Anda di halaman 1dari 8

MAPPING PROFIL PERAWAT

Dalam rangka melaksanakan program kerjanya , Komite Keperawatan RS Jantung Hasna


Medika Palimanan , bekerjasama dengan Bidang pelayanan keperawatan melakukan
pendataan ulang seluruh tenaga keperawatan yang ada berdasarkan area praktek.
Data hasil dari mapping profil tenaga keperawatan ini akan dijadikan sebagai DATA
BASE tenaga keperawatan yang berfungsi untuk :

1. Database tenaga keperawatan dalam Akreditasi JCI


2. Menganalisa kebutuhan tenaga keperawatan sesuai area praktik dan jenjang karir
3. Perencanaan rekredensial bagi tenaga keperawatan
4. Peningkatan mutu profesi
5. Menentukan pemberian Tunjangan kinerja sesuai dengan jenjang karir.
Setiap tenaga keperawatan harus mengisi form profil tenaga keperwatan dan harus
melengkapi lampiran yang harus disertakan berupa :
1. Surat Penugasan klinik dari Direktur
2. Ijazah terakhir (SPK, AKPER, D4, S1, Ners, S2 Kes, S2 Sp, S2 Lainnya )
3. Sertifikat pelatihan (Minimal ada sertifikat BLS/BHD, IPSG/ Patien Safety/PPI, K3, dan
sertifikat pendukung keahlian/ sesuai kompetensinya)
4. Uraian tugas dari atasan langsung
5. SIP/ STR
Pendidikan Keperawatan di Indonesia

Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di
Indonesia mencakup:

Pendidikan Vokasional:
yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk memiliki
keahlian ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik
Indonesia.

Pendidikan Akademik :

yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan
terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu

Pendidikan Profesi:

yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta


didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan


diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor.

Sesuai dengan amanah UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tersebut Organisasi


Profesi yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI), bersama dukungan dari Kementerian Pendidikan Nasional
(Kemendiknas), telah menyusun dan memperbaharui kelengkapan sebagai suatu
profesi.

Perkembangan pendidikan keperawatan sungguh sangat panjang dengan


berbagai dinamika perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi sejak tahun 1983
saat deklarasi dan kongres Nasional pendidikan keperawatan indonesia yang dikawal
oleh PPNI dan diikuti oleh seluruh komponen keperawatan indonesia, serta
dukungan penuh dari pemerintah kemendiknas dan kemkes saat itu serta difasilitasi
oleh Konsorsium Pendidikan Ilmu kesehatan saat itu, sepakat bahwa pendidikan
keperawatan Indonesia adalah pendidikan profesi dan oleh karena itu harus berada
pada pendidikan jenjang Tinggi.dan sejak itu pulalah mulai dikaji dan dirangcang
suatu bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang pertama yaitu di Universitas
Indonesia yang program pertamannya dibuka tahun 1985.

Sejak 2008 PPNI, AIPNI dan dukungan serta bekerjasama dengan Kemendiknas
melalui project Health Profession Educational Quality (HPEQ), menperbaharui dan
menyusun kembali Standar Kompetensi Perawat Indonesia, Naskah Akademik
Pendidikan Keperawatan Indonesia, Standar Pendidikan Ners, standar borang
akreditasi pendidikan ners Indonesia. dan semua standar tersebut mengacu pada
Peraturan Presiden Nomor.8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) dan sat ini sudah diselesaikan menjadi dokumen negara yang
berkaitan dengan arah dan kebijakan tentang pendidikan keperawatan Indonesia.

Standar-standar yang dimaksud diatas juga mengacu pada perkembangan


keilmuan keperawatan, perkembangan dunia kerja yang selalu berubah, dibawah ini
sekilas saya sampaikan beberapa hal yang tertulis dalam dokumen Naskah Akademik
Pendidikan Keperawatan, yang berkaitan dengan Jenis, jenjang, Gelar akademik dan
Level KKNI;

Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia:

1. Pendidikan Vokasi; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan


penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat
2. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada
penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang mengcakup
program sarjana, magister, doktor.
3. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai
kompetensi profesi perawat.

Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar:

1. Pendidikan jenjang Diploma Tiga keperawatan lulusannya mendapat sebutan


Ahli Madya Keperawatan (AMD.Kep)
2. Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (Sarjana+Profesi), lulusannya
mendapat sebutan Ners(Nurse),sebutan gelarnya (Ns)
3. Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar
(M.Kep)
4. Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:

a) Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB)


b) Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya (Sp.Kep.Mat)
c) Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp.Kep.Kom)
d) Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya (Sp.Kep.Anak)
e) Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya (Sp.Kep.Jiwa)
5.Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya (Dr.Kep)

Lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI, adalah sebagai
berikut:

Diploma tiga Keperawatan - Level KKNI 5


Ners (Sarjana+Ners) - Level KKNI 7
Magister keperawatan - Level KKNI 8
Ners Spesialis Keperawatan - Level KKNI 8
Doktor keperawatan - Level KKNI 9
Kutipan dari Naskah Akademik Pendidikan keperawatan Indonesia oleh PPNI,AIPNI,AIPDIKI dan dukungan dari
Kemendiknas (Project HPEQ 2009-2015)

Diposkan oleh KOMITE KEPERAWATAN RSUP Dr KARIADI SEMARAN


KODE ETIK KEPERAWATAN

Mukadimah

Berkat bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas pengabdian
untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah air, Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI) menyadari bahwa perawat Indonesia yang berjiwa pancasila dan
UUD 1945 merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban dalam bidang
keperawatan dengan penuh tanggung jawab, berpedoman kepada dasar-dasar
seperti tertera di bawah ini:

Perawat dan Klien


1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama
yang dianut serta kedudukan social.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari klien
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan
asuhan keperawatan
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Perawat dan Praktik


1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui
belajar terus menerus
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi
disertai kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan
selalu menunjukkan perilaku professional

Perawat dan Masyarakat


1. Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai
dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat.

Perawat dan Teman Sejawat


1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.
Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi
keperawatan
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan
memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan
yang bermutu tinggi.
Diposkan oleh KOMITE KEPERAWATAN RSUP Dr KARIADI SEMARANG di 17.48
Audit Keperawatan

Audit Keperawatan adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada klien. Hal ini cukup penting karena kekurangan dalam
pelayanan keperawatan dapat mengancam jiwa dan kehilangan nyawa klien.
Di samping itu, tuntutan akan pelayanan keperawatan yang baik dan bermutu semakin
meningkat dengan meningkatnya pengetahuan masarakat dan kesadaran tentang
kesehatannya.. Agar terhindar dari tuntutan itu, kita dituntut untuk memberikan pelayanan
kepada klien sesuai dengan standar profesi yang berlaku serta memuaskan klien.

Banyak faktor yang mempengaruhi penentuan standar. Oleh karena itu hasil evaluasi dan
interpretasi dari semua aspek memerlukan pertimbangan yang sangat bijaksana. Dan
terpenting dari Audit Keperawatan ini adalah interpretasi secara profesional tentang faktor-
faktor yang diketemukan dan mempengaruhi standar pelayanan pasien.

Secara objektif, elemen-elemen pelayanan keperawatan dapat diukur dengan menggunakan


perhitungan statistik serta dianalisis dan dipergunakan sebagai titik tolak penentuan penilaian
secara kualitatif. Secara subjektif, elemen di atas memerlukan penilaian secara kualitatif
melalui evaluasi klinis dan administratif. Faktor yang dinilai bisa meliputi seluruh kegiatan
yaitu tenaga, cara/metoda, sarana/alat yang digunakan, dana serta cara pengukuran yang
diperlukan.

Untuk melaksanakan Audit Keperawatan diperlukan wadah/struktur yang diharapkan dapat


mengorganisir kegiatan audit tersebut, wadah ini bisa Bidang Keperawatan, Komite
Keperawatan, Gugus Mutu, Panitia Peningkatan Mutu Keperawatan dan lain-lain.

Langkah-langkah dalam melaksanakan audit keperawatan

1. Menentukan masalah tertentu untuk dipelajari dan diulas.


2. Menentukan kriteria atau standar profesi yang jelas, obyektif dan rinci
3. Mempelajari catatan keperawatan dan catatan medik
4. Para perawat mempelajari kasus yang tidak memenuhi kriteria, dianalisis,
didiskusikan kemungkinan penyebabnya.
5. Membuat rekomendasi penanganan kasus yang tidak memenuhi kriteria.
6. Membuka lagi topik yang sama di lain waktu, misalnya setelah 6 bulan kemudian,
untuk menilai dan meyakinkan bahwa kelemahan/ kekurangan yang diidentifikasi
telah diperbaiki dan tidak diulang kembali.
7. Perlu dipastikan bahwa audit keperawatan ini bukan acara pengadilan dari kekurangan
pelayanan yang ada tetapi bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan.

Seperti kita ketahui bahwa pelayanan kesehatan dapat terlaksana dengan baik apabila
diksanakan secara tim yang solid. Perawat merupakan mitra dokter sehari – hari dalam
melaksanakan pelayanan. Dengan demikian audit bukan hanya ditujukan terhadap pelayanan
keperawatan, tetapi juga terhadap pelayanan medik.
Sumber : http://nursinginformatic.wordpress.com/2013/04/23/audit-keperawatan/

Diposkan oleh KOMITE KEPERAWATAN RSUP Dr KARIADI SEMARANG di 09.25


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Anda mungkin juga menyukai