Anda di halaman 1dari 1

Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan pada

umumnya yang mempengaruhi potensi peserta didik dalam hal kognitif, afektif, dan

psikomotor melalui aktivitas jasmani

SK Mendikbud nomor 413/U/1987 menyebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah

bagian yang integral dari pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk

meningkatkan individu secara organik, neuromuscular, intelektual, dan emosional.

Rusli Lutan menyatakan bahwa pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai proses

sosialisasi melalui aktivitas jasmani, bermain, dan atau olahraga untuk mencapai

tujuan pendidikan.

Selaras dengan pernyataan itu, Depdiknas (2003) mensepakati bahwa pendidikan jasmani
merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang
memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral
melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian pendidikan jasmani merupakan proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik
bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif,
sosial dan emosional.
Demikian pula tujuan pendidikan jasmani yang dikemukakan oleh Siedentop (1990) yaitu
terdiri dari empat pokok mendasar yakni: 1) physical development objective, yaitu
berkaitan dengan program aktivitas yang dapat mengembangkan kekuatan fisik individu
melalui pengembangan berbagai sistem organ tubuh, 2) motor development objective,
yakni yang berkaitan dalam mengembangkan gerak,3) mental development objective,
yakni yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengembangan berfikir dalam
menginterpretasikan pengetahuan tersebut, dan 4) social development objective, yakni
berkaitan dengan membantu individu dalam memahami personal, kelompok, dan anggota

Anda mungkin juga menyukai