Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Mata Ujian : Pengauditan II


Semester V
Hari, Tanggal : Selasa, 24 Oktober 2017
Sifat : Take Home
Dosen : Dwi Koerniawati, SE., M.Acc., Ak., CA

Petunjuk : Kerjakan semua soal berikut ini dengan benar.


Dikirim via email dalam bentuk PDF, paling lambat tanggal 26 Oktober 2017
pukul 17.00 WIB

Soal. 1
Situasi – situasi berikut tidak dapat ditemukan oleh staf auditor yang masih kurang
pengalaman dalam audit atas PT. Surya Jaya :
1. Sejumlah rekening pelanggan salah penentuan umurnya dalam daftar umur piutang.
2. Rasio perputaran piutang usaha jauh dibawah hasil yang diperkirakan.
3. Barang belum dikirimkan tetapi sudah ditagih.
4. Sejumlah penjualan yang terjadi pada akhir tahun telah dibukukan pada periode
akuntansi yang salah.
5. Sejumlah penjualan telah dibukukan dengan jumlah yang benar tetapi pada nama
pelanggan yang salah.
6. Cadangan kerugian piutang terlalu rendah.
7. Sejumlah penjualan dijurnal dan dibukukan dengan jumlah yang salah.
8. Kekeliruan perhitungan telah dibuat pada saat menjumlahkan buku pembantu piutang.
9. Suatu penjualan yang belum dibukukan pada tanggal neraca, diterima uangnya pada
bulan berikutnya.
10. Sejumlah penjualan fiktif telah dicatat.
11. Sejumlah piutang yang dijadikan jaminan untuk pinjaman tidak diungkapkan dalam
laporan keuangan.
12. Sejumlah penerimaan kas pada akhir periode telah dicatat pada periode yang salah.

Diminta :

a. Sebutkan pengujian substantif yang akan bisa mendeteksi masing – masing kesalahan
di atas.
1) Sejumlah rekening pelanggan salah penentuan umurnya dalam daftar umur
piutang.(pengujian rinci atau detail saldo)
2) Rasio perputaran piutang usaha jauh dibawah hasil yang diperkirakan. (prosedur
analitis)
3) Barang belum dikirimkan tetapi sudah ditagih. (pengujian substantif atas transaksi)
4) Sejumlah penjualan yang terjadi pada akhir tahun telah dibukukan pada periode
akuntansi yang salah. (pengujian substantif atas transaksi)
5) Sejumlah penjualan telah dibukukan dengan jumlah yang benar tetapi pada nama
pelanggan yang salah. (prosedur analitis)
6) Cadangan kerugian piutang terlalu rendah. (pengujian analitis)
7) Sejumlah penjualan dijurnal dan dibukukan dengan jumlah yang salah. (prosedur
analitis)
8) Kekeliruan perhitungan telah dibuat pada saat menjumlahkan buku pembantu
piutang.(pengujian rinci atau detil saldo)
9) Suatu penjualan yang belum dibukukan pada tanggal neraca, diterima uangnya pada
bulan berikutnya.(pengujian substantif atas transaksi)
10) Sejumlah penjualan fiktif telah dicatat. (pengujian rindi atau detail transaksi)
11) Sejumlah piutang yang dijadikan jaminan untuk pinjaman tidak diungkapkan dalam
laporan keuangan.(pengujian substantif atas transaksi)
12) Sejumlah penerimaan kas pada akhir periode telah dicatat pada periode yang salah.
(pengujian substantif atas transaksi)

b. Untuk setiap pengujian substantif yang di sebutkan pada pertanyaan (a) di atas,
sebutkan tujuan khusus audit saldo rekeningnya yang bersangkutan
1) Untuk mengetahui umur piutang sebenarnya dari rekening pelanggan.
2) Untuk mengetahui kelangsungan usaha bedasarkan piutang.
3) Untuk mengetahui jumlah perediaan dan jumlah piutang yang belum dibayar oleh
pelanggan.
4) Untuk mengetahui transaksi penjualan itu dicatat pada periode akuntansi yang
benar.
5) Untuk mengetahui kebenaran transaksi penjualan dengan pelanggan tersebut.
6) Untuk mengetahui kelangsungan usaha bedasarkan piutang.
7) Untuk mengetahui seberapa besar salahsaji material yang terjadi pada transaksi
penjualan dengan pelanggan tersebut.
8) Untuk mengetahui besarnya saldo piutang pada buku besar pembantu.
9) Untuk mengetahui apakah penjualan tersebut benar adanya, dan berapa jumlah
piutang pada pelanggan.
10) Untuk mengetahui apakah penjualan tersebut benar adanya.
11) Untuk mengetahui besarnya piutang yang dijadikan jaminan untuk pinjaman
12) Untuk mengetahui transaksi penjualan itu dicatat pada periode akuntansi yang
benar.
c. Sebutkan jenis bukti yang diperoleh (misalkan: bukti fisik, konfirmasi, dokumen, dsb)
untuk setiap pengujian substantif tersebut.
1) Konfirmasi piutang.
2) Dokumen piutang (buku pembantu piutang)
3) Kofirmasi piutang dan surat tagihan piutang.
4) Faktur penjualan dan kartu persediaan.
5) Faktur penjualan dan buku pembantu piutang
6) Dokumen piutang (buku pembantu piutang)
7) Buku pembantu piutang dan faktur penjualan
8) Buku pembantu piutang
9) Faktur penjualan, Laporan posisi keuangan, kartu persediaan, dan buku pembantu
piutang
10) Faktur penjualan,kartu persedaiaan, dan buku pembantu piutang
11) Dokumen terkait peminjaman
12) Penerimaan kas, laporan arus kas dan laporan posisi keuangan
Soal. 2
Anda sedang berada pada tahap terakhir audit atas laporan keuangan PT. Abadi Pratama untuk
tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2000, ketika anda didatangi oleh Direktur
perusahaan tersebut dengan maksud untuk memberi penjelasan. Sejauh ini tidak ada hal yang
menarik perhatian anda ketika dilakukan pemeriksaan atas register voucher selama beberapa
hari setelah lewat tahun buku maupun ketika dilakukan pengujian data atas ayat – ayat jurnal
transaksi yang dicatat beberapa hari setelah lewat tahun buku. Direktur perusahaan
menjelaskan bahwa :
a. Tagihan – tagihan yang menyangkut tahun 2000 tetapi diterima terlalu lambat untuk
dimasukkan ke dalam register voucher telah dicatat oleh perusahaan pada akhir tahun
dengan membuat ayat jurnal.
b. Auditor intern melakukan pengujian setelah akhir tahun buku.
c. Dia bermaksud memberi pernyataan tertulis kepada Anda bahwa tidak terdapat utang
yang tak dicatat.

Diminta :
a. Haruskah seorang akuntan public melakukan pengujian atas kemungkinan adanya
utang tak dicatat padahal klien telah membuat ayat jurnal untuk mencatat tagihan tahun
2000 yang diterima terlambat ? jelaskan.
JAWABAN :
HARUS, Seorang auditor harus menerapkan sikap Professional Skepticism, yaitu
sikap dimana seorang auditor harus memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi terhadap
kemungkinan terjadinya fraud/kecurangan yang bisa saja dilakukan oleh
manajemen/auditee
b. Haruskah seorang akuntan public melakukan pengujian atas kemungkinan adanya
utang tak dicatat padahal auditor telah menerima pernyataan tertulis dari manajemen
yang bertanggung jawab bahwa ia dengan sejujurnya menyatakan semua utang telah
dicatat.
JAWABAN :
Auditor tetap harus melakukan pengujian terhadap setiap asersi-asersi atau pernyataan
yang dibuat oleh manajemen dari perusahaan yang di audit olehnya (auditee)
c. Haruskah pengujian oleh akuntan public atas kemungkinan adanya utang tak dicatat
ditiadakan atau dikurangi karena auditor intern telah melakukan pengujian ? jelaskan.
JAWABAN :
Apabila komite audit internal pada perusahaan yang diaudit telah melakukan
pemeriksaan dan menginformasikan kepada auditor external/akuntan publik, maka
dapat meringankan pekerjaan yang akan dilakukan oleh auditor external/akuntan
publik. Namun bagaimanapun juga auditor external tetap melakukan pemeriksaan
terhadap asersi-asersi atau pernyataan dari auditee
d. Misalkan PT. Abadi Pratama adalah perusahaan yang menangani sejumlah kontrak
pemerintah dan tidak memiliki auditor intern, tetapi auditor pemerintah (BPKP) telah
menghabiskan waktu selam tiga minggu untuk mengaudit catatan – catatan yang ada
pada PT. Abadi Pratama dan sekarang telah selesai. Apakah pekerjaan akuntan public
sehubungan dengan pengujian utang tak dicatat terpengaruh oleh pekerjaan auditor
pemerintah tersebut ?
JAWABAN :
Berpengaruh, karena auditor external/akuntan publik dapat mengandalkan informasi
dari auditor sebelumnya (BPK), dan akan meringankan pekerjaan yang akan
dilakukannya.
e. Sebagai tambahan atas register voucher tahun 2001, sumber apa lagi yang harus
dipertimbangkan oleh akuntan public untuk menemukan adanya utang tak dicatat ?
JAWABAN :
-

Soal. 3
Amazon Corporation memiliki pengendalian internal berikut berkenaan dengan persediaan :
1. Sistem pembelian persediaan hanya memungkinkan pembelian dari vendor yang telah
disetujui terlebih dahulu.
2. Sistem persediaan perpetual menelusuri rata – rata jumlah hari setiap produk persediaan
berada di gudang.
3. Microchip dilekatkan pada setiap produk dan ketika item persediaan dipindahkan dari
gudang untuk dikirim, frekuensi radio akan member tanda pengurangan persediaan ke
system persediaan perpetual.
4. Hanya personil gudang persediaan yang berwenang yang di perbolehkan berada di area
penyimpanan persediaan.
5. Semua produk persediaan disimpan di area gudang yang terpisah dari area
penyimpanan yang lainnya yang digunakan untuk peralatan dan perlengkapan.
6. Atas dasar mingguan, personil akuntansi persediaan mengambil sampel produk
persediaan yang dipilih dari system persediaan perpetual dan memverifikasi bahwa
persediaan memang ada di gudang dan kuantitas yang ada dalam listing sudah benar.
7. Atas dasar mingguan, personil akuntansi persediaan memilih item persediaan yang ada
di gudang dan memverifikasi bahwa item persediaan yang ada di gudang dan
memverifikasi bahwa item yang tercantum dalam listing persediaan perpetual
jumlahnya sudah benar.
8. Sistem persediaan perpetual mensubtotalkan kuantitas persediaan dalam system dan
hubungannya dengan system buku besar umum atas dasar harian untuk memastikan
kuantitasnya sama.
9. Sistem persediaan perpetual tidak akan menerima penambahan persediaan tanpa
mencatatnya pada laporan penerimaan yang sah.
10. Semua persediaan konsiyansi pada Amazon Corporation disimpan dalam area terpisah
dari gudang.
Untuk setiap pengedalian internal :
Diminta
a. Identifikasi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi yang dipengaruhi oleh
pengendalian.
b. Gambarkan risiko yang akan dikurangi oleh pengendalian.
c. Rancanglah pengujian pengendalian untuk menentukan apakah pengendalian telah
beroperasi secara efektif.

Selamat mengerjakan semoga sukses

Anda mungkin juga menyukai