Anda di halaman 1dari 12

APLIKASI MIKROKONTROLER ATMEGA16 SEBAGAI PENGONTROL SISTEM

EMERGENCY DAN LAMPU JALAN YANG DILENGKAPI DENGAN SENSOR


CAHAYA (LDR) PADA MINIATUR KOMPLEKS PERUMAHAN MODERN

Disusun Oleh : Dian Anggraini (L0F007026)


Dosen Pembimbing : Yuniarto, ST. MT.
NIP. 197106151998021001

ABSTRAK

Dalam dunia modern ini tuntutan akan suatu jaminan keamanan sangat dibutuhkan.
Mengingat banyak sekali tindak kriminalitas yang terjadi di sekitar kita terutama yang
mengancam keamanan tempat tinggal kita sehingga arti keamanan dan ketenangan menjadi
mahal harganya. Oleh karena itu,dibuatlah berbagai metode pengamanan untuk menjamin
keamanan manusia. Dalam Proyek Tugas Akhir kali ini Saya memiliki gagasan untuk
membuat suatu sistem pengaman rumah berupa tombol emergency yang dikontrol oleh
sebuah mikrokontroller ATmega16 dilengkapi dengan sistem penerangan jalan otomatis
yang dikontrol oleh Mikrokontroller dan sensor cahaya atau yang biasa disebut LDR (Light
Depending Resistor). Tombol Emergency di sini menggunakan push button yang dapat
ditekan oleh penghuni rumah apabila ada sesuatu yang membahayakan. Apabila tombol
telah ditekan maka akan muncul tanda peringatan pada LCD di tempat pos satpam. Pada
tampilan LCD akan ditunjukkan rumah yang mana, yang telah menekan tombol. Kemudian
secara otomatis semua portal akan mengunci (off) dan akan dapat bekerja kembali saat di
reset oleh satpam kompleks. Sedangkan untuk penerangan jalan otomatis, dalam simulasi
Saya menggunakan LED ( Light Emiting Dioda) yang on atau off-nya dikontrol oleh sensor
cahaya dan Mikrokontroller Atmega16.

Kata kunci : Mikrokontroller Atmega16, LCD, LDR.

1. PENDAHULUAN
Teknologi membuat segala sesuatu Teknologi memegang peran penting di era
yang kita lakukan menjadi lebih mudah. modernisasi seperti pada saat ini, dimana
Manusia selalu berusaha untuk teknologi telah menjadi bagian yang tidak
menciptakan sesuatu yang dapat dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-
mempermudah aktivitasnya, hal inilah hari. Perkembangan teknologi saat ini telah
yang mendorong perkembangan teknologi merambah ke segala aspek kehidupan
yang telah banyak menghasilkan alat sehingga saat ini seolah kita dimanjakan
sebagai piranti untuk mempermudah oleh adanya alat-alat yang dapat
kegiatan manusia bahkan menggantikan memberikan kemudahan. Dengan
peran manusia dalam suatu fungsi tertentu. tingginya angka kriminalitas khususnya
pencurian yang terjadi saat ini maka sistem mikrokontroler hanya bisa digunakan
keamanan menjadi kebutuhan yang mutlak untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya
untuk diterapkan, untuk itu dibutuhkan satu program saja yang bisa disimpan).
suatu perangkat sistem keamanan yang
dapat menjaga. Sehingga diharapkan Mikrokontroler yang digunakan
dengan pengaplikasian sistem keamanan dalam pembuatan alat ini adalah produksi
tersebut maka dapat memberikan rasa Atmel dengan generasi AVR (Alf and
aman dan nyaman untuk penghuni di Vegard’s RISC processor), Mikrokontroler
dalamnya, selain hal tersebut tentunya AVR ATmega16. Mikrokontroler AVR
dengan aplikasi sistem keamanan maka Atmega16 adalah salah satu dari keluarga
dapat menekan angka kriminalitas yang ATmega dengan populasi pengguna cukup
terjadi di masyarakat. Bardasarkan alasan besar. Memiliki memori flash 16k dan 32
tersebut, maka penyusun mencoba jalur input output, serta dilengkapi dengan
merancang suatu sistem emergency yang ADC 8 kanal dengan resolusi 10-bit dan 4
ditempatkan pada kompleks perumahan kanal PWM. Sebuah chip dengan fitur
modern. cukup lengkap untuk mendukung beragam
aplikasi. Mikrokontroler AVR Atmega16
Sistem ini yaitu berupa tombol sudah dilengkapi dengan built-in USB ISP
(push button / saklar tekan) yang apabila programmer, sehingga pemrograman dapat
ditekan maka akan memberikan informasi dilakukan dengan mudah, cukup dengan
/ indikasi bahaya maupun memerlukan menghubungkan kabel USB ke komputer.
pertolongan. Jadi tombol emergency
digunakan untuk menanggulangi adanya Dengan aplikasi mikrokontroler
keadaan darurat atau permintaan bantuan. tersebut, maka alat akan dapat dijalankan.
Dalam sistem ini penulis menambahkan Untuk tampilan dari tombol emergency
otomatisasi lampu jalan yang dilengkapi menggunakan Liquid Crystal Display (
timer dan sensor cahaya (LDR). LCD ) 16 X 2 baris dengan konsumsi daya
rendah. Kami memilih LCD jenis ini
Dalam pembuatan tugas akhir ini, karena mudah diperoleh dan mudah
digunakan suatu mikrokontroler sebagai diamati oleh petugas keamanan. Selain
pusat control dalam sistem. itu,kami juga membahas mengenai sensor
Mikrokontroler adalah suatu sistem cahaya yaitu Light Dependent Resistor
komputer yang dirancang untuk keperluan (LDR). LDR ini kami gunakan sebagai
pengontrolan sistem. Mikrokontroler sensor untuk menyalakan lampu jalan,
dilengkapi dengan CPU (Unit Pemrosesan kami mensimulasikannya menggunakan
Pusat), memori dan perangkat perantara Light Emiting Dioda (LED). Sedangkan
lainnya sehingga sering disebut untuk mengontrol nyala LED ini, kami
mikrokomputer serpih tunggal. Tidak menambahkan timer sebagai tambahan
seperti sistem komputer, yang mampu indikator.
menangani berbagai macam program
aplikasi (misalnya pengolahan kata,
pengolahan angka, dan lain sebagainya),
Berdasarkan hal – hal tersebut membuat
penulis tertarik untuk membuat Tugas
Akhir dengan judul “ APLIKASI
MIKROKONTROLER AVR ATmega 16
SEBAGAI PENGONTROL TOMBOL
IMERGENCY DAN LAMPU JALAN
YANG DILENGKAPI DENGAN
SENSOR CAHAYA (LDR) PADA
MINIATUR KOMPLEKS PERUMAHAN
MODERN”.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Mikrokontroller AVR


ATmega16

AVR merupakan seri mikrokontroler


CMOS 8-bit buatan Atmel,berbasis
arsitektur RISC (Reduced Instruction Set
Computer). Hampir semua instruksi Gambar 2.1 Blok Diagram AVR
dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR ATMEGA16
mempunyai 32 register general-purpose,
timer/counter fleksibel dengan mode
compare, interrupt internal dan eksternal, 2.2 LCD (Liquid Crystal Display)
serial UART, programmable Watchdog
Timer, dan mode power saving, ADC dan Banyak sekali kegunaan LCD
PWM internal.AVR juga mempunyai In- dalam perancangan suatu system yang
System Programmable Flash on-chip yang menggunakan mikrokontroler. LCD
mengijinkan memori program untuk berfungsi menampilkan suatu nilai hasil
diprogram ulang dalam sistem sensor,menampilkan teks,atau
menggunakan hubungan serial SPI. menampilkan menu pada aplikasi
ATMega16. ATMega16 mempunyai mikrokontroler. LCD yang digunakan
throughput mendekati 1 MIPS per MHz adalah jenis LCD M1632. LCD M1632
membuat disainer sistem untuk merupakan modul LCD dengan tampilan
mengoptimasi konsumsi daya versus 16 x 2 baris dengan konsumsi daya rendah.
kecepatan proses. Modul tersebut dilengkapi dengan
mikrokontroler yang didesain khusus
untuk mengendalikan LCD.

Dengan alasan di atas maka dalam


pembuatan alat tugas akhir ini penulis
menggunakan LCD M1632 dengan
tampilan 16 x 2 baris.
1 16 dengan dioda, tetapi belakangan
2
LCD M1632
15
ditemukan bahwa elektron yang menerjang
3
sambungan P-N juga melepaskan energi
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 berupa energi panas dan energi cahaya.
LED dibuat agar lebih efisien jika
Gambar 2.14 Modul dari Liquid mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkna
emisi cahaya pada semikonduktor, doping
Crystal Display yang pakai adalah galium, arsenic dan
phosporus. Jenis doping yang berbeda
menghasilkan warna cahaya yang berbeda
2.3 LDR (Light Dependent Resistor) pula.

LDR adalah suatu bentuk 2.5 Real Time Clock (RTC)


komponen yang mempunyai perubahan
resistansi yang besarnya tergantung pada
cahaya. DS1307 adalah IC serial Real Time
Clock (RTC) dimana alamat dan data
ditransmisikan secara serial melalui
sebuah jalur data dua arah I2C. Karena
Gambar 2.15 Simbol LDR menggunakan jalur data I2C maka
Karakteristik LDR terdiri dari dua macam hanya memerlukan dua buah pin saja
yaitu: untuk komunikasi. Yaitu pin untuk
1. Laju Recovery data dan pin untuk sinyal clock. Sistem
2. Respon Spektral jalur data I2C adalah suatu standar
protokol sistem komunikasi data serial
yang dikembangkan oleh Philips dan
2.4 Light Dependent Dioda (LED) cukup populer karena penggunaannya
cukup mudah.

Gambar 2.17 LED

LED adalah singkatan dari Light Gambar 2.19 Pin-Pin IC DS1307


Emiting Dioda, merupakan komponen
yang dapat mengeluarkan emisi
cahaya.LED merupakan produk temuan
lain setelah dioda. Strukturnya juga sama
2.6 Push Button didasarkan pada suatu alat penggetar yang
terdiri atas bahan lempengan (disk) buzzer
yang tipis (membran) dan lempengan
logam tebal (piezzoelektrik). Bila kedua
lempengan diberi tegangan maka elektron
akan mengalir dari lempengan satu ke
lempengan lain, demikian juga dengan
proton. Keadaan ini menunjukkan bahwa
gaya mekanik dan dimensi dapat diganti
oleh muatan listrik. Bila buzzer diberi
tegangan maka lempengan 1 dan
(a) lempengan 2 bermuatan listrik. Dengan
adanya muatan tersebut maka kedua
lempengan mengalami beda potensial.
Adanya beda potensial menyebabkan
(b) (c) lempengan 1 bergerak saling bersentuhan
dengan lempengan 2 (bergetar). Diantara
Gambar 2.24 Push Button lempengan 1 dan lempengan 2 terdapat
a. Push Button b. Simbol NO
rongga udara, sehingga apabila terjadi
c. Simbol NC
proses bergetar akan menghasilkan bunyi
dengan frekuensi tinggi. Proses
Prinsip kerja Push Button adalah apabila bergetarnya lempengan 1 dan lempengan 2
dalam keadaan normal tidak ditekan maka terjadi sangat cepat sehingga jeda suara
kontak tidak berubah,apabila ditekan maka tidak bisa terdengar oleh telinga.
kontak NC akan berfungsi sebagai stop
(memberhentikan) dan kontak NO akan
berfungsi sebagai start (menjalankan) 3. PEMBAHASAN
biasanya digunakan pada sistem
pengontrolan motor – motor induksi untuk 3.1 Blok Diagram Perancangan
menjalankan atau mematikan motor pada
industri – industri. Sistem

Buffer
Buffer LCD
2.7 Buzzer
- Buzzer
Driver
+ Selector
ATmega16

Rongga udara RTC


Lampu
Driver
(LED)
LDR

Gambar 2.23 Buzzer dan penampang


lempengan dalam

Buzzer dalam hal ini dapat disebut Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
dengan “bel listrik”. Buzzer yang kecil yang dibahas
Setelah diproses oleh ATmega16,
Adapun gambar rangkaian dari kemudian mikrokontroler tersebut
sistem,dapat dilihat pada gambar 3.2. mengeluarkan output pada beberapa port.
+ 5V
Output dari mikrokontroler ini dibagi
1 20 menjadi dua,output pertama akan
19
2
3 18
17 Vcc disalurkan ke buzzer dengan port PA4 dan
4
Buffer 16
5
6 74HC563
15 output kedua disalurkan ke tampilan LCD
14
7
8 13 melalui port PC0-PC7 .Dapat diamati pada
12
9
10 11 + 12V gambar 3.3.
+ 5V LED
+ 5V
4K7
8050 1 20
19
2
18
3
17
Vcc
150 KΩ 4
Buffer 16
5
15
6 74HC563
7 14
13
8
12
9
10 11

+ 12 V

+12 V

BUZZER
4K7 BUZZER

8050 Port PA4


4K7

8050
ATmega16

1K

ATmega16
+ 5V +5 V +5 V
1K

+ 5V

+5V

+5V 1 20

2
1
2

4
19
1 20 3 18

5
4 17
2 19
3

2
1

6
4

5 16
Buffer

7
3 18 6 74HC563 15

8
5

LCD M1632
4 17 7 14

9
8 13
6

10 11 12 13 14
+5V 5 16 9 12
Buffer
7

10 11
6 74HC563 15
8

LCD M1632

7 14

15
16
9

8 13 +5V
SQW/OUT
10

RTC 9 12
11

DS1307
10 11
12

3V
13

+ 5V Gambar 3.3 Rangkaian Emergency


14

15
16

+5V

Output yang dikeluarkan


Mikrokontroler tidak langsung dapat
Gambar 3.2 Rangkaian sistem diterima oleh Buzzer tetapi harus melalui
rangkaian driver terlebih dahulu. Driver
3.2 Cara Kerja Rangkaian Ω dan
buzzer terdiri dari resistor 4K7
Emergency transistor 8050 yang berfungsi sebagai
saklar. Sama halnya dengan
Dalam aplikasi sistem emergency, Buzzer,outputan dari mikrokontroler juga
penulis membatasi jumlah rumah sebanyak tidak langsung masuk ke LCD tetapi
8. Adapun cara kerja rangkaian ini yaitu melewati sebuah buffer (penyangga).
pada saat tombol push button ditekan, Buffer ini menggunakan IC 74HC563
maka buffer yang menggunakan IC yang berfungsi sebagai perluasan port
74HC563 akan menyalurkannya sinyal mikrokontroller atau sabagai ekspansi.
menuju mikrokontroler ATmega16 pada Sedangkan tampilan yang muncul pada
port PB0-PB7. Saat mikrokontroler LCD berupa keterangan rumah nomor
mendapat logic high (1), kemudian akan berapa yang menekan tombol.
diproses pada sistem mikrokontroler.
Jadi,saat penghuni menekan memanfaatkan ADC internal yang ada
tombol emergency, maka akan muncul pada ATmega16.
indikator pada layar LCD. Pada saat yang
bersamaan buzzer juga akan mengeluarkan Kemudian dari port PA7 tadi,
suara sebagai alarm pemberitahuan. Selain tegangan dialirkan menuju driver lampu
itu, saat tombol emergency di tekan maka (LED). Driver ini terdiri dari resistor 4K7
pintu portal akan mengunci secara Ω dan transistor 8050 sebagai saklar
otomatis. Portal masuk dan keluar akan otomatis. Tegangan melewati kaki basis
kembali normal saat tombol reset ditekan. sehingga menswitchkan kaki emitor dan
kaki kolektor. Selanjutnya arus listrik akan
mengalir ke lampu sehingga lampu LED
3.3 Cara Karja Rangkaian dapat menyala.
Otomatisasi Lampu Jalan (LED)
Sedangkan prinsip kerja parameter
Pada otomatisasi lampu jalan ini kedua yang berupa Real Time Clock
penulis menggunakan dua parameter, yaitu (RTC) yaitu menggunakan setingan jam
sensor cahaya (LDR) dan Real Time Clock atau pengaturan waktu digital sehingga
(RTC). Hal ini bertujuan untuk lampu akan mendapat sumber tegangan
menghindari atau mengantisipasi kendala- dan menyala pada waktu yang telah
kendala yang dapat menyebabkan sistem diseting dalam RTC. RTC pada sistem
otomatisasi menjadi terganggu atau tidak tersebut menggunakan IC DS1307.
dapat berjalan sesuai dengan keinginan
kita misalnya karena kondisi cuaca yang Penulis menggunakan dua
tidak menentu. parameter dengan pembagian kerja sebagai
berikut, LDR akan aktif pada pukul 07.00
Parameter yang pertama untuk hingga 16.00, jadi saat cuaca mendung
menghidupkan lampu secara otomatis LDR inilah yang akan mennyalakan lampu
adalah sensor cahaya atau biasa kita sebut secara otomatis. Namun, saat menjelang
Light Dependent Resistor (LDR). Prinsip sore sekitar pukul 17.00 maka timer yang
kerjanya yaitu apabila LDR mendapat akan bekerja menyalakan lampu jalan. Hal
pencahayan yang lemah maka nilai ini dilakukan karena LDR tidak dapat
resistansinya akan berubah secara membedakan gelap mendung atau gelap
perlahan-lahan. Jadi, saat hari sudah mulai malam sehingga penulis memanfaatkan
gelap maka LDR ini akan memberikan LDR pada saat pagi hingga siang hari
inputan high ke dalam mikrokontroler. untuk mengatasi kondisi cuaca yang buruk.
Kemudian data diproses oleh Rangkaian sistem tersebut dapat dilihat
mikrokontroler sehingga akan pada gambar 3.4.
mengeluarkan output melalui port PA7.
Pada perancangan sistem ini, tidak
ditambahkan rangkaian Analog Digital
Converter (ADC) sebagai pengubah
inputan analog dari LDR menjadi digital
ke dalam mikrokontroler karena penulis
+12V
bolak-balik tersebut disearahkan oleh
+ 5V
1 KΩ
LED
rangkaian penyearah yang menggunakan
4K7
8050
dua buah dioda. Dari hasil penyearahan
150 KΩ masih terdapat tegangan bolak-baliknya
(tegangan riak). Untuk mengurangi
tegangan riak hasil dari penyearahan
digunakan rangkaian penapis yaitu
kapasitor. Semakin besar nilai kapasitor,
ATmega16

semakin kecil tegangan riaknya.

Untuk mendapatkan output yang


+5V diinginkan, digunakan IC regulator
SQW/OUT tegangan LM 7806 untuk tegangan 6 Volt.
RTC

3V
DS1307
Pada keluaran dari IC tersebut dipasang
transistor penguat arus TIP 3055 yang
digunakan untuk memperkuat arus
Gambar 3.4 Rangkaian Otomatisasi
keluaran. Terdapat tegangan kompensasi
Lampu Jalan
sebesar 0,7 Volt sebagai akibat
pemasangan transistor TIP 3055 yang akan
mengurangi tegangan keluaran sebesar 0,7
3.4 Rangkaian Catu Daya
Volt.

LM 7806
3.5 Rangkaian Mikrokontroler
DIODA 3A
2200µF
16 V

+5V

10 µF
Reset

Gambar 3.5 Catu Daya 10K

Catu daya yang digunakan dalam


12 Mhz
proyek akhir ini mempunyai tegangan
keluaran + 5 Volt dan 12 Volt (Ground). 33 pF 33 pF

Rangkaian catu daya ini mendapatkan


tegangan masukan tegangan bolak-balik
Gambar 3.6 Rangkaian Mikrokontroler
sebesar 220 Volt dari jala-jala PLN.

Rangkaian mikrokontroler yang


Tranformator yang digunakan
dipakai pada sistem penghitung ini terdiri
adalah transformator step down yang
dari sebuah sistem minimun
digunakan untuk mentransfer daya,
mikrokontroler ATmega16. Sistem
sehingga setelah melewati transformator,
minimum mikrokontroler ATmega16
tegangan jala-jala akan diturunkan.
terdiri atas sebuah kristal 12 MHz dan dua
Tegangan yang masih berupa tegangan
buah kondensator 33pF untuk mendukung
rangkaian osilator internal. Sistem menempati 8 pin input pada buffer, yaitu
minimum ini juga dilengkapi rangkaian port input 0-7. Setelah itu,output yang
power on reset supaya terjadi reset sistem dikeluarkan oleh buffer akan dialirkan
pada saat mikrokontroler dihidupkan. menuju ATmega16. Output yang
Rangkaian power on reset terdiri atas satu dihasilkan buffer dapat masuk dan
buah resistor 10 kΩ dan sebuah dieksekusi oleh ATmega16 melalui 8 port.
kondensator elektrolit 10µF/16V. Gambar Port tersebut adalah port PB0 sampai
3.6 merupakan rangkaian mikrokontroler. dengan PB7. Selanjutnya sinyal input
tersebut akan diolah oleh mikrokontroler
Port PB0-PB7 dalam mikrokontroler ATmega16 sesuai dengan program yang
ATmega16 ini berfungsi sebagai input sw telah dibuat yaitu tampilan LCD dan suara
emergency ,port PA7 sebagai input berupa buzzer.
LDR,port PD6-PD7 merupakan input
berupa RTC. Dalam rangkaian ini inputan 3.7 Buffer LCD
sw emergency berupa tombol tekan yang
berjumlah 8. Sedangkan port yang
digunakan sebagai output pada ATmega16
yaitu : PC0-PC7 disambungkan ke Buffer
LCD, PA3 disambungkan ke driver lampu + 5V +5 V
1K

(LED), PA4 disambungkan ke driver 1 20


+5V

2
buzzer. 19

2
1
4
3 18

5
4 17

6
5 16
Buffer

7
6 74HC563 15

LCD M1632
8
7 14

9
3.6 Buffer Tombol Emergency 8 13

10 11 12 13 14
9 12
+ 5V 10 11

1 20 + 5V

15

16
19
2 18
3 +5V
17
4 Buffer 16
5
15
6 74HC563
14
7
13
8
12
Gambar 3.8 Rangkaian Buffer LCD
ATmega16

9
10 11

+5V

1 16

2 15
LCD M1632
3

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Gambar 3.7 Rangkaian Buffer Emergency Gambar 3.9 Konfigurasi Pin LCD M1632

Buffer atau rangkaian penyangga Salah satu output yang dihasilkan


pada sistem ini digunakan untuk oleh tombol emergency adalah tampilan
memperluas rangkaian atau sebagai LCD yang berisi identitas rumah yang
penambah inputan yang akan masuk ke menekan tombol. Untuk menampilkan data
mikrokontroler karena keterbatasan pin yang diolah di mikrokontroler menuju
pada mikrokontroler. IC yang digunakan LCD diperlukan adanya buffer seperi pada
sebagai buffer adalah IC 74HC563 (Buffer input tombol Emergency, dengan jenis
Latch). Sedangkan 8 push button yang yang sama pula yakni menggunakan IC
digunakan sebagai tombol emergency
74HC563. Buffer ini disambungkan 3.9 Driver Lampu Jalan (LED)
dengan port ATmega16, terdapat 8 port.
+12V
Port input 0-7 pada buffer disambung
1 KΩ
dengan port PC0-PC7 pada ATmega16.
Kemudian Port output dari buffer harus
disambungkan ke LCD melalui port DB4- Port PA3 4K7
8050

DB7.
Sinyal input dari ATmega16 masuk
melalui buffer terlebih dahulu.. Setelah
masuk ke buffer baru sinyal tadi dapat
masuk ke LCD sehingga LCD dapat
menampilkan informasi yang dikehendaki. Gambar 3.11 Rangkaian Driver Lampu

Hampir sama dengan penjelasan


3.8 Driver Buzzer sebelumnya, pada proses otomatisasi LED
dibutuhkan sebuah rangkaian driver yang
+12V terdiri dari resistor 4K7 Ω dan transistor
8050 jenis NPN. Rangkaian driver di atas
mendapat input dari mikrokontroler
BUZZER
ATmega16 melalui port PA3. Selanjutnya
4K7
Port PA4 Driver di paralel dengan LED yang
8050
berjumlah 8 sebagai simulasi lampu jalan.
Pada saat driver mendapat logic high dan
mengalir arus ke kaki basis maka transistor
akan on sehingga 8 lampu LED dapat
Gambar 3.10 Driver Buzzer menyala.

4. Hasil Pengukuran
Gambar di atas merupakan
rangkaian driver untuk buzzer yang terdiri
dari resistor 4K7 Ω dan transistor. Tabel 4.1 Pengukuran LED
Transistor yang digunakan pada driver
buzzer ini adalah transistor 8050 jenis
NPN. Driver ini disambungkan ke port Sw Tegang Statu
Inp an s
PA4 pada ATmega16. jika pada basis ut Output LED
diberi logika high dari ATmega16 maka 5v 0.6v Nyal
transistor akan on dan mengakibatkan a
buzzer menyala atau megeluarkan suara. 0V 4.95V Mati
Jadi,driver di sini berfungsi sebagai switch
atau saklar otomatis untuk menyalakan
buzzer.
Tabel 4.2 Pengamatan LDR oleh sitem kurang terpenuhi
sehingga membutuhkan IC Buffer
sebagai ekspansi atau perluasan.
Pengaruh Tegangan Status 3. Otomatisasi lampu jalan dapat
kondisi LED
berjalan dengan baik dengan
hari(cerah)
terhadap pemasangan sensor LDR dan
LDR Timer.
Pagi 0.19 V Padam 4. Dengan bantuan timer lampu
Siang 0.10 V Padam (LED) dapat menyala pada waktu
Sore 0.58 V Menyala yang diinginkan. Pada aplikasi,
Malam 2.22 V Menyala LED di setting menyala pada pukul
17.00 WIB dan akan mati pada
Tabel 4.3 Pengamatan Timer
pukul 06.00 WIB.

TIMER Status
LED 5.2 Saran
Pukul Mati
06.00 1. Pada sistem penerangan otomatis
Pukul Menyala akan lebih baik apabila dapat
17.00
diterapkan pada semua penerangan,
tidak hanya pada lampu jalan saja.

2. Sebaiknya LCD yang digunakan


5. PENUTUP
sebagai tampilan mempunyai
kapasitas karakter yang lebih
5.1 Kesimpulan
banyak sehingga dapat
menampilkan informasi secara rinci
1. Sistem pada tugas akhir ini
dan lebih jelas.
menggunakan Mikrokontroler
ATmega16 sebagai pusat
Dalam penyusunan tugas akhir ini
pengontrol rangkaian emergency
masih kurang dari sempurna, untuk itu
dan otomatisasi lampu teras. Pada
diharapkan saran dan kritik yang
sistem emergency bekerja secara
membangun dari para pembaca. Jika ada
semi otomatis. Dimana diperlukan
kekurangan ataupun kesalahan dalam
seorang atau penghuni rumah untuk
penyusunan tugas akhir ini penyusun
menekan tombol dalam hal ini
mohon maaf sebesar-besarnya.
adalah push button. Selain itu,
dibutuhkan operator atau satpam
yang bertugas menekan tombol
reset sehingga sistem dapat
berjalan normal kembali.
2. Dengan menggunakan
Mikrokontroler ATmega16
kebutuhan port yang dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA

Bishop, Owen.2004.Dasar-dasar

Elektronika. Jakarta : Erlangga.

Malvino.1995.Prinsip-Prinsip

Elektronika.Jakarta : Erlangga.

Sriati, Djaprie (penterjemah).1994.Ilmu

dan Teknologi Bahan.Jakarta : Erlangga.

Sumisjokartono.Elektronika

Praktis.Jakarta : Gramedia.

Wahyudin, Didin.2007. Belajar Mudah

Mikrokontroler AT89S52 dengan Bahasa

Basic Menggunakan Bascom-

8051.Yogyakarta : ANDI.

Wasito.1995.Vademekum

Elektronika.Jakarta : Gramedia.

http://www.delta-elektronic.com 27

Januari 2010, 14:22

http://www.mikron123.com 27 Januari

2010

http://www.google.co.id 19 April 2010

http://pdf1.alldatasheet.com 27 April 2010

http://pdfdatabase.com 18 Juni 2010

http://pdfound.com 18 Juni 2010

Anda mungkin juga menyukai