Anda di halaman 1dari 16

Nama Mahasiswa : I Made Eka Santosa

Tanggal : 26 Maret 1999


Waktu : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang Cendrawasih RSJP Jakarta
Inisial Klien : Tn.O.T.B.
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, pakaian banyak lobang bekas rokok, pasien merokok puntung, menunduk.
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
komunikasi

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat sore Pak, boleh P: Memandang K dan P : Ingin membuka K masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat
saya duduk di sebelah tersenyum percakapan dengan klien orang baru yang masuk ke pembuka untuk memulai
Bapak ? K: Ekpresi datar dan berharap dengan lingkungannya suatu percakapan sehingga
sapaan sederhana P bisa dapat terjalin rasa percaya.
diterima oleh K.
K ragu terhadap orang baru
K : Sore, silahkan. K: Ekpresi datar P merasa senang ada
P: Memandang K tanggapan atas salam
walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Wah, suasana sore ini P : Memandang ke P ingin memulai K memberikan respon Topik ringan akan
sejuk sekali ya Pak halaman sambil melirik K percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi
K : Ikut melihat ke ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhadap P lebih lanjut
halaman lalu menghisap kondisi K
K : (diam) rokoknya dan menunduk
lagi
P : Oh ya, perkenalkan P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri dapat
saya Made, saya menjulurkan tangan ke K diberikan penjelasan tanggapan secara ragu-ragu menciptakan rasa percaya
mahasiswa praktek disini K : Mengalihkan rokok ke tentang kedatangan P klien terhadap perawat
yang akan merawat Bapak. tangan kiri lalu tanpa
K : (diam) memandang P menerima
uluran tangan P

P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien
pasien dan mendekatkan akan memudahkan
diri ke-K interaksi
K : Menoleh sebentar

K : Ong. Ong Tian Bian. K : Menyebut nama dengan P merasa pasien enggan K merasa perkenalan hanya
menunduk dan menarik berkenalan formalitas belaka
tangannya
P : Bapak senangnya P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat Nama panggilan
dipanggil dengan nama apa K : Menoleh ke halaman dengan pasien nama yang disukainya merupakan nama akrab
klien sehingga
K : Ong. K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun K mulai tertarik dengan menciptakan rasa senang
menjawab singkat lalu jawaban singkat perkenalan dengan P akan adanya pengakuan
menunduk lagi atas namanya
P : Wah, kedengarannya P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
enak kalau saya manggil tersenyum suasana mengngingat nama yang mendekatkan perawat
Pak Ong K : Menunduk disukainya menjalin hubungan
therapeutik dengan klien
K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan
K : Iya P : Memperhatikan K mendapatkan respon K mulai merasa bahwa P
datang untuk membantu K

P : Bapak asalnya dari P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu
mana Pak Ong? K : Menunduk dan berpikir membangun keakraban ingat menjalin kedekatan dengan
dengan topik sederhana klien

K : Salatiga, Jawa Tengah K : Menoleh ke P dan P senang karena K


tersenyum lalu menunduk memberi respon K senang karena ingat
lagi daerah asalnya dan kembali
P : Memperhatikan K membayangkan daerah
asalnya tersebut
P : Wah, jauh juga ya. P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
Bapak Ong sudah berapa tersenyum umum pasien mengingat apakah klien kronis atau
lama disini? K : Menghisap rokok dan akut
melemparkannya karena
sudah habis

K : Bicara tanpa menoleh P P khawatir kalau K membayangkan keadaan


K : Lama! Dua puluh P : Memandang K pertanyaan membuat K yang telah lama dijalaninya
tahun. tersinggung
P : Sejak tahun berapa P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat K berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat
Bapak disini ? K : Menunduk sambil memperoleh data lama dikaji dengan menanyakan
memandang kakinya rawat secara lebih pasti data-data pasien yang
sambil mengkaji daya ingat sederhana
K : Yach, delapan puluh K : Masih menunduk pasien K menjawab dengan
tiga P : Memperhatikan P senang karena mendapat sekedarnya
respon dari K

P : Sekarang Bapak Ong P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat- Umur mempengaruhi daya
umurnya berapa? K : Menoleh ke halaman ingat ingat klien
dan terdiam beberapa lama

K : Em…56 tahun K : Menoleh P sebentar P merasa arah pertanyaan


lalu menunduk lagi sudah dapat dijawab jelas K menjawab sesuai dengan
P : Tersenyum oleh K daya ingat yang
dimilikinya
P : Pak Ong ingat nggak, P : Menunjukkan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan
kenapa pak Ong dirawat keseriusan pertanyaan tsb sangat dasar pasien dirawat di RS
disini K : Menunduk spesifik dan takut Jiwa
menyinggung pasien K menjawab ragu-ragu
K : Saraf, sakit saraf. ECT, K : Menoleh ke P dan P lega karena K tidak
ini di ECT. menepuk-nepuk kepalanya tersinggung
P : Pak Ong pernah P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi
ngamuk? K : Menunduk alasan pasien dirawat kapan saja karena adanya
stimulus tertentu
K : Menoleh ke halaman P kaget, dan sadar kalau K mengalami halusinasi
K : Nggak, nggak, saya lalu menunjuk-nunjuk pasien mengalami lihat
suka ngelamun. Enak P : Memperhatikan respon halusinasi lihat
sendirian. Kakak saya pasien
sudah meninggal tapi hidup
lagi. Itu dia !!
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena K melihat kakaknya dan Dengan diam therapeutik,
K : Memandang ke belum menemukan mencoba menceritakannya klien merasa didengarkan
halaman pertanyaan yang tepat pada P dan bercerita tentang
K : Kakak saya orangnya untuk K keadaannya
sukses, sayang mati, anak K : Menunjuk ke halaman P menemukan adanya K teringat kondisi
saya tujuh belas semuanya dan nyerocos flight of ideas dan berpikir keluarganya
di Jerman. P : Memperhatikan tentang faktor penyebab
P : Bapak Ong sudah P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data K membayangkan keadaan Waham kemungkinan
berkeluarga? K : Memandang kosong ke yang terkait kata-katanya keluarganya terjadi karena menarik diri
halaman tadi
K : Anak saya di Jerman K : Menunduk sambil K menikmati waham yang
dan di Peking. Saya nyerocos P menemukan adanya dirasakannya
profesor, ngajar di UI, P : Memperhatikan kemungkinan waham
bolak-balik dari Bandung kebesaran pada pasien
ke Jerman.
P:- P : Memperhatikan P mendiamkan dengan K membayangkan ank- Diam therapeutik akan
K : Menunduk harapan pasien akan lebih anaknya membantu pasien
terbuka tetang dirinya mengungkapkan
perasaannya pada perawat
K : Keadaan diluar perang, K : Berbisik pada P dengan P menemukan adanya fligt
Ong pusing mikirin biaya nada sedih of ideas K sedih tentang anaknya
anak-anak, pada kuliah. P : Mendengarkan dengan
serius
P : Pak Ong, kegiatan P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena pertanyaan Pengalihan agar klien tidak
bapak sehari-hari ngapain K : Menoleh P pembicaraan terkait waham baru larut dalam waham dan
saja Pak ? halusinasinya
K : Menggaruk-garuk P merasa senang karena
K : Mandi, makan kepalanya pasien bisa beralih K bingung tentang yang
ehm…ya itu. P : Memperhatikan respon dilakukannya sehari-hari
K
P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna
K : Menunduk lebih dalam untuk mendapatkan lebih
banyak data terkait masalah
K : Baca-baca buku. Saya K : Menoleh P P menemukan lagi adanya K merasa dirinya harus klien
kan profesor. P : Memperhatikan kemungkinan waham rajin belajar
P : Bapak Ong betah P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh Pengalihan agar pasien
tinggal di sini?Suasananya K : menunduk dari waham waham tidak larut pada waham dan
enak ya! halusinasinya pada fase
K : Ikut melihat halaman P senang karena dapat interaksi ini
K : Betah. P : memperhatikan mengalihkan perhatian K berusaha menjawab
pasien sekenanya
P : Tentunya keluarga P : Memandang K sambil P ingin mengkaji K berusaha mengingat Keluarga merupakan
Bapak Ong suka tersenyum keterlibatan keluarga keluarganya support sistem bagi klien
menjenguk kesini. K : Menoleh P terhadap perawatan K sehingga harus dikaji
keterlibatannya
K : Menunduk lagi K ingat terhadap
K : Sebulan sekali. P : Memperhatikan respon P senang mendapatkan keluarganya
K jawaban K

P : Kalau Pak Ong suka P : Memandang K P mengkaji hubungan K K mengingat hubungannya Berada di lingkungan
pulang juga ya? K : Menunduk dengan keluarganya dengan keluarga keluarga akan membuat
klien melihat realitas
K : Ya, sebulan sekali juga K : Menoleh P dan P senang mendapatkan K senang membayangkan menyenangkan atau
tersenyum jawaban sesuai pertanyaan pulang malahan stressor
P : Memperhatikan
P : Kalau di rumah, P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji K mengingat aktivitasnya Aktivitas di rumah
ngapain aja Pak Ong tersenyum aktivitas K di rumah di rumah merupakan data pantas
K : Menoleh P lalu melihat tidaknya pasien dilibatkan
ke halaman dalam keluarga

K : Yah, tidur dan baca- K : Memandang P P menemukan pengulangan K menikmati waham yang
baca buku penelitian. P : Memperhatikan respon terhadap waham pada K dialaminya
Profesor harus banyak K
baca.
P : Suka ngobrol nggak P : Memandang K P mengkaji peran keluarga K mengingat aktivitasnya Menarik diri membuat K
dengan keluarga K : Menunduk terhadap K di rumah asyik dengan dunianya
sendiri
K : Enakan diem, soalnya K : Menunduk P mendapatkan data K menganggap ngobrol
mengganggu saya baca P : Memperhatikan menarik diri pada K mengganggu wahamnya
buku
P : Bagaimana perasaan P : Memandang K P mengalihkan topik K bingung dengan Pengalihan agar K tidak
Pak Ong sekarang? K : Menunduk bahasan pertanyaan yang diberikan larut dengan wahamnya

K : Saraf, sakit saraf. K : Menggaruk-garuk K menjawab tentang


Kakak saya hidup lagi, itu kepala P bingung harus ngobrol keadaannya
dia. P : Memperhatikan tentang apa lagi

P:- P : Memandang halaman P memikirkan topik lain K merenungkan Diam berguna untuk
K : Ikut memandang yang terkait keadaannya memikirkan interaksi
halaman selanjutnya
K : Dia sukses. P kaget karena kembali
K : Menunjuk ke halaman menemukan adanya K menikmati halusinasi
P : Kaget dan halusinasi pada K lihatnya
memperhatikan respon K

P : Pak Ong, kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika
berkenalan, masih inget K : Menoleh karena sudah cukup banyak K dapat mengingat nama P
nggak nama saya? data yang terkaji sehingga nantinya terjalin
trust
K : Made K : Memandang P dan P senang karena K ingat K mengingat-ingat nama P
tersenyum nama P
P : Memperhatikan

P : Nah, saya senang sekali P : Menepuk bahu K P memberikan K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
bisa ngobrol dengan pak K : Menoleh dan reinforcement pada K reinforcement ditentukan dan harus
Ong. Bagaimana kalau tersenyum mendapatkan persetujuan
selesai makan kita ngobrol klien agar klien ingat
lagi? Sebentar saja kok, terhadap kontrak
yach cukup 20 menit saja.
P senang karena K mau K ikut menentukan kontrak
K : Boleh K : Tersenyum menentukan kontrak
P : Tersenyum berikutnya

P : Nah kalau Pak Ong P : Memandang K P menentukan topik dan K memikirkan tentang Kegiatan yang akan
setuju, nanti kita ngobrol K : Menunduk aktivitas pada kontrak kegiatan yang ditawarkan dilaksanakan harus
tentang perasaan Pak Ong berikutnya mendapat persetujuan K
terhadap keluarga Pak Ong. sehingga bila K keluar dari
Sekalian saya periksa kegiatan dimaksud, bisa
tekanan darahnya ya. diingatkan tentang batasan
K : Mengangguk K setuju tentang kegiatan kegiatan sesuai kontrak
K : Ya, ya…. P : Tersenyum P senang karena K setuju yang akan dilaksanakan
dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan
P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa Salam penutup merupakan
kesediaan Pak Ong ngobrol mengulurkan jabat tangan percaya pada P akhir fase yang harus
dengan saya, selamat sore K : Menoleh, menjabat dilakukan untuk mencegah
tangan P tidak percaya pada klien
K : Sore. P senang karena K mau K menyambut salam P
K : Tersenyum lalu berinteraksi dengan P
menunduk
P : Tersenyum
KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan
halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak
efektif, koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien
menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : I Made Eka Santosa


Tanggal : 1 April 1999
Waktu : Pkl. 16.00 - 16.20 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang Cendrawasih RSJP Jakarta
Inisial Klien : Tn.O.T.B.
Interaksi ke : II (Fase Kerja)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, pasien merokok, menunduk.
Tujuan : 1. Klien dapat menyebutkan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari
komunikasi 2. Klien dapat membuat jadwal kegiatan sesuai dengan kemampuan

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat sore Pak Ong, P: Memandang K dan P : Ingin membuka K mencoba mengingat-ingat Salam merupakan kalimat
masih ingat dengan saya ? tersenyum percakapan dengan klien dan P pembuka untuk memulai
K: Ekpresi datar berharap K ingat pada P suatu percakapan sehingga
dapat terjalin rasa percaya.
K : Sore, ingat! Muchlis kan! P merasa kecewa karena K Mencoba mengingatkan
K: Ekpresi datar tidak ingat pada P K mengira P temannya pasien pada perawat
P: Memandang K merupakan upaya untuk
mengetahui daya ingat
pasien.
P : Wah, Bapak Ong lupa ya? P : Menepuk bahu K, P berusaha mengingatkan K K masih mencoba Touching hand berguna
Nama saya Made, saya yang touching hand. mengingat-ingat P menjalin rasa aman klien
minggu lalu ngobrol dengan K : Memandang P lama
Bapak!

K : (diam)
P : Ini nama saya, bisa baca P : Menunjukkan papan P merasa bahwa K harus K ingat nama P melalui Alat bantu untuk mengingat
kan? Nah, nama saya siapa? nama pada K diberikan petunjuk untuk bantuan papan nama diperlukan pada pasien yang
K : Mengeja nama P mengingat P sudah mengalami demensia

K : Made !! K : Tersenyum dan menepuk P senang karena K masih K merasa senang karena bisa
kepalanya ingat pada P walaupun masih mengingat P
P : Tersenyum samar-samar

P : Nah, Bapak ingat nggak P : Memandang P dan P ingin lebih meyakinkan K K mulai ingat peristiwa Dengan klien mengenal
saya ini siapa? tersenyum apakah K masih ingat pada P minggu lalu perawat maka akan
K : Memandang P lalu memudahkan proses
menunduk interaksi
K : Made, pak mantri ! P merasa senang karena K K senang karena ingat pada P
K : Memandang P dan berhasil mengingat P
menyalami P
K : Menjabat tangan K
P : Pak Ong, seperti yang P : Memandang K P mengingatkan kontrak K mencoba mengingat Setiap interaksi harus
janji kita minggu lalu, K : Menunduk dengan K kontrak yang sudah berdasarkan kontrak yang
sekarang kita ngobrol tentang disepakati telah dibuat dan klien selalu
Bapak. Bapak bersedia harus diingatkan pada kontak
ngobrol dengan saya? yang telah disepakati untuk
K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban memudahkan serta
K : Ya, bersedia. menjawab singkat lalu singkat dan respon K belum K tertarik untuk ngobrol mengarahkan proses
menunduk lagi menunjukkan ketertarikan dengan P interaksi
P : Memandang K
P : Pak Ong, bagaimana P : Memandang K sambil P mencoba memberikan K mulai merasa bahwa P Perhatian pada keadaan klien
keadaan bapak sekarang ? tersenyum perhatian pada keadaan K datang untuk membantu K dapat meningkatkan rasa
K : Menunduk percaya klien kepada perawat

K : Pusing-pusing, kepala K : Menoleh ke P dan P bertanya-tanya tentang apa K mencoba menggambarkan


Ong kambuh! menepuk-nepuk kepalanya yang dirasakan oleh K pada P tentang keadaannya
P : Memperhatikan K sekarang

P : Pusing-pusingnya karena P : Memandang K P berusaha menggali keluhan K berpikir dan mengingat- Tehnik ekplorasi digunakan
apa Pak Ong? K : Menunduk dan berpikir K ingat untuk menggali data lebih
jauh tentang keadaan klien

K : Saraf-saraf, bingung K : Menoleh ke P menghisap


mikirin duit buat anak-anak. rokoknya P menemukan data adanya K berpikir tentang perannya
P : Memperhatikan K flight of ideas sebagai orangtua

P : Nah kalau sudah pusing P : Memandang K sambil P mulai mengkaji kebiasaan K berpikir dan berusaha Ekplorasi ditujukan untuk
begitu, apa yang biasanya tersenyum klien dalam menghadapi mengingat menggali aspek positif klien
pak Ong lakukan? K : Menghisap rokok dan masalah
melemparkannya karena
sudah habis

K : Yach, diam saja. K : Bicara tanpa menoleh P K membayangkan


P : Memandang K P berpikir apa kira-kira yang kebiasaannya bila mulai
bisa dilakukan klien selain “pusing”
diam
P : Kalau diam pusingnya P : Menunjukkan perhatian P berharap K dapat K berusaha mengingat Pertanyaan menggali untuk
hilang? K : Menunduk sambil mengidentifikasi cara menemukan data dari klien
memandang kakinya mengatasi masalah pada K

K : Nggak? K : Masih menunduk P senang karena mendapat K menjawab dengan


P : Memperhatikan data sebagai dasar untuk sekedarnya
menggali aspek positif klien
P : Kira-kira apa lagi yang P : Memandang K dan P mengkaji aspek positif K berusaha mengingat-ingat Kegiatan yang jarang
bisa menghilangkan tersenyum pemecahan masalah klien kebiasaannya dilakukan biasanya lama
pusingnya pak Ong? K : Menoleh ke halaman dan diingat oleh klien
terdiam beberapa lama

K : Jalan-jalan. K : Menoleh P sebentar lalu P mendapat data koping pada K menjawab sesuai dengan
menunduk lagi K daya ingat yang dimilikinya
P : Tersenyum
P : Bagus kalau begitu! Nah, P : Menunjukkan jempol P memberikan pujian karena K membayangkan jalan-jalan Reinforcement diperlukan
jalan-jalannya kemana saja? tangan K dapat memberikan data menyenangkan untuk menegaskan prilaku
K : Tersenyum positif dan menjalin trust
K : Di taman, liat bunga dan P menunjukkan perhatian K merasa nyaman dengan pada klien
pohon. K : Menoleh ke taman dan dengan ikut menoleh ke melihat taman dan pohon-
menunjuk pohon-pohonan halaman pohonan
P : Ikut menoleh ke taman
P : Bagus ya, tamannya. P : Tersenyum sambil P menerapkan komunikasi K senang melihat keadaan Komunikasi pasif berguna
Apalagi kalau dirawat memandang ke arah halaman pasif halaman agar pasien mengeluarkan
dengan baik. K : Memandang halaman perasaannya kepada perawat

K : Menunjuk pohon K tidak senang kalau


K : Itu, kemarin mau P : Memperhatikan respon P senang karena halaman dirubah
ditebang. Kasihan. pasien mendapatkan tanggapan dari
klien
P : Bagaimana kalau Pak P : Memandang K dan P mencoba menawarkan K memikirkan alternatif yang Alternatif ditawarkan dengan
Ong ikut memelihara tersenyum alternatif kegiatan pada K ditawarkan dan tidak bersifat memaksa dan
tanaman di taman. K : Memandang ke halaman kemampuannya untuk sesuai dengan kemampuan
melaksanakannya klien
K:- K : Menunduk P mencoba menggali respon
P : Memperhatikan respon K K terhadap alternatif yang K masih berpikir
ditawarkan
P : Yach, sekedar menyiram P : Memandang K P berusaha menawarkan K membayangkan bila Memberikan pilihan
atau mencabut rumput liar K : Menoleh pada P alternatif yang realistis pada dirinya menerima alternatif sehingga klien terbuka
K tersebut pikirannya terhadap
kemungkinan pilihan
K : Nggak capek ya? K : Memandang P
P : Memperhatikan P senang karena K mulai K memikirkan
memikirkan alternatif kemampuannya melakukan
kegiatan kegiatan
P : Saya kira nggak tuh! P : Memandang K dan P mencoba memberikan K mencoba percaya pada apa Memberikan dorongan
Bapak bisa coba besok. tersenyum dorongan pada K kata P diperlukan bagi klien untuk
K : Memandang P meningkatkan rasa percaya
pada dirinya sendiri
K : Ya…ya… K : Mengangguk-angguk P senang karena K mengerti K memberikan respon setuju
P : Tersenyum arahan P dan tertarik pada tawaran P
P : Ngomong-ngomong kalau P : Memandang K dan P mencoba menggali K berpikir Kegiatan-kegiatan sederhana
pagi hari Bapak ngapain tersenyum kegiatan lain yang dilakukan karena pertanyaan baru diperlukan klien untuk
saja? K : Menoleh P klien mengatasi harga diri rendah
karena tingkat keberhasilan
K : Menunduk K bingung tentang yang dalam melaksanakan
K : Mandi, lalu duduk! P : Memperhatikan respon K P berpikir tentang kegiatan dilakukannya sehari-hari kegiatan akan meningkatkan
yang kira-kira dilakukan harga diri klien
klien
P : Nggak bersihin tempat P : Menekankan pertanyaan P mencoba menawarkan data K mengingat-ingat Kegiatan yang kadang-
tidur? K : Menunduk agar klien ingat kadang dilakukan membuat
klien sering melupakan
K : Menoleh P P senang karena klien ingat K ingat kegiatan yang kegiatan tersebut
K : Ya, kadang-kadang! P : Memperhatikan tentang kegiatannya kadang-kadang
dilaksanakannya
P : Kalau dibersihin gimana P : Memandang klien P mencoba memberikan K menganalisa keadaaan bila Membiarkan klien
jadinya? K : Menunduk gambaran positif bila kegiatan dilakukan menganalisa suatu hasil
kegiatan dilaksanakan kegiatan dapat meningkatkan
K : Bersih dan rapi. K : Memandang P dan P senang karena K mampu K menjawab sesuai dengan kemampuan analisa klien
menggaruk-garuk kepalanya mengidentifikasi keadaan analisanya terhadap suatu situasi
P : Memperhatikan respon bila kegiatan dilakukan
klien
P :Pak Ong senang dong P : Memandang K sambil P ingin menggambarkan K berusaha menggambarkan Penegasan terhadap perasaan
kalau tempat tidurnya bersih tersenyum respon bila kegiatan keadaan bila kegiatan klien terhadap aspek positif
dan rapi? K : Menoleh P dilaksanakan dilaksanakan merupakan support untuk
kegiatan yang akan
K : Menoleh P dan K senang membayangkan dilaksanakan klien
K : Yach, senang. Bersih. tersenyum. P senang mendapatkan tempat tidurnya bersih dan
P : Memperhatikan respon K jawaban K rapi

P : Gimana kalau tiap hari P : Memandang K P menawarkan alternatif K membayangkan tempat Alternatif yang dudah
dibersihkan dan dirapikan? K : Menunduk kegiatan tidurnya rapi dan bersih dibicarakan dengan klien
Bapak Ong pasti bangga akan memudahkan klien
kalau tiap hari tempat untuk menerima alternatif
tidurnya bersih dan rapi. tersebut

K : Ya…ya… K : Menoleh P dan P senang karena klien K setuju terhadap alternatif


tersenyum menerima alternatif kegiatan kegiatan yang ditawarkan
P : Memperhatikan
P : Nah, bisa dicoba besok P : Memandang K sambil P menegaskan kembali K meikirkan tawaran P Tawaran kegiatan harus
kan? tersenyum tentang kegiatan yang bisa dilakukan agar klien merasa
K : Menunduk dilakukan klien bertanggungjawab dalam
melaksanakan kegiatan bila
K : Memandang P dan P senang karena K menerima K setuju melakukan kegiatan ia setuju
K : Ya…ya… mengangguk-angguk tawaran P yang ditawarkan
P : Memperhatikan respon K
P:- P : Memandang K P masih berpikir tentang apa K memikirkan keadaannya Pengalaman taraumatik akan
K : Menunduk yang perlu dibicarakan memberkas pada diri klien
sehingga dapat muncul kapan
K : Ibu tiri saya jahat K : Memandang halaman P kaget menemukan data K tiba-tiba ingat tentang saja
P : Kaget masa lalu klien yang masa lalunya
traumatik
P:- P : Memandang K P masih kaget dan berpikir K semakin teringat pada Masa lalu taraumatik
K : Menunduk tentang apa yang harus masa lalunya membekas pada diri klien
dilakukan pada K
K : Saya sering dipukul. K : Menepuk-nepuk P merancang penggalian data K membayangkan perlakuan
Kepala saya jadi sakit. kepalanya mengenai aspek traumatik ibu tirinya
P : Memperhatikan respon
klien
P : Sekarang ibu tirinya P : Memandang K P mencoba mendapatkan K merenungkan keadaannya Tehnik ekplorasi untuk
dimana? K : Menunduk data menggali data klien.

K : Memandang P K menegaskan situasi


K : Sekarang sudah baik. P : Tersenyum P menemukan adanya sekarang
inkoherensi pembicaraan
P:- P : Memandang K P sadar bahwa interaksi K menikmati ingatannya Diam untuk berpikir bagi
K : Menunduk keluar dari tujuan dan pada masa lalu perawat merupakan
berpikir untuk kebutuhan untuk kelanjutan
K:- K : Menunduk mengembalikan tujuan interaksi agar tidak
P : Memperhatikan interaksi menyimpang dari tujuan
P memikirkan topik untuk
kembali pada tujuan interaksi
P : Pak Ong, saya tahu Bapak P : Menepuk bahu K P memfokuskan kembali K belum bisa memfokuskan Tehnik fokusing diperlukan
memikirkan tentang ibu tiri K : Menunduk pembicaraan pembicaraannya agar klien tidak
Bapak. Tapi sekarang kita membicarakan hal-hal lain
membicarakan tentang yang tidak menjadi tujuan
kegiatan yang bisa pak Ong interaksi
lakukan.
K : Menunduk P terus mencoba K berpikir tentang
K:- P : Menepuk bahu K memfokuskan pembicaraan pembicaraan
P : Nah, Pak Ong masih ingat P : Memandang K dan P mencoba menggali daya K memikirkan tentang Pertanyaan untuk
nggak tadi kita ngomongin tersenyum ingat klien terhadap pembicaraan yang dilakukan mengingatkan diperlukan
apa? K : Menoleh pada P pembicaraan tadi tadi bila klien teralihkan
K : Mengangguk dan perhatiannya
K : Masih. Nyiram dan memandang P P senang karena K ingat pada K teringat pada pembicaraan
ngebersihin tempat tidur. P : Tersenyum apa yang dibicarakan yang dilakukan barusan
P : Bapak setuju kalau P : Mendekatkan diri pada K P mengaskan kembali K menunjukkan persetujuan Persetujuan harus ditegaskan
dilakukan tiap hari? K : Menoleh dan kesepakatan terhadapa tindakan yang kembali pada pasien agar
K : Boleh…boleh. memandang P P senang karena K setuju akan dilaksanakan bisa dilaksanakan
K : Mengangguk dan terhadap tawaran P
tersenyum
P : Tersenyum
P : Bagus kalau begitu. P : Menepuk pundak K P memberikan pujian pada K K senang dengan pujian yang Pujian dengan touching hand
K : Tersenyum diberikan membangun rasa percaya diri
K:- K : Memandang P dan P senang karena K K menjabat tangan P untuk klien sehingga termotivasi
menjabat tangan P memberikan respon sesuai menunjukkan persetujuan untuk melaksanakan kegiatan
P : Membalas jabat tangan K harapan
P : Nah, karena sudah P : Memandang K dan P mengakhiri fase interaksi K merasa perlu untuk mandi Setiap interaksi yang akan
waktunya mandi, Pak Ong tersenyum dan membuat kontrak karena diarahkan P dilaksanakan harus kontrak
mandi dulu ya. Biar bersih K : Tersenyum interaksi selanjutnya dengan klien agar klien dapat
dan segar. Nanti malam bersiap-siap untuk interaksi
sehabis makan kita ngobrol selanjutnya
lagi yuk?! K : Memandang P P senang karena K setuju K setuju pada kontrak yang
K : Ya…ya… P : Tersenyum diberikan P
P : Nah nanti baru kita P : Memandang K dan P menentukan topik interaksi K memikirkan tentang topik Topik perlu dikontrakkan
ngobrolin tentang ibu tiri Pak tersenyum selanjutnya yang ditawarkan agar klien terfokus pada
Ong, ya? K : Menunduk topik tersebut sehingga bila
K : Memandang P P senang karena K setuju K setuju terhadap topik yang ada penyimpangan dapat
K : Ya…ya… P : Tersenyum ditawarkan diingatkan pada kontrak
sebelumnya
P : Kalau begitu terimakasih P : Menepuk pundak K dan P mengakhiri interaksi K senang karena P Salam penutup merupakan
atas perhatian Pak Ong. mengulurkan tangan mengucapkan salam akhir fase yang harus
Selamat sore. Sampai ketemu K : Menoleh kepadanya dilakukan untuk mencegah
nanti malam. K : Tersenyum dan menjabat P senang karena K sudah rasa tidak percaya pada klien
K : Selamat sore. tangan P percaya pada P K menjabat tangan P sebagai
P : Tersenyum tanda mengakhiri interaksi
sementara

KESAN PERAWAT :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus
diarahkan secara terfokus terlebih dahulu. Saat interaksi terjadi flight of ideas dimana klien teringat pada ibu tirinya yang berlaku
kejam padanya. Pengalaman tersebut merupakan traumatik bagi klien sehingga perlu dikaji lebih dalam lagi. Telah disepakati pula
bahwa pengalaman tersebut dibicarakan nanti pada saat interaksi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai