Anda di halaman 1dari 12

Neisseria gonorrhoeae

Taksonomi

 Kingdom :Bacteria









Phylum :Proteobacteria
 Class :Betaproteobacteria
 Ordo :Neisseriales
 Family :Neisseriaceae
 Genus :Neisseria
 Spesies :Neisseria gonorrhoeae

( sumber : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/taxonomy )

Morfologi

Gonore adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae (N.
gonorrhoeae), suatu diplokokus gram negatif. Pada tahun 1879, N. gonorrhoeae
ditemukan oleh Neisser dengan pulasan sediaan hapusan dari eksudat uretra, vagina
dan konjungtiva. Transmisi penyakit gonore terjadi melalui inokulasi langsung
dari sekresi mukosa yang terinfeksi pada satu tempat ke tempat lainnya melalui
kontak genital-genital, genital-anorektal, oro-genital, atau dari ibu yang terinfeksi ke
bayinya pada proses persalinan .Gonokokus adalah diplokokus gram negatif, tidak
bergerak dan tidak berspora. Bentuk dari gonokokus menyerupai biji kopi dengan lebar
0,8 µ
dan panjang 1,6 µ yang secara karakteristik tumbuh berpasangan dan bagian yang
berdekatan adalah datar (rata).

Gonokokus bersifat anaerob obligat, tidak tahan lama diudara bebas, cepat
mati pada keadaan kering, tidak tahan zat desinfektan, hidup optimal pada suhu
25,5ºC dan pH 7,4. Untuk pertumbuhan optimal diperlukan kadar CO2 2-10% /

Penentuan tipe gonokokus secara morfologi didasarkan pada dua hal, yang
pertama berdasarkan bentuk koloni yang terjadi bila gonokokus dibiakkan pada 8
media agar jernih, dan yang kedua berdasarkan opasitas koloni. Berdasarkan bentuk
koloni gonokokus dibagi menjadi empat tipe. Koloni berbentuk kecil, cembung dan
berkilau terdiri dari dua tipe yaitu tipe 1 dan tipe 2, koloni ini memiliki pili (piliated)
dan ditandai dengan P+ . Sedangkan koloni berbentuk besar dan datar juga dibagi
menjadi dua tipe yaitu tipe 3 dan tipe 4, tidak memiliki pili (nonpiliated) dan ditandai
dengan P- .

Dalam penelitian in vitro didapatkan koloni P+ bersifat virulen


sedangkan koloni P- mengalami penurunan kemampuan untuk
menimbulkan infeksi. Beberapa koloni memiliki kemampuan mengalami konversi
dari P + menjadi Patau sebaliknya beberapa koloni Pdapat mengalami konversi
menjadi P+ .

Berdasarkan opasitasnya, koloni dibagi menjadi koloni yang opak (Op)


tampak lebih gelap dan bergranuler bila dibandingkan dengan koloni yang
transparan (Tr). Dasar biokimia perbedaan antara koloni Op dan Tr adalah adanya
variasi ekspresi famili protein membran luar yang disebut protein II (P II), yang saat ini
dikenal dengan istilah Opa. Koloni Op terdiri dari sel-sel yang menunjukkan Opa
sedangkan Tr mengandung sel-sel yang tidak mengandung Opa.
Sifat Pertumbuhan

Neisseria tumbuh paling baik pada kondisi aerob, tetapi beberapa akan tumbuh di
lingkungan anaerob. Bakteri ini memerlukan persyaratan yang rumit untuk dapat tumbuh.
Sebagian besar Neisseria memfermentasikan karbohidrat, menghasilkan asam tetapi tidak
gas, dan pola fermentasi karbohidratnya dapat membedakan dengan organisme lain.
Neisseria menghasilkan oksidase dan memberikan hasil yang positif pada reaksi oksidase,
tes oksidase adalah tes kunci untuk mengidentifikasi neisseria. Jika bakteri diletakkan
pada kertas filter yang direndam dengan tetrametilparafenilenediamin hidroklorid,
neisseria akan berubah warna dengan cepat menjadi ungu gelap. Gonokokus tumbuh
paling baik pada media yang berisi substansi organik kompleks seperti darah yang
dipanaskan, hemin, dan protein hewani serta pada lingkungan dengan CO2 5% ( misalnya
tempat lilin ). Pertumbuhan bakteri ini dihambat oleh beberapa unsur toksin medium
misalnya asam lemak atau garam.Organisme ini dapat dengan cepat dibunuh dengan
pengeringan, sinar matahari, pemanasan lembab, dan banyak desinfektan.Organisme ini
memproduksi enzim autolitik yang menyebabkan pembengkakkan dengan cepat dan lisis
invitro pada suhu 250C dan pada pH basa.

Struktur Antigen

Neisseria gonorrhoeae secara antigen heterogen dan mampu mengubah struktur


permukaannya invitro dan mungkin invivo untuk menghindari daya tahan tubuh pejamu.
Struktur permukaannya meliputi :
1. Pili
Pili adalah anggota badan yang seperti rambut yang menjulur keluar beberapa µm
dari permukaan gonokokus.Struktur ini berfungsi untuk menempel pada sel
pejamu dan resisten terhadap fagositosis. Struktur ini tersusun dari tumpukan
protein lilin (BM = 17.000 – 21.000).Amino terminal molekul pilin, yang
mengandung asam amino hidrofobik dengan presentasi tinggi,
diawetkan.Rangkaian asam amino dekat bagian tengah molekul juga diawetkan,
bagian molekul ini berperan dalam perlekatan organisme ke sel pejamu dan
kurang berperan dalam respon imun.Rangakaian asam amino dekat karboksil
terminal sangat bervariasi, bagian molekul ini paling berperan dalam respon imun.
Pilin hampir semua strain Neisseria gonorrhoeaesecara antigen berbeda, dan satu
strain dapat membentuk banyak pilin yang dapat dibedakan secara antigen.

2. Por (Protein I)
Por menjulur dari membran sel gonokokus. Struktur ini muncul dalam trimers
untuk membentuk pori-pori pada permukaan, tempat beberapa nutrien memasuki
sel. BM = 34.000 – 37.000 . Setiap strain gonokokus mengekspresikan hanya satu
tipe por, tetapi por dari strain yang berbeda secara antigen berbeda. Pemetaan
serologi Por dengan reaksi aglutinasi menggunakan antibodi monoklonal dapat
membedakan 18 serovar por a dan 28 serovar por B ( uju serotip dilakukan hanya
pada laboratorium rujukan)

3. Opa (Protein II)


Protein ini berfungsi pada adhesi gonokokus di dalam koloni dan pada perlekatan
gonokokus ke sel pejamu, terutama sel yang mengekspresikan antigen
karsinoembrionik (CD66).Satu biakan molekul Opa berada dalam membran luar
gonokokus, dan bagian lainnya terpajan pada permukaan. BM = 24.000-32.000.
suatu strain gonokokus dapat mengekspresikan satu, dua, kadang-kadang tiga tipe
Opa atau tidak sama sekali, meskipun setiap strain mempunyai sepuluh atau lebih
gen untuk Opa yang berbeda. Opa terdapat dalam gonokokus dari koloni opak
tetapi bisa ada atau tidak pada gonokokus yang berkoloni transparan.

4. Rmp (protein III)


Protein ini ( BM sekitar 33.000 ) secara antigen diawetkan pada semua
gonokokus. Protein ini merupakan reduction modifiable protein( Rmp ) dan berat
molekulnya berubah jika dalam keadaan tereduksi. Rmp berhubungan dalam Por
dalam pembentukan pori-pori pada membran sel.

5. Lipooligosakarida ( LOS )
Berbeda dengan lipopolisakarida pada batang enterik gram (-), LPS gonkokus
tidak mempunyai rantai samping antigen O yang panjang dan kadang-kadang
disebut polisakarida. BM = 3.000-7.000. gonokokus dapat memiliki lebih dari satu
rantai LPS yang berbeda antigennya secara serentak. Racun dalam infeksi
gonokokus terutama disebabkan oleh pengaruh endotoksin LPS.

6. Protein lainnya
Beberapa protein gonokokus yang secara antigen konstan tidak begitu berperan
dalam patogenesis. Lip ( H8 ) adalah protein yang terpajan permukaan h
eat-modifiable seperti Opa.Fbp ( protein pengikat besi ), yang memiliki BM mirip
Por, diekskresikan jika pasokan besi yang tersedia terbatas, misalnya pada infeksi
manusia. Gonokokus menguraikan protease IgA 1 yang memecah dan
menginaktifasi IgA 1, suatu imunoglobulin mukosa mayor manusia.

Patogenesis

Kemampuan N. gonorrhoeae untuk menginvansi host dan menentukan


patogenitasnya diperankan oleh beberapa protein antigenik yang terkandung pada
membran luar bakteri.

Patogenesis terjadinya infeksi oleh N. gonorrhoeae diawali dengan perlekatan


(adherence) bakteri pada sel-sel mukosa kolumnar atau kuboid, sel epitel yang tidak
mengalami kornifikasi melalui perantaraan pili dan Opa. Selanjutnya terjadi
interaksi antara bakteri dan neutrofil, dimana sebagian besar bakteri (gonokokus
tidak mengandung pili) akan mengalami fagositosis oleh neutrofil sehingga
berada di dalam sel (Neisseria intraseluler). Sedangkan gonokokus yang
mengandung pili mampu melekat lebih baik dan menghindar dari fagositosis.
Perlekatan pada neutrofil diperankan oleh protein Opa dan porin bekerja
menghambat maturasi fagosom dan fungsi neutrofil, menurunkan ekspresi
opsonin-dependent receptor CR3, serta mengubah myeloperoxiadase-mediated
oxidative killing. Perlekatan bakteri secara 13 selektif pada sel-sel yang
mensekresikan mukus tanpa silia akan mengalami invasi ke dalam sel, untuk mengadakan
multiplikasi dan pembelahan intraseluler. Saat berada di dalam sel epitel, bakteri
mampu bertahan dari antibodi, komplemen atau neutrofil. Invasi diperankan oleh P1A,
protein Opa, dan LOS pendek nonsialylated. Kerusakan jaringan terjadi akibat
enzim (fosfolipase, peptidase) yang dihasilkan oleh LOS dan peptidoglikan. (

Selama infeksi, lipopolisakarida (LOS) dan peptidoglikan bakteri


dilepaskan melalui autolisis sel. Lipooligosakarida akan memicu produksi Tumor
Necrosis Factor (TNF) yang menyebabkan kerusakan sel. Kerusakan sel mukosa
yang progresif dan invasi submukosa akan disertai dengan respon leukositik
polimorfonuklear yang banyak, pembentukan mikroabses, dan eksudasi material
purulen ke dalam lumen organ yang terinfeksi. Pada keadaan infeksi yang tidak
terobati, leukosit polimorfonuklear secara gradual akan digantikan oleh sel
mononuclear .

Selain kerusakan jaringan secara lokal, dapat terjadi diseminasi (bakterimia


dengan atau tanpa disertai artritis septik). Diseminasi terjadi akibat kemampuan
bakteri bertahan dari antibodi dan komplemen pada serum manusia (resistensi
serum). Bakteri yang resisten terhadap serum manusia merupakan bakteri dengan
LOS panjang. Resistensi serum terjadi pula akibat blokade akses antibodi pada LOS
yang diperankan oleh Rmp dan Por (C4bp dan faktor H yang berikatan pada loops dari
Por) yang menghambat deposit dan aktivasi komplemen .

Contoh Kasus

Gonorrhea menjadi penyakit kedua yang paling umum dalam kategori Penyakit
Menular Seksual (PMS) di Eropa pada 2010. Lebih dari 32.000 infeksi tercatat dalam
data Pusat Pencegahan dan Pengontrol Penyakit Eropa (ECDC) yang berbasis di
Stockholm. Gonorrhea memiliki kemungkinan menjadi penyakit yang tidak bisa
disembuhkan pada masa mendatang. Proporsi kasus gonorrhea yang kebal terhadap obat
antibiotik yang bisa diberikan, cefixime, ini meningkat 4 persen pada 2009 menjadi 9
persen pada 2010. Menurut Reuters, ECDC melaporkan akan mengikuti peringatan dari
organisasi kesehatan World Health Organisation (WHO). Bentuk gonorrhea yang tidak
bisa diobati ini bisa menyebar ke penjuru dunia. Gonorrhea disebabkan infeksi bakteri.
Penyakit menular ini bisa menyebabkan radang panggul, kehamilan ektopik, bayi lahir
mati, infeksi mata parah pada bayi, dan mandul pada pria maupun perempuan. Penyakit
ini menjadi PMS yang paling umum di dunia. Paling banyak menyerang Asia Selatan,
Asia Tenggara, dan sub-Sahara Afrika.

DIAGNOSA LABORATORIUM

Spesimen : Pus dan secret diambil dari uretra, serviks, rectum,


konjugtiva,tenggorokan atau cairan synovial untuk dibiakkan dan dibuat sediaan
apus. Biakan darah penting dilakukan pada penderita penyakit sistemik, tetapi
sistem biakan khusus dapat membantu, karena gonokokus sensitive terhadap
sulfonat polianetol yang ada dalam medium biakan darah standar.

A. Pemeriksaan hematologi:

1. Hitung leukosit menunjukkan adanya lekositosis

2. Hitung jenis leukosit menunjukkan adanya peningkatan gel-gel


tembereng.

3. Serologi :
Cairan serum dan genital mengandung antibody IgG dan IgA yang
melawan pili gonokokus, protein membrane luar, dan LPS.Beberapa IgM
serum manusia bersifat bakterisidal terhadap gonokokus invitro.
Pada individu yang terinfeksi, antibody terhadap pili gonokokus dan
protein membrane luar dapat dideteksi dengan immunoblotting,
radioimmunoassay, dan uji ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay).
Walaupun demikian uji-uji ini tidak berguna dalam penegakkan diagnosis
karena beberapa alasan : heterogenisitas antigen gonokokus, tertundanya
pembentukan antibody pada infeksi akut, dan latar belakang tingginya kadar
antibody pada populasi yang aktif secara seksual
4.

B. Pemeriksaan bakteriologis :

a. Pemeriksaan sediaan

Sediaan gram dari sekret mukopurulen (uretra, serviks dan


lainlain) menunjukkan adanya diplokokus gram negatif yang
berada dalam gel leukosit gel tembereng. Tehnik antibodi
fluoresensi dapat dipergunakan dan merupakan cara yang khas dan
peka. Pada laki-laki mulut uretra dibersihkan dengan kain kasa
yang dicelupkan lebih dahulu dalam air garam fisiologis dan contoh
sekret diambil dengan menggunakan sengkelit platina yang
biasa digunakan untuk pembiakan dan pembuatan sediaan. Pada
wanita, disamping sekret uretra, diperiksa juga usap serviks. Pada
lnfeksi kronis, mungkin tidak ada sekret uretra. Disini
eksudatnya diambil melalui masase prostat.

Diagnosa dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis,


bakteri penyebabnya di dalam spesimen dari penglepasan atau
discharge dengan cara menumbuhkan serta mengamati gonokokus di
dalam bahan-bahan yang diperoleh dari bagian dalam uretra pada
pria, dari mulut rahim dan uretra pada wanita, dan dari situs lain
manapun yang dicurigai. Pewarnaan gram eksudat dari uretra dan
endoserviks diangkat diagnostik bagi gonorea bila teramati adanya
diplokokus yang khas gram negatif di dalam leukosit.

8
Gambar Neisseria gonorrhoeae pada pengecatan gram

b. Biakan
1. Thayer Martin
Segera setelah dikumpulkan, pus atau mucus ditorehkan ke
atas medium selektif yang subur ( misalnya, medium Thayer-
Martin) dan diinkubasi pada lingkungan yang mengandung CO 2
5% (tabung candle extinction) pada suhu 370C dan pH 7,2 – 7,6
untuk menghindari pertumbuhan kontaminan yang berlebihan,
medium selektif yang digunakan antimikroba :
 vankomisin 3 µg/ml  menghambat pertumbuhan bakteri coccus
gram (+)
 kolistin 7,5 µg/ml  menghambat pertumbuhan bakteri batang
gram (-)
 nystatin 12,5μg/ml  menghambat pertumbuhan jamur
 amfoterisin B 1 µg/ml
 trimetropim 3 µg/ml
2. Media Transport
Jika letak tempat pengambilan bahan pemeriksaan jauh dari
laboratorium maka diperlukan perbenihan transport. Bahan
pemeriksaan yang disimpan dalam perbenihan transport dalam
lemari es dapat tahan selama 24 jam. Namun sampai di
laboratorium bahan tersebut harus segera ditanam pada agar coklat
atau Thayer Martin. Beberapa contoh perbenihan transport adalah

9
Stuart, Carry Blair dan Amies ( Charcoal ). Perbenihan Stuart
mengandung agar, asam tioglikolat, NaOH ( untuk menetralkan
asam tioglikolat ), buffer gliserophospat 1/100 dan CaCl 2 dengan
konsentrasi 1/10000. Komposisi di atas memberikan suasana
reduksi dan diharapkan bakteri dalam bahan pemeriksaan dapat
bertahan lebih lama.Selanjutnya masih ditambah lagi dengan
larutan biru metilen 1/500.000 sebagai indicator, yang dalam
suasana reduksi tidak berwarna. Sementara itu kapas lidi untuk
pengambilan bahan pemeriksaan perlu dicelupkan ke dalam larutan
charcoal 1% guna menetralkan efek bakterisid dari agar.
Komposisi perbenihan Carry Blair hampir sama dengan Stuart,
hanya asam tioglikolat dengan NaOH diganti dengan sodium
tioglikolat. Sedangkan pada perbenihan Amies merupakan
perbenihan Carry Blair yang langsung ditambah charcoal 1%
Jika inkubasi tidak dapat dilakukan segera, specimen
tersebut harus diletakkan di sistem biakan transport mengandung
CO2. 48 jam setelah biakan, organisme tersebut dapat dengan cepat
diidentifikasi melalui penampakannya pada sediaan apus yang
diwarnai Gram, dengan sifatnya yang oksidase positif dan dengan
koaglutinasi, pewarnaan imunoflouresen, atau uji laboratorium
lainnya. Spesies bakteri subkultur dapat ditentukan oleh reaksi
fermentasi.Gomokokus yang diisolasi dari tempat anatomic selain
traktus genitelia atau dari anak-anak harus diidentifikasi sebagai
spesies dengan menggunakan dua uji konfirmasi yang berbeda
karena impikasi legal dan sosial hasil isolasi bakteri.

Pengobatan dan Pencegahan

Karena perkembangan dan penggunaan luas penisilin resistensi gonokokus


terhadap penisilin telah meningkat perlahan-lahan, akibat adanya seleksi mutan

10
kromosom, sehingga banyak strain yang saat ini memerlukan konsentrasi tinggi
penisilin G untuk inhibisi ( MIC ≥ 2 µg/ml ). Neisseria gonorrhoeae yang
memproduksi penisilinase ( PPNG ) juga meningkat prevalensinya. Resistensi
terhadap tetrasiklin yang dimediasi melalui kromosom ( MIC ≥ 2 µg/ml ) sering
terjadi. Resistensi tetrasiklin dosis tinggi ( MIC ≥32 µg/ml ) jika terjadi.
Resistensi spektinomisin dan resistensi terhadap antimikroba lainnya juga
ditemukan.Karena adanya masalah resistensi antimikroba pada Neisseria
gonorrhoeae, Pelayanan Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat
merekomendasikan bahwa infeksi genital atau rectum tanpa komplikasi diterapi
dengan seftriakson intramuscular dosis tunggal. Terapi tambahan dengan
doksisiklin oral 2 kali sehari selama 7 hari, direkomendasikan untuk kemungkinan
adanya infeksi yang bersamaan dengan klamidia, eritromisin oral 4 kali sehari
dalam 7 hari, menggantikan doksisiklin pada wanita hamil. Modifikasi terapi ini
direkomendasikan untuk infeksi Neisseria gonorrhoeae tipe lain.

Karena penyakit menular seksual lainnya didapat bersamaan dengan


gonorrhea, beberapa langkah harus diambil untuk diagnosis dan mengobati
penyakit ini.

Gonorrhoeae terutama ditularkan melalui kontak seksual, sering oleh pria


dan wanita dengan infeksi asimtomatik.Kemungkinan seorang pria terkena infeksi
gonorrhoeae pada pajanan tunggal dengan patner seksualnya adalah sebesar 20-30
% dan pada wanita kemungkinannya lebih besar.Frekuensi infeksi dapat dikurangi
dengan menghindari berganti pasangan, mengobati gonorrhoeae dari individu
yang terinfeksi dengan segera melalui diagnosis dan terapi dini, serta mencari
kasus dan kontak melalui penyuluhan dan uji penapisan terhadap populasi resiko
tinggi. Profilaksis mekanik ( kondom ) memberikan proteksi parsial.
Kemoprofilaksis mempunyai peran terbatas karena adanya peningkatan resistensi
gonokokus terhadap antibiotic.

Oftalmia neonatorum gonokokus dapat dicegah dengan pemakaian salep


mata eritromisin 0,5 % atau salep tetraksilin 1% ke daerah konjugtiva neonates.
Walaupun pemberian cairan larutan perak nitrat juga efektif dan merupakan
metode klasik untuk mencegah oftalmia neonatus, perak nitrat sulit disimpan dan

11
menyebabkan iritasi konjugtiva, penggunaanya secara luas telah diganti dengan
salep eritromisin dan tetraksilin.

12

Anda mungkin juga menyukai