PROPOSAL
Rahmadina
50400117104
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
yang telah disusun, pembina yang telah diangkat dan sarana prasarana dapat
itu sendiri, agar pelatih mampu mengarahkan Mahasiswa dalam memilih dan
memiliki bakat tertentu terdiri dari satu atau lebih kemampuan khusus yang
menonjol dari bidang lainya. Tetapi ada juga orang yang tidak memiliki bakat
sama sekali, artinya semua bidang ilmu dan keterampilan lemah. Adapula
sebagian orang yang memiliki bakat serba bisa, artinya hampir semua bidang
ilmu dan keterampilan ia mampu dan menonjol dari pada yang lainya.
dan lebih baik dari sebelumnya. Pengembangan minat dan bakat perlu di gali
2
Kegiatan Mahasiswa (UKM), salah satunya UKM Tapak Suci Putera
yang di lakukan ada dua arah yaitu organisasi dan perguruan, dimana
diri. UKM Tapak Suci Putera Muhammadiayah juga perlu menyediakan sarana
prasarana ada target yang harus dicapai. Ketika target tersebut tercapai di
pembina yang sesuai dengan bidangnya. Serta peningkatan fasilitas yang dapat
diamalkan serta dijaga dari pengaruh syirik dan menyesatkan yang dapat menodai
3
terampil, serta sehat jasmani dan rohani. Dengan iman dan akhlak menjadi kuat,
tanpa iman dan akhlak menjadi lemah. Perguruan seni bela diri Indonesia Tapak
sikap jujur, rendah hati, berakhlak terpuji dalam pengamalan ajaran islam yang
3. Menjauhkan diri dari segala perangai dan tingkah laku yang tercela,
permusuhan,
5. Patut dan taat pada aturan peraturan serta percaya pada kebijaksanaan
pimpinan,
6. Dengan Iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa Iman dan akhlak saya
menjadi lemah2
Mahasiswa dari dua arah yaitu organisasi dan perguruan. . Dengan adanya pilihan
1
AD/ART Tapak Suci Muhammadiyah, 2008 h. 4
2
AD/ART tapak Suci Muhammadiyah, 2008 h. 30
4
yang ada di dalam UKM Tapak Suci Putera Muhammadiyah, mahasiswa bisa
memilih arah sesuai dengan minat dan bakat yang diinginkan. Namun dalam
belum mengenal potensi yang ada pada dirinya, kesibukan dari para pelatih UKM
kegiatan tersebut antara lain: adanya sarana dan prasarana yang memadai, adanya
motivasi dari para Pembina. Bukan hanya itu UKM Tapak Suci selain masih
tenaga pembina dalam kegiatan UKM Tapak Suci Putera Muhammadiyah, maka
peneliti tertarik untuk mengambil judul “Strategi UKM Tapak Suci Putera
1. Fokus Penelitian
penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan gambaran yang jelas tentang ruang
lingkup penelitian agar tidak menjadi biasa dalam pembahasan, maka peneliti
langkah atau tindakan yang tepat dan urgen dalam proses atau pelaksanaan
tanding Fighter maupun dalam seni tanding Jurus dan bakat organisasi dalam
kepemimpinan
C. Rumusan Masalah
fasilitas dan tenaga pembina dalam kegiatan UKM Tapak Suci, maka dapat
Makassar?
D. Kajian Pustaka
6
1. M. Zainudin yang berjudul “Nilai-nilai pendidikan Islam dalam unit
Islam sebagai berikut: pertama, nilai pendidikan keimanan yaitu nilai tauhid dan
nilai pengawasan. Kedua, nilai pendidikan akhlak yaitu nilai siap siaga, nilai
membela keadilan dan kebenaran, nilai mencari perdamaian dan kasih sayang, dan
nilai taat pada pimpinan. Ketiga, nilai pendidikan ibadah yaitu: nilai kepatuhan
dan nilai keterpautan hati dengan Allah. Adapun cara menanamkan nilai-nilai
(perdebatan dengan cara baik) serta metode tarhib (janji dan ancaman).3
3
M. Zainudin, Nilai-nilai pendidikan Islam dalam unit kegiatan mahasiswa tapak suci
Universitas Muhammadiyah Surakarta periode 2012, skripsi (Sarjana: Universitas
Muhammadiyah Surakarta: tahun 2013)
4
Uswatun Khasanah, Metode Pembinaan Mental Rohani Bagi Taruna Akademi Militer
Magelang, Program Studi Bimbingan Konseling Islam Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
7
9. Sindi Pramusinta Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
dengan judul “Pengembangan Minat dan Bakat Siswa SD UMP Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler dan Bina Perstasi”. Pada penelitian ini di simpulkan bahwa Hasil
observasi yang dilakukan juga menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang
membuat siswa lebih mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa
Prestasi yang diraih didukung dengan salah satunya yaitu sarana dan prasarana
apresiasi yang diberikan kepada siswa dalam meraih prestasi yaitu dipasangnya
5
Sindi Pramusinta. Pengembangan Minat dan Bakat Siswa SD UMP Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler dan Bina Perstasi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prurwokerto
8
pembinaan. Perbedaannya penelitian diatas membahas tentang metode
Makassar.
1. Tujuan Penelitian
3. Kegunaan Penelitian
a) Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu
bakat mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang baik dan berkualitas,
bakat mahasiswa serta dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian
yang sejenis.
9
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah acuan dalam
penyelesaian
10
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
1. Pengertian Strategi
bahasa Yunani “strategos” diambil dari kata stratus yang berarti militer dan Ag
peperangan”.2
gerakan pasukan dan navigasi ke dalam polisi perang yang dipandang paling
harus didahului oleh analisis kekuatan musuh yang meliputi jumlah personal,
11
Ummu Kalsum Yunus dan Kurnia Dewi, “Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam
Menanamkan Karakter Islam Pesera Didik MTs. Guppi Samata Gowa”. Vol. 7 No. 1,januari-Juni
2018, h. 89
22
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran:Teori dan Praktek Pengembangan
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: Prenadamedia Group, 2008), hal. 293
63
Mohammad Asrori, “Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran”.
Jurnal Madrasah. Vol. 5 No. 2, Januari-Juni, 2013. h. 164
11
komunikasi, lebih-lebih komunikasi yang dilancarkan suatu organisasi, apakah itu
organisasi manajemen strategis yang menuntut adanya visi dan misi, strategi di
suatu organisasi mencapai misi dan tujuan. Di sebut rencana komprehensif karena
atau perusahaan.
dan kelemahan itu ada pada lingkungan internal sementara peluang dan ancaman
2. Pengertian Pembinaan
dalam kehidupan sehari-hari yang diharapkan akan menjadi kebiasaan yang baik.5
Pembinaan juga dapat diartikan sebagai bantuan dari seseorang atau sekelompok
44
Onong Uchjana Effendi, Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti , 2003), Hal. 32.
12
orang yang ditujukan kepada orang atau sekelompok orang lain melalui materi
prinsip sebagai berikut: (1) Pelatih harus mampu menarik perhatian peserta didik
pada materi pelatihan bela diri dengan menggunakan metode dan sumber belajar
yang bervariasi. 2) Pelatih dapat menjelaskan unit pelatihan bela diri secara
mengembangkan sikap peserta didik dalam hubungan sosial, baik (4) Pelatih
harus mampu mengetahui perbedaan yang dimiliki peserta didik agar mampu
Setelah pelatih menemukan perbedaan dari setiap peserta didik, maka langkah
berkembang sesuai dengan kemampuan dan kecepatan yang dimiliki oleh masing-
55
Fakhtur Rohman, “Peran Pendidikan dalam Pembinaan Disiplin Siswa Di
Sekolah /Madrasah”. Jurnal Kebangkitan Bahasa Arab.Vol. 4 No. 1, Januari-Juni 2018, hal. 72
66
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian. (Yogyakarta : Teras, 2009), h. 144
77
Hamzah B. Uno, Profesi Pendidik. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 16
13
3. Strategi Pembinaan
potensial (potential man power) yang cakap dan terampil serta mempunyai
imajinasi dan daya terapan untuk berkarya dan melakukan pembangunan nasional
dan perkembangan generasi muda. (3) Pembinaan dilakukan secara integral dan
pembinaan tidak hanya terletak pada pemerintah saja, tetapi pada masyarakat,
tetapi peserta didik atau orang yang bersangkutan dan keluarga harus ikut
berproses tidak hanya sebagai subyek yang membina diri sendiri tetapi berusaha
1. Pengertian UKM
88
Andrian, “Upaya Pembinaan Fisik dan Mental (PFM) Dalam Membangun Kedisiplinan
Siswa Di SMK PGRI3 Cimahi”. Vol. 2 No. 1, Desember 2017, h. 135-136
14
mengembangkan berbagai minat, bakat dan keahlian tertentu bagi para anggota-
tinggi yang berkaitan dengan penalaran dan keilmuan, minat, bakat dan
dengan manajemen waktu yang baik. Mereka harus bisa membagi waktu antara
kuliah, belajar, berlatih di UKM dan kegiatan sosial lainnya. Mereka juga akan
terbisa bekerja dalam team work dan dihadapkan pada suasana kompetisi. Semua
sebagainya)
merupakan unit kegiatan mahasiswa yang telah ada dan resmi menjadi UKM
sejak tahun 1991 di IAIN Alauddin Makassar yang pada saat itu digagas oleh
sekarang telah berubah menjadi UIN Alauddin Makassar. Sampai saat ini
15
UKM Tapak Suci Putera Muhammadiya UIN Alauddin Makassar
berkedudukan di jl. Muh. Yasin Limpo No. 36 gedung PKM lantai 3 UIN
Alauddin Makassar.
untuk mendidik serta membina ketrampilan pencak silat sebagai beladiri, seni
pencak silat aliran Tapak Suci sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral
beladiri yang hanya di kenal di UIN saja namun sudah di kenal Kanca Daerah
maupun Nasional, di luar itu UKM Tapak Suci Putera Muhammadiya harus
lebih di kenal sampai ke Internasional. Pastinya itu akan terwujud bukan hanya
dari pengurusannya saja tapi semua elemen dari SDM termaksud anggota harus
berperan aktif dalam pengembangan minat dan bakat serta latihan yang di
G. Pengembangan Bakat
Al-Isra’:84 :
16
Ayat di atas menjelaskan bahwa tiap diri manusia (Mahasiswa) memiliki
keinginan hati nuraninya (minatnya). Oleh karena itu, setiap individu harus
penting, karena tidak mudah bagi mahasiswa untuk menonjol dalam semua bidang
ilmu yang ia pelajari, tetapi akan mudah menonjol bagi mahasiswa jika ia melatih
Tapak Suci Putera Muhammadiyah, seorang pembina atau pelatih juga harus
juga dengan minatnya. Oleh karena itu, dalam mengelola kegiatan pembinaan
99
Abdul Choliq, MT, Manajemen Madrasah, h. 21
17
Penyeleksian
pengorganisasian
1. Pengertian Bakat
sebagai kepandaian, sifat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir. 10 Sedangkan
dalam bahasa Inggris, bakat sering digambarkan dengan kata “talent” yang berarti
kemampuan alami seseorang yang luar biasa akan sesuatu hal atas kemampuan
seseorang yang di atas rata-rata kemampuan orang lain akan sesuatu hal. 11 Secara
bahasa (etimologi), kata “bakat” dalam kamus bahasa Indonesia berarti bekas,
kesan, tanda-tanda (bekas luka)12
1010
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi
Keempat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h 122
1111
Andin Sefrina, Deteksi Minat Bakat Anak (Yogyakarta: Media Pressindo, 2013), h. 29.
1212
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta, Balai Pustaka, 1999),
h. 78.
18
disposisi tertentu yang menggejala pada kecakapan seseorang untuk memperoleh
dengan melalui latihan atau beberapa pengetahuan keahlian atau merespon seperti
merupakan potensi yang masih perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat
kemampuan yang merupakan sesuatu yang “inherent” dalam diri seseorang yang
pengertian bakat, maka dapat penulis simpulkan bahwa bakat adalah kemampuan-
prestasi yang unggul pula, baik dalam satu bidang maupun banyak bidang. Hal ini
menunjukkan bahwa mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain memiliki
berbakat dalam bidang akademik, seni tari, olah raga, tetapi mungkin mahasiswa
terhadap kehidupan seseorang. Bakat akan menjadi barang mati yang tidak
mempunyai kekuatan sama sekali. Oleh karena itu pengasahan menjadi satu-
1313
Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), h. 204..
1414
Utami Munandar, Anak-Anak Berbakat pembinaan dan Pendidikannya (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2010 ), h. 22.
1515
Conny Semiawan, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat (Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia, 1997), h. 11
19
satunya jalan untuk menghidupkan bakat tersebut agar menjadi potensi yang dapat
sehingga seringkali hasil yang didapatkan pun tidak seberapa dan sama sekali jauh
5. Jenis-Jenis Bakat
terdapat lima jenis bakat. Kelima jenis bakat tersebut adalah sebagai berikut16
yang mempunyai bakat jenis ini diantaranya : (a) Menonjol dalam bidang olah
raga; (b) Tidak bisa duduk diam dalam waktu yang lama; (c) Pandai menirukan
gerakan badan atau wajah orang lain; (d) Tangkas dalam kegiatan yang
mengekspresikan dirinya.
Bakat jenis ini adalah bakat dalam menggunakan kata-kata, baik oral
maupun verbal secara efektif. Ciri-ciri anak yang mempunyai bakat jenis ini
adalah : (a) Bisa menulis lebih baik dari anak seusianya; (b) Suka bercerita; (c)
Suka membaca buku; (d) dapat mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan idenya
secara baik.
1616
As.adi Muhammad, Deteksi Bakat & Minat Aanak Sejak Dini, (Yogyakarta: Garailmu,
2010), h. 38-41.
20
c) Bakat Logika dan Matematis (Logical Mathematical)
Bakat jenis ini adalah bakat untuk mengerti dan menggunakan angka
Ciri-ciri anak yang mempunyai bakat ini adalah : (a) Selalu ingin tahu bagaimana
alam dan benda-benda bekerja; (b) Suka bermain dengan angka; (c) Suka dengan
pelajaran matematika; (d) Suka bermain dengan permainan asah otak; (e) Suka
mengelompokkan benda-benda.
Bakat jenis ini adalah bakat untuk memahami musik melalui berbagai cara.
Ciri-ciri anak yang memiliki bakat seperti ini adalah sebagai berikut : (a) Pandai
dalam menghafal lagu dan menyanyikannya; (b) Dapat bermain alat musik; (c)
Sensitif terhadap suara-suara yang ada disekitarnya; (d) Suka bersiul atau
menggumam lagu.
Bakat jenis ini adalah bakat untuk mengenali dan menggolongkan dunia
anak yang mempunyai bakat jenis ini adalah : (a) Suka berceloteh mengenai
binatang kesayangannya; (b) Suka bermain di air; (c) Suka ke kebun binatang,
taman safari, atau kebun raya; (d) Suka bermain dengan binatang peliharaannya;
(e) Suka mengoleksi kumbang, bunga, daun, atau benda-benda alam lainnya
mengembangkan bakat tersebut atau bisa disebut sebagai suatu usaha dari
21
kegiatan bakat tersebut.17 Menurut teori Konvergensi berpendapat bahwa
dan lingkungan, atau oleh dasar dan ajar atau dipengaruhi oleh faktor intern dan
ekstern. Manusia lahir telah membawa benih-benih tertentu, benih-benih baru bisa
mahasiswa adalah:
a. Faktor Internal, faktor ini merupakan dorongan perkembangan bakat dari diri
faktor keluarga ataupun orang tua yang mempengaruhi seorang mahasiswa untuk
mengambil resiko, keuletan dalam menghadapi tantangan dan kegigihan atau daya
juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul. Apabila faktor di atas mendukung
perkembangan bakat maka bakat mahasiswa itu bisa teraktualisasikan dengan baik
dan meningkat karena keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan
utama bagi mahasiswa dan cara orang tua mendidik anaknya akan sangat
b. Faktor Eksternal, faktor ini merupakan faktor yang berasal dari lingkungan
1717
Desy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2007), h. 530.
22
sangat berpengaruh sekali terhadap perkembangan bakat mahasiswa dan di
pembina untuk prestasinya tidak hanya mahasiswa yang berbakat saja karena
pelatihan dan yang paling utama adalah menjadi model prilaku bagi mahasiswa
atau sebagai contoh yang baik. Pembina mempunyai dampak besar yang tidak
penuh dari para pembina, sarana dan prasarana yang lengkap, serta dukungan dan
1818
Mohammad Ali, dkk., Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2011), h. 81.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
kualitatif, analisis data secara induktif, teori dari dasar (grounded theory),
deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, adanya batas yang
ditentukan fokus, adanya kriteria untuk keabsahan data, desain penelitian yang
11
Moelong L.J, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h.
8-13.
24
2. Lokasi Penelitian
B. Pendekatan Penelitian
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer, yaitu data dari penelitian yang langsung dari sumber asli
dan pengalaman langsung (observasi). Data primer penelitian ini diperoleh dari
22
Muhtadi dan Safei, Metode Penelitian Dakwah, (Bandung : Pustaka Setia, 2003), h. 128.
25
3. Data Skunder
langsung, tapi melalui perantara pihak lain. Data sekunder penelitian ini adalah
data yang diperoleh dari struktur kepengurusan UKM Tapak Suci Putera
antara lain:
1. Metode Observasi
secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus
dikumpulkan dalam penelitian.3 Dalam hal ini jenis observasi yang dilakukan
adalah jenis pengamat penuh atau the complete observer, peneliti dengan bebas
sama sekali tidak mengetahui apakah mereka sedang diamati atau tidak. 4
Penulis melakukan observasi dengan mengenal lingkungan UKM seni bela diri
Tapak Suci Cabang 018 dan mengikuti kegiatan yang ada di kampus .
33
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,
2013), h. 105.
44
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi Aksara,
2013) h. 146.
26
2. Metode Interview (wawancara)
pertanyaan.6 Metode ini digunakan untuk menggali data yang berkaitan dengan
seni bela diri Tapak Suci Cabang 018 dalam mengembangkan bakat.
yaitu wawancara yang terdiri dari daftar pertanyaan yang telah direncanakan
secara uniform.
3. Metode dokumentasi
55
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktek, Jakarta : Rineka
Cipta, 1993), h. 231.
66
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research. (Yogyakarta: Andi Offset Edisi 2, 2004), h. 218.
77
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 176.
27
penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga mendukung dan menambah
E. Instrumen Penelitian
tidak terlepas dari instrumen yang digunakan, karena itu instrumen yang
pada saat menganalisis data peneliti juga harus kembali lagi ke lapangan untuk
penelitian ini bersifat kualitatif. Data kualitatif adalah data yang bersifat
abstrak atau tidak terukur seperti ingin menjelaskan; tingkat nilai kepercayaan
88
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 149.
99
Hamidi, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan
Laporan Penelitian (Cet. III; Malang: UNISMUH Malang, 2005), h. 15.
28
masyarakat erhadap nilai rupiah menurun. Oleh karena itu, dalam memperoleh
dan menyajikan data sesuai dengan pokok permaslahn yang diawali dengan
1010
Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatip dan Kualitatif dan R&D (Cet. VI;
Bandung: Alfabeta, 2008), h. 247.
29
dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
sehingga terbentuk suatu perbaikan untuk lebih baik dari pada sebelumnya.
1. Uji kredibilitas
a. Perpanjangan Pengamatan
b. Meningkatkan Ketekunan
1111
Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, h. 253.
1212
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2014)
30
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kapasitas data dan
c. Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai cara dan berbagai waktu.
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negatif berarti
peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang
telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan
dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya. Tetapi bila
ditemukan, maka peneliti mungkin akan merubah temuannya. Hal ini sangat
yang didukung dengan adanya rekaman wawancara sehingga data yang didapat
menjadi kredibel atau lebih dapat dipercaya. Jadi dalam penelitian ini, peneliti
31
bahan referensi. elah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil
yang didapat menjadi kredibel atau lebih dapat dipercaya. Jadi dalam penelitian
f. Mengadakan Membercheck
kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa
jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data
tersebut valid, sehingga semakin dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan
maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila
kesimpulan. Setelah data disepakati bersama, maka para pemberi data diminta
untuk menandatangani, supaya lebih otentik. Selain itu juga sebagai bukti
2. Pengujian Transfrerbility
32
didapat, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian
yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Dengan demikian pembaca
menjadi jelas atas hasil penelitian yang telah didapat sehinga dapat
3. Pengujian Dependability
penelitian.
4. Pengujian Confirmability
bersamaan.
33
PEDOMAN WAWANCARA
Alauddin Makassar?
Alauddin Makassar
34
KOMPOSISI BAB (Out Line)
BAB 1 PENDAHULUAN
C. Rumusan Masalah
C. Pengembangan Bakat
B. Pendekatan Penelitian
C. Sumber Data
E. Instrumen Penelitian
35
B. Langkah-Langkah Pembinaan UKM Tapak Suci Dalam
Alauddin Makassar
UKM Tapaksuci
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Implikasi Penelitian
36
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Oneng Uchjana. Ilmu Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.
Karya, 2006.
Muhammad, Asadi. Deteksi Bakat & Minat Anak Sejak Diini. Yogyakarta:
Garailmu, 2010.
Muhtadi, and safei. Metode Penelitian dakwah. bandung: Pustaka Setia, 2003.
37
Munandar, Utama. Anak-Anak Berbakat pembinaan dan Pemndidikannya.
Pustaka, 1999.
Alfabeta, 2013.
2013.
Alfabeta, 2008.
yunus, Ummu Kalsum, and Kurnia Dewi. Strategi guru Akidah Dalam
Gowa, 2018.
39