Anda di halaman 1dari 4

POMP FILARIASIS

No. Dokumen : 440/01-SOP/UPTD


Kec.SMNI.C/III-2019
SOP No. Revisi :
TanggalTerbit : Maret 2019
Halaman : 1/2

UPTD KECAMATAN
SANAMAN MANTIKEI DEDY RUSADY, A.Md.Kep
PUSKESMAS NIP.197602151996031004
TUMBANG KAMAN

1. Pengertian Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit zoonosis menular
yang banyak di temukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya
adalah sekelompok cacing parasit nemtoda yang tergolong superfamilia
Filarioidea yang menyebabkan infeksi sehingga berakibat munculnya
edema. Gejala yg umum terlihat adalah terjadinya elefantiasis, berupa
membesarnya tungkai bawah (kaki) dan kantung zakar (skrotum),
sehingga penyakit ini secara awam dikenal sebagai penyakit kaki gajah.
Walaupun demikian,gejala pembesaran ini tidak selalu di sebabkan oleh
filariasis.
2. Tujuan 1. Tujuan Umum
Tujuan umum penanggulangan filariasis yaitu agar filariasistidak
menjadi masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus penanggulangan filariasis yaitu menurunkan
angka mikrofilaria menjadi ≤1% dan cakupan POPM filariasis di
wilayah kerja puskesmas ≥65%, serta menurunkan angka
kepadatan rata-rata mikrofilaria di daerah endemis filariasis.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Kec. Sanaman Mantikei Puskesmas
Tumbang Kaman No.440 /...-SK/ UPTD Kec.SMNI/III/2019 Tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2014
Tentang Penanggulangan Filariasis.
5. Prosedur/
Langkah - Pelaksana :
langkah Petugas kesehatan, Kader terlatih Filariasis

Pemberian Obat Masal Pencegahan(POPM) filariasis merupakan


bagian dari program Eliminasi filariasis, Program eliminasi filariasis
terdiri dari :

1. Pendataan sasaran untuk Pemberian Obat Masal Pencegahan


(POMP) Filariasis, umur 2 sampai 5 tahun, 6 sampai 14 tahun, diatas
14 tahun.

2. Pendistribusian obat ke desa.

3. Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) Filariasis


6.

7. Diagram Alir

Pasien masuk keruangan gizi

Pengkajian status gizi (Formulir Asuhan


Gizi) meliputi : Tinggi Badan, Berat
Badan, umur, kebiasaan makan, riwayat
gizi (alergi makanan)

menentukan kebutuhan gizi sesuai


dengan status gizi dan penyakit yang
diderita

menentukan macam dan jenis diet


sesuai dengan status gizi dan
penyakit

konseling gizi kepada pasien

mengisi leaflet pasien sesuai


dengan diagnosis

pemantauan dan evaluasi serta


tindak lanjut terapi
8. Hal-hal yang 1. Status Gizi Pasien
perlu 2. Asupan dan Pola makan Pasien
diperhatikan 3. Penyakit yang di derita
9. Unit Terkait 1. Ruangan Pemeriksaan
2. Ruangan KIA dan KB
3. Ruangan MTBS
4. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
10. DokumenTerkait 1. Formulir Asuhan Gizi
2. Buku Register Kunjungan Gizi
11. Rekaman historis
Perubahan
No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan

KETERANGAN : 3 4

Pencatatan dan pelaporan

1. Penulisan menggunakan huruf ARIAL ukuran 11


2. Margin Kiri-kanan-atas-bawah 3 cm
3. Judul SOP ditulis menggunakan huruf besar dengan penebalan (Bold)
4. Nomor dokumen :
A=Kode untuk Admen, B=Kode untuk UKM, dan C=Kode untuk UKP diakhiri dengan tanda titik (.)
440 : Klasifikasi Kode Surat menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2012
223.3 : no.urut dokumen/ surat
UPTD Kec.SMNI. : baku diakhiri dengan tanda titik (.)
: jenis dokumen diakhiri dengan tanda miring (/)
I : Bulan januari diakhiri tanda strip (-)
2019 = tahun pembuatan dokumen
Contoh : 440/223.3/UPTD Kec.SMNI.A./III-2019
5. Halaman pertama SOP menggunakan KOP kemudian pada kolom halaman diisi ½ (halaman pertama
dari 2 halaman) selanjutnya pada halaman kedua tidak menggunakan KOP, NAMUN halaman tetap di
tulis 2/2 pada bagian bawah kanan SOP halaman kedua seperti menulis halaman buku.
1. Pengertian : judul sop disambung kata “adalah “…………… kata “adalah” sudah baku dan di tambah
spasi tanda itik dua (:)
Contoh :
Pemeriksaan Golongan Darah adalah : suatu tindakan pemeriksaan/ uji laboratorium terhadap
darah manusia untuk mengetahui dan menentukan golongan darah (jenis aglutinogen) yang ada
dalam sel darah tersebut.

2. Tujuan : diawali dengan kata “Sebagai acuan” (sudah baku), dilanjutkan dengan judul SOP
Contoh :
Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan golongan darah

3. Kebijakan : diisi dengan SK Kapus yang berkaitan dengan pelayanan/ kegiatan/ SOP yang dilaksanakan
Contoh :
SOP pemeriksaan golongan darah, kebijakannya adalah SK kapus tentang jenis pelayanan
laboratorium yang memuat pemeriksaan golongan darah.

4. Referensi : daftar pustaka/ sumber


Contoh penulisan referensi dari buku :
Buku Panduan Pemeriksaan Laboratorium Klinik, R. Ganda Sorebrata, PT.Air Langga, Edisi Ke-
VIII, 2010.

5. Prosedur/ langkah-langkah : berisi Persiapan alat dan bahan, petugas yang melaksanakan,
langkah-langkah (isi sesuai dengan yang dilakukan di puskesmas, jangan ditambahkan atau
dihilangkan bagian yang prinsipi

6. DIAGRAM ALIR : PERHATIKAN pada Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Halaman 29.

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan : berisi hal yang bersifat vital/ penting dari prosedur/ langkah-langkah.

8. Unit terkait : ruangan lain yang berhubungan dengan SOP yang dibuat/ yang memerlukan informasi dari
hasil pemeriksaan / tindakan/ manfaat dokumen tersebut.

9. Dokumen terkait : diisi dengan blanko-blanko yang berkaitan dengan SOP tersebut.
Contoh :
misalkan pemeriksaan laboratorium, dokumen terkaitnya adalah register laboratorium dan
rekam medis.

10. Rekam historis perubahan : ditulis apabila ada perubahan atau penambahan pada langkah/ prosedur.

Anda mungkin juga menyukai