8 TKRS 3.1 EP 2 Regulasi tentang penetapan kualifikasi kepala unit pelayanan kepala departemen (koordinator)
Catatan : regulasi bisa tertulis di pedoman pengorgnissian unit pelayanan/departemen pelayanan
9 TKRS 3.2 EP 1 Regulasi tentang pertemuan di setiap dan antar tingkat RS (lihat komunikadi efektif MKE)
17 TKRS 6.1 EP 2 1. Regulasi penetapan indikator mutu pelayanan yang diselenggarakan berdasarkan kontrak
2. Panduan sistem manajemen data yang didalamnya ada mekanisme pelaporan mutu
18 TKRS 6.2 EP 1 Regulasi tentang penetapan pelayanan yang akan diberikan oleh dokter praktik mandiri dari luar RS
32 TKRS 11.2 EP 1 Regulasi tentang proses pemilihan, penyusunan dan evaluasi pelaksanaan PPK
Proses seleksi
Retensi staf
Penempatan kembali
Penetapan orientasi umum dan khusus
37 KKS 1 EP 1 Regulasi tentang perencanaan kebutuhan SDM sesuai dengan : PMK 33 2015
Rencana strategis dan RBA/RKA
38 KKS 2 EP 1 Regulasi tentang SDM meliputi :
1. Penyusunan pola ketenagaan sebagai dasar penetapan kebutuhan staf di setiap unit
2. Penempatan dan penempatan kembali staf
3. Evaluasi dan pemutkhiran terus menerus pola ketenagaan
39 KKS 2.1 EP 1 Regulasi evaluasi dan pemuktahiran pola ketenagaan
41 KKS 2.3 EP 1 Regulasi tentang persyaratan jabatan meliputi : uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang PMK 971 2009
42 KKS 2.4 EP 1 Regulasi tentang pengaturan penempatan kembali staf dengan mempertimbangkan meliputi :
1. Kompetensi,
2. Kebutuhan pasien/kekurangan
3. dan Agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
43 KKS 3 EP 1 Regulasi tentang proses rekrutmen tersentralisasi dan efesiensi oleh RS
51 KKS 10 EP 1 Regulasi tentang penetpan kewenanagan klinis berdasrakan rekomendasi dari komite medis dalam
bentuk SPK dan RKK
52 KKS 11 EP 1 Regulasi tentang penilaian kinerja untuk evaluasi mutu praktek profesional berkelanjutan, etik dan
disiplin staf medis
- Penjelasan hak dan tanggung jawab untuk berpartisipasi pada proses asuhan
3. Komunikasi efektif antar staf klinis/pemberi asuhan
72 SKP 6 EP 1 Panduan tentang mencegah pasien cedera karena jatuh, meliputi assesmen dan monitoringnya
PMKP
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
74 PMKP 1 EP 1 Pembentukan komite/tim PMKP atau bentuk organisasi lainnya lengkap dengan uraian tugas
75 PMKP 1 EP 2 Regulasi penetapkan penanggung jawab data di tiap-tiap unit kerja oleh direktur RS
76 PMKP 2 EP 1 Pedoman PMKP
77 PMKP 2.1 EP 1 Penetapan sistem manajemen data program PMKP yang terintegrasi pada Pedoman manajemen data
dan informasi, termasuk integrasi dengan surveilans PPI
83 PMKP 7.1 EP 1 Regulasi tentang sistem manajemen data (lihat PMKP 2.1)
84 PMKP 8 EP 1 Regulasi tentang manajemen datatermasuk validasi data
85 PMKP 9 EP 1 Regulasi tentang sistem pelaporan insiden keselamatan pasien internal dan eksternal (Komite Nasional
Keselamatan Pasien Kemenkes RI)
86 PMKP 9.1 EP 1 Regulasi tentang jenis kejadian sentinel dalam sistem pelaporan insiden keselamatan internal dan
eksternal
87 PMKP 9.2 EP 1 Regulasi tentang jenis KTD dalam sistem pelaporan insiden keselamatan internal dan eksternal
88 PMKP 9.3 EP 1 Regulasi tentang definisi dan jenis KNC dan KTC dalam sistem pelaporan insiden keselamatan internal
dan eksternal
89 PMKP 10 EP 1 Panduan tentang budaya keselamatan pasien
90 PMKP 12 EP 1 Program dan regulasi tentang manajemen resiko RS
MIRM
92 MIRM 1 EP 1 Pedoman pengorganisasian dan pedoman kerja Unit SIM RS PMK 82 2013
93 MIRM 1.1 EP 1 Pedoman tentang pengelolaan data dan informasi RS
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
- Sistem manajemen data program PMKP yang terintegrasi
- Manajemen data terintegrasi antara data surveilens dan data indikator mutu
- Manajemen data yang meliputi butir a) sampai dengan c)
a. Meliputi pengumpulan data,pelaporan, analisis, feedback dan publikasi data
b. Benchmarking
c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan data dalam berkontribusi dengan database eksternal
94 MIRM 8 EP 1 Pedoman Pengorganisasian PMK 269 2008
95 MIRM 9 EP 1 Terdapat regulasi yang menetapkan tenaga kesehatan yang mempunyai hak akses pada berkas rekam
medis.
96 MIRM 10 EP 1 Terdapat regulasi tentang jangka waktu penyimpanan berkas rekam medis pasien
97 MIRM 11 EP 1 Terdapat regulasi yang ditetapkan untuk mencegah akses penggunaan rekam medis bentuk kertas dan
atau elektronik tanpa izin. (R)
98 MIRM 12 EP 1 Terdapat regulasi standardisasi kode diagnosis, kode prosedur/tindakan, definisi, simbol yang
digunakan dan yang tidak boleh digunakan, singkatan yang digunakan dan yang tidak boleh digunakan,
serta dimonitor pelaksanaannya. (R)
99 MIRM 13 EP 1 Rekam Medis Rumah Sakit meliputi: PMK 269 2008
- setiap pasien memiliki satu nomor rekam medis (MIRM 13)
- tenaga kesehatan yang memiliki hak akses ke rekam medis (MIRM 9)
- individu yang berwenang mengisi rekam medis dan memahami cara melakukan koreksi (MIRM
13.2)
- standar kode diagnosis, kode tindakan, definisi, simbol dan singkatan (MIRM 12)
- pengaturan privasi dan kerahasiaan informasi terkait data pasien dan hak akses pasien terhadap
isi rekam medis (MIRM 14)
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
- isi spesifik rekam medis (AP 1, MIRM 13.1), termasuk asesmen awal tentang:
o risiko nutrisional (AP 1.4)
o status fungsional termasuk risiko jatuh (AP 1.4.1)
o skrining dan asesmen nyeri (AP 1.5)
- kerangka waktu penyelesaian rawat jalan (AP 1.2)
- kerangka waktu penyelesaian gawat darurat (AP 1.3)
- asesmen tambahan (AP 1.6)
- asesmen ulang (AP 2)
- pencatatan rencana asuhan (PAP 2.1 EP 2-5)
- pencatatan tindakan klinis dan tindakan diagnostik (PAP 2.3)
- ringkasan pulang (ARK 4.2.1 EP 1 dan MIRM 15)
117 AP 5.1 EP 1 Rumah sakit menetapkan seorang (atau lebih) tenaga profesional yang kompeten untuk memimpin
pelayanan laboratorium terintegrasi disertai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang
118 AP 5.3 EP 1 Program manajemen risiko menangani potensi risiko di laboratorium sesuai MFK 2, MFK 5 dan PKPO 3.1
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
ep 2
119 AP 5.3.2 EP 1 Regulasi tentang penetapan hasil lab yang kritis termasuk pelaporan dan tindak lanjutnya yang disusun
secara kolaboratif
120 AP 5.4 EP 1 Rumah sakit menetapkan kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan laboratorium, termasuk waktu
penyelesaian pemeriksaan cito sesuai dengan EP 3 dan pelaksanaan evaluasinya sesuai dengan EP 2
121 AP 5.5 EP 1 program untuk pengelolaan peralatan laboratorium (lihat MFK 8), termasuk alat yang tersedia melalui
kontrak
- Pengelolaan peralatan laboratorium a s/d h
a. uji fungsi
b. Inspeksi berkala
c. Pemeliharaan berkala
d. Kalibrasi berkala
e. Identifikasi dan inventarisasi peralatan laboratorium
f. Monitoring dan tindakan terhadap kegagalan fungsi alat
g. Proses penarikan ( recall )
h. Pendokumentasian
- Upaya peningkatan mutu
- Manajemen risiko
122 AP 5.6 EP 1 Regulasi tentang pengelolaan logistik laboratorium, reagensia esensial , bahan lain yang diperlukan,
termasuk kondisi bila terjadi kekosongan
123 AP 5.7 EP 1 regulasi tentang pengambilan, pengumpulan, identifikasi, pengerjaan, pengiriman, pembuangan
spesimen
124 AP 5.8 EP 1 Ada regulasi tentang penetapan dan evaluasi rentang nilai normal
125 AP 5.9 EP 1 program mutu laboratorium klinik, termsuk AP 5.9.1 sesuai dengan TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2
126 AP 5.11 EP 1 regulasi tentang penyediaan dan pelayanan darah, termasuk bank darah RS PP 7 2011
PMK 83 2014
PMK 91 2015
Pedoman pengelolaan
bank darah RS (BDRS)
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
127 AP 5.11.1 EP 1 regulasi tentang peneetapkan penanggung jawab pelayanan darah dan tranfusi yang kompeten dan
berewenang
128 AP 5.11.2 EP 1 regulasi program kendali mutu, sesuai dengan TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2
129 AP 6 ep 1 1. Pedoman pengorganisasian radiodiagnostik, imajing dan radiologi intervensional (RIR) PMK 780 2008
2. Pedoman pelayanan radiodiagnostik, imajing dan radiologi intervensional (RIR) secara KMK1014 2008
terintegrasi termasuk : KMK 1250 2009
a. Penjelasan dan persetujuan sebelum prosedur dilakukan
b. Kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan radiologi
c. Sertifikasi radiologi rujukan
130 AP 6.1 ep 1 Regulasi tentang penetapkan seorang (atau lebih) tenaga profesional yang kompeten dan berewenang
untuk memimpin pelayanan RIR DIsertai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang
131 AP 6.3 ep 1 program tentang manajemen risiko di RIR sesuai dengan MFK 2, MFK 4, MFK 5 dan PKPO 3.1 Per Ka Bapet009
132 AP 6.3.1 ep 1 Regulasi tentang :
1. Proses identifikasi dosis maksimum radiasi untuk setiap RIR sesuai ep 2
2. Penjelasan dari radiologi sebelum dilakukan RIR
3. Persetujuan dari pasien/keluarga sebelum dilakukan pemeriksaan RIR
4. Resiko radiasi diidentifikasi sesuai ep 4
133 AP 6.4 ep 1 Regulasi tentang kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan RIR termasuk waktu penyelesaian,
termasuk waktu penyelesaian pemeriksaan cito sesuai dengan EP 3 dan pelaksanaan evaluasinya sesuai
dengan EP 2
134 AP 6.5 ep 1 program tentang pengelolaan peralatan pelayanan radiodiagnostik, imajing dan radiologi intervensional
termasuk alat yang tersedia melalui kontrak :
1. Pengelolaan peralatan radiologi a s/d h
a. Uji fungsi
b. Inspeksi berkala
c. Pemeliharaan berkala
d. Kaliberasi berkala
e. Identifikasi dan inventarisasi peralatan radiodiagnostik, Imaging, dan Radiologi Intervensional
f. Monitoring dan tindakan terhadap kegagalan fungsi alat
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
g. Proses penarikan (recall)
h. pendokumentasian
2. Upaya peningkatan mutu
3. Program manajemen risiko
135 AP 6.6 ep 1 Regulasi tentang film x-ray dan bahan lain yang diperlukan
136 AP 6.6 ep 2 Regulasi tentang pengelolaan logistik Film x-ray, reagens, dan bahan lainnya, termasuk kondisi bila
terjadi kekosongan
137 AP 6.7 ep 1 Program mutu RIR, sesuai dengan TKRS 11 ep 2dan PMKP 6 ep 2
PAP
139 PAP 1 ep 1 Pelayanan yang seragam dengan memuat butir a) sd e) PMK 1438 2010
a. Akses asuhan & pengobatan memadai dan diberikan PPD 24 jam termasuk minggu
b. Penggunaan alokasi SD sama untuk kebutuhan pasien dg populasi yang sama
c. Pemberian asuhan yang sama, contoh pelayanan anastesi di semua pely RS
d. Pasien dg kebutuhan askep sama menerima asuhan keperawatan setara di RS
e. Penggunaan regulasi dan form dg metode IAR, assesmen awal-ulang, PPK, CP, M.Nyeri untuk
berbagai tindakan antara lain WSD, tranfusi darah, biosi, pungsi dsb
140 PAP 2 ep 1 Regulasi pelayanan dan asuhan terintegrasi, termasuk :
1. Pengintegrasian pelyanan oleh MPP/Case manager
2. Integrasi asuhan pasien sesuai butir-butir dimaksud dan tujuan
a. Keterlibatan dan pemberdayaan pasien & keluarga
b. DPJP sebagai ketua tim PPA
c. PPA berkolaborasi dg menggunakan PPK, CP, CPPT
d. Discharge Planning terintegrasi
e. Asuhan Gizi terintegrasi
f. MPP
3. Asessmen dengan metode IAR
4. EP 2 dan 3, serta PAP 2.1 EP 3,4,5
5. Komunikasi antar PPA dan pendukomentasiannya sesuai uraian ep 4
141 PAP 2.1 ep 1 Regulasi rencana asuhan oleh PPA dengan metode IAR, termasuk tentang EP 2,3,4 dan 5
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
142 PAP 2.2 ep 1 Regulasi tata cara pemberian instruksi termasuk tentang ep 3 dan 4
143 PAP 2.3 ep 1 Regulasi tentang tindakan klinik dan diagnostik serta lokasi/form pencatatannya di rekam medis,
termaasuk tentang ep 2, 3 dan4
144 PAP 3 ep 1 Regulasi proses identifikasi pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai dengan populasi
pasiennya serta penetapan risiko tambahan yang mungkin berpengaruh pada pasien risiko tinggi dan
pelayanan risiko tinggi, termasuk ep 2 dan 4
145 PAP 3.1 ep 1 regulasi pelaksanaan early warning system (EWS). (R)
146 PAP 3.2 ep 1 regulasi pelayanan resusitasi
147 PAP 3.3 ep 1 regulasi pelayanan darah dan produk darah meliputi butir a) sd f) pada maksud dan tujuan (lihat AP
5.11, 5.11.1, 5.11.2)
148 PAP 3.4 ep 1 regulasi asuhan pasien alat bantu hidup dasar atau pasien koma
149 PAP 3.5 ep 1 Regulasi mengarahkan asuhan pasien penyakit menular dan immuno-suppressed.
150 PAP 3.6 ep 1 Regulasi asuhan pasien dialisis termasuk ep 3
151 PAP 3.7 ep 1 Regulasi pelayanan penggunaan alat penghalang (restraint), termasuk tentang informed consentnya
dan ep 3
152 PAP 3.8 ep 1 Regulasi pelayanan khusus terhadap pasien yang lemah, lanjut usia, anak, dan yang dengan
ketergantungan bantuan, serta populasi yang berisiko disiksa dan risiko tinggi lainnya termasuk pasien
dengan risiko bunuh diri.
153 PAP 3.9 ep 1 Regulasi pelayanan khusus terhadap :
1. pasien yang mendapat kemoterapi
2. atau pelayanan lain yang berisiko tinggi. (R)
154 PAP 4 ep 1 Pedoman Pelayanan gizi, termasuk upaya mengurangi infeksi (PPI 7.6). Termasuk ep 2, 3, 4, 5, dan 6 PMK 78 2013
(bila diizinkan) Pedoman Pelayanan
Gizi RS (PGRS)
155 PAP 5 ep 1 Pedoman terapi gizi terintegrasi termsuk ep 2, 3, 4 (lihat PAP 2) Pedoman
Peyelenggaraan Tim
Terapi Gizi di RS
156 PAP 6 ep 1 Regulasi pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri, termasuk ep 2, 3, 4, 5
Skrining dan asesmen nyeri serta evaluasinya
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
Hak pasien
Edukasi manajemen nyeri
157 PAP 7 ep 1 Regulasi asesmen awal dan ulang pasien terminal meliputi butir a) sd f) di PAP 7.1 PMK 37 2014
- Pelayanan pasien terminal meliputi a) s/d f)
a. Gejala mual & kesulitan pernafasan
b. Faktor yang memperparah gejala fisik
c. Manajemen gejala sekarang & respon pasien
d. Orientasi spiritual pasien & keluarga
e. Keprihatinan spiritual (putus asa, penderitaan, rasa bersalah)
f. Status psikologis pasien & keluarga seperti kekerabatan, cara mengatasi, reaksi pasien
g. Kebutuhan bantuan / penundaan layanan
h. Kebutuhan alternatif pelayanan
i. Faktor risiko bagi yang ditinggalkan dalam mengatasi dan potensi reaksi patologis / kesedihan
- Pelayanan pasien pada akhir kehidupan
- Edukasi keluarga
- DNR
158 PAP 7.1 ep 1 Regulasi pelayanan pasien dalam tahap terminal meliputi ep 2, 3, 4, 5 dan 6
PAB
159 PAB 1 ep 1 Regulasi pelayanan anestesi, serta sedasi moderat dan dalam PMK 519 2011
PMK 18 2016
160 PAB 2 ep 1 Regulasi tentang :
1. pelayanan anestesi, sedasi moderat dan dalam yang seragam dan terintegrasi di seluruh tempat
pelayanan rumah sakit
2. penetapan penanggung jawab pelayanan anestesi sesuai dengan peraturan perundangan sedasi
moderat dan dalam diserti uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang sert rencana kegiatan
- Pelaksanaan asesmen pra anestesi, pra sedasi
- Monitoring status fisiologis
- Pemulihan
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
- Konversi tindakan
161 PAB 2.1 ep 1 Regulasi penetapn pengukuran mutu dan pelaporan insiden keselamatan pasien dalam pelayanan
anestesi, serta sedasi moderat dan dalam sesuai dengan TKRS 11 EP 1
162 PAB 3 ep 1 Regulasi pelayanan sedasi yang seragam di semua tempat di rumah sakit termasuk untuk PAB 3.2 EP 1
sd 3
163 PAB 3.1 ep 1 Regulasi berpa SPK dan RKK staf anestesi yang melakukan sedasi
164 PAB 3.1 ep 2 Regulasi berpa SPK dan RKK staf anestesi yang melakukan monitoring sedasi
165 PAB 5 ep 1 Regulasi pelayanan anestesi harus direncanakan dan didokumentasikan meliputi :
1. teknik anestesi
2. obat anestesi, dosis dan rute
166 PAB 5.1 ep 3 Regulasi kewajiban dokter anestesi memberikan edukasi dan mendokumentasikannya.
167 PAB 6 ep 1 Regulasi monitoring selama anestesi dan operasi
168 PAB 6.1 ep 1 regulasi pemindahan pasien dari ruang pemulihan
169 PAB 7 ep 1 Regulasi pelayanan bedah di RS yang meliputi asessmen pra bedah dengan metode IAR, termasuk
untuk ep 2 dan 3
- Rencana asuhan berdasarkan hasil asesmen
- Penandaan lokasi operasi
- Kewajiban membuat laporan operasi
- Pelaksanaan surgical safety check list
- Pembuatan rencana asuhan pasca operasi
- Penggunaan implan
170 PAB 7.2 ep 1 Regulasi laporan operasi yang memuat sekurang-kurangnya a) sd h) termasuk ep 3
171 PAB 7.3 ep 1 Regulasi rencana asuhan pasca operasi, meliputi :
1. Rencana asuhan pasca bedah oleh DPJP, bila didelegsikan harus dilakukan verifikasi
2. Rencana asuhan oleh perawat
3. Rencana asuhan oleh PP lainnya sesuai kebutuhan
172 PAB 7.4 ep 1 Regulasi penggunaan implan bedah berupa hal-hal yang meliputi a) sd h) pada maksud dan tujuan,
termasuk bila dilakukan penarikan kembali
173 PAB 8 ep 1 Regulasi penetapan jenis pelayanan bedah yang dapat dilaksanakan.
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
174 PAB 8.1 ep 1 Regulasi penetapan pengukuran mutu dan pelaporan insiden keselamtan pasien dalam pelyanan
bedah, sesuai TKRS 11 ep 1
Program mutu pelayanan bedah, meliputi:
- Pelaksanaan asesmen pra bedah
- Pelaksanaan penandaan lokasi operasi
- Pelaksanaan surgical safety ceck list
- Diskrepansi diagnosis pre dan post operasi
ARK
175 ARK 1 ep 1 Regulasi skrining baik di dalam maupun di luar rumah sakit
1. Skrining pasien di luar dan dalam RS, termasuk ARK 1.2
2. Skrining pasien rawat inap
3. Panduan asesmen
- Asesmen awal
- Asesmen ulang
- PPA yang kompeten dan berwenang
- Integrasi asesmen PPA
4. Rencana asuhan oleh DPJP
5. Kontinuitas pelayanan
a. Pengaturan pelayanan keperawatan 24 jam
b. termasuk perawat operan (hand over)
6. Pengaturan pelayanan DPJP: konsul, rawat bersama dan alih rawat
7. Alur pasien
8. Penundaan dan kelambatan pelayanan
9. Transfer pasien intrahospital
10. Hak pasien dalam pelayanan dan asuhan
- Hak dan kewajiban pasien UU 44 2009
PMK 69 2014
- Mengidentifikasi dan menghargai agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi
20
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
- Simpan rahasia pasien dan menghormati kebutuhan privasi
- Penyimpanan barang milik pasien
- Identifikasi populasi pasien dengan risiko kekerasan
- Hak melaksanakan second opinion
- Hak mendapat informasi tentang kondisi, diagnosis pasti dan rencana asuhan
- Informasi kompetensi dan kewenangan PPA
- Hak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan
Persetujuan harus diberikan sebelum operasi atau prosedur invasif, sebelum anestesi/termasuk sedasi,
pemakaian darah, produk darah dan pengobatan risiko tinggi lainnya
Proses dan siapa yang tanda tangan
Pasien dan keluarga belajar tentang risiko dan komplikasi untuk persetujuan tindakan kedokteran
General consent for treatment
210 HPK 5.1 ep 1 Regulasi persetujuan khusus/persetujuan tindakan kedokteran (informed consent).
211 HPK 5.2 ep 1 Regulasi tentang memperoleh (informed consent).
212 HPK 5.3 ep 1 Regulasi penetapan individu yang tanda tangan pada informed consent bila pasien tidak kompeten
213 HPK 6 ep 1 Pedoman tentang tanggung jawab pimpinan rumah sakit atas perlindungan terhadap pasien yang Deklarasi Helsinki
digunakan sebagai subjek penelitian
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
214 HPK 6.1 ep 1 Regulasi mekanisme penelitian yang memastikan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
dan syarat profesi dalam penelitian.
215 HPK 6.2 ep 1 Regulasi proses pemberian informasi dan pengambilan keputusan untuk penelitian klinis
216 HPK 6.4 ep 1 Regulasi inform consent penelitian
217 HPK 7 ep 1 Regulasi tentang komite untuk mengawasi seluruh kegiatan penelitian di RS
218 HPK 8 ep 1 Pedoman tentang donasi dan tranplatasi organ/jaringan lain sesuai peaturan perundang-undangan PMK 37 2014
agama serta nilai budaya setempat yang meliputi :
1. Proses mendorong kelurga untuk mendonasikan organ/jaringan lain
2. Pengawasan donasi dan tranplatasi organ/jaringan lain
3. Proses mendapatkan persetujuan
219 HPK 8.1 ep 1 Sesuai dengan HPK 8 ep 1
220 HPK 8.2 ep 1 Sesuai dengan HPK 8 ep 1
PKPO
221 PKPO 1 ep 1 Regulasi organisasi pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat yang menyeluruh PMK 72 2016
Pedoman Pengorganisasian PMK 30 2017
Pedoman Pelayanan Farmasi
222 PKPO 2 ep 1 SK Pembentukan komite/panitia farmasi dan terapi
223 PKPO 2.1 ep 1 Regulasi pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
224 PKPO 2.1.1 ep 1 Regulasi pengadaan bila stok kosong/tidak tersedia sesuai ep
1. Pengadaan sediaan farmasi
- Pengelolaan logistik laboratorium, reagensia dan bahan lain yang diperlukan
- Pengelolaan film x ray dan bahan lain yang diperlukan
2. Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
3. Tata kelola bahan berbahaya, serta obat narkotik dan psikotropika
4. Larangan penyimpanan elektrolit konsentrat di rawat inap (PKPO 3.2)
5. Penyimpanan khusus sesuai a s/d e
6. Pengelolaan obat emergensi
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
7. Penarikan kembali
8. Penyiapan penyerahan obat yang seragam
232 PKPO 4.1 ep 1 Pedoman/panduan syarat elemen kelengkapan sesuai butir a s/d g dan langkah-langkah untuk
menghindari kesalahan pengelolaan peresepan sesuai ep
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
a. Untuk menghindari keragaman dan menjaga keselamatan pasien maka rumah sakit menetapkan
persyaratan atau elemen penting kelengkapan suatu resep atau permintaan obat dan instruksi
pengobatan. Persyaratan atau elemen kelengkapan paling sedikit meliputi a sampai dengan d
pada maksud dan tujuan. data identitas pasien secara akurat (dengan stiker);
b. elemen pokok di semua resep atau permintaan obat atau instruksi pengobatan;
c. kapan diharuskan menggunakan nama dagang atau generik;
d. kapan diperlukan penggunaan indikasi seperti pada PRN (pro re nata atau “jika perlu”) atau
instruksi pengobatan lain;
e. jenis instruksi pengobatan yang berdasar atas berat badan seperti untuk anak-anak, lansia yang
rapuh, dan populasi khusus sejenis lainnya;
f. kecepatan pemberian (jika berupa infus);
g. instruksi khusus, sebagai contoh: titrasi, tapering, rentang dosis.
233 PKPO 4.2 ep 2 Regulasi pembatasan jumlah resep/jumlah pemesanan obat oleh staf medis yang mempunyai
kewenanangan
234 PKPO 5 ep 1 Pedoman penyiapan dan penyerahan obat
235 PKPO 5.1 ep 1 Regulasi keseragaman sistem penyiapan dan penyerahan obat di RS
236 PKPO 6 ep 1 Regulasi staf klinis yang kompeten dan berwenang untuk memberikan obat (RKK & SPK)
237 PKPO 6.1 ep 1 Regulasi verifikasi sebelum penyerahan obat sesuai a s/d e
a) Identitas pasien
b) Nama obat
c) Dosis
d) Rute pemberian
e) Waktu pemberian
238 PKPO 6.2 ep 1 Regulasi pengobatan sendiri oleh pasien
239 PKPO 7 ep 1 Regulasi pemantuan dan pencatatan efek obat dan ESO
240 PKPO 7.1 ep 1 Regulasi medication safety
PPI
241 PPI 1 ep 1 Regulasi komite/tim PPI dilengkapi uraian tugasnya
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
Pedoman PPI meliputi: PMK 27 2017
KMK 270 2007
1. Pelaksanaan surveilans Pedoman surveilans
infeksi RS
2. Angka infeksi yang akan diukur
Pelaksanaan surveilans
Investigasi dan analisis risiko infeksi
246 PPI 6 ep 1 Asesmen risiko infeksi
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
247 PPI 7 ep 1 Regulsi penetapan resiko imfeksi pada prosedur dan proses suhan invasif (ICRA- prosedur dan proses
suhan invasif) seperti pencampuran obat suntik, pemberian suntikan, terapi cairan, punksi lumbal dll
248 PPI 7.1 ep 1 Regulasi penetapkan risiko infeksi pada proses kegiatan penunjang beserta strategi pencegahannya
249 PPI 7.2 ep 1 Pedoman sterilisasi termasuk desinfeksi di RS
Penetapan batas kadaluarsa dari alkes yang digunakan kembali
250 PPI 7.2.1 ep 1 Regulasi penetapan batas keedaluwarsa bahan medis habis pakai termasuk penetapan perbekalan
farmasi/peralatan single use yang dilakukan re-use
251 PPI 7.3 ep 1 Regulasi unit kerja linen/laundry atau penanggung jawab bila dilakukan dengan kontrak (outsourcing)
252 PPI 7.3.1 ep 1 Pedoman pelayanan dan pengorganisasian unit laundry
Catatan :
Bila pengelolaan linen pihak ke-3 maka regulasi termasuk regulasi yang dimiliki pihak ke-3 mulai dari
pengmbialn linen dari RS, pencucian dan [engiriman kembali linen ke RS
253 PPI 7.4 ep 1 Pedoman pengelolaan limbah rumah sakit
254 PPI 7.5 ep 1 Regulasi tentang pengelolaan benda tajam dan jarum
255 PPI 7.6 ep 1 Pedoman pelayanan gizi, termasuk upaya mengurangi risiko infeksi (PAP 4)
256 PPI 7.7 ep 1 Pedoman pengendalian mekanis dan teknis, termasuk ICRA (MFK 4.1)
257 PPI 7.7.1 ep 1 Regulasi tentang penilaian risiko pengendalian infeksi (infection control risk assessment/ICRA) bila ada
renovasi, konstruksi dan demolisi
PPI 8 Pedoman PPI RS, termasuk
penempatan pasien immunocompromised (PPI 8),
transfer dan penempatan pasien infeksi airborne/ruang isolasi (PPI 8.1)
bila terjadi outbreak (PPI 8.3)
teknik cuci tangan (PPI 9)
258 PPI 8 ep 1 Regulasi penempatan pasien dengan penyakit menular dan pasien yang mengalami imunitas rendah
259 PPI 8.2 ep 1 Regulasi penempatan pasien infeksi “air borne” dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai
kamar dengan tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik). (lihat PPI 8 ep1 dan PPI 8.1 ep 1)
260 PPI 8.3 ep 1 Rumah sakit menetapkan regulasi bila terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
261 PPI 9 ep 1 Rumah sakit menetapkan regulasi hand hygiene
262 PPI 9.1 ep 1 Rumah sakit menetapkan regulasi penggunaan alat pelindung diri
263 PPI 10 ep 1 Ada regulasi sistem manajemen data terintegrasi antara data surveilans dan data indikator mutu. (lihat
PMKP 2.1, PMKP 7 dan MIRM 1.1
264 PPI 11 ep 1 Program pelatihan dan edukasi tentang PPI
MFK
265 MFK 2 ep 1 1. Program manajemen resiko fasilits dan lingkungan meliputi resiko yang ada a) sd f) dimaksud
dan tujuan
2. Panduan peninjauan dan pembeaharuan program-porgram tsb bila terjadi perubahan
lingkungan RS, terjadi insiden baru/sekurang-kurangnya setahun sekali
3. Panduan tentang tenant/penyewa lahan tsb wajib mematuhi semua aspek program manajemen
fasilitas dan lingkungan yang teridentifikasi pada maksud dan tujuan butir a) sd d)
266 MFK 3 ep 1 Pembentukan unit/komite K3RS PMK 66 2016
Pedoman Kerja K3RS
Program (terkait juga dengan PPI 1, PPI 5)
267 MFK 4 ep 1 Regulasi :
1. Pedoman pengorganisasian unit kerja yang bertanggung jawab thd keselamtan dan keamanan
2. Program keselamtan dan keamanan RS
268 MFK 4.1 ep 1 Panduan asesmen risiko prakonstruksi
269 MFK 5 ep 1 Regulasi pengelolaan bahan B3 dan limbhnya termasuk MFK 5.1 ep 1
270 MFK 5.1 ep 1 Regulasi sesuai MFK 5 ep 1
271 MFK 6 ep1 1. Regulasi manajemen disaster RS
2. Regulasi adanya ruang dekontaminasi dlm pedoman pelyanan IGD sesuai MFK 6 ep 4
272 MFK 7 ep1 Regulasi proteksi kebakaran
273 MFK 7.2 ep1 Regulasi penetapan RS sbg kawasan bebas rokok
274 MFK 8 ep 1 Pedoman pemeliharaan peralatan medis, termasuk pemantauan dan tindakan re-call, pelaporan
insiden
275 MFK 8.1 ep 1 Regulasi pemantauan dan penarikan kembali (re-call) peralatan medis (PAB 7.4)
276 MFK 9 ep 1 Regulasi pengelolaan sistem utilitas
NO STANDAR REGULASI STD EP ACUAN CHECK
TERKAIT
277 MFK 9.1 ep 1 Pedoman pengelolaan inventaris, termasuk laboratorium (AP 5.5)
278 MFK 9.2 ep 1 Pedoman pengelolaan sistem utilitas, termasuk uji joba bila gagal (MFK 9.2.1)
279 MFK 9.2.1 ep 1 Regulasi uji coba sumber air bersih dan listrik alternative
280 MFK 9.3 ep 1 Panduan pengelolaan air bersih
281 MFK 10 ep 1 Regulasi sistem pelaporan data insiden/kejadian/kecelakaan setiap program manajemen risiko fasilitas.
282 MFK 11 Program pelatihan MFK
PEDOMAN UPAYA KESELAMATAN (PMKP 9) DAN MANAJEMEN RISIKO (PMKP 12, MFK 3)
A. KESELAMATAN PASIEN
Pedoman PMKP (TKRS 4 dan PMKP 2)
KESELAMATAN ATAS RISIKO INFEKSI
keselamatan atas risiko infeksi (PMKP 9, PPI 5, PPI 7, PPI 7.1)
manajemen risiko untuk menangani potensi risiko di laboratorium (AP 5.3 dan AP 5.5)
manajemen risiko untuk menangani potensi risiko di penyediaan makanan (PAP 4)
penetapan risiko infeksi pada prosedur dan proses asuhan invasif (PPI 7)
risiko tertusuk benda tajam (PPI 7.5)
KESELAMATAN LINGKUNGAN
keselamatan lingkungan (PMKP 9, MFK 2 dan 4)
sistem pelaporan data insiden/kejadian/ kecelakaan setiap program manajemen risiko fasilitas (MFK
10)
KESELAMATAN KERJA
regulasi kesehatan dan keselamatan staf PMK 66 2016
penanganan kekerasan di tempat kerja
risiko tertusuk benda tajam (PPI 7.5)
risiko kesehatan kerja karena terpapar infeksi (PPI 5) dan (AP 6.3)
291 Standar 5 ep 1 Regulasi penyelenggaraan pelayanan geriatri di RS sesuai dengan tingkat jenis layanan PMK 79 2014
292 Standar 5 ep 2 1. Regulasi penetpn Tim Terpadu Geriatri dan urgasnya
2. Rencana kerja Tim Terpadu Geriatri
293 Standar 5.1 ep 1 Regulasi edukasi sbg bagian dari pelayanan kesehatan warga lanjut usia di Masyarakat Nerbasis Rumah
Sakit (Hospital Community Geriatric Service)
IPKP
294 IPKP 2 ep 1 Regulasi semua jenis pendididkan klinis yng ada di RS yng mengatur pengelolaan dan pengawasan
proses pendidikan yng buat secar kolaboratif
295 IPKP 5 ep 1 Regulasi tingkat supervisi utk semua tingkat dan jenis pesert pendidikn klinis, termasuk penetapan
frekuensi supervisi untuk setiap pendidikn klinis