Anda di halaman 1dari 92

i lo "nHVi VidV VP liviv iVJ dIIS6

E u6N
U3 dNOdWO13A
lit Y! I'Y
-1•
L :1

. I
,
- F
4 1, 4
'
KJATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan ridho-Nya Dapat
tersusun Buku Putih/ White Paper Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.

Saya sangat mendukung dengan diterbitkannya Buku Putih/ White Paper Keperawatan ini
karena RSUP Fatmawati sebagai rumah sakit pendidikan dituntut untuk memberikan
pelayanan yang professional dan bermutu oleh SDM sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Kebutuhan Buku Putih/ White Paper Keperawatan mi sangat penting baik bagi RSUP
Fatmawati maupun bagi semua mitra kerja lain dibidang pendidikan, pelayanan, penunjarig
maupun umum karena sangat berkaitan dengan pelayanan yang diberikan kepada pasien,
juga dalam upaya membangun sistim manajemen rumah sakit

Penyiapan Buku Putih/ White Paper Keperawatan mi sebagai regulasi merupakan hal
pokok untuk kelancaran pelaksanaan asuhan keperawatan di RSUP Fatmawati sehingga perlu
dibuat Buku Putih/ White Paper Keperawatan yang akan menjadi acuan dalam
penyelenggaraan evaluasi kompetensi keperawatan di RSUP Fatmawati. Buku Putih/ White
Paper Keperawatan di RSUP Fatmawati tersebut disusun mengacu pedoman komite
keperawatan Kemenkes tahun nomer 49 tahun 2013.

Diharapkan dengan adanya Buku Putih/ White Paper Keperawatan mi, maka Proses
evaluasi kompetensi keperawatan di RSUP Fatmawati dapat tersosialisasi dan terselenggara
pada seluruh perawat di RSUP Fatmawati agar tercipta pelayanan yang bermutu di RSUP
Fatmwati

Karni berharap Buku Putih/ White Paper Keperawatan ini dapat menjadi acuhan dan
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dalam rangka mewujudkan Visi RSUP Fatmawati:
"Terdepan, Paripurna, Dan Terpercaya di Indonesia".

Melalui Kesempatan ini juga saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan masukan untuk penyempurnaan Buku Putih/
White Paper Keperawatan mi.

Jakarta, 23 September 2013

RUMAH SAKIT PUSAT FATMAWATI


Direktur Utama

Dr. Andi Wahyuninqsih Attas, Sp.An


NIP. 19570802 1987102001
DAFTAR ISI

Halamar

KATAPENGANTAR I
DAFTAR ISI II
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1

Tujuan White Paper 2


Ruang Iingkup White Paper 2
Dasar hukum White Paper 2

BAB II KETENTUAN UMUM

Pengertian

Pengorganisasian

BAB III WHITE PAPER


White Paper Kebutuhan Oksiginasi 4
White Paper Kebutuhan Caftan dan Elektrolit 13
White Paper Kebutuhan Nutrisi
White Paper Kebutuhan Eliminasi Urine 27

White Paper Kebutuhan Eliminasi Bowel 34

White Paper Kebutuhan Aktivitas Istirahat 41

White Paper Kebutuhan Rasa Kenyamanan 46


White Paper Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan 51

White Paper Kebutuhan Seksualitas 60

10 White Paper Kebutuhan Psikososial 65


White Paper Kebutuhan Belajar 70

White Paper Kebutuhan Komunikasi 76


White Paper Kebutuhan Nilai dan keyakinan 81

BAB IV MONITORING DAN EVALUASI 86

BABVPENUTUP 87
88
DAFTAR PUSTAKA
89
TIM PENYUSUN
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit
mencakup seluruh proses kehidupan manusia, baik secara independen, dependen, dan
atau interdependen dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenagannya. Praktik
keperawatan yang dilakukan bersifat unik yaitu konstan, berkesimanbungan, komunikatif
dan advokatif. Keperawatan sebagai profesi mempunyal body of knowledge, bersifat
altruistic, memiliki standard dan etika profesi, sehingga Perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien harus memperhatikan kaidah moral dan etik serta berdasarkan
kompetensi yang sesuai dengan standard sehingga masyarakat terlindungi dalam
mendapatkan pelayanan dan asuhan keperawatan yang bermutu.

Kompetensi staf keperawatan yang bertugas di RSUP Fatmawati diverifikasi dalam proses
kredensial, yang berakhir staf keperawatan diberikan surat penugasan klinik oleh di
Direktur Utama, untuk melakukan serangkaian pelayanan keperawatan tertentu dirumah
sakit, tanpa adanya surat penugasan klinik tersebut seorang perawat tidak diperkenankan
untuk melakukan pelayanan keperawatan di rumah sakit.

Tenaga keperawatan dalam melaksanakan kewenangan klinik terdapat berbagai jenis


pelayanan tindakan keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standar kompetensi,
dibutuhkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Berbagai jenis pelayanan
tindakan keperawatan dan persyaratan tersebut perlu dibukukan dalam buku putih (white
paper) Buku putih (white paper) disusun oleh Komite Keperawatan dalam hal mi Sub
Komite Kredensial dengan melibatkan mitra bestari ( Peer Group ) dari unsur
organisasi profesi keperawatan dan kebidanan, mengacu kepada Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomer 49 tahun 2013, tentang Komite Keperawatan Rumah
Sakit.

Tujuan
Tujuan Umum
Tersedianya buku putih/white paper keperawatan di RSUP Fatmawati

Tujuan Khusus
2.1. Tersedianya buku persyaratan kompetensi bagi staf keperawatan
2.2. Tersedianya buku sebagai bahan pertimbangan bagi komite keperawatan dalam
menyusun program kegiatan pengembangan profesionalisme
2.3. Tersedianya buku putih sebagai salah satu pegangan supervisor dalam
melakukan supervisi tenaga keperawatan
2

Ruang Lingkup White Paper


White paper/buku putih keperawatan, nierupakan dokumentasi persyaratan-persyarat yang
harus dipenuhi oleh tenaga keperawatan dalam melakukan kewenangan klinik sesuai
kompetensi yang dimiliki.

Tenaga perawat terdiri dari Perawat, Bidan, Perawat Gigi dan Perawat Anestesi yang
ditugaskan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati atas keputusan Direktur Umum RSUP
Fatmawati.

White Paper/ buku putih keperawatan terbagi menjadi dua kompetendi yaitu: kompetensi
umum/inti dan kompetensi khusus (terdiri dari kompetensi pembedahan dan kompetensi
kritikal)

Penyusunan buku putih dikelompokkan berdasarkan tingkat kebutuhan dasar manusia


(teori Henderson) yang terdiri dan, kebutuhan (1) Oksigenasi, (2) Cairan dan elektrolit, (3)
Nutrisi), (4) Eliminasi Urine, (5) Eliminasi Bowel, (6) Aktivitas dan istirahat, (7) Rasa aman
dan nyaman, (8) Keselamatan dan Keamanan, (9) Seksualitas, (10) Psikososial, (11)
Belajar, (12) Komunikasi, dan (13) Nilai dan keyakinan.

Dasar Hukum
UU. No.36. Tahun 2009. Tentang kesehatan
Peraturan Menteni Kesehatan No. 1796/Menkes/PerNl1/2011, tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 49 tahun 2013, tentang Komite
Keperawatan Rumah Sakit,
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.04/1!276711 1 tentang Peraturan internal
(Hospital Bylaws) RSUP Fatmawati
Standar Profesi dan Kode Etik Perawat Indonesia PPNI Jakarta 2010
Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Fatmawati, No. HK.03.05.1.541 tahun 2010
tentang Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter, Perawat/bidan di RSUP Fatmawati
Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Fatmawati, No. HK.03.05. 1.519 tahun 2010
tentang Kelompok Perawat Klinik (KPK) di RSUP Fatmawati
Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Fatmawati, No. HK.03.05/II.1/682/2012 tahun
2012 tentang pemberlakuan Pedoman Jenjang Karir Keperawatan edisi II di RSUP
Fatm awati
3

BAB II
KETENTUAN UMUM

A. Pengertian
White peper adalah Buku putih (white paper): merupakan dokumen persyaratan
terkait kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan
dan kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya. Buku putih disusun oleh
Komite Keperawatan dengan melibatkan mitra bestari ( Peer Group! KPK)
dari berba gal unsur organisasi profesi keperawatan dan kebidanan. (Pedoman
komkep 2012)
Perawat adalah tenaga kesehatan professional yang menduduki porsi terbanyak
dalam pelayanan, dan mempunyai konstribusi tinggi dalam sistim pelayanan
kesehatan di rumah sakit, namun potensi konstribusi dalam pemberian pelayanan
kesehatan tersebut masih ditemukan kendala-kendala, salah satunya adalah jenis
dan kompetensi perawat yang belum sesuai dengan harapan pelanggan
(masyarakat) untuk itu dalam menjalankan pekerjaan klinis memerlukan kerangka
kompetensi, agar perawat mampu menjalankan asuhan keperawatan secara aman,
efektif dan efesien; selalu berpenampilan secara professional, etis, sesuai aturan
hukum, dan menghargai budaya setempat, serta mampu melakukan
pengembangan profesionalisme agar dapat menjalankan peran profesi sesual
perkembangan terkini.
Kompetensi secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk menjalankan
pekerjaan secara baik dan benar sesuai standard, dan harapan masyarakat
(Undang-undang No.20 tahun 2003). Kompetensi mempunyai unsur gabungan
antara ketrampilan (ski/I), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge), yang
tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan
dievaluasi. Kompetensi juga mempersyaratkari kemampuan pengambilan
keputusan dan penampilan dalam melakukan praktik pelayanan secara aman dan
etis.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam menjaga keseimbangan baik secra fisiologis maupun psikologis yang
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan

B. Pengorganisasian
Direktur Utama RSUP Fatmawati mengesahkan Buku Putih,White paper
Keperawatan di RSUP Fatmawati
Komite Keperawatan (sub komite kredensial) menyusun, mensosialisasikan dan
mengeva!uasi pelaksanaan Buku PutihNVhite paper Keperawatan
Supervisor Keperawatan melakukan supervisi kompetensi perawat klinik sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan(white paper).
Perawat klinik melaksanakan kewenangan klinik sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
4

BAB III
WHITE PAPER

(1)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
DENGAN KOMPETENSI UMUM, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Kebutuhan tubuh terhadap Oksigen merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan
mendesak. Tampa oksigin dalam waktu tertentu sel tubuh akan mengalamin kerusakan
bahkan bisa sampai kematian. Kekurangan oksigen di otak lebih dari lima menit dapat
terjadi kerusakan sel otak secara permanen(Kozie dan Erb 1998)

Peran perawat sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan oksigen pada pasien, oleh
karena itu dibutuhkan pemahaman konsep dan ketrampilan dalam melakukan intervensi
keperawatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan oksigen.

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu klien/pasien mengatasi masalah
kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan oksigen.

C. Masalah Keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan oksigen meliputi:
Ketidakefektifan bersihan jalan napas
Ketidakefektifan Pola pernapasan
Gangguan pertukaran gas
Intoleransi aktifitas
Risiko lntoleransi aktivitas
Disfungsi respon penyapihan ventilator
Gangguan ventilasi spontan
Gangguan perfusi jaringan perifer, cerebral, dan jantun
Resti aspirasi
Potensial komplikasi

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan oksigen memerlukan
kompetensi inti seorang tenaga keperawatan dalam proses asuhan antara lain
Pengkajian (Anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kritenia tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas memerlukan beberapa
persyaratan:
a. Kompetensi umum/inti
Administrasi:
Telah lulus pendidikan minimal SPK dengan pengalaman kerja > 20 tahun
Telah memiliki SIP/STR perawat/bidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan oksigenasi secara bimbingan/ supervisi
5

Kompetensi
1 Telah mengikuti kursus BHD/BLS/NLS yang diselenggarakan institusi diklat yang
sudah terakreditasi
Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan oksigen secara umum
minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam waktu 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigen, belum boleh melakukan
tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan
keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan oksigen

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen dengan kompetensi pembedahan harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
Administrasi:
Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan oksigenasi secara bimbingan! supervisi
Kom petens i:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar/anasthesi yang diselenggarakan oleh
institusi dan diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLS/NLS yang diselenggarakan oleh institusi atau diklat
RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan dalam
pemenuhan kebutuhan oksigen minimal 10 x dengan benar dalam 12 bulan
terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemehuhan kebutuhan oksigen belum boleh melakukan tindakan
mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan keperawatan
dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan oksigen.

c. Kompetensi Kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan
untukmemenuhi kebutuhan oksigen dengan kompetensi khusus keperawatan kritis
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
Telah luluspendidikan formal minimal D-3 Keperawatan.
Telah memiliki SIP/SIR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan oksigenasi secara bimbingan/ supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLS/BTLS/PPGD/PPGDON/Emergency
Nursing/ICU/Cardiologi Dasar/NICU-PICU yang diselenggarakan oleh institusi
diklat RS yang sudah terakreditasi.
Telah melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigen
khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemehuhan kebutuhan oksigen belum boleh melakukan tindakan
mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan keperawatan
dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan oksigen.
ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSGEN

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
KOMPETENSI UMUM/INTI

MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertulis / leaflet tentang
4.1 fisioterapi dada tentang:
1) Pembersihan jalan nafas pada pasien melalui: mulut hidung dan trakeostomi
2) Vibrasi
3) Clapping
4) Pengguriaan dan fungsi nebulizer
5) Pentingnya pengaturan posisi tidur
-1 Posisi postural drainase

-2 Miring kiri dan karian, fowlerdan semi fowlerpada pasien tanpa trauma servical
dengan memastikan keamanan kepatenan alan nafas

6) Jadual dan tujuan observasi tanda-tanda vital, kesadaran, respon nyeri (VAS), jumlah
minum/intake cairan
4.2 Makukan fisioterapi dada:
1) Dengan vibrasi
Dengan clapping menggunakan tangan

3) Batuk efektif
4) Melakukan bronchial toilet:
-1 Penghisapan melalui mulut / & hidung
-2 Penghisapan melalui kanul trakeostomi
5) Me akukan Inhalasi
4.3 Membebaskan jalan napas
1) Mengatur posisi
-1 Chin Lift & Head tild
-2 Hiperextensi
2) Tanpa menggunakan alat
-1 Manuver sapuan Jan
-2 Back Blow
3 Abdominal Thrust / Heimlichmanuver
3) Dengan menggunakan alat
-1 Nasofaring tube
-2 Orofaring tube
4.4 Menqeali koridisi pasien yang mengalami malposisi alat trakeostomi
Memantau status pernapasan : suara napas, pola napas, Sp02, kegelisahan dan
-1 sianosis

-2 Memantau status hemodinamik


4.5 Menyiapkan pasien yg akan dilakukan tindakan:
Water Seal Drainage (WSD)
Trakeostomi
Pungsi pleura
4.6 Makukan perawatan pada pasien dengan:
Water Seal Drainage (WSD)
Trakeostomi
Pungsi pleura
47 Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan penunjang diagnostik sesuai indikasi
_)_ Laboratorium rutin
_J Sputum : Kultur
L Toraks foto
AL Analisa gas darah
FOB ( Fiber Optic Bronchoscopy)
- FOL ( Fiber Optic Laringoscopy)
1L Faa! paru
L Scan Paru
4.8 Memasang pulse oksimetri
4.9 Menginterpretasi hasil dan melaporkan hasil pemeriksaan penunjang yang abnormal
1
Laboratorium : darah, cultur sekret
Thorak foto
_____ Analisa gas darah
4.10 Mengatur posisi tidur:
j)_ Postural drainase
2) Miring kiri dan kanan, fowler dan semi fowlerpada pasien tanpa trauma servical
dengan memastikan keamanan kepatenan jalan napas

4.11 Mengobservasi
1) Perubahan TTV pada:
-1 Anak
-2 Dewasa
2) Perubahan Sp02 pada:
-1 Bayi tanpa terapi oksigen
-2 Anak & Dewasa:
Tanpa terapi oksigen
Dengan oksigen
3) Reaksi pasien pasca pemberian farmakoterapi
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI

4.12 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk membenikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
1) Rencana pemeriksaan diagnostic yangdiperlukan.:
Laboratorium rutin, Sputum: (cultur, gram, PAl cytologi), Torakx foto, CT Scan paru,
FOB,FOL,FNAB, (Fine Needle Aspiration Biopsi), Punksi Pleura, FaaI paru.
Program pengobatan
3) Program pembedahan
Program tindakan pemasangan trakeostomi
Program pemasangan alat bantu nafas:
1 Oksigen nasal
•-2 Oksigen masker
.3 Oksigen NRM (Non Rebreathing Mask)
-4 Bag& mask
Program drainase
4.13 Melaksanakan pemberiari obat-obatan melalui:
Oral
Aerosol
lnjeksi
4.14 Memberikan bantuan nafas dengan alat:
-1 Oksigen nasal
-2 Oksigen masker
.3 Oksigen NRM,
-4 Oksigen Bag & mask
-5 Oksigen head box
4.15 Melakukan perawatan pasien dengan drainase
- Asistensi pungsi pleura
5 Melakukan evaluasi keperawatan
5.1 Status pembersihan jalan napas efektif
5.2 Status tanda —tanda vital
5.3 Status Respirasi : Ventilasi
- 5.4 Status pernapasan : pertukaran
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
B PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
- KOMPETENSI PEMBEDAHAN

- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Menyiapkan pasien yg akan dilakukan pembedahan dikamar bedah
Torakotom I (pneumektomi, lobektomi)
Operasi fr. Costae
Trakeostomi
Sympatektomi
4.2 Mengatur posisi tidur mantap sesual kasus pembedahannya
4.3 Menyiapkan alat pembedahan sesuai jenis operasi
4.5 Mengobservasi pasien yang dilakukan tindakan pembedahan meliputi
Status hemodinamik selama pembedahan
Paska pemberian obat-obatan sedativa dan analgetik
4.6 Melakukan pemantauan dan perawatan pasca pembedahan di RR
Pembedahan torakotomi (pneumektomi, Iobektomi)
Pembedahan dengan operasi fr. Costae
Pembedahan trakeostomi
Pembedahan sympatectomy

MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI


4.5 Mempersiapkan tindakan anesthesi
1
Obat-obatan anesthesi
Alat-alat intubasi
[
Asistensi intubasi dan extubasi pada pembedahan
4.6 Asistensi memberikan bantuan nafas dengan menggunakan mesin anaesthesi
4.7 Asistensi pemberian obat-obatan anesthesi general pada pembedahan
Torakotomi (pneumektomi, Iobektomi)
2) Operasi fr. Costae
Sympatektomi

.9 Me akukan persiapan program pembedahan di kamar bedah

Asistensi
1 Pembedahan torakotomi (pneumektomi, Iobektomi)

-2 Pembedahan dengan operasi fr. Costae

3 Pembedahan trakeostomi
Pembedahan sympatectomy
-6 Pemasangan WSD

Instrurnentasi
-1 Pembedahan torakotomi (pneumektomi, lobektomi)
-2 Pembedahan dengan operasi fr. Costae
3 Pembedahan trakeostomi
Pembedahan sympatectomy
10

3) Sirkulasi
-1 Pembedahan torakotomi (pneumektomi, lobektomi)
-2 Pembedahan dengan operasi fr. Costae
.3 Pembedahan trakeostomi
4 Pembedahan sympatectomy
4.10 Menyiapkan pemeriksaan diagnostik:
1) Asistensi pemeriksaan FOL
Asistensi pemeriksaan FOB
5 Melakukanevaluasi keperawatan
5.1 Status pembersihan jalan napas efektif
5.2 Status tanda —tanda vital
5.3 Status Respirasi Ventilasi
:

4.4 Status pernapasan pertukaran gas


:

6 Melakukan dokumentasi keperawatan


ASUHAN KEPERAWATAN
C PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
- KOMPETENSI KRITIKAL
- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI

4.1 Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisari & tertulis / leaflet
tentang:
Pembersihan jalan nafas pada pasien yang menggunakan ETT (Endotracheal
1
Tube)
Pentingnya pengaturan posisi tidur Miring kiri dan kanan, Fowler dan semifowler
pada pasien dengan trauma servical dengan memastikan keamanan kepatenan
jalan nafas
Pentingnya pengaturan posisi tidur miring kiri dan kanan, Fowlerdan semifowler
pada pasien dengan ventilator dengan memastikan keamanan kepatenan jalan
nafas
4.2 Melakukan fisioterapi nafas:
1) Penghisapan sekret melalui ETT
Memberikan nebulizer melalui ventilator
43 Membebaskan jalan napas dengan Knikoidektomi

44 Melakukan perawatan pasien dengan Ventilator


. Mengganti fiksasi EU
Memonitor setting ventilator
Memonitor tekanan balon pada cuff
Head up 35 0.450

Membersihkan selang konektor


Melatih pasien komunikasi dengan isyarat/ tulisan

5) Mengenali alat ventilator yang rusak


4.5 Menqenali kondisi pasien yang mengalami malposisi alat ETT
Memantau status pernapasan : suara napas, pola napas, Sp02, kegelisahan dan
sianosis
2) Memantau status hemodinamik
4.6 Mempersiapkan alat WSD tekanan tinggi
4.7 Mengatur posisi tidur:
Miring kiri dan kanan, fow/er dan semifowlerpada pasien dengan ventilator dengan
memastikan keamanan kepatenan jalan nafas
Miring kiri dan kanan, Fowlerdan semifowlerpada pasien dengan trauma servical
dengan memastikan keamanan kepatenan jalan nafas

48 Mengobservasi
Perubahan TTV pada Bayi
Perubahan Sp02 pada:
-1[Bayi:
Dengan oksigen
Menggunakan ventilator
Paska pembenian surfaktan
-2 Anak dan Dewasa :Menggunakan ventilator
12

MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI


4.9 Mengadvokasi dan memfasilitasi penjelasan program terapi:
1) Pemasangan alat bantu napas
-1 NIV (Non Invasif Ventilator)
-2 Oksigen Blender atau NCPAP (
Neonatus Continous Positive Airway Pressure)
-3 Ventilator
-4 Neo-puff
Program pelepasan ventilator
4.10 Menyiapkan pemeriksaan diagnostik
j Analisa gasa darah (AGD)
Thoraks foto
4.11 Menelaskan jadual dan cara pemberian obat melalui:
1) EU
2) Asistensi pemberian surfaktans
4.12 Memberikan bantuan nafas dengan alat:
NIV
Neo-puff
Oksigen Blender/NCPAP
ventilator
Menyiapkan alat intubasi/ extubasi
Menyiapkan ventilator
Asistensi
-1 Intubasi
-2 Extubasi
4.13 Melakukan penyapihan (Winning) pada pasien dangan Ventilator
1) Melatih pasien yang masih menggunakan ETT dengan selang 02 T-piece
Melatih pasien yang masih menggunakan pole IMV

3) Melatih pasien yang masih menggunakan pole PSV


Melakukan evaluasi keperawatan:
5.1 Status pembersihanjalan napes efektif
5.2 Status tanda —tanda vital
5.3 Status Respirasi Ventilasi
:

5.4 Status pernapasan S pertukaran


- 5.6 Melakukan dokumentasi keperawatan
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
13

(2)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
DENGAN KOMPETENSI UMUM/INTI, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hash
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Cairan dan elektrolit sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan atau


homeostatis tubuh, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi
fungsi tubuh , sebab cairan tubuh kita terdiri atas air yang mengandung partikel-partikel
bahan organik dan anorganik yang vital untuk hidup.

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu klien/pasien mengatasi masalah
kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit.

C. Masalah keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
meliputi:
Defisit volume cairan
Perubahan perfusi serebral
Kelebihan volume cairan
Penurunan curah jantung

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
memerlukan kompetensi inti seorang tenaga keperawatan dalam proses asuhan antara
lain:
Pengkajian (Anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kriteria tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas memerlukan kompetensi umum/inti
dan kompetensi khusus (pembedahan dan kritis) dari seorang tenaga keperawatan yang
telah mengikuti pendidikan formal dan non formal.
a. Kompetensi umum/inti
Administrasi:
Telah lulus pendidikan minimal SPK dengan pengalaman kerja > 20 tahun
Telah memiliki SIP/STR perawatlbidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan cairan dan elektrolit secara bimbingan! supervisi
Kom petensi
Telah mengikuti kursus BHD/BLS/NLS yang diselenggarakan institusi diklat yang
sudah terakreditasi
Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit secara umum minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam waktu 12 bulan
terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit belum boleh melakukan
tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan
keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
14

4. Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan cairan dan
elektrolit

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit dengan kompetensi pembedahan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan cairan dan elektrolit secara bimbingan! supervisi

Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasarlanasthesi yang diselenggarakan oleh
institusi dan dikiat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLS/NLS yang diselenggarakan oleh institusi atau diklat
RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan dalam
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit minimal 10 x dengan benar dalam 12
bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemehuhan kebutuhan cairan dan elektrolit belum boleh melakukan
tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan
keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan cairan dan
elektrolit

c. Kompetensi Kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan
untukmemenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit dengan kompetensi khusus
keperawatan kritis harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
1. Telah luluspendidikan formal minimal D-3 Keperawatan.
2. Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
3. Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan cairan dan elektrolit secara bimbingan/ supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLS/BTLS/PPGD/PPGDON/Emergency
Nursing/ICU/Cardiologi Dasar/NICU-PICU yang diselenggarakan oleh institusi
dikiat RS yang sudah terakreditasi.
Telah melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemehuhan kebutuhan cairan dan elektrolit belum boleh melakukan
tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan
keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan cairan dan
elektrolit.
ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT
- KOMPETENSI UMUM/INTI
- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Peng kaj an
Anamnese
1.1
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
41 Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang perawatan pasien
1) Dehidrasi
2) Intake output cairan dan pen goba tan
3) Pen yebab dan men gatasi edema
4) Pembatasan diet
5) Pengunaan dosis dan efek samping pengobatan
6) Pentingnya pengaturan posisi tidur
-1 Pada posisi bedrest ubah posisi setiap 2 jam, latian pasif dan aktif
Posisi trendelenburg tinggikanitiggikan ektremitas untuk meningkatkan
-2 darah balik vena
7) Jadual dan tujuan observasi tanda-tanda vital, kesadaran, respon nyeri (VAS),
jumlah minum/intake cairan
4.2 Melakukan kebersihan mulut sebelum makan
4.3 Memberikan makan dan cairan
4.5 Menimbang berat badan
4.6 Melakukan perawatan infus
4.7 Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan penunjang diagnostik
jJ_ Laboratorium rutin: Elektrolit, BUN, hematokrit, HB
2) Toraks foto
Analisa gas darah
j EKG
4.8
Men interpretasi hasil dan melaporkan hasil pemeriksaan penunjang yang abnormal
jJ_ Laboratorium rutin : Elektrolit, BUN, hematokrit, HB
2)_ Toraks foto
Analisa gas darah
J_ EKG
4.9 Men atur posisi tidur:
j_ Pada posisi bedrest ubah posisi setiap 2 jam, latian pasif dan aktif
Posisi trendelenburg tinggikan/tiggikan ektremitas untuk meningkatkan darah
balik vena
4.10 Monitor
Intake dan output cairan
BB
Tanda vital
Distensi vena jugularis
Bunyi napas
Reaksi pasien pasca pemberian farmakoterapi
Reaksi pasien pasca pemberian tranfusi
16

- MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI


4.11 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien
dan keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
1) Rencana pemeriksaan diagnostic yang diperlukan.:
Laboratorium rutin, Torakx foto, AGD, Elektrolit, BUN, hematokrit, HB
Program pengobatan
4.12 Melaksanakan pemberian obat-obatan melalui:
Oral
1
lnjeksi
4.13 Melakukan pemasangan infus
4.14 Memberikan tranfusi darah
5 Melakukan evaluasi keperawatan
5.1 Status cairan elektrolit
5.2 T
Status tanda —tanda vital
5.3 Tstatus cardiovaskuler
- 5.4 Status pernapasan pertukaran
:

6 1 Melakukan dokumentasi keperawatan


17

ASUHAN KEPERAWATAN
B PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT
KOMPETENSI PEMBEDAHAN

- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Men iapkan pasien yg akan dilakukan pembedahan dikamar bedah
Colostomy
Ileostomy
Herniotomy
Nephrectomy
Laparatomy
4.2 Mengatur posisi tidur mantap sesuai kasus pembedahannya
4.3 Men observasi pasien yang dilakukan tindakan pembedahan meliputi:
1) Status hemodinamik selama pembedahan
Paska pemberian obat-obatan sedativa dan analgetik
4.4 Mekukan pemantauan dan perawatan pasca pembedahan di RR
Colostomy
Ileostomy
Herniotomy
Nephrectomy
Laparatomy

MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI


4.5 Memoersiapkan tindakan anesthesi
Obat-obatan anesthesi
Alat-alat intubasi
Asistensi intubasi dan extubasi pada pembedahan
4.6 Asistensi memberikan bantuan nafas dengan menggunakan mesin anaesthesi
4.7 Asistensi pemberian obat-obatan anesthesi general pada pembedahan
Colostomy
Ileostomy
Herniotomy
Nephrectomy

5) Laparatomy
4.8 Memberikan tranfusi darah
4.9 Melakukan persiapan program pembedahan di kamar bedah
1) Asistensi
-1 Colostomy

-2 Ileostomy

3 Herniotomy
Nephrectomy
_____ ..5 Laparatomy
18

2) Instrumentasi
-1 Colostomy
-2 Ileostomy
.3 Herniotomy
Nephrectomy

Laparatomy

3) Sirkulasi
-i Colostomy
-2 Ileostomy
3 Herniotomy
-4 Nephrectomy
5 Laparatomy
4.10 Meriyiapkan pemeriksaan diagnostik:
Asistensi pemeriksaan PA
Asistensi pemeriksaan Kultur
5 Melakukan evaluasi keperawatan

5.1 Status cairan elektrolit


5.2 Status tanda —tanda vital
5.3 Status cardiovaskuler
- 44 Status pernapasan pertukaran
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
19

ASUHAN KEPERAWATAN
C PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT
- KOMPETENSI KRITIKAL

- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


Peng kaj ian
Anamnese
1.1
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertulis / leaflet
tentang
Pentingnya pengaturan posisi tidur miring kiri dan karian, Fowlerdan
semifowler pada pasien dengan ventilator dengan memastikan keamanan
kepatenan jalan nafas
perawatan CVP/lnfus
4.2 Melakukan perawatan pasien dengan CVP/infus
4.3 Membenikan cairan elektrolit melalui:
NGT: Bayi, anak, dewasa
CVP: Bayl, anak, dewasa
4.4
Mengatur posisi tidur:
Miring kiri dan kanan, fow/erdan semifowlerpada pasien dengan ventilator
1) dengan memastikan keamanan kepatenan jalan nafas
45 Mengobservasi
4
Perubahan: Kesadaran, TTV, keadaan umum pasien
1
Intake output
4,6 Mengenali kondisi pasien yang mengalami komplikasi pemasarigan CVP
Memantau status pernapasan: suara napas, frekwensi napas, kegelisahan
Memantau status cardiovasculer: ECG
Memantau status hemodinamik
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4,7 Mengadvokasi dan memfasilitasi penjelasan program terapi:
1) Memasang infus
Pentingnya pemasangan CVP
4,8 Menyiapkan pemeniksaan diagnostik analisa gas darah (AGD)
4,9 Menjelaskan jadual dan cara pemberian obat melalui:
Intravena
Oral
4.10 Asistensi pemasangan CVP
- 4.11 Melakukanpenyadapanjantung
Melakukan evaluasi keperawatan:
5.1 Status cairan elektrolit, koagulan
5 5.2 Status tanda —tanda vital
5.3 Status cardiovaskuler
- 5.4 Status pernapasan : pertukaran
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
20

(3)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
DENGAN KOMPETENSI UMUMIINTI, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Tubuh manusia memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme
dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).

Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti
adanya penyakit yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor
sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu klien/pasien mengatasi masalah
kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

C. Masalah keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi meliputi:
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan nutrisi

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi memerlukan
kompetensi inti seorang tenaga keperawatan dalam proses asuhan antara lain
Pengkajian (Anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kriteria tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas memerlukan kompetensi umum/inti
dan kompetensi khusus (pembedahan dan kritis) dari seorang tenaga keperawatan yang
telah mengikuti pendidikan formal dan non formal.
a. Kompetensi umum/inti
Administrasi:
Telah lulus pendidikan minimal SPK dengan pengalaman kerja > 20 tahun
Telah memiliki SIP/STR perawat/bidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti kursus BHD/BLS/NLS yang diselenggarakan institusi diklat yang
sudah terakreditasi
Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi secara
umum minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam waktu 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi belum boleh melakukan tindakan
mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan keperawatan
dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
21

4. Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan nutrisi

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yarigmelaksanakan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi dengan kompetensi pembedahan harus memenuhi knteria sebagai
berikut:
Administrasi
Telah lulus pendidikan formal minimal 0-3 Keperawatan
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi secara bimbingan I supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar/anasthesi yang diselenggarakan oleh
institusi dan dikiat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLSINLS yang diselenggarakan oleh institusi atau dikiat
RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi minimal 10 x dengan benar dalam 12 bulan
te ra kh i r.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemehuhan kebutuhan nutrisi belum boleh melakukan tindakan
mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan keperawatan
dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

c. Kompetensi kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi dengan kompetensi khusus keperawatan kritis harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
1. Telah luluspendidikan formal minimal D-3 Keperawatan.
2. Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
3. Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi secara bimbingan / supervise
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLS/BTLS/PPGD/PPG DON/Emergency
Nursing/ICU/Cardiologi DasarINlCU-PICU yang diselenggarakan oleh institusi
diklat RS yang sudah terakreditasi.
Telah mefaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi khusus
selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemehuhan kebutuhan nutrisi belum boleh melakukan tindakan
mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan keperawatan
dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
22

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
KOMPETENSI UMUM/INTI
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian

1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Merientukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI

Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan tentang


4.1 pera kilen
1) Dehidrasi
2) Intake output cairan dan pen goba tan
3) Pen yebab dan men gatasi edema
4) Pembatasan diet
5) Pengunaan dosis dan efek samping pengobatan
6) Pentingnya pengaturan posisi
Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi atau ditepi
-1
tempat tidur
-2 Pertahankan posisi 10-15 menit
Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat untuk
mempertahankan kepatenan esophagus
Jadual dan tujuan observasi tanda-tanda vital, kesadaran, respon nyeri
7)
(VAS), jumlah minum/intake cairan dan makanan
4.2 Melakukan kebersihan mulut sebelum makan
4.3 Memberikan makan dan cairan, secara:
-1 Oral
-2 Pipa penduga/lambung
-3 Parental
4.5 Melakukan perawatan NGT
4.6 Memprsiapkan pasien untuk pemeriksaan penunjang diagnostik
fl_ Laboratorium rutin
Toraks foto, Abdomen foto
J_ Elektrolit, BUN, hematokrit, HB, albumin
L CT Scan Abdomen, USG Abdomen,
Menginterpretasi hasil dan melaporkan hasil pemeriksaan penunjang yang
abnormal
4.7
j Laboratorium rutin
Toraks foto, Abdomen foto
Elektrolit, BUN, hematokrit, HB, albumin
4.8 Menqatur posisi tidur:
Pada posisi bedrest ubah posisi setiap 2 jam, latian pasif dan aktif
Posisi trendelenburg tinggikan/tiggikan ektremitas untuk meningkatkan darah
____ balikvena
23

4,9 Monitor
1) Anthropolometric measurement
-i BB
-2 TB
-3 Tebal lipatan kulit
-4 Lingkar tubuh
2) 1 Biochemical data
Hemoglobin
Hematokrit
-3 Albumin
-4 Glukosa
-5 Elektrolit
Chnical sign of nutrional status
-1 Rambut
-2 Mata
-3 Kulit
-4 Cardiovaskuler
-5 Otot-otot
-6 Gastrointestinal: mual-mutah, bising usus, nyeri abdomen
-7 Aktifltas
-8 Neurologi
4) Reaksi pasien pasca pemberian farmakoterapi
MELAKUKAN TIN DAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada
4 10
pJen dan keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
Rencana pemeriksaan diagnostic yang diperlukan
Laboratorium rutin, Torakx foto, Elektrolit, BUN, hematokrit, HB, albumin
Program pengobatan
Program pembedahan
Program pemasangan NGT
Program pemasangan infus
4.11 Melakukan pemasangan NGT
4.12 Melakukan pemasangan infus
4.13 Melaksanakan pemberian obat-obatan melalui:
Oral
lnjeksi
Melakukan evaluasi keperawatan
5.1 Status cairan elektrolit
5 5.2 Status tanda —tanda vital
5.3 Status nutrisi
5.4 Status metabolisme
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
24

ASUHAN KEPERAWATAN
B PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
KOMPETENSI PEMBEDAHAN
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pe ngkajian
1.1 Anamnese
1
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TIN DAKAN DAN PROSEDUR MAN DIRI
4.1 Menviapkan pasien yg akan dilakukan pembedahan dikamar bedah
Colostomy
Ileostomy
Gastrotomy
J_ Colesistektomy
5) Invaginasi
)_ jprung
4.2 Mengatur posisi tidur mantap sesuai kasus pembedahannya
4.3 Men9observasi pasien yang dilakukan tindakan pembedahan meliputi:
1) Status hemodinamik selama pembedahan
j Paska pemberian obat-obatan sedativa dan analgetik
4.4 M&akukan pemantauan dan perawatan pasca pembedahan di RR
Colostomy
Ileostomy
Gastrotomy
Colesistektomy
Invaginasi
Hisprung
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.5 Mempersiapkan tindakan anesthesi:
Obat-obatan anesthesi
Alat-alat intubasi
4.6 Asistensi intubasi dan extubasi pada pembedahan
4.7 Asistensi memberikan bantuan nafas dengan menggunakan mesin anaesthesi
4.8 Asistensi pemberian obat-obatan anesthesi general pada pembedahan:
1) Colostomy
2) Ileostomy
3) Gastrotomy
4) Colesistektomy
)_ Invaginasi
J_ Hisprung
4.9 Memberikan tranfusi darah
4.10 Melakukan persiapan program pembedahan di kamar bedah
1) Asistensi
-1 Colostomy
-2 Ileostomy
-3 Gastrotomy
-4 Colesistektomy
-5 Invaginasi
____ -6 Hisprung
25

2) Instrumentasi
-1 Colostomy
-2 Ileostomy
..3 Gastrotomy
.4 Colesistektomy

.. Invaginasi
-6 Hisprung
3) Sirkulasi
-1 Colostomy
-2 Ileostomy
-3 Gastrotomy
-4 Colesistektomy
-5 Invaginasi
-6 Hisprung
4.11 jyyiapkan pemeriksaan diagnostik:
Asistensi pemeriksaan PA
Asistensi pemeriksaan Kultur
Melakukan evaluasi keperawatan
5 5.1 Status cairan elektrolit
5.2 Status tanda —tanda vital
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
26

ASUHAN KEPERAWATAN
C PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
KOMPETENSI KRITIKAL
MELAKUKAN PROSES ASU HAN KEPERAWATAN
Pe ngkaj ian
Anamnese
1.1
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertulis I leaflet
4.1
tentang
Pentingnya pengaturan posisi tidur miring kiri dan kanan, Fowlerdan
semifowlerpada pasien dengan ventilator dengan memastikan keamanan
kepatenan jalan nafas
Pemberian makan melalui CVP
4,2 Memberikan makan melalui:
NGT: pada bayi, anak, dewasa
CVP: pada bayi, anak, dewasa
4,3 M&akukan perawatan pasien dengan:
NGT
CVP
4.4 Menatur posisi tidur:
jjjAtur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada tempat tidur
2) Pertahankan posisi 10-15 menit
Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat untuk
1
mempertahankan kepatenan esophagus
4,5 Men9observasi
4
Perubahan : Kesadaran, TTV, keadaan umum pasien
Intake output
4,6 Mengenali kondisi pasien yang mengalami komplikasi pemasangan CVP
jJ_ Memantau status pernapasan: suara napas, frekwensi napas, kegelisahan
2) Memantau status cardiovasculer: ECG
Memantau status hemodinamik
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.7 Menqadvokasi dan memfasilitasi penjelasan program terapi
1) Pentingnya pemasangan NGT
)_ Pentingnya pemasangan CVP
4.8 Men riapkan pemeriksaan diagnostik:
j)_ Laboratorium rutin
)_ Toraks foto, Abdomen foto
Elektrolit, BUN, hematokrit, HB, albumin
CT Scan Abdomen, USG Abdomen,
4.9 Men elaskan jadual dan cara pemberian obat melalui:
Intravena
____ Oral
- 4.10 Asistensi pemasangan CVP
5 Melakukan evaluasi keperawatan:
- 5.1 Status cairan elektrolit.
5.2 Status tanda —tanda vital
5.3 Status nutrisi
5.4 Status metabolisme
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
27

(4)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE
DENGAN KOMPETENSI UMUM, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Eliminasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang esensial dan berperan penting
dalam menentukan kelangsungan hidup manusia. Eliminasi dibutuhkan untuk
mempertahankan homeostasis melalul pembuangan sisa-sisa metabolisme.

Ginjal merupakan bagian tubuh primer yang utama untuk mengekresikan kelebihan cairan
tubuh, elektrolit, ion-ion hydrogen, dan asam. Eliminasi urin secara normal bergantung
pada pemasukan cairan dan sirkulasi volume darah, jika salah satu menurun,
pengeluaran urine akan menurun, pengeluaran urine juga akan berubah pada pasien
dengan penyakit ginjal yang mempengarui kuantitas dan produk sampah dalam urine

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu klien/pasien mengatasi
masalah kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
eliminasi urine.

C. Masalah Keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan eliminasi urine
meliputi:
Gangguan elirninasi urine: inkontinensia
Gangguan eliminasi urine: Retensi

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan eliminasi urine memerlukan
kompetensi inti seorang tenaga keperawatan dalam proses asuhan antara lain:
Pengkajian (Anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kriteria tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas diperlukan beberapa persyaratan
yaitu
a. Kompetensi umum/inti
Ad m in istras i:
Telah lulus pendidikan minimal SPK dengan pengalaman kerja > 20 tahun
Telah memiliki SIP/STR perawat/bidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan eliminasi urine secara bimbingan I supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti kursus BHD/BLS/NLS yang diselenggarakan institusi diklat yang
sudah terakreditasi
Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan eliminasi
urine secara umum minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam waktu 12 bulan
terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi urine belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan eliminasi urine

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatari dalam pemenuhan
kebutuhan eliminasi urine dengan kompetensi pembedahan harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
Administrasi
Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan
Telah memiliki SIPISTR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan eliminasi urine secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar/anasthesi yang diselenggarakan oleh
institusi dan dikiat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLS/NLS yang diselenggarakan oleh institusi atau
dikiat RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan dalam
pemenuhan kebutuhan eliminasi urine, minimal 10 x dengan benar dalam 12
bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan eliminasi urine. belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan eliminasi urine

c. Kompetensi kritical
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan untuk
memenuhi kebutuhan eliminasi urine dengan kompetensi khusus keperawatan kritis
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
Telah luluspendidikan formal minimal D-3 Keperawatan.
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk memenuhi
kebutuhan eliminasi urine secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLS/BTLS/PPGD/PPGDON/Emergency
Nursing/ICU/Cardiologi Dasar/NICU-PICU yang diselenggarakan oleh institusi
diklat RS yang sudah terakreditasi.
Telah melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi urine
I. khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemehuhan kebutuhan eliminasi urine I. belum boleh melakukan
tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan
keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan eliminasi urine.
46

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTU HAN ELIMINASI URINE
KOMPETENSI UMUM/INTI
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pen g kajian
Anamnese
1.1
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
Memberikari penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertulis I
4.1 leaflet tentang eliminasi urine
Melaksanakan tindakan pemenuhan nilai dan keyakinan
Gangguan eliminasi urine
Penyebab dan tindakan untuk mengatasinya
Toilet training
Kegel exercise
Pentinnya pengaturan posisi
-1 Pada posisi bed rest ubah posisi setiap 2 jam
-2 LaUhan pasif dan aktif
4.2 Melaksanakan tindakan pemenuhan eleminasi urine
1) Membantu pasien BAK
4.3 Menga arkan kegel exercise
2) Mengenali kondisi pasien yang mengalami malposisi alat kateter urine
-1 lnfeksi saluran kencing
-2 Striktur Uretra
3 Batu buli
Hyperplasia prostat
Tumor buli-buli

4.4 Menyiapkan pasien yg akan dilakukan pmbedahan


1) Menyiapkan pasien dengan pemasangan kateter urine
4.5 Melakukan perawatan pada pasien dengan alat bantu eliminasi urine
1) I Pasien yang menggunakan kateter urine
4.6 Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan penunjang diagnostik
Laboratorium rutin
USG Abdomen
BNO IVP
CT-Scan Abdomen
Cystoscopy
Menginterpretasi hasil dan melaporkan hasil pemeriksaan penunjang yang
4.7 abnormal
I
Laboratorium rutin
1
USG Abdomen
4.8 Mengatur posisi tidur:
Miring kiri dan kanan, fowlerdan semi fowler pada pasien trauma
1) servical dengan pemasangan kateter urine
30

4.9 Mengobservasi
1) Perubahan intake out put pasien pada:
-1 Anak
-2 Dewasa
2) Reaksi pasien pasca pemberian farmakoterapi
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada
4.10 pasien dan keluarga tentang program terapi dan informed consent untuk:
1) Rencana pemeriksaan diagnostic yang diperlukan
Laboratorium rutin, PAl cytologi, USG abdomen, CT Scan abdomen,
2'
/ ,FOL,FNAB, ( Fine Needle Aspiration Biopsi ), cytoscopy.
3) Program pengobatan
4) Program pembedahan
4.11 Melaksanakan tindakan pengeluaran urine
Pemasangan kateter
Bladder training
Intermeten kateter
Spuling kateter
Sp u ling manual
irigasi kateter
4.12 Melaksanakan pemberian obat-obatan melalui
Oral
Injeksi
5 Melakukan evaluasi keperawatan
5.1 Status eliminasi urine efektif
5.2 Status tanda —tanda vital
5.3 Status hypermetabolisme
5.4 Menentukan selt care pasien
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
31

B ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE
KOMPETENSI PEMBEDAHAN
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
Peng kaj ian
Anamnese
1.1
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data penunjang
Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
Menyusun intervensi keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Menyi pasien yg akan dilakukan pembedahan dikamar bedah
Hypertropi prostat
Tumor buli-buli
Batu saluran kemih
Operasi cedera spinal cord/ trauma medula spinalis
4.2 Mengatur posisi tidur mantap sesuai kasus pembedahannya
4.3 Mengobservasi pasien yang dilakukan tindakan pembedahan meliputi:
Status hemodinamik selama pembedahan
Paska pemberian obat-obatan sedativa dan analgetik
Observasi perdarahan
Jumlah produksi urine
4.4 Melakukan pemantauan dan perawatan pasca pembedahan di RR
Hypertropi prostad
Tumor buli-buli
Batu saluran kemih
2) Operasi cedera spinal coed/ trauma medula spinalis
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.5 Mempersiapkan tindakan anesthesi:
[ Obat-obatan anesthesi
JAlat-alat intubasi
Alat kesehatan (spuit, abocat, infus set, cairan normal saline)
4.6 Asistensi intubasi dan extubasi pada pembedahan
Asistensi memberikan bantuan nafas dengan menggunakan mesin
4.7
anaesthesi
4.8 Asistensi pemberian obat-obatan anesthesi general pada pembedahan
Hypertropi prostat
Tumor buli-buli
Batu saluran kemih
1 Operasi cedera spinal coed/ trauma medula spinalis
4.9 Asistensi pemeberian artesthesi pada pembedahan
4.10 Melakukan persiapan program pembedahan di kamar bedah
1) Asistensi
-1 Hypertropi prostat
-2 Ca Colon
-3 Tumor buli-buli
-4 Operasi cedera spinal coed/ trauma medula spinalis
2) Instrumentasi
-1 Hypertropi prostat
-2 Batu saluran kemih
-3 Tumor buli-buli
-4 Operasi cedera spinal coed/ trauma medula spinalis
3) Sirkulasi
-1 Hypertropi prostat
-2 Batu saluran kemih
-3 Tumor buli-buli
-4 Operasi cedera spinal coed/ trauma medula spinalis
4.11 Menyiapkan perneriksaan diagnostik:
Asistensi pemeriksaan PA
Asistensi pemeriksaan cultur urine
5 Melakukanevaluasi keperawatan
5.1 Status eliminasi efektif
]

5.2 Jtatus tanda —tanda vital I Hemodinamik


6. Melakukan dokumentasi keperawatan
"l
33

ASUHAN KEPERAWATAN
C PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE
KOMPETENSI KRITIKAL
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Peng kajian
1.1 Anamnese
1
1.2 Pemenksaan fisik
1.3 Data penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3. Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI

Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan dan tertulis /
4.1
leaflet tentang:

1) Perawatan kateter
Pentingnya pengaturan posisi tidur miring kin dan kanan, Fowler dan
2'
/ semifowler pada pasien dengan ventilator
4.2 Melakukan perawatan pasien dengan Ventilator
Mengganti fiksasi ETT
Mengganti filter Ventilator
Membersihkan selang konektor
Melatih pasien komunikasi dengan isyarati tulisan
Mengenali alat ventilatoryang rusak
4.3 Mengatur posisi tidur
Miring kiri dan kanan, fowlerdan semifowlerpada pasien dengan
/ ventilator
Miring kin dan kanan, Fowlerdan semifowlerpada pasien dengan
2'
/ trauma servical
4.4 Mengobservasi
Peru bahan intake out put pasien pada
-1 Anak
-2 Dewasa
2) Anak dan Dewasa :Menggunakan ventilator
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR OPERASI
4.5 Mengadvokasi dan memfasilitasi penjelasan program terapi:
1) Pemasangan alat bantu eliminasi
Kateter Urine
4.6 Menyiapkan pemeriksaan diagnostik : kultur urine, elektrolit, AGD
4.7 Menjelaskan jadual dan cara pemberian obat melalui:
Oral
lnjeksi
5. Melakukan evaluasi perawatan
5.1 Status eliminasi efektif
5.2 Status tanda —tanda vital
5.3 Status hypermetabolisme
5.4 Status Hemodinamik
6 Melakukan dokumentasi
34

(5)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL
OLEH PERAWAT KOMPETENSI UMUM, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Eliminasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang esensial dan berperan penting
dalam menentukan kelangsungan hidup manusia. Eliminasi dibutuhkan untuk
mempertahankan homeostasis melalui pembuangan sisa-sisa metabolisme.

Eliminasi bowel sangat erat hubungannya dengan saluran pencernaan . Saluran


pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkan
untuk diserap oleh tubuh dengan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan
pencampuran) dengan ezim dan zat-zat cair dari mulut sampai anus. Organ utama yang
berperan dalam eliminasi bowel adalah usus besar.

Proses eliminasi bowel adalah suatu upaya pengosongan intestinal. Pusat refleks mi
terdapat pada medula spinalis cord, sedang reflek defekasi timbul karena adanya feses
dalam rektum

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu klien/pasien mengatasi
masalah kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
eliminasi bowel.

C. Masalah Keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan eliminasi bowel
meliputi:
Gangguan eliminasi bowel: Konstipasi
Gangguan eliminasi bowel: Diare

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan eliminasi bowel
memerlukan kompetensi inti seorang tenaga keperawatan dalam proses asuhan antara
lain
1, Pengkajian (Anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2. Menetapkan diagnosa keperawatan dan kriteria tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas diperlukan beberapa persyaratan
yaitu
a. Kompetensi umum/inti
Ad m in istras i:
Telah lulus pendidikan minimal SPK dengan pengalaman kerja> 20 tahun
Telah memiliki SIP/STR perawat/bidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan eliminasi bowel secara bimbingan I supervisi
35

Kompetensi:
Telah mengikuti kursus BHDJBLS/NLS yang diselenggarakan institusi diklat yang
sudah terakreditasi
Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan ehminasi
bowel secara umum minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam waktu 12 bulan
terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi bowel belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan eliminasi bowel

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan eliminasi bowel dengan kompetensi pembedahan harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
Administrasi
Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan eliminasi bowel secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar/anasthesi yang diselenggarakan oleh
institusi dan dikiat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLS/NLS yang diselenggarakan oleh institusi atau
dikiat RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan dalam
pemenuhan kebutuhan eliminasi bowel. minimal 10 x dengan benar dalam 12
bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan eliminasi bowel. belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
bowel.

c. Kompetensi kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan untuk
memenuhi kebutuhan eliminasi bowel dengan kompetensi khusus keperawatan kritis
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
Telah luluspendidikan formal minimal D-3 Keperawatan.
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk memenuhi
kebutuhan eliminasi bowel secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLS/BTLS/PPGD/PPG DON/Emergency
Nursing/ICU/Cardiologi Dasar/NICU-PICU yang diselenggarakan oleh institusi
diklat RS yang sudah terakreditasi.
Telah melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
bowel. khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemehuhan kebutuhan eliminasi bowel. belum boleh melakukan
tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan
keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan eliminasi bowel.
36

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL
- KOMPETENSI UMUM/INTI
- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pen g kaj ian
Anamnese
1.1
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertulis I leaflet tentang
4.1 eliminasi bowel
Gangguan eliminasi bowel
Penyebab dan tindakan untuk men gatasi
Fecal impaction bowel training
5) Pentingnya pengaturan posisi
-1 Pada posisi bedrest ubah posisi setiap 2 jam.
-2 Latihan pasif dan aktif
4.2 Maksanakan tindakan pemenuhan eliminasi bowel
4.4 Menyiapkan pasien untuk tindakan endoskopy
4.5 Mengenali kondisi pasien yang mengalami malposisi alat bantu eliminasi bowel
1) Mengenali kondisi pasien yang mengalami malposisi alat ostomy
-1 Nekrosis pada stoma
-2 Retraksi pada stoma
4 3 Para stoma hernia
Prolap pada stoma
5 Obstruksi
-6 Fistula parastomal
7 Dermatitis pada stoma
-8 Dehischence parastoma
g lnfeksi parastomal
4.6 Menyiapkan pasien yg akan dilakukan pembedahan
1) 1 Menyiapkan pasien dengan ostomy
4.7 Melakukan perawatan pada pasien dengan alat bantu eliminasi bowel
1
1) Pasien yang menggunakan ostomy
4.8 Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan penunjang diagnostik
iL Laboratorium rutin
USG abdomen
J_ FOL (Fiber Optik laparascopy)
L CT-Scan Abdomen
4.9 Menginterpretasi hasil dan melaporkan hasil pemeriksaan penunjang yang abnormal
j_ I Laboratorium rutin
L 1 USG abdomen
4.10 Mengobservasi
-
-1 Anak
-2 Dewasa
. L. Perubahan intake out put pasien dengan ostomy pada:
-1 lBayi
-2 1
Anak & Dewasa
_ Reaksi pasien pasca pemberian farmakoterapi
37

MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI


Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien dan
4
keluarga tentarig program terapi dan informed coricent untuk:
Rencana pemeriksaan diagnostic yangdiperlukan
Laboratorium rutin, PA' cytologi, Torakx foto, CT Scan abdomen, FOL,FNAB, (
Fine
Needle Aspiration Biopsi)
Program pengobatan
Program pembedahan
4.12 Memasang rectal tubes.
4.13 Melakukan huknah
1) 1
jelly
4,14 Meksanakan pemberian obat-obatan melalui:
Oral
Supositoria
Melakukan evaluasi keperawatan
- 5.1 Status eliminasi bowel efektif
5.2 Status tanda —tanda vital
53 Status hypermetabolisnie
5.4 Menentukan selt care pasien
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
38

B ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL
KOMPETENSI PEMBEDAHAN
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajia n
Anamnese
1.1
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 1 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatart
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
- MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Menyiapkan pasien yg akan dilakukan pembedahan dikamar bedah
Haemorroid
Ileus obstruksi
Ca Colon
4.2 Mengatur posisi tidur mantap sesuai kasus pembedahannya
4.3 Mengobservasi pasien yang dilakukan tindakan pembedahanmeliputi
1) Status hemodinamik selama pembedahan
Paska pemberiari obat-obatan sedativa dan analgetik
4.4 M&akukan pemantauan dan perawatan pasca pembedahan di RR
Haemorroid
Ileus obstruksi
4)1
5) ]a Colon
MELAKUKAN_TINDAKAN_DAN_PROSEDUR_KOLABORASI
4.5 Mempersiapkan tindakan anesthesi:
Obat-obatan anesthesi
Alat-alat intubasi
Alat kesehatan (spuilt, abocath, infus set, cairan norma! saline)
Asistensi intubasi dan extubasi pada pembedahan
46 Asistensi memberikan bantuan nafas dengan menggunakan mesin anaesthesi
4.7 Asistensi pemberian obat-obatan anesthesi general pada pembedahan
Haemorroid
Ileus obstruksi
Ca Colon
4.8 Asistensi pemeberian anesthesi pada pembedahan
4.9 Melakukan persiapan program pembedahan di kamar bedah
1) Asistensi:
-1 Haemorroid
-2 Ileus obstruksi
3 Ca Colon
2) Instrumentasi
-1 Haemorroid
-2 Ileus obstruksi
-3 Ca Colon
3) Sirkulasi
-1 Haemorroid
-2 Ileus obstruksi
.3 Ca Colon
4.10 Menviapkan pemeriksaan diag nostik:
1) Asistensi perneriksaan PA
Asistensi pemeriksaan cultur urine
39

Melakukan evaluasi keperawatan


- 5.1 Status eliminasi efektif
- 5.2 Status tanda —tanda vital
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
C PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL
KOMPETENSI KRITIKAL
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkaj ian
Anamnese
1.1
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
Melaksariakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertulis I leaflet tentang:
1) Perawatan ostomy
Pentingnya pengaturan posisi tidur miring kiri dan kanan, Fowler dan semifowler pada
2
pasien dengan ventilator
4.2 M&akukan massage abdomen
4.4 Melakukan perawatan pasien dengan Ventilator
Mengganti fiksasi EU
Mengganti filter Ventilator
Membersihkan selang konektor
Melatih pasien komunikasi dengan isyarat/ tulisan
Mengenali alat ventilatoryang rusak
4.5 Mengatur posisi tidur:
1) Miring kin dan kanan, fowlerdan semifowlerpada pasien dengan ventilator
46 Menqobservasi
jJ_ Bisinq usus
-1 Anak
1
-2 Dewasa
)_ Perubahan intake out put pasien dengan ostomy pada:
-1 Bayi
-2 Anak & Dewasa
)_ Anak dan Dewasa :Menggunakan ventilator
MELAKUKAN TIN DAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.7 Mengadvokasi dan memfasilitasi penjelasan program terapi:
1) Pemasangan alat bantu eliminasi bowel
1
-1 ostomy bag
4.8 Menyiapkan pemeriksaan diagnostik: kultur urine, analisa feses, elektrolit, AGD
4.9 Menjelaskan jadual dan cara pemberian obat melalui:
Oral / NGTI injeksi
Supositoria
Melakukan evaluasi keperawatan:
5.1 Status eliminasi efektif
5.2 Status tanda —tanda vital
- 5.3 Status hypermetabolisme
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
41

(6)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT
DENGAN KOMPETENSI UMUM, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Kebutuhan aktivitas (pergerakan) merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan


dengan kebutuhan dasar istirahat/tidur. Kemampuan aktivitas seseorang dipengaruhi
oleb keadekuatan system persyarafan dan musculoskeletal. Aktivitas diperlukan manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu kilen/pasien mengatasi masalah
kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan aktivitas
dan istirahat.

C. Masalah Keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat
meliputi:
Intoleransi aktivitas
Risiko intoleransi aktivitas
Risiko disuse syndrome
Gangguan mobilitas fisik
Gangguan mobilitas di tempat tidur
Gangguan berkursi roda
Gangguan kemampuan berpindab
Gangguan berjalan
Kelemahan
Defisit perawatn din: mandi
Defisit perawatan din: berpakaian/berhias
Defisit perawatn din: makan
Defisit perawatn din: toileting
Insomnia
Gangguan pola tidur

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat
memerlukan kompetensi inti seorang tenaga keperawatan dalam proses asuhan antara
lain
Pengkajian (Anamnese, pemeniksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kriteria tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas memerlukan beberapa
persyaratan:
a. Kompetensi umum/inti
Administrasi:
Telah lulus pendidikan minimal SPK dengan pengalaman kerja > 20 tahun
Telah memiliki SIP/STR perawat/bidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan aktivitas dan istirahat secara bimbingan! supervisi
42

Kom pete ns i
1 Telah mengikuti kursus BHD/BLS/NLS yang diselenggarakan institusi dikiat yang
sudah terakreditasi
Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan aktivitas dan
istirahat secara umum minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam waktu 12 bulan
terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat belum boleh melakukan
tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan
keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dan
isti ra hat

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan aktivitas dan istirahat dengan kompetensi pembedahan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan aktivitas dan istirahat secara bimbingan! supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar/anasthesi yang diselenggarakan oleh
institusi dan dikiat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLS/NLS yang diselenggarakan oleh institusi atau
diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan dalam
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat minimal 10 x dengan benar dalam
12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.Telah lulus
dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dan istirahat.

c. Kompetensi Kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan
untukmemenuhi kebutuhan aktivitas dan istirahat dengan kompetensi khusus
keperawatan kritis harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
Telah luluspendidikan formal minimal D-3 Keperawatan.
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan aktivitas dan istirahat secara bimbingan/ supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLS/BTLS/PPGD/PPGDON/Emergency
Nursing/ICU/Cardiologi Dasar/NICU-PICU yang diselenggarakan oleh institusi
dikiat RS yang sudah terakreditasi.
Telah melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan
istirahat khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan pemehuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat belum boleh melakukan
tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan
keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dan
istirahat.
43

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTU HAN AKTIVITAS I ISTIRAHAT

A ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS I ISTIRAHAT
KOMPETENSI UMUM/INTI
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertulis I leaflet tentang
aktivitas dan istirahat:
Tujuan aktivitas dan istirahat
Berpindah, bergerak, latihan rentang gerak sendi istirahat, posisioning, bedrest
Komplikasi immobilisasi
42 Melakukan tindakan
Mobilisasi dan posisioning pasien di tempat tidur
Berpindah ke kursi roda, brankar, tempat tidur
Melatih berjalan tanpa alat bantu
Melatih berjalan dengan alat bantu: tongkat, kruk, wolker, tripot
4.3 Pemenuhan kebutuhan aktivitas perawatan din: toileting, personal hygiene, berhias dan
berpakaian pada kondisi:

Minimal care
Parsial care
Total care
4.4 Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada pasien tanpa gangguan tidur
4.5 Melakukan perawatari pada pasien dengan gangguan tidur
4.6 Melakukan perawatan pasien dengan gangguan aktivitas /intoleransi aktivitas
4.7 Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan penunjang diagnostik sesuai indikasi
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.8 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
Program pengobatan
Program aktivitas dengan alat bantu
Program pemeriksaan penunjang
5 Makukan evaluasi keperawatan
5.1 Status peningkatan aktivitas dan istirahat
5.2 Status kemandirian pasien dalam aktivitas perawatan din
5.3 Status pemenuhan kebutuhan istirahat- tidur
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
44

B ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS I ISTIRAHAT
KOMPETENSI PEMBEDAHAN
- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertuUs / leaflet tentang
aktivitas dan istirahat:
Tujuan aktivitas dan istirahat pra, intra dan pasca operasi di kamar operasi
Berpindab, bergerak, istirahat, posisioning, bedrest
Komplikasi immobilisasi
4.2 Melakukan tindakan
Pemindahan pasien dari dan ke kursi roda, brankar, tempat tidur, meja operasi
Pengaturan posisi pasien di meja operasi
Pengaturan posisi pasien pasca operasi di ruang recoveri
4.3 Pemenuhan kebutuhan aktivitas-istirahat selama di kamar operasi pada pasien kategori:
Operasi kecil
Operasi sedang
Operasi besar
Operasi khusus
4.4 Pemenuhan kebutuhan aktivitas- istirahat pada pasien pasca anestesi:
Lokal
Regional
General
MELAKUKAN TIN DAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.8 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
Program pengobatan
Program aktivitas-istirahat pasca operasi
5 M&akukan evaluasi keperawatan: pemenuhan kebutuhan aktivitas - istirahat selama di kamar
operasi
6 1 Melakukan dokumentasi keperawatan
45

C ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS I ISTIRAHAT
KOMPETENSI KRITIKAL
- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusuri intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertulis / leaflet tentang
aktivitas dan istirahat:
Tujuan aktivitas dan istirahat
Berpindah, bergerak, latihan rentang gerak sendi, istirahat, posisioning, bedrest
Komplikasi immobilisasi
4.2 Melakukan tindakan
Mobilisasi dan posisioning pasien di tempat tidur
Berpindah ke kursi roda, brankar, tempat tidur
Melatih aktivitas ditempat tidur dengan dan tanpa alat bantu
Melatih aktivitas ditempat tidur pada pasien dengan alat bantu nafas dalam proses
weaning
4.3 Pemenuhan kebutuhan aktivitas perawatan din: toileting, personal hygiene, berhias dan
berpakaian pada kondisi:
Parsial care
Total care
44 Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada pasien tanpa gangguan tidur
4.5 Melakukan perawatan pada pasien dengan gangguan tidur

4.6 Melakukan perawatan pasien dengan gangguan aktivitas /intoleransi aktivitas


4.7 Mengobservasi respon pasien terhadap pengobatan yang berdampak pada perubahan
tekanan darah dan nadi, aktivitas -istirahat pasien
4.8 Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan penunjang diagnostik sesuai indikasi
MELAKUKAN TIN DAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.8 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
Program pengobatan
Program aktivitas dengan alat bantu
Program pemeriksaan penunjang
5 Melakukan evaluasi keperawatan
- 5.1 Status peningkatan aktivitas dan istirahat
- 5.2 Status kemandirian pasien dalam aktivitas perawatan din
5.3 Status pemenuhan kebutuhan istirahat- tidur
6 M&akukan dokumentasi keperawatan
(7)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN
DENGAN KOMPETENSI UMUM, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Kenyamanan adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, yaitu
kebutuhan akan ketentraman (kepuasan yang meningkatkan penampilan), kelegaan
(kebutuhan), dan transeden (keadaan yang melebihi masalah dan nyeri).

Kenyamanan harus dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek, yaitu: (1)
Fisik, (2) Sosial, (3) Psikospiritual, dan (4) lingkungan.

Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah memberikan kekuatan,


harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan.

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu klien/pasien mengatasi
masalah kebutuhan dasar manusia yang berhuburigan dengan pemenuhan kebutuhan
kenyamanan.

C. Masalah Keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan kenyamanan
meliputi:
Ansietas
Nyeri
Nyeri kronik
Ketidakberdayaan
Ketidakefektifan koping individu
Hambatan mobilisasi fisik
Resiko cedera
Defisit perawatan din
Disfungsi seksual
Gangguan pola tidur

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan kenyamanan memerlukan
kompetensi inti seorang tenaga keperawatan dalam proses asuhan antara lain
Pengkajian (Anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kriteria tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas diperlukan beberapa persyaratan
yaitu
a. Kompetensi umumlinti
Administrasi:
Telah lulus pendidikan minimal SPK dengan pengalaman kerja > 20 tahun
Telah memiliki SIP/STR perawat/bidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan secara bimbingan I supervise
47

Kompetensi:
Telah mengikuti kursus BHD/BLS/NLS yang diselenggarakan institusi diklat yang
sudah terakreditasi
Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan
kenyamanan secara umum minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam waktu 12
bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kenyamanan belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan kenyamanan

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan kenyamanan dengan kompetensi pembedahan harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
Administrasi
Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan secara bimbingan I supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar/anasthesi yang diselenggarakan oleh
institusi dan diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLS/NLS yang diselenggarakan oleh institusi atau
diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan dalam
pemenuhan kebutuhan kenyamanan minimal 10 x dengan benar dalam 12
bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan kenyamanan belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampal yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan kenyamanan.

c. Kompetensi kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan dengan kompetensi khusus keperawatan kritis
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi
Telah luluspendidikan formal minimal D-3 Keperawatan.
Telah memiliki SIPISTR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLSIBTLSIPPGDIPPGDONIEmergency
Nursing/ICU/Cardiologi DasarINlCU-PICU yang diselenggarakan oleh institusi
diklat RS yang sudah terakreditasi.
Telah melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
kenyamanan khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan kenyamanan belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan kenyamanan
ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN

A ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN
- KOMPETENSI UMUM/INTI
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
I Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan

3 Menyusun intervensi keperawatan


4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Memberikan posisi yang baik dan tepat
4.2 Melakukan sentuhan teurapeutik
4-3 Melakukan akupresur
4.4 Melakukan teknik relaksasi
4.5 Melakukan teknik imaginasi
4.6 Melakukan bimbingan antisipasi
4.7 Melakukan teknik distraksi
4.8 Melakukan teknik biofeedback
4.9 Melakukan teknik hipnosis
4.10 Melakukan stimulasi kutaneus
4.11 Melakukan pengurangan persepsi nyeri
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.9 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
1) Pemberian obat-obatan analgetik
5 Melakukan Evaluasi tindakan
5.1 Status Tanda Vital
5.2 Kondisi paraestesia
5.3 Perubahan sensasi suhu
5.4 Fungsi motorik
5.5 efektifitas penanganan nyeri
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN

A ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN
KOMPETENSI PEMBEDAHAN
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
1 Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN_TINDAKAN_DAN_PROSEDUR_MANDIRI
4.1 Memberikan posisi yang balk dan tepat
4.2 Melakukan sentuhan teurapeutik
Melakukan akupresur
4.4 Melakukan teknik relaksasi
4.5 Melakukan teknik imaginasi
4.6 Melakukan bimbingan antisipasi
4.7 Melakukan teknik distraksi
4.8 Melakukan teknik biofeedback
4.9 Melakukan teknik hipnosis
4.10 Melakukan stimulasi kutaneus
4.11 Melakukan pengurangan persepsi nyeri
MELAKUKAN_TINDAKAN_DAN_PROSEDUR_KOLABORASI
4.9 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
1) Pemberian obat-obatan analgetik anestesia
5 Melakukan Evaluasi tindakan
5.1 Status Tanda Vital
5.2 Kondisi paraestesia
5.3 Perubahan sensasi suhu
5.4 Fungsi motorik
- 5.5 efektifitas penanganan nyeri
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
50

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN

A ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN
KOMPETENSI KRITIKAL
- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
1 Pengkajian
1,1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Memberikan posisi yang baik dan tepat
4.2 Melakukan sentuhan teurapeutik
Melakukan akupresur
4.4 Melakukari teknik relaksasi
4.5 Melakukan tekriik imaginasi
4.6 Melakukan bimbingan antisipasi
4.7 Melakukan teknik distraksi
4.8 Melakukan teknik biofeedback
4.9 Melakukan teknik hipnosis
4.10 Melakukan stimulasi kutaneus
4.11 Melakukan pengurangari persepsi nyeri
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.9 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
1) 1 Pemberian obat-obatan analgetik anestesia
5 Melakukan Evaluasi tindakan
5.1 Status Tanda Vital
5.2 Kondisi paraestesia
5.3 Perubahan sensasi suhu
5.4 Fungsi motorik
- 5.5 efektifitas penanganan nyeri
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
51

(8)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
DENGAN KOMPETENSI UMUM, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatari, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hash
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Keselamatan merupakan kondisisi seseorang/pasien terhindar dari ancaman


bahaya/kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat diduga dan tidak
diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian, sedang keamanan adalah kondisi aman
dan tentram bebas dari ancaman penyakit. Untuk dapat mendukung keselamatan dan
keamanan diperlukan kerja areasensorik motorik yang balk pada korteks serebri'

Intervensi keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan keselamatan dan kenyamanan


pada pasien, termasuk didalamnya adalah pendidikan hal-hal yang membahayakan dan
strategi pencegahan, pengontrolan lingkungan dan mesin-mesin, sehingga pasien bisa
bebas beraktivitas tanpa ada bahaya.

Keamanan dapat mengurangi stress, meningkatkan status kesehatan umum.


memungkinkan seseorang/pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti
dicintai dan mencintai, meningkatkan harga diri dan memungkinkan seseorang mencapai
kebutuhannya, dampak positif dalam kehidupannya adalah menghasilkan status
kesehatan mental yang lebih balk dan fungsi individu Iebih efektif ( Craven 2001)

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu klien/pasien mengatasi
masalah kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
keselamatan dan keamanan.

C. Masalah Keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan keselamatan dan
keamanan meliputi:
Ansietas
Nyeri
Nyeri kronik
Ketidakberdayaan
Ketidakefektifan koping individu
Hambatan mobilisasi fisik
Resiko cedera
Defisit perawatan din
Disfungsi seksual
Gangguan pola tidur

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan keselamatan dan
keamanan memerlukan kompetensi intl seorang tenaga keperawatan dalam proses
asuhan antara lain:
Pengkajian (Anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kritenia tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan,
52

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas diperlukan beberapa persyaratan
yaitu
a. Kompetensi umumlinti
Administrasi:
Telah lulus pendidikan minimal SPK dengan pengalaman kerja > 20 tahun
Telah memiliki SIP/STR perawat/bidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan keselamatan dan keamanan secara bimbingan I supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti kursus BHD/BLS/NLS yang diselenggarakan institusi diklat yang
sudah terakreditasi
Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan
keselamatan dan keamanan secara umum minima! 10 x untuk setiap tindakan
dalam waktu 12 bulan terakhir
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan
belum boleh melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu
melakukan tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan keselamatan
dan keamanan

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan keselamatan dan keamarian dengan kompetensi pembedahan harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi
Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan
Telah memi!iki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar/anasthesi yang dise!enggarakan oleh
institusi dan diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLS/NLS yang diselenggarakan oleh institusi atau
diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan dalam
pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan minimal 10 x dengan benar
dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan
belum boleh melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu
melakukan tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lu!us dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan keselamatan
dan keamanan.

c. Kompetensi kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan dengan kompetensi khusus keperawatan kritis
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
Telah luluspendidikan formal minimal D-3 Keperawatan.
Telah memiliki SIPISTR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk memenuhi
kebutuhan kenyamanan secara bimbingan / supervisi
Kopetensi:
Te!ah mengikuti pelatihan BCLS/BTLSIPPGDIPPGDONIEmergency
Nursing/ICU/Cardiologi Dasar/NICU-PICU yang diselenggarakan oleh institusi
diklat RS yang sudah terakreditasi.
Telah melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan keselamatan
dan keamanan. khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
53

Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan


keperawatan pemehuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan. belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan keselamatan
dan keamanan.
54

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
KOMPETENSI UMUM/INTI
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Pence ahan penyebaran infeksi:
1 Menjaga kebersihan lingkungan dan perlatan
Melaksanakan 5 moment hand hygiene
Menggunakan APD sesuai
Mengupayakan pembatasan pengunjung
Melakukan pengkajian suhu pasien
Memonitor nhlal laboratorium
Mengkaji warna kulit, tekstur dan turgor
4.2 Menghindarkan kejadian resiko cedera:
Melakukan upaya mencegah cedera melalui Iangkah-Iangkah
precaution/kewaspadaan yang tepat (ketepatan identifikasi pasien, alergi,
komunikasi efektif, pengeloaan obat secara aman, ketepatan area operasi,
pencegahan infeksi, dan pencegahan pasien jatuh)
Mengidentifikasi penurunan kognitif dan fisik klien yang dapat meningkatkan
resiko untuk jatuh
Mengidentifikasi karakteristik Iingkungan yang dapat meningkatkan resiko
jatuh
Membantu klien untuk ambulasi
Mengunci roda tempat tidur
Memasang side rail
Mengkaji TTV
Melakukan pencegahan bunuh diii
Melakukan pencegahan terhadap kekerasan
4,3 Mengh ndarkan resiko keracuanan
Melakukan pemberian obat secara aman dan tepat sesuai instruksi medis
Melakukan asuhan keperawatan pemberian darah secara aman
Mengelola pemberian obat penenang /sedasi sesuai instruksi medis
Mengelola asuhan keperawatan anaphilaksis
5) Mengelola asuhan keperawatan klien syok
44 Menghindarkan kejadian asfiksia
Mengelola kelancaran jalan nafas
Melakukan manuver He/much
Melakukan suction
4,5 Menghindarkan resiko trauma
Pencegahan paparan suhu extrim
4,6 Mengatasi gangguan proses pikir
Mengorientasikan klien terhadap keluarga, petugas dan lingkungan
Menghindarkan klien dari barang-barang berbahaya
55

4,7 Menghindarkan resiko perubahan suhu tubuh


Memfasilitasi bayi baru lahir kedalam infant warmer
Memfasilitasi bayi baru lahir kedalam inkubator sesuai standar
Pengelolaan cairan dan nutrisi yang adekuat
4,8 Defisit pengetahuan
Memberikan pendidikan kesehatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4,9 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien
dan keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
Pelaksanaan restrain
Pelaksanaan lavage lambung
Pemberian obat-obatan dan cairan
Pemasangan NGT
5 Melakukan Evaluasi tindakan
5.1 Status cardiovaskular
5.2 Status Tanda Vital
5.3 Status pernafasan
5.4 Tonus ototIROM/Mobilisasil
5.5 Turgor dan kondisi kulit
- 5.6 Status cairan
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
56

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
KOMPETENSI PEMBEDAHAN
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Pencegahan penyebaran infeksi:

Menjaga kebersihan lingkungan dan perlatan


Melaksanakan 5 moment hand hygiene
Menggunakan APD sesuai
Mengupayakan pembatasan pengunjung
Melakukan pengkajian suhu pasien
Memonitor nilai laboratorium
Mengkaji warna kulit, tekstur dan turgor
4.2 Menghindarkan kejadian resiko cedera:

Melakukan upaya mencegah cedera melalui langkah-langkah


precaution/kewaspadaan yang tepat (ketepatan identifikasi pasien, alergi,
komunikasi efektif, pengeloaan obat secara aman, ketepatan area operasi,
pencegahan infeksi, dan pencegahan pasien jatuh)
Mengidentifikasi penurunan kognitif dan fisik klien yang dapat meningkatkan
resiko untuk jatuh
Memastikan lingkungan (termasuk listrik dan komponennya) dan alat yang
akan digunakan serta dapat berfungsi dengan balk
Pastikan pasien aman dari efek penggunaan alat-alat operasi
Mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat meningkatkan resiko jatuh
Membantu klien untuk ambulasi
Mengunci roda meja operasi
Memasang side rail
Mengkaji TTV
Melakukan pencegahari terhadap kekerasan
Melakukan pencegahan bunuh din
Melakukan penghitungan kasa dan instrumen sebelum, saat, dan sesudah
12'
/ pembedahan
43 Menghindarkan resiko keracuanan
Melakukan pemberian obat secara aman dan tepat sesuai instruksi medis
Melakukan asuhan keperawatan pemberian darah secara aman
Mengelola pemberian obat penenang /sedasi sesual instruksi medis
Mengelola asuhan keperawatan anaphilaksis
______ 1 Mengelola asuhan keperawatan klien syok
57

4,4 Menghindarkan kejadian asfiksia


Mengelola kelancaran jalan nafas
Melakukan man uver Heimlich
Melakukan suction
4,5 Menghindarkan resiko trauma
1) Mencegah paparan suhu extrim
4,6 Mengatasi gangguan proses pikir
Mengorientasikan klien terhadap keluarga, petugas dan lingkungan
Menghindarkan klien dari barang-barang berbahaya
4,7 Menghindarkan resiko perubahan suhu tubuh
Memfasilitasi infant warmer
Pengelolaan cairan yang adekuat
4,8 Defisit pengetahuan
1) Memberikan pendidikan kesehatan
MELAKUKAN_TINDAKAN_DAN_PROSEDUR_KOLABORASI
4,9 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien
dan keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
Pemasangan NGT
Pemasangan Restrain
Pemberian obat-obatan dan cairan
Fasilitasi C Arm
5 Melakukan Evaluasi tindakan
5.1 Status cardiovaskular
5.2 Status Tanda Vita!
5.3 Status pernafasan
5.4 Tonus otot/ROM/Mobilisasi/
5.5 Turgor dan kondisi kulit
5.6 1
Status cairan
6 Me!akukan dokumentasi keperawatan
58

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
KOMPETENSI KRITIS
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Pencegahan penyebaran infeksi:
Menjaga kebersihan lingkungan dan perlatan
Melaksanakan 5 moment hand hygiene
Menggunakan APD sesuai
Mengupayakan pembatasan pengunjung
Melakukan pengkajian suhu pasien
Memonitor nilai laboratorium
Mengkaji warna kulit, tekstur dan turgor
4.2 Menghindarkan kejadian resiko cedera:

Melakukan upaya mencegah cedera melalui langkah-langkah


precaution/kewaspadaan yang tepat(ketepatan identifikasi pasien, alergi,
komunikasi efektif, pengeloaan obat secara aman, ketepatan area operasi,
pencegahan infeksi, dan pencegahan pasienjatuh)
Mengidentifikasi penurunan kognitif dan fisik klien yang dapat meningkatkan
resiko untukjatuh
Mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat meningkatkan resiko jatuh
Memastikan lingkungan (termasuk listrik dan komponennya) dan alat yang
akan digunakan mana dan dapat berfungsi dengan baik
Membantu klien untuk ambulasi
Mengunci roda tempat tidur
Memasang side rail
Mengkaji TTV
Melakukan pencegahan terhadap kekerasan
Melakukan pencegahan bunuh din
'' Menghindarkan resiko keracuanan
Melakukan pemberian obat secara aman dan tepat sesuai instruksi medis
Melakukan asuhan keperawatan pemberian darah secara aman
Mengelola pemberian obat penenang !sedasi sesuai instruksi medis
Mengelola asuhan keperawatan anaphilaksis
Mengelola asuhan keperawatan klien syok
44 Menghindarkan kejadian asfiksia
Mengelola kelancaranjalan nafas
Melakukan suction
4,5 Menghindarkan resiko trauma
1) Mencegah paparan suhu extrim
4,6 Mengatasi gangguan proses pikir
Mengorientasikan klien terhadap keluarga, petugas dan lingkupgan
______ Menghindarkan klien dari barang-barang berbahaya
59

4,7 Menghindarkan resiko perubahan suhu tubuh


Memfasilitasi infant warmer
Memfasilitasi bayi baru lahir kedalam inkubator sesuai standar
Pengelolaan cairan yang adekuat
4,8 Defisit pengetahuan
1) Memberikan pendidikan kesehatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLASORASI
4,9 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien
dan keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
Pemasangan NGT
Pemasangan Restrain
Pemberian obat-obatan dan cairan
5 Melakukan Evaluasi tindakan
5.1 Status cardiovaskular
5.2 Status Tanda Vital
53 Status pernafasan
5.4 Tonus otot/ROM/Mobilisasj
5.5 Turgor dan kondisi kulit
5.6 1 Status cairan
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
M
.

(9)
WHITE PAPER
KEBUTUHAN SEKSUALITAS
DENGAN KOMPETENSI UMUM, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Kebutuhan seksual merupakan kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan dua
orang individu secara pribadi yang saling menghargai,memperhatikan dan menyayangi
sehingga terjadi sebuah hubungan timbal balik antara dua individu tersebut. Sex pada
hakekatnya merupakan dorongan naluri alamiah tentang kepuasan sahwat ,tetapi beberapa
kalangan mengatakan bahwa istilah dari pria dan wanita, kedua jenis mi bersatu maka
disebut perilaku sex.

Perkembangan manusia berpengaruh terhadap psikososial dan biologis. Status kesehatan


klien dapat mengalami penurunan keinginan seksual karena alasan fisik.Medikasi dapat
mempengaruhi seksual, citra tubuh yang buruk,terutama ketika diperburuk oleh perasaan
penolakan dan atau pembedahan yang mengubah bentuk tubuh, dapat menyebabkan
kehilangan perasaannya secara seksual..

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu klienfpasien mengatasi masalah
kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan seksualitas.

C. Masalah keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan kebutuhan seksual berhubungan dengan:
1. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan
Ketakutan tentang kehamilan
Effek anti hepertensi
Depresi terhadap kematian atau perpisahan dnegan pasangan.
Disfungsi seksual berhubungan dengan
Cidera medula spinal
Penyakit kronis
Nyeri
Ansietas
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
Effek mastektomi atau colostomi
Disfungsi seksual
Perubahan pasca persalinan
3. Gangguan harga diri berhubungan dengan:
Cidera medula spinalis
Penyakit kronis
Nyeri

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada kebutuhan seksualitas memerlukan kompetensi inti
seorang tenaga keperawatan I kebidanan dalam proses asuhan antara lain
Pengkajian (Anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kriteria tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.
E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas diperlukan beberapa persyaratan
yaitu:
a. Kompetensi umum/inti
Administrasi:
Telah lulus perididikan minimal SFK dengan pengalaman kerja > 20 tahun
Telah memiliki SIP/STR perawat/bidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan seksualitas secara bimbingan I supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti kursus BHDIBLS/NLS yang diselenggarakan institusi diklat
yang sudah terakreditasi
Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan
seksualitas secara umum minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam waktu
12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan seksualitas belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan seksualitas

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan seksualitas dengan kompetensi pembedahan harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
Administrasi
Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan seksualitas secara bimbingan I supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar / anasthesi dasar yang
diselenggarakan oleh institusi dan diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLSINLS yang diselenggarakan oleh institusi atau
diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan dalam
pemenuhan kebutuhan seksualitas minimal 10 x dengan benar dalam 12
bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan seksualitas belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan seksualitas

C. Kompetensi kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan untuk
memenuhi kebutuhan seksualitas dengan kompetensi khusus keperawatan kritis
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
Telah luluspendidikan formal minimal D-3 Keperawatan.
Telah memiliki SIPISTR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan seksualitas secara bimbingan I supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLS I BTLS / PPGD / PPGDON I Emergency
Nursing I ICU I Cardiologi Dasar I NICU-PICU yang diselenggarakan oleh
institusi diklat RS yang sudah terakreditasi.
Telah melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
seksualitas khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
62

Tenaga keperawatan yang masih harus disupeMsi dalam melaksanakan


tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan seksualitas b&um boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan seksualitas
63

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL
KOMPETENSI UMUMIINTI
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
1 Pengkajian

1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusu n intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga disesuaikan dengan kebutuhan
Perubahan pola seksualitas
Disfungsi seksual
Gangguan citra tubuh
4.2 Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik sesuai indikasi
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.3. Mengadvokasi dan memfasUitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluar. a tentang program terapi dan informed concent untuk
Physioterapi
Pemeriksaan penunjang
Program pengobatan
Program pembedahan
5 Melakukan evaluasi tindakan
6 Melakukan pendokumtasian
rirI

ASUHAN KEPERAWATAN
B PEMENUHANKEBUTUHAN SEKSUAL
- KOMPETENSI KRITIKAL

MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


1 Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
4.1 Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertulis / leaflet tentang:
Perubahan pola seksualitas
Disfungsi seksual
Gangguan citra tubuh
4.2 Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik sesuai indikasi
MELAKUKAN TIN DAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.3 Mengadvokasi dan memfasilitasi penjelasan program terapi:
4.4 Menyiapkan pemeriksaan diagnostik:
Laboratorium rutin
Toraks foto, Abdomen foto
J Elektrolit, BUN, hematokrit, HB, albumin
JCT Scan Abdomen, USG Abdomen,
4.5 Menjelaskan jadual dan cara pemberian obat melalui:
Intravena
Oral
5 Melakukan evaluasi keperawatan:
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
65

(10)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL
DENGHAN KOMPETENSI UMUM, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hash
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Kebutuhan psikososial adalah semua perasaan, kepercayaan dan nilai yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang
lain. Kebutuhan psikososial berkembang secara bertahap, saat bayi mengenal dan
membedakan diri dengan orang lain, pembentukan kebutuhan psikososial dipengaruhi
asuhan orang tua dan lrigkungan. Tercapai aktualisasi din (Hirarkhi maslow)

Psikososial merupakan perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat


psikologis maupun sosial yang akan berpengaruh timbal balik. Masalah kejiwaan dan
kemasyarakatan sebagai akibat terjadinya perubahan sosial dan gejolak sosial dalam
masyarakat dapat menimbulkan gangguan jiwa (Depkes, 2011).

Peran perawat sebagai fasilitator sangat penting dalam mengatasi pasien dengan
masalah pemenuhan kebutuhan psikososial dengan mefasilitasi agar pasien tetap
melakukan yang terbaik seoptimal mungkin sesuai dengan kondisinya

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu klien/pasien mengatasi
masalah kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
psikososial.

C. Masalah Keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan psikososial meliputi:
Ansietas
Harga diri rendah situasional
Berduka antisipasi
Ketidakberdayaan
Koping keluarga tidak efektif
Koping individu tidak efektif
Gangguan Citra tubuh
Sindrom post trauma
Gangguan penyesuaian
Keputusasaan

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan psikososial memertukan
kompetensi inti seorang tenaga keperawatan dalam proses asuhan antara lain:
Pengkajian (Anamnese, pemeniksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kriteria tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas diperlukan beberapa persyaratan
yaitu:
a. Kompetensi umum/inti
Ad m in istrasi:
1. Telah lulus pendidikan minimal SPK dengan pengalaman kerja > 20 tahun
Telah memiliki SIP/STR perawatlbidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan psikososial secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti kursus BHD/BLS/NLS yang diselenggarakan institusi diklat
yang sudah terakreditasi
Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan
psikososial secara umum minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam waktu 12
bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan psikososial belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan psikososial

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan psikososial dengan kompetensi pembedahan harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
Administrasi
Telah lulus pendidikan formal minimal 0-3 Keperawatan
Telah memiliki SIP/SIR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan psikososial secara bimbingan I supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar / anasthesi dasar yang
diselenggarakan oleh institusi dan diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLS/NLS yang diselenggarakan oleh institusi atau
diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan dalam
pemenuhan kebutuhan psikososial minimal 10 x dengan benar dalam 12
bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi datam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan psikososial belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan psikososial.

C. Kompetensi kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan untuk
memenuhi kebutuhan psikososial dengan kompetensi khusus keperawatan kritis
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
Telah luluspendidikan formal minimal 0-3 Keperawatan.
Telah memiliki SIP/SIR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan psikososial secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLS / BTLS I PPGD / PPGDON / Emergency
Nursing I IOU / Cardiologi Dasar / NICU-PICU yang diselenggarakan oleh
institusi diklat RS yang sudah terakreditasi.
Telah melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
psikososial khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan psikososial belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan psikososial
67

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL
- KOMPETENSI UMUM/INTI

- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


1 Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukari diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1
Bina hubungan saling percaya (BHSP)
4.2 Eksplorasi perasaan
4,3 ) Ajarkan teknik relaksasi:
-1 Pengalihan situasi
-2 latihan relaksasi:
(0) Tank nafas dalam
((2) Mengerutkan dan mengendurkan otot
-3 Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jan)
44 Edukasi pasien/keluarga
45 Reinforcement positif
4,6 Identifikasi dan tingkatkan hal positif yang dimiliki pasien
47 Motivasi kegiatan yang dapat meningkatkan harga diri/kemandirian/peningkatan
citra tubuh/peningkatan koping pasien atau keluarga/semangat hidup
4,8 Tingkatkan kesadaran diii tentang hubungan antara perasaan positifdengan
kesehatan fisik
4,9 Grieve Work Facilitation
4.10 Anticipatory guidance
4,11 Reinforcement positif
4,12 Tingkatkan support sistem keluarga
4,13 Terapi musik
4.14 Lakukan terapi aktivitas kelompok

MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI


4.15 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada
_______ pasien dan keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
Psikofarmaka
Terapi modalitas (Terapi psikososial)
5 Melakukan Evaluasi tindakan
5.1 Status Tanda Vital
5.2 Fungsi motorik
5.3 Kemampuan mengatasi masalah psikososialnya
- 5.4 Kemampuan melakukan aktivitas mandiri
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL
KOMPETENSI PEMBEDAHAN

MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


I Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakari tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1
Bina hubungan saling percaya (BHSP)
4,3
Ajarkan teknik relaksasi:
Pengalihan situasi
latihan relaksasi:
-1 Tank nafas dalam
4,4 Edukasi pasien/keluarga
4,5 Reinforcement positif
4,8 Tingkatkan kesadaran diri tentang hubungan antara perasaan positif dengan
kesehatan fisik
4,9 Grieve Work Facilitation
4.10 Anticipator,' guidance
Terapi musik
4,1 Tingkatkan support sistem keluarga
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4,1
Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada
_______ pasien an keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
Psikofarmaka
Terapi modalitas (Terapi psikososial)
5 Melakukan Evaluasi tindakan
5.1 Status Tanda Vital
5.2 Fungsi motorik
5.3 Kemampuan mengatasi masalah psikososialnya
- 5.4 Kemampuan melakukan aktivitas mandini
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
69

ASUHAN KEPERAWATAN
A
PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL
- KOMPETENSI KRITIKAL

- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
- 1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Bina hubungan saling percaya (BHSP)
4.2 Eksplorasi perasaan
3 Ajrkan teknik relaksasi:
1) Pengalihan situasi
2) latihan relaksasi
-1 Tank nafas dalam
-2 Mengerutkan dan mengendurkan otot
3) Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jan)
4,4 Edukasi pasien/keluarga
45 Reinforcement positif
4,6 Identifikasi dan tingkatkan hal positif yang dimiliki pasien
47 Motivasi kegiatan yang dapat meningkatkan harga diri/kemandirian/peningkatan
citra tubuhlpeningkatan koping pasien atau keluarga/semangat hidup
4,8 Tingkatkan kesadaran diri tentang hubungan antara perasaan positif dengan
kesehatan fisik
4,9 Grieve Work Facilitation
4.10 Anticipatory guidance
4,11 Reinforcement positif
4,12 Tingkatkan support sistem keluarga
413 Terapi musik
4.14 Lakukan terapi aktivitas kelompok
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.15
Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
Psikofarmaka
Terapi modalitas (Terapi psikososial)
Melakukan Evaluasi tindakan
5.1
Status Tanda Vital
5.2 Fungsi motorik
- 5.3 Kemampuan mengatasi masalah psikososialnya
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
70

(11)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR
DENGAN KOMPETENSI UMUM/INTI, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang

Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi


proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Edukasi bagi pasien merupakan bagian integral dari pemberian asuhan keperawatan.
Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam membantu pasien mengidentifikasi
kebutuhan edukasi dan menentukan sumber daya untuk mencapai fungsinya secara
optimal. Dalam pemberian asuhan keperawatan, pemberian edukasi bagi pasien penting
dan dapat meningkatkan kualitas fungsional pasien, balk saat menjalani perawatan di
rumah sakit maupun perawatan di rumah. Saat mi, lama perawatan pasien di rumah sakit
diupayakan tidak terlalu lama agar pasien tidak mendapatkan komplikasi akibat perawatan.
Dampaknya adalah, pasien maupun keluarga harus dipersiapkan dalam melaksanakan
perawatan lanjutan di rumah. Karena mi edukasi untuk mendukung asuhan keperawatan di
rumah tersebut sangat penting dilakukan. Edukasi bagi pasien menunjukkan kualitas
asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien. Kualitas keperawatan yang baik akan
meningkatkan keterikatan pengguna jasa layanan dalam membangun gaya hidup yang
sehat dalam praktek sehari-hari.

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu kllen/pasien mengatasi masalah
kebutuhan belajar.

C. Masalah keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan belajar meliputi:
Gangguan memori (disorientasi waktu, ruang dan tempat, tidak mampu mengingat
informasi factual tidak mampu menyimpan informasi baru, tidak mampu menyimpan
keterampilan baru)
Gangguan identitas personal (tidak mampu membedakan diri dan orang orang lain)
Chronic con fusion (gangguan memori jangka panjang & pendek akibat kerusakan
organic tanpa adanya perubahan tingkat kesadaran)
Kurang pengetahuan (spesifik terhadap kebutuhan belajar)
Konflik pengambilan keputusan (pembuatan keputusan yang lambat)

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan belajar memerlukan
kompetensi inti seorang tenaga keperawatan dalam proses asuhan antara lain:
Pengkajian (Anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kriteria tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas memerlukan kompetensi umum/inti
dan kompetensi khusus (pembedahan dan kritis) dari seorang tenaga keperawatan yang
telah mengikuti pendidikan formal dan non formal.
71

a. Kompetensi umum/inti
Tenaga keperawatan yang boleh melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan dalam
memenuhi kebutuhan belajar pada kompetensi umum/inti harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
Administrasi:
Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan/Kebidanan
Telah memiliki SIP/STR perawat/bidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan belajar secara bimbingan/ supervisi

Kompetensi
Telah mengikuti kursus BHD/BLS/NLS yang diselenggarakan institusi dikiat yang
sudah terakreditasi
Telah meakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan belajar
secara umum minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam waktu 12 bulan
terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan belajar belum boleh melakukan
tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan
keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan belajar

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan belajar dengan kompetensi pembedahan harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
Ad m in istras i:
1 Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan belajar secara bimbingan! supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar/anasthesi yang diselenggarakan oleh
institusi dan diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLS/NLS yang diselenggarakan oleh institusi atau
diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan dalam
pemenuhan kebutuhan belajar minimal 10 x dengan benar dalam 12 bulan
terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan belajar belum boleh melakukan
tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan
keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan belajar

c. Kompetensi Kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan untuk
memenuhi kebutuhan belajar dengan kompetensi khusus keperawatan kritis harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
Telah luluspendidikan formal minimal 0-3 Keperawatan.
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90% untuk dapat memenuhi
kebutuhan belajar secara bimbingan! supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLS/BTLS/PPGD/PPGDON/Emergency
Nursing/ICU/Cardiologi Dasar/NICU-PICU yang diselenggarakan oleh institusi
diklat RS yang sudah terakreditasi.
Telah melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan belajar
khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
72

Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan


tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan belajar belum boleh melakukan
tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan tindakan
keperawatan dengari benar minimal 5x tanpa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan belajar
73

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR
KOMPETENSI UMUM/INTI
- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
pengkajian faktor predisposisi: riwayat keperawatan: usia, persepsi tentang
1,1 masaiah, kepercayaan terhadap agama, kebiasaan dankeadaan ekonomi; kesiapan
untuk menerima informasi, motivasi dan kemampuan membaca)
- 1.2
Pemeriksaan fisik (status mental, keterbatasan fisik dan intoleransi aktivitas)
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan

3 Menyusun intervensi keperawatan


4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
Pengkajian sumber daya (kemampuan personal, sikap komunikasi dan kolaborasi
4.1 dengan profesi lain) dan fasilitas pendukung program edukasi di ruangan (ruangan,
pencahayaan, tata letak, desain dan media edukasi)
4,2 pelaksanaan edukasi pada pada pasien dan keluarga
Identifikasi sikap dan tingkat pengetahuan pasien dan atau keluarga
/ tentang penyakit, terapi modalitas, dan dampak psikologis bagi pasien
Identifikasi kemampuan pasien dan atau keluarga tentang penataiaksaan
2) perawatan pasien di rumah sakit dan di rumah terkait kondisi pasien,
antara lain:

-1 Identifikasi peiaksanaan pencegahan infeksi cedera untuk


keselamatan pasien (patient safety)
-2 identifikasi komplikasi dan faktor resiko
3) Latihan mobilisasi dan ambulasi dan modifikasi iingkungan

-1 Demonstrasi tehnik adaptif dalam aktivitas sehari-hari (ADL);


nutrisi, eliminasi, mobilisasi dan personal hygiene)
-2 Demonstrasi penggunaan alat bantu (tongkat, kruk, walker, dli
3 Demonstrasi latihan ambulasi dan transportasi, pengaturan posisi
-4 ROM dan pencegahan kontraktur
5 postural drainase dan batuk efektif
-6 tatalaksana inkontinensia urine dan alvi
4) Pembatasan diet dan keadequatan nutrisi
Tujuan pengobatan, efek samping pengobatan dan monitoring yang harus
5)
dilakukan
4,7 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada
pasien dan keivarga tentang program terapi dan informed consent untuk:
Rencana pemeriksaan diagnostic dan laboratorium yang diperlukan.
Program pengobatan
5 Melakukan evaivasi keperawatan
5.1 tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
5.2 pasien dan keivarga dapat mendemonstrasikan materi pembeiajaran yang diberikan
- 5.3 pasien dan keluarga berperan aktif dalam perawatan
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
74

ASUHAN KEPERAWATAN
B PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR
KOMPETENSI PEMBEDAHAN
- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
1 Pengkajian
pengkajian faktor predisposisi: riwayat keperawatan: usia, persepsi tentang
masalah,kepercayaan terhadap agama, kebiasaan dankeadaan ekonomi; kesiapan
1 1
untuk menerima informasi, motivasi dan kemampuan membaca)

1.2 Pemeriksaan fisik (status mental, keterbatasan fisik dan intoleransi aktivitas)
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
- 4.1 I
Memberikan edukasi tentang perawatan pasca operasi tonsil,mata dan pasien BP
5 Melakukan evaluasi keperawatan
5.1 tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
5.2 pasien dan keluarga dapat mendemonstrasikan materi pembelajaran yang diberikan
- 5.3 pasien dan keluarga berperan aktif dalam perawatan
6 Melakukan dokumeritasi keperawatan
75

- ASUHAN KEPERAWATAN
C PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR
- KOMPETENSI KRITIKAL

MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


Pengkajiari
pengkajian faktor predisposisi: riwayat keperawatan usia, persepsi tentang
11 masalah,kepercayaan terhadap agama, kebiasaan dankeadaan ekonomi; kesiapan
untuk menerima informasi, motivasi dan kemampuan membaca)

1.2 Pemeriksaan fisik (status mental, keterbatasan fisik dan intolerarisi aktivitas)
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
Pengkajian sumber daya dan fasilitas pendukung program edukasi di ruangan
4.1 (ruangan, pencahayaan, media edukasi)

4,2 pelaksanaan edukasi pada pada pasien dan keluarga


Identifikasi sikap dan tingkat pengetahuan pasien dan atau keluarga tentang
1
penyakit, terapi modalitas, dan dampak psikologis bagi pasien
Identifikasi kemampuan pasien dan atau keluarga tentang penatalaksaan
2 perawatan pasien di rumah sakit dan di rumah terkait kondisi pasien, antara
lain:
-1 Identifikasi pelaksanaan pencegahan infeksi cedera untuk keselamatan
pasien (patient safety)
-2 identifikasi komplikasi dan faktor resiko

3 identifikasi kesiapan pasien/keluarga terhadap penggunaan atat bantu


nafas, bed-side monitor, defibrilator, dan alat penunjang perawatan.
3 Lab'han mobilisasi dan ambulasi
-1 Demonstrasi tehnik adaptif dalam aktivitas sehari-hari (ADL)
-2 Demonstrasi penggunaan alat bantu dan modifikasi lingkungan
-3 Demonstrasi latihan ambulasi dan transportasi, pengaturan posisi
-4 ROM dan pence gahan kontraktur
5 postural drainase dan batuk efektif
-6 1 tatalaksana inkontinensia urine dan alvi
4 Pembatasan diet dan keadequatan nutrisi
Tujuan pengobatan, efek samping pengobatan dan monitoring yang harus
di ak u kan
4,7 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
Rencana pemeriksaan diagnostic dan laboratorium yang diperlukan.
Program pengobatan
5 Melakukan evaluasi keperawatan
5.1 tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
5.2 pasien dan keluarga dapat mendemonstrasikan materi pembelajaran yang diberikan
- 5.3 pasien dan keluarga berperan aktif dalam perawatan
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
76

(12)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN KOMUNIKASI
DENGHAN KOMPETENSI UMUM, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hash
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena
merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.

Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan
mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah
legal, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan
meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit (Achir Yani)

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu klien/pasien mengatasi
masalah kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
komunikasi.

C. Masalah Keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan komunikasi meliputi:
1. Gangguan komunikasi verbal

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan komunikasi memerlukan
kompetensi inti seorang tenaga keperawatan dalam proses asuhan antara lain
Pengkajian (Anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kriteria tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas diperlukan beberapa
persyaratan yaitu:
a. Kompetensi umum/inti
Administrasi:
Telah lulus pendidikan minimal SPK dengan pengalaman kerja > 20
ta hun
Telah memiliki SIP/STR perawat/bidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
1. Telah menaikuti kursus BHD/BLS/NLS vana diselenaaarakan institusi diklat
yang sudah terakreditasi
2 Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan
komunikasi secara umum minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam waktu
12 bulan terakhir.
3 Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan komunikasi belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
4 Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan
komunikasi
77

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan dalam
pemenuhan kebutuhan komunikasi dengan kompetensi pembedahan harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi
Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan
Telah memiliki SIP/SIR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar / anasthesi dasar yang
diselenggarakan oleh institusi dan diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLS/NLS yang diselenggarakan oleh institusi atau
diklat RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan
dalam pemenuhan kebutuhan komunikasi minimal 10 x dengan benar
dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan komunikasi belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tan pa komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan
kom u n ikasi

c. Kompetensi kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi dengan kompetensi khusus keperawatan kritis
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi:
Telah luluspendidikan formal minimal D-3 Keperawatan.
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi secara bimbingan I supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLS / BTLS I PPGD / PPGDON / Emergency
Nursing I ICU / Cardiologi Dasar / NICU-PICU yang diselenggarakan oleh
institusi diklat RS yang sudah terakreditasi.
Telah melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
komunikasi khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir,
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan komunikasi belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu melakukan
tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan
komunikasi
,1 .

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN KOMUNIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN KOMUNIKASI
KOMPETENSI UMUM/INTI
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
I Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan thagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Bicarajelas, lambat
4.2 Gunakan kalimat pendek dan sederhana
4,3 Gunakan teknik menyimak
4,4 Menginformasikan
4,5 Gunakan metode alternatif (tulisan, bahasa, penerjemah, bahasa isyarat)
4,6 Menyatakan hasil observasi terhadap ekspresi pasien
4,7 Pertanyaan terbuka
4,8 Memandu
4,9 Memfokuskan
4.10 Paraphrasing
4,11 Merefleksikan perasaan
4,12 Klarifikasi
4,13 Menyimpulkan
4,14 Validasi
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4,15 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
(1) Terapi Wicara
5 Melakukan Evaluasi tindakan
5.1 Status Tanda Vital
5.2 Fungsi wicara
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
79

ASUHAN KEPERAWATAN
A
PEMENUHAN KEBUTUHAN KOMUNIKASI
KOMPETENSI PEMBEDAHAN
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
I Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Bicarajelas, lambat
4.2 Gunakan kalimat pendek dan sederhana
43 Gunakan teknik menyimak
4,4 Menginformasikan
4,5 Gunakan metode alternatif (tulisan, bahasa, penerjemah, bahasa isyarat)
4,6 Menyatakan hasil observasi terhadap ekspresi pasien
4,7 Pertanyaan terbuka
4,8 Memandu
4,9 Memfokuskan
4.10 Paraphrasing
4,11 Merefleksikan perasaan
4,12 Klarifikasi
4,13 Menyimpulkan
4,14 Validasi
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4,15 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
(1) Terapi Wicara
5 Melakukan Evaluasi tindakan
5.1 Status Tanda Vital
5.2 Fungsi wicara
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
PEI

ASUHAN KEPERAWATAN
A PEMENUHAN KEBUTUHAN KOMUNIKASI
KOMPETENSI KRITIKAL
MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
I Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 M&aksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Bicarajelas, lambat
4.2 Gunakan kalimat pendek dan sederhana
4,3 Gunakan teknik menyimak
4,4 Menginformasikan
4,5 Gunakan metode alternatif (tulisan, bahasa, penerjemah, bahasa isyarat)
4,6 Menyatakan hasil observasi terhadap ekspresi pasien
4,7 Pertanyaan terbuka
4,8 Memandu
4,9 Memfokuskan
4.10 Paraphrasing
4,11 Merefleksikan perasaan
4,12 Klarifikasi
4,13 Menyimpulkan
4,14 Validasi
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4,15 Mengadvokasi dan memfasilitasi dokter untuk memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarga tentang program terapi dan informed concent untuk:
(1) Terapi Wicara
5 Melakukan Evaluasi tindakan
5.1 Status Tanda Vital
5.2 Fungsi wicara
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
(13)
WHITE PAPER
PEMENUHAN KEBUTUHAN NILAI DAN KEYAKINAN
OLEH PERAWAT KOMPETENSI UMUM, PEMBEDAHAN DAN KRITIKAL

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi
proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan
diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil
tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran atau
keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusu (Znowski, 1974). Masyarakat lebih
cenderung menyukai nilai yang berasal dari keyakinan agama, kedekatan keluarga,
pandangan seksual, kelompok etnik lainnya, dan keyakinan akan peran jenis kelamin

Keyakinan adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran melalul pertimbangan , yang
merupakan pengorganisasian konsep kognitif.

Perawat yang menerima tanggung jawab, melaksanakan asuhan keperawatan secara etis
professional, yaitu bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, dengan
demikian dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-
hak pasien, yang berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan

B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan/kebidanan untuk membantu klien/pasien mengatasi
masalah kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
nilai dan keyakinan.

C. Masalah Keperawatan
Adapun masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nilai dan keyakinan.
meliputi:
Distress spiritual
Koping inefektif
Ansietas
Disfungsi seksual
Harga diri rendah
Keputusasaan

D. Proses Keperawatan
Asuhan keperawatan/kebidanan pada pemenuhan kebutuhan nilai dan keyakinan.
memerlukan kompetensi inti seorang tenaga keperawatan dalam proses asuhan antara
lain
Pengkajian (Anamnese, pemeniksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
Menetapkan diagnosa keperawatan dan kriteria tujuan
Membuat perencanaan keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi keperawatan.

E. Persyaratan
Dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut diatas diperlukan beberapa persyaratan
yaitu
a. Kompetensi umum/inti
Ad m in istra Si:
Telah lulus pendidikan minimal SPK dengan pengalaman kerja > 20
ta hun
Telah memiliki SIP/STR perawat/bidan yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan nilai dan keyakinan secara bimbingan I supervise
82

Kompetensi:
Telah mengikuti kursus BHD/BLS/NLS yang diselenggarakan institusi diklat
yang sudah terakreditasi
Telah melakukan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan nilai
dan keyakinan secara umum minimal 10 x untuk setiap tindakan dalam
waktu 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nilal dan keyakinan belum
boleh melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu
melakukan tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa
komplikasi
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan nilai dan
keyakinan

b. Kompetensi Pembedahan
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan nilai dan keyakinandengan kompetensi pembedahan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
Administrasi
Telah lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan
Telah memiliki SIP/STR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan nilai dan keyakinan secara bimbingari I supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan bedah dasar / anasthesi dasar yang
diselenggarakan oleh institusi dan dikiat RS yang sudah terakreditasi
Telah mengikuti pelatihan BLSINLS yang diselenggarakan oleh institusi atau
dikiat RS yang sudah terakreditasi
Telah melaksanakan tindakan yang berhubungan dengan pembedahan
dalam pemenuhan kebutuhan nilai dan keyakinan minimal 10 x dengan benar
dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan nilal dan keyakinan belum
boleh melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu
melakukan tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa
komplikasi.
Telah lulus dalam proses kredensial dalam memenuhi kebutuhan nilai dan
keyakinan

C. Kompetensi kritikal
Tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan untuk
memenuhi kebutuhan nilai dan keyakinan dengan kompetensi khusus keperawatan
kritis harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Administrasi
Telah luluspendidikan formal minimal D-3 Keperawatan.
Telah memiliki SIPISTR perawat yang masih berlaku
Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat untuk
memenuhi kebutuhan nilai dan keyakinan secara bimbingan / supervisi
Kompetensi:
Telah mengikuti pelatihan BCLS / BTLS I PPGD I PPGDON / Emergency
Nursing / ICU / Cardiologi Dasar I NICU-PICU yang diselenggarakan oleh
institusi diklat RS yang sudah terakreditasi.
Telah metaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nilai dan
keyakinan khusus selama 30 x dengan benar dalam 12 bulan terakhir.
Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan pemehuhan kebutuhan nilai dan keyakinan belum
boleh melakukan tindakan mandiri sampai yang bersangkutan mampu
melakukan tindakan keperawatan dengan benar minimal 5x tanpa komplikasi
Telah lulus dalam proses kredrensial dalam memenuhi kebutuhan nilai dan
keyakinan
83

ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN NILAI DAN KEVAKINAN

A ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN NILAI DAN KEYAKINAN
KOMPETENSI UMUM/INTI

MELAKUKAN PROSES ASU HAN KEPERAWATAN


Pengkajian
1.1 Anamnese: Bio, Psiko, sosial, spritual dan kultural
1.2 Pemeriksaan fisik
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusurt intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertulis I leaflet tentang
4.1 nilai dan keyakinan
Suku bangsa/kelompok etnik.
Nilai -nilai kebudayaan yang di anut terkait penyebab penyakit atau masalahyang
diderita saat ini.
Kebiasaan pasien saat sakit mencakup pola aktipitas dan istirahat.
Pola komukasi
Kebiasaan pasien yang berhubungan dengan pola makan
4.2 Melaksanakan tindakan untuk meningkatkan nilai dan keyakinan
Kaji adanya indikasi ketaatan dalam beragama
Tentukan konsep ketuhanan klien
Kaji sumber-sumber harapan dan kekuatan pasien
Dengarkan pandangan pasien tentang hubungan spiritival dan kesehatan
Berikan privasi dan waktu bagi pasien untuk mengamati praktik keagamaan
43 Mengenali kondisi pasien yang mengalami distress spritual
Mengenali kondisi pasien yang mengalami koping inefektif
Mengenali kondisi pasien yang mengalami ansietas
Mengenali kondisi pasien yang mengalami disfungsi sexual
Mengenali kondisi pasien yang mengalami harga diii rendah
Mengenali kondisi paien yang mengalami keputusasaan
44 Menyiapkan pasien yang akan dilakukan pembedahan
1) j Fasilitasi pasien dan keluarga untuk berdoa sesuai nilai dan keyakinan
Melakukan evaluasi keperawatan
5.1 Status nilai dan keyakinan baik
5.2 Status tanda —tanda vital
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
84

B ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTU HAN NILAI DAN KEYAKINAN
- KOMPETENSI PEMBEDAHAN

- MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


Pengkajian
1.1 Anamnese: Blo, psiko, soslo, spritual dan kultural
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Pemeriksaan penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
4.1 Menyiapkan pasien yg akan dUakukan pembedahan dikamar bedah
1) 1 Status psikologis I kecemasan
4.2 Mengatur posisi tidur mantap sesuai kasus pembedahannya
4.3 Mengobservasi pasien yang dilakukan tindakan pembedahan meliputi:
1) Status psikologis I kecemasan
Status hemodinamik selama pembedahan
Paska pemberian obat-obatan sedativa dan analgetik
Observasi perdarahan
44 Melakukan pemantauan dan perawatan pasca pembedahan di RR
Status kecemasan
Skala nyeri
Harga din
Koping individu
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.5 Mempersiapkan tindakan anesthesi
Obat-obatan anesthesi
Alat-alat intubasi
Alat kesehatan (spuilt, abocat, infus set, cairan normal saline)
Asistensi intubasi dan extubasi pada pembedahan
46 Asistensi memberikan bantuan nafas dengan menggunakan mesin anaesthesi
4.7 Asistensi pemberian edukasi dan obat-obatan anesthesi general pada pembedahan:
4.8 Asistensi pemeberian anesthesi pada pembedahan
4.9 Melakukan persiapan program pembedahan di kamar bedah
Asistensi
Instrumentasi
Sirkulasi
4.10 Menyiapkan pemeriksaan d iag nostik:
1) Asistensi pemeriksaan PA
Melakukan evaluasi keperawatan

5.1 Status nilai dan keyakinan balk


5.2 Stratus psikologis / kecemasan
5.3 Status tanda —tanda vital / Hemodinamik
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
85

C ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN NILAI DAN KEPERCAYAAN
KOMPETENSI KRITIKAL

MELAKUKAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


Pengkajian
1.1 Anamnese
1.2 Pemeriksaan fisik
1.3 Data Penunjang
2 Menentukan diagnosa & tujuan keperawatan
3 Menyusun intervensi keperawatan
4 Melaksanakan tindakan keperawatan
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR MANDIRI
41 Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan & tertulis I leaflet tentang:
1) 1
berdoa sesual kepercayaan
4.4 Melakukan perawatan pasien dengan Ventilator
Mengganti fiksasi EU
Mengganti filter Ventilator
Membersihkan selang konektor
Melatih pasien komunikasi dengan isyaratl tulisan
Mengenali alat ventilatoryang rusak
4.5 Mengatur posisi tidur:
1) Miring kiri den kanan, fowlerdan semifowlerpada pasien dengan ventilator
46 Mengobservasi
1) Status psikologi
3) Anak dan Dewasa :Menggunakan ventilator
MELAKUKAN TINDAKAN DAN PROSEDUR KOLABORASI
4.9 Mengadvokasi dan memfasilitasi penjelasan program:
1) 1 Kerohaniaan
4.10 Menyiapkan pemeriksaan diagnostik: PA
4.11 Menje askan jadual dan cara pemberian obat melalui:
Oral
Supositoria
- lnjeksi
5 Melakukan evaluasi keperawatan:
5.1 Status nilai dan kepercayaan baik
5.2 Status Psikologis / kecemasan
- 5.2 Status tanda —tanda vital
6 Melakukan dokumentasi keperawatan
86

BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kewenangan klinik tenaga keperawatan berdasarkan


persyaratan yang telah ditentukan dilakukan oleh sub komite dan supervisor, baik secara
Iangsung maupun tidak Iangsung, Supervisi Iangsung dapat dilakukan dengan cara
mengamati perawat saat melakukan berbagai tindakan keperawatan dalam pemberian asuhan
keperawatan, sedangkan supervisi tidak Iangsung dilakukan dengan mereview dokumen
tenaga keperawatan.
87

BABV
PENUTUP

Prisip dalam pemberian asuhan keperawatan adalah diberikan oleh tenaga keperawatan yang
kompeten, yang telah memenuhi syarat-syarat kometensi, sehingga tercipta keselamatan
pasien, dalam penerapannya perlu dukungan dari direksi dan komitmen dari semua tenaga
keperawatan.

Dengan tersusunnya buku putih I white paper keperawatan diharapkan dapat membantu komite
keperawatan dan jajarannya dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan kompetensi profesi keperawatan/kebidanan.
L'X'I

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi ke-8. Jakarta: EGC.

Elis JR, Nowlis E.A. 1985. Nursing a Human Needs Approach. Third Edition. Houghton Mefflin
Company. Boston.

Docterman dan Bullechek. 2004. Nursing Invention Classifications (N/C), Edition 4, United
States Of America: Mosby Elseveir Acadamic.

Dirjen Pelayanan Medik, DEPKES RI. 1994. Pedoman Perawatan Psikiatrik Jakarta

G.W & Sundeen S.J (1995). Pocket gide to Psychiatric Nursing. Third edition. St.Louis: Mosby
Year Book Stuart.

Guyton, Arthur C, 1997.Fisio/ogi Manusia dan Mekanisme Panyakit, Edisi 3, Jakarta: EGO,

3rd Editor. Toronto: CV. Mosby Company.


Kozier dan B. Erb. 1998, Fundamentals of Nursing,

Long, B.C. 1992. Essential of Medical Surgical Nursing, A Nursing Process Approach. St. Louis:
CV. Mosby Company.

Nanda International. 2002.Diagnosis Keperawatan: Defenisi dan kiassifikasi, Jakarata: EGC,

North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses: Definition &
Classification. Philadelphia.

Niven, Neil. 2000. Psikologi Kesehatan. Jakarta. EGC.

Maramis, W.E. 1980. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya. Airlangga University

Mubarok, Wahit lqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Teori dan aplikasi dalam
praktek. Jakarta: EGO.

Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. , 2004. Nursing Out Comes (NOd, United States Of
America: Mosby Elseveir Acadamic.

Perry, Potter, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan, alih bahasa Yasmin Asih, Jakarta:
EGO

Stuart, S.L. dan S.J. Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi ke-3. Jakarta: EGO.

Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi 4
Salemba Medika : Jakarta

http://juandainqinsukses.bloqspot.com/201 2/01/makalah-etika-dalam-keperawatan-konsep. html


89

TIM PENYUSUN

Yetty Kusmayati, SKp. Mkes

Ns. Resnawati, S.Kep

Ns. Darlinah Tri Pratiwi, S.Kep

Ns. Endang Widuri, S.Kp. M.Kep

Ns. Umi Aisyah.M.Kep.Sp KMB

Ns. Welas Riyanto. M.Kep.Sp.KMB

Ns. Winda Yuniarsih, , M.Kep.Sp KMB

Ns. Heliwati, SKep

Ns. Leli Purnamasari, S.Kep

Ns. Ani Ristriani. S.Kep

Elis Rohaeti. AM.Keb

Asiah Binaardi, S.Kep

Ns. Nining Sadiyah, S.Kep

Ns. Salfitri Aruan, S.Kep

Endang Budiningsih. SKM

Ns Sariaman Purba.S.Kep

Anda mungkin juga menyukai