Trafo Arus (Current Transformator) yaitu peralatan yang digunakan untuk melakukan
pengukuran besaran arus pada intalasi tenaga listrik disisi primer (TET, TT dan TM) yang
berskala besar dengan melakukan transformasi dari besaran arus yang besar menjadi
besaran arus yang kecil secara akurat dan teliti untuk keperluan pengukuran dan proteksi.
N1 N2
P2
P1
S1
I1 I2
S2
E1 N1
=
E2 N2
Dimana
N1
a=
N2
,
11
I1 > I2 N 1 <N 2
sehingga ,
N 1=
jumlah lilitan primer, dan
N 2=
jumlah lilitan sekunder.
Rangkaian Ekivalen
I1Z1 I2Z2
U1 I0 E2 I2 I2·Zb = U2
E2 =4 , 44⋅B⋅A⋅f⋅N 2 Volt
E2 =I 2⋅( Z 2 + Z b )
Volt
12
A= luas penampang (m²)
f= frekuensi (Hz)
peralatan meter.
U1 I1 Z1
I2 Z2
E
U2 IO I1
I2
IO
Ø
Im
13
2.2. Fungsi Trafo Arus
- Mengkonversi besaran arus pada sistem tenaga listrik dari besaran primer menjadi
o Trafo arus pengukuran untuk metering memiliki ketelitian tinggi pada daerah
dan tingkat kejenuhan yang relatif rendah dibandingkan trafo arus untuk
proteksi.
Trafo arus untuk proteksi, memiliki ketelitian tinggi pada saat terjadi gangguan
dimana arus yang mengalir beberapa kali dari arus pengenalnya dan tingkat
Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), relai beban
14
Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran dan proteksi adalah pada titik
V
proteksi
pengukuran
- Trafo arus untuk pengukuran dirancang supaya lebih cepat jenuh dibandingkan trafo
arus proteksi sehingga konstruksinya mempunyai luas penampang inti yang lebih kecil
(Gambar 2.5).
CT Pengukuran CT Proteksi
A2
A1
15
Tipe Konstruksi
Tipe Pasangan.
16
Gambar 2.7 Wound Primary
Trafo arus dengan inti besi adalah trafo arus yang umum digunakan, pada arus yang
kecil (jauh dibawah nilai nominal) terdapat kecenderungan kesalahan dan pada arus
yang besar (beberapa kali nilai nominal) trafo arus akan mengalami saturasi.
Trafo arus tanpa inti besi tidak memiliki saturasi dan rugi histerisis, transformasi dari
Berdasarkan jenis isolasinya, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
17
Trafo arus kering biasanya digunakan pada tegangan rendah, umumnya
digunakan pada pasangan dalam ruangan (indoor), misalnya trafo arus tipe
Trafo arus isolasi minyak banyak digunakan pada pengukuran arus tegangan
trafo arus tipe bushing yang digunakan pada pengukuran arus penghantar
Trafo arus ini banyak digunakan pada pengukuran arus tegangan tinggi,
Berdasarkan lokasi pemasangannya, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
18
o Trafo arus pemasangan luar ruangan (outdoor)
Trafo arus pemasangan luar ruangan memiliki konstruksi fisik yang kokoh,
isolasi yang baik, biasanya menggunakan isolasi minyak untuk rangkaian elektrik
Trafo arus pemasangan dalam ruangan biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil
dari pada trafo arus pemasangan luar ruangan, menggunakan isolator dari bahan
resin.
19
Jenis Trafo arus berdasarkan jumlah inti pada sekunder
Trafo arus dengan inti banyak dirancang untuk berbagai keperluan yang
Contoh:
P1 P2
300/5 A
300/5 A
20
Trafo arus 4 (empat) inti 800 – 1600 / 5 – 5 – 5 – 5 A (Gambar 11).
P1 P2
300/5 A
300/5 A
300/5 A
300/5 A
Trafo arus memiliki dua pengenal, yaitu pengenal primer dan sekunder.
Pengenal primer yang biasanya dipakai adalah 150, 200, 300, 400, 600, 800, 900,
21
Berdasarkan pengenalnya, trafo arus dapat dibagi menjadi:
o Primer seri
P1 P2 P1 P2
S1 S2 S1 S2
o Primer paralel
22
Trafo arus multi rasio memiliki rasio tap yang merupakan kelipatan dari tap yang
terkecil, umumnya trafo arus memiliki dua rasio tap, namun ada juga yang
Contoh:
P1 P2 P1 P2
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S4
23
2.4 Komponen Trafo Arus
Tipe cincin (ring / window type) dan Tipe cor-coran cast resin (mounded
Keterangan
24
CT tipe cincin dan cor-coran cast resin biasanya digunakan pada kubikel penyulang
(tegangan 20 kV dan pemasangan indoor). Jenis isolasi pada CT cincin adalah Cast
Resin
Tipe Tangki
4. Penjepit (clamps).
25
5. Inti kumparan dengan belitan berisolasi utama (core and coil assembly
7. Tangki (tank).
Jenis isolasi pada trafo arus tipe tangki adalah minyak. Trafo arus isolasi minyak
pada pasangan di luar ruangan (outdoor) misalkan trafo arus tipe bushing yang
digunakan pada pengukuran arus penghantar tegangan 70 kV, 150 kV dan 500
kV.
1.
2.
26