Anda di halaman 1dari 3

Solusi HW week 8

Suatu sistem gas ideal (tak saling berinteraksi) relativistik, dengan Hamiltonan
satu partikelnya diberikan oleh
p
H1 = p2 c2 + m2 c4

Dalam sebuah wadah bervolume V pada suhu T dan potensial kimia µ.


1. Hitunglah dengan menggunakan ensambel makrokanonik, fungsi partisi
makrokanoniknya, energi dalamnya, dan entropinya.

2. Tunjukkan bahwa persamaan keadaan gas ideal klasik masih benar


3. Sekarang gunakan ensambel kanonik, asumsikan terdapat N buah partikel.
Hitung ulang energi dalam sistem, dan hitunglah panas jenis pada volume
konstannya (akan lebih mudah dalam ensambel kanonik, daripada dalam
ensambel makrokanonik).
Jawaban :
1. Untuk menjawab pertanyaan bagian 1, kita justru harus mulai dari en-
sambel kanonik (soal ketiga). Karena partikelnya tidak saling berinter-
aksi, maka fungsi partisi kanoniknya dapat diperoleh dari fungsi partisi
satu partikel
1
Z(T, V, N ) = Z(T, V, 1)N (1)
N!
dengan
Z
1 p
Z(T, V, 1) = 3 d3 qd3 p exp(−βmc2 1 + (p/mc)2 ) (2)
h
Dengan menggunakan sistem koordinat bola untuk momentum, diperoleh
Z ∞
4πV p
Z(T, V, 1) = 3 p2 dp exp(−βmc2 1 + (p/mc)2 ) (3)
h 0

Kemudian dilakukan substitusi sebagai berikut:


p
u = βmc2 ; = sinh x; dp = mc cosh x dx (4)
mc
sehingga p
1 + (p/mc)2 = cosh x (5)
dan diperoleh
Z ∞
4πV
Z(T, V, 1) = (mc)3 dx cosh x sinh2 x exp(−u cosh x) (6)
h3 0

1
Integral di atas dapat dicari bentuknya di tabel integral (misalnya di Grad-
stein Ryshik),
Z ∞
γ
exp(−u cosh x) sinh(γx) sinh xdx = Kγ (u) (7)
0 u
dengan Kγ (u) adalah fungsi Hankel dengan variabel imajiner. Dengan
memakai fungsi K, maka dapat dituliskan
4πV K2 (u)
Z(T, V, 1) = (mc)3 (8)
h3 u
dan fungsi partisi kanoniknya adalah
1  4πV N
3 K2 (u)
Z(T, V, N ) = (mc) (9)
N ! h3 u
sedangkan fungsi partisi makrokanoniknya adalah

X 1  4πV exp(βµ) K2 (u) N
Z(T, V, µ) = 3
(mc)3 (10)
N! h u
N =0

atau dapat dituliskan sebagai


 4πV z K2 (u) 
Z(T, V, µ) = exp (mc)3 (11)
h3 u
dengan z = exp(βµ)
Energi dalam diperoleh melalui
∂ ln Z(T, V, z )
U =− (12)
∂β

z ,V

 4πV z  h ∂K (u) K (u) i


2 2
U =− 3
(mc)3 kT − (13)
h ∂u u
Derivatif fungsi-K dapat diperoleh dari kaitan rekursi sebagai berikut
∂Kn (u) n
= −Kn−1 (u) − Kn (u) (14)
∂u u
sehingga hasil untuk energi dalam dapat ditulis sebagai
 4πV z  h K2 (u) i
3
U= (mc) kT K 1 (u) + 3 (15)
h3 u

Entropi diperoleh melalui


kT ∂ ln Z(T, V, z )
S= (16)
∂T

µ,V
 4πV z h K (u) µ i
3 2
S=k (mc) (4 − ) + K 1 (u) (17)
h3 u kT

2
2. Untuk mendapatkan persamaan keadaan, kita cari dulu rerata jumlah
partikelnya
kT ∂ ln Z(T, V, z )
N= (18)
∂µ

T,V
 4πV z
3 K2 (u)

N= (mc) (19)
h3 u
Kemudian dari persamaan
 4πV z K2 (u) 
pV = kT ln Z(T, V, µ) = kT (mc)3 (20)
h3 u
atau dari pers. (19), dapat kita tulis sebagai

pV = N kT (21)

Sama seperti hasil gas ideal klasik.


3. Kita mulai dari pers. (9), energi dalam dapat diperoleh dari

∂ ln Z(T, V, N )
U = kT 2 (22)
∂T

V,N

sebelumnya, kita sederhanakan dulu dengan pendekatan stirling,


h  4πV K2 (u) i
ln Z(T, V, N ) = N 1 + ln 3
(mc)3 (23)
Nh u
 K (u) 3 
1
U = N mc2 + (24)
K2 (u) u
(Perhatian bahwa hasilnya berbeda dengan buku Greiner hal 238, karena
pada hamiltonan kita di atas, energi diam setiap partikel diikutsertakan.
Bila dikehendaki energi dalam yang hanya mengandung bagian tanpa en-
ergi diam, maka hasil di atas tinggal dikurangi sebesar N mc2 ).
Panas jenis pada volume konstan dapat diperoleh melalui
∂U u ∂U
CV = =− (25)
∂T N,V T ∂u N,V

u  K 0 (u) K (u)K 0 (u) 3


1 1 2
CV = − N mc2 − 2
− 2 (26)
T K2 (u) K2 (u) u
dengan kaitan rekursi untuk fungsi-K, persamaan ini dapat disederhanakan
menjadi
N mc2  3 K1 (u) h K1 (u) i
CV = u+ − 3+u (27)
T u K2 (u) K2 (u)

Anda mungkin juga menyukai