Disusun Oleh :
NIM :
FAKULTAS HUKUM
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allaah Swt. Karena atas rahmat dan
nikmat serta hidayah-Nyalah sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Pengalaman Lapangan di Kantor Hukum NouRu & Associates Advokat dan Konsultan
Hukum pada tanggal 10 Oktober 2018.
Sholawat seiring salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi akhir zaman, rahmat sekalian
alam Nabi Muhammad Saw. Semoga kita semua selalu mendapat syafaat darinya dan diakui
sebagaiumatnya hingga akhir zaman.
Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada para pihak yang telah membantu dan
memberikan motivasi serta dukungan dan semangat kepada penyusun selama melaksanakan
praktek pengalaman lapangan ini dengan memberikan transformasi ilmu,informasi dan lain
sebagainya, terutama kepada bapak : RUDI SETIANTONO,S.H. yang telah dengan lapang
dada menerima dan membimbing serta memberikan pengetahuan dan pengalaman dilapangan
dan kepada Bapak MUHAMAD NOUPEL, S.H.,MH. Selaku Direktur Firma Hukum NouRu
& Associates.
Penyusun menyadari dalam membuat laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kemajuan laporan ini dari semua pihak. Semoga apa yang telah
dilaksanakan mendapat ridho dari Allah Swt dan dapat bermanfaaat bagikita semua, amin.
Penyusun.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................
BAB I
PENDAHULUAN..................................
A. LATAR BELAKANG......................
B. TUJUAN.................................
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN..........
D. MEKANISME..................................
E. METODE PELAKSANAAN.....................
BAB II
GAMBARAN UMUM.............................
BAB III
PELAKSANAAN........
BAB IV
PENUTUP.......
A. KESIMPULAN
B. SARAN
C. LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada dasarnya pendidikan tidak hanya mempelajari sesuatu secara teori saja
melainkan juga mempelajari secara praktis. Praktikum adalah kegiatan yang
dilaksanakan dalam bentuk latihan keterampilan penambahan wawasan dalam rangka
penguasaan kompetensi sesuai dengan program studi yang terkait.praktikum tidak
hanya berorientasi pada praktek semata namun lebih pada pendalaman keilmuan
dengan cara terjun langsung ke lapangan praktikum yang memiliki kaitan dengan
program studi masing-masing mahasiswa. Sehingga praktek pengalaman lapangan
sangat diperlukan dalam mengaplikasikan ilmu diperoleh di bangku kuliah. Oleh
karena itu, dalam dalam sistem belajar di Fakultas Hukum UNSWAGATI CIREBON
dikembangkan suatu sistem pembelajaran yang memadukan antara pembekalan teori
dan praktek.
Praktek pengalaman lapangan ( PPL ) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
diikuti oleh semua Mahasiswa Fakultas Hukum UNSWAGATI, dalam rangka
meningkatkan pengalaman di lapangan atas ilmu yang telah dipelajari di bangku
kuliah, sehingga mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang ia peroleh tersebut dan
dengan harapan dapat membangun negara sebagai generasi penerus bangsa serta
menyiapkan diri untuk siap bekerja setelah menyelesaikan pendidikan di Perguruan
Tinggi. Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat dan kaum cendekiawan yang
harus bersosialisasi dan berperan penting dalam kemajuan negara.
Dalam pelaksanaan praktek pengalaman lapangan ini mahasiswa diberikan
kesempatan untuk menentukan tempatnya masing-masing sesuai dengan kemauan dan
kemampuan yang dimiliki. Dalam hal ini penulis memilih Firma Hukum NouRu &
Associates, Advokat dan Konsultan Hukum sebagai tempat pembelajaran di lapangan.
Secara umum pelaksanaan praktek pengalaman lapangan ini bertujuan agar mahasiswa
mendapatkan pengalaman yang faktual di lapangan tentang proses peradilan serta mengetahui
kendala-kendala yang ada dan cara mengatasinya sehingga terbentuk praktisi hukum yang
profesional dan handal, sesuai dengan teori yang telah diajarkan di bangku kuliah dengan
berpegang teguh pada nilai nilai luhur keimanan berdasarkan ketuhanan yang maha esa.
Manfaat PPL secara umum untuk memberi bekal kapada mahasiswa agar memiliki
kompetensi profesional, kompetensi mental yang kuat, kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial.
Praktek pengalaman lapangan ( PPL ) Mandiri ini dilaksanakan selama satu (1) bulan dari
tanggal.....sampai dengan ....2018, bertempat di Firma Hukum NouRu & Associates kantor
Advokat dan Konsultan Hukum yang beralamat di Perumahan Permata Yakut Residence
Kav.A5 (samping kantor Imigrasi Cirebon) Jl. Sultan Ageng Tirtayasa Kedawung Cirebon
D. MEKANISME
1) Penyelarasan Teori dan Praktek
2) Melihat dunia praktisi yang sesungguhnya
3) Pembelajaran langsung di lapangan
4) Evaluasi terhadap keilmuan yang dimiliki
E. METODE PELAKSANAAN
1) Penyampaian materi mengenai profesi Advokat dan gambaran umum mengenai
prosedur jalannya proses hukum perkara perdata
2) Tanya Jawab seputar advokat dan istilah-istilah dalam hukum
3) Menyaksikan prosesi sidang, mengikuti pelaksanaan sidang dan melakukan
peninjauan terkait proses persidangan di Pengadilan Negeri.
4) Penyusunan kegiatan laporan PPL.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Visi
Misi
Tujuan
Mewujudkan kepastian hukum dan rasa keadilan terhadap masyarakat yang membutuhkan
bantuan hukum.
4. Bidang Litigasi :
- AFROYIM, S.H.
- SAFRUDIN, S.H.
- HASAN SOBIRIN, S.H.
7. Bidang Humas
- AJIMUNAJI, S.H.
D. TUGAS DAN WEWENANG ADVOKAT
Berdasarkan ketentuan dalam undang-undang Advokat dan kode etik Advokat.
Advokat mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
1. Memberi jasa hukum, baik didalam maupun diluar Pengadilan yang memenuhi
persyaratan berdasarkan undang-undang yang berlaku. (pasal 1 undang-undang
Advokat dan pasal 1 kode etik advokat indonesia)
2. Turut mewujudkan prinsip-prinsip negara hukum dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara (penjelasan umum undang-undang Advokat).
3. Membantu tegaknya keadilan berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat
pencari keadilan, termasuk usaha memberdayakan masyarakat dalam menyadari
hak-hak fundamental mereka di depan hukum. (penjelasan umum undang-undang
Advokat).
Advokat di dalam menjalankan tugasnya, tidak hanya sebatas pada kepentingan
dan tanggung jawab kepada klien-nya semata, akan tetapi juga kepada negara,
masyarakat, dan pengadilan. Tugas-tugas Advokat tersebut antara lain :
- Memberikan pelayanan hukum ( Legal Services )
- Memberikan nasehat hukum ( Legal Advise )
- Memberikan Konsultasi hukum
- Memberikan pendapat hukum ( Legal Opinion )
- Menyusun Kontrak-kontrak ( Legal Drafting )
- Memberikan informasi-informasi Hukum.
- Membela kepentingan dan mewakili Klien di dalam atau di luar Pengadilan
- Memberikan bantuan hukum dengan Cuma-Cuma kepada rakyat yang lemah dan
tidakmampu ( Legal Aid ).
BAB III
PELAKSANAAN
Profesi Advokat diatur dalamUndang-undang Nomor : 18 tahun 2003 tentang Advokat dan
dalam menjalankan profesinya tunduk pada kode etik profesi Advokat” UU No.18 tahun
2003 tentang Advokat menentukan jasa hukum yang diberikan advokat meliputi konsultasi
hukum, bantuan hukum, dan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien. Advokat
juga wajib menjaga kerahasiaan kliennya. Hubungan saling percaya menjadi fondasi
hubungan advokat-klien. Kedudukan advokat sebagai suatu profesi yang mulia atau lebih
dikenal dengan istilah (officium nobile ).
Berdasarkan UU No. 18 tahun 2003 tentang Advokat, seorang advokat juga memiliki
kewajiban dalam memberikan bantuan hukum untuk kaum miskin dan buta huruf. Secara
ideal dapat dijelaskan bahwa bantuan hukum merupakan tanggung jawab sosial dari Advokat.
Oleh sebab itu maka Advokat dituntut agar dapat mengalokasikan waktu dan juga sumber
daya yang dimilikinya untuk orang miskin yang membutuhkan bantuan hukum secara Cuma
Cuma atau prodeo. Pemberian bantuan hukum oleh Advokat bukan hanya dipandang sebagai
suatu kewajiban namun harus dipandang pula sebagai bagian dari kontribusi dan tanggung
jawab sosial ( social contribution and social liability ) dalam kaitannya dengan fungsi sosial
dari profesi Advokat.
Dalam pasal 1 UU No. 18 tahun 2003 dijelaskan Advokat adalah orang yang berprofesi
memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan
Dalam Pasal 1 UU No. 18 Tahun 2003 dijelaskan Advokat adalah orang yang
berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi
persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-Undang ini. Jasa Hukum adalah jasa yang
diberikan Advokat berupa memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan
kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan hukum klien. Klien adalah orang, badan hukum, atau lembaga lain yang
menerima jasa hukum dari Advokat. Organisasi Advokat adalah organisasi profesi yang
didirikan berdasarkan Undang-Undang ini. Pengawasan adalah tindakan teknis dan
administratif terhadap Advokat untuk menjaga agar dalam menjalankan profesinya sesuai
dengan kode etik profesi dan peraturan perundang-undangan yang mengatur profesi Advokat.
Pembelaan diri adalah hak dan kesempatan yang diberikan kepada Advokat untuk
mengemukakan alasan serta sanggahan terhadap hal-hal yang merugikan dirinya di dalam
menjalankan profesinya ataupun kaitannya dengan organisasi profesi. Honorarium adalah
imbalan atas jasa hukum yang diterima oleh Advokat berdasarkan kesepakatan dengan Klien.
Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Advokat secara cuma-cuma kepada
Klien yang tidak mampu.
- Uraian Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mandiri di Kantor Hukum Samudera,
Advokat dan Konsultan Hukum.
c) Tahap penyidikan, setelah melalui tahap penyelidikan dapat ditentukan bahwa suatu peristiwa
merupakan suatu peristiwa pidana, maka dilanjutkan dengan tahap penyidikan. Penyidikan
adalah Serangkaian tindakan yang dilakukan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan
bukti yang diatur dalam undang-undang untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
tersangkanya. Alat bukti yang sah berdasarkan Pasal 184 KUHAP yaitu:
- Keterangan saksi
- Keterangan ahli
- Surat
- Petunjuk
- Keterangan terdakwa
Apabila 2 (minimal) dari alat bukti tersebut sudah di dapat, maka dapat di lakukan penahanan
terhadap tersangka. Pihak yang berwenang melakukan penyidikan menurut Pasal 6 KUHAP
adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia dan pejabat pegawai negeri sipil tertentu
yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang.
d) Penyerahan Berkas
Setelah kepolisian telah melakukan tindakan penyelidikan dan penyidikan, maka dilakukan
penahanan terhadap tersangka. Penahanan Di lakukan oleh Polisi selama 20 hari, jika berkas /
pemeriksaan belum selesai, maka dapat di perpanjang di kejaksaan selama 40 hari. Kemudian
setelah berkas selesai, maka polisi menyerahkan berkas (P20) tersebut kepada jaksa. Apabila
berkas belum lengkap jaksa memberikan P18 dan mengembalikan berkas tersebut agar di
lengkapi dan petunjuk-petunjuk yang harus di lengkapi ada di P19. Apabila berkas sudah
lengkap, maka jaksa mengeluarkan P21.
Setelah semua berkas lengkap maka dalam waktu tiga hari Jaksa mendaftarkan
perkara di Pengadilan Negeri dan dalam waktu satu minggu Pengadilan mengeluarkan
Register (Nomor Register, jadwal sidang, dan hakim yang menanganinya).
d) Pembuktian
Tahap keempat yaitu pembuktian, saya menyaksikan tahap pembuktian pada hari
Selasa tanggal 02 Juli 2013 di Ruang Sidang Cakra Pengadilan Negeri Palembang. Adapun
prosesnya sebagai berikut:
1. Hakim mengetuk palu, sidang terbuka untuk umum. Hakim ketua bertanya
kepada penuntut umum apakah sudah siap menghadirkan saksi-saksi pada sidang
hari ini.
2. Penuntut umum menyebutkan nama saksi yang akan di periksa.
3. Jaksa Penuntut Umum memanggil para saksi, Hakim memerintahkan
terdakwa duduk disebelah kanan penasehat hukum.
4. Majelis hakim memeriksa identitas para saksi.
5. Saksi di sumpah menurut kepercayaannya masing-masing.
6. Majelis Hakim, JPU, dan PH bertanya kepada para saksi satu persatu
mengenai perkara yang sedang disidangkan. Pembuktian pada hari ini mengenai kasus
“Penggelapan”.
a. Saksi pertama: Jimmy, umur 24 tahun, pekerjaan salles, alamat Palembang, saksi kenal
dengan terdakwa (terdakwa adalah seorang kordinator kaha), saksi bukan keluarga terdakwa.
Bahwa saksi pertama merasa dirugikan karena terdakwa tidak menyetorkan uang kepada
atasan sehingga saksi tidak bisa bertransaksi/berjualan. (Korban 1)
b. Saksi kedua: Sudiana Jaya, umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan Salles, alamat Sukomoro,
saksi kenal dengan terdakwa, saksi bukan keluarga terdakwa, saksi mempunyai hubungan
kerja dengan terdakwa.
Bahwa terdakwa telah merugikan saksi kedua karena tidak menyetorkan uang kepada
atasannya dan memakai Pasword saksi. (Korban 2)
7. Jaksa Penuntut Umum menyerahkan barang bukti kepada Majelis Hakim. Barang bukti
berupa nota transaksi. Kerugian mencapai Rp. 23. 400.000,00.
8. Hakim bertanya kepada terdakwa atas keterangan saksi dan terdakwa membenarkan
keterangan para saksi tersebut. Sidang dilanjutkan minggu depan pembacaan tuntutan.
9. Hakim ketua mengetuk palu sidang ditutup.
Peninjauan proses persidangan tahap pembuktian pada hari ini telah selesai, kemudian
saya melanjutkan peninjauan ketahapan berikutnya tetap di ruang sidang Cakra, karena
diruang ini suaranya lebih keras dan jelas.
e) Tuntutan (Requisitoir)
Tahap kelima yaitu pembacaan tuntutan, saya menyaksikan tahapan tuntutan pada
hari Rabu tanggal 03 Juli 2013 di Ruang Sidang Cakra Pengadilan Negeri Kelas 1A
Palembang. Adapun prosesnya sebagai berikut:
1. Hakim membuka sidang (Pembacaan tuntutan), sidang terbuka untuk umum.
2. Hakim ketua mempersilahkan Penuntut Umum membacakan tuntutannya.
3. Jaksa Penuntut Umum terlebih dahulu mengucapkan terima kasih dan izin
kepada Majelis Hakim, Penasehat Hukum, dan terdakwa.
4. JPU membacakan surat dakwaan bahwa kasus tersebut adalah kasus Pencurian
(Pasal 362 KUHP), terdakwa Satria bin Nusif.
5. JPU membacakan tuntutan (Kejaksaan Palembang, Nomor Reg. Perkara,
Identitas lengkap terdakwa, nomor Penetapan Hakim Pengadilan Negeri Palembang,
uraian kejadian perkara (primair, subsidair), fakta-fakta yang terungkap dalam
persidangan, hal-hal yang memberatkan dan meringankan,
Menuntut:
1. Menyatakan terdakwa Satria bin Nusif terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “Pencurian” yang diatur dalam Pasal 362 KUHP.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Satria dipotong masa tahanan.
3. Menyatakan barang bukti berupa 1 unit sepeda motor dan kalung
4. Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000 (dua ribu
rupiah).
6. Penuntut umum menyerahkan naskah tuntutan pidana yang asli kepada Hakim ketua dan
salinannya diserahkan pada terdakwa dan penasehat hukum.
7. Hakim ketua bertanya kepada terdakwa apakah terdakwa paham dengan isi tuntutan pidana
yang telah dibacakan oleh penuntut dan apakah Penasehat Hukum akan mengajukan
pembelaan (Pledoi).
Tahapan pembacaan tuntutan telah selesai dan dilanjutkan tahap selanjutmya.
f) Replik
Tahap kelima replik dari Jaksa Penuntut Umum, saya menyaksikan tahap replik pada
hari Kamis tanggal 04 Juli 2013 di Ruang Sidang Cakra Pengadilan Negeri Kelas 1A
Palembang. Adapun prosesnya sebagai berikut:
Pada tahap sebelumnya Penasehat Hukum (Kasus Narkotika) mengajukan
pembelaan/pledoi secara tertulis dan Penasehat Hukum membacakan pembelaan secara
bergantian, bahwa penangkapan atas terdakwa diduga sebagai rekayasa polisi saja yang ada
hubungan kerjasama dengan pengedar (coy), penggerebekan dilakukan di depan Polda yang
merupakan bukan wewenang polisi yang menangkap, polisi langsung menangkap setelah
DPO memberikan sebuah kotak rokok kepada terdakwa dari belakang sehingga kotak rokok
tersebut terjatuh dan polisi yang menangkap tidak memberitahukan barang bukti kepada
terdakwa dan masyarakat umum di tempat penangkapan dan langsung dibawa ke kantor
polisi, diduga terdakwa hanya dijadikan korban saja rekayasa antara polisi dan pengedar yang
bekerjasama karena belakangan ini tidak sedikit polisi yang juga berperan sebagai pengedar
narkoba.
Setelah Penasehat Hukum membacaakan pembelaan, kemudian Hakim ketua bertanya
kepada penuntut umum apakah ia akan mengajukan jawaban terhadap pembelaan penasehat
hukum dan mempersilahkan penuntut umum untuk mengajukan repliknya. Jaksa Penuntut
Umum mengajukan jawaban (replik) secara tertulis dan meminta tenggang waktu kepada
Hakim selama satu minggu untuk mempersiapkan repliknya. Majelis Hakim memberi waktu
kepada Jaksa Penuntut Umum untuk mempersiapkan jawabannya selama satu minggu.
Sidang dilanjutkan tanggal 11 Juli 2013. Hakim Ketua mengetuk palu, sidang ditutup.
g) Duplik
Tahap keenam duplik. Duplik yaitu jawaban atau tanggapan dari terdakwa atau
Penasehat Hukum terhadap replik dari Penuntut Umum dalam duplik tersebut terdakwa atau
Penasehat Hukum dapat menambah dalil-dalil jawaban atau hanya sekedar untuk menguatkan
jawabannya saja.
h) Putusan
Tahap terakhir dalam proses persidangan pidana yaitu pembacaan Putusan. Saya
menyaksikan secara langsung tahap pembacaan Putusan pada hari Rabu tanggal 03 Juli 2013
di Ruang Sidang Sari Pengadilan Negeri Kelas 1A Palembang. Adapun prosesnya sebagai
berikut:
Hakim ketua membuka sidang dengan satu kali ketukan palu, sidang dinyatakan
terbuka untuk umum. Kemudian menjelaskan bahwa sidang hari ini adalah pembacaan
putusan, dan meminta agar para pihak yang hadir untuk memperhatikan isi putusan. Hakim
ketua membacakan isi putusan. Putusan sidang hari ini Putusan kasus Narkotika: “DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”. Kemudian
menyebutkan identitas lengkap (Nama Iin Marsina, umur 30 tahun, jenis kelamin perempuan,
alamat JL. K.H. Wahid Hasyim KM 5 1 ulu Palembang, pekerjaan pegawai swasta / buruh,
agama Islam). Menyebutkan dakwaan dalam surat dakwaan, tuntutan penuntut umum,
tedakwa melanggar Pasal 112 ayat (1) UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, terdakwa
terbukti memiliki dan mengkonsumsi Narkotika Golongan 1 bukan tanaman, Hukuman
pokok pidana penjara 4 tahun 8 bulan dan pidana denda Rp. 800.000.000 Subsidair 3 bulan
penjara.
Hakim ketua mengetuk palu satu kali dan menjelaskan isi putusan secara singkat
kepada terdakwa hingga terdakwa paham atas putusan yang telah dijatuhkan padanya.
Kemudian menjelaskan hak-hak para pihak terhadap putusan tersebut dan menawarkam pada
terdakwa untuk menentukan sikapnya, apakah akan menyatakan menerima putusan tersebut
atau menyatakan naik banding. Terdakwa dan penasehat hukum menyatakan menerima dan
menandatangani berita cara pernyataan menerima putusan yang telah disiapkan. Hakim ketua
menyatakan seluruh rangkaian acara persidangan telah selesai dan menyatakan sidang di
tutup. Hakim ketua mengetuk palu sebanyak tiga kali. Semua tahapan persidangan perkara
pidana telah selesai.
2) Minggu kedua: Praktek dan materi seputar profesi Advokat dan Bantuan Hukum.
Pada minggu kedua ini dikhususkan kepada segala sesuatu yang berkaitan dengan
Advokat dan Bantuan Hukum. Adapun kegiatan dan peninjauan yang dilakukan selama 08-12
Juli 2013 adalah sebagai berikut:
- Rincian Kegiatan dan Pengamatan Praktek Pengalaman Lapangan Mandiri di Kantor Hukum
Samudera, Advokat dan Konsultan Hukum.
1 Senin, 01 Juli 2013 Minggu pertama: melakukan peninjauan dan penganalisaan terkait
persidangan pidana di Pengadilan Negeri Kelas 1A Palembang atas
Advokat.
Perkenalan dengan advokat dan Kepala Kantor Hukum Samudera, Mu
Fadli. S.H. dan advokasi Pidana dan Perdata Agus Mirantawan, S.H.
Pemberian materi mengenai advokat dan proses Hukum Perkara Pidana d
hingga peradilan.
Pembekalan
Tanya jawab istilah Hukum.
Pembuatan program Praktek Pengalaman Lapangan selama dua ming
Kepala Kantor Hukum Samudera Advokat dan Konsultan Hukum.
2 Selasa, 02 juli 2013 Melakukan peninjauan dan penganalisaan proses persidangan tahap pembu
Pengadilan Negeri Palembang.
3 Rabu, 03 Juli 2013 Melakukan peninjauan proses persidangan tahap Jawaban Penuntut
terhadap eksepsi, Tuntutan, dan Putusan Perkara Pidana di pengadilan
Palembang.
4 Kamis,04 Juli 2013 Melakukan peninjauan dan penganalisaan proses persidangan tahap Pem
Surat Dakwaan, Eksepsi, Replik, dan Duplik di Pengadilan Negeri Palemb
5 Jumat, 05 Juli 2013 Melakukan Peninjauan ke pengadilan Negeri Kelas 1A Palembang, surv
tahanan anak, pria, wanita, dan sidang tilang.
6 Senin, 08 Juli 2013 Minggu kedua: Mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Advo
Bantuan Hukum.
Peninjauan kinerja Pos Bantuan Hukum Advokat Indonesia (POSBAKUM
Tanya jawab dengan Advokat Erwin Haris, S.H. mengenai prosedur, me
dan persyaratan untuk mendapatkan bantuan hukum secara cuma-cuma (
tugas dan wewenang serta daerah hukum Posbakum ADIN, persyarata
menjadi anggota POSBAKUMADIN, dan Uundang-Undang Posbakum.
7 Selasa,09 Juli 2013 Pembuatan laporan hasil peninjauan dan penganalisaan terkait proses pers
di Pengadilan Negeri Palembang.
8 Rabu, 10 Juli 2013 Mengikuti pelaksanaan sidang kasus korupsi, pembacaan surat dakwaan
sidang utama Pengadilan Negeri bersama advokat Muhammad Fadli, S.H.
Mengikuti pendampingan Managing Partner Advokat Rahmad Hartoyo, S.
9 Kamis,11 Juli 2013 Pendalaman materi mengenai Dasar Hukum Kinerja Advokat di Kantor
Samudera.
Foto bersama advokat/Kepala Kantor Hukum Samudera, Muhammad Fadl
10 Jumat, 12 Juli 2013 Praktek Pengalaman Lapangan telah selesai dengan baik.
Selanjutnya pembuatan Laporan Hasil Kegiatan di Kantor Hukum Sa
Advokat dan Konsultan Hukum.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mandiri ini merupakan sebuah metode
yang sangat bermanfaat sehingga terjalin hubungan yang baik antara pihak Kampus,
Mahasiswa dan Instansi terkait. Program ini dimaksudkan sebagai upaya praktis untuk
mengontrol sejauhmana pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang
diterimanya sekaligus melatih keterampilan yang perlu dimiliki bagi seorang mahasiswa
sebagai aspek penunjang pada perkembangan karir kedepan dan proses mempersiapkan diri
untuk bekerja di lapangan.
Banyak manfaat dan pengetahuan baru setelah melaksanakan Praktek Pengalaman
Lapangan ini, terutama pengetahuan yang diperoleh dari Kantor Hukum Samudera,
diantaranya untuk menjadi seorang advokat terlebih dahulu harus memahami proses jalannya
hukum pidana maupun perdata serta tahapan-tahapan persidangan di Pengadilan dan
memahami kinerja advokat, hak dan kewajiban advokat dan klien serta dapat memahami
fungsi advokat sebagai Penegak Hukum.
B. Saran
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan selama Praktek Pengalaman Lapangan,
penulis mencoba memberikan beberapa saran terkhusus kepada mahasiswa sebagai pelaksana
agar dapat memanfaatkannya dengan baik, praktek ini merupakan kesempatan bagi
mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dan menyiapkan diri untuk bekerja ketika
selesai di Perguruan Tinggi kelak. Kepada pihak Fakultas penulis juga ingin memberikan
sedikit saran agar kegiatan PPL Mandiri ini tetap dilaksanakan terus menerus secara
berkelanjutkan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar dan memberikan kemudahan
bagi Mahasiswa dalam mengurus surat-menyurat yang ditujukan ke instansi terkait demi
kelancaran dan kemajuan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
6. Pembuktian
Penggugat atau Pemohon mengajukan semua alat bukti-bukti sesuai dengan perkara
yang diajukan untuk mendukung dalil-dalil gugatan. Demikian juga Tergugat atau
Termohon mengajukana alat bukti untuk mendukung jawaban atau sanggahan masing-
masing pihak berhak menilai alat bukti pihak lawan.
Nanti setelah perkara diputus, pihak yang tidak puas atas putusan yang dikeluarkan
oleh majelis hakim tersebut dapat mengajukan upaya hukum (verset, banding, dan
peninjauan kembali) selambat-lambatnya 14 hari sejak perkara diputus atau
diberitahukan.
Setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, untuk perkara permohonan talak,
Pengadilan Agama akan menetapkan hari sidang ikrar talak untuk Memanggil Pemohon
dan Termohon untuk menghadiri sidang ikrar talak. Namun, Jika dalam tenggang waktu
6 (enam) bulan sejak ditetapkan sidang ikrar talak, suami atau kuasanya tidak
melaksanakan ikrar talak di depan sidang, maka gugurlah kekuatan hukum penetapan
tersebut dan perceraian tidak dapat diajukan berdasarkan alasan hukum yang sama.
Setelah pelaksanaan sidang ikrar talak, maka dapat dikeluarkan Akta Cerai.
Untuk perkara lainnya, setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, maka para
pihak yang berperkara dapat meminta salinan putusan.
Semoga Bermanfaat.
Penting:
Bagaimana Cara Mengajukan Gugatan Sederhana
Jaminan Umum Dan Konsekwensi Pelunasan Utang
Syarat Penyerahan Benda (Levering)
b. Penelitian Berkas
1. Perjanjian utang;
2. Janji untuk memberikan Hak Tanggungan;
3. Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT);
4. Terdaftar di Kantor Pertanahan Nasional;
5. Sertifikat Hak Tanggungan;
d. Sita Eksekusi
Setelah lewat tenggang waktu yang diberikan ternyata
Debitur/Termohon tidak melaksanakan Hak Tanggungan,
maka diletakkan sita eksekusi atas objek Hak Tanggungan
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 197 HIR/Pasal 208
RBg. Adapun tahapan sita eksekusi adalah sebagai berikut:
e. Lelang Eksekusi
Setelah aan maning dan sita eksekusi telah dilaksanakan
maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan lelang
eksekusi dengan tahapan sebagai berikut:
f. Pengosongan
Apabila objek yang dilelang adalah tanah/tanah dan rumah
yang sedang ditempati/dikuasai oleh tersita/terlelang, maka
pelaksanaan pengosongan merujuk kepada ketentuan Pasal
200 (11) HIR atau Pasal 218 ayat (2) RBg. Yakni apabila
terlelang tidak bersedia untuk menyerahkan tanah/tanah dan
rumah itu secara kosong dan baik, maka dilakukan upaya
paksa dimana terlelang dan keluarganya beserta barang-
barang yang berada di dalam objek lelang akan dikeluarkan
secara paksa. Pengadilan atau pemenang lelang atau
pemohon eksekusi akan meminta bantuan dari lembaga
Kepolisian dengan melibatkan Aparat Pemerintah setempat.
i
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Oleh:
C100110074
FAKULTAS HUKUM
20171
ABSTRAK
Salah satu cara eksekusi yang diberikan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun
1996 tentang Hak Tanggungan adalah dengan jalan eksekusi title eksekutorial
dikalahkan dalam putusan hakim, untuk memenuhi prestasi yang tercantum dalam
putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap. Prosedur eksekusi hak
debitur atau tereksekusi pada waktu pelaksanaan sita eksekusi oleh Pengadilan
ABSTRACT
One way of execution given in Act No. 4 of 1996 on Mortgage is the execution
path based on the certificate of title executorial Mortgage conducted with the
assistance of the court. In this paper the author tries to provide an analysis of
executing the Mortgage object with the help of the court in Boyolali District
Court. Execution is the realization of the obligations of the parties defeated in the
judge's decision, in order to meet the achievements listed in the judge's decision
was legally binding. The execution procedure security rights in court through
execution of a security interest in Boyolali District Court, among which the third
party of resistance, the resistance of the debtor or executed during the execution of
1. PENDAHULUAN
kehidupan masyarakat yang telah mengenal uang sebagai alat pembayaran. Dapat
diketahui bahwa hampir semua masyarakat telah menjadikan kegiatan pinjammeminjam uang
sebagai sesuatu yang sangat diperlukan untuk mendukung
kehidupannya.
penyerahan jaminan utang oleh pihak peminjam kepada pihak pemberi jaminan.
pemegang jaminan.2
Jaminan kebendaan adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas suatu
dipertahankan terhadap siapapun benda itu berada (Droit de suite) dan dapat
dialihkan.3
ini ada karena diperjanjikan antara Kreditur dan Debitur, misalnya Hak
Tanggungan.
hipotek (dalam buku kedua), yang semula masih dinyatakan berlaku oleh UndangUndang
Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960, dinyatakan tidak berlaku lagi. Akan
tetapi, yang dinyatakan tidak berlaku lagi adalah hipotek yang diatur dalam Kitab
Sedangkan hipotek atas benda-benda lainnya tetap berlaku, misalnya hipotek atas
Perhubungan Udara.4
1 M. Bahsan, 2007, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,
hal.1
Ibid, hal. 2
Sutarno, 2003, Aspek-aspek Hukum perkreditan Bank, Bandung: Alfabeta, hal. 147
4 Munir Fuady, 2013, Hukum Jaminan Utang, Jakarta: Erlangga, hal. 693
kemudahan bagi para Kreditur pemegang Hak Tanggungan apabila Debitur cidera
janji atau wanprestasi, berdasarkan Pasal 20 ayat (1) huruf a dan b UndangUndang Hak
Tanggungan eksekusi atas benda jaminan Hak Tanggungan dapat
ditempuh melalui 3 (tiga) cara, yaitu: (1) Parate executie; (2) Title executorial;
lebih singkat, title executorial atau berdasarkan Sertifikat Hak Tanggungan yang
tunduk pada Hukum Acara Perdata sebagaimana yang diatur dalam Pasal 224
bawah tangan pelaksanaan harus memenuhi beberapa persyaratan yang antara lain
melakukan perlawanan. Akan tetapi perlu diingat bahwa Kreditur harus mendapat
janji/wanprestasi.
dalam ilmu hukum khususnya Hukum Jaminan tentang pelaksanaan eksekusi Hak
mengungkap suatu masalah dan untuk sebuah perbandingan antara teori yang
2. METODE
di Pengadilan Negeri Boyolali. Sumber data berasal dari data sekunder berupa
dokumen, bahan hukum tertulis juga ditunjang data primer sebagai pelengkap.
kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif yaitu cara penelitian yang
menghasilkan deskriptif analisis yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara
tertulis atau lisan dan juga perlakuannya yang nyata diteliti dan dipelajari sebagai
satu kesatuan.5
Boyolali
kekuatan hukum tetap. Yang dapat dieksekusi adalah salinan putusan dan grosse
akta (salinan pertama dari akta autentik). Grosse akta dapat dieksekusi karena
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, yang memuat titel
Makalah disajikan pada penataran Dosen Hukum Perdata, diselenggarakan oleh Fakultas
Hukum
mengenai hak atas tanah yang menjadi obyek Hak Tanggungan. Sertifikat Hak
Tanggungan ini berfungsi sebagai tanda bukti bahwa adanya Hak Tanggungan
yang telah diterbitkan oleh Kantor Pertanahan yang mempunyai kekuatan sama
seperti halnya putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
maka Pengadilan Negeri Boyolali tidak dapat melakukan proses eksekusi. Syarat
administratif yang harus dipenuhi oleh kreditur dalam permohonan eksekusi ini
adalah: (1) Lampiran Perjanjian Kredit, (2) Lampiran Akta Pemberian Hak
Sertifikat Tanah.
panitera Pengadilan Negeri Boyolali perkara tersebut didaftar dalam buku register
7Adityo Danur Utomo, Hakim Pengadilan Negeri Boyolali, Wawancara Pribadi, Boyolali,
Rabu,
pemanggilan kepada pihak debitur pada hari dan tanggal yang telah ditentukan
(tiga) hari sebelum pemanggilan dilakukan. Dalam hal ini Ketua Pengadilan
debitur dengan maksud agar pihak debitur segera menyadari kewajibanya dan
bersedia melunasi/membayar apa yang menjadi hak pihak kreditur tanpa harus
melakukan pemanggilan ulang pada hari dan tanggal yang telah ditentukan. Dan
apabila dalam pemanggilan yang kedua untuk agenda pemberian aanmaning ini
pihak debitur tidak juga hadir maka Ketua Pengadilan Negeri Boyolali membuat
penetapan bahwa pihak debitur tidak memenuhi panggilan Peringatan dari Ketua
Pengadilan Negeri Boyolali atau aanmaning ini harus dilakukan oleh pihak
debitur dalam waktu 8 (delapan) hari. Apabila dalam jangka waktu tersebut pihak
maka perkara akan selesai pada saat pembayaran tersebut. Namun apabila dalam
jangka waktu tersebut pihak debitur tidak juga melakukan kewajiban kepada
tahap peringatan terakhir dari Ketua Pengadilan Negeri Boyolali kepada pihak
peringatan (aanmaning) yang telah diberikan kepada pihak debitur dalam jangka
objek Hak Tanggungan. Dalam hal ini Ketua Pengadilan Negeri Boyolali
sah, dengan disertai dua orang saksi untuk melaksanakan sita eksekusi terhadap
tempat objek Hak Tanggungan berada. Hal ini bertujuan agar pihak desa setempat
mengetahui bahwa objek Hak Tanggungan yang dijadikan jaminan oleh pihak
debitur telah diletakan sita eksekusi dan pihak desa setempat juga turut melakukan
objek Hak Tanggungan. Tahapan ini diawali dengan permohonan lelang eksekusi
perincian hutang terakhir dari pihak debitur terhitung sejak tunggakan sampai
dibantu oleh 2 (dua) orang saksi dengan meminta bantuan kepada Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) setempat, dalam hal ini untuk
umum atas objek Hak Tanggungan dan membuat berita acara untuk disampaikan
sampai sita eksekusi. Terhadap surat permohonan lelang dari Ketua Pengadilan
Negeri Boyolali tersebut kemudian KPKNL akan memberikan surat jawaban
limit objek lelang, serta letak objek lelang melalui selebaran yang ditempel pada
belas) hari, (2) Setelah jangka waktu pengumuman tersebut habis, maka Ketua
Pengadilan Negeri membuat pengumuman yang sama melalui media masa seperti
koran selama jangka waktu 2 (dua) minggu, (3) Dan harus dicantumkan pula
bahwa peminat objek lelang harus membayar 20% dari harga limit yang telah
Negeri Boyolali, tahapan selanjutnya adalah dilakukannya lelang pada hari dan
pertama objek lelang tidak terjual karena tidak ada peminat atau pembeli maka
dilakukan lelang ulang oleh KPKLN. Mengenai jadwal pelaksanaan lelang yang
kedua ini harus diberitahukan kepada pihak-pihak yang berperkara baik pihak
kreditur maupun debitur serta kepada Pengadilan Negeri Boyolali. Dan apabila
sampai 2 (dua) kali pelaksanaan lelang tidak juga ada pembeli, maka pengadilan
tidak akan melanjutkan proses eksekusi terhadap objek Hak Tanggungan tersebut
penjualan objek Hak Tanggungan yang diterima KPKNL dari pemenang lelang
diserahkan pada kreditur, apabila ada kelebihan maka sisanya diberikan kepada
debitur.
dilakukan analisis dengan peraturan eksekusi pada Pasal 196 s/d 224 HIR, maka
Negeri.
Subekti8
sudah tepat. Sebab jika bertitik tolak dari ketentuan bab kesepuluh bagian kelima
HIR atau titel keempat bagian keempat RBG, pengertian eksekusi sama dengan
Pasal 195 ayat (6) HIR / Pasal 206 Rbg ayat (6), maka satu-satunya syarat agar
dapat diterima pihak orang lain (pihak ketiga) untuk mengajukan perlawanan
tersebut adalah bahwa barang yang akan dieksekusi adalah miliknya. Oleh karena
itu, bila alasan pengajuan perlawanan adalah di luar hak milik, misalnya hak
tersebut. Adanya campur tangan pihak lain di luar pihak yang berpekara. Modus
terlibatnya pihak ketiga untuk campur tangan dalam proses eksekusi. Ini bisa
datang dari pihak eksekutif, legislatif ataupun pihak-pihak lainnya yang biasanya
kalau Ketua Pengadilan memberi perintah agar eksekusi tersebut ditunda sampai
9Retno Wulan Susanti Susantie dan Iskandar Oeripkartawinata, 1979, Hukum Acara Perdata
dalam Pasal 207 HIR, yang menyatakan: “Bantahan itu tiada dapat menahan
orang mulai atau meneruskan hal menjalankan keputusan itu, kecuali jika ketua
telah memberi perintah, supaya hal itu ditangguhkan sampai jatuh keputusan
pengadilan negeri”.
dari majelis hakim yang memeriksa perlawanan tersebut. Hal ini diatur dalam
(1) Peraturan pasal di atas ini berlaku juga, jika orang lain membantah
sebaiknya, apabila pelawan pihak ketiga ternyata tidak benar sebagai pemilik atas
terhadap pihak ketiga perlawanan pihak terseksekusi pada dasarnya juga tidak
eksekusi dan sebaliknya apabila perlawanan ditolak, maka dengan surat penetapan
kasus, eksekusi tertunda gara-gara pihak yang bersengketa, terutama pihak yang
eksekusi bisa tertunda, tetapi hal ini juga dapat memicu konflik horisontal antara
pelaksanaan eksekusi terhadap objek Hak Tanggungan. Hal ini disebabkan karena
adanya kemungkinan harga limit objek Hak Tanggungan yang terlalu tinggi
sehingga masyarakat kurang berminat membeli objek Hak Tanggungan. Pada saat
prosesi lelang pertama oleh KPKNL apabila objek Hak Tanggungan tidak terjual,
maka pihak kreditur biasanya akan meminta kepada ketua Pengadilan Negeri
Sragen untuk menurunkan harga limit pada pelaksanaan lelang yang kedua. Ini
merupakan sebuah antisipasi agar nantinya pada pelaksanaan lelang kedua objek
Hak Tanggungan bisa terjual dan kreditur segera mendapatkan apa yang menjadi
haknya. Kemungkinan lain tidak adanya peminat atau pembeli lelang juga bisa
dikarenakan objek Hak Tanggungan yang kurang mempunyai nilai jual misalnya
letaknya tidak terlalu strategis untuk prospek usaha sehingga calon pembeli
4. PENUTUP
4.1. Simpulan
Pertama, penyelesaian eksekusi Hak Tanggungan melalui Pengadilan
penetapan yang isinya perintah kepada Panitera atau Jurusita agar dengan 12
objek yang akan di eksekusi adalah miliknya, (2) Perlawanan pihak terkesekusi
menjadi gagal atau tertunda. Dalam beberapa kasus, eksekusi tertunda gara-gara
yang paling sering muncul dalam pelaksanaan eksekusi terhadap objek Hak
Tanggungan. Hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan harga limit objek
4.2. Saran
nilai jaminan lebih tinggi dari pada nilai pinjaman dan lebih teliti, hati-hati serta
pemberian kredit dengan baik untuk memilih kriteria calon debitur. Hal ini
untuk membayar utangnya kepada kreditur (bank), baik biaya perkara, denda dan
PERSANTUNAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua saya tercinta
atas doa, motivasi, dan dukungan yang penuh baik moril maupun materiil,
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Bahsan, M. 2007, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit, Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Yogyakarta
Soekanto, Soerjono. 2008. Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press
Aturan Perundang-undangan
Agraria
DI PENGADILAN NEGERI
Oleh:
S u g e ng
ABSTRAKSI
Kasus kredit bermasalah da/am dunia perbankan tidak dapat digolongkan sebagai
informasi yang wajib dirabasiakan oleh pihak bank mengingat pasal 40 ayat 1 UU Perbankan
yang
simpanannya. Ketentuan diatas jelas bahwa kredit macet tidak digolongkan sebagai informasi
yang
bersifat rahasia bank. Selanjutnya penyelesaian kasus kredit bermasalah sering kali justru
membawa kerugian yang lebih besar bagi kreditur padahal undang-undang menentukan
bahwa
proses peradilan dilakukan dengan cara sederhana, cepatdan biaya ringan, namun
kenyataannya
Berdasarkan hasil uraian dan pembahasan maka terdapat hambatan yuridis berupa
maupun hambatan non yuridis da/am penyelesaian kredit macet melalui fiat eksekusi hak