti menggunakan Skor mak-
160 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 2. November 2013: 155-172
ISSN 2087-4871
Tabel 6. Tabel bobot Parameter dan Bobot Variabel untuk parameter pemasaran
Tabel 7. Tabel Bobot Parameter dan Bobot Variabel untuk parameter kepuasan
nelayan
Tabel 8. Tabel perhitungan Nilai Bobot Skor Maksimum untuk parameter pemasaran
Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual ....................................................... (NGAMEL, dkk) 161
Tabel 9. Tabel perhitungan Nilai Kinerja parameter pemasaran
Nilai
Parameter Variabel Jumlah Nilai Keberhasilan
Kinerja
(k) (l) Pemasaran (JPl) (Al)
(Kl)
1. Pemasaran
1) Lokal (ton/
JPlok Klok = A5
tahun)
2) Antar daerah
JPanda Kanda = A6
(ton/tahun)
162 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 2. November 2013: 155-172
ISSN 2087-4871
Tabel 11. Tabel skala kriteria untuk tingkat kepuasan responden nelayan tentang
ketersediaan fasilitas PPN TUAL
Tabel 12. Tabel perhitungan Nilai Bobot Skor Maksimum untuk parameter kepuasan
nelayan
Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual ....................................................... (NGAMEL, dkk) 163
Tabel 13. tabel perhitungan Nilai Kinerja untuk parameter kepuasan nelayan
Nilai
Parameter Variabel Hasil Responden Nilai Keberhasilan
Kinerja
(m) (n) (HRn) (A)
(K)
1. Kepuasan 1) Kepuasan
nelayan nelayan terhadap
HRbek Kbek = A7
fasilitas
perbekalan
2) Kepuasan
nelayan terhadap
HRbaik Kbaik = A8
fasilitas
perbaikan
3) Kepuasan
nelayan terhadap
fasilitas HRdar Kdar = A9
pendaratan dan
pembongkaran
4) Kepuasan
nelayan terhadap
HRpas Kpas = A10
fasilitas
pemasaran
Nilai Kinerja kepuasan nelayan (K6)
164 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 2. November 2013: 155-172
ISSN 2087-4871
Tabel 15. Tabel nilai realisasi operasional PPN TUAL tahun 2012
Nilai realisasi
Parameter (i) Variabel (j)
(X)
1) Produksi hasil tangkapan per tahun
1. Produksi hasil tangkapan 118,03
(ton/tahun)
1) Frekuensi kunjungan kapal per
2. Kunjungan kapal 29
tahun (unit kali/tahun)
1) Penyediaan BBM (ton/tahun) 440
3. Penyediaan perbekalan
melaut 2) Penyediaan air bersih
1.207
(ton/tahun)
Sumber : PPN TUAL, 2012
Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual ......................................................... (NGAMEL, dkk) 165
Tabel 16. Hasil perhitungan Nilai Keberhasilan untuk parameter DJPT
1) Produksi hasil
1. Produksi hasil tangkapan tangkapan per tahun
(ton/tahun)
1) Frekuensi
kunjungan kapal per
2. Kunjungan kapal
tahun (unit
kali/tahun)
1) Penyediaan BBM
(ton/tahun)
3. Penyediaan perbekalan
melaut
2) Penyediaan air
bersih (ton/tahun)
166 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 2. November 2013: 155-172
ISSN 2087-4871
1) Lokal 0 Klok = 0
1. Pemasaran
Tabel 19. Hasil perhitungan Nilai Kinerja untuk parameter kepuasan nelayan
Hasil
Nilai Keberhasilan Nilai Kinerja
Parameter (m) Variabel (n) Responden
(An; %) (Kn)
(HRn)
1) Kepuasan
nelayan
75 Kbek = 50
terhadap fasilitas
perbekalan
2) Kepuasan
nelayan terhadap
15 Kbaik = 20
fasilitas
perbaikan
1. Kepuasan
3) Kepuasan
nelayan
nelayan terhadap
fasilitas 105 Kdar = 60
pendaratan dan
pembongkaran
4) Kepuasan
nelayan terhadap
20 Kpas = 20
fasilitas
pemasaran
Nilai Kinerja kepuasan nelayan (K6) = 37,5
Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual ....................................................... (NGAMEL, dkk) 167
jauh dibawah standar indikator jumlah penangkapan ikan di PPN Pengambengan
produksi perikanan untuk ukuran PPN maka perlu dilakukan pemeliharaan dan
berdasarkan Keputusan Direktur Jen- pengembangan fasilitas operasional pela-
deral Perikanan Tangkap Nomor: 432/ buhan perikanan.
DPT3/OT.220.D3/I/2008 yaitu sebesar
10.950 ton/tahun. Berdasarkan nilai 3.2. Parameter kunjungan kapal
yang diperoleh dapat dikatakan bahwa Pada Lampiran 16 dapat dilihat
pendaratan ikan di PPN Tual sangat bahwa Nilai Keberhasilan untuk para-
kurang bagus. Kondisi ini dipengaruhi meter kunjungan kapal hanya 0,106%.
oleh jumlah kunjungan kapal di PPN Nilai tersebut diperoleh karena jumlah
Tual yang mengalami penurunan drastis kunjungan kapal di PPN Tual dalam
dan bahkan dalam tahun 2012 hanya tahun 2012 hanya sebanyak 29 kali,
terjadi 29 kali kunjungan kapal. Dengan yang berarti bahwa jumlah tersebut
demikian apabila frekuensi jumlah sangat kecil jika dibandingkan dengan
kunjungan kapal di pelabuhan perikanan standar indikator yang digunakan untuk
sedikit maka akan mempengaruhi ukuran frekuensi kunjungan kapal di
produksi ikan yang didaratkan juga PPN berdasarkan Keputusan Direktur
mengalami jumlah yang sedikit. Jenderal Perikanan Tangkap Nomor:
Pihak pengelola PPN Tual dalam 432/DPT3/OT.220.D3/I/2008 yaitu
laporan tahunan 2012 selain mencatat 27.375 unit kali/tahun. Ukuran kapal
jumlah hasil tangkapan yang didaratkan yang melakukan kunjungan ke PPN Tual
di PPN Tual, juga mencatat jumlah hasil berukuran 100-200 GT. Kapal-kapal
tangkapan yang didaratkan di dermaga tersebut merupakan kapal-kapal industri
sekitar yaitu dermaga bongkar milik PT. penangkapan ikan yang semua hasil
Maritim Timur Jaya dan PT. Pusaka tangkapannya ditujukan untuk ekspor
Benjina Resources. Hal ini dilakukan sehingga lama tripnya mencapai ber-
untuk memenuhi salah satu fungsinya bulan-bulan dan mengakibatkan jarang
yaitu melakukan pengumpulan data melakukan kunjungan ke PPN Tual.
tangkapan dan hasil perikanan agar Selain itu rendahnya jumlah kunjungan
mendukung pelaksanaan pengawasan kapal juga terjadi sebagai imbas dari
dan pengendalian sumberdaya perika- penertiban pihak yang berwajib akibat
nan. illegal fishing pada tahun 2007 sehingga
Menurut Lubis (2012), keberadaan menimbulkan ketakutan bagi beberapa
hasil tangkapan yang didaratkan di perusahaan yang berpangkalan di PPN
suatu pelabuhan perikanan akan menen- Tual sehingga mereka akhirnya keluar
tukan tingkat operasional dari fasilitas dari PPN Tual. Saat pengamatan dila-
yang telah dibangun karena hasil tang- kukan, sudah ada upaya yang dilakukan
kapan merupakan salah satu indikator pihak PPN Tual agar dapat mengem-
tingkat fungsionalisasi suatu pelabuhan balikan kepercayaan para pengusaha
perikanan. Pelabuhan perikanan meru- perikanan agar dapat kembali berin-
pakan mata rantai terpenting yang vestasi di PPN Tual, melakukan kun-
menghubungkan kegiatan penangkapan jungan kapal dan mendaratkan hasil
ikan dengan distribusi komoditi ikan ke tangkapannya. Parameter kunjungan ka-
konsumen. Produksi ikan yang merupa- pal dianggap sebagai salah satu para-
kan hasil kegiatan usaha penangkapan meter yang perlu mendapatkan perhatian
sebagai barang produksi akan sampai ke khusus sehingga perlu terus ditingkat-
konsumen sebagai bahan pangan dan kan lagi, agar penilaian kinerja opera-
sangat dipengaruhi oleh keadaan sarana sional PPN Tual menjadi lebih tinggi.
dan prasarana pelabuhan. Oleh karena
itu untuk lebih meningkatkan kinerja 3.3. Parameter penyediaan perbekalan
operasional PPN Tual, maka pihak PPN melaut
Tual harus lebih meningkatkan produksi Parameter penyediaan perbekalan
hasil tangkapan yang didaratkan di PPN melaut di PPN Tual meliputi dua variabel
Tual salah satunya dengan melakukan yaitu BBM dan air bersih. Kedua variabel
pemeliharaan dan pengembangan fasili- ini memiliki Nilai Keberhasilan yang
tas di PPN Tual. Hal ini sejalan dengan berbeda-beda yaitu untuk BBM 2,41%
penelitian Suherman (2011), dinyatakan dan untuk air bersih 1,32%. Nilai ini
bahwa untuk memperlancar aktivitas menunjukkan bahwa penyediaan per-
perikanan tangkap khususnya usaha bekalan BBM di PPN Tual yang hanya
168 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 2. November 2013: 155-172
ISSN 2087-4871
berjumlah 440 ton per tahun belum tumkan oleh pihak PPN Tual pada
mencapai jumlah penyediaan perbekalan Laporan Tahunan 2012 yaitu bahwa di
BBM untuk PPN berdasarkan Keputusan PPN Tual ada pemasaran untuk luar
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap negeri. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
Nomor: 432/DPT3/OT.220.D3/I/2008 untuk data ekspor yang disajikan dalam
yaitu sebesar 18.250 ton per tahun. laporan tahunan tersebut diperoleh dari
Sama halnya dengan penyaluran BBM, pemberitahuan ekspor barang yang telah
penyaluran air bersih yang hanya ber- disetujui oleh Direktorat Bea dan Cukai
jumlah 1.207 ton per tahun juga belum Tual. Data ekspor tersebut hampir
mencapai jumlah perbekalan melaut un- sebagian besar bukan hasil tangkapan
tuk PPN berdasarkan Keputusan Direk- yang didaratkan di PPN Tual melainkan
tur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor: dari dermaga-dermaga milik swasta yang
432/DPT3/OT.220.D3/I/2008 yaitu se- berada di dekat PPN Tual seperti PT.
besar 91.250 ton per tahun. Rendahnya Maritim Timur Jaya dan PT. Pusaka
jumlah penyaluran BBM dan air bersih di Bahari Resources. Hal ini dikarenakan
PPN Tual ini disebabkan karena jumlah jumlah produksi yang didaratkan di PPN
kunjungan kapal yang terjadi di PPN Tual Tual jumlahnya sedikit. Ekspor hasil
juga rendah sehingga jumlah permintaan perikanan dari Tual dilakukan ke negara
perbekalan BBM dan air bersih juga China dalam bentuk utuh beku (frozen)
hanya sedikit. Penyaluran kebutuhan tanpa ada proses pengolahan. Selain
melaut BBM di PPN Tual dipasok dari ekspor langsung ke luar negeri, beberapa
pertamina setempat. Hal ini dikarenakan perusahaan perikanan maupun per-
tangki BBM yang ada di PPN Tual yang orangan juga melakukan pengiriman
telah disewakan kepada PT. Getra Mitra ikan hidup ke Ambon dan Bali
Usaha belum digunakan sebagaimana sedangkan ikan utuh beku (frozen) ke
mestinya. Penyaluran kebutuhan air Jakarta. Ikan beku yang dikirim ke luar
bersih dipasok dari luar PPN Tual daerah tersebut dimuat di PPN Tual oleh
menggunakan mobil tangki karena pipa beberapa perusahaan dan perorangan,
penyalur air bersih dalam kondisi rusak sedangkan ikan hidup dimuat di lokasi
dan mengalami kebocoran. Penurunan penangkapan ikan (keramba) yang terse-
jumlah permintaan perbekalan BBM di bar di wilayah Kota Tual dan Kabupaten
PPN Tual ini sama halnya juga terjadi di Maluku Tenggara.
PPN Pekalongan seperti pada penelitian
Nasir et al (2012) yang menyatakan 3.5. Parameter kepuasan nelayan
bahwa turunnya jumlah penyaluran Parameter kepuasan nelayan meru-
solar di PPN Pekalongan dikarenakan pakan hasil dari wawancara dengan
turunnya jumlah kapal yang beroperasi nelayan. Nelayan ditanya mengenai ke-
ke laut. puasan terhadap penyediaan fasilitas
dan kualitas pelayanan yang diberikan
3.4. Parameter pemasaran PPN Tual. Nelayan yang menyatakan
Parameter pemasaran terdiri dari cukup puas, puas dan sangat puas ter-
dua variabel yaitu pemasaran lokal hadap pelayanan yang diberikan pihak
dengan Nilai Keberhasilannya 0% dan PPN Tual akan menjadi penentu be-
pemasaran antar daerah dengan Nilai sarnya nilai keberhasilan pada para-
Keberhasilannya 0,47%. Nilai ini menun- meter dan variabel dari kepuasan nela-
jukkan bahwa jumlah pemasaran di PPN yan. Variabel yang digunakan adalah
Tual masih jauh di bawah Skor Mak- penyediaan dan pelayanan fasilitas per-
simum pemasaran lokal dan antar dae- bekalan, penyediaan dan pelayanan fasi-
rah untuk PPN. Adapun skor maksimum litas pemeliharaan dan perbaikan, pe-
yang digunakan adalah jumlah pemasa- nyediaan dan pelayanan fasilitas pen-
ran hasil tangkapan Pelabuhan Perika- daratan dan pembongkaran, penyediaan
nan Nusantara (PPN) Brondong tahun dan pelayanan fasilitas pemasaran. Dari
2012; dengan asumsi jumlah pemasaran hasil perhitungan diperoleh nilai kinerja
hasil tangkapan PPN Brondong merupa- dari parameter kepuasan nelayan adalah
kan jumlah pemasaran terbaik di 37,5%.
Indonesia untuk kelas Pelabuhan Peri- Variabel yang pertama adalah pe-
kanan Nusantara. nyediaan dan pelayanan fasilitas per-
Hasil yang diperoleh pada pene- bekalan. Sebelum melaut para nelayan
litian ini berbeda dengan yang dican- memastikan adanya perbekalan solar
Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual ....................................................... (NGAMEL, dkk) 169
dan air bersih. Perbekalan di PPN Tual Variabel yang ketiga adalah penye-
sampai saat pengamatan dilakukan diaan dan pelayanan fasilitas pendaratan
berasal dari luar pelabuhan baik itu dan pembongkaran yang terdiri dari
pelayanan air bersih maupun BBM. Hal dermaga dan kolam pelabuhan. Dermaga
ini terjadi karena kontrak perjanjian merupakan fasilitas tambat labuh
antara PPN Tual dengan pihak ketiga dimana terdapat kegiatan bongkar ikan,
untuk penyediaan perbekalan belum pengisian perbekalan bahkan perbaikan.
ditaati oleh pihak ketiga sehingga pela- Penilaian kepuasan nelayan terhadap pe-
yanan perbekalan yang seharusnya layanan fasilitas pendaratan dan pem-
berasal dari PPN Tual sendiri menjadi bongkaran perlu dilakukan untuk meng-
terbengkalai. Sebanyak 58,75% respon- etahui kinerja penyediaan dan pelayanan
den nelayan menyatakan kurang puas fasilitas pendaratan dan pembongkaran.
dengan fasilitas penyediaan dan pelaya- Sebanyak 51,20% responden nelayan
nan perbekalan karena pasokan per- menyatakan kurang puas dengan fasi-
bekalan berasal dari luar pelabuhan litas penyediaan dan pelayanan fasilitas
sehingga harga yang diperoleh juga pendaratan dan pembongkaran. Nelayan
menjadi mahal. Sisanya yaitu 41,25% yang menyatakan kurang puas ini rata-
menyatakan cukup puas karena walau- rata merupakan nelayan lokal yang
pun harganya agak mahal namun belum pernah melakukan pendaratan di
perbekalan masih bisa dilakukan oleh PPN Tual karena dermaga yang tersedia
PPN Tual dan tidak harus mencari adalah untuk kapal-kapal di atas 30 GT,
sendiri ke luar pelabuhan. Dengan demi- tidak dapat disinggahi oleh kapal-kapal
kian berdasarkan perhitungan yang dila- ikan mereka yang berukuran kurang dari
kukan dapat diketahui bahwa Nilai 30 GT. Selain itu beberapa orang dari
Keberhasilan untuk variabel penyediaan mereka mengatakan sampai saat ini
dan pelayanan fasilitas perbekalan di belum pernah mengetahui bahwa PPN
PPN Tual adalah 50%. Tual merupakan pelabuhan perikanan
Variabel yang kedua adalah penye- karena kurangnya sosialisasi dari pihak
diaan dan pelayanan fasilitas peme- pengelola mengenai fungsi dari PPN Tual
liharaan dan perbaikan yang digunakan itu sendiri. Sisa dari presentase res-
untuk memperbaiki kapal dan alat tang- ponden yaitu 48,75% menyatakan cukup
kap. Fasilitas pemeliharaan dan per- puas karena mereka masih bisa meman-
baikan yang disediakan oleh pihak PPN faatkan dermaga untuk berlabuh/ber-
Tual adalah bengkel dan tempat per- tambat guna mengisi perbekalan melaut.
baikan jaring. Dari hasil wawancara yang Selain itu dukungan cukup puas mereka
diperoleh, 100% nelayan menyatakan karena kolam pelabuhan di PPN Tual
tidak puas dan berdasarkan perhitungan memiliki kedalaman pada saat surut
yang dilakukan dapat diketahui bahwa terendah adalah 8 meter dan pasang
Nilai Keberhasilannya adalah 20%. tertinggi adalah 14 meter. Tinggi antara
Menurut para nelayan bahwa mereka lantai dasar dermaga dengan permukaan
tidak pernah menggunakan fasilitas ter- surut terendah adalah 3 meter. Kolam
sebut. Fasilitas bengkel ada di PPN Tual pelabuhan di PPN Tual secara fisik sudah
namun tidak dipergunakan seba- cukup luas sehingga dapat menampung
gaimana mestinya. Tempat perbaikan semua kapal yang datang berlabuh, serta
jaring di PPN Tual berupa gedung dengan dapat bergerak bebas. Dalam hal
jenis konstruksinya setengah beton. penyediaan dan pelayanan terhadap fasi-
Kondisi gedung baik namun belum litas pendratan dan pembongkaran, pi-
dimanfaatkan sesuai fungsinya disebab- hak PPN Tual sudah menyediakan der-
kan letaknya pada dataran yang lebih maga dan kolam pelabuhan. Berdasar-
tinggi sehingga sulit dilakukan penarikan kan rata-rata pendapat responden yang
jaring ke tempat tersebut. Gedung diwawancarai dapat diketahui bahwa
perbaikan jaring ini telah dialih fungsi- Nilai Keberhasilan dari subparameter
kan untuk pembangunan pabrik es oleh penyediaan dan pelayanan fasilitas pen-
PT. Pusaka Bahari setelah mendapat daratan dan pembongkaran adalah 60%.
persetujuan dari Direktur Jenderal Variabel yang keempat adalah
Perikanan Tangkap namun hingga saat penyediaan dan pelayanan fasilitas pe-
pengamatan dilakukan, pembangunan masaran yaitu TPI dan pasar ikan,
belum dilaksanakan. namun di PPN Tual hanya tersedia TPI.
Gedung TPI belum berfungsi seba-
168 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 2. November 2013: 155-172
ISSN 2087-4871
gaimana mestinya sehingga setelah men- namun juga sebagai pedagang ikan,
dapat persetujuan dari Direktur Jenderal pengolah ikan, pengelola pelabuhan dan
Perikanan Tangkap maka saat ini telah pemerintah.
dialih fungsikan untuk pembangunan
cold storage oleh PT. Pusaka Bahari,
namun sampai saat pengamatan dilaku- IV. KESIMPULAN
kan, pembangunan cold storage belum
dilaksanakan. Selain TPI fasilitas pema- Nilai Kinerja operasional Pelabuhan
saran lainnya adalah pasar ikan. Fasi- Perikanan Nusantara Tual (PPN Tual)
litas pasar ikan merupakan tempat yang didapat dari hasil perhitungan
masyarakat umum membeli ikan lang- adalah 21,61%. Berdasarkan selang yang
sung ke pedagang di pelabuhan per- dibuat maka nilai tersebut berada pada
ikanan. Fasilitas pasar ikan belum ada di selang 20% ≤ K <40% dan dapat dikata-
dalam kompleks PPN Tual, sehingga kan bahwa kinerja operasional PPN Tual
apabila ada hasil tangkapan yang ingin adalah buruk. Pengelola PPN Tual harus
dipasarkan, maka nelayan akan mem- berusaha sebaik mungkin untuk mening-
bawanya ke pasar ikan yang berada di katkan produksi hasil tangkapan, jumlah
luar komplek PPN Tual. Pasar ikan kunjungan kapal, penyediaan perbekalan
tersebut berjumlah 2 unit dengan jarak 3 melaut, pelayanan prima kepada peng-
km dan 45 km dari PPN Tual. guna jasa dan kekuatan hasil tangkapan
Berdasarkan hasil wawancara yang di- yang dilakukan dengan menerapkan
peroleh maka semua nelayan menya- strategi-strategi peningkatan kinerja ope-
takan 100% tidak puas dengan Nilai rasional PPN Tual.
Keberhasilannya adalah 20 %.
Menurut Guswanto et al (2012)
terciptanya suatu pelayanan yang baik di DAFTAR PUSTAKA
suatu pelabuhan perikanan merupakan
suatu hal yang mutlak dan harus [DKP] Departemen Kelautan dan Per-
diusahakan, karena pelayanan merupa- ikanan. 2008. Keputusan Direktur
kan salah satu kegiatan yang menen- Jenderal Perikanan Tangkap No.
tukan keberhasilan pengembangan dan 432/DPT3/0T.220.D3/I/2008 ten-
pembangunan pelabuhan perikanan. tang Pedoman Evaluasi Kinerja
Salah satu faktor yang menentukan Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan
kepuasan nelayan adalah persepsi nela- Perikanan. Jakarta (ID): DKP.
yan mengenai atribut pelayanan. Per- Guswanto B, Gumilar I, dan Hamdani H.
sepsi tersebut menjadi harapan mereka 2012. Analisis Indeks Kinerja
terhadap pelayanan yang disediakan oleh Pengelola dan Indeks Kepuasan
pihak pelabuhan perikanan. Perlu dike- Pengguna di Pelabuhan Perikanan
tahui juga bahwa untuk lebih me- Samudera Nizam Zachman Jakarta.
ningkatkan kinerja PPN TUAL maka tidak Jurnal Perikanan dan Kelautan.
cukup hanya melihat produksi, kun- 3(4): 151-163.
jungan kapal, penyediaan perbekalan [KKP] Kementerian Kelautan dan Per-
melaut, pemasaran dan kepuasan nela- ikanan. 2011. Keputusan Menteri
yan saja tetapi perlu performa lainnya Kelautan dan Perikanan Republik
yaitu Kekuatan Hasil Tangkapan (KHT). Indonesia Nomor 45 Tahun 2011
Menurut Pane (2008) diacu dalam Pane tentang Estimasi Potensi Sumber
(2010), bahwa KHT suatu tempat pen- Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan
daratan ikan atau pelabuhan perikanan Perikanan Negra Republik Indone-
adalah kemampuan keunggulan hasil sia. Jakarta (ID): KKP.
tangkapan yang ada di suatu tempat Lubis E. 2012. Pelabuhan Perikanan.
pendaratan ikan atau pelabuhan peri- Bogor (ID): IPB Press.
kanan tersebut. Komponen-komponen
dalam KHT di suatu pelabuhan peri- Nasir H, Rosyid A, Wijayanto D. 2012.
kanan meliputi yaitu jenis-jenis ikan Analisis Kinerja Pengelola Pelabuh-
yang tersedia, volume atau ketersediaan an Perikanan Nusantara Pekalong-
jumlah ikan, mutu ikan, ukuran ikan an Jawa Tengah. Journal of Fish-
yang tersedia dan harga ikan. Kekuatan eries Resources Utilization Manage-
hasil tangkapan ini sangat penting tidak ment and Technology. 1(1): 32-45.
hanya bagi nelayan sebagai penjual ikan, Nikijuluw VPH, Huliselan NV, Lesnussa
Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual ....................................................... (NGAMEL, dkk) 169
FP, dan Matakupan H. 2005.
Analisis Sebaran Temporal Penang-
kapan Ikan sebagai Basis Kebija-
kan Pengembangan Pelabuhan Per-
ikanan Nusantara (PPN) Tual.
Ichthyos. 4(2): 45-54.
Pane, AB. 2008. Persaingan Hasil Tang-
kapan antar Tempat Pendarat-an.
Modul Perkuliahan Analisis Hasil
Tangkapan. Bagian Kepelabuhanan
Perikanan dan Kebijakan Penge-
lolaan Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB.
Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
[PPN TUAL] Pelabuhan Perikanan Nu-
santara Tual. 2013. Laporan Tahu-
nan 2012. Tual (ID): PPN TUAL.
Suherman A. 2011. Formulasi Strategi
Pengembangan Pelabuhan Perika-
nan Nusantara Pengambengan
Jem-brana. Jurnal Marine Fish-
eries. 2(1): 87-99.
168 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 2. November 2013: 155-172