Anda di halaman 1dari 25

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

Disusun Oleh

Nama :
No Peserta :
Asal Sekolah :

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

2017

1
SILABUS

SatuanPendidikan :
Kelas/Semester : X / GANJIL
Tema :1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Subtema :1.1. Penerapan K3 dalam pengendalian hama
pada tanaman sayur.
Pembelajaran ke :1
Kompetensi Dasar yang
Pembelajaran Materi Pokok
akan dicapai
Subtema 3.2 : Penerapan K3
Mengamati dan mencari referensi :  Menerapkan  Mendesksipsikan
 Mendeskripsikan K3 keselamatan dan K3 sesuai SOP
 Kondisi kesehatan yang kesehatan (K3) dalam  Penerapan K3
menyebabkan rendahnya kegiatan produksi pada pengendalian
produktivitas kerja. tanaman. hama pada
 Menerapkan pekerjaan  Mengimplementasikan pertanaman
sesuai SOP K3. K3 dalam kegiatan hortikultura.

produksi tanaman  Menerapkan


Menanya : ketentuan
 Melalui diskusi mengenai pertolongan pertama
hal-hal yang berkaitan pada kecelakaan
dengan keselamatan kerja.
Mengumpulkan
informasi/eksperimen:
 Menugaskan peserta didik
menerapkan kegiatan K3
sesuai dengan SOP.
Mengasosiasikan :
 Menghubungkan dan
mengevaluasi kegiatan
penerapan K3

2
Mengkomunikasikan:
 Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
pencarian data, pengamatan,
dan pelaksanaan kegiatan
K3.

3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester : X / GANJIL
Tema : 1. Dasar Dasar Budidaya Tanaman
Sub Tema : 1.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Materi Pokok : Penerapan K3 pada pengendalian hama pada
pertanaman hortikultura.
Pembelajaran ke :1
Alokasi Waktu : 50 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan denganilmu pengetahuan,teknologi,seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Mata pelajaran : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


No. Kompetensi Dasar No. Indikator

3.2.  Menerapkan keselamatan 3.2.1.  Menerapkan pengunaan alat-alat


dan kesehatan (K3) dalam pelindung diri dalam kegiata produksi
kegiatan produksi tanaman hortikultura
tanaman.  Menerapkan K3 dalam kegiatan
3.2.2. pengendalian hama pada tanaman
(C3) : menerapkan hortikultura melalui penyemprotan
pestisida.

(C3) menerapkan

4.2 4.2.1  Mempraktekkan penerapan K3 dalam


 Mengimplementasikan K3
kegiatan produksi tanaman hortikultura
dalam kegiatan produksi
tanaman

Karakter: Disiplin, Kerjasama, teliti, Mandiri dan bertanggung jawab.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui praktek kegiatan K3 peserta didik mampu menerapkan penggunaan alat-
alat pelindung diri pada kegiatan produksi tanaman hortikultura dengan teliti.
2. Melalui praktek kegiatan K3 peserta didik mampu menerapkan kegiatan
pengendalian hama tanaman hortikultura dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran
 Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3)

5
 Menerapkan penggunaan K3
 Menerapkan Pekerjaan sesuai dengan SOP pada K3

E. Metode Pembelajaran

 Pendekatan Saintifik

 Model Pembelajaran Discovery Learning

 Metode belajar diskusi kelompok, praktek dan presentasi.

F. Media Pembelajaran
1. LCD Proyektor : berfungsi untuk menampilkan materi yang hendak disampaikan.
2. Laptop : alat bantu untuk menyampaikan materi penerapan K3.
3. Alat- alat pelindung diri seperti :Sarung tangan, Kacamata, Maker, Baju panjang
tangan, Sepatu boot , Topi/Helm.

G. Sumber Belajar
a. Bahan ajar
1. Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Buku Pembiakan Tanaman Kelas X
Semester 1. Jakarta: Kemendikbud RI.
2. Husni, lalu, 2003, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia , Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
b. Alat – alat pelindung diri
c. Modul PLPG

H. Langkah-langkah Pembelajaran :
Pertemuan 1 : 50 menit
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan a. Guru memberi salam , dilanjutkan dengan meminta 5 menit
salah seorang siswa memandu doa, selanjutnya guru
menanyakan “kabar” kepada siswa, dengan
memberikan pertanyaan” bagaimana kabar anak-

6
anak hari ini ?”
b. Guru memperlihatkan gambar buah pear yang
dibungkus kertas kemudian mengajukan pertanyaan
“mengapa buah pear ini dibungkus?
c. Peserta didik menjawab, supaya buahnya terhindar
dari serangan hama.
d. Guru memperlihatkan lagi gambar buah yang sudah
diserang hama dan bertanya “ini kenapa”
e. Peserta didik menjawab, “buahnya sudah busuk
diserang hama”
f. Guru bertanya lagi “kalau sudah diserang hama
seperti ini apa yang harus dilakukan selain dengan
cara membungkus?
g. Peserta didik menjawab, “disemprot.”
h. Guru menanyakan “bagaimana cara menyemprot
yang benar, apa yang harus dipersiapkan?”
i. Guru meminta siswa untuk mendiskusikannya
dalam kelompok belajar.
j. Guru membentuk 3 kelompok, masing-masing
kelompok mengisi LKPD sambil mengamati alat-
alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan,
topi, sepatu lapangan dan menjelaskan fungsi.

Inti Merumuskan pertanyaan 35


Melalui menggali informasi dari referensi dan diskusi menit
siswa dapat mendeskripsikan K3 sesuai buku literatur
dengan teliti, santun, bekerjasama dan menghargai
pendapat orang lain.
a. Peserta didik diminta mengamati alat-alat pelindung
diri pada proses penyemprotan pestisida dipertanaman
sayur dan mendiskusikan masalah yang timbul yaitu:
Peserta didik merencanakan kegiatan penerapan
K3 pada pengendalian hama tanaman hortikultura:

7
melalui beberapa pertanyaan :
 Bagaimana cara menerapkan K3 dalam
pengendalian hama tanaman sayuran
 Apa yang terjadi bila alat pelindung diri tidak
digunakan pada saat penyemprotan hama pada
tanaman sayur ?

Merencanakan
a. Peserta didik mendiskusikan temuan-temuan
berdasarkan observasi terhadap penggunaan K3
dalam kegiatan penyemprotan pestisida pada tanaman
hortikultura.
b. Peserta didik merencanakan penerapan K3 untuk
pengendalian hama tanaman hortikultura.
c. Peserta didik melaksanakan cara penerapan K3 pada
pengendalian hama di pertanaman hortikultura.
Mengumpulkan dan menganalisis data
a. Peserta didik diminta mendata alat-alat pelindung diri
untuk pengendalian hama.
b. Peserta didik mencatat langkah kerja penerapan K3
pada pengendalian hama.
c. Peserta didik melaksanakan praktek penggunaan alat –
alat pelindung diri dalam pengendalian hama.
d. Peserta didik mengumpulkan data yang diperoleh dari
praktek penggunaan alat-alat pelindung diri pada
pengendalian hama pada tanaman hortikultura.
e. Peserta didik mengolah data yang diperoleh dari
praktek penerapan alat-alat pelindung diri pada
pengendalian hama.
f. Peserta didik membuat tabel dari data yang diperoleh.
g. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
didepan kelas dan kelompok lain memberi tanggapan.

8
Menarik kesimpulan
Dari hasil diskusi dan praktek yang dilaksanakan peserta
didik bersama dengan guru menyimpulkan bahwa
penggunaan alat-alat pelindung diri dapat mencegah
terjadinya kecelakaan kerja yang berdampak pada
peningkatan produktifitas kerja.
Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah
didiskusikan.
Aplikasi dan tindak lanjut
a. Peserta didik diminta dapat mengaplikasikan cara
yang tepat dalam penggunaan alat pelindung diri
dalam pengendalian hama tanaman hortikultura
dalam kehidupan sehari-hari
b. Guru meminta peserta didik untuk menanyakan hal-
hal yang belum jelas / kurang dipahami mengenai
penerapan K3 dalam pengendalian hama tanaman
hortikultura.
Penutup c. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi 10 menit
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
d. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas
dan membimbing dalam merangkum kegiatan
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
pada pengendalian hama tanaman sayuran.
e. Guru memberi beberapa pertanyaan kepada siswa
tentang kegiatan dalam pembelajaran pada hari ini.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


a. Penilaian Sikap : Teknik Non Tes Bentuk Pengamatan sikap
dalam pembelajaran.
b. Penilaian pengetahuan : teknik tes bentuk tertulis uraian
c. Penilaian keterampilan : Teknik Tes Hasil pengamatan di lapangan
dalam melakukan praktek / eksprimen.

9
J. LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1 : Pengembangan Bahan ajar
Lampiran 2 : Media pembelajaran
Lampiran 3 : Lembar kerja peserta didik
Lampiran 4 : Instrumen penilaian (Kisi-kisi, Soal, Kunci/rubrik/rambu-rambu
Jawaban, Pedoman penskoran)

, 2017

Guru Mata Pelajaran,

10
Lampiran 1 : Pengembangan Bahan ajar

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Mendeskripsikan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3)

Pengertian K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah secara filosofis suatu


pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.

Seirama dengan derap langkah pembangunan negara ini kita akan memajukan
industri yang maju dan mandiri dalam rangka mewujudkan era industrialisasi. Proses
industrialisasi maju ditandai antara lain dengan mekanisme, elektrifikasi dan modernisasi.
Dalam keadaan yang demikian maka penggunaan mesin-mesin, pesawat-pesawat,
instalasi-instalasi modern serta bahan berbahaya mungkin makin meningkat.

Masalah tersebut di atas akan sangat mempengaruhi dan mendorong peningkatan


jumlah maupun tingkat keseriusan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran
lingkungan. Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja yang merupakan salah satu
bagian dari perlindungan tenaga kerja perlu dikembangkan dan ditingkatkan, mengingat
keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan agar :

A. Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di tempat kerja mendapat
perlindungan atas keselamatannya.
B. Setiap sumber produksi dapat dipakai, dipergunakan secara aman dan efisien.
C. Proses produksi berjalan lancar.

Kondisi tersebut di atas dapat dicapai antara lain bila kecelakaan termasuk
kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi. Oleh
karena itu setiap usaha kesehatan dan keselamatan kerja tidak lain adalah usaha
pencegahan dan penanggulangan dan kecelakaan di tempat kerja. Pencegahan dan
penanggulangan kecelakaan kerja haruslah ditujukan untuk mengenal dan menemukan
sebabsebabnya, bukan gejala-gejalanya untuk kemudian sedapat mungkin menghilangkan

11
atau mengeliminirnya. Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam usaha berproduksi
khususnya para pengusaha dan tenaga kerja diharapkan dapat mengerti dan memahami
serta menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Kesehatan

Tujuan utama kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif. Tujuan demikian mungkin dicapai, oleh karena terdapatnya korelasi diantara
derajat kesehatan yang tinggi dengan produktivitas keja atau perusahaan, yang didasarkan
kenyataan-kenyataan.

Kondisi-kondisi Kesehatan Yang Menyebabkan Rendahnya Produktivitas Kerja


Bedasarkan hasil survey dan pengamatan Lembaga Nasional Higiene Perusahaan dan
esehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja tentang kesehatan yang berhubungan dengan
produktifitas kerja diperoleh gambaran terlihat adanya kondisi-kondisi kesehatan yang
ditinjau dari sudut produktivitas tenaga kerja sangat tidak menguntungkan.

Adapun kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut.

a) Penyakit Umum Baik pada sektor pertanian, maupun sektor pertambangan, industri,
dan lainlainnya, penyakit yang paling banyak terdapat adalah penyakit infeksi,
penyakit endemik dan penyakit parasit.
b) Penyakit Akibat Kerja Penyakit seperti pneumoconioses, dermatoses akibat kerja,
keracunankeracunan bahan kimia, gangguan-gangguan menatal psikologi akibat kerja,
dan lainlain benar-benar terdapat pada tenaga kerja.
c) Kondisi Gizi Keadaan gizi pada buruh-buruh menurut pengamatan yang pernah
dijalankan sering tidak menguntungkan ditinjau dari sudut produktivitas kerja. Adapun
keadaan gizi kurang baik dikarenakan baik dikarenakan penyakit-penyakit endemis dan
parasitis, kurangnya pengertian tentang gizi, kemampuan pengupahan yang rendah,
dan beban kerja yang terlalu besar.
d) Lingkungan Kerja Lingkungan kerja sering kurang membantu untuk produktivitas
optimal tenaga kerja. Keadaan suhu, kelembaban, dan gerak udara memberikan suhu
efektif diluar kenikmatan kerja.
e) Perencanaan Lingkungan kerja sering kurang membantu untuk produktivitas optimal
tenaga kerja. Keadaan suhu, kelembaban, dan gerak udara memberikan suhu efektif
diluar kenikmatan kerja.

12
3. Menerapkan Pekerjaan sesuai dengan SOP

Dalam melaksanakan SOP perlu diketahuai diantaranya : Persyaratan Petunjuk-


petunjuk, Tahapan kerja, Tujuan, aspek-aspek yang diperlukan sesuai dengan prosedur
dan standar. Di bawah ini kami contohkan Jenis SOP Pekerjaan Diklat

Prasyarat Untuk memudahkan peserta diklat memahami unit buku ini, maka sebaiknya
telah memahami terlebih dahulu :

a) Isi Undang-Undang No. 14 tahun 1969. Tentang Ketentuan Pokok Mengenai


Ketenagakerjaan
b) Isi Undang-Undang No. 1. tahun 1970. Tentang Keselamatan Kerja
c) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per. 04/Men/1980 tentang
syarat- syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam bidang Agribisnis Tanaman
Pangan dan Hortikultura dapat mencegah kecelakaan akibat aktifitas pekerjaan.
Tujuan penerapan K3 dalam kegiatan ATPH adalah:
a. Menjaga kesehatan pekerja yang bergerak dibidang ATPH.
b. Mencegah timbulnya kecelakaan kerja dalam pelaksanaan aktifitas ATPH
c. Memberikan perlindungan bagi pekerja dari pekerjaannya dari kemungkinan bahaya
yang disebabkan oleh factor-faktor yang membehayakan keselamatan dan kesehatan.

Sasaran K3 dalam ATPH adalah: seluruh pelaksana atau pekerja dan tempat kegiatan
ATPH (segala tempat kerja, baik darat, dalam tanah, dipermukaan air maupun didalam
air).

Ketentuan – ketentuan penerapan prosedur K3 sebagai berikut:

a. Menerapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan system


manajemen K3.
b. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3.
c. Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan
mekanisme pendukung yang diperlukan mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3.
d. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan tindakan
perbaikan dan pencegahan.
e. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem K3 secara
berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3.
13
4. Potensi bahaya dilingkungan kerja.
Potensi bahaya dilingkungan kerja ATPH antara lain disebabkan oleh peralatan,
bahan kimia dan microorganism. Factor – factor penyebab kecelakaan kerja dapat
berupa : Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri dan keadaan tidak aman dari
lingkungan kerja.
4.2.Alat pelindung diri.
Untuk memperkecil resiko akibat kecelakaan kerja biasanya para pekerja
dilengkapi alat untuk melindungi diri, yang terdiri dari : Alat pelindung mata,
Pelindung pernafasan, dan Pelindung tangan
4.3.Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari
kotoran, debu, bahaya percikan bahan kimia, radiasi,panas, dan api.
4.4.Sepatu Lapangan
Sepatu lapangan digunakan jika jenis pekerjaan yang digunakan adalah pekerjaan
lapangan.
4.5.Topi Pengaman
Jenis alat ini digunakan untuk melindungi kepala dari panas dan kemungkinan
benda-benda jatuh dilapangan.

5. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan


Prosedur untuk mengatasi kondisi darurat pada kecelakaan adalah :
1) Penanganan kondisi darurat dilapangan, banyak resiko yang terjadi dilapangan,
dimana lokasi tempat kerja biasanya jauh dari pemukiman sehingga pekerja
perlu dibekali kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan.
2) Prosedur penanganan darurat diikuti berdasarkan standard perusahaan dan
peryaratan kerja bagi organisasi perusahaan.
3) Prinsip dasar penanganan keadaan darurat diantaranya:
a. Pastikan anda bukan menjadi korban berikutnya.
b. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efisien.
c. Pergunakanlah sumber daya yang ada: baik alat, manusia maupun sarana
pendukung lainnya.

14
d. Buatlah catatan usaha-usaha pertolongan yang telah dilakukan yakni
memuat identitas kornab, tempat dan waktu kejadian.

4) Tahapan secara umum pertolongan pertama yaitu:


a. Jangan panik.
b. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
c. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
d. Perhatikan tanda-tanda shock.
e. Jangan memindahkan korban secara berturut-turut.
f. Segera transportasikan korban kesentral pengobatan.

Pertolongan kepada pihak lain dapat berupa evakuasi. Prinsip evakuasi


adalah :

a) Dilakukan jika mutlak perlu.


b) Menggunakan teknik yang baik dan benar
c) Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta
memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih
besar atau bahkan kematian.
6. Alat Pengangkutan
Untuk melaksanakan proses evakuasi korban ada beberapa cara alat pengangkutan
yaitu: Manusia sebagai pengakutan langsung. Peranan dan jumlah pengangkutan
mempengaruhi cara angkut yang dilaksanakan. Bila tugas penolong satu orang maka
korban dapat dievakuasi dengan cara: dipondong (untuk korban ringan dan anak-anak),
di gendong, dipapah, dipanggul, merayap posisi miring.
7. Manajemen K3 pada Industri tanaman pangan dan hortikultura
Sistem manajemen merupakan rangkaian proses kegiatan manajemen yang teratur dan
terintegrasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pedoman manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja menurut peraturan mentri kesehatan 2007, meliputi
:Tahap persiapan (komitmen dan kebijakan), Tahap perencanaan, Tahap pengukuran
dan evaluasi, Tahap peninjauan ulang dan peningkatan.

15
Lampiran 2 : Media pembelajaran

Sepatu lapangan Kaca mata

Sarung tangan Baju pelindung Topi/helm

16
17
Lampiran 3 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

1. Aspek keterampilan.
Penerapan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pengendalian hama
tanaman sayuran.
Tujuan
Dengan disediakan alat dan bahan siswa mampu menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) pada pengendalian hama tanaman sayuran.
Alat dan Bahan :
 Masker
 Sarung tangan
 Kacamata
 Sepatu lapangan
 Baju pelindung
Keselamatan Kerja : Lakukan dengan Hati-hati, teliti dan Tekun
Contoh : Instrumen praktek

1. Siswa secara berkelompok menunjukkan contoh penerapan K3 pada


pengendalian hama tanaman hortikultura.
2. Siswa secara kelompok mempraktekkan penggunaan alat pelindung diri dan
menjelaskan fungsinya.

No Kompetensi/uraian Alat – Alat Fungsi


kegiatan Pelindung Diri
(K3)

1 Menerapkan Sarung tangan


keselamatan dan
Masker
kesehatan kerja
(K3) (C3) Topi

Kaca mata

Baju pelindung

18
Lampiran 4. Lembar Penilaian

1. Aspek Sikap
Selama pembelajaran, anda akan dinilai sikap meliputi sikap dalam melakukan
pengamatan, sikap diskusi, sikap dalam melakukan eksperimen, dan sikap dalam
melakukan presentasi. Penilaian akan dilakukan oleh dua observer/penilai yaitu
Bapak/Ibu Guru dan anda atau temen anda.

Rubrik Penilaian Diskusi


NO ASPEK PENILAIAN
4 3 2 1
1 Terlibat penuh
2 Bertanya
3 Menjawab
4 Memberikan gagasan orisinil
5 Kerjasama
6 Tertib

Aspek terlibat penuh


Skor 4 Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
Skor 3 Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang
jelas
Skor 2 Kadang-kadang memberikan pertanyaan
Skor 1 Diam sama sekali tdak bertanya

Aspek bertanya:
Skor 4 Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
Skor 3 Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang
jelas
Skor 2 Kadang-kadang memberikan pertanyaan
Skor 1 Diam sama sekali tdak bertanya

19
Aspek menjawab
Skor 4 Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
Skor 3 Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang
jelas
Skor 2 Kadang-kadang memberikan pertanyaan
Skor 1 Diam sama sekali tdak bertanya

Aspek memberi jawaban original


Skor 4 Memberikan gagasan/ide yang orisinil berdasarkan pemikiran sendiri
Skor 3 Memberikan gagasan/ide yang didapat dari buku bacaan
Skor 2 Kadang-kadang memberikan gagasan/ide
Skor 1 Diam tidak pernah memberikan gagasan

Aspek kerjasama
Skor 4 Dalam diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas, dan
membuat teman-temannya nyaman dengan keberadaannya
Skor 3 Dalam diskusi kelompok terlibat aktif tapi kadang-kadang membuat
teman-temannya kurang nyaman dengan keberadaannya
Skor 2 Dalam diskusi kelompok kurang terlibat aktif
Skor 1 Diam tidak aktif

Aspek tertib
Skor 4 Dalam diskusi kelompok aktif, santun, sabar mendengarkan pendapat
teman-temannya
Skor 3 Dalam diskusi kelompok tampak aktif,tapi kurang santun
Skor 2 Dalam diskusi kelompok suka menyela pendapat orang lain
Skor 1 Selama terjadi diskusi sibuk sendiri dengan cara berjalan kesana kemari

20
Rubrik Presentasi
NO ASPEK PENILAIAN
4 3 2 1
1 Kejelasan presentasi
2 Pengetahuan
3 penampilan

Kriteria
Aspek Penilaian
4 3 2 1
Kejelasan Sistematika Sistematika Sistematika Sistematika
presentasi penjelasan penjelasan logis penjelasan penjelasan tidak
logis dengan dan bahasa tidak logis logis meskipun
bahasa dan sangat jelas meskipun menggunakan
suara yang tetapi suara menggunakan bahasa dan
sangat jelas kurang jelas bahasa dan suara cukup
suara cukup jelas
jelas
Pengetahua Menguasai Menguasai Penguasaan Materi kurang
n materi materi presentasi materi kurang dikuasai serta
presentasi dan dan dapat meskipun bisa tidak bisa
dapat menjawab menjawab menjawab
menjawab pertanyaan seluruh seluruh
pertanyaan dengan baik dan pertanyaan dan pertanyaan dan
dengan baik kesimpulan kesimpulan kesimpulan
dan mendukung tidak tidak
kesimpulan topik yang berhubungan mendukung
mendukung dibahas dengan topik topik
topik yang yang dibahas
dibahas
Penampilan Penampilan Penampilan Penampilan Penampilan
menarik, sopan cukup menarik, kurang kurang

21
dan rapi, sopan, rapih dan menarik, menarik, sopan,
dengan penuh percaya diri sopan, rapi rapi tetapi tidak
percaya diri menggunakan tetapi kurang percaya diri dan
serta alat bantu percaya diri tidak
menggunakan serta menggunakan
alat bantu menggunakan alat bantu
alat bantu

A. Observasi melalui Jurnal Guru

Tanggung
Religius Jujur Disiplin
No. Nama Siswa jawab

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

….

22
PENGETAHUAN
A. Teknik penilaian : tes tertulis

 Menerapkan pengunaan alat-alat pelindung diri dalam kegiatan produksi tanaman


hortikultura
 Menerapkan K3 dalam kegiatan pengendalian hama pada tanaman sayur melalui
penyemprotan pestisida.

Indikator Bentuk No Butir


KD IPK Materi Pokok
Soal Soal Soal Soal
7.2.Menerap 1 Melak  Mendeskrips 1. Disajikan PG 1 Terlam
kan ikan alat-alat pir
sanaka
keselamat Keselamatan pelindung Lampir
n K3
an dan dan diri dalam an
dalam
kesehatan kesehatan K3 pada
kegiata
kerja Kerja (K3) proses
n
(K3) kegiatan
produk
produksi
si
(C3) tanaman
tanama
. n

 Memp Disajikan PG 2 Terlam


 4.2  Menerapkan
raktek penggunaan pir
Mengimp prinsip
kan alat-alat Lampir
lementasi penggunaan
K3 pelindung an
kan K3 alat
dalam diri dalam
dalam pelindung
kegiata K3 pada
kegiatan diri
n proses
produksi
produk kegiatan
tanaman
si produksi
.
tanama tanaman

23
Indikator Bentuk No Butir
KD IPK Materi Pokok
Soal Soal Soal Soal
n
hortiku
ltura

Contoh soal :

1) Apakah resiko yang terjadi dalam melakukan kegiatan penyemprotan tanaman


sayuran.
Jawab :
Resiko yang sering terjadi pada saat kegiatan penyemprotan pestisida pada
pertanaman sayur adalah :
1. Keracunan akibat petani tidak menggunakan masker.
2. Iritasi kulit karena tidak menggunakan baju lengan panjang.
3. Iritasi mata karena tidak menggunakan kaca mata.
4. Kaki akan luka bila tidak menggunakan sepatu lapangan.

2) Uraikan dan jelaskan fungsi alat-alat yang digunakan dalam mengatasi berisiko dalam
melakukan kegiatan penyemprotan pestisida pada tanaman sayuran.
Jawab
Fungsi alat pelindung diri adalah sebagai berikut :
1. Sarung tangan befungsi melindung tangan dari tergorek, luka, terkena benda keras
lainnya.
2. Masker berfungsi untuk melindungi alat pernapasan.
3. Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh.
4. Topi/helm untuk melindungi kepala dari panas matahari
5. Sepatu lapangan berfungsi untuk melindungi kaki dari gigitan ular, benda-benda
yang tajam.
Nilai Akhir = Skor Perolehan x 100
Skor maksimal

24
Evaluasi K3 dalam pengendalian hama tanaman hortikultura

Jawablah pertanyana berikut ini dengan tepat

1. Bagaimana cara menerapkan K3 dalam pengendalian hama tanaman hortikultura.


2. Apa yang terjadi bila alat pelindung diri tidak digunakan pada saat penyemprotan
hama pada tanaman hortikultura.
3. Resiko terberat yang terjadi dalam melakukan kegiatan penyemprotan tanaman
hortikultura dapat berupa apa saja.
4. Uraikan dan jelaskan fungsi alat-alat yang digunakan untuk mengatasi risiko
dalam melakukan kegiatan penyemprotan pestisida pada tanaman hortikultura.
5. Mengapa kemasan bekas pestisida harus dibakar.

25

Anda mungkin juga menyukai