Anda di halaman 1dari 36

ETIK DAN DISIPLIN KEPERAWATAN

RS MULIA AMUNTAI
TAHUN 2018

Disusun oleh :
Noorjannah, Amd. Keb
Struktur organisasi

Direktur
dr. Bahrannor Bahtiar

Komite keperawatan
Yunita, S. Kep. Ns
Sekretaris komite keperwatan
M. Rafi’i, AM. Kep.

Sub Komite Kredensial Sub Komite Mutu Sub Komite Etik dan Disiplin
Henny Anggreyini, S. Kep. Ns Wenny Apdalina, Amd. Keb Noorjannah, Amd. keb
Tugas Subkomite etik dan disiplin profesi:
 Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;

 Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan;

 Melakukan penegakkan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan;

 Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin dan

masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi dan asuhan keperawatan dan asuhan

kebidanan;

 Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis dan/atau surat Penugasan Klinis

(clinical appointment);

 Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan

keperawatan dan asuhan kebidanan.


etik dan disiplin keperawatan
Pembahasan :

 Pengertian Etik Keperawatan

 Tujuan Etik Keperawatan

 Prinsip dasar Etik Keperawatan

 Hak dan kewajiban pasien

 Hak dan kewajiban perawat dan bidan

 Kode etik perawat dan bidan

 Klasifikasi pelanggaran

 Penanganan masalah Etik sesuai pelanggaran


Pengertian
 Kata etik berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang
berarti adat, karakter ataupun perilaku.

 Etik keperawatan adalah alat untuk mengukur perilaku


moral dalam keperawatan dan peraturan keperawatan
rumah sakit
Tujuan :
Pedoman etik keperawatan ini dapat dijadikan
pedoman bagi tenaga keperawatan (bidan dan perawat)
dalam melaksanakan tugas dalam rangka meningkatkan
kedisiplinan serta ketertiban administrasi dengan tujuan
untuk keseragaman dalam bertindak.
Prinsip Etik Keperawatan :
 Respect to other (menghargai)

 Compassion (belas kasih)

 Advocacy (melindungi)

 Intimacy (kedekatan)

 Beneficence (kemanfaatan)

 Non-maleficence/ do no harm (tidak mencelakakan)


Hak dan kewajiban pasien
Hak pasien Rs Mulia Amuntai :
 Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
 Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
 Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
 Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
 Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
 Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
 Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
 Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat ijin praktek
(SIP) baik didalam maupun diluar Rumah Sakit.
 Mendapatkan privasi kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
 Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
 Memberikan persetujuan atau penolakan atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang diderita.
 Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lain
 Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.
 Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.
 Menolak layanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
 Menggugat dan atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai
standar baik secara perdata ataupun pidana dan
 Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan
elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Kewajiban Pasien :

 Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala


peraturan dan tata tertib Rumah Sakit.
 Pasien berkewajiban mematuhi segala instruksi dokter dan perwat.
 Pasien berkewajiban member informasi dengan jujur dan
selengkapnya tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter yang
merawat.
 Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi
semua imbalan atas jasa pelayanan di rumah sakit/ dokter.
 Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal
yang telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuatnya
Hak dan kewajiban perawat bidan SK.Dirjen Yanmed No.YM 00.03.2.6.956
th1997)
Hak perawat dan bidan :
 Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan profesinya.

 Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang pendidikannya

 Menolak keinginan klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta standar profesi dan kode profesi.

 Mendapatkan informasi yang lengkap dari klien/ pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

 Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan/ kebidanan/ kesehatan secara terus-menerus.

 Diperlakukan adil dan jujur oleh Rumah Sakit maupun klien/ pasien dan atau keluarganya.

 Diikutsertakan dalam penyusunan/ penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.

 Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan
lain.

 Menolak pihak lain yang member anjuran/ permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan,
standar profesi dan etik profesi.

 Mendapatkan penghargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ ketentuan yang berlaku diRS.

 Memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai dengan bidang profesinya.


Kewajiban perawat/ bidan
 Mematuhi semua peraturan yang berlaku di Rumah Sakit dengan hubungan hukum antara perawat dan bidan
dengan pihak rumahsakit.

 Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak Rumah Sakit.

 Memenuhi hal-hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuatnya.

 Memberikan pelayanan/ asuhan keperawatan/ kebidanan sesuai dengan standar profesi dan batas kewenangan/
otonomi profesi.

 Menghormati hak-hak klien.

 Merujuk pasien kepada perawat lain/ tenaga kesehatan lain yang mempunyai keahlian/ kemampuannya lebih baik.

 Apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan/ tindakan atau klien dengan penyulit, bidan wajib merujuk
klien kepada bidan lain/ dokter yang mempunyai keahlian/ kemampuan yang lebih baik.

 Memberikan kesempatan kepada klien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarganya dan dapat
menjalankan ibadah sesuai dengan agama/ keyakinannya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan
pelayanankesehatan.

 Bidan wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk didampingi suami/ keluarganya.

 Bekerjasama dengan tenaga medis/ kesehatan lain yang terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan/ asuhan
kebidanan kepada klien.
 Bidan wajib bekerja sesuai standar profesi serta berdasarkan hak otonomi profesi.

 Memberikan informasi yang adekuat tentang keperawatan/ kebidanan kepada pasien


dan atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya.

 Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informconsent) atas tindakan yang akan
dilakukan.

 Membuat dokumentasi asuhan keperawatan/ kebidanan secara akurat


berkesinambungan.

 Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan/ kebidanan sesuai dengan standar profesi


keperawatan/ kebidanan dan kepuasan klien.

 Mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan/ kebidanan secara terus-menerus.

 Melakukan pertolongan darurat sebagai prikemanusiaan sesuai dengan batas


kewenangannya.

 Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien bahkan juga setelah
klien tersebut meninggal, kecuali jika diminta keterangannya oleh yang Berwenang
Kode Etik :
1. Kode etik keperawatan

2. Kode etik kebidanan


Kode etik keperawatan :
 Tanggung Jawab Perawat kepada Klien:

 Tanggung Jawab Perawat terhadap Praktik

 Tanggung Jawab Perawat terhadap masyarakat

 Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi


Kode Etik Bidan Indonesia :
 Kewajiban bidan yang diatur dalam pengabdian
profesinya
 Kewajiban Bidan Terhadap Tugasnya
 Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan
lainnya
 kewajiban bidan terhadap profesinya
 Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
 Kewajiban bidan terhadap pemerintah nusa, bangsadan
tanahair
Dasar Tindakan Disiplin Keperawatan :
Hal-hal yang menyangkut:

 Kompetensi Klinis

 Asuhan Keperawatan/ Kebidanan atas seorang pasien di Rumah


Sakit

 Dugaan penyimpangan etika profesi

 Pelanggaran Prosedur Tetap

 Penggunaan obat dan alat kesehatan atas delegasi Dokter sesuai


dengan standar profesi, berdasarkan ketetapan Komite Keperawatan

 Hal-hal lain yang oleh Komite Keperawatan sepatutnya


dianggap menyangkut disiplin profesi keperawatan
Penelitian Dugaan Pelanggaran Disiplin Etika
Profesi Keperawatan

 Ringkasan kasus atau kejadian

 Kesimpulan tentang ada atau tidak adanya pelanggaran

 Rekomendasi tindakan korektif


Jenis-jenis pelanggaran ada 3 (tiga) yaitu
 Pelanggaran Ringan
 Pelanggaran Sedang
 Pelanggaran Berat
Pelanggaran Ringan
Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien :
 Membiarkan pasien dalam keadaan tidak rapi

 Tidak mengorientasikan tempat (ruangan) dan petugas kesehatan kepada


pasien.
 Memberi informasi yang tidak optimal.

 Tidak mencuci tangan setiap kali akan dan selesai berkontak dengan pasien
atau melakukan tindakan.
 Kurang menunjukan sikap empati.

 Tidak memberi informasi pasien saat akan melakukan tindakan


Keperawatan.
 Melakukan tindakan / perilaku yang dapat mengganggu kenyamanan atau
ketenangan kerja (berbicara keras, menghidupkan radio, TV, dll)
Lanjutan…
2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas

Tidak berusaha memahami berbagai prosedur dan kebijakan rumah sakit


yang terkait dengan tugas sebagai perawat / bidan.

3. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain

 Kurang menghargai privacy, hasil kerja, martabat perawat lain atau

profesi lain.

 Tidak menghargai kelebihan / prestasi perawat lain atau profesi lain.

 Tidak menghormati hak sesama perawat dan atau tenaga kesehatan lain.

4. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan

Berpenampilan tidak rapi, rambut tidak rapi / gondrong, tidak memakai


pakaian dinas / seragam sesuai yang ditetapkan.
Pelanggaran sedang
1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien

 Tidak memperhatikan kebersihan diri pasien, memandikan, menggosok gigi / oral

hygiene, vulva hygien.

 Memberi informasi yang tidak bertanggung jawab yang membuat kecemasan pada pasien

dan keluarga.

 Tidak memberikan bimbingan rohani / menunjuk pada pemuka agama pada saat pasien

membutuhkan / dalam skaratul maut.

 Melakukan tindakan keperawatan tidak sesuai dengan protap yang dapat merugikan
pasien tetapi tidak membahayakan jiwa.

 Tidak membantu memenuhi kebutuhan eliminasi pada pasien yang butuh bantuan.

 Tidak melakukan prosedur teknik aseptik / antoseptik yang mengakibatkan terjadi infeksi.

 Tidak melakukan tindakan pencegahan dekubitus (mengubah posisi, memberi


pelembab, bedak, massage, mengganti alata tenun yang basah / kotor).
2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas

 Menjalankan tugas tidak sesuai dengan prosedur tetap dan kebijakan rumah sakit

yang berlaku.

 Tidak melakukan antisipasi terhadap keamanan kenyamanan pasien.

 Tidak memelihara mutu pelayanan dan asuhan keperawatan secara optimal.

 Tidak melakukan evaluasi setelah melakukan tindakan keperawatan (respon

pasien, kondisi pasien dll).

 Tidak mawas diri dalam melaksanakan tugas perawatan


3. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan
Profesi Lain
 Tidak mau bekerjasama dalam tugas dengan sesama perawat atau profesi lain.

 Tidak mau membantu perawat lain dalam menjalankan tugas saat


dibutuhkan.

 Tidak memelihara suasana kerja yang harmonis dan kondusif.

 Melemparkan tanggung jawab keapda perawat lain.

 Tidak mau memberi / transformasi ilmu, keterampilan dan pengalaman

kepada perawat lain atau profesi lain.

 Tidak mau menerima pengetahuan, pengalaman, keterampilan dari semua

perawat dan profesi lain dalam rangka peningkatan keterampilan di bidang


keperawatan.

 Membicarakan kekurangan / keburukan perawat lain di depan / kepada

pasien / keluarga.
4. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan

 Menolak untuk meningkatkan pendidikan formal dan non formal.

 Tidak berupaya meningkatkan kemampuan profesional.

 Tidak menjunjung tinggi nama baik profesi dengan menunjukan


perilaku dan sifat pribadi yang tercela, merokok diruang
perawatan, tidak menggunakan seragam lengkap, menjelekkan
profesi perawat atau organisasi profesi, mengeluarkan kata-kata
kotor saat berdinas
Pelanggaran berat

1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien

 Tidak memenuhi kebutuhan nutrisi, cairan elektrolit.

 Tidak memenuhi kebutuhan oksigenisasi, kebersihan jalan nafas.

 Tidak memperhatikan / mempertahankan sirkulasi kardiovaskuler.

 Tidak bertindak pada saat pasien dalam keadaan sekarat / henti jantung / pain

(kecuali keinginan keluarga).

 Tidak memperhatikan keamanan pasien (pasien jatuh, tergelincir, keracunan,

salah obat, salah transfusi dll).

 Melakukan tindakan Keperawatan yang tidak sesuai prosedur tetap yang dapat

menyebabkan kematian / kecacatatan


Lanjutan….
 Memberikan informasi yang tidak benar / tidak dapat dipertanggung jawabkan.

 Meminta imbalan kepada pasien / keluarga.

 Bersikap judes dan tidak ramah dalam melayani pasien / keluarga (laporan tertulis / lisan /
kotak saran).
 Tidak menjaga kerahasiaan pasien / keluarga pada profesi / orang yang berhak
mengetahui
 Komunikasi yang tidak baik dan dimuat dimedia massa.

 Tidak melakukan prosedure aseptik / antiseptik.

 Tidak menghargai agama pasien / keluarga.

 Membedakan pelayanan keperawatan terhadap pasien berdasarkan status sosial dan


martabat pasien
2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
Berulang kali melakukan tugas yang tidak sesuai dengan prosedur tetap dan
kebijakan rumah sakit yang dapat merugikan pasien secara fisik / mental.
Tidak memegang teguh rahasia jabatan.
Bekerja dengan mempertimbangkan kesukuan, jenis kelamin, aliran politik,
agama dan status sosial sesuai dengan keinginan pribadi.

3. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain


Bertengkar dengan semua perawat atau profesi lain.
Melakukan tindakan tidak etis terhadap sesama perawat atau profesi lain.
Mencelakakan perawat dan profesi lain.
Mengadu domba sesama perawat atau profesi lain.
Melindungi perbuatan teman yang tidak etis / praktek legal.
4. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan

 mengkomersialkan / memperjual belikan harta rumah sakit

untuk kepentingan pribadi atau profesi Keperawatan.

 menjual nama organisasi profesi Keperawatan untuk kepentingan

pribadi, mencari dana atas nama profesi lain untuk kepentingan pribadi,

promosi produk tertentu dikaitkan dengan profesi untuk kepentingan

pribadi.

 Menggunakan obat-obat terlarang / alkohol saat bertugas.

 Meninggalkan / tidak dinas ketika dinas sore, malam tanpa izin.

 Meninggalkan / tidak dinas selama 7 hari berturut-turut dalam satu bulan

tanpa izin.
Yang bertanggung jawab dalam masalah etik
adalah :

 Direktur Rumah Sakit Mulia Amuntai.

 Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan

 Kepala Ruangan ( IGD, VK, IRNA, dan OK )

 Ketua Komite Keperawatan melalui Sub Komite Etik

Komite Keperawatan
Penanganan masalah etika sesuai
dengan jenis- jenis pelanggaran
Pelanggaran Ringan
 Pelanggaran ini ditangani / diselesaikan oleh kepala
ruangan
 Perawat yang melakukan pelanggaran diberi teguran lisan

 Kepala ruangan membuat laporan / menyerahkan


kronologis ke kepala bidang pelayanan keperawatan
dan harus diketahui oleh sub komite etik komite
keperawatan
Penanganan pelanggaran sedang
 Kepala ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke
kepala bidang pelayanan keperawatan

 Pelanggaran ini ditangani oleh kepala bidang pelayanan keperawatan dan


harus diketahui oleh sub komite etik komite keperawatan.

 Kepala bidang Pelayanan keperawatan memanggil perawat yang


melakukan pelanggaran dan wajib / harus membuat surat pernyataan,
serta memberikan sangsi tertulis kepada perawat yang membuat
pelanggaran.

 Pelanggar dialihkan tanggungjawabnya


Penanganan pelanggaran berat
 Kepala Ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke kepala

bidang pelayanan keperawatan.

 Kepala bidang pelayanan keperawatan menyerahkan laporan yang

sebelumnya sudah diketahui oleh sub komite etik komite keperawatan ke

Direktur.

 Kepala bidang pelayanan keperawatan, Kepala Ruangan, Sub komite etik

komite keperawatan serta Direktur bersidang untuk menentukan hukuman

yang akan diberikan.


KESIMPULAN :
Setiap staf keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan harus
menerapkan prinsip-prinsip profesionalisme keperawatan kinerja profesional yang
baik sehingga pasien akan memperoleh asuhan keperawatan yang aman dan efektif

Pelaksanaan keputusan subkomite etika dan disiplin profesi di rumah sakit


merupakan upaya pendisiplinan oleh komite keperawatan terhadap staf keperawatan
di rumah sakit yang bersangkutan sehingga pelaksanaan dan keputusan ini tidak
terkait atau tidak ada hubungannya dengan proses penegakan disiplin profesi
keperawatan di lembaga pemerintah, penegakan etika perawat di organisasi profesi,
maupun penegakan hukum, dimana dalam pendisiplinan pelanggaran juga
mempertimbangkan hak perawat dan bidan

Pengaturan dan penerapan penegakan disiplin profesi bukanlah sebuah


penegakan disiplin kepegawaian yang diatur dalam tata tertib kepegawaian pada
umumnya
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai