PENELITIAN
PENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
TIM PENELITI
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2014
1
PENELITIAN PENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN
(Dr. A.A.G.P.Widanaputra, S.E., M.Si., Ak) (I Made Karya Utama, S.E., M.Com., Ak)
NIP 19770821 200212 1 003
NIP 19650323 199103 1 004
2
Mengetahui
Dekan
3
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
reporting kembali menguat pada tahun 1990-an. Berbagai riset dilakukan untuk
mencari jawaban mengapa korporasi harus memikul tanggung jawab sosial dan
4
lingkungan secara besar-besaran, pemanasan global, kemiskinan yang semakin
tentang laporan lingkungan atau kinerja sosialnya yang naik dari hanya 35 % di
tahun 1999. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perhatian yang cukup dan
perusahaan di dunia.
dan komersial telah memiliki kekuasaan yang lebih besar dari pada pemerintah.
5
Hal ini membuktikan bahwa perusahaan sekarang memegang kekuasaan politik
besar yang berasal dari kekuatan ekonomi mereka. Perusahaan kemudian harus
Bakan (2004) berargumen bahwa untuk regulasi yang efektif lebih banyak
yaitu dengan melihat jangka panjang hidup perusahaan berarti harus melihat
kelangsungan hidup jangka panjang dari lingkungan alam, masyarakat dan dunia.
tentang hal ini belum memberikan jawaban atas keterlibatan akuntansi dalam
masalah-masalah lingkungan dan sosial secara filosofi dan moral. Dewasa ini
perusahaan tidak lagi fokus hanya pada laba (profit oriented) melainkan juga pada
di mana perusahaan tidak lagi dihadapkan pada single bottom line, yaitu nilai
jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. Bottom lines lainnya
6
selain finansial adalah sosial dan lingkungan. Keberlanjutan perusahaan hanya
tempat dan waktu muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak
dan lingkungan bagi suatu perusahaan yang terbukti dengan telah dikeluarkannya
di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal ini semakin diperkuat dengan
7
daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, PP Nomor
Nomor 47 Tahun 2012 ini tidak menghalangi perseroan lainnya berperan serta
tanggung jawab sosial dan lingkungan telah dimuat dalam UU tersebut, namun
luas pengungkapan mengenai CSR sendiri belum diatur dan hanya beberapa
CSR tidak hanya berkaitan dengan sumber daya alam. Berdasarkan standar
bank dunia, terdapat beberapa komponen utama dalam aktivitas tanggung jawab
sosial yaitu perlindungan lingkungan, jaminan kerja, hak asasi manusia, interaksi
kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun
8
mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan
(Darwin, 2004 dalam Anggraini, 2006). Menurut Solihin (2009) dalam Mulyadi
memproduksi barang dan jasa kepada konsumen, tetapi perusahaan juga harus
CSR secara global mulai digunakan pada tahun 1970 dan kemudian
menjadi sebuah isu setelah diterbitkannya buku berjudul Cannibals With Forks:
The Triple Bottom Line in 21st Century Business oleh John Elkington pada tahun
Profit, People, dan Planet (3P). Konsep Triple Bottom Line menurut Mulyadi dan
tersebut.
9
organisasi (ACCA, 2004 dalam Anggraini, 2006). Sustainability report harus
menjadi dokumen strategik yang berlevel tinggi yang menempatkan isu, tantangan
dan sosial yang baik akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan harga
saham sehingga perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang
baik dapat meningkatkan persepsi investor yang tercermin dalam harga sahamnya.
pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin
10
juga meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan
akan meningkat.
bahan baku dan proses produksi yang terhindar dari munculnya permasalahan
dan air (Hadi, 2011). Pemerintah juga mulai memikirkan kebijakan ekonomi
Permasalahan sosial dan lingkungan merupakan faktor penting yang harus segera
nyata sekarang ini. Lingkungan dan isu-isu terkait telah banyak didiskusikan dan
11
terjadi di akhir 1980-an dan 1990-an yang sebagian besar disebabkan oleh
Sepertinya setiap orang fasih berbicara dan berdiskusi masalah lingkungan. Tidak
ketinggalan, isu ini telah menjadi perhatian para ahli pada berbagai disiplin. Tentu
mengambil peranan dalam isu-isu yang terkait dengan lingkungan, dan apakah
perannya.
dan lingkungan hidup yang berasal dari polusi udara, polusi air, pencemaran
lapisan ozon, serta pencemaran air laut; dan 3) Konservasi terhadap sumber daya
sampah dari kegiatan produksi perusahaan, penggunaan material hasil daur ulang,
dan sebagainya.
12
Preston (1977) dalam Anggraini (2006: 9) menyebutkan bahwa perusahaan
mahluk sosial dan lingkungannya, sehingga kemitraan menjadi hal yang penting
dan merupakan media untuk mewujudkan hal itu. Friedman (1962) dalam
13
Elkington (1997) dalam Triple Bottom Line (TBL) nya menyatakan bahwa
yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial. Perkembangan lain
terkait dengan isu lingkungan adalah diperkenalkannya triple bottom line report.
Laporan ini didesain untuk menunjukkan kinerja perusahaan dari tiga aspek,
yaitu:
memiliki tiga nilai dasar yang ditanam secara mendalam bagi perusahaan yaitu
14
merah pentingnya perhatian kepada aspek sosial lingkungan, tidak terkecuali oleh
para akuntan.
pada Global Reporting Initiatives (GRI 2000), yang menyajikan kinerja sosial
korporasi dalam tiga tema utama, yaitu (1) Economic, (2) Environmental, dan (3)
BAB IV PEMBAHASAN
CSR secara global mulai digunakan pada tahun 1970 dan kemudian
menjadi sebuah isu setelah diterbitkannya buku berjudul “Cannibals With Forks:
The Triple Bottom Line in 21st Century Business” oleh John Elkington pada tahun
profit, people, dan planet (3P). Konsep Triple Bottom Line menurut Mulyadi dan
berikut:
1) Profit
Profit merupakan unsur terpenting dan tujuan utama dari setiap kegiatan
15
perusahaan melalui pengurangan aktivitas yang tidak efisien, menghemat
2) People
lingkungan tersebut.
3) Planet
timbal balik bagi perusahaan. Manfaat yang didapat tersebut antara lain
16
seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat
lingkungannya.
persepsi investor terhadap perusahaan yang berkaitan dengan harga saham. Hal ini
stabilitas dan kemakmuran ekonomi jangka panjang hanya dapat dicapai jika
dilaporkan dan diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini diperkuat
tersebut lebih jauh lagi tidak menghalangi perseroan lainnya untuk berperan serta
dan aplikasi oleh akuntan untuk keahlian atau skils, teknik dan disiplin
17
sosial. Estes (1976) mengungkapkan bahwa kinerja sosial suatu perusahaan
terbagi atas:
kondisi kerja.
produk.
sebagai organisasi ekonomi paling penting pada periode ini. Tujuan utama dari
berskala nasional. Yang lebih sering terjadi adalah kendali tesebut ada ditangan
korporasi multinasional. Jika bisa dijadikan contoh kasus Lapindo, kasus Delco,
Ltd., kasus Freeport mungkin sudah memiliki level kendali seperti itu, demikian
18
pula perusahaan-perusahaan minyak asing yang kukunya sudah menancap dengan
sangat kuat di bumi pertiwi ini. Komentar Carey (1995) perlu diperhatikan:
pantai Mexico? Dari adanya fakta tersebut, tentu sangat masuk akal kalau muncul
himbauan atau bahkan tuntutan ke arah korporasi untuk lebih ramah dan lebih
sensitif terhadap alam. Dampak dari pengrusakan alam tersebut pasti akan
Dengan latar belakang seperti itu, korporasi sebagai major exploiter dari sumber-
19
legitimacy theory. Bakan (2004) tidak menyarankan untuk melarang bentuk bisnis
Sepertinya setiap orang fasih berbicara dan berdiskusi masalah lingkungan. Tidak
ketinggalan, isu ini telah menjadi perhatian para ahli pada berbagai disiplin. Tentu
akuntan mengambil peranan dalam isu-isu yang terkait dengan lingkungan?” Jika
terjadi di akhir 1980-an dan 1990-an yang sebagian besar disebabkan oleh
20
lingkungan dan sosial secara filosofis dan moral yang tidak pantas. Sebagai
contoh, apa nilai harus ditempatkan pada lingkungan tertentu, budaya dan
diukur dalam hal ekonomi. Akal sehat menunjukkan bahwa ini adalah tidak
pantas, dan ada bukti yang menunjukkan bahwa ini begitu-misalnya, degradasi
gangguan sosial, terorisme. Adalah penting untuk mengatasi masalah ini dan
dan komersial telah memiliki kekuasaan yang lebih besar dari pada pemerintah.
memegang kekuasaan politik besar yang berasal dari kekuatan ekonomi mereka.
masyarakat.
Bakan (2004) berargumen bahwa untuk regulasi yang efektif yang lebih
budaya tradisional.
21
Namun di sisi lain banyak juga perusahaan-perusahaan yang para
kelangsungan hidup jangka panjang dari lingkungan alam, masyarakat dan dunia.
tentang hal ini belum memberikan jawaban atas keterlibatan akuntansi dalam
Banyak argumen Bakan (2004) yang disajikan tidak bisa dibantah. Salah
satu argumennya, bagaimanapun, adalah untuk regulasi efektif yang lebih besar
kadang kontrol ini dilakukan oleh perusahaan nasional, paling sering itu adalah di
tangan perusahaan transnasional, yang dengan sifatnya sulit untuk mengatur atau
Di sisi lain, ada banyak perusahaan yang para eksekutif tampaknya sangat
peduli dengan keadaan dunia. Eksekutif yang tercerahkan melihat jangka panjang
22
bertindak lebih untuk kepentingan masyarakat sementara beberapa sinis mengejar
ekonomi. Di masa lalu, akuntan tidak peduli diri mereka sendiri dengan apapun
Namun, menentukan siapa pengguna yang telah menjadi lebih kompleks, seperti
1) Those who argue that accounting should steer well clear from
issues involving nature, ecology, and sustainability because it can
only lead to damaging beliefs in humanity;
2) Those who reduce nature, ecology, and sustainability to contingent
liabilities and impaired assets…that is doing exactly what the first
camp argues;
3) Those who after non-analytical professionally oriented managerial
solutions which tend to be rather trite;
4) Those who suggests that accountants and accounting may be able
to support the pursuit of SD but that how this could be done is
problematic.
Dalam pandangan Lamberton, keempat kubu tersebut memiliki
dan accounting dalam masalah lingkungan. Hal ini diperkuat dengan kenyataan
bagaimana pelaporan pada ranah ini harus dilakukan. Sementara ini, tempat yang
23
Perkembangan lain terkait dengan isu lingkungan adalah diperkenalkannya
triple bottom line report. Laporan ini didesain untuk menunjukkan kinerja
karena telah lebih dahulu dipakai sebagai nama untuk national income
24
accounting. Estes (1976) mengungkapkan bahwa kinerja sosial suatu perusahaan
terbagi atas :
kondisi kerja.
produk.
perhatian terhadap CSR reporting kembali menguat pada tahun 1990-an. Berbagai
Dua teori utama yang umumnya dipakai sebagai acuan adalah legitimacy theory
pada Global Reporting Initiatives (GRI 2000), yang menyajikan kinerja sosial
korporasi dalam tiga tema utama, yaitu (1) Economic, (2) Environmental, dan (3)
25
Penggunaan istilah sustainability menunjukkan implikasi yang lebih luas dari
lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam
report harus menjadi dokumen strategik yang berlevel tinggi yang menempatkan
dari isu-isu involing ekologi dan kelestarian alam karena hanya dapat
26
4) mereka yang menunjukkan bahwa akuntan dan akuntansi yang dapat
Gray juga telah mengidentifikasi tiga metode yang berbeda untuk akuntansi
keberlanjutan yaitu:
accounting)
tumbuh pengakuan bahwa bisnis memiliki peranan penting untuk bermain dalam
emisi rumah kaca. Selain itu berbagai pemangku kepentingan termasuk sektor
yang kuat terhadap kinerja lingkungan organisasi tersebut. Terlihat juga dalam
yang lebih besar. Survei menemukan bahwa 45 % atau sebanyak 250 perusahaan
rincian tentang laporan lingkungan atau kinerja sosialnya yang naik dari hanya 35
27
% di tahun 1999. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perhatian yang cukup dan
perusahaan di dunia.
1. Profil Laporan
Sustainability Reporting Guidelines (SRG) versi 3.1 (G3.1) dan Mining and Metal
Laporan ini dilengkapi dengan referensi silang indikator dari GRI SRG, dengan
dengan mengacu pada dokumen GRI dan ISO 26000 yang berjudul How to Use
GRI Guidelines in Conjuction with ISO 26000, dengan rujukan SRG G3.1 dan
2. Profil Perusahaan
28
ANTAM adalah perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan
dibentuk menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 1968. Pada
exempt entity. Tiga tahun kemudian, status tersebut ditingkatkan menjadi ASX
Semua wilayah operasi hanya berada di Indonesia dengan kantor pusat berada di
Jakarta. Untuk mengelola lahan konsesi pertambangan dan cadangan sumber daya
yang dimiliki, Perusahaan didukung unit bisnis pertambangan (UBP) dan Unit
ANTAM telah memiliki enam belas entitas anak yang bergerak di bidang
investasi dan perusahaan eksplorasi dan operator tambang. Dari enam belas entitas
anak yang dimiliki, ANTAM memiliki sembilan entitas anak dengan kepemilikan
langsung dan mayoritas, serta tujuh entitas anak dengan kepemilikan mayoritas
29
pelaksanaan optimalisasi pabrik dengan estimasi biaya lebih kecil dari anggaran
sebesar Rp187 miliar, yang sebagian besar didanai melalui penerbitan obligasi di
akhir tahun 2011. efisiensi dan tingkat keselamatan operasional pabrik. Optimasi
yang lebih baik, serta optimasi dinding tanur (furnace sidewall) dengan
menurunkan tingkat emisi pabrik FeNi II. Dengan optimasi pabrik FeNi II, target
produksi feronikel ANTAM di tahun 2012 tetap seperti rencana semula yakni
18.000 ton nikel dalam feronikel (TNi). Perubahan signifikan lainnya adalah
dengan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate
governance (GCG). Atas dasar inilah Dewan Komisaris melebur peran, fungsi dan
kami. Ini terbukti dengan pencapaian dalam perolehan laba periode berjalan
30
langsung akan mendatangkan manfaat bagi segenap pemangku kepentingan. Para
pajak dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang disetorkan Perusahaan.
insentif dalam imbal jasa pekerjaan yang mereka terima. Sementara untuk
development (comdev).
Rencana Penutupan Tambang (RPT). RPT akan menjadi panduan semua pihak
31
pemberitahuan terkait dengan akibat yang ditimbulkan dari penutupan tambang, di
mekanisme diatur dalam perjanjian kerja bersama (PKB) dan bersifat tidak
dahulu.
Keberadaan pekerja
didukung keberadaan pekerja. Mereka terdiri dari pegawai dan tenaga kerja alih
memiliki kebijakan untuk melibatkan tenaga kerja lokal atau putera daerah. Proses
perwakilan pegawai.
pemberian imbal jasa pekerjaan, berupa gaji pokok dan komponen lainnya seperti
32
setiap tahun dilakukan peninjauan atas kesepakatan mengenai besaran atas
dari hasil penilaian, perkembangan karier dan promosi jabatan seorang pegawai
juga ikut ditentukan dari kecakapan dan penguasaan pada bidang pekerjaan.
ANTAM tidak pernah menjadikan latar belakang Suku, Agama, Ras dan
dihadapi pegawai. Untuk itulah PKB yang disusun dan disepakati, mengatur pula
ketentuan mengenai hari kerja, waktu kerja, waktu istirahat dan kerja lembur.
33
Pencapaian selama tahun 2012 terkait pemenuhan kebutuhan pegawai
Komite bersama K3
Kerja (K3).
Kesehatan kerja
menyampaikan laporan secara tertulis kepada Dewan Komisaris atau melalui surat
34
menindaklanjuti setiap pelaporan yang dapat dipertanggungjawabkan
keabsahannya.
dalam proses produksi yang lebih sedikit menimbulkan limbah penghasil CO2.
Tindakan lain adalah dengan penanaman pohon yang dijalankan bersama dengan
pada program ‘Penanaman Satu Miliar Pohon’ yang diprakarsai oleh Pemerintah.
Pilihan pada teknologi juga menjadi upaya pengendalian emisi lain. ANTAM
pemanfaatan kembali dan daur ulang limbah yang dilakukan oleh masing-masing
unit bisnis.
emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui inisiatif Reducing Emission from
kadar emisi GRK di unit bisnis-unit bisnis yang ada. Pada tahun 2012, Perusahaan
35
Penanaman pohon
GRK adalah dengan melakukan penanaman pohon. Kegiatan ini terangkai dalam
upaya Perusahaan bersama pihak lain dalam mendukung gerakan penanaman satu
miliar pohon yang digalang pemerintah. Kegiatan penanaman pohon juga menjadi
salah satu cara Perusahaan untuk melakukan rehabilitasi lahan, baik di lokasi
dinyatakan kritis.
Selain itu untuk beberapa jenis kendaraan, terutama yang mengangkut produk,
Dinas Perhubungan setempat. Secara umum, kondisi emisi gas buang dari unit
Namun demikian, jika ditemukan unit kendaraan yang emisi gas buangnya
melebihi ambang batas baku mutu, maka akan dilakukan perawatan di bengkel
Tenggara pada 12 April 2012, setelah dilakukan optimasi pabrik sejak bulan
36
Januari 2012. Setelah dilakukan switch on pabrik, beban listrik akan ditingkatkan
secara bertahap hingga pengoperasian beban penuh pada bulan Mei 2012.
Salah satu sumber emisi GRK adalah pemakaian energi. Seiring dengan
penghematan.
Lingkungan
37
pertambangan dan pemanfaatan sumber daya alam. Dengan demikian material
Kegiatan ANTAM juga diupayakan dapat tetap menjaga sumber daya alam
lainnya agar tidak dieksploitasi tanpa kendali. Untuk itulah ANTAM senantiasa
hingga akhir periode pelaporan, ANTAM tidak menghadapi reaksi penolakan atas
kegiatan operasi yang dijalankan, termasuk tidak ada denda terkait lingkungan.
dengan kondisi kandungan unsur hara (top soil) terbatas. Kegiatan dilakukan
Salah satu aspek penting dari upaya pelestarian lingkungan adalah tetap
yangbe rsifat asli (endemik) suatu daerah. Secara berkala, ANTAM melakukan
38
tumbuhan, yang memiliki nilai keanekaragaman hayati tinggi. Selain melakukan
dan pelepasliaran hewan langka. Salah satunya adalah Elang Ular Bido (Spilornis
tinggi yang ditemukan di area operasi tidak hanya sebatas pada hewan dilindungi.
yang dilakukan ANTAM baru sebatas melakukan dokumentasi termasuk letak dari
yang dilakukan antara lain dengan melakukan reklamasi pada lahan yang
yakni:
Lingkungan (RPL) yang meliputi pengelolaan dan pemantauan air, udara serta
39
kestabilan tanah. Kegiatan ini sesuai dengan peraturan lingkungan yang berlaku
3) Melaksanakan metode penambangan dengan teknik cut and fill atau gali dan
isi. Rongga stope (lombong) akibat penggalian material tambang diisi kembali
subsidence).
(waste rock) dan tailing, air tambang dan sedimen; pengendalian erosi dan
freon dalam alat pendingin udara dengan jenis yang bebas CFC. Emisi gas lain,
seperti NOx, SOx maupun partikulat yang keluar dari cerobong asap juga
dipantau secara ketat. Tujuannya untuk memastikan kadarnya sesuai dengan baku
40
juga dilakukan di UBPN Sultra menggunakan piranti Gas Cleaning Technology
(GCT) di pabrik feronikel yang ada. Begitu juga di UBPP LM, dilakukan
Konsumen
Kebijakan dan tindakan untuk meningkatkan pelayanan prima pada
informasi produk, dan membuka pusat layanan keluhan untuk ditindak lanjuti.
untuk produk nikel 91.27%, sedangkan untuk pelanggan emas sebesar 79.26%.
8. Visi, Misi, dan Budaya Kerja Perusahaan dan Sosialisasinya pada
Karyawan
Misi:
1) Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk
lingkungan hidup.
3) Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif.
41
4) Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis
ekonomi.
9. Upaya Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Sekitar / Community
Development
Program kemitraan
pemberdayaan pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Penguatan ekonomi lokal
pinjaman modal bergulir kepada pelaku UMK. Penyaluran pinjaman modal dapat
dikelola sendiri oleh ANTAM maupun bekerja sama dengan pihak lain. Dana
42
berasal dari 1,5% penyisihan laba bersih ANTAM tahun buku 2012, sebesar
Bina lingkungan
ANTAM tahun buku 2011, yakni sebesar total anggaran Rp48,197 miliar.
Bantuan untuk tahun 2012 diberikan bagi korban bencana alam lokal yang terjadi
di sekitar wilayah operasi ANTAM, seperti longsor di Cikotok dan bencana angin
Bantuan pendidikan
43
Bantuan sarana dan prasarana umum bertujuan untuk meningkatkan
Banten dan Tayan, disediakan sarana air bersih seperti tempat penampungan air
operasi. Bantuan sarana ibadah yang diberikan berupa perbaikan sarana fisik dan
penambahan fasilitas ibadah. Jumlah rumah ibadah yang dibantu selama tahun
Community development
mempertimbangkan potensi yang ada. Salah satu program comdev yang berhasil
44
comdev, dalam bentuk dana comdev selama tahun 2012 mencapai Rp151,65
miliar. Jumlah ini turun dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp159,77 miliar.
anak berkebutuhan khusus telah memasuki tahun kedua dari 3 tahun yang
walaupun kerjasama ini berakhir pada tahun ketiga. Beberapa program lain yang
45
4) Lokasi pascatambang di Wawo, Provinsi Sulawesi Tenggara
governance atau GCG). Struktur badan tata kelola Perusahaan mengacu pada
terdiri atas:
Perusahaan.
Perusahaan.
Dewan Komisaris
Dalam RUPS Tahunan 2012, telah diangkat dan ditetapkan komisaris baru.
aspek keberlanjutan, meliputi aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Komite yang
Daya Manusia (NRPSDM); serta Komite GCG. Secara berkala Dewan Komisaris
46
Penyelenggaraan rapat menjadi mekanisme Dewan Komisaris untuk mengevaluasi
kinerja mereka dalam mengawasi kinerja Direksi dan pelaksanaan tata kelola
Perusahaan.
Direksi
penetapan Direksi baru. Direksi secara berkala melakukan rapat, baik internal
mekanisme bagi Direksi untuk mengevaluasi kinerja mereka dalam mengelola dan
penyelenggaraan RUPS.
Komisaris dan telah ditetapkan dalam RUPS. Evaluasi kinerja Direksi terkait
bisnis dan etika kerja pegawai. Standar Etika ANTAM menjelaskan berbagai hal
47
Sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan, ANTAM juga
berwenang, termasuk yang terkait dengan kebijakan publik. Salah satu kegiatan
ini adalah rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR pada bulan Maret 2012.
Rapat ini membahas penerapan aturan pelarangan ekspor bijih atau mineral dalam
bentuk mentah.
lingkungan unit bisnis dan Kantor Pusat. Mekanisme ini dijalankan oleh Internal
Audit Division. Untuk tahun 2012, hasil yang didapat adalah rata-rata Baik.
karyawan terhadap segala hal yang berkaitan dengan antikorupsi. Hal itu
hubungan kerja.
48
Penyatuan komite GCG
pembatasan jumlah Komite dan anggota Komite sebagai organ pendukung Dewan
Komite GCG dan Komite CSR-LPT menjadi Komite GCG, sesuai dengan
Keputusan Dewan Komisaris No. 15/DK/ SK /VII /2012 tanggal 26 Juli 2012.
Tugas dan fungsi yang melekat pada Komite CSR-LPT kini dilebur ke dalam
tugas dan fungsi Komite GCG , sehingga Komite tersebut cakupan kerjanya
utamanya meliputi 3 dari 7 subjek inti CSR Arus Utama menurut ISO 26000,
tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan pada tahun 2012, yang
49
1) Perlunya pengesahan laporan keberlanjutan dan PKBL oleh Komite GCG.
V.1 Simpulan
pada Global Reporting Initiatives (GRI 2000), yang menyajikan kinerja sosial
korporasi dalam tiga tema utama, yaitu (1) Economic, (2) Environmental, dan (3)
Social sudah lebih semarak. Perubahan penting yang dilakukan dalam GRI adalah
perusahaan dan masyarakat bersatu yaitu dengan melihat jangka panjang hidup
50
environmental accounting belum memandatkan bagaimana pelaporan pada ranah
ini harus dilakukan. Sementara, tempat yang disediakan bagi pelaporan isu-isu
ANTAM yang telah melakukannya dan penulis telah meriviu laporan Corporate
V.2 Saran
sustainability report.
DAFTAR PUSTAKA
51
Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26
Agustus 2006.
Elkington, J., 1997. Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st entury
Business. Capstone Publishing, Oxford, UK.
G3.1 Guidelines https://www.globalreporting.org/reporting/G3andG3-1/g3-1-
guidelines/Pages/default.aspx (diakses 12 Maret 2014).
Gray, R. Javad, M. Power, David M, and Sinclair C. Donald. 2001. “Social And
Environmental Diclosure, And Corporate Characteristic: A Research Note And
Extension”. Journal of Business Finance and Accounting, Vol 28 No 3 pp 327-
356.
Hadi, Nor. (2011). Corporate Social Responsibility.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jensen, M and Meckling. 1976. The Agency Theory of The Firm: Managerial
Behaviour Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economic
Vol 3 no 4.
Lindrianasari. 2007. Hubungan antara Kinerja Lingkungan dan Kualitas
Pengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan di Indonesia.
JAAI Vol 11 No. 2.
Mulyadi, M.S dan Anwar, Yunita. 2010. Impact of Corporate Social
Responsibility Toward Firm Value and Profitability. The Business Review,
Cambridge Vol 19 No 2 Summer 2012.
Nurlela dan Islahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel
Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ). Simposium
Nasional Akuntansi XI Pontianak2008
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 Tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
Retno, R.D dan Priantinah, Denies. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance
dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI periode 2007-2010).
Jurnal Nominal Vol I No 1 Tahun 2012.
Rouf, M.A. 2011. The Corporate Social responsibility Disclosure: A Study of
Listed Companies in Bangladesh. Business and Economics Research Journal
Volume 2 Number 3 2011 pp. 19-32.
Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan
Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Simposiun Nasional
Akuntansi XIII. Purwokerto.
Tija, O dan Setiawati, L. 2012. “Effect of CSR Disclosure to Value of the Firm:
Study for Banking Industry in Indonesia”. World Journal of Social Sciences Vol 2
No 6 September 2012 issue pp 169-178.
52
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas.
BAB VI PEMBIAYAAN
No Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4
53
1. Penyusunan Proposal X
2. Pengumpulan Data Awal (I) X
3. Pengumpulan Data (II) X x
4. Pengolahan Data x
5. Penulisan Draf Laporan X
6. Laporan Akhir X
6. Agama : Hindu
54
Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi Luas I Made
Pengungkapan PS Volume 02 Karya
Juara - Jurnal
Corporate Social Akuntansi ; 2088 - Nomor 1 ; Utama ;
2 Riset
Responsibility (Study FE UNMAS 3382 Februari Pande Putu
Akuntansi
Pada Perusahaan Non DPS 2012 Febri
Keuangan di Bursa Kurniawati
Efek Indonesia)
I Made
Analisis CAMELS:
Jurnal Bisnis Karya
Penilaian Tingkat Politeknik Volume 8,
dan 0216 - Utama ;
3 Kesehatan Bank yang Negeri Bali, No: 2, Juli
Kewirausaha 9843 Komang
Terdaftar di Bursa Efek Jimbaran 2012
an Ayu Maha
Indonesia
Dewi
Proceeding
Inscriptions as medium Universidad IGAN
the 7th
of recording and Pablo de Budiasih; I
Accounting
5 reporting accounting Olavide; Made
History
practices in reign of Universidad Karya
International
King Udayana in Bali de Sevilla Utama
Conference
Edisi 25;
Investasi Ekonomi ISSN: I Made
Media Tahun
6 (Perspektif Pendidikan FEB UNUD 1410 - Karya
Ekonomika XXV ;
Tinggi) 7092 Utama
2013
55
Pengaruh Rasio
I Nengah
CAMEL dan
E-Jurnal Dwi Riska
Pengungkapan ISSN: Edisi 3.3
Akuntansi Apriliana; I
7 Sukarela Pada Tingkat FEB UNUD 2302- (2013):
Universitas Made
Kepercayaan Nasabah 8556 179-197
Udayana Karya
LPD di Kabupaten
Utama
Klungkung
Pengaruh
Profesionalisme,
Ni Made
Pengetahuan
E-Jurnal Ayu
Mendeteksi ISSN: Edisi 5. 1
Akuntansi Lestari; I
8 Kekeliruan, FEB UNUD 2302- (2013): 112
Universitas Made
Pengalaman, Etika 8556 - 129
Udayana Karya
Profesi Pada
Utama
Pertimbangan Tingkat
Materialitas
Pengaruh Indikator
Amalia
Good Corporate
E-Jurnal Ramdhanin
Governance dan ISSN: Volume 3
Akuntansi gsih; I
9 Profitabilitas pada FEB UNUD 2302- No: 3 Juni
Universitas Made
Pengungkapan 8556 2013
Udayana Karya
Corporate Social
Utama
Responsibility
Riwayat Pendidikan:
1. Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya Malang Lulus tahun 1987
2. Master (S2) bidang Akuntansi pada Program Pasca Sarjana Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta Lulus tahun 1995
Riwayat Pekerjaan:
56
1. Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana sejak tahun
1988 sampai sekarang
2. Partner pada Kantor Akuntan Publik Drs. Ketut Muliartha RM dan Rekan
sejak tahun 1992 sampai tahun 2012
3. Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana periode
1999 – 2003
4. Head Project Technological and Profesional Skill Sector Development
Project (TPSDP) Program Study of Accounting Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana tahun 2003 - 2007
5. Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana periode
2004 – 2008
6. Ketua Pengelola Program S2 Kekhususan Akuntansi Pemerintahan /
Pengawasan Keuangan Negara Universitas Udayana tahun 2007 sampai
tahun 2010
7. Ketua Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana September 2008 sampai tahun 2012
57
Nama lengkap : Drs. I Wayan Putra, M.Si
NIP : 19520626 198003 1 006
Status Dosen : Dosen Biasa Negeri
Tempat/Tanggal Lahir : Singaraja/26 Juni 1952
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jabatan Akademik : Lektor
Pangkat/Golongan : Penata/IIIc
Bidang Keahlian : Akuntansi Keuangan
Kantor/Unit Kerja : FEB UNUD
Alamat Kantor : Jl PB Sudirman Denpasar
Alamat Rumah : Jl Karya Makmur Gg. Perintis No. 13 Denpasar
Pendidikan :
No Jenjang Perguruan Tahun Lulus Bidang Studi
Pendidikan Tinggi
1 S1 FE UNUD 1980 Akuntansi
2 S2 FE UNUD 2011 Akuntansi
Pengalaman Riset:
No Judul Riset Tahun
1 Konstruksi Praktik Akuntansi Pertanian Pada Era Raja 2013
Udayana di Bali: Pendekatan Etnoarkeologi
LAMPIRAN 2
58
SURAT PERNYATAAN PERSONALIA PENELITIAN
(Drs. I Ketut Suryanawa, M.Si, Ak) (I Made Karya Utama, S.E., M.Com., Ak)
59