Pemeliharaan CT Dan PT PDF
Pemeliharaan CT Dan PT PDF
com
BAB 5
PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) DAN TRAFO TEGANGAN (PT)
Sistem pengukuran besaran listrik pada jaringan tenaga listrik yang berkapasitas
besar, harus menggunakan trafo pengukuran, yaitu trafo arus (current transformer)
untuk besaran arus dan trafo tegangan (potential transformer) untuk besaran
tegangan dan merubahnya menjadi besaran pengukuran (sekunder). Dengan
besaran sekunder ini, maka peralatan ukur (meter dan proteksi) dapat dirancang
lebih fleksibel, sehingga hasil pengukurannya lebih akurat dan presisi.
Trafo arus adalah trafo yang dirancang khusus untuk fungsi pengukuran arus pada
rangkaian primer dan mengkonversinya menjadi besaran sekunder.
N1 N2
P2
P1
S1
I1 I2
S2
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 1
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
I 1 I 2 sehingga N 1 N 2 ,
N 1 jumlah lilitan primer, dan
N 2 jumlah lilitan sekunder.
I1Z1 I2Z2
U1 I0 E2 I2 I2·Zb = U2
Dimana:
B = kerapatan fluksi (tesla),
A = luas penampang (m²),
f = frekuensi (Hz),
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 2
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
U1 I1 Z1
I2 Z2
E
U2 IO I1
I2
IO
Ø
Im
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 3
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
kelas dan tingkat kejenuhan. Tingkat kejenuhan trafo arus metering relatif lebih
rendah dibandingkan trafo arus proteksi.
Penggunaan trafo arus pengukuran untuk Amperemeter, Watt-meter, VARh-
meter, Energi meter dan cos meter.
Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran dan proteksi adalah pada titik
saturasinya seperti pada kurva saturasi dibawah (Gambar 4).
V
proteksi
metering
Trafo arus untuk metering dirancang supaya lebih cepat jenuh dibandingkan trafo
arus proteksi sehingga konstruksinya mempunyai luas penampang inti yang lebih
kecil (Gambar 5).
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 4
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
CT Metering CT Proteksi
A2
A1
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 5
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 6
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 7
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
Gambar 9. Trafo Arus Pemasangan Dalam Ruangan
P1 P2
300/5 A
300/5 A
P1 P2
1600/5 A
1600/5 A
1600/5 A
2000/5 A
1S1 1S2 2S1 2S2 3S1 3S2 4S1 4S2
Gambar 11. Trafo Arus Rasio Ganda 800-1600 / 5-5-5 A dan 1000-2000 / 5 A
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 8
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
Contoh:
Trafo arus 2 (dua) inti 150 – 300 / 5 – 5 A (Gambar 10).
Penandaan primer: P1-P2
Penandaan sekunder inti ke-1: 1S1-1S2 (untuk metering)
Penandaan sekunder inti ke-2: 2S1-2S2 (untuk proteksi)
P1 P2
300/5 A
300/5 A
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 9
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
P1 P2
1600/5 A
1600/5 A
1600/5 A
1600/5 A
P1 P2 P1 P2
S1 S2 S1 S2
– Primer seri
Contoh: CT 800 – 1600 / 1 A
Untuk hubungan primer seri, maka didapat rasio CT
800 / 1 A, lihat Gambar 14.
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 10
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
P1 P2 P1 P2
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S4
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 11
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 12
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
IP
Kesalahan komposit (%) berdasarkan IEC – 185 merupakan nilai rms dari kesalahan
trafo arus yang ditunjukkan oleh persamaan berikut:
T
K T i S i P dt 100% ,
1 1
EC
2
IP T 0
dimana :
EC = kesalahan komposit (%),
T = periode (detik),
KT = pengenal rasio trafo arus,
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 13
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 14
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
x IS
10
5%
8
2
x IP
2 4 6 8 10 12
a. Kelas P
Kelas ketelitian trafo arus proteksi dinyatakan dalam pengenal sebagai berikut: 15
VA, 10P20.
15 VA = Pengenal beban (burden) trafo arus, sebesar 15 VA.
10 P = Kelas proteksi, kesalahan 10 % pada pengenal batas akurasi.
20 = Accuracy Limit Factor, batas ketelitian trafo arus s.d. 20 kali arus
pengenal.
5P ±1 ± 60 5
10P ±3 - 10
Trafo arus yang mempunyai sirkit tanpa ataupun dengan celah udara serta
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 15
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 16
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
P1 P2
S1 S2
Alat Uji Arus
220 V
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 17
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
S1
S2
Alat Uji Arus
A V
220
Relai
S1
S2
A V
Alat Uji Arus
220 V
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 18
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
Gambar 20. Rangkaian Pengujian Beban Trafo Arus
220 V
S1
S2 A V
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 19
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
dI = 50%
I
S Baterai
+ -
P1 P2
+ -
S1
S2
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 20
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 21
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
S1 S2
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 22
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
Diketahui arus hubung singkat maksimum IF max = 7266 A, rasio CT 1000 /5 A dan kelas
10P20, burden 7.5 VA.
CT tersebut dihubungkan pada rangkaian relai proteksi dengan nilai tahanan internal RCT
= 0.26 , Rrelai = 0.02 , Rkawat = 0.15
Perhitungan untuk relai arus lebih:
tegangan pada sisi sekunder CT adalah:
VS I F RCT Rrelai Rkawat Volt
VA
Vk RCT I n ALF Volt
In
7.5
Vk 0.26 5 20 Volt
5
Vk 56 Volt
* Vk >VS –– dengan demikian CT masih memenuhi kebutuhan
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 23
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
Trafo tegangan adalah trafo yang dirancang khusus untuk fungsi pengukuran
tegangan pada rangkaian primer dan mengkonversinya menjadi besaran sekunder.
Trafo tegangan dibagi menjadi 2 (dua) jenis, trafo tegangan magnetik (magnetic
voltage transformer/VT) atau yang sering disebut trafo tegangan induktif, dan trafo
tegangan kapasitif (capacitor voltage transformer/CVT). Jenis trafo tegangan induktif
umumnya dipakai pada tegangan s.d. 145 kV sedangkan jenis trafo tegangan
kapasitif dipakai pada tegangan diatas 145 kV. Trafo tegangan kapasitif juga dapat
dipakai dengan peralatan PLC untuk komunikasi melalui saluran transmisi tegangan
tinggi.
Trafo tegangan umumnya dihubungkan pada tegangan fasa – tanah.
E1 E2
N1 N2
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 24
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
E1 N 1
a,
E2 N 2
dimana:
a = perbandingan transformasi dimana N 1 N 2 ,
Pada dasarnya, prinsip kerja trafo tegangan sama dengan prinsip kerja pada trafo
arus. Pada trafo tegangan perbandingan transformasi tegangan dari besaran primer
menjadi besaran sekunder ditentukan oleh jumlah lilitan primer dan sekunder.
Diagram fasor arus dan tegangan untuk trafo arus juga berlaku untuk trafo
tegangan, lihat Gambar 2. Diagram Fasor Arus dan Tegangan pada Trafo Arus.
Vi Vo ZB
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 25
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
7 Keterangan gambar:
6 1. Kertas/Isolasi Minyak
Mineral/Quartz filling.
2. Belitan Primer: vernis ganda-
isolasi kawat tembaga, tahan
5 pada suhu tinggi.
3. Inti: bukan orientasi listrik baja
memperkecil resiko resonansi
1
besi
4. Belitan Sekunder
5. Isolator Keramik
6. Dehydrating Breather
4 2
7. Terminal Primer
8. Terminal Sekunder
3
8
1). HV.T adalah terminal tegangan tinggi (high voltage terminal) yaitu bagian yang
dihubungkan dengan tegangan transmisi baik untuk tegangan bus maupun
tegangan penghantar terminal tegangan tinggi/primer.
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 26
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
2). C1, C2 adalah kapasitor pembagi tegangan (capacitive voltage divider) yang
berfungsi sebagai pembagi tegangan tinggi untuk diubah oleh trafo tegangan
menjadi tegangan pengukuran yang lebih rendah. Kapasitansi C2 lebih besar
dari C1. Sebagai contoh untuk CCVT 110/3 kV / 100/3 V dengan maksimum
tegangan fasa – tanah 71 kV, kapasitansi masukan (input capacity) 8.800 pF
yang terdiri dari C1 = 20.661 pF, dan C2 = 182.504 pF (C1 dan C2 terhubung
seri).
3 7
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 27
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
5). Rubber bilow adalah sebagai katup pernapasan (dehydrating breather) untuk
menyerap udara lembab pada kompartemen yang timbul akibat perubahan
temperatur, sehingga akan mencegah penurunan isolasi minyak.
7). 1a, 2a adalah terminal keluaran untuk tegangan sekunder, sebagai contoh
untuk rasio CVT 50 Hz adalah 150/3kV / 100/3 volt atau rasio sama dengan
1500.
Bagian-bagian lainnya:
- PG (protective gap) adalah gap pengaman,
- H.F (high frequency) adalah teminal frekuensi tinggi yang berkisar sampai
puluhan kilohertz, sebagai pelengkap pada salah satu konduktor penghantar
dalam memberikan sinyal komunikasi melalui PLC,
- L3 adalah reaktor pentanahan yang berfungsi untuk meneruskan
frekuensi 50 Hz,
- SA (surge arrester) atau arester surja adalah pelindung terhadap
gelombang surja petir, dan
- S adalah sakelar pentanahan (earthing switch), yang biasanya dipergunakan
pada kegiatan pemeliharaan.
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 28
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
Lc
C1+C2
C1
Vi Vp Vo Zb
C1 C 2
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 29
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
Oleh karena itu, dalam menentukan rancangan instalasi meter dan proteksi, harus
mempertimbangan beberapa karakteristik kerja CCVT dan kesalahan (error) akibat
arus eksitasi dan pembebanan (burden) CCVT tersebut.
Kesalahan (error) pembacaan pada meter dan proteksi dapat juga disebabkan
terjadinya osilasi feroresonansi (ferroresonance) yang diakibatkan :
– apabila sirkit kapasitansi beresonansi dengan induktasi nonlinier inti besi (iron
core). Gejala-gejala ini juga terjadi pada kondisi operasi pemberian tegangan
(energize) pada saluran tanpa beban yang diikuti fenomena tegangan lebih
(overvoltage), sehingga dapat menyebabkan kerusakan peralatan atau
penurunan tahanan.
– Pelepasan beban (rejection of load) sebelum hilangnya gangguan hubung singkat
temporer juga menyebabkan kondisi kritis terjadinya osilasi feroresonansi.
Bahaya tegangan lebih tidak terjadi selama periode gangguan hubung singkat,
karena terjadi penurunan tegangan pada saat hubung singkat, namun sebaliknya
pada saat hilangnya gangguan, tegangan sistem dapat naik dan menimbulkan
gejala feroresonansi.
Trafo tegangan biasanya dibebani oleh rangkaian impedansi yang terdiri dari relai-
relai proteksi, peralatan meter dan kawat (penghubung dari terminasi PT ke
instrumen proteksi maupun meter).
Kesalahan pengukuran PT (ε) berdasarkan IEC-186 adalah sebagai berikut:
Kesalahan PT didefinisikan sebagai:
K T VS V P
100% ,
VP
dimana:
K T = perbandingan rasio pengenal,
V P = tegangan primer aktual (Volt), dan
VS = tegangan sekunder aktual (Volt).
Jika kesalahan trafo tegangan (ε) positif maka tegangan sekunder lebih besar dari
nilai tegangan nominal pengenalnya.
Jumlah lilitan yang lebih kecil pada pembebanan rendah dan negatip pada
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 30
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
pembebanan besar.
Selain kesalahan rasio juga terdapat kesalahan akibat pergeseran fasa. Kesalahan
ini bernilai positif jika tegangan sekunder mendahului tegangan primer.
Untuk pemakaian proteksi akurasi pengukuran tegangan menjadi penting selama
kondisi gangguan.
Batasan akurasi Trafo Tegangan seperti tabel berikut:
Tabel 4: Batas Kesalahan Trafo Tegangan Pengukuran dengan pengenal tegangan
0.8 s.d. 1.2 kali dan pengenal beban 0.25 s.d. 1 kali pada faktor daya 0.8.
Tabel 4: Batas Kesalahan Trafo Tegangan Pengukuran
0,1 0.1 5
0,2 0.2 10
0,5 0.5 20
1,0 1.0 40
3,0 3.0 tidak ditentukan
3P 3.0 120
6P 6.0 240
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 31
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
Perhatikan pembacaan tegangan pada alat uji, dan parameter VA Meter secara
bersamaan.
Kemudian data hasil pengukuran sisi primer dan sekunder dibandingkan, sehingga
prosentase kesalahan (error) rasio primer-sekunder dapat dihitung.
a n
VA Meter
220 V
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 32
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
a n
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 33
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
Tan delta
C1
C2
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 34
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 35
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
Periode (tahun)
Tegangan
Pengukuran Non
Nominal Sealed
Sealed
Tabel 8: Batasan hasil uji tahanan isolasi Minyak CT/PT/CVT (Standar IEC-156)
Kekuatan Dielektrik
Tan δ Kandungan
Tegangan (kV/cm)
Nominal Minyak Minyak
(%) mgKOH/g
baru lama
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 36
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
Antar Primer
2500 ≥ 5.000
Trafo Arus (double/triple)
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 37
http://catatan-team-jaya.blogspot.com
I. Light 16 ≤ 3.5
II. Medium 20 ≤ 3.5
http://catatan-team-jaya.blogspot.com 38