3. Pemikiran Sosialisme:
a. Pemilikan harta oleh negara, seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan
menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta
atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan.
b. Hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan.
Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
c. Keseluruhan negara diletakkan dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil
alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta kepemilikan
harta dihapus.
Das Kapital:
a. Teori materialism historis: Marx mengungkapkan bahwa bukanlah ide yang akan
menentukan realitas, akan tetapi realitas sosial yang akan menentukan cara
bagaimana manusia berpikir.
b. Metode dialektika: dialektika adalah sebuah proses dimana elemen antar individu
ataupun kelompok saling bersitegang dan berlawanan dalam memaknai sebuah
posisi sosial ataupun sudut pandang argumentasi.
c. Teori nilai lebih: buruh disuruh bekerja siang dan malam untuk menciptakan
barang, kemudian barang itu dijual dengan harga yang sangat tinggi, tetapi
keuntungan itu dipakai oleh seorang kapitalis untuk mengembakan industrinya,
sementara buruh akan tetap miskin.
d. Teori Alienasi / keterasingan: buruh teralienasi atau terasing dari hubungan
sosialnya baik dengan teman-teman, keluarga, lingkungan sosial bahkan dengan
barang yang telah ia produksi sendiri.
e. Teori perjuangan kelas: Marx berpendapat bahwa orang yang paling dirugikan dari
sistem kapitalisme ini ialah buruh. Maka dari itu buruh harus merevolusionerkan
dirinya untuk melawan kapitalis.
4. Plus
a. Sosialis:
1. Disediakannya kebutuhan pokok
2. Didasarkan oleh perencanaan negara
3. Produksi dikelola oleh negara
4. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah
ekonomi lainnya.
5. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
6. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
7. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
8. Jarang terjadi krisis ekonomi
b. Merkantilisme
1. Membuat negaranya kaya dan makmur
2. Memberikan pangsa pasar yang pasti dan menjanjikan suatu negara
3. Membuat pertumbuhan industri tumbuh pesat, terutama industri galangan /
pembangunan kapal yang berujung pada eningkatkan lapangan kerja dan
membuat nilai expor suatu negara surplus
4. Meningkatkan hubungan luar negeri suatu negara
5. Meningkatkan luas jajahan
6. Membuat suatu negara menjadi kuat
7. Memberikan jalan untuk terciptanya penemuan – penemuan baru
c. Physiocrats
1. Penghapusan monopoli perdagangan gandum menjadi perdagangan bebas.
Dengan adanya kebijakan ini akan mendorong setiap orang bahkan negara
mampu bersaing dengan yang lainnya secara sehat. Hal ini karena dalam
perdagangan bebas hanyalah orang (negara) yang kuat sajalah yang dapat
bertahan hidup.
2. Penghapusan pajak yang memberatkan masyarakat sehingga beban mereka
dalam membayar pajak dapat terkurangi. Hal ini dapat mewujudkan hidup
masyarakat yang lebih baik.
d. Klasik
Antara pihak swasta dan pasar bebas mengelola suatu perekonomian tanpa adanya
campur tangan negara (dalam hal ini tidak ada pembayaran pajak, dsb).
Minus
a. Sosialis:
1. Sulit melakukan transaksi
2. Membatasi kebebasan
3. Mengabaikan Pendidikan moral
b. Merkantilisme:
1. Menimbulkan terjadinya konflik dan kebencian antar negara
2. Menyebabkan terjadinya kolonialisme / penjajahan
3. Membuat suatu negara terjebak dalam usaha untuk melakukan ekspor secara
terus menerus
4. Membuat suatu negara hanya mementingkan bidang perdagangan, sehingga
biang lain seperti pendidikan dan pertanian kurang diperhatikan
c. Physiocrats
1. Adanya anggapan bahwa sumber kemakmuran masyarakat adalah dari bidang
pertanian. Sehingga nantinya akan menganggap remeh (enteng) bidang usaha
lain selain bidang pertanian.
2. Adanya ketergantungan terhadap alam dikarenakan lebih mengunggulkan
sektor pertanian daripada yang lain dimana kegiatan pertanian lebih bergantung
pada alam.
3. Adanya kesenjangan sosial didalam masyarakat karena pada masa itu terdapat
golongan yang membedakan antara orang yang satu dengan yang lainnya.
d. Klasik
Perekonomian terkesan stagnan tanpa adanya campur tangan pemerintah/swasta
(hanya mengandalkan keyakinan bahwa pasar dan swasta dapat berjalan dengan
sendirinya).