REKTOR UI 2015--2019
Althof Endawansa
LATAR BELAKANG
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia
(UI), disebutkan bahwa UI merupakan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum. Sebagai
Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum, UI menyelenggarakan tata urusan perguruan tinggi
secara otonom yang berlandaskan pada beberapa prinsip. Prinsip-prinsip tersebut adalah
akuntabilitas, transparansi, nirlaba, penjamin mutu, efektivitas dan efisiensi, meritokrasi
akademik, layanan prima, akses berkedalian, dan keberagaman. Selanjutnya, atas dasar prinsip-
prinsip itu, UI memiliki visi untuk menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan
yang unggul dan berdaya saing. Hal itu dilakukan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga UI dapat berkontribusi bagi pembangunan
masyarakat Indonesia dan dunia.
Dalam rangka mencapai visi tersebut, Rektor UI selaku pemangku tertinggi birokrasi di
UI telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) UI dengan mengacu pada beberapa hal, yaitu
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan, Surat Keputusan Majelis Wali
Amanah (MWA) Ul Nomor 009 Tahun 2014 tentang Kebijakan Umum Ul dan Anggaran Rumah
Tangga Ul serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ul 2015-2035. Mengacu pada Laporan
Kinerja UI yang diterbitkan pada tahun 2017, terdapat delapan butir agenda besar pada rencana
strategis yang dibuat, di antaranya adalah sebagai berikut.
(1) Meningkatkan peringkat akreditasi terbaik dari lembaga akreditasi nasional dan
internasional serta meningkatnya rangking Ul di tingkat dunia.
(2) Meningkatkan daya saing lulusan, baik ditingkat nasional maupun internasional.
(3) Meningkatkan budaya dan kualitas riset, semangat enterpreneur, inovasi, tepat guna, dan
menghasilkan terobosan pemikiran serta dapat diterapkan dalam pengabdian kepada
masyarakat.
(4) Mewujudkan Ul sebagai perguruan tinggi yang sehat berdasarkan penerapan good
university governance.
(5) Memperkokoh landasan sumber daya manusia pada etika dan berorientasi pada kinerja,
integritas dan integrasi sivitas akademika.
(6) Merekrut mahasiswa terbaik dari berbagai latar belakang dan memiliki kemampuan
akademis yang sangat baik.
(7) Memperkuat kolaborasi dan kemitraan dalam pendidikan, riset, dan antara pendidikan dan
riset, dalam iklim akademik yang dinamis tanpa batas.
(8) Mengembangkan sarana dan prasarana yang berkualitas dalam upaya mewujudkan
layanan prima yang efisien dan efektif.
Untuk memastikan agar rencana strategis tersebut dapat tercapai, Majelis Wali Amanat
(MWA) UI memiliki peran yang sangat vital. Hal itu karena MWA UI memiliki posisi tertinggi
dalam struktur UI dan diberi mandat untuk mengawasi kinerja rektor. Dalam hal ini, berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2013, pada pasal 25 ayat 1, MWA UI memiliki tugas dan
kewajiban sebagai berikut.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2013, pada pasal 22 ayat 1, MWA
UI mempunyai anggota sebanyak 17 orang. Selanjutnya, pada ayat 2, dijelaskan bahwa unsur-
unsur dalam MWA UI terdiri atas menteri (1 orang), rektor (1 orang), wakil dosen (7 orang),
wakil masyarakat (6 orang), dan wakil tenaga pendidikan (1 orang), dan wakil mahasiswa (1
orang). Dari peraturan tersebut, terlihat jelas bahwa MWA UI Unsur Mahasiswa (UM)
merupakan perwakilan mahasiswa yang berjumlah satu orang. Jumlah MWA UI UM yang hanya
terdiri dari satu orang tersebut sering menjadi bahan perdebatan. Dalam hal ini, publik UI sering
mempertanyakan signifikansi peran MWA UI UM di forum MWA UI.
Meskipun demikian, ada hal yang membedakan antara MWA UI UM dengan MWA unsur
lain, yaitu adanya kewajiban MWA UI UM yang berhubungan dengan mahasiswa. Dalam hal ini,
beradasarkan Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia (UUD
IKM UI) perubahan 2015, pasal 21 ayat 1, MWA UI UM bertugas menyuarakan kepentingan
mahasiswa Universitas Indonesia di dalam forum MWA UI.
Dalam rangka mengawal Renstra UI, hingga tahun 2018, Majelis Wali Amanat
Universitas Indonesia (MWA UI) membentuk empat Panitia Khusus (Pansus) yang masing-
masing berfokus pada area pembahasan isu yang spesifik. Empat Pansus tersebut antara lain
adalah (1) Pansus Sumber Daya Manusia (SDM) dan Budaya, (2) Pansus Tata Kelola, (3) Pansus
Sarana dan Dana, dan (4) Pansus Rumah Sakit Pendidikan (RSP) UI. Selanjutnya, setiap pansus
tersebut mempunyai tugas dan perannya masing-masing.
Mengacu pada Notula Rapat Paripurna MWA UI UM Tahun 2018 yang ditulis pada 25
Januari 2018, Pansus SDM dan Budaya bertugas untuk (1) memantau dan memastikan program
transformasi budaya dijalankan sesuai RKT 2018 dan memperhatikan resiko kunci UI serta (2)
memantau dan memastikan perbaikan pengelolaan SDM UI. Pansus Tata Kelola bertugas untuk
(1) memantau dan memastikan berjalannya kontrak kinerja dan evaluasi kinerja tahunan bagi
perangkat pimpinan Rektor, (2) menyelesaikan aturan MWA yang diwajibkan ART dan Pedoman
Keuangan, (3) memantau dan memastikan program sistem informasi terintegrasi berjalan sesuai
dengan RKT 2018 dan sistem tersebut mengakomodasi pengembangan megatrend, dan (4)
memantau dan memastikan dilaksanakannya program efisiensi biaya operasional, pengembangan
dan investasi.
Pansus Sarana dan Dana bertugas untuk (1) memantau dan memastikan terlaksananya
sarana penggalangan dana sesuai Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2018 serta (2) memantau dan
memastikan terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana riset dan pengajaran UI sesuai RKT
2018. Kemudian terakhir, pansus Rumah Sakit Pendidikan bertugas untuk (1) memantau dan
memberikan perimbangan terhadap aturan tata kelola RSPUI serta (2) memantau dan memberi
pertimbangan terhadap proses persiapan beroperasinya RSPUI hingga beroperasinya RSPUI.
Selanjutnya, keempat pansus yang dibentuk memiliki fungsi pengawasan secara langsung
terhadap implementasi Renstra UI. Dalam hal ini, Pansus Tata Kelola berhubungan dalam
pengawalan Renstra UI pada butir (1), yaitu meningkatkan peringkat akreditasi terbaik dari
lembaga akreditasi nasional dan internasional serta meningkatnya rangking Ul di tingkat dunia
dan butir (4), yaitu mewujudkan Ul sebagai perguruan tinggi yang sehat berdasarkan penerapan
good university governance.
Sementara itu, Pansus SDM dan Budaya berhubungan dalam pengawalan Renstra UI pada
butir (2), yaitu meningkatkan daya saing lulusan, baik ditingkat nasional maupun internasional,
butir (3), yaitu meningkatkan budaya dan kualitas riset, semangat enterpreneur, inovasi, tepat
guna, dan menghasilkan terobosan pemikiran serta dapat diterapkan dalam pengabdian kepada
masyarakat, dan butir (5), yaitu memperkokoh landasan sumber daya manusia pada etika dan
berorientasi pada kinerja, integritas dan integrasi sivitas akademika, dan butir (6), yaitu merekrut
mahasiswa terbaik dari berbagai latar belakang dan memiliki kemampuan akademis yang sangat
baik.
Terakhir, Pansus Sarana dan Dana berhubungan dalam pengawalan Renstra UI dalam
butir (7), yaitu memperkuat kolaborasi dan kemitraan dalam pendidikan, riset, dan antara
pendidikan dan riset, dalam iklim akademik yang dinamis tanpa batas dan butir (8), yaitu
mengembangkan sarana dan prasarana yang berkualitas dalam upaya mewujudkan layanan prima
yang efisien dan efektif.
Mengacu pada hal-hal yang telah disebutkan di atas, perlu ditekankan bahwa MWA UI
UM merupakan anggota dari semua pansus tersebut, sehingga MWA UI UM juga berperan
secara signifikan dalam mengawal semua butir yang ada dalam Renstra UI tahun 2015-2019.
Oleh sebab itu, untuk menjamin agar renstra UI tahun 2015-2019 dapat tercapai, diperlukan
kehadiran yang optimal dari MWA UI UM 2019 di semua rapat pansus yang diadakan oleh
MWA UI.
Tidak hanya sampai di sana, kolaborasi dengan semua kelembagaan mahasiswa juga
diperlukan dalam rangka mengawal berbagai kebijakan di tingkat UI. Misalnya, pada bulan Mei
2018, BK MWA UI UM berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Rumpun
Ilmu Kesehatan (RIK) UI dan Himpunan Mahasiswa (HM) Vokasi Rumpun Ilmu Kesehatan
untuk membuat forum terbuka bernama Rembug UI dengan menghadirkan Ketua Pansus RSP UI
dan Direktur Rumah Sakit Pendidikan UI. Di akhir acara, aliansi pengawalan isu RSP UI tersebut
memberikan rekomendasi kebijakan dari hasil kajian dan penelitian yang telah dibuat.
Berdasarkan hal itu, dapat disimpulkan bahwa MWA UI UM dapat berperan sebagai
informan sekaligus jembatan bagi kelembagaan dan mahasiswa secara umum untuk bertemu dan
berdiskusi langsung kepada pemangku kebijakan di tingkat UI. Oleh sebab itu, penting bagi
MWA UI UM 2019 untuk mengoptimalkan perannya sebagai jembatan dan informan dengan
mengadakan forum terbuka dengan pemangku kebijakan serta membuka kanal informasi dan
masukan dari seluruh mahasiswa UI terkait dengan dinamika pada tata kelola dan kebijakan UI.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Notula Rapat Paripurna MWA UI UM Tahun 2018 yang ditulis pada 25 Januari 2018.
Peraturan