Anda di halaman 1dari 30

PENYUSUNAN KPI

KOMKEP
ANI MARYANI
PENDAHULUAN
• Key Performance Indikator  (KPI)
Merupakan suatu cara perusahaan atau organisasi dalam
menentukan sejauh mana kemajuan yang dicapai perusahaan
atau organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya.
PENENTUAN KPI KOMKEP
• Sejalan dengan visi, misi dan tujuan rumah sakit
• Teridentifikasi siapa yang harus terlibat untuk mencapai tujuan
yang di tetapkan
• Menggambarkan sejauh mana kemajuan yang telah di capai
• KPI harus disusun menurut indicator kinerja yang spesifik, jelas,
dan juga dapat diukur.
• Penentuan KPI juga harus dilakukan dengan rinci dan eksplisit
sehingga setiap detil yang akan diukur menjadi jelas

PENYUSUNAN KPI
KOMKEP

Harus SMART (Specific,


Measurable, Achievable,
Relevant, Time).
SPECIFIK MEASURABLE

Penentuan KPI Indicator


harus mendetil, tersebut dapat
spesifik, dan
terfokus pada
diukur
tujuan apa yang
akan menjadi
indicator dalam
KPI.
-
ACHIEVABL RELEVAN
E T TIME
Target dari
Realistis atau Ada batas
KPI komkep
mungkin untuk waktu atau
harus
dicapai / deadline yang
relevan atau
mampu telah
sesuai
aksana serta ditentukan
dengan
ada nilai atau untuk
tujuan
hasil yang mencapai
secara
dapat dicapai target tersebut.
umum.
CONTOH
MENENTUKAN KPI KOMKEP

RENSTRA KOMITE KEPERAWATAN


TAHUN 2020
HARAPAN STAKEHOLDER
No Stakeholeder Harapan

1 RSHS DAN FK 1. RSHS


•Meningkatkan profesionalisme keperawatan
•Meningkatkan mutu layanan keperawatan
•Meningkatkan Penerapan etik dan disiplin
•Membantu melaksanakan kegiatan penelitian keperawatan
2. FK
•Menjaga disiplin dan budaya safety praktikan di lahan praktik
•Menjalin kerjasama di dalam program orientasi Rumah Sakit
•Membantu penerapan evidance based dilahan praktik

2 Pasien • Mendapatkan Layanan keperawatan terbaik (responsif,


aman, dan ramah)
3 Staf Keperawatan • Meningkatkan Kesejahteraan
• Menjamin kejelasan karir
• Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja
• Mendapatkan dan memperbaharui Sertifikasi kewenangan
klinis

4 Peserta Didik keperawatan internal • Menjadi lahan praktik dan Tempat belajar yang terbaik
maupun eksternal
HARAPAN STAKEHOLDER
No Stakeholeder Harapan

4 Peserta Didik keperawatan • Menjadi lahan praktik dan Tempat belajar yang terbaik
internal maupun eksternal

5 Dokter/Profesi Lain • Perawat menjadi mitra yang profesional

6 PPNI • Perawat menjadi wanita yang profesional


• Perawat mampu bekerjasama dengan sesama perawat
terwarna dalam menguatkan kapasitas
• Pemberi pelayanan bermutu terhadap masayarakat

7 RS Jejaring/Daerah Perawat RSHS mampu menjadi rujukan dalam keterampilan


dan tata kelola komite keperawatan
TANTANGAN STRATEGIS
1. Meningkatkan dan memelihara mutu layanan keperawatan yang berfokus pada
customer care dan patient safety
2. Meningkatkan profesionalisme keperawatan
3. Meningkatkan Penerapan etik dan disiplin keperawatan
4. Membantu meningkatkan kejelasan karir, kesehatan kerja, dan kesejahteraan
keperawatan
5. Memastikan Sertifikasi kewenangan klinis keperawatan berjalan sesuai standar
profesi keperawatan
6. Memastikan disiplin dan budaya safety praktikan di lahan praktik
7. Menjalin kerjasama di dalam program orientasi Rumah Sakit bagi peserta didik
8. Memastikan dan menjamin Layanan keperawatan terbaik (responsif, aman, dan
ramah)
9. Memastikan tersedianya lahan praktik dan Tempat belajar yang terbaik
10. Memastikan pelaksanakan kegiatan penelitian keperawatan melalui proses
kredensial
11. Memastikan penerapan evidance based dilahan praktik sebagai dasar pembuatan
standar
VISI KOMITE KEPERAWATAN

MENJADI WADAH YANG


UNGGUL DAN
TRANSFORMATIF DALAM
MENINGKATKAN
PROFESIONALISME
KEPERAWATAN
MISI KOMITE KEPERAWATAN
• Menyelenggarakan kredensial untuk
memelihara dan meningkatkan kompetensi
keperawatan
• Memelihara dan meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan sesuai standard
keperawatan
• Menjamin terselenggaranya etika dan
disiplin keperawatan
MOTTO

RSHS KOMITE KEPERAWATAN


• KEPEMIMPINAN
• C = Cermat
• PROFESSIONAL
• A = Amanah
• INOVATIF
• R = Respek
• TULUS
• I = Inovatif
• UNGGUL
• N =Nalar
• INTEGRITAS
• G = Gesit
Analisis SWOT KOMITE KEPERAWATAN
KEKUATAN (STRENGTH)

•Memiliki tenaga keperawatan spesialis


•Memiliki perawat yang kompeten di berbagai area
•Memiliki pembimbing praktikan yang kompeten
•Sebagai RS Rujukan Nasional dan Regional
KELEMAHAN (WEAKNESS)

• Belum optimal jenjang karir perawat


• Rasio perawat berbanding pasien belum ideal
• Belum optimal budaya kinerja (disiplin) dan pasien safety
• Belum memiliki lab keperawatan
• Sistem Informasi tentang keperawatan belum berjalan
• Tingkat kepuasan terhadap pelayanan keperawatan belum
optimal
• Belum tercapainya target pendidikan S1 Keperawatan + Ners
• Belum optimal kerjasama dengan RS dalam keperawatan
PELUANG (OPPORTUNITY)

• Sebagian RS rujukan nasional di Jawa Barat


• Tempat pelatihan dan pendidikan keperawatan Nasional
• Adanya kerjasama dengan RS Pendidikan dan Penelitian
• Merupakan lahan praktek mahasiswa keperawatan
• Letak geografis Rumah Sakit yang strategis
• Memiliki kasus yang kompleks untuk proses pembelajaran
keperawatan
• Adanya permintaan sebagai tempat benchmark untuk Komite
Keperawatan ataupun narasumber keperaawtan
ANCAMAN (THREAT)

• Adanya arus globalisasi (MEA)


• Banyak berdirinya Rumah Sakit berbasis regional dan
Internasional
• Kebijakan Pemerintah akan ketetapan pembentukan Rumah
Sakit pendidikan di daerah
• Adanya institusi atau lembaga menawarkan kemudahan dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
Peluang (Oppurtunity)
1. Sebagian RS rujukan nasional di Jawa Barat
2. Tempat pelatihan dan pendidikan keperawatan
Nasional
3. Adanya kerjasama dengan RS Pendidikan dan
Penelitian

Analisis TOWS untuk mendapatkan pilihan strategi 4. Merupakan lahan praktek mahasiswa keperawatan

5. Letak geografis Rumah Sakit yang strategis


6. Memiliki kasus yang kompleks untuk proses
pembelajaran keperawatan

Kekuatan (Strenght) Strategi SO


1. Memiliki tenaga keperawatan spesialis S1, S2 O1, 02,, 03: Memastikan Kualitas Tenaga
Keperawatan Spesialis Melalui Proses Kredensial
2. Memiliki perawat yang kompeten di berbagai area S3, O4,05, O6: Pengembangan kerjasama praktek
mahasiswa keperawatan dengan menjamin
pembimbing yang kompeten
3. Memiliki pembimbing praktikan yang kompeten

18
ANCAMAN (THREAT)
1. Adanya arus globalisasi (MEA)
2. Banyak berdirinya Rumah Sakit berbasis regional dan
Internasional
3. Kebijakan Pemerintah akan ketetapan pembentukan
Rumah Sakit pendidikan di daerah
4. Adanya institusi atau lembaga menawarkan kemudahan
Analisis TOWS untuk mendapatka pilihan strategi
dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
5. Terdapat rumah sakit pesaing yang menawarkan
pelayanan keperawatan yang lebih disiplin

Kekuatan (Strenght) Strategi ST


1.Memiliki tenaga keperawatan spesialis S1, S2, T1, T2,T3,T5 : Layanan community health
awareness/literacy
2. Memiliki perawat yang kompeten di berbagai area S2, S3, T2, T3, T4, T5 : Kerja sama strategis dalam
dunia pendidikan kesehatan dan Rumah Sakit
3. Memiliki pembimbing praktikan yang kompeten

19
PELUANG (OPPORTUNITY)
1. Sebagian RS rujukan nasional di Jawa Barat
2. Tempat pelatihan dan pendidikan keperawatan Nasional

3. Adanya kerjasama dengan RS Pendidikan dan Penelitian

4. Merupakan lahan praktek mahasiswa keperawatan


Analisis TOWS Untuk Mendapatka Pilihan Strategi
5. Letak geografis Rumah Sakit yang strategis

6. Memiliki kasus yang kompleks untuk proses


pembelajaran keperawatan

KELEMAHAN (WEAKNESS ) Strategi WO

1. Belum optimal jenjang karir perawat Pendidikan perawat spesialistik

2. Rasio perawat berbanding pasien belum ideal


W3, W6, O1,O2, O3,O4, O5: Transformasi budaya kerja
3. Belum optimal budaya kinerja (disiplin) dan pasien safety
melalui kemitraan
4. Belum memiliki lab keperawatan W4, W5, O1,O3, O6 : Pembenahan integrasi proses bisnis
mengacu best practice

5. Sistem Informasi tentang keperawatan belum berjalan


6. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan keperawatan belum
optimal

7. Belum tercapainya target pendidikan S1 Keperawatan + Ners


20
ANCAMAN (THREAT)
1. Adanya arus globalisasi (MEA)
2. Banyak berdirinya Rumah Sakit berbasis regional dan
Internasional
3. Kebijakan Pemerintah akan ketetapan pembentukan
Rumah Sakit pendidikan di daerah
4. Adanya institusi atau lembaga menawarkan kemudahan
Analisis TOWS Untuk Mendapatka Pilihan Strategi
dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
5. Terdapat rumah sakit pesaing yang menawarkan
pelayanan keperawatan yang lebih disiplin

KELEMAHAN (WEAKNESS ) Strategi WT


W1,W2, W7, T1, T2 : Pengembangan pendidikan
1. Belum optimal jenjang karir perawat
keperawatan untuk mencapai SDM yang unggul
W3, W6, T3: Mewujudkan transformasi budaya kerja
2. Rasio perawat berbanding pasien belum ideal
perawat dengan CARING
W4,W5, W4, W5 : Membangun Sistem Infrastructure dan IT
3. Belum optimal budaya kinerja (disiplin) dan pasien safety
bagian keperawatan yang mandiri dan terintegrasi
4. Belum memiliki lab keperawatan

5. Sistem Informasi tentang keperawatan belum berjalan

6. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan keperawatan belum optimal


21
ANCAMAN (THREAT)
1. Adanya arus globalisasi (MEA)

2. Banyak berdirinya Rumah Sakit berbasis regional dan


Internasional
3. Kebijakan Pemerintah akan ketetapan pembentukan
Analisis TOWS Untuk Mendapatkan
Rumah Sakit pendidikan di daerah
Pilihan Strategi
4. Adanya institusi atau lembaga menawarkan
kemudahan dalam penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan
5. Terdapat rumah sakit pesaing yang menawarkan
pelayanan keperawatan yang lebih disiplin
KELEMAHAN (WEAKNESS ) Strategi WT
W1,W2, W7, T1, T2 : Pengembangan pendidikan
1. Belum optimal jenjang karir perawat
keperawatan untuk mencapai SDM yang unggul
W3, W6, T3: Mewujudkan transformasi budaya kerja
2. Rasio perawat berbanding pasien belum ideal
perawat yang CARING
W4,W5, W4, W5, T4, T5 : Membangun Sistem
3. Belum optimal budaya kinerja (disiplin) dan pasien safety Infrastructure dan IT bagian keperawatan yang mandiri
dan terintegrasi
4. Belum memiliki lab keperawatan

5. Sistem Informasi tentang keperawatan belum berjalan

6. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan keperawatan belum optimal

7. Belum tercapainya target pendidikan S1 Keperawatan + Ners


23
SASARAN STRATEGI TERPILIH
• Terwujudnya RSHS- FKEP sebagai pilihan utama masyarakat
• Terwujudnya peningkatan mutu profesi keperawatan
• Terjaminnya kompetensi perawat melalui proses kredensial
• Terwujudnya pemelihara etika dan disiplin keperawatan
• Terwujudnya integrasi layanan, pendidikan dan penelitian
• Terwujudnya keuangan yang akuntabel, transparan dan cost-effective
• Terwujudnya pemberdayaan SDM Unggul
• Terwujudnya transformasi budaya keselamatan pasien
Matriks KPI (1) TARGET
Baselin
No KPI PIC
e (2019) 2020 2021 2022 2023 2024

1 Akreditasi RS * Ketua dan Wakil Ketua Komite KARS snar Kars


Keperawatan jci
1.1 internasi

ona;
2 Tingkat kepuasan perawat Sub Komite Mutu Keperawatan 75% 80% 85% 90% 95% 100%

3 % peningkatan kepuasan pasien * Sub Komite Mutu keperawatan 73 % 80% 85% 90% 95% 100%

4 Jumlah ketidakpatuhan terhadap SPO Sub Komite Mutu Keperawatan 3 0 0 0 0 0


Keperawatan

5 % SDM perawat yang berkinerja Ketua dan Wakil Ketua Komite 50% 60% 70% 80% 90% 100%
unggul Keperawatan
6 % Penilaian Asuhan Keperawatan Sub Komite Keperawatan 80% 85% 90% 95% 100% 100%

7 % perawat yang memiliki kewenangan Sub Komite Kredensial  80% 85% 90% 100% 100% 100%
klinis / sertifikasi kewenangan klinis

8 % kasus pelanggaran etika dan disiplin Sub Komite Etik dan Disiplin 100% 100% 100% 100% 100% 100%
keperawatan yang diselesaikan

9 %Kepatuhan terhadap spo Sub Komite Mutu Keperawatan 60% 70% 80% 90% 100% 100%
keperawatan yang sejalan dengan
25
kurikulum pendidikan keperawatan
Matriks KPI (2)

26
Program Kerja Strategis (1)

27
Program Kerja Strategis (2)

28
SELAMAT MENCOBA...
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai