RIA HERIJATI
2015110001
DESAIN DEKORATIF
SEJARAH
. Dahulu, seorang perempuan Ndao menyaksikan seekor laba-laba besar yang membuat jaring-jaring
rapi dengan lendirnya seperti lem. Awalnya, jaring-jaring dari lendir itu berlubang besar. Namun,
lama kelamaan semakin kecil dan akhirnya membentuk lembaran kain.
PROSES PEMBUATAN
Pertama, mengumpulkan bola benang sebagai bahan utama membuat tenun. Jenis benang pun
berbeda-beda, ada yang terbuat dari katun, rayon juga kapas.
Kedua adalah 'menghani', yaitu menyusun bola-bola benang tadi di atas mesin tenun.
Kemudian benang lain diikatkan di atas 'hani' untuk membentuk motif, lalu dicelup ke bahan pewarna.
Setelah itu motif kembali diatur menggunakan tangan dan mesin dan dimulailah proses menenun.
KEGUNAAN
Kain tenun bukan hanya digunakan sebagai pakaian
sehari-hari, tetapi juga memiliki arti dan peranan
penting dalam banyak aspek kehidupan masyarakat
tradisional Rote Ndao.
- Upacara Adat
>Perkawinan : Busana pengantin, barang hantaran,
dan penutup tempat sirih saatmeminang gadis
>Kematian : Kain penutup jenazah, hiasan yang
dibentangkan di bawah plafon untuk menaungi
tempat tidur jenazah
- Cindera mata : kain, ikat kepala, tas, aksesori.
RAGAM MOTIF
Pada dasarnya bentuk motif tenun ikat Rote adalah bangun persegi empat yang disambung-sambung.
Selain ragam hias yang mempunyai arti tertentu, warna yang dipakai pun mempunyai arti tertentu
seperti warna hitam berari kedukaan, merah kejantanan, putih kesucian, kuning kebahagiaan, biru
kedamaian, dan hijau kesuburan.
RAGAM MOTIF