Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan

tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru

yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai

permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-

faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta

cara penanggulangannya.

Kesuksesan dalam membangun suatu perguruan tinggi di jaman yang sudah

super modern ini tidak hanya pada performance perguruan tinggi itu saja, tetapi juga

dipengaruhi oleh lingkungan eksternal, yaitu lingkungan strategi dimana kompetisi

terus menerus terjadi tanpa henti. Dalam melaksanakan misi dan fungsi pokoknya

membutuhkan sumber daya baik yang dapat diraba atau yang tidak dapat diraba yang

dibutuhkan juga oleh perguruan tinggi yang lain agar tetap survive dalam kompetisi.

Dalam melaksanakan misi dan fungsi pokoknya, perguruan tinggi dalam

berbagai bentuknya (universitas, sekolah tinggi, dan politeknik), memerlukan


resources baik yang bersifat tangible maupun yang intangible yang juga diperlukan

oleh perguruan tinggi lain. Perguruan tinggi juga memerlukan manajemen strategis

untuk memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan

bidang perilaku organisasi. Manajemen strategis berbicara tentang gambaran

besar.Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber

dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara

paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.

Sebagai bagian dari amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah, Universitas

Muhammadiyah Surakarta merupakan salah satu lembaga filosofi penyelenggaraan

dan pengembangan institusi pendidikan tinggi. Penyelenggaraan dan pengembangan

Universitas Muhammadiyah Surakarta berusaha mengintegrasikan antara nilai-nilai

keilmuan keislaman serhingga mampu menumbuhkan kepribadian yang menguasai

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.

Berkaitan dengan persoalan di atas, eksistensi Universitas Muhammadiyah

Surakarta kedepan ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi tuntutan

kebutuhan-kebutuhan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut,

Universitas Muhammadiyah Surakarta perlu secara terus-menerus mempertinggi daya

saing dan daya juang guna mencapai keunggulan kompetitif

berkelanjutan.berdasarkan landasan filosofi dan pemikiran di atas Universitas

Muhammadiyah Surakarta.
1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan

masalah yang penulis ambil adalah :

a. Apa saja bidang usaha yang ada di Universitas Muhammadiyah

Surakarta?

b. Bagaimana strategi bisnis yang dilakukan oleh Universitas

Muhammadiyah Surakarta?

c. Apa saja budaya perusahaan yang ada di Universitas Muhammadiyah

Surakarta?

d. Bagaimana etika kerja di Universitas Muhammadiyah Surakarta?

e. Apa saja tantangan bisnis yang dihadapi di Universitas Muhammadiyah

Surakarta?

1.2 Tujuan Laporan

Adapun tujuan penulisan laporan ini yaitu :

a. Memenuhi tugas Field Trip.

b. Menganalisis strategi bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

c. Menganalisi manajemen organisasi Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

d. Mengetahui produk-produk yang diproduksi Universitas Muhammadiyah

Surakarta.
1.3 Manfaat Laporan

Manfaat dari laporan field trip diantaramya :

a. Mahasiswa lebih mengetahui tentang manajemen pendidikan tinggi.

b. Memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan

manajemen strategi.

c. Memberikan pengalaman kerja antara teori dengan praktik.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Pofil

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah lembaga pendidikan

tinggi di bawah persyarikatan Muhammadiyah yang didirikan pada 24 Oktober 1981

sebagai perubahan bentuk dari IKIP Muhammadiyah Surakarta. Awalnya, UMS

merupakan sebuah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Muhammadiyah Jakarta cabang Surakarta yang didirikan tahun 1957. Saat itu,

beberapa jurusan yang dibuka adalah Pendidikan Umum, Ekonomi Umum

dan Pendidikan Agama Islam tingkat Sarjana Muda.

Setelah mendapatkan ijin berdiri di tahun 1965, FKIP Muhammadiyah

Cabang Surakarta menjadi dua lembaga pendidikan tinggi, yaitu Institut Keguruan

dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Surakarta dan Institut Agama Islam

Muhammadiyah (IAIM). Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 1967, IKIP

Muhammadiyah Surakarta menambah satu jurusan lagi, yaitu Hukum Sipil. Selain

itu, di tahun yang sama, IKIP Muhammadiyah Surakarta mendapat ijin sebagai induk

Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Jawa Tengah yang terdiri IKIP Muhammadiyah

Klaten, Magelang, Kudus, Purwokerto, Kebumen, Wates, Temanggung, Wonogiri,

Sukoharjo, Karanganyar, Banjarnegara, Prambanan, Purbalingga, Wonosari, dan


Sragen. Setelah berkembang, cabang-cabang tersebut akhirnya berdiri sendiri menjadi

perguruan tinggi yang mandiri.

Pada tahun 1979, Drs. H. Mohamad Djazman, Rektor IKIP Muhammadiyah

Surakarta saat itu memprakarsai berdirinya Universitas Muhammadiyah Surakarta

dengan menggabungkan IKIP Muhammadiyah Surakarta dan IAIM Surakarta.

Sehingga dua tahun setelahnya, 1981, IKIP Muhammadiyah Surakarta berganti nama

menjadi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saat itu, UMS mengelola beberapa

fakultas, seperti FKIP, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, dan

Fakultas Agama Islam (FAI). Kemudian, sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan

masyarakat, saat ini UMS terus menambah dan menghadirkan program studi yang

unggul jenjang S1, S2 hingga S3.

2.2 Bidang Usaha

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan satu dari 164

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan satu di antara 1.890 Perguruan Tinggi

Swasta (PTS) di Indonesia. UMS ini terletak di Kecamatan Kartasura, Kabupaten

Sukoharjo. Amal usaha bidang pendidikan ini bertekad mewujudkan kampus sebagai

"Wacana Keilmuan dan Keislaman", yakni mampu menumbuhkan

budaya islami yang menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dilandasi

nilai-nilai keislaman.
Sikap kerja keras, jujur, ikhlas, sabar, berintegritas tinggi, berpikiran positif,

rasional, objektif, adil dan berhati bersih sebagai landasan moral pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan ilmu-ilmu keislaman senantiasa ditanamkan kepada

seluruh civitas akademik UMS untuk menyongsong era globalisasi.

Era globalisasi dan informasi menimbulkan interdependensi. Oleh karena itu,

perguruan tinggi memainkan peran yang menen-tukan dalam pembentukan kualitas

sumberdaya insani suatu bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan dan informasi.

UMS tidak bisa lepas dari tuntutan tersebut dan perlu menata diri untuk

meningkatkan keberlangsungan, daya juang, dan daya saing pada masa-masa

mendatang (sustainable competitive advantage).Universitas Muhammadiyah

Surakarta terdiri dari 12 Fakultas, antara lain:

 Fakultas Kedokteran (FK)

 Fakultas Kedokteran Gigi

 Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK)

 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

 Fakultas Teknik (FT) terdiri atas : Teknik Sipil (http://sipil.ums.ac.id), Teknik

Industri (http://industri.ums.ac.id), teknik kimia, teknik mesin, teknik arsitektur,

dan teknik elektro

 Fakultas Ekonomi (FE)

 Fakultas Hukum (FH)


 Fakultas Farmasi (FF),

 Fakultas Psikologi

 Fakultas Geografi (FG)

 Fakultas Agama Islam (FAI)

 Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI)

2.3 Strategi Bisnis

Eksistensi dan keberlanjutan UMS terantung pada kemapuan-kemampuan

sebagai berikut. Pertama, kemapuan untuk menigkatkan kompetensi mahasiswa

secara terus menerus sehingga memiliki daya saing yang tinggi, baik dipasar dalam

negeri maupun luar negeri. Kedua, kemampuan untuk mengembangkan berbagai

ragam perusahaan-perusahaan akademis (academic enterprises) secara berkelanjutan.

Dalam hal ini, UMS sebagai pengelola ilmu harus mampu menghasilkan

berbagai output keilmuan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Berkaitan

degan hal tersebut maka paradigma pengelolaan universitas perlu bergeser dari

pengelolaan yang berorientasi pada persediaan (supply driven). Kemapuan

membangun manajemen perguruan tingi yang efisien, efektif, akuntabel, dan

transparan dalam rangka membangun university governance.


Kemampuan untuk membangun kultur iqra’ secara terus menerus dalam

rangka kultur akademik yang kokoh. UMS juga berupaya kemampuan meningkatkan

eksistensi civitas akademika secara berkelanjutan. Selain itu juga UMS

mengembangakan kemampuan untuk meningkatkan modal sumberdaya insani secara

berkelanjutan. Dan ketujuh, kemampuan UMS untuk membangun jaringan dengan

berbagai intitusi baik untuk kepentingan-kepentingan pendidikan, penelitian,

pengabdian pada masyarakat maupun untuk kepentingan penggalian dana (fund-

raising). Bebebrapa langkah strategis UMS dalam upaya pengembangan strategi

bisnis nya antara lain :

1. Melakukan need assesment kebutuhan pengembangan dan inventarisasi

potensi tiap-tiap unit.

2. Menyusun dan meng-update SER (Self-Evaluation Report) dan company

profile secara periodik untuk tujuan-tujuan pemasaran dan penggalian dana.

3. Membangun struktur organisasi unit pengelola kerjasama.

4. Melakukan koordinasi dan konsolodasi sumberdaya dan kepakaran antar unit-

unit di lingkungan universitas dan unit-unit pengelola kerjasama untuk

mengembangkan model dan mekanisme kerjasama yang sinergis.

5. Melaksanankan capacity building, monitoring dan evaluasi untuk menjamin

keberlanjutan dan optimalisasi program.


6. Memperluas dan mengintensifkan komunikasi dengan berbagai institusi

nasional dan internasional untuk promosi, sosialisasi dan studi penjajagan

kemungkinan kerjasama.

7. Meninkatkan kompetensi akademik dosen.

8. Memperbarui kurikulum yang menunjang kompetensi lulusan dan relevansi

dengan dunia kerja.

9. Meningkatkan kualitas lulusan.

Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan secara simultan, karena kemampuan-

kemampuan tersebut pada dasarnya saling terkait dan merupakan kesatuan yang

utuh. Upaya-upaya diatas dilakukan oleh UMS untuk mengembangkan jangkauan

pengaruh dan bisnisnya. Khususnya untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi Islam

yang unggul dan terdepan di Indonesia.

3.4 Budaya Perusahaan

Budaya UMS mencakup 3 kata kunci yang dapat dijabarkan maksud dan maknanya

dengan jelas, yakni:

1. Ilmu Pengetahuan, menjadi pusat pendidikan dan pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks) bidang kesehatan, yang

dimaknai sebagai tempat atau wahana akademik sebagai tujuan


masyarakat, untuk mendapatkan pendidikan yang diselenggarakan

melalui penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan Ipteks, secara

berkelanjutan untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing

2. Islami, mengandung makna bahwa segala aktivitas pendidikan dan

pengembangan Ipteks diselenggarakan berdasarkan pada Al Quran

Hadits, yang terimplementasi dalam kegiatan Al Islam

Kemuhammadiyahan baik secara teori maupun internalisasi dalam

perilaku keseharian, sehingga menghasilkan lulusan yang tidak saja

menguasai Ipteks namun juga berkarakter Islami;

3. Teknologi dan Seni, memberikan arah perubahan, dapat dimaknai

sebagai upaya dan kerja keras agar segala aktivitas Tri Dharma

perguruan tinggi oleh sivitas akademika yang dilaksanakan dan

berdampak pada perubahan positif bagi masyarakat eksternal di

sekitarnya, menjadi rujukan, dibutuhkan dan diakui perannya oleh

institusi lain dan masyarakat luas.

Berkaitan dengan persoalan di atas, eksistensi Universitas Muhammadiyah

Surakarta kedepan ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi tuntutan

kebutuhan-kebutuhan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut,

Universitas Muhammadiyah Surakarta perlu secara terus-menerus mempertinggi daya

saing dan daya juang guna mencapai keunggulan kompetitif

berkelanjutan.berdasarkan landasan filosofi dan pemikiran di atas Universitas


Muhammadiyah Surakarta merumuskan visi, misi dan tujuan penyelenggaraan dan

pengembangan sebagai berikut.

3.5 Etika kerja

Sebagai bagian dari amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah, Universitas

Muhammadiyah Surakarta bertekad menjadikan “Wacana Keilmuan dan Keislaman”

sebagai filosofi penyelenggaraan dan pengembangan institusi pendidikan tinggi.

Penyelenggaraan dan pengembangan Universitas Muhammadiyah Surakarta berusaha

mengintegrasikan antara nilai-nilai keilmuan keislaman serhingga mampu

menumbuhkan kepribadian yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,

yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.

Selain itu, nilai-nilai dasar yang menjadi rujukan dalam pengembangan pendidikan di

UMS yang menjadi etika kerja dari UMS adalah sebagai berikut :

1) Tauhid (kesadaran tentang kesatuan antara pengetahuan dan nilai)

2) ‘Ilm (rasional-transendental, objektif, kritis, inovatif,kreatif,dan terbuka)

3) Amanah(kejujuran dan tanggungjawab)

4) ‘Adl (keadilan dan kesejahteraan manusia)

5) Khalifah(ketinggian kodrat dan martabat manusia


6) Istishlah (kesejahteraan alam semesta) g. Ibadah(pengabdian manusia pada

Tuhan)

Perguruan tinggi pada hakekatnya merupakan lembaga yang berfungsi untuk

melestarikan, mengembangkan, menyebarluaskan, dan menggali ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni. Selain itu perguruan tinggi juga berfungsi mengembangkan

kualitas sumberdaya manusia dan menghasilkan jasa-jasa. Dalam era globalisasi,

informasi, dan interpedensi sebagaimana yang telah, sedang, dan akan berlangsung,

peran perguruan tinggi menjadi semakin penting. Dalam era tersebut keunggulan

suatu bangsa tidak lagi ditentukan oleh kekayaan sumberdaya alam yang dimilikinya,

tetapi lebih ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia, penguasaan informasi,

serta penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3.6 Tantangan Bisnis

Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian di dalam manajemen pendidikan adalah

kondisi internal institusi sendiri, baik dalam kaitannya dengan kekuatan dan

kelemahan maupun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan

kekuatan dan mengurangi kelemahan. Oleh karena itu, UMS perlu mengidentifikasi

secara lebih cermat dan jujur kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan tersebut

serta dapat merumuskan strategi yang tepat untuk mengoptimalisasikan kekuatan dan

meminimalisasikan kelemahan tersebut.


Terdapat beberapa tantangan dalam proses bisnis yang dihadapi oleh UMS.

Tantangan tersebut muncul baik dari dalam maupun luar institusi UMS.

Diantarantaranya ialah :

1. Pengembangan kampus belum terpadu dan memperhitungkan berbagai aspek,

baik yang bersifat ideologis, akademik, majaerial, estetik, maupun ekologis,

2. Perhitungan terhadap berbagai perkembangan masa depan belum didasarkan

atas informasi atau data-data yang konkret dan akurat,

3. Aspek-aspek kinerja baik yang terkait dengan proses pembelajaran (dosen,

kurikulum, metode, output, dll.) dan yang terkait dengan manajemen (SDI,

finansial, sarana-prasarana) masih memerlukan banyak perhatian,

4. Kualitas SDM secara individual masih rendah, dan

5. Belum banyak memanfaatkan sumber-sumber lain diluar dana yang diperoleh

dari mahasiswa, melalui berbagai jaringan kerjasama (networking).

Berdasarkan paparan diatas, UMS sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi

terus berupaya meningkatkan kualitas dan kapabilitasnya. Hal tersebut dilakukan

dengan berbagai cara, salah satunya dengan perumusan strategi bisnis seperti yang

dijabarkan diatas.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen strategi

Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam mempersiapkan sarjana yang siap

bersaing menghadapi MEA tertuang dalam rencana strategi Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang menjawab kebutuhan dan tantangan globalisasi.

Dimana manajemen strategis tersebut mencakup beberapa proses diantaranya

pengamatan lingkungan (eksternal dan internal), penyusunan visi, misi, dan tujuan

Universitas Muhammadiyah Surakarta membuat formulasi strategis,

mengimplementasikannya dan melakukan evaluasi dan pengendalian terhadap

pelaksanaan kegiatan/program yang sedang berjalan. Namun dari informasi yang


dikumpulkan tim peneliti, pada proses pengimplementasian manajemen strategis

masih banyak terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan proses tersebut

tidak terlaksana secara efektif.

4.2 Saran

1. Seluruh stakeholder yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap sistem dan

proses pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta harus lebih

mengetahui dan memahami seutuhnya tentang potensi, kelebihan,

kekurangan dan tantangan manajemen pendidikan mengingat pentingnya

manajemen pendidikan dalam keberhasilan pendidikan

2. Manajemen pendidikan di masa depan hendaknya dilakukan dengan

melakukan usaha bersama secara kolektif, efektif dan efisien serta melakukan

manajemen kurikulum dengan baik dan benar, sehingga tujuan dan cita-cita

pendidikan bisa terwujud.


DAFTAR PUSTAKA

 Cayono, Bambang. (1996). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Agung

Semarang

 Hasibuan, Malayu SP. (2002). homas L. 2002. Manajemen strategis.

Yogyakarta : Andi PT

 Panduan Akademik Universitas Muhammadiyah Surakarta 2019

 Rancangan Strategis Universitas Muhammadiyah Surakarta 2017-2021

 Rancangan Strategis Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta 2017-2021

 Supriyono. (1985). Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis.

Yogyakarta : BPFE

Anda mungkin juga menyukai