Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah Nya
penyusunan “Pedoman Komunikasi Efektif” dapat diselesaikan. Pedoman
Komunikasi Efektif ini berisikan informasi mengenai Komunikasi
dilingkungan maupun diluar RSUD Kabupaten Sumedang.
Disadari bahwa Pedoman Komunikasi Efektif belum sempurna,
karena beberapa kendala yang dihadapi, namun kami berharap Pedoman
Komunikasi Efektif ini dapat memberikan informasi yang memadai dan
konstruktif bagi rumah sakit , Kegiatan penyusunan dan implementasi
Pedoman Komunikasi Efektif yang telah dicapai selama ini adalah Berkat
Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan hasil kerja keras dari semua pihak.
Adanya kerjasama dengan komitmen yang tinggi merupakan pendukung yang
telah berkontribusi dalam perkembangan pelayanan kepada pasien dan
keluarga serta masyarakat di Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sumedang
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh
jajaran pimpinan dan pokja yang telah bekerja dan menjalankan tugas yang
dibebankan serta kepercayaan dan kerja sama yang telah diberikan oleh
seluruh pihak dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat
A. Latar belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Memberikan pedoman terselenggaranya komunikasi efektif di RSUD
Kabupaten Sumedang
2. Tujuan khusus
a. Terselenggaranya pelaksanaan komunikasi efektif dengan
komunitas masyarakat di RSUD Kabupaten Sumedang
b. Terselenggaranya pelaksanaan komunikasi efektif dengan pasien
dan keluarga di RSUD Kabupaten Sumedang
c. Terselenggaranya pelaksanaan komunikasi efektif antar tenaga
kesehatan pemberi asuhan di dalam dan luar RSUD Kabupaten
Sumedang
d. Sebagai pedoman pelaksanaan Edukasi pasien dan keluarga di
RSUD Kabupaten Sumedang
e. Menyelenggarakan informasi yang diterima pasien dan keluarga
adalah komprehensif, konsisten, dan efektif
f. Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di RSUD Kabupaten
Sumedang
C. Landasan hukum
1. Memulai pelajaran.
2. Menciptakan kondisi belajar.
3. Memberikan motivasi.
4. Mengarahkan pelajaran.
5. Mendiagnosa.
6. Melihat proses.
7. Mengundang penerima / komunikan untuk bertanya.
8. Mengevaluasi penerima / komunikan.
9. Memulai penerima / komunikan untuk berdiskusi
Terdapat beberapa teknik bertanya sebagai berikut :
1. Pertanyaan umum
Selamat Pagi, ada yang bisa kami bantu?
2. Pertanyaan spesifik
DENCODING
ENCODING
Komunikator Pesan Saluran Komunikan
Gangguan
Dalam berkomunikasi ada kalanya terdapat informasi misalnya nama obat, nama
orang, dll. Untuk memverifikasi dan mengklarifikasi, maka komunikan sebaiknya
mengeja huruf demi huruf
1. Respect
adalah mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita
sampaikan. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap
saling menghargai dan menghonnati, maka kita dapat membangun
kerjasarna yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan
efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara
3. Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti
dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih
dahulu ataupun mampu menerima umpan batik dengan baik, maka
audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus
disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga
dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini
mengacu pada kemampuan kita menggunakan berbagai media maupun
perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu
kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.
4. Clarity. Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka
hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu
sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai
penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang
dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak
yang tidak sederhana, Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan
transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap
terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok
komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator
yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan
dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah
yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling
menguntungkan dan saling menguatkan.
E. Sifat komunikasi
Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (pelayanan
promosi). Komunikasi yang bersifat informasi asuhan didalam rumah sakit
adalah :
1. Jenis pelayanan
2. Jam/waktu pelayanan
3. Pelayanan yang tersedia
4. Cara mendapatkan pelayanan
5. Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan
ketika kebutuhan asuhan pasien melebihi kamampuan rumah sakit.
Akses informasi dapat diperoleh dengan melalui Customer Service,
Admission, dan Website.
Ciri-ciri fisik :
• Memiliki kecerdasan normal bahkan ada yang sangat cerdas
3. Hambatan Lainnya
Ada delapan hambatan penting untuk komunikasi lintas budaya dalam
pelayanan kesehatan :
a. Kurangnya pengetahuan
Petugas rumah sakit yang tidak belajar tentang perilaku diterima dalam
budaya yang berbeda dapat atribut perilaku pasien (misalnya diam,
penarikan) untuk alasan yang salah atau penyebab mengakibatkan
penilaian yang salah dan intervensi.
b. Ketakutan dan ketidakpercayaan
Rothenburg (1990) telah mengidentifikasi tujuh tahap penyesuaian
bahwa individu melewati selama pertemuan awal mereka dengan
orang dari budaya yang berbeda yang mereka tidak tahu atau mengerti.
Tahap-tahap ini adalah :
H. Klasifikasi Komunikasi
1. Dari segi sifatnya
a. Komunikasi Verbal
Komunikas dapat dilakukan secara langsung atau melalui sarana
komunikasi seperti telepon. Kelebihan dari komunikasi ini terletak pada
keberlangsungannya, yakni dilakukan secara tatap muka sehingga
umpan balik dapat diperoleh secara langsung dalam bentuk respon dari
pihak komunikan.
Komunikasi verbal ini harus memperhatikan arti denotative dan
konotatif, kosa kata, tempo bicara, intonasi, kejelasan dan keringkasan
serta waktu dan kesesuaian. Jenis komunikasi ini sering digunakan
dalam pelayanan di Rumah Sakit dalam hal pertukaran informasi
b. Komunikasi Informal.
Komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi
tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi
a. Komunikasi Intrapersonal
Penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator
sendiri antara individu dengan Tuhannya. Komunikasi intrapersonal
merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam
pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi
pengirim sekaligus penerima pesan,meberikan umpan balik bagi dirinya
sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.
b. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal berlangsung dengan dua arah, antara
komunikator dan komunikan; antara seorang tenaga medis dengan
teman sejawat atau antara seorang tenaga medis dengan pasien.
c. Komunikasi Kelompok
Salah satu bentuk komunikasi yang terjadi di dalam sebuah kelompok.
Komunikasi tidak hanya terjadi antara seseorang dengan seseorang
yang lainnya, komunikasi juga dilakukan dengan sekelompok orang
yang disebut dengan komunikasi kelompok. Menurut Michael
Burgoon, komunikasi kelompok adalah interaksi secara tatap muka
antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah diketahui, seperti
berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, dimana anggota-
anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota
yang lain secara tepat, misalnya organisasi profesi, kelompok remaja
dan kelompok-kelompok sejenisnya. Komunikasi dapat dalam bentuk
diskusi, rapat dan sebagainya.
d. Komunikasi Publik/masyarakat
Komunikasi yang dilakukan secara aktif maupun pasif yang dilakukan
di depan umum. Dalam komunikasi publik, pesan yang disampaikan
dapat berupa suatu informasi, ajakan, gagasan. Komunikasi ini
memerlukan ketrampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan
dapat disampaikan secara efektif dan efisien.
A. POPULASI
Rumah sakit menetapkan populasi yang dilayani berdasar atas demografi
yang diuraikan menurut usia, etnis, agama, tingkat pendidikan, serta bahasa
yang digunakan termasuk hambatan komunikasi. Berdasar atas analisis data
populasi yang dilayani, rumah sakit menetapkan strategi komunikasi dengan
masyarakat menggunakan pedoman komunikasi efektif.
Populasi adalah sekelompok orang di suatu tempat tertentu yang mempunyai
ciri – ciri tertentu. Pasal 1 Undang-undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran menjelaskan definisi pasien adalah setiap orang yang melakukan
konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau
dokter gigi. Populasi Pasien di RSUD Sumedang menggambarkan bagaimana
pola kunjungan pasien selama kurun waktu tertentu di rumah sakit yang
dikelompokan menurut jenis kelamin, umur, ras/etnis, agama dan bahasa yang
digunakan dll.
Yang dimaksud dengan jenis kelamin adalah keadaan seseorang yang
menunjukan gender wanita atau pria. Umur adalah usia pada saat pasien masuk.
Ras/etnis adalah golongan bangsa yang berdasarkan ciri-ciri fisik atau rumpun.
Agama adalah ajaran atau system yang mengatur tata keimanan ( kepercayaan )
dan kepribadian kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah seperti Islam,
Kristen atau Budha. Bahasa yang digunakan adalah percakapan / kata-kata yang
digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk berinteraksi dan untuk
mengidentifikasikan diri.
1. RSUD Kabupaten Sumedang melakukan identifikasi komunikasi dari
populasi internal dan eksternal yang menjadi pusat perhatian dalam
pemberian informasi melalui analisa data demografi kunjungan kunjungan
Rawat Jalan maupun Rawat Inap atau IGD.
2. Data diproses oleh PJ bank data bagian program RSUD Kabupaten
Sumedang
Kabupaten
Indramayu
Kabupaten Kec.
Subang Suria
h
Kec.
Buahdua
Kec. Kec.
Conggeang Kec.
Tanjungmedar Ujungjaya
Kec.
Bandung Wado
Kabupaten
Garut
Luar sumedang Subang 391 322 334 330 326 249 370 387 345 418 391 358 4.221
Majalengka 251 210 242 197 215 176 236 257 197 262 286 225 2.754
Bandung 74 95 94 112 91 107 132 78 94 135 125 113 1.250
Garut 12 17 30 21 22 15 19 19 18 16 19 12 220
Indramayu 35 10 18 19 19 11 15 22 21 21 12 17 220
Cianjur 13 17 18 17 18 13 12 14 10 16 15 14 177
Tasikmalaya 18 9 8 8 8 17 14 5 5 16 7 14 129
Jakarta Timur 4 2 7 10 15 10 18 7 11 13 12 13 122
Ciamis 15 15 13 10 3 3 9 12 4 7 9 7 107
Bogor 14 12 9 3 8 12 4 14 1 6 6 11 100
Kota Cimahi 5 7 8 5 6 6 8 3 3 10 11 17 89
Tanggerang 10 6 8 8 7 15 9 1 6 5 8 3 86
Cirebon 11 6 8 4 8 10 8 2 5 9 1 4 76
Bandung Barat 2 2 10 9 6 6 4 1 2 3 5 16 66
Kota Depok 3 2 1 3 7 11 3 6 9 7 5 6 63
Karawang 7 4 1 5 1 8 8 3 5 10 3 5 60
Jakarta Barat 6 6 6 3 1 2 8 5 3 6 8 5 59
Kota Bekasi 3 2 3 4 1 10 8 0 7 5 6 10 59
Bekasi 3 3 3 3 2 8 7 3 1 7 4 7 51
Kuningan 5 1 0 5 3 3 4 8 1 6 6 8 50
Kota Sukabumi 6 2 2 7 3 3 3 3 3 5 2 5 44
Purwakarta 3 1 4 2 2 2 2 3 2 2 5 6 34
Jakarta Selatan 3 3 1 4 1 1 9 0 0 2 3 0 27
Lebak 3 2 2 1 2 4 1 1 1 2 0 3 22
Sukabumi 0 2 1 2 5 2 2 0 1 1 3 3 22
Jakarta Utara 2 3 2 2 0 4 2 0 3 0 3 0 21
Brebes 3 2 2 3 1 0 0 0 0 0 2 7 20
Banyuwangi 0 0 0 0 0 0 0 2 4 5 4 4 19
Jakarta Pusat 1 0 2 0 2 1 2 3 5 2 0 1 19
Pandeglang 0 1 1 2 0 0 1 4 2 3 1 2 17
Kota Bogor 1 0 1 0 3 3 2 1 2 1 1 0 15
Banyumas 0 0 0 0 0 2 4 1 1 1 4 0 13
Pangandaran 0 0 1 3 1 1 1 0 1 3 1 1 13
Cilacap 0 1 2 0 0 0 0 2 4 3 0 0 12
Kota Cirebon 1 1 0 3 1 2 1 1 1 0 0 1 12
Bondowoso 0 0 0 0 0 0 1 3 4 3 0 0 11
Bengkulu 1 0 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 9
Pekalongan 0 1 0 0 0 0 0 2 1 2 1 2 9
Tegal 2 1 0 0 1 2 0 1 0 0 0 0 7
Wonosobo 0 0 0 0 0 0 0 3 1 3 0 0 7
Kota Banjar 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 6
Serang 0 0 0 2 0 0 1 0 0 2 1 0 6
Kota Salatiga 0 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
Grobogan 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 3
Jember 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 3
Kendal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3
Kota Cilegon 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3
Kota Semarang 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
Sleman 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 3
Badung 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2
Bangka 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
Demak 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
Depok 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2
Gunung Kidul 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
Kebumen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
Klaten 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2
Kota Malang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
Kota Serang 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2
Krinci 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2
Lamongan 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2
Lampung Selatan 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2
Magelang 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2
Ogan Komering 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
Ulu
Pemalang 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
Semarang 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2
Sragen 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2
Sukoharjo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
Aceh Tamiang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Aceh Utara 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Batam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Belitung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Bojonegoro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Buleleng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Bungo 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Denpasar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Fakfak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Gresik 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Gunungmas 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Halmahera selatan 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Halmahera selatan 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Hulu sungai utara 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Jembrana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Jepara 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Kaimana 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Karangampel 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Karanganyar 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Kota Blitar 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Kota surabaua 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Kulon Progo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Kupang 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Lahat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Lampung 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Lampung Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Malang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Maluku Tengah 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Menado 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Muara jambi 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Muaro Jambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Ogan komering Ilir 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Padang Pariaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Pamekasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Papua 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Pekanbaru 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Purworejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Tapanuli Utara 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Warofen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Total 913 772 849 812 798 733 939 891 793 1022 984 914 10.420
Sumedang Selatan 3.364 2.932 3.450 3.032 3.225 2.480 3.197 3.223 2.840 3.327 3.322 2.890 37.282
Sumedang Utara 2.943 2.730 3.001 2.868 3.120 2.266 2.932 2.949 2.738 3.252 3.124 2.816 34.739
Cimalaka 1.467 1.459 1.640 1.394 1.580 1.183 1.513 1.511 1.391 1.609 1.726 1.534 18.007
Tanjungsari 940 848 1.023 887 993 675 912 947 940 1.030 989 866 11.050
Situraja 917 816 954 850 854 684 953 933 824 985 959 855 10.584
Pamulihan 812 714 814 747 790 618 891 901 777 926 848 826 9.664
Tanjung Kerta 782 743 835 737 765 567 843 835 780 799 822 754 9.262
Paseh 834 682 777 700 728 578 790 858 684 834 750 686 8.901
Ganeas 757 670 701 681 780 538 743 721 600 741 723 692 8.347
Rancakalong 645 516 641 579 642 484 631 649 589 654 687 630 7.347
Darmaraja 594 514 619 567 684 453 631 529 530 699 647 588 7.055
Buahdua 522 500 586 532 562 421 565 588 519 581 668 551 6.595
Cisitu 581 524 569 505 512 426 565 577 546 600 576 491 6.472
Conggeang 529 489 580 527 525 436 533 535 498 586 540 532 6.310
Jatinunggal 472 449 506 427 506 319 482 505 430 546 566 481 5.689
Wado 515 479 491 435 474 366 498 474 413 471 422 380 5.418
Cisarua 397 374 425 395 391 320 418 437 396 466 477 450 4.946
Jatinangor 442 425 443 402 450 304 375 397 351 450 372 358 4.769
Cimanggung 316 311 335 342 303 228 359 333 313 354 331 310 3.835
Tanjungmedar 285 292 281 235 304 200 305 302 276 385 411 266 3.542
Sukasari 197 195 222 190 187 163 201 225 194 226 234 207 2.441
Cibugel 140 142 150 164 121 94 192 173 159 196 159 162 1.852
Ujung Jaya 108 124 115 127 117 83 119 131 98 124 123 116 1.385
Tomo 119 93 116 94 113 85 130 104 106 134 115 112 1.321
Surian 91 76 143 96 103 73 88 127 79 153 113 107 1.249
Jatigede 90 83 110 79 109 76 100 93 95 98 91 63 1.087
X. Tanpa Keteranga 0 3 1 1 2 1 4 5 4 3 1 2 27
Total 18.859 17.183 19.528 17.593 18.940 14.121 18.970 19.062 17.170 20.229 19.796 17.725 219176
JENIS KELAMIN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Total
L 8.158 7.363 8.478 7.602 8.031 6.196 8.249 8.281 7.466 8.852 8.501 7.548 94.725
P 11.612 10.592 11.898 10.802 11.707 8.658 11.660 11.671 10.497 12.397 12.276 11.090 134.860
x.Tanpa Keterangan 2 0 1 1 0 0 0 1 0 2 3 1 11
Total 19.772 17.955 20.377 18.405 19.738 14.854 19.909 19.953 17.963 21.251 20.780 18.639 229.596
AGAMA Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nop Des Total
Islam 19.667 17.862 20.249 18.309 19.653 14.789 19.796 19.860 17.883 21.124 20.669 18.551 228.412
Tanpa Keterangan 58 54 74 56 53 32 56 45 48 73 63 53 665
Kristen 5 6 3 3 8 7 8 2 2 3 1 2 50
Budha 4 4 1 0 2 1 6 7 1 3 4 1 34
Hindu 0 0 1 0 0 1 2 3 2 5 4 2 20
Konghucu 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 6
Total 19.772 17.955 20.377 18.405 19.738 14.854 19.909 19.953 17.963 21.251 20.780 18.639 229.596
1. Balita (0 - 5 tahun) 1.149 962 1.171 1.295 1.253 1.068 1.199 1.178 1.268 1.392 1.279 1.199 14.413
2. Kanak-kanak (6 - 11 tahun) 661 636 631 633 569 400 671 702 607 683 714 623 7.530
3. remaja awal (12 - 16 tahun) 667 580 653 541 519 400 646 680 615 831 796 698 7.626
4. remaja akhir (17 - 25 tahun) 1.790 1.464 1.971 1.653 1.672 1.311 1.717 1.770 1.468 1.766 1.639 1.464 19.685
5. dewasa awal (26 - 35 tahun) 1.808 1.843 1.994 1.731 1.909 1.539 1.944 1.931 1.719 1.974 2.056 1.801 22.249
6. dewasa akhir (36 - 45 tahun) 2.303 2.222 2.362 2.141 2.240 1.660 2.295 2.336 2.020 2.614 2.509 2.271 26.973
7. lansia awal (46 - 55 tahun) 3.688 3.397 3.862 3.511 3.770 2.886 3.763 3.832 3.525 4.163 4.205 3.702 44.304
8. lansia akhir (56 - 65 tahun) 4.071 3.628 4.243 3.773 4.304 3.035 4.116 4.138 3.690 4.299 4.169 3.794 47.260
9. manula (65 tahun ke atas) 3.635 3.223 3.490 3.127 3.502 2.555 3.558 3.386 3.051 3.529 3.413 3.087 39.556
Total 19.772 17.955 20.377 18.405 19.738 14.854 19.909 19.953 17.963 21.251 20.780 18.639 229.596
Sunda 17.595 15.823 17.881 16.309 17.538 13.127 17.583 17.599 15.933 18.830 18.287 16.453 202.958
Jawa 26 26 34 29 28 26 19 19 18 21 21 24 291
Melayu 7 10 9 8 16 11 6 14 7 8 13 9 118
Batak Toba 7 1 3 5 1 4 9 10 13 9 9 4 75
Batak Karo 2 1 2 2 4 1 1 3 0 3 3 1 23
Betawi 2 0 2 4 0 1 0 0 1 0 1 2 13
Rote 1 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 12
Minangkabau 0 0 1 2 0 0 1 1 1 2 0 3 11
Cina 1 3 1 0 0 0 0 0 0 2 2 0 9
Melayu-Pontianak 0 0 2 0 3 0 0 1 0 0 0 2 8
Batak Angkola 1 1 0 0 2 0 0 2 0 0 0 1 7
Tanjung Kato 2 2 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 7
Batak Mandailing 2 1 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 6
Batak Simalungun 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 5
Bali 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 4
Lampung 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 0 4
Madura 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 3
Aceh 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2
Alas 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Arab 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Bangka 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Jambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Kaili 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
kalimantan 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Malaysia 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Papua 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Sungkai 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
ternate 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Tidung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Tionghoa 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Toraja 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
x.Tanpa Keterangan 2.123 2.085 2.437 2.039 2.142 1.682 2.287 2.299 1.988 2.371 2.439 2.135 26.027
Total 19.772 17.955 20.377 18.405 19.738 14.854 19.909 19.953 17.963 21.251 20.780 18.639 229.596
aSelas
Kami
Rabu
Kamis
Selasa
Senin
Jum'at
NO Nama Poli Nama Dokter
C. INFORMASI URGEN
Penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit sangatlah
perlu mendapat perhatian yang serius. Sebagai konsekuensi dari fungsi rumah
sakit maka potensi munculnya bahaya kesehatan dan keselamatan kerja tidak
dapat dihindari, seperti bahaya pemajanan radiasi, bahan kimia toksik, bahaya
biologis, temperatur ekstrim, bising, debu, termasuk juga bahaya kebakaran.
Rumah Sakit adalah salah satu tempat yang tidak terlepas dari bahaya
diantaranya kebakaran, gempa, ancaman bom selain itu juga kejadian yang tidak
diharapkan seperti pengunjung aatu petugas dalam kondisi gawat. untuk
mengurangi dan mencegah kerugian materil dan korban jiwa maka diperlukan
suatu komunikasi efektif untuk menyampaikan informasi yang akurat dan tepat
waktu di seluruh rumah sakit.
Penyampaian informasi yang akurat dan tepat waktu, khususnya keadaan yang
urgent seperti
1) Code blue adalah kode yang di informasikan bila terjadi kasus kegawat
daruratan pra henti nafas dan pra henti jantung yang terjadi dilingkungan
rumah sakit, baik pasien yang sedang mendapatkan perawatan atau orang
yang berada dilingkungan rumah sakit sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan
Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan di rumah sakit maka rumah sakit juga
harus mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan komunikasi efektif pada
pasien dan keluarga. Komunikasi efektif harus tepat waktu, akurat, lengkap, jelas,
dan dipahami oleh penerima.
Komunikasi efektif di RSUD Sumedang dilakukan oleh :
1. Pemberi pelayanan dengan pasien/ customer (Admisi, Security, Customer
Service & Call Center, clinical care Manager)
2. Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
3. Staf baik di dalam unit maupun lintas unit
4. Staf rumah sakit dengan staf instansi lain / rekanan / komunitas
Komunikasi Efektif terjadi apabila pesan yang disampaikan komunikator dapat
diterima dengan baik oleh komunikan sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Komunikasi Efektif di RSUD Kabupaten sumedang meliputi :
a. Komunikasi dengan komunitas masyarakat
b. Komunikasi dengan pasien dan keluarga
c. Komunikasi antar tenaga kesehatan pemberi asuhan di dalam dan luar RS
d. Edukasi pasien dan keluarga
h. Media leaflet, banner, spanduk, poster oleh Unit PKRS dan Humas
i. Koran, radio,bulletin,running text,speaker central
S = Situation
Mengawali suatu komunikasi di perlukan pengenalan antara penyampai berita
dan penerima berita. Dalam hal ini identitas saudara ( petugas ) dan unit
pelayanan kesehatan diinformasikan. Selain itu juga perlu disampaikan kepada
siapa ( penerima ) informasi yang petugas ajak berkomunikasi
Pengirim berita menginformasikan Identitas pasien : No RM, Nama, Tgl
lahir/umur, ruangan
Selain itu berisi : serah terima, laporan pasien, tanggal, jam, nama petugas,
ruangan, dan keluhan utama.
B = Background
Berilah informasi riwayat medis pasien,atau informasi yang berkaitan dengan
permasalahan yang ditemukan.
Latar belakang pasien (Background) berisi :
Diagnosa, tingkat kesadaran, TTV, Oksigenasi, diet,infuse, alat yang terpasang,
terapi( hanya diisi oleh dokter) , hasil pemeriksaan diagnostic, hasil lab
abnormal.
A = Assessment
Pengkajian kondisi pasien terkini (Assesment)
Dengan cara menuliskan hasil analisa pengkajian
e. Ronde keperawatan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan
klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi
pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau
konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik
yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan
pengetahuan teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.
f. Operan shift jaga
Selain kegiatan komunikasi yang dilakukan diatas, proses komunikasi
antar pemberi layanan yang dilakukan dapat dalam bentuk rapat
pergantian shift. Pergantian shift jaga yang dilakukan oleh setiap
petugas harus dilakukan adanya operan jaga, yaitu menginformasikan
hal terkait keadaan pasien, meliputi :
a. Status kesehatan pasien
b. Ringkasan asuhan yang sudah diberikan kepada pasien
c. Respon pasien terhadap asuhan yang sudah diberikan b.
Perencanaan asuhan keperawatan berikutnya
Selain hal tersebut diatas setiap rumah sakit menentukan informasi yang akan
dikomunikasikan dengan cara dan informasi tersebut sering dikomunikasikan
dari satu staf klinis kepada staf klinis lainnya, meliputi:
PENUTUP
DITETAPKAN DI : SUMEDANG
PADA TANGGAL : JANUARI 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SUMEDANG