DISUSUN OLEH :
PRODI AKUNTANSI
2022/2023
REVIEW ARTIKEL 1
Judul artikel :
Author/Penulis :
Masalah Penelitian/Gap :
Banyaknya kasus sosial dan lingkungan yang terjadi seperti eksploitasi Sumber daya
alam yang berlebihan, keamanan dan kualitas produk, meningkatnya polusi dan limbah,
penyalahgunaan investasi, dan lain-lain menyebabkan banyaknya perhatian pada
penerapan CSR. Berdasarkan paparan sebelumnya, maka dirumuskan masalah yaitu
apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris berpengaruh
positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan?
Penelitian ini dikaitkan dengan teori agensi. Sesuai dengan teori agensi maka
perusahaan besar mempunyai biaya agensi yang besar yang disusul dengan menyatakan
informasi lebih banyak pula. Manajemen yang memiliki tingkat leverage tinggi akan
meminimalisir pengungkapan CSR yang dibuat perusahaan tersebut untuk mengalihkan
perhatian debtholder(Triyanto, 2010).
Metode Riset :
Data penelitian ini didapat dengan melakukan observasi non participant dan data
tersebut disaring dengan beberapa kriteria agar menjadi sampel. Analisis statistik
deskriptif merupakan pengujian pertama yang dilakukan untuk memberikan gambaran
atau deskripsi suatu data. Selanjutnya, pengujian asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi. Berikutnya, analisis regresi
berganda.
Hasil Penelitian :
Pengujian ini memiliki hasil profitabilitas dan ukuran dewan komisaris dinyatakan
berpengaruh positif terhadap CSR. Uji yang dilakukan juga menyatakan adanya variabel
yang tidak berpengaruh yaitu ukuran perusahaan yang dikarenakan seluruh perusahaan
yang diteliti baik perusahaan dengan total aset yang besar maupun kecil sama-sama
mengungkapkan CSR. Leverage juga tidak berpengaruh terhadap CSR diindikasikan
karena manajemen lebih mengoptimalkan laba agar tidak menjadi perhatian debtholders.
Implikasi :
Limitasi :
REVIEW ARTIKEL II
Judul Artikel :
“Eksplorasi Dimensi Spiritual Dalam Praktik Pelaporan Akuntansi Sosial Dan Lingkungan
Di Bali”
Penulis :
Masalah Penelitian :
Perkembangan pelaksanaan CSR di industri pariwisata di Bali tidak disertai dengan
penyusunan pedoman pelaporan aktivitas tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut.
Hingga saat ini pelaporan aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan pariwisata masih
belum sistematis dan belum menyentuh aspek CSR secara komprehensif. Oleh karenanya,
diperlukan studi yang mendalam untuk bisa mengidentifikasi area-area yang perlu untuk
diungkapkan dalam laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yang
bergerak di bidang industri pariwisata di Bali.
Metode Penelitian :
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sesuai model akuntunsai social dan
lingkungan untuk Indonesia perusahaan harus terdiri dari empat dimensi: ekonomi,
lingkungan, social dan spiritual. Diantara dimensi tersebut, implementasi dimensi spiritual
dalam kehidupan social dan akuntansi lingkungan menghadapi tantangan tersebut.
Tri Hita Karana berfokus pada pengungkapan informasi mengenai dampak organisasi
terhadap alam. Sementara itu, dimensi spiritual dalam SEA Tri Hita Karana mencakup
sejumlah komponen pelaporan, yaitu donasi dalam konteks kerohanian; spiritualitas di
tempat kerja; serta kehidupan beragama dan pluralism di masyarakat.
Judul artikel :
Paham Modernisasi Terhadap Asumsi Teoritis Individualisme Dalam Akuntansi Sosial
Author/Penulis :
Sitti Zulaeha, Dr. Alimuddin, Dr. Abdul Hamid Habbe, Prof. Dr. Mediaty
Masalah Penelitian/Gap :
masalah dalam artikel ini adalah apakah ada paham modernisasiterhadap asumsi teoritis
individualisme dalam akuntansi sosial.
TeoriAkuntansi
Teori Pengembangan
Teori Modernisasi
Teori Ketergantungan
Teori Sistem Dunia
Metode Riset :
Hasil Penelitian :
Akuntansi jauh lebih dari sekadar metodologi, angka, dan laporan keuangan.
Berpegang pada aturan dan standar dasar untuk mempertahankan tujuan profesi, tetapi juga
dibentuk oleh berbagai kekuatan internal dan eksternal. Praktik akuntansi sebenarnya
menandakan dan melambangkan budaya di mana ia dilakukan. Budaya adalah konsep
yang telah dipelajari, diteliti dan dibahas selama ribuan tahun.Ini memengaruhi setiap aspek
masyarakat, jauh melampaui apa yang umumnya dikenal.
Hasil penting dari studi Hofestede (1984) adalah pemahaman tentang budaya diri. Dia
mendefinisikan budaya sebagai “pemrograman kolektifpikiran yang mana membedakan
anggota dari satu kelompok atau masyarakat dari yang lain ”(hlm. 82). Sebuah budaya
kelompok itulah yang membuatnya unik itu adalah faktor yang memisahkan mereka dari
grup lain. Ini adalah kode perilaku bawah sadar yang ditemukan dalam segala hal mulai
dari sebuah kelompok kecil yang terdiri dari dua hingga seluruh populasi etnis. Budaya bisa
dilalui oleh generasi, kebangsaan atau aturan tertulis.Ini memengaruhi norma, nilai, dan
interaksi di dalam dan di seluruh sistem sosial dan membentuk pandangan dunia individu,
cara di mana segala sesuatu dalam hidup terlihat -benar atau salah, serta indah atau jelek.
Implikasi :
Sehingga dapat dikatakan bahwa ada saja paham individualisme dalam akuntansi sosial.
Karena adanya kebudayaan sekelompok orang yang menganggap dirinya hanya
individualisme dan tidak colektivisme.
Limitasi :
Diharapkan dapat lebih menyempurnakan penelitian ini dengan menambahkan teori-teori lain
yang relevan.