Anda di halaman 1dari 36

TUGAS AKHIR MODUL 5 PPG 2019

CATARINA DYAH P._MATEMATIKA KELAS A


MODUL: STRATEGI PEMBELAJARAN
Setelah Saudara mendalami materi mata kegiatan: model-model pembelajaran, media
pembelajaran, pengembangan bahan ajar, dan terakhir perencanaan pembelajaran,
kemampuan memahami kompetensi pedagogik hampir purna. Untuk mengukur tingkat
kepurnaan tersebut, kerjakan tugas-tugas berikut:
1. Menyusun perangkat pembelajaran mata pelajaran yang Saudara ampu untuk semua
kompetensi dasar. Adapun perangkat pembelajaran yang dimaksud terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengktifkan peserta didik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAK PENABUR Kota Wisata


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Topik : Program Linear
Alokasi Waktu : 6 JP

A. Kompetensi Inti
1. Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya
2. Menghayatidanmengamalkan perilakujujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),santun, responsifdan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam sertadalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsadalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan,dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunyatentangilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humanioradengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan
peradaban terkaitpenyebab fenomenadan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural padabidangkajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnyauntuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyajidalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan
pengembangan dari yangdipelajarinyadi sekolah secaramandiri, bertindak secara efektif
dankreatif,serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar Indikator PKBN2K
Kompetensi (IPK)
3.2 Menjelaskan program 3.2.1 Mengidentifikasi Ketaatan
linear dua variabel dan fakta pada program Tepat waktu
metode penyelesaiannya linear dua variabel
Taat pada peraturan
dengan menggunakan dan metode
masalah kontekstual. penyelesaian masalah
kontekstual.
3.2.2 Menjelaskan program
linear dua variabel dan
metode
penyelesaiannya
dengan menggunakan
masalah kontekstual.
4.2.1 Membuat rancangan
untuk menjelaskan
pengertian sistem
persamaan dan
pertidaksamaan linier
dua variabel dan
penerapannya dalam
pemecahan masalah Ketekunan
4.2. Menyelesaikan masalah program linear dengan
kontekstual yang berkaitan Mengerjakan tugas secara
lisan, tulisan, dan
dengan program linear dua terus menerus walau
variabel bagan pengertian
sistem persamaan dan banyak rintangan
pertidaksamaan linier
dua variabel dan
penerapannya dalam
pemecahan masalah
program linear dengan
lisan, tulisan, dan
bagan.

C. Tujuan pembelajaran
Setelah proses pembelajaran siswa dapat:
1. Memahami bentuk persamaan dan pertidaksamaan linear dua variabel.
2. Menentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
3. Menentukan fungsi optimum dan fungsi kendala yang terdapat dalam sistem
pertidaksamaan linear dua variabel.
4. Memahami bentuk sistem pertidaksamaan linear dua variable yang terdapat dalam
masalah kontesktual.
5. Menyelesaikan setiap masalah kontekstual dengan menggunakan model matematika
dalam program linear.
6. Memahami penentuan nilai optimum dengan menggunakan model matematika dalam
program linear
D. Materi Pembelajaran
Fakta
 Kendala/Keterbatasan (Constraint)
 Optimum (maksimum atau minimum)
 Daerah Layak
 Daerah Jawab
 Daerah Penyelesaian
 Garis Selidik
 Titik Optimum

Konsep
 Sistem Persamaan Linier dengan dua Variabel
Bentuk umum : ax + by = c atau y = mx + q, dimana a,b, c, m dan q anggota Real
Metoda menyelesaikan sistem persamaan linier dengan dua variabel :

 Metoda grafik

 Metoda substitusi
Penyelesaian sistem persamaan linier dengan metoda substitusi, dilakukan dengan
cara “mengganti” salah satu variabel ke dalam variabel yang lain.
 Metoda eliminasi
Penyelesaian sistem persamaan linier dengan metoda eliminasi, dilakukan dengan
cara “menghilangkan” salah satu variabel sehingga diperoleh nilai variabel yang
lain.
 Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel
Himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier berupa daerah yang digambar pada
grafik cartesius.
Prinsip
 Fungsi Tujuan dan Kendala dalam Program Linier
Model matematika merupakan sistem persamaan atau pertidaksamaan linier yang
diambil dari suatu soal cerita
Fungsi objektif adalah fungsi yang dipakai untuk menentukan nilai optimum
(maksimum atau minimum)
 Nilai Optimum Suatu Fungsi Objektif
Nilai optimum suatu fungsi objektif / fungsi sasaran dapat ditentukan dengan dua cara,
yaitu :
(1) Menggunakan titik uji
(2) Menggunakan garis selidik

Prosedur
 Penerapan Sistem Persamaan Linier
Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan secara
matematis melalui sistem persamaan linier
Langkah-langkah penyelesaian :
 Menetapkan objek-objek yang akan dijadikan variable
 Mencari hubungan antar variabel dalam bentuk sistem persamaan linier
 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier
 Menafsirkan Nilai Optimum dalam Program Linier
Langkah langkah menyelesaikan program linier
(1) Menyusun model matematika
(2) Melukis grafik daerah penyelesaian
(3) Menentukan titik uji, yaitu titik potong dua garis atau pada daerah penyelesaian
(4) Menentukan nilai optimum

E. Metode Pembelajaran :
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode : Penugasan, ceramah, tanya-jawab dan diskusi kelompok
F. Alat/Media/Sumber Belajar
1. Alat/bahan : Buku milimeter blok, alat tulis, Papan Tulis/White Board,
penggaris kayu, LKS.
2. Media : MPI (Media Presentasi Interaktif)
3. Sumber belajar :
a. Buku siswa : PKS Matematika Wajib kelas XI SMA/MA, karangan Wilson
Simangunsong, Penerbit Gematama.
b. Buku guru :
PKS Matematika Wajib kelas XI SMA/MA, karangan Wilson Simangunsong,
Penerbit Gematama.
Seribu Pena Matematika kelas XI SMA/MA, karangan Husein Tampomas,
Penenrbit Erlangga.
c. Internet.

G. Kegiatan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)


Pertemuan I

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.1.1 Menjelaskan pertidaksamaan linier 2 variabel
3.1.2 Menggambarkan sistem pertidaksamaan linier 2 variabel

No Langkah Waktu
Pembelajaran (menit)
1 Pendahuluan a. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 10’
(implementasi PPK nilai religius).
b. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (implementasi PPK nilai disiplin).
c. Apersepsi: Guru memberikan permasalahan berupa
soal cerita berkaitan dengan masalah sehari-hari
d. Memotivasi:
Guru menyampaikan manfaat belajar materi program
linier.
e. Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi
indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Sintak Model pembelajaran
Stimulation (Pemberian Stimulus) 70’
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati dan
menganalisismasalah yang diberikan di awal
(Literasi)
Problem Satatement (Identifikasi Masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
hasil pengamatan (Critical Thinking), atau Guru
memotivasi dengan pertanyaan
Data Collecting (Mengumpulkan Data)
 Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang penyelesaian
masalah program linier. (Literasi)
Data Processing (Mengolah Data)
 Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan:
beberapa soal tentang SPtLDV (Kolaborasi)
Verification (Menguji Hasil)
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
(Komunikasi)
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Generalization (Menyimpulkan)
 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
SPtLDV.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 10’
menyimpulkan kembali tentang SPtLDV.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini,
dan memberikan penghargaan kepada peserta didik
atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Tindak lanjut: Penugasan
 Rencana pembelajaran selanjutnya: latihan soal

Pertemuan II

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.1.3 Menjelaskan model matematika
3.1.4 Menentukan nilai optimum fungsi tujuan

No Langkah Waktu
Pembelajaran (menit)
1 Pendahuluan a. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 10’
(implementasi PPK nilai religius).
b. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (implementasi PPK nilai disiplin).
c. Apersepsi: Guru memberikan permasalahan berupa
soal cerita berkaitan dengan masalah sehari-hari
d. Memotivasi:
Guru menyampaikan manfaat belajar materi program
linier.
e. Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi
indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Sintak Model pembelajaran
Stimulation (Pemberian Stimulus) 70’
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati dan
menganalisismasalah yang diberikan di
awal(Literasi)
Problem Satatement (Identifikasi Masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
hasil pengamatan (Critical Thinking), atau Guru
memotivasi dengan pertanyaan
Data Collecting (Mengumpulkan Data)
 Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang penyelesaian
masalah program linier. (Literasi)
Data Processing (Mengolah Data)
 Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan:
beberapa soal tentang model matematika dan nilai
optimum. (Kolaborasi)
Verification (Menguji Hasil)
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
(Komunikasi)
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Generalization (Menyimpulkan)
 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
model matematika, dan nilai optimum.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 10’
menyimpulkan kembali tentang model matematika,
dan nilai optimum.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini,
dan memberikan penghargaan kepada peserta didik
atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Tindak lanjut: Penugasan
 Rencana pembelajaran selanjutnya: latihan soal
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep. (Komunikasi)

Pertemuan III

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.1.5 Menyelesaikan setiap masalah kontekstual dengan menggunakan model
matematika dalam program linear.
3.1.6 Memahami penentuan nilai optimum dengan menggunakan model matematika
dalam program linear

No Langkah Waktu
Pembelajaran (menit)
1 Pendahuluan a. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 10’
(implementasi PPK nilai religius).
b. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (implementasi PPK nilai disiplin).
c. Apersepsi: Guru memberikan permasalahan berupa
soal cerita berkaitan dengan masalah sehari-hari
d. Memotivasi:
Guru menyampaikan manfaat belajar materi program
linier.
e. Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi
indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Sintak Model pembelajaran
Stimulation (Pemberian Stimulus) 70’
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati dan
menganalisismasalah yang diberikan di awal
(Literasi)
Problem Satatement (Identifikasi Masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
hasil pengamatan (Critical Thinking), atau Guru
memotivasi dengan pertanyaan
Data Collecting (Mengumpulkan Data)
 Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang penyelesaian
masalah program linier. (Literasi)
Data Processing (Mengolah Data)
 Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan:
beberapa soal tentang permasalahan program linier.
(Kolaborasi)
Verification (Menguji Hasil)
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
permasalahan program linier.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 10’
menyimpulkan kembali tentang SPtLDV, model
matematika, nilai optimum dan permasalahan
program linier.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini,
dan memberikan penghargaan kepada peserta didik
atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Tindak lanjut: Penugasan
 Rencana pembelajaran selanjutnya: latihan soal

H. Teknik penilaian
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai Penilaian
Penilaian
1. Pengetahuan
a. Ketepatan menjawab soal pada saat penilaian
harian.
Indikator:
- Menganalisis dan menyimpulkan Penilaian 45 menit
konsepsistem persamaan dan harian
pertidaksamaan linier dua variabel.
- Menerapkan sistem persamaan dan
pertidaksamaan linier dua variabel dalam
pemecahan masalah nyata.
2. Keterampilan
a. Ketepatan waktu.
Indikator: Mengumpulkan tugas tepat waktu.
b. Kelengkapan. Pada saat
Indikator: Mengerjakan semua tugas yang Penugasan proses
diberikan. pembelajaran
c. Kerapihan.
Indikator: Tugas tersusun dengan baik, rapih
dan tidak berantakan.

Mengetahui, Bogor, Juli 2018


Kepala SMAK PENABUR Kota Wisata Guru Mata Pelajaran

Yanner, S.Psi., M.Pd. Catarina Dyah P., M.Pd.


b. Bahan Ajar yang relevan
PROGRAM LINEAR

A. Pengertian Program Linear


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan prinsip-prinsip pada program linear
yang tanpa didasari seperti pada proyek bangunan perumahan, pemakaian tanah untuk lahan
parkir, pemakaian obar dari dokter untuk pasiennya dan lain-lain. Seringkali pada aplikasi
program linear itu dijumpai perkataan “terbesar” ataupun juga “terkecil” dari batasan-batasan
yang ada pada program linear. Penyelesaian program linear pada pertidaksamaan linear secara
grafik dapat berupa daerah tertutup yang merupakan syarat maksimum fungsi objektif dan
daerah terbuka yang merupakan syarat minimum fungsi objektif.
Program linear merupakan bagian dari matematika terapan (operational research) yang terdiri
atas persamaan-persamaan atau pertidaksamaan-pertidaksamaan linear.
Permasalahan program linear adalah permasalahan untuk menentukan besarnya masing-
masing nilai variabel yang mengoptimumkan (maksimum atau minimum) nilai fungsi objektif
dengan memperhatikan pembatasan-pembatasannya. Permasalahan program linear secara umum
dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Permasalahan Program Linear Maksimisasi


Fungsi objektif maksimum : 𝑧 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦
Pembatasan (syarat-syarat) : 𝑐𝑖 𝑥 + 𝑑𝑖 𝑦 ≤ 𝑒𝑖 , 𝑖 = 1, 2, … . , 3, 𝑛. 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0.
Dicari : x dan y
Keterangan :
 Ada dua macam barang yang akan di produksi, dengan banyaknya masing-masing
adalah x dan y.
 a dan b masing-masing menyatakan harga per satuan barang x dan y.
 𝑐𝑖 dan 𝑑𝑖 adalah banyaknya bahan mentah ke-i yang digunakan untuk memproduksi
barang x dan y.
 𝑒𝑖 adalah jumlah bahan mentah ke-i.
2. Permasalahan Program Linear Minimisasi

Fungsi Objektif Minimum : 𝑧 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦


Pembatasan (syarat-syarat) : 𝑐𝑖 𝑥 + 𝑑𝑖 𝑦 ≥ 𝑒𝑖 , 𝑖 = 1, 2, … . , 𝑛. 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0.
Keterangan :
 Ada dua macam barang yang akan di produksi, dengan banyaknya masing-masing
adalah x dan y.
 a dan b menyatakan besarnya ongkos per satuan barang x dan y.
 𝑐𝑖 dan 𝑑𝑖 adalah banyaknya orang ke-i yang dipekerjakan untuk memproduksi barang
x dan y.
 𝑒𝑖 adalah jumlah biaya ke-i yang dikeluarkan.

Catatan :

 Maksimisasi adalah suatu proses memaksimumkan fungsi objektif.


 Minimisasi adalah suatu proses meminimumkan fungsi objektif.
 Kedua permasalahan program linear (A.1 dan A.2) sering disebut model matematika.

B. Menentukan Daerah Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear Dua


Variabel
Untuk menentukan daerah penyelesaian SPLDV maka perlu diingat lambang-lambang
SPLDV seperti berikut :
 Lambang “≥” berarti lebih dari sama dengan, daerahnya adalah positif (+).
 Lambang “≤” berarti kurang dari sama dengan, daerahnya adalah negatif (−).
Cara membuat pertidaksamaan
1.
1.

Garis yang dibentuk melalui titik (a,0) dan (0,b) adalah :

𝑥 𝑦
+ =1
𝑎 𝑏
Contoh

Persamaan garis yang melalui titik (5,0) dan titik (0,6), maka persamaan garisnya adalah:

𝑥 𝑦
+ =1
5 6

6𝑥 + 5𝑦
↔ =1
30

↔ 6𝑥 + 5𝑦 = 30

Daerah yang diarsir pada gambar diatas memenuhi 𝑥 > 0; 𝑦 > 0 dan 6𝑥 + 5𝑦 < 30

2.
Y

(0, -b)

Garis yang dibentuk melalui ( a,0) dan (0,-b)

𝑥 𝑦
+ =1
−𝑎 𝑏
Contoh
Y

(2, 0)

(0, -3)

Persamaan yang melalui titik (2,0) dan (0,-3) maka persamaan garisnya adalah
𝑥 𝑦
+ =1
2 −3

−3𝑥 + 2𝑦
↔ =1
−6

↔ −3𝑥 + 2𝑦 = −6 atau 2𝑦 − 3𝑥 = −6

3. Y

Garis yang dibentuk melalui (-a,0) dan (0,b) adalah


𝑥 𝑦
+ =1
𝑎 −𝑏

4
Contoh

Persamaan garis yang melalui titik (-5,0) dan (0,3) maka persamaan garisnya adalah
𝑥 𝑦
+ =1
2 −3

3𝑥 − 5𝑦
↔ =1
−15

↔ 3𝑥 − 5𝑦 = −15

4.
4. Y

Y = 𝑚𝑥

Dengan 𝑚 > 0

Garis (b) Y

Y = 𝑚𝑥
Dengan 𝑚 < 0 Y Y

5.

y =yk= k

0 X
0 X

y = -k
y = -k

6.

Y
y=k

0 y=k X

y = -k
0 X

y = -k

7.

7. Y

X
Persamaan garis yang melalui 2 titik (0,a) dan (c,d), maka bisa dibentuk dari:

Contoh :

𝑦 − 𝑡1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1

8.

Persamaan garis yang melalui 2 titik (0,4) dan (5,7) adalah . . .

𝑦−4 𝑥− 0
=
7−4 5−0

↔ 5(𝑦 − 4) = 3𝑥

↔ 5𝑦 − 20 = 3𝑥

↔ 5𝑦 − 3𝑥 = 20

C. Menentukan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel dari lukisan


Daerah Penyelesaian
Cara menentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari lukisan daerah penyelesaian
:
1. Tentukan garis-garis batas dari lukisan daerah penyelesaian.
2. Lihat daerah terarsir ada di daerah (+) atau (−).
3. Bila daerah terarsir ada di daerah (+), maka tanda yang digunakan ≥ dan bila daerah (−),
maka tanda yang digunakan ≤.
Contoh

Tentukan sistem pertidaksamaan linear dari daerah yang diarsir pada gambar berikut ini!

9. Y

Jawab :

Garis k terdiri dari titik (3,0) dan (0,4) maka garisnya adalah

𝑥 𝑦
+ =1
3 4

4𝑥 + 3𝑦 = 12

𝑘 = 3𝑦 + 4𝑥 = 12

Pertidaksamaannya 3𝑥 + 4𝑦 < 12

Garis 𝑙 terdiri dari titik (6,3) dan (2,9), maka garisnya adalah:

𝑦−3 𝑥−6
=
9−3 2−6

−4(𝑦 − 3) = 6(𝑥 − 6)

−4𝑦 + 12 = 6𝑥 − 36

6𝑥 + 4𝑦 = 48 dan pertidaksamaannya 4𝑦 + 6𝑥 < 48

Garis 𝑙 = 4𝑦 = 6𝑥 = 48

Garis 𝑚 terdiri dari titik (3,0) dan (6,3), maka garisnya adalah:

𝑦−0 𝑥−3
=
3−0 6−3
3𝑦 = 3𝑥 − 9 pertidaksamaannya 𝑦 − 𝑥 > −3 garis

𝑚 = 3𝑦 − 3𝑥 = −9 atau 𝑦 = 𝑥 = −3. Garis 𝑛 terdiri dari titik (0,4) dan (2,9), maka garisnya
adalah :

𝑦−4 𝑥−0
=
9−4 2−0

2𝑦 − 8 = 5𝑥

2𝑦 − 5𝑥 = 8

Garis 𝑛 = 2𝑦 − 5𝑥 = 8

Pertidaksamaannya 2𝑦 − 5𝑥 < 8

Jadi, sistem pertidaksamaannya yang membentuk daerah yang diarsisr adalah

3𝑥 + 4𝑦 > 12

4𝑦 + 6𝑥 < 48

𝑦 − 𝑥 > −3

2𝑦 − 5𝑥 < 8

D. Merancang Model Matematika


Model matematika adalah suatu hasil interpretasi manusia dalam menterjemahkan atau
merumuskan persoalan sehari-hari ke dalam bentuk matematika, sehingga persoalan itu dapat
diselesaikan secara matematis.
Contoh:
Suatu tempat parkir luasnya 200 𝑚2 . Untuk memarkir sebuah mobil rata-rata diperlukan
tempat seluas 10 𝑚2 dan untuk bus rata-rata 20𝑚2 . Tempat parkir itu tidak dapat menampung
lebih dari 12 mobil dan bus. Bila di tempat parkir itu akan diparkir x mobil dan y bus, buatlah
model matematikanya!
Jawab:
Data dari soal dapat dituliskan ke bentuk tabel berikut ini:
Mobil Bus
Lahan Tersedia
(𝒙) (𝒚)

Luas 10 20 200

Daya tampung 1 1 12

Penulisan model matematika:


9
10𝑥 + 20𝑦 ≤ 200 → 𝑥 + 2𝑦 ≤ 20

𝑥 + 𝑦 ≤ 12 → 𝑥 + 𝑦 ≤ 12

𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0 → 𝑥 + 𝑦 ≤ 12

E. Penentuan Nilai Optimum (memaksimumkan/meminimumkan) dari


Masalah Program Linear
Dalam menentukan nilai optimum (memaksimumkan/meminimumkan) masalah program
linear, kita harus menentukan titik pojok dari daerah himpunan penyelesaian (daerah feasible)
sistem pertidaksamaan yang ada (kendala/syarat fungsi tujuan).
1. Titik Pojok/Titik Ekstrim
Sebuah titik pojok dari daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan adalah
sebuah titik pada atau di dalam daerah penyelesaian yang merupakan perpotongan dua
garis pembatas. Titik pojok sering disebut titik ekstrim. Titik-titik ekstrim inilah yang
paling menentukan nilai optimum fungsi tujuan dalam masalah program linear.

Contoh 1: (Masalah daerah tertutup)

Selesaikanlah sistem pertidaksamaan linear berikut ini secara grafik dan carilah titik-titik
ekstrimnya.

2𝑥 + 𝑦 ≤ 22
𝑥 + 𝑦 ≤ 13
2𝑥 + 5𝑦 ≤ 50
𝑥≥0
𝑦≥0
Jawab:

Pertidaksamaan 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0 menunjukkan bahwa daerah penyelesaian berada di kuadran


pertama. Lukiskan tiga garis lurus (garis pembatas) berikut ini

2𝑥 + 𝑦 = 22

𝑥 + 𝑦 = 13

2𝑥 + 5𝑦 = 50

Titik potong ketiga garis X dan sumbu Y terlihat pada tabel berikut ini.

𝟐𝒙 + 𝒚 = 𝟐𝟐

𝒙 0 11
𝒚 22 0
Titik (0,22) (11,0)

𝒙 + 𝒚 = 𝟏𝟑

𝒙 0 13
𝒚 13 0
Titik (0,13) (13,0)

Lukiskan ketiga garis pembatas itu dalam koordinat Cartesius dengan ukuran yang tepat!
 Penentuan daerah himpunan penyelesaian:
 𝑥 ≥ 0 → sebelah kanan sumbu Y
 𝑦 ≥ 0 → sebelah atas sumbu X
 2𝑥 + 𝑦 ≤ 22 → sebelah bawah garis 2𝑥 + 𝑦 = 22
 𝑥 + 𝑦 ≤ 13 → sebelah bawah garis 𝑥 + 𝑦 = 13
 2𝑥 + 5𝑦 ≤ 50 → sebelah bawah garis 2𝑥 + 5𝑦 = 50
 Penentuan titik-titik ekstrim
i. A(0,10), perpotongan garis 2𝑥 + 5𝑦 = 50 dengan sumbu Y
ii. B(5,8), perpotongan garis 2𝑥 + 5𝑦 = 50 dengan garis 𝑥 + 𝑦 = 13
iii. C(9,4), perpotongan garis 𝑥 + 𝑦 = 13 dengan garis 2𝑥 + 𝑦 = 22
iv. D(11,10), perpotongan garis 2𝑥 + 𝑦 = 22 dengan sumbu X
v. E(0,0), perpotongan sumbu X dan sumbu Y
 Lukisan daerah penyelesaian dan titik-titik ekstrimnya.
Y

A(0,10)
B(5,8)
C(9,4)

D(11,0)

Contoh 2: (Masalah daerah terbuka)

Selesaikan daerah sistem pertidaksamaan linear berikut ini secara grafik dan carilah titik-titik
ekstrimnya!
5𝑥 + 𝑦 ≥ 20
𝑥 + 𝑦 ≥ 12
𝑥 + 3𝑦 ≥ 18
𝑥 ≥ 0
𝑦 ≥ 0
Jawab:
𝟓𝒙 + 𝒚 = 𝟐𝟎

X 0 4

Y 20 0

Titik (0,20) (4,0)

𝒙 + 𝒚 = 𝟏𝟐

x 0 12

y 12 0

Titik (0,12) (12,0)


𝒙 + 𝟑𝒚 = 𝟏𝟖

x 0 18

y 6 0

Titik (0,6) (18,0)

 Penentuan titik ekstrim awal


 Perhatikan semua garis pembatas saat memotong sumbu Y yaitu (0,0), (0,20). (0,12),
(0,6). Karena semua syarat ketidaksamaan adalah ≥, pilih nilai y yang paling besar,
yaitu (0,20) sebagai titik ekstrim awal.
 Perhatikan semua garis pembatas saat memotong sumbu X, yaitu (0,0), (4,0), (12,0),
(18,0). Karena semua syarat ketidaksamaan adalah ≥, pilih nilai x yang paling besar,
yaitu (18,0) sebagai titik ekstrim awal.
 Penentuan daerah himpunan penyelesaian
i. 𝑥 ≥ 0 → sebelah kanan sumbu Y
ii. 𝑦 ≥ 0 → sebelah atas sumbu X
iii. 5𝑥 + 𝑦 ≥ 20 → sebelah atas garis 5𝑥 + 𝑦 = 20
iv. 𝑥 + 𝑦 ≥ 12 → sebelah atas garis 𝑥 + 𝑦 = 12
v. 𝑥 + 3𝑦 ≥ 18 → sebelah atas garis 𝑥 + 3𝑦 = 18

A(0,20)

B(2,10)

C(9,3)
D(18,0)

 Penentuan titik ekstrim


i. A(0,20), perpotongan garis 5𝑥 + 𝑦 = 20 dengan sumbu Y
ii. B(2,10), perpotongan garis 5𝑥 + 𝑦 = 20 dengan 𝑥 + 𝑦 = 12
iii. C((9,3), perpotongan garis 𝑥 + 𝑦 = 12 dengan 𝑥 + 3𝑦 = 18
iv. D(18,0), perpotongan garis 𝑥 + 3𝑦 = 18 dengan sumbu X

2. Nilai Optimum Suatu Fungsi Objektif


Dalam pemodelan matematika masalah produksi ban PT. Samba Lababan, kalian akan
mencari nilai x dan y sedemikian sehingga 𝑓(𝑥, 𝑦) = 40.000𝑥 + 30.000𝑦maksimum. Bentuk
umum dari fungsi tersebut adalah 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦. Suatu fungsi yang akan dioptimumkan
(maksimum atau minimum). Fungsi ini disebut fungsi objektif. Untuk menentukan nilai
optimum fungsi objektif ini, kalian dapat menggunakan dua metode, yaitu metode uji titik pojok
dan metode garis selidik.
I. Metode Uji Titik Pojok
Untuk menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan menggunakan metode uji titik
pojok, lakukanlah langkah-langkah berikut.
a. Gambarlah daerah penyelesaian dari kendala-kendala dalam masalah program linear
tersebut.
b. Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian itu.
c. Substitusikan koordinat setiap titik pojok itu ke dalam fungsi objektif.
d. Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Nilai terbesar berarti menunjukkan nilai
maksimum dari fungsi f(x, y), sedangkan nilai terkecil berarti menunjukkan nilai minimum
dari fungsi f(x, y).
(Masalah maksimum)

Contoh 1

Carilah x,y, sedemikian rupa sehingga fungsi objektif maksimum: 𝑧 = 8000𝑥 +


6000𝑦
Syarat – syarat :2𝑥 + 2𝑦 ≤ 100 → 𝑥 + 𝑦 ≤ 50
2𝑥 + 4𝑦 ≤ 160 → 𝑥 + 2𝑦 ≤ 80
6𝑥 + 4𝑦 ≤ 280 → 3𝑥 + 2𝑦 ≤ 140
𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0; 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅
Jawab:
Untuk mencari HP dari sistem pertidaksamaan diatas, anggap 𝑥, 𝑦 ∈ R
𝒙 + 𝒚 = 𝟓𝟎
X 0 50
Y 50 0
titik (0,50) (50,0)

𝒙 + 𝟐𝒚 = 𝟖𝟎
X 0 80
Y 40 0
titik (0,40) (80,0)

𝟑𝒙 + 𝟐𝒚 = 𝟏𝟒𝟎
X 0 2
46 3

Y 70 0
titik (0,70) 2
(46 3,0)

 Penentuan titik potong masing-masing garis pembatas dengan sumbu koordinat: garis
pembatas memotong sumbu X apabila 𝑦 = 0 dan memotong sumbu Y apabila 𝑥 = 0 seperti
terlihat pada tabel diatas.
 Penentuan titik pojok pada daerah HP dari syarat/kendala:
i. A (0,40), perpotongan garis 𝑥 + 2𝑦 = 80 dengan sumbu Y
2
ii. D (46 3,0), perpotongan garis 3𝑥 + 2𝑦 = 140 dengan sumbu X

Titik-titik potong antara garis:


i. 𝑥 + 𝑦 = 50 ii. 𝑥 + 𝑦 = 50 × 2
𝑥 + 2𝑦 = 80 − 3𝑥 + 2𝑦 = 140 − × 1
−𝑦 = −30 −𝑥 = −40
𝑦 = 30 𝑥 = 40
→ 𝑥 = 20 → 𝑦 = 10
B(20,30) C(40,10)

Y
X

 Penentuan nilai maksimum dengan metode uji titik pojok


Fungsi tujuan : z = 8000x + 6000y

Titik pojok Nilai z

A (0,40) z = 0 + 6000(40) = 240.000

B (20,30) z = 8000(20) + 6000(30)= 340.000

C (40,10) z = 8000(40) + 6000(10)= 380.000

𝟐 2 1
D (46 𝟑,0) z = 8000(46 3) + 6000(0)= 373.333 3

Jadi, nilai maksimum z = 380.000 pada titik pojok C (40,10). Sedangkan nilai minimum z =
240.000 pada titik pojok A (0,40).

II. Metode Garis Selidik


Cara lain dalam menentukan nilai maksimum dan minimum fungsi objektif 𝑧 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦
yaitu dengan menggunakan garis selidik 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘.
 Pengertian garis selidik 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘
Garis selidik 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘 merupakan suatu garis yang berfungsi utnuk menyelidiki dan
menentukan sampai sejauh mana fungsi objektif z maksimum atau minimum.
 Aturan penggunaan garis selidik 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘
1. Gambar garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑎𝑏 yang memotong sumbu X di titik (b,0) dan
memotong sumbu Y di titik (0,a).
2. Tarik garis-gari sejajar dengan 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑎𝑏 hingga nilaai zmaksimum atau
minimum, dengan memperlihatkan hal-hal berikut:
a. Jika garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘1 sejajar
16 dengan garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑎𝑏 dan berada
di paling atas atau berada di paling kanan pada daerah himpunan
penyelesaian, maka 𝑧 = 𝑘1 merupakan nilai maksimumnya.
b. Jika garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘2 sejajar garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑎𝑏 dan berada di paling
bawah atau di paling kiri pada daerah himpunan penyelesaian, maka 𝑧 =
𝑘2 merupakan nilai minimumnya.

Contoh

Tentukan nilai maksimum dari 3𝑥 + 2𝑦 yang memenuhi 𝑥 + 𝑦 ≤ 5, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0,


dan x, y ∈ R.

Jawab :
Y

X
0 2 5
3𝑥 + 2𝑦 = 6 3𝑥 + 2𝑦 = 15

Jadi, nilai maksimum dicapai pada titik (5,0) yaitu: 3 . 5 + 2 . 0 = 15.


Contoh

Tentukan nilai maksimum 𝑧 = 𝑥 + 2𝑦 yang memenuhi: 𝑥 + 3𝑦 ≤ 9,2𝑥 + 𝑦 ≤


8, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0. Y
Jawab :
8
7
6
5
4
3
2
1

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X

Pada gambar di atas, terlihat bahwa 17


nilai maksimum 𝑧 = 𝑥 + 2𝑦 dicapai pada titik
A(3,2).
Jadi nilai maksimum z = 3 + 2 . 2 = 7

Aplikasi program linear


Beberapa masalah penentuan nilai optimum yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
dapat diformulasikan ke bentuk masalah program linear dan diselesaikan dengan metode uji
titik pojok.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengubah persoalan sehari-hari ke
dalam bentuk masalah program linear adalah sebagai berikut:
1. Tetapkan objek-objek yang dituju dengan pemisah variabel x dan y.
2. Tuliskan ketentuan-ketentuan yang ada kedalam sebuah tabel dan tuliskan model
matematikanya.
3. Selesaikanlah model matematika itu dengan metode uji titik pojok untuk memperoleh
nilai optimum fungsi objektif.
Contoh:
Seorang penjahit pakaian mempunyai persediaan 16 m kain sutera, 11 m kain wol, 15 m kain
katun yang akan dibuat 2 model pakaian dengan ketentuan berikut ini:
Model A membutuhkan 2 m sutera, i m wol, dan 1 m katun per unit.
Model B membutuhkan 1 m sutera, 2 m wol, dan 3 m katun per unit.
Jika keuntungan pakaian model A Rp 30.000/unit dan keuntungan pakaian model B Rp
50.000/unit. Tentukan banyaknya masing-masing pakaian yang harus dibuat agar diperoleh
keuntungan maksimum.
Jawab:
Misalkan: x = jumlah pakaian model A
y = jumlah pakaian model B
Bahan Model A (x) Model B (y) Tersedia

Sutera 2 1 16

Wol 1 2 11

Katun 1 3 15

Keuntungan 30.000 50.000

Model matematika yang terbentuk:


Memaksimumkan fungsi tujuan 𝑧 = 30.000𝑥 + 50.000𝑦
Kendala: 2𝑥 + 𝑦 ≤ 16,
𝑥 + 2𝑦 ≤ 11
𝑥 + 3𝑦 ≤ 15
𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0

18
Gambar di bawah ini menunjukkan daerah penyelesaian dari kendala masalah program linear.

 Penentuan titik pojok daerah penyelesaian


i. A(0,5), perpotongan garis 𝑥 + 3𝑦 = 15 dengan sumbu Y.
ii. B(3,4), perpotongan garis 𝑥 + 3𝑦 = 15 dengan garis 𝑥 + 2𝑦 = 11.
Penentuan titik B:
𝑥 + 3𝑦 = 15
𝑥 + 2𝑦 = 11 −
𝑦 = 4
𝑥 + 8 = 11 → 𝑥 = 3
∴ B(3,4)
iii. C(7,2), perpotongan garis 2𝑥 + 𝑦 = 16 dan garis 𝑥 + 2𝑦 = 11.
Penentuan titik C:
2𝑥 + 𝑦 = 16
𝑥 + 2𝑦 = 11 +
3(𝑥 + 𝑦) = 27
∴𝑥 + 𝑦 = 9
x + 2y = 11 -
−𝑦 = −2
𝑦 = 2
𝑥 + 2 = 9→ 𝑥 = 7
∴ C(7,2)
iv. D(0,8), perpotongan garis 2𝑥 + 𝑦 = 16 dengan sumbu X.

B(3,4)

C(7,2)
A(0,5)
X

D(8,0)

 Penentuan nilai maksimum fungsi tujuan z dengan uji titik potong daerah penyelesaian
kendala:
Fungsi Tujuan: z = 30.000x + 50.000y

Titik pojok Nilai z

A(0,5) Z = 0 + 250.000 = 250.000

B(3,4) Z = 90.000 + 2000.000 = 290.000

C(7,2) Z = 210.000 + 100.000 = 310.000

D(8,0) Z = 240.000 + 0 = 240.000


Jadi, banyaknya pakaian yang harus dibuat adalah 7 unit model pakaian A dan 2 unit model
pakaian B dengan keuntungan 310.000.
Contoh 2:
Panitia demo masakan menyediakan 2 jenis makanan bergizi berbentuk bubuk untuk peserta.
Tiap 400 g, kedua jenis makanan itu mengandung nutrisi seperti tertera pada tabel:
Unsur Makanan A Makanan B

Protein 15 g 10 g

Lemak 2g 4g

Karbohidrat 25 g 30g

Para peserta setiap hari paling sedikit memerlukan 15 g protein, 4 g lemak, dan 30 g
karbohidrat. Apabila harga makanan A Rp 15.000 setiap 40 g makanan B Rp 20.000 setiap
400 g, tentukan harga minimum dari makanan yang telah dihabiskan para peserta setiap
harinya.
Jawab:
Misalkan, x = banyaknya makanan A
y = banyaknya makanan B
Model matematikanya yang terbentuk:
Meminimumkan fungsi tujuan:
𝑧 = 15𝑥 + 20𝑦 (dalam puluhan ribu)
Kendala:
15𝑥 + 10𝑦 ≥ 15 → 3𝑥 + 2𝑦 ≥ 3
2𝑥 + 4𝑦 ≥ 4 → 𝑥 + 2𝑦 ≥ 2
25𝑥 + 30𝑦 ≥ 30 → 5𝑥 + 6𝑦 ≥ 6
𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0 → 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
Gambar di bawah ini menunjukkan daerah penyelesaian dari kendala masalah program linear.
Y
3
C(0, 2)
1 3
B(2, 4)
A(2,0)

 Penentuan titik pojok daerah penyelesaian


i. A(2,0), perpotongan garis 𝑥 + 2𝑦 = 2 dengan sumbu X.
1 3
ii. B(2, 4), perpotongan garis 𝑥 + 2𝑦 = 2 dan 3𝑥 + 2𝑦 = 3
 Penentuan titik B:
3𝑥 + 2𝑦 = 3

𝑥 + 2𝑦 = 2 +
4(𝑥 + 𝑦) = 5

5
𝑥+𝑦 =
4

𝑥 + 2𝑦 = 2 -

3
−𝑦 = −
4

3
𝑦=
4

3 5
𝑥+ =
4 4
5 3 1
∴𝑥= − =
4 4 2
1 3
∴ 𝐵( , )
2 4
3
(iii) C(0,2), perpotongan garis 3𝑥 + 2𝑦 = 3 dengan sumbu Y.

 Penentuan nilai minimum fungsi tujuan z dengan uji titik pojok daerah penyelesaian
kendala:
Fungsi tujuan: z = 15x + 20y (dalam puluhan ribu)
Titik pojok Nilai z

A(2,0) Z= 30+0= 30 x 10.000=300.000


𝟏𝟑 15 30 45
B(𝟐,𝟒 ) Z= 2 + = x 10.000= 225.000
2 2

𝟑 Z= 0 + 30 = 30 x 10.000=300.000
C(0,𝟐)

Jadi, harga minimum dari makanan yang telah dihabiskan peserta adalah Rp 225.000.

Latihan Soal
1. Y

(0,2)

X
(3,0)

Daerah yang diarsir pada gambar di atas menunjukkan daerah himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan. . .
a. 2𝑥 + 3𝑦 ≤0
b. 2𝑥 + 3𝑦 ≤6
c. 2𝑥 + 3𝑦 ≥6
d. 3𝑥 + 2𝑦 ≤6
e. 2𝑥 − 3𝑦 ≤6

2. Seorang pembuat kue satu hari paling banyak membuat 100 kue. Biaya kue jenis I adalah Rp
100 per buah dan biaya kue jenis II adalah Rp 200 per buah. Keuntungan kue jenis I adalah Rp
50 dan jenis II adalah Rp 40 per buah. Jika model pembuat kue Rp 15.000, maka sistem
persamaan sesuai dengan kalimat diatas adalah. . .
a. 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≤ 0, 𝑥 + 𝑦 ≤ 100, 𝑥 + 2𝑦 ≤ 150, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐶
b. 𝑥 ≤ 0, 𝑦 ≥ 0, 𝑥 + 𝑦 ≤ 100, 𝑥 + 2𝑦 ≥ 150, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐶
c. 𝑥 ≤ 0, 𝑦 ≤ 0, 𝑥 + 𝑦 ≤ 100, 𝑥 + 2𝑦 ≤ 150, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐶
d. 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≤ 0, 𝑥 + 𝑦 ≥ 100, 𝑥 + 2𝑦 ≥ 150, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐶
e. 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≤ 0, 𝑥 + 𝑦 ≤ 100, 𝑥 + 2𝑦 ≥ 150, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐶
3. Nilai maksimum 4𝑥 + 5𝑦 dengan 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0, 𝑥 + 2𝑦 ≤ 10 dan 𝑥 + 𝑦 ≤ 7 adalah...
a. 34
b. 33
c. 32
d. 31
e. 30

4. Nilai minimum fungsi 2𝑥 + 4𝑦 dalam daerah 𝑥 ≥ 0, 𝑥 + 𝑦 ≤ 5, 𝑥 + 𝑦 ≥ 3, 𝑥 − 𝑦 ≤ 0 adalah. .


.
a. 14
b. 12
c. 10
d. 8
e. 6

5. Seorang pemilik toko sepatu ingin mengisi tokonya23 dengan sepatu laki-laki paling sedikit 100
pasang, dan sepatu wanita paling sedikit 150 pasang. Toko tersebut dapat memuat 400 pasang
sepatu. Keuntungan setiap pasang sepatu laki-laki Rp 1.000 dan setiap pasang sepatu wanita Rp
500. Jika banyaknya sepatu laki-laki tidak boleh melebihi 150 pasang maka keuntungan terbesar
yang diperoleh adalah. . .
a. Rp275.000
b. Rp300.000
c. Rp325.000
d. Rp350.000
e. Rp375.000

6. Luas daerah parkir adalah 360 m2 , luas rata-rata untuk parkir sebuah mobil 6 m2 dan sebuah bus
24 m2 . Daya muat daerah parkir maksimum hanya 30 kendaraan. Jika banyaknya mobil adalah x
dan banyaknya bus y, maka model matematika dari permasalahan tersebut adalah...
a. 𝑥 + 4𝑦 ≤ 60, 𝑥 + 𝑦 ≤ 30, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐶
b. 𝑥 + 4𝑦 ≤ 60, 𝑥 + 𝑦 ≤ 30, 𝑥 > 0, 𝑦 > 0, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅
c. 4𝑥 + 𝑦 ≤ 60, 𝑥 + 𝑦 ≤ 30, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐶
d. 4𝑥 + 𝑦 < 60, 𝑥 + 𝑦 < 30, 𝑥 > 0, 𝑦 > 0, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅
e. 6𝑥 + 4𝑦 ≤ 60, 𝑥 + 𝑦 ≤ 30, 𝑥 > 0, 𝑦 > 0, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅

7. Dengan persediaan kain batik 20 m dan kain songket 15 m seorang penjahit akan membuat
pakaian jadi. Model I memerlukan 1 m kain batik dan 2,25 km kain songket. Model II
memerlukan 2 m kain batik dan 0,5 kain songket. Model I memerlukan biaya Rp 1.000 dan
model II memerlukan biaya Rp 2.250. Besarnya biaya maksimal yang dikeluarkan untuk
membuat pakaian jadi adalah. . .
a. Rp 10.000
b. Rp 15.000
c. Rp 20.000
d. Rp 25.000
e. Rp 21.875

8. Diketahui model matematika dari suatu masalah dirumuskan sebagai berikut: 3𝑥 + 𝑦 ≤


216, 𝑥 + 𝑦 ≤ 96, 𝑥 ≥ 0, dan 𝑦 ≥ 0, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐶. Nilai maksimum fungsi objektif 𝑓(𝑥, 𝑦) = 5𝑥 +
3𝑦 dicapai titik. . .
a. (36,60)
b. (60,36)
c. (32,36)
d. (60,32)
e. (32,60)

9. Y

10
8 I
II
IV
2 III
V
2 X

Himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0, 5𝑥 + 𝑦 ≥ 10, 2𝑥 + 𝑦 ≤ 8, 0 ≤


𝑦 ≤ 2, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅 ditunjukkan oleh daerah. . .
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V

10. Nilai maksimum fungsi objektif 5𝑥 + 4𝑦 untuk daerah yang diarsir adalah. . .
Y

X
6 8
a. 40
b. 42
c. 38
d. 36
e. 34

c. Mendesain atau membuat media pembelajaran yang relevan (minimal media presentasi
dengan powerpoint)

(terlampir)

2. Anda telah mempelajari beberapa model pembelajaran berbasis SCL yang juga relevan
dengan pendekatan saintifik. Silakan Anda memilih satu model (misalnya model
kooperatif Jigsaw) dan catatlah sintaknya (langkah-langkah pembelajarannya).
Kemudian, bukalah YouTube dan temukan video tentang penerapan model
pembelajaran kooperatif Jigsaw. Amati dengan cermat bagaimana sintak model
kooperatif Jigsaw tersebut dilaksanakan, kemudian jelaskan:
Saya mengamati video penerapan model kooperatif Jigsaw dengan alamat link:
https://www.youtube.com/watch?v=VjlGIP09xrM
Judul Video “Simulasi Pembelajaran Pendekatan Saintifik dengan Model Jigsaw”
Menurut pengamatan saya sintak model kooperatif Jigsaw dalam video tersebut sudah
sesuai dengan catatan sintak meodel pembelajaran kooperatif Jigsaw yang saya pahami.
Dalam video ini proses belajar mengajar berlangsung dengan aktif dan efektif
menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Sintak yang digunakan juga cukup baik dan
membuat peserta didik nyaman dalam belajar menggunakan model tersebut dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Siswa dikelompokan sebanyak 1 sampai dengan 5 orang siswa.
2) Tiap orang dalam team diberi bagian materi berbeda
3) Tiap orang dalam team diberi bagian materi yang ditugaskan
4) Anggota dari team yang berbeda yang telah mempelajari bagian sub bagian yang
sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusiksn sub bab
mereka.
5) Setelah selesai diskusi sebagai tem ahli tiap anggota kembali kedalam kelompok asli
dan bergantian mengajar teman satu tem mereka tentang sub bab yang mereka kusai
dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama.
6) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7) Guru memberi evaluasi.
8) Penutup

Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran


Jigsaw membuat siswa lebih senang dan khususnya antusias mengikuti materi
pembelajaran karena adanya pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu
tertentu. Selain itu model pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam
berbicara dan berpendapat. Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan
masalah, menerapkan bimbingan sesama teman, rasa harga diri siswa yang lebih tinggi dan
memperbaiki kehadiran. Pemahaman materi lebih mendalam, meningkatkan motivasi
belaja. Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif juga
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan kelompok lain. Yang
terpenting juga yaitu setiap siswa saling mengisi satu sama lain.

Hasil-hasil belajar yang dicapai oleh siswa ketika mereka terlibat aktif dalam pembelajaran
dengan model Jigsaw yakni :
1) Positive interdependence. Setiap anggota kelompok memiliki ketergantungan satu
sama lain yang dapat menguntungkan anggota kelompok lainnya.
2) Individual accountability. Setiap anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab
atas kemajuan proses belajar seluruh anggota termasuk dirinya sendiri.
3) Face-to-face promotive interaction. Anggota kelompok melakukan interaksi tatap
muka yang mencakup diskusi dan elaborasi dari materi pembahasan.
4) Social skills. Setiap anggota kelompok memiliki kemampuan bersosialisasi dengan
anggota lainnya sehingga pemahaman materi dapat diperoleh secara kolektif.
5) Groups processing and Reflection. Kelompok melakukan evaluasi terhadap proses
belajar untuk meningkatkan kinerja kelompok.
dalam proses belajar mengajar, memosisikan bahwa guru menjadi pusat pembelajaran yang
sedang berlangsung. Peserta didik juga terbatas dalam pengembangan gagasan dan ide
apabila hanya menerapkan pembelajaran konvensional.

Anda mungkin juga menyukai