Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI SAMBUNG RASA

MELALUI WEBSITE POJOK MOTHERCARE


RS WIJAYA KUSUMA LUMAJANG

Di susun oleh :
1. Aprilia Yeni Astuti,S.ST
2. Febriana Dita Dewanti,Amd.Keb
3. Viky Faristika,Amd.Keb

RUMAH SAKIT WIJAYA KUSUMA LUMAJANG


Jalan Ahmad Yani No. 149
LUMAJANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelesaikan program
inovasi yang berjudul “Komunikasi Sambung Rasa melalui Website Pojok Mothercare” di Rumah
Sakit Wijaya Kusuma Lumajang.
Bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan pasien dilakukan dengan memperhatikan hak
pasien dan keluarga, sehingga dalam rangka meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit, maka
diperlukan upaya-upaya untuk memberikan pelayanan selama pasien dirawat inap di RS Wijaya
Kusuma Lumajang dan ketika pasien sudah pulang agar komunikasi tetap terjalin. Untuk itu dibuat
Panduan Komunikasi Sambung Rasa Melaui Website Pojok Mothercare di Rumah Sakit Wijaya
Kusuma Lumajang.
Panduan ini disusun sebagai acuan untuk memberikan pelayanan bagi pasien maternal yang
sudah diperbolehkan pulang dari rawat inap agar komunikasi pasien dan tenaga kesehatan selama
dirumah tetap terjalin dan pasien terpenuhi haknya dalam memperoleh pelayanan melalui tekhnik
komunikasi sambung rasa.
Penyusun menyadari bahwa di dalam penyusuna program inovasi ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini penyusun menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan program inovasi ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam proses penyusunan program inovasi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penyusun telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan program inovasi kedepannya. Semoga program inovasi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Lumajang, 1 juli 2019

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

3
Kata Pengantar ……………………………………………………………… i
Daftar Isi ……………………………………………………………… ii
BAB I
Pndahuluan ……………………………………………………………… 3
BAB II
Materi ……………………………………………………………… 8
BAB III
Kesimpulan ……………………………………………………………… 14
Daftar Pustaka ……………………………………………………………… 15

BAB I
PENDAHULUAN
SAMBUNG RASA MELALUI POJOK WEBSITE “MOTHERCARE”

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam era revolusi industri 4.0 dimana semua kebutuhan bisa diakses secara digital,
komunikasi menjadi kebutuhan yang sangat mendasar. Kebutuhan akan informasi yang
dibutuhkan sebenarnya bisa didapatkan dengan mudah, namun keabsahan sumber masih tidak
dapat dipertanggungjawabkan. Secara harfiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua
orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum
bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain. Komunikasi yang baik adalah
4
komunikasi yang dapat dimengerti dan diterima oleh orang lain. Selain dengan cara verbal,
komunikasi juga bisa dilakukan dengan bahasa tubuh atau menggunakan gesture untuk tujuan
tertentu. Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses pada seseorang
yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan
kepada orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi menurut ( Potte; & Perry,
1993 ), diantaranya : Pengetahuan, Perkembangan, Persepsi, Peran dan hubungan, Lingkungan,
Emosi, Kondisi fisik, dan Jenis kelamin.
Pengetahuan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan
Komunikasi. Berdasarkan data yang diperoleh dari SIM RS Wijaya Kusuma tahun 2018, data
tentang tingkat pendidikan pasien maternal didapatkan 44.7% berpendidikan SMA, 38,1%
berpendidikan Perguruan tinggi, 7.2% berpendidikan SMP, 10% berpendidikan SD. Data
tentang pekerjaan 59.1% merupakan wiraswasta, 30.6% merupakan ibu rumah tangga, dan
10.3% lain-lain.
Rumah Sakit Wijaya Kusuma merupakan salah satu fasilitas kesehatan tingkat dua. Yang
mana pasiennya adalah pasien rujukan persalinan dengan komplikasi yang membutuhkan
pendampingan oleh dokter atau dengan kegawatdaruratan . Berdasarkan data laporan tahunan
tahun 2018 didapatkan 14 % persalinan secara normal maupun dengan tindakan, dan sebanyak
86 % merupakan persalinan dengan komplikasi yang memerlukan tindakan section caesarea.
Yang mana persalinan section cesarean dengan indikasi CPD sebesar 30%, partus lama 5%
,riwayat SC sebesar 16%, pre eklampsi 11%, letak sungsang 9%, vacuum gagal 4%, plasenta
previa 2%, gemeli 13%. Pemulihan masa nifas pada pasien dengan persalinan secara normal
maupun dengan tindakan ataupun pada post partum dengan sectio caesarea memiliki potensi
lebih besar untuk mengalami masalah dalam perawatan pasca bersalin.
Angka kematian ibu adalah salah satu indikator tingkat kesehatan masyarakat. Semakin
tinggi tingkat angka kematian ibu di dalam masyarakat, maka semakin rendah tingkat kesehatan
masyarakat tersebut (Profil kesehatan Indonesia,2012). Berdasarkan angka kematian ibu di Jawa
Timur pada tahun 2018, Angka kematian ibu berdasarkan masa kematiannya disebabkan pada
masa kehamilan sebesar 24% , pada saat persalinan sebesar 19% dan angka kematian tertinggi
terjadi pada saat masa nifas sebesar 57%. Adapun penyebab angka kematian ibu diantaranya
eklampsia masih menyumbang angka tertinggi sebesar 31%, perdarahan paska persalinan
sebesar 23%, penyakit jantung sebesar 10% , infeksi sebesar 4%, lain lain sebesar 32%. (Dinas
kesehatan jawatimur,2018) . Tingginya angka kematian ibu yang terjadi pada masa nifas
membutuhkan pemantauan secara khusus, sedangkan pengetahuan ibu untuk memahami akan
tanda bahaya masa nifas masih kurang . Untuk itu diharapkan ibu nifas berperan aktif dan secara
dini mampu mengetahui akan tanda bahaya yang terjadi pada masa nifas.

5
Asuhan masa nifas sangat diperlukan karena merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun
bayinya. Oleh karena itu diperlukan peran serta secara aktif pada ibu nifas untuk memiliki
pengetahuan tentang tanda bahaya masa nifas.Selain itu diperlukan juga peran penting tenaga
kesehatan untuk memberikan konseling. Dari upaya tersebut diharapkan ibu nifas dapat
mengetahui dan mengenal secara dini tanda bahaya masa nifas, sehingga bila ada kelainan dan
komplikasi bisa segera terdeteksi (Setyo dkk,2011).
Oleh karena itu antara petugas kesehatan dan ibu nifas harus terjalin komunikasi yang baik
sehingga status kesehatan ibu selama masa nifas dirumah bisa terpantau dengan baik.
Komunikasi ini harus dilakukan secara efektif agar komunikasi dapat mudah dimengerti,
komunikasi yang efektif dapat dilakukan apabila seseorang yang berkomunikasi memahami
tentang pengertian dari komunikasi efektif, proses komunikasi efektif dan unsur-unsur
komunikasi efektif. Begitu juga antara pasien dan tenaga kesehatan. Komunikasi merupakan hal
penting yang harus dilakukan untuk menjalin “Sambung Rasa” hubungan antara pasien dan
tenaga kesehatan. Sambung rasa ini diperlukan untuk selalu memantau kondisi pasien pasca
pulang dari Rumah Sakit. Hal ini bertujuan untuk menghindari kejadian-kejadian yang mungkin
terjadi setelah pasien pulang. Sambung rasa ini juga memudahkan pasien untuk berinteraksi
dengan tenaga kesehatan apabila mereka menemukan masalah atau tidak mengerti terhadap
suatu hal, sehingga mereka bisa langsung bertanya kepada tenaga kesehatan yang kompeten.
Rumah sakit Wijaya Kusuma telah memiliki sebuah program yang bernama “SaRaS” (Sambung
Rasa) namun pelaksanaan “Program SaRaS” di Rumah Sakit Wijaya Kusuma masih
menggunakan metode manual, dimana pendokumentasian masih berupa pencatatan manual, dan
pelaksanaannya pun masih dengan cara SMS yang mungkin kini tidak lagi diminati.
Berdasarkan data tahun 2018, dari total 541 pasien maternal yang pernah rawat inap hanya 470
pasien atau 86% pasien yang dapat dihubungi. Dari 470 pasien pasca rawat inap di Rumah Sakit
Wijaya Kusuma hanya 295 pasien atau 62% pasien pasca rawat inap yang mau menjawab. Hal
ini masih kurang dari 100% target yang telah ditentukan.
Berdasarkan data dari hasil survey kominfo tahun 2017, penggunaan internet makin
meningkat dan berkembang pesat dari tahun ketahun, di Indonesia saat ini mencapai 143,26 juta
jiwa dari total populasi penduduk Indonesia 262 juta orang atau sekitar 54,68 % masyarakat
indonesia menggunakan internet. Sedangkan menurut rentang usia, pengguna internet adalah
sebagai berikut: 13-18 tahun sekitar 75,50%, 19-34 tahun 74,23%, 35-54 tahun sekitar 44,06
tahun, dan >54 tahun sekitar 15,72%. Sedangkan komposisi pengguna internet berdasarkan
tingkat pendidikan terakhir adalah sebagai berikut : S2/S3 sekitar 84,24%, S1/Diploma sekitar
79,23%, SMA/MA/Paket C sekitar 70,54%, SMP/MTS/Paket B sekitar 48,53%, SD/MI/Paket A
sekitar 25,10%, sedangkan yang tidak sekolah sekitar 5,45%. Dari status ekonomi didapatkan

6
penetrasi sebagai berikut: Kelas sosial ekonomi keatas sekitar 93,10%, kelas sosial ekonomi
menengah 82,95%, kelas sosial ekonomi menengah kebawah 58,55%, dan kelas sosial ekonomi
menengah sangat kebawah 21,72%.
Sedangkan pemanfaatan internet dibidang kesehatan sekitar 51,06% digunakan untuk
mencari informasi kesehatan, dan 14,05% digunakan untuk konsultasi dengan ahli kesehatan.
Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dapat disebabkan karena adanya isu atau masalah
seperti salah satunya kesehatan ibu dan jumlah kematian anak. Isu kesehatan ibu dianggap
penting karena dapat berdampak pada kesehatan kehamilan dan janin. Kondisi kesehatan setelah
persalinan (nifas) juga penting bagi ibu yang telah melahirkan. Oleh karena itu, kebutuhan
informasi kesehatan nifas bagi para wanita hamil yang telah menjalani proses bersalin perlu
didapatkan agar tidak salah dalam mencari, mengumpulkan, dan menganalisisnya. Persepsi dan
perilaku yang kurang tepat pada masa nifas dapat menyebabkan komplikasi dan membahayakan
kesehatan dan keselamatan ibu (Missiriya, 2016). Komplikasi persalinan seringkali terjadi pada
minggu pertama masa nifas. Komplikasi fatal yang umumnya terjadi seperti perdarahan, sepsis,
eklamsia dapat menyebabkan kematian ibu pada masa nifas (Shah & Pariyar, 2016).
Pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan mengenai perawatan nifas sangat dibutuhkan
khususnya bagi ibu dengan pendidikan rendah dan kondisi sosial ekonomi yang buruk. Akses
terhadap informasi kesehatan berperan dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan, mengambil
keputusan kesehatan, dan meminta pelayanan kesehatan (Sulaeman, et al., 2015). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil responden (30,5%) yang mengakses
internet untuk mencari informasi kesehatan nifas (Yustiawan,Tito dkk., 2018). Hasil ini
menunjukkan bahwa sudah ada ketertarikan dari kelompok sosial menengah ke bawah untuk
mencari informasi dari sumber yang dapat diragukan kebenarannya. Mesin pencari dan media
sosial daring adalah salah satu alat yang popular untuk mencari dan berbagi informasi
kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menyadari bahwa informasi yang
didapatkan dari media sosial dan mesin pencari di internet dapat berbeda dan mempengaruhi
privasi seseorang, namun mereka tetap mencoba mencari informasi mengenai berbagai hal
terkait kesehatan di internet (De Choudhury, et al., 2014). Hasil penelitian menunjukkan
perilaku para ibu hamil dalam memanfaatkan informasi kesehatan nifas. Lebih dari tiga
perempat responden penelitian ini menyatakan mempercayai informasi yang didapatkan, namun
tidak semua memanfaatkan informasi yang didapatkan. Sumber informasi tentang kesehatan
nifas yang paling sering diakses oleh ibu hamil adalah orang lain (petugas kesehatan, orang tua,
saudara, teman). Kecenderungan para ibu hamil mencari informasi kesehatan nifas dari petugas
kesehatan relatif normal dan wajar, mengingat kompetensi yang dimiliki.

7
Untuk memudahkan sambung rasa antar pasien dan bidan, kami membuat suatu inovasi
yang memudahkan pasien tetap bisa berkomunikasi dengan bidan melalui situs Website “pojok
MotherCare”yang bisa diakses dengan mudah, untuk respon cepat bisa melalui “whatsapp”
yang sudah tertera di Website. Sedangkan untuk pasien dengan kondisi sosial ekonomi menegah
kebawah dengan keterbatasan teknologi, kita tetap membina sambung rasa melalui telepon. Hal
ini dimaksudkan agar pasien kita terutama ibu nifas yang sudah pulang dari rumah sakit bisa
berperan secara aktif terhadap dirinya dan lebih memperhatikan akan kebutuhan dasar masa
nifas. Sehingga dengan adanya sarana secara online ini di era yang serba digital mampu
memudahkan bagi pasien dan tenaga kesehatan untuk dapat memantau perkembangan pasien
dan memudahkan pasien untuk berkonsultasi tentang masalah-masalah yang mungkin dialami
pasien selama perawatan dirumah.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan umum
Untuk memudahkan komunikasi dan memantau kesehatan ibu nifas selama dirumah
1.2.2 Tujuan khusus
1. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kebutuhan masa nifas
2. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa nifas
3. Memudahkan komunikasi dan Meningkatkan komunikasi sambung rasa antara ibu
nifas dengan tenaga kesehatan selama dirumah.

BAB II
MATERI
SAMBUNG RASA MELALUI WEBSITE POJOK “MOTHERCARE”

Masa nifas adalah periode yang dimulai dengan berakhirnya tahap ketiga persalinan dan
masih berlangsung hingga organ genital telah kembali ke kondisi normal dengan masa nifas selama
6 minggu . Masa nifas atau puerpurium adalah masa setelah ibu melahirkan bayi, yang digunakan
untuk memulihkan kesehatnnya (Syaifudin,2000).
Adapun tujuan dari asuhan masa nifas adalah :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik secara fisik maupun psikologis.
2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah dan mencegah infeksi pada
ibu maupun bayi.
3. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan melaksanakan peran ibu
dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus.
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, menyusui , perawatan bayi dan imunisasi.
5. Mengajarkan tentang ambulasi, pada persalinan normal ambulasi dapat dilakukan 2 jam post
partum sedangkan pada persalinan sectio cesarea ambulasi dapat dilakukan 24-36 jam post

8
partum. Yang bertujuan untuk memperlancar pengeluaran lochea , mempercepat involusi dan
melancarkan peredaran darah.
6. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
Hal –hal yang perlu diketahui selama menjalani masa nifas dirumah yaitu :
1. Melakukan aktifitas yang cukup dan istirahat yang cukup setiap harinya untuk memperlancar
aliran darah.
2. Selalu menjaga kebersihan diri (hygine personal) untuk mencegah terjadinya infeksi.
3. Hubungan seksual tidak boleh dilakukan segera karena involusi uterus belum kembali normal
dan minimal dilakukan pada minggu ke 8 post partum.
4. Mengikuti anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk rutin melakukan kontrol paska
melahirkan untuk melihat status luka robekan perineum atau luka operasi sectiocesarea.
5. Menyesuaikan peran menjadi orangtua dengan baik untuk mencegah terjadinya depresi post
partum.
6. Segera setelah 4-6 minggu post partum untuk mengikuti kontrasepsi ke tenaga kesehatan.
7. Memberikan ASI kepada bayi nya sampai 2 tahun.

Adapun tanda bahaya yang dapat terjadi selama masa nifas, sebagai berikut :
1. Perdarahan hebat secara tiba tiba lebih dari 500 ml .
2. Pengeluaran cairan vagina dengan bau busuk yang menyengat.
3. Nyeri di perut bagian bawah atau punggung.
4. Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri epigastrik ataupun ada masalah dalam penglihatan
(pandangan kabur.)
5. Pembengkakan pada wajah dan tangan, demam, muntah, neyri ketika BAK.
6. Payudara memerah , nyeri dan panas
7. Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan.
8. Merasa sangat sedih dan tidak mampu mengurus bayi dan dirinya sendiri
9. Merasa sangat letih atau nafas tersengal-sengal.
10. Demam yang berkepanjangan (suhu 38 C ).
11. Luka operasi bernanah dan berbau.
Asuhan selama masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayi. Oleh karena itu ibu post
partum harus mampu berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan akan dirinya dan mengenali tanda
bahaya yang terjadi.
Sambung rasa berasal dari kata sambung dan rasa , menurut Wikipedia bahasa indonesia
sambung itu sendiri berarti penghubung yang artinya menghubungkan kata dengan kata ataupun
kalimat dengan kalimatdalam sebuah paragraph.
Rasa adalah tanggapan indra terhadap rangsangan saraf seperti manis,pahit terhadap indra
pengecap. Sambung Rasa merupakan suatu komunikasi yang terjadi apabila gagasan dan perasaan
yang disampaikan pembawa pesan dapat mengunggah dan menggerakkan hati penerima pesan,
kontak antara pihak yang satu dan pihak yang lain (Wikipedia,)
Rumah Sakit Wijaya Kusuma selalu berupaya dalam meningkatkan pelayanan kepada pasien
dan masyarakat, terutama untuk kemudahan pemberian informasi dan akses pelayanan. Rumah sakit
wijaya kusuma telah memiliki program “SaRas” (Sambung Rasa) yang dilaksanakan untuk tujuan
memantau kesehatan pasien pasca rawat inap di RS Wijaya Kusuma. “SaRas” RS Wijaya Kusuma
9
diharapkan dapat memberi kontribusi yang baik untuk meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat, dan memfasilitasi masyarakat untuk dapat berkomunikasi dengan Rumah sakit.
Pelaksanaan Program “SaRas” di Rumah Sakit Wijaya Kusuma masih menggunakan metode
manual, dimana pendokumentasian masih berupa pencatatan manual.
Di Era Modernisasi ini Rumah Sakit Wijaya Kusuma ingin memaksimalkan Program
“SaRas” ini menjadi lebih maksimal menggunakan media internet yang mana komunikasi yang
terlaksana bisa lebih intens, cepat serta menyeluruh. Dengan pelaksanaan SARAS menggunakan
media internet diharapkan mendapat feedback positif dari masyarakat sehingga dapat terjalin
komunikasi yang baik antara rumah sakit dan masyarakat. Pelaksanaan SARAS menggunakan
media internet ini berupa Situs Website Pojok “Mothercare”. Situs Website Pojok “Mothercare”
adalah suatu inovasi situs khusus tentang kebutuhan ibu hamil, melahirkan dan nifas yang bertujuan
untuk menyambung rasa atau menjalin komunikasi antar tenaga kesehatan dengan pasien yang
sudah pulang dari rumah sakit. Situs Website Pojok “Mothercare” ini merupakan suatu situs yang
ada pada program Website Rumah Sakit Wijaya Kusuma (www.rswijayakusuma.com).Di dalam
Situs Website Pojok “Mothercare” ini akan di dapatkan konten konten yang menarik seputar
kehamilan , persalinan dan nifas .
Yang mana kelebihan dari Situs Website Pojok “Mothercare” ini dibandingkan dengan
lainnya adalah adanya ruang untuk konsultasi yang dapat tersambung dengan tenaga kesehatan yang
kompeten yakni bidan yang masih bertugas secara aktif di Rumah Sakit Wijaya Kusuma . Metode
yang kita gunakan adalah ketika pasien akan pulang diajarkan oleh tim bidan Rumah Sakit Wijaya
Kusuma tentang cara membuka Situs Website Pojok “Mothercare” yang bertujuan pasien dalam
masa nifas ini dapat mengetahui segala sesuatu permasalahan dan kebutuhan masa nifas dirumah,
tanda bahaya yang dapat terjadi selama masa nifas dan dapat berkonsultasi bila ada keluhan yang
dirasakan.
Adapun program unggulan dari Situs Website Pojok “Mothercare” sebagai berikut :
Pasien akan dapat membaca, mendengar secara langsung informasi yang didapatkan yang berisikan:
a. Sebuah vlog yang mana akan mengajarkan tentang cara menentukan sendiri usia
kehamilan dan tanda pasti kehamilan.
b. Informasi seputar kehamilan dengan komplikasi .
c. Vlog yang berisi menjelaskan apa saja yang perlu disiapkan dan dibawa untuk persiapan
persalinan sehingga pasien dapat siap menghadapi persalinan nantinya.
d. Informasi tentang persalinan nyaman dengan sedikit trauma seperti adanya video yang
akan menjelaskan tentang teknik relaksasi secara benar dan posisi meneran secara benar.
e. Video tentang metode pijat oksitosin yang bertujuan untuk memperlancar ASI
f. Informasi tentang tanda bahaya dalam masa nifas
Adapun Standart operasional prosedur pelaksanaan sambung rasa pojok Website
mothercare,sebagai berikut :
a. Pelaksanaan

10
1. Bidan atau perawat datang ke ruangan pasien maternal yang sudah diperbolehkan pulang
oleh dokter penanggung jawab
2. Bidan atau perawat memperkenalkan Website rumah sakit yang didalamnya mempunyai
materi tentang maternal terutama tanda bahaya masa nifas didalam Website pojok
mothercare.
3. Bidan atau perawat mengajarkan secara langsung bagaimana membuka Website pojok
mothercare
4. Bidan atau perawat memberitahukan isi dari Website pojok mothercare yang bermaksud
tujuan agar pasien berperan aktif mengetahui tentang tanda bahaya masa nifas selama
dirumah dan memudahkan pemantauan oleh petugas sehingga komunikasi tetap terjalin
5. Bidan atau perawat memberitahukan kolom konsultasi dalam Website mothercare atau
contak person yang tertera.
6. Bidan atau perawat memberikan alternative pilihan kepada pasien yang merasa belum bisa
membuka Website rumah sakit dengan langsung memberikan kontak person whatsapp atau
telphon yang bisa dihubungi untuk tetap bisa berkonsultasi dengan bidan.
7. Untuk panduan konsultasi, pasien bisa mengajukan konsultasi setiap hari dan bidan yang
bertugas telah dibuat jadwal .Petugas konsultasi yakni bidan akan menjawab setiap
pertanyaan sesuai dengan jam operasional yang telah ditentukan (09.00-13.00 ).
8. Apabila dalam konsultasi ada beberapa pertanyaan yang belum bisa terjawab ,bidan akan
mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter SpOG yang ada di rumah sakit wijaya
kusuma dalam tenggat waktu 1x24 jam.
9. Setelah bidan berkonsultasi dengan dokter SpOG ,bidan akan langsung menanggapi
pertanyaan yang telah di ajukan.
10. Pasien-pasien maternal yang post rawat inap di rumah sakit wijaya kusuma nantinya akan
tergabung dalam suatu komunitas grup yang bernama SAHABAT BIDAN KITA /SABITA.
11. Apabila komunitas sahabat bidan kita terbentuk maka pasien bisa bertukar pendapat secara
langsung dan memudahkan bidan dalam menjalin komunikasi.

b. Kapan menyampaikan informasi:


1. Ketika pasien sudah diperbolehkan pulang oleh dokter penanggung jawab.
c. Di mana menyampaikannya
1. Di bangsal, ruangan tempat pasien dirawat.
2. Di ruang diskusi.
3. Di tempat lain yang pantas, atas persetujuan bersama, pasien/keluarga dan bidan/perawat.

d. Bagaimana menyampaikannya
1. Informasi ini sebaiknya dikomunikasikan secara langsung, juga tidak diberikan dalam
bentuk tulisan
2. Mengajarkan secara langsung penggunaan atau cara menggunakan Website Pojok
Mothercare.
3. Persiapan meliputi:
11
a) materi yang akan disampaikan (bila diagnosis, tindakan medis, prognosis sudah
disepakati oleh tim);
b) ruangan yang nyaman, memperhatikan privasi, tidak terganggu orang lalu lalang, suara
gaduh dari tv/radio, telepon;
c) Waktu yang cukup;
d) Mengetahui orang yang akan hadir (sebaiknya pasien ditemani oleh keluarga/orang yang
ditunjuk; bila hanya keluarga yang hadir sebaiknya lebih dari satu orang).
e) Jajaki sejauh mana pengertian pasien/keluarga tentang hal yang akan dibicarakan.
f) Tanyakan kepada pasien/keluarga, sejauh mana informasi yang diinginkan dan amati
kesiapan pasien/keluarga menerima informasi yang akan diberikan.
4. Panduan dalam menjawab setiap konsultasi di Website Pojok Mothercare :
a) Untuk panduan konsultasi, pasien bisa mengajukan konsultasi setiap hari dan bidan
yang bertugas akan menjawab setiap pertanyaan sesuai dengan jam operasional yang
telah ditentukan (09.00-13.00 ) .
b) Apabila dalam konsultasi ada beberapa pertanyaan yang bidan belum bisa menjawab
,bidan akan mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter SpOG yang ada di rumah
sakit wijaya kusuma dalam tenggat waktu 1x24 jam.
c) Setelah bidan berkonsultasi dengan dokter SpOG ,bidan akan langsung menanggapi
pertanyaan yang telah di ajukan
d) Dalam setiap menjawab konsultasi , bidan harus memberikan jawaban yang informative
, preventif dan promotif sehingga mampu mengajak pasien untuk tetap berperan aktif
dalam mendapatkan informasi tentang kesehatannya.
e) Apabila keluhan yang di utarakan pasien masuk dalam kategori yang membutuhkan
konsultasi atau tindakan secara langsung dengan dokter SpOG maka pasien disarankan
untuk datang control ke poli OBGYN di Rumah Sakit Wijaya Kusuma.

5. Sasaran
a. Pasien maternal sendiri yang sudah diperbolehkan pulang oleh dokter penanggung jawab
pasien.
b. Keluarganya atau orang lain yang ditunjuk oleh pasien.
c. Keluarganya atau pihak lain yang menjadi wali bertanggung jawab atas pasien kalau
kondisi pasien tidak memungkinkan untuk berkomunikasi sendiri secara langsung.
d. Pasien maternal yang memahami penggunaan internet Website
e. Pasien maternal yang tidak memahami penggunaan Website bisa dengan kontak person
whatsapp.
Dalam era digital ini dengan adanya informasi yang telah disediakan disitus Website Pojok
“Mothercare” ini diharapkan pasien masa nifas yang sudah pulang dari Rumah Sakit Wijaya
Kusuma mampu memberdayakan diri secara aktif untuk menggali informasi yang dibutuhkan
dirinya dalam menjalani masa nifas dirumah, sehingga lebih memahami kebutuhan diri dan mampu

12
memahami apa saja yang terjadi selama masa nifas, serta mengetahui tanda bahaya yang mungkin
terjadi dan menjadi lebih berhati-hati dalam melewati masa nifasnya.
Dalam Situs Website Pojok “Mothercare” ini juga ada unggulan program yang disediakan
yaitu dengan menekan pilihan program konsultasi. Disini akan dapat langsung terhubung dengan
bidan yang masih aktif bekerja di Rumah Sakit Wijaya Kusuma. Pilihan konsultasi ini dapat
dilakukan dengan menulis langsung pertanyaan pada kolom komentar di pilihan Situs Website
Pojok “Mothercare” ataupun dapat menekan nomor contact person yang tertera di dalamnya. Bidan
akan berusaha dengan baik menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Sehingga pasien nantinya
dapat merasakan secara langsung manfaat dalam menggunakan situs Website Pojok “Mothercare”
ini.
Untuk dapat memberikan manfaat secara langsung, anggota peserta yang sering
berkonsultasi ataupun peserta aktif akan dibentuk dalam sebuah kelompok komunitas yang bernama
SABITA yaitu “Sahabat Bidan Kita”. Komunitas “SABITA” atau Sahabat Bidan Kita merupakan
kelompok pasien-pasien yang pernah melahirkan di Rumah Sakit Wijaya Kusuma . Yang mana
dalam komunitas ini akan dibuat pertemuan untuk membahas sebuah materi dengan narasumber
yang kompeten. Dengan adanya situs Website Pojok “Mothercare” ini diharapkan mampu
menyajikan informasi terkini tentang ibu hamil, ibu bersalin ataupun ibu nifas dan bisa
memberikan pendekatan secara langsung kepada pasien yang telah keluar dari Rumah Sakit.
Tujuannya adalah pasien pasca melahirkan di Rumah Sakit mampu mengetahui kebutuhan
dasarnya dan lebih mampu mengenali secara dini adanya komplikasi yang dihadapinya sehingga
bisa tertangani dengan cepat dan tepat.

BAB III
KESIMPULAN

Website Pojok “Mothercare” ini diharapkan pasien masa nifas yang sudah pulang dari
Rumah Sakit Wijaya Kusuma mampu memberdayakan diri secara aktif untuk menggali informasi
yang dibutuhkan dirinya selama menjalani masa nifas dirumah, sehingga ibu dapat memahami
kebutuhan diri dalam menjalani masa nifas terutama informasi tentang tanda bahaya masa nifas
yang mungkin dapat terjadi dan dapat dideteksi lebih dini, yang mana diharapkan dapat mengurangi
Angka Kematian Ibu yang terjadi pada masa nifas.

13
DAFTAR PUSTAKA

A.F.Stoner James,DKK.1996.Manajemen (edisi indonesia). Jakarta : PT.Prenhallindo.


Cuningham,F.G.Norman,F.G, Kenneth,J.L,Lary,C.G,John,C.H&Katharine ,D.W.2006.Obstetri
William vol 1.Jakarta :EGC.
Dinas kesehatan provinsi jawaimur,2018.
http://tengkufanny.blogspot.com.2016.pengertian komunikasi menurut para ahli.html.
https://id.wiktionary.org/wiki/sambung_rasa
Laporan tahunan,.2018. Ruang Bersalin RS.Wijaya Kusuma
Mochtar ,R.2006.Sinopsis Obstetri.Jakarta:EGC.
Sistem Informasi Manajemen RS.Wijaya Kusuma,2018.
Saifuddin ,Abdul Bari,DKK.2000.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.Sarwono Prawirohardjo
.2016.Buku Acuan Midwifery Update 2016. Jakarta : Pengurus Pusat IKATAN
BIDAN INDONESIA.
. 2010.Ilmu Kebidanan.Surabaya : Yayasan Bina Pustaka.Sarwono Prawirohardjo.
Yekti, widodo.dkk.Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Dan Budaya Terhadap Perilaku Persalinan Di
Perdesaan Daerah Angka Kematian Ibu Rendah Dan Tinggi.Jurnal Kesehatan Reproduksi, 8(1),
2017: 77-88
Yustiawan, Tito.DKK.Literasi Informasi Kesehatan Nifas Ibu Hamil Berstatus Sosial Menengah Ke
Bawah.Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 6 No 2 July-December 2018: Universitas
Airlangga doi: 10.20473/jaki.v6i2.2018.122-128.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-
Indonesia-tahun-2017.pdf
http://Laporan%20Survei%20APJII_2017_v1.3.pdf
http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2019/02/21/hakteknas-dan-momentum-kebangkitan-
bangsa-di-era-revolusi-industri-4-0/

14
15

Anda mungkin juga menyukai