Anda di halaman 1dari 17

Menutup Lubang AIS | Menambah Power dan Hemat

by kus on Tue 25 Jan - 9:36:50

AIS merupakan kepanjangan dari Air Induction Sistem. Punya fungsi mengurangi kepekatan
gas buang atau polusi. Tentu lewat cara menginjeksikan udara ke dalam lubang exhaust.
Sehingga polutan lebih rendah dan dianggap ramah lingkungan.

Teknologi AIS ada di motor baru mulai dari 2006 sampai sekarang. Gunanya memenuhi
standar Euro 2 atau Euro 3. Secara performa mesin, AIS memang tidak menambah tenaga.
Bahkan katanya malah mengurangi power. Mungkin karena campuran udara yang
diinjeksikan menghambat laju gas buang.

Hal ini membuat banyak mekanik berpikir jika AIS dilepas lebih bagus, tenaga juga jadi lebih
plong. Seperti dilakukan Riky Akira, dia bukan adik Akira Toriyama yang pengarang komik
terkenal Dragon Ball itu, tapi anggota MX Riders Community.

Biar nggak salah lepas AIS tentunya harus tahu dulu sistemnya. Perhatikan bongkahan yang
diikat di kepala silinder. Itu merupakan rumah atau katup AIS. Di tempat itu ada tiga slang
yang menuju AIS. Slang dari filter udara, slang dari intake manifold dan slang yang menuju
lubang buang di head.

Untuk menonaktifkan tidak perlu menunggu AIS berbuat korupsi seperti anggota DPR.
Kapan aja, AIS bersedia dilepas dari jabatannya itu. Tapi cara yang paling mudah melepasnya
adalah cukup copot slang yang menuju lubang buang lewat head.

“Nutupnya cukup pakai lem besi,” kata Riky. Selain dengan lem besi juga bisa ditutup pakai
baut seukuran baut lubang oli motor. Khusus di MX seukuran baut 14. Kalo di Mio atau
Nouvo gunakan baut 10. Ini sudah cukup, tidak akan pengaruh terhadap kinerja mesin.

Kalau memang benar-benar mau melapas AIS secara total, semua slang harus dilepas. Perlu
diingat, bekas slang itu harus ditutup atau harus dimatikan. Seperti yang menuju manifold
dan yang mengarah ke filter udara.

Berdasarkan pengalaman Riky, selain irit biaya langkah ini juga bikin motor lebih hemat.
“Lebih irit dibanding kalau pakai knalpot racing tanpa menutup lubang AIS,” yakin warga
Pondok Gede, Jakarta Timur itu.
Fungsi AIS dan Cara Menutupnya

AIS merupakan kepanjangan dari Air Induction Sistem. Punya fungsi mengurangi kepekatan
gas buang atau polusi. Tentu lewat cara menginjeksikan udara ke dalam lubang exhaust.
Sehingga polutan lebih rendah dan dianggap ramah lingkungan.
Spoiler for img:

Air Induction System (AIS). berfungsi sebagai penambah udara bersih (O2) di sistem gas
buang. Prinsip kerjanya adalah mengubah racun hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida
(CO) menjadi karbondioksida (CO2) dan uap air. Jadi Air Induction System (AIS) berfungsi
untuk menetralisir bahan bakar yang tidak terbakar, dengan cara mrenginjeksikan udara segar
ke lubang pembuangan untuk mengurangi kerapatan kadar emisi Hidro karbon. Hasil
pengujian didapat sebagai berikut: Rata-rata gas NO. hasil pembuangan yang menggunakan
Air Induction System lebih tinggi dibandingkan dengan gas NO. hasil pembuangan standar
dengan gain rata-rata sebesar 0,0955 ppm volume N0x. Perbedaan tersebut disebabkan oleh
udara yang masuk ke dalam saluran knalpot lebih banyak melalui Air Induction System
sehingga mengubah racun hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO) menjadi
karbondioksida (CO2) dan uap air, serta menetralisir bahan bakar yang tidak terbakar.
Spoiler for img:

Teknologi AIS ada di motor baru mulai dari 2006 sampai sekarang. Gunanya memenuhi
standar Euro 2 atau Euro 3. Secara performa mesin, AIS memang tidak menambah tenaga.
Bahkan katanya malah mengurangi power. Mungkin karena campuran udara yang
diinjeksikan menghambat laju gas buang.Hal ini membuat banyak mekanik berpikir jika AIS
dilepas lebih bagus, tenaga juga jadi lebih plong.
Biar nggak salah lepas AIS tentunya harus tahu dulu sistemnya. Perhatikan bongkahan yang
diikat di kepala silinder. Itu merupakan rumah atau katup AIS. Di tempat itu ada tiga slang
yang menuju AIS. Slang dari filter udara, slang dari intake manifold dan slang yang menuju
lubang buang di head.
Jika BroSis ingin meMODIFIKASInya mudah & irit. Cara yang paling mudah adalah cukup
copot/tutup slang yang menuju lubang buang lewat head (gambar 1, X2). Untuk
menonaktifkan AIS tidak perlu menunggu AIS berbuat korupsi seperti koruptor. Kapan aja,
AIS bersedia dilepas dari jabatannya itu.
“Nutupnya cukup pakai lem besi, Selain dengan lem besi juga bisa ditutup pakai baut
seukuran baut 14 untuk lubang X2 (ke cylinder head). Ini sudah cukup, tidak akan pengaruh
terhadap kinerja mesin.
Kalau memang benar-benar mau melapas AIS secara total, semua slang harus dilepas. Perlu
diingat, bekas slang itu harus ditutup atau harus dimatikan. Seperti yang menuju manifold
dan yang mengarah ke filter udara. Selain irit biaya langkah ini juga bikin motor lebih hemat.
“Lebih irit dibanding kalau pakai knalpot racing tanpa menutup lubang AIS,”.
Lihat gambar 1

X1 : dari saringan udara/air filter


X2 : ke cylinder head
X3: ke manifold pemasukan
INGAT.
1. Modifikasi ini tidak disarankan karena akan menghilangkan garansi motor dan dampak
kedepan belum diketahui.
2. Karena fungsi AIS untuk mengurangi efek kepekatan gas buang atau polusi.
Bijaksanalah dan berfikir sebelum bertindak.. salam seruduk

Yang ane tau AIS dan semacamnya bukanlah suatu "pembodohan" dan sudah teruji secara ilmiah.
Banyak mahasiswa jurusan Teknik Mesin yg menggunakan pengujian AIS sebagai skripsi mereka.
Tabloid otomotif kalo nggak salah pernah juga melakukan pengujian AIS dan terbukti dapat
mengurangi emisi gas buang.

Secara teori juga masuk akal karena secara prinsip berfungsi sebagai penambah udara bersih (O2) di
sistem gas buang dengan mengubah racun hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO) menjadi
karbondioksida (CO2) dan uap air . Sehingga bahan bakar yang tidak terbakar dapat dinetralisir
dengan cara menginjeksikan udara segar ke saluran knalpot dan berdampak pada pengurangan kadar
CO dan HC.

Menurut ane sich, sangat konyol jika suatu pabrikan sepeda motor besar spt Yamaha dan Honda
mengklaim sesuatu aplikasi atau teknologi spt "AIS" tanpa melalui pengujian ilmiah.

Cara Kerja AIS (Air Induction System)

Di semua motor baru sudah pasti dilengkapi AIS (Air Induction System). Fungsinya untuk mengurangi
kepekatan atau polusi gas buang. Namun banyak yang salah kaprah dan menuduh AIS sebagai biang
keladi yang bikin tenaga mesin ngedrop. Akibatnya banyak yang melepas atau membuang AIS.

Nah, biar tidak salah paham tentang AIS, lebih baik tahu cara kerjanya. Juga mesti tahu dulu
namanya. Kan nama AIS sendiri sebutan dari Yamaha. “Khusus di Honda, SASS (Secondary Air Supply
System),” jelas Handy Hariko, Deputi Technical Service Division, PT Astra Honda Motor (AHM).

“Di Suzuki beda lagi namanya. Disebut PAIR (Pulsed Secondary Air Injection System),” timpal Pendy
Suryanda dari bagian training roda dua, PT Indomobil Niaga Interantional. Begitupun di Kawasaki
sudah pasti lain. Namanya HSAS (High-performance Secondary Air System).

Fungsinya sama dan tidak ada bedanya. Begitu juga cara kerjanya. “Menginjeksikan udara ke lubang
exhaust. Sehingga polutan gas buang jadi berkurang,” ucap Handy Hariko sambil tersenyum.
Karena cara kerjanya sama, biar lebih tahu dan tahu lebih, monggo ambil sampel SASS seperti di
Honda Supra X 125.
Namun sebelum tahu cara kerjanya harus tahu dulu komponen pendukung SASS. Paling utama
rumah SASS yang seperti keong. Ukurannya kira-kira segede keong laut atau sawah. Iya, kalau besar
sekali namanya Keong Mas. Kalau itu adanya di Taman Mini Indonesia Indah.

Rumah keong ini sebenarnya hanya sebagai katup buka-tutup. Di rumah keong juga ada tiga slang.
Dua slang besar berdiameter 10 mm dan satu lagi kecil dengan diameter 5 mm. Dua slang besar tadi
beda tujuan. Ada yang yang menuju filter udara dan satu lagi menuju pipa di kepala silinder. Sedang
slang kecil menuju intake manifold.

Jadi cara kerjanya juga praktis. Ketika motor distarter, terjadi kevakuman di manifold. Lalu kevakuman
diteruskan lewat slang kecil menuju rumah keong SASS. Katup SASS terbuka dan memungkinkan
udara dari boks filter terisap akibat kevakuman dari lubang buang.

“Akibatnya udara dari boks filter mengalir menuju lubang buang. Campur dengan gas bekas,” jelas
Handy Hariko yang berkulit bersih dan berambut lurus itu. Kepekatan gas buang jadi berkurang.

Lebih jelas lihat skema.

GAS BEKAS LEBIH AMAN

Gas hasil pembakaran sudah pasti beracun. Kan mengandung CO (karbon monoksida) dan HC (hidro
karbon). Dengan diinjeksikannya udara lewat SASS atau AIS, tentu bikin lebih aman. Supaya tidak
begitu beracun.

Misalkan CO di lubang buang yang sedang mengalir ketemu udara yang mengandung oksigen (O2).
Hasil perkawinannya jadi CO2 yang tidak begitu berbahaya dibanding CO.

Begitupun HC jika ketemu udara yang mengandung oksigen (O2). Maka akan terjadi perkawinan dan
menghasilkan H2O (air) dan karbon yang dilepas ke udara. Ini bikin molekul hidrokarbon berbahaya
jadi ramah lingkungan. Ini tugas sebenarnya.

DI LUAR SISTEM MESIN

Dilihat dari cara kerjanya, SASS alias AIS sudah pasti di luar sistem mesin. Dengan begitu tidak
mempengaruhi cara kerja mesin. Wajar jika keberadaan AIS tidak berpengaruh terhadap
pengurangan tenaga mesin.

Seperti pernah dites Em-Plusedisi lalu. Menggunakan dynotest, dipasang dan tanpa AIS, tenaga
mesin tetap sama. Tidak ada bedanya, Bro. Namun sedikit bijak jika tetap dipasang. Kan mampu
mengurangi polutan
ABS (AntiLocking Brake System) Pada Sepeda Motor

Sekarang-sekarang ini, teknologi keselamatan piranti pengereman Anti Lock Bracking System (ABS)
tidak hanya melulu untuk mobil. Motor pun sudah mulai menerapkannya, meskipun para pembalap
tampaknya akan sedikit pesimis dengan adanya teknologi ABS di motor mereka, karena kesulitan
memahami penggunaannya di roda dua. Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga
asuransi dan keselamatan jalan raya Amerika, Insurance Institute for Highway Safety,
mengungkapkan, motor dengan rem ABS 37 persen lebih rendah untuk terlibat dalam kecelakaan
fatal, dibandingkan motor tanpa rem ABS.

Jadi, bagaimana ABS membantu pengendara motor? Tidak seperti mobil yang memiliki kontrol
terpisah pada roda depan dan belakang, rem motor bekerja bersamaan depan dan belakang. ABS
berfungsi untuk mengurangi tekanan rem ketika mendeteksi gejala sliding, dan akan menigkatkan
pengereman setelah traksi ban dipulihkan. Tekanan rem akan dievaluasi beberapa kali per detik,
sehingga pengendara dapat mengerem sepenuhnya tanpa takut roda terkunci, dan jelas itu
mengurangi resiko kecelakaan. Sehingga, kami menyarankan pada para bikers baru untuk memiliki
motor yang sudah mengaplikasikan rem ABS.

Teknologi Antilock Braking System (ABS)

Sistem ABS sendiri terdiri dari tiga bagian :

1. Sensor kecepatan

2. Pengendali Katup Tekanan

3. Electronic Control Unit (ECU)

Bagian terpenting yang merupakan otak dari sistem ini adalah sang ECU. ECU dengan parameter
kecepatan yang diperolehnya dari sensor kecepatan akan mengetahui bilamana akan terjadi sebuah
kejadian deselerasi yang ekstrim (kecepatan turun secara ekstrim dan tiba-tiba) yang dapat
menyebabkan rem cakram nge-lock . Sebelum hal ini terjadi (nge-lock) ECU secara otomatis akan
menutup katup tekanan pada PCV yang membuat minyak rem yang menuju kaliper akan terhambat
dan tekanan piston kaliper berkurang sehingga gejala nge-lock dapat dihindari. Setelah ECU
mendeteksi kecepatan telah berkurang dan aman dari gejala deselerasi ekstrim, perlahan-lahan
katub kembali akan dibuka untuk dapat membuat tekanan kembali pada kaliper sehingga motor
dapat dihentikan. Secara garis besar cara kerja ABS adalah seperti itu, tetapi untuk membahasnya
lebih detail, disini akan mengambil contoh sepeda motor yang sudah memiliki teknologi Combine
ABS pada sistem pengeremannya, yaitu Honda CBR250R.

Manfaat Fitur ABS

Kesalahan persepsi pada fungsi rem menyebabkan redahnya pemahaman konsumen pada manfaat
rem ABS (Anti-lock Braking System). Karena itu, tak mengherankan bila masih banyak konsumen yang
menganggap sepele fungsi fitur rem ABS. Padahal, fitur ABS sangat besar manfaatnya bagi
keselamatan berkendara, terutama saat pengereman mendadak, terlebih dilakukan di jalan yang
licin. Mungkin sudah terdapat banyak kasus kecelakaan yang disebabkan oleh slip ban karena ban
tersebut terkunci oleh rem yang ditekan terlalu dalam saat melakukan pengereman mendadak dan
jalan licin.

Sampai detik ini pun banyak di antara pengemudi yang memahami rem sebagai penghenti laju
kendaraan. Padahal, fungsi rem hanyalah mengurangi putaran roda. Cobalah Anda bayangkan,
mengapa motor yang berlari kencang masih meluncur ketika rem sudah diinjak sedemikian
dalamnya. Apalagi bila dilakukan dalam kondisi lintasan basah atau berpasir.

Penyebab masih meluncurnya motor setelah di rem bukan karena roda yang masih berputar, tapi
diakibatkan oleh gaya sentrifugal. Semakin kencang pergerakan motor maka semakin besar potensi
gaya sentrifugal yang diterimanya ketika dilakukan penghentian mendadak. Pada motor tanpa fitur
ABS gaya sentrifugal yang besar bahkan mampu menyeret ban yang terkunci oleh rem. Efek dari gaya
sentrifugal memang hanya melempar motor. Namun bisa dibayangkan, bagaimana bila ketika gaya
sentrifugal diterima motor posisi roda depan sedang dalam keadaan miring. Ya, motor akan
meluncur tak terkendali, bahkan paling fatal mengakibatkan motor terbalik dan terjatuh.

Untuk mengurangi gaya sentrifugal itulah maka tercipta rem ABS. Namun jauh sebelum ABS
ditemukan para pembalap telah menerapkan prinsif kerja rem ABS secara manual. Para pembalap
biasanya melakukan pengereman dari kecepatan tinggi dengan cara menekan pedal rem secara
bertahap, dalam reflek tinggi dan bobot tekanan yang berbeda-beda. Namun terkadang, tanpa di
sadari, banyak pengendara motor berfitur ABS masih memperlakukan gaya pengereman
“mengocok”. Tindakan ini sama sekali tidak dibutuhkan. Sebaliknya bila hal ini dilakukan maka hanya
akan membingungka sensor ABS yang pada ujungnya mengurangi sensitifitas pengereman.
Jadi secara garis besar ABS (Antolocking Brake System) berfungsi untuk mengatur tekanan yang
diterima oleh piston saat pengereman mendadak atau jalan licin untuk mencegah terjadinya rem
terkunci yang dapat menyebabkan ban slip atau sliding dan kemungkinan terjatuh.

Cara Kerja Combined ABS Honda CBR250R

Fitur pengereman ini, membuat roda belakang tidak terkunci yang menyebabkan ban slip atawa
sliding ketika diajak ngerem mendadak. Tapi, sebelum bicara banyak Combined ABS (C-ABS), baiknya
bahas asal-mula ABS dulu. Tanpa ABS, pengereman yang diterima sesuai gaya inersia yang dihasilkan.
Maka itu, ABS berfungsi mengurangi tekanan fluida alias minyak rem dari kaliper dalam kondisi
tertentu.

Misalnya, ketika roda mulai mengunci. Tekanan akan berkurang sesuai kebutuhan agar ban tidak
locking. “Tekanan kembali naik dan normal ketika ketika penguncian berkurang,” ujar Sarwono Edhi,
Manager Technical Service Training Division PT Astra Honda Motor (AHM). Sistem ABS, butuh part
buat mengirim sinyal, kalau tekanan yang ada di kaliper itu sudah tinggi. Maka itu, ABS tidak lepas
dari peran wheel speed sensor, ECU (Electronik Control Unit) dan juga modulator. Wheel speed
sensor berfungsi membaca kecepatan putaran roda yang akan dideteksi ECU. Dari ECU ini akan
mengirim sinyal ke ABS modulator. ABS modulator ini yang akhirnya berfungsi mengatur tekanan
fluida di dalam kaliper.

ABS Modulator Punya Fungsi Vital

ECU ABS sendiri, terpisah dari ECU kelistrikan. ECU ABS CBR250R terletak bersamaan ABS modulator
yang di dalamnya terdapat pompa, reservoir dan katup selenoid in dan out. Pengurangan tekanan
fluida seperti katup buka-tutup. Proses sangat cepat. Mengurangi, tahan dan menaikkan tekanan
fluida sekitar 50 kali/ detik. Metode ini yang bikin roda tidak terkunci.

Paham cara kerja ABS, kini beralih ke C-ABS. Combined ABS merupakan paduan dari kinerja rem ABS
dengan Combi Brake System (CBS). Pengereman CBS sendiri, seperti misalnya yang diaplikasi di
Honda Vario Techno CBS. "Jika hanya depan saja yang aktif, itu berarti kerja ABS saja. Tapi, kalau
belakang juga, jadi C-ABS,” ungkap Edhi lagi. Maka itu, buat menggabungkan sistem kerja kedua rem
ini, butuh part tambahan lagi. Yaitu, delay valve dan PCV. Delay valve dan PCV berfungsi atur tekanan
hidraulik yang dihasilkan rem belakang. Sehingga di tekanan tertentu, mampu aktifkan rem depan
meski cuma injak pedal rem belakang. Maka itu juga, C-ABS butuhkan 3 pot kaliper. Pedal rem
belakang, aktifkan piston tengah di kaliper. So, hadirnya C-ABS, tidak akan membuat roda belakang
terkunci.
Bisa Lacak Kerusakan

Jika terjadi trouble dalam kinerja ABS dan C-ABS, itu bisa dipantau dari indikator lampu ABS yang
terdapat di panel spidometer. Sejatinya ketika kunci kontak dinyalakan, lampu indikator menyala
diam. Lalu, di kecepatan 6 km/jam, pompa ABS menyala untuk mengisi. Wheel Speed Sensor, induksi
atntara magnet dan pulser ring cakram (kiri). Jika terjadi trouble di ABS, bisa di pantau lewat kedipan
indikator (kanan). Di kecepatan 10 km/jam atau lebih, indikator ABS pun akan mati. Tapi, jika tidak
mati atau berkedip, berarti ada masalah. Tapi, rem masih tetap bekerja. Hanya saja tidak dalam mode
ABS.

Buat mendiagnosa kegagalan fungsi ABS, mudah. Cukup baca kedipan lampu indikator. Tapi, ada cara
yang harus dilakukan sebelumnya. Dalam kondisi motor tidak jalan, lepaskan konektor ABS service
check dari konektor. Jumper kabel terminal konektor (abu-abu dan merah-silver). Kemudian putar
kunci kontak ke ON. ABS indikator akan menyala selama 2 detik. Lalu, mati selama 3,6 detik. Setelah
itu, indikator akan memberitahukan sumber masalah. Kedipan panjang menandakan puluhan,
sedang kedipan cepat merupakan satuan. Misal, satu kedipan panjang dan tiga kedipan cepat. Itu
artinya 13. 13 menandakan rangkaian speed sensor belakang tidak berfungsi dengan baik.

ABS Masa Depan Untuk Sepeda Motor Makin Simpel

Antilock Braking System (ABS) sudah banyak diaplikasikan pada sepeda motor. Salah satunya adalah
di Honda CBR250R, tapi bila melihat secara detail perangkat ABS ini ternyata ribet! Tapi tenang,
Bosch Jepang sedang mengembangkan perangkat ABS yang lebih simpel. Pada Honda CBR250R ada
ECU (electronic control unit) khusus ABS yang terpisah dengan ECU pengapian, lalu ada juga
modulator yang mengatur tekanan fluida di masing-masing roda. Modulator ini diletakan di bawah
jok pengendara dan cukup membutuhkan ruang.

Tapi Bosch Jepang, perusahaan yang khusus mengembangkan teknologi-teknologi terbaru ini
mencoba menggabungkan semuanya dalam sebuah kesatuan. Pada gambar yang didapat dari Visor
Down ini bisa dilihat ada sebuah master rem depan lengkap dengan tuasnya. Bukan hanya master
rem dengan katup solenoida saja, tapi juga sudah ada ECU dan sebuah pompa ABS yang terintegrasi
jadi satu. Hasilnya, ukurannya hanya sedikit lebih besar dari master rem konvensional kan? Hal yang
sama juga tentunya bisa diaplikasikan pada ABS di roda belakang. Tapi yang menjadi kekhawatiran
adalah, saat terjadi kecelakaan tuas rem dengan dan master rem sering kali mengalami kerusakan.
Nah, kalau yang ini yang rusak pasti akan jadi mahal biaya perbaikannya, di master rem-nya sudah
ada ECU ABS-nya.

Kelebihan Fitur ABS pada Sepeda Motor

Dari segi manfaat dan teknologi mungkin fitur ABS ini sangat berguna bagi pengendara di Indonesia
yang lalu lintasnya padat dan jalan yang licin serta bergelombang. Selain itu juga dapat mengurangi
resiko kecelakaan akibat pengereman mendadak terlebih jalanan licin karena manuver motor masih
bisa dikendalikan dan ban tidak terkunci.

Kekurangan Fitur ABS pada Sepeda Motor

Salah satu kekurangan fitur ABS ini adalah harganya yang masih mahal untuk ukuran konsumen
Indonesia yang notabanenya menengah ke bawah, tetapi mungkin bagi sebagian kalangan fitur ini
cukup puas dengan teknologi yang disuguhkan, karena bisa membuat rider yang mengendarai motor
dengan fitur ABS akan lebih percaya diri karena setidaknya keamanan karena slip ban bisa dihindari.

Bobot motor juga akan bertambah seiring dengan ditanamnya piranti-piranti untuk menjalankan fitur
ABS tersebut. Bahkan dari contoh Honda CBR250R yang dikeluarkan AHM dengan 2 varian yaitu
dengan fitur ABS dan tanpa fitur ABS, konsumen lebih memilih membeli yang tanpa fitur ABS karena
selisih harga keduanya lumayan jauh, bahkan ada yang berfikir selisih diantara keduanya bisa dipakai
untuk memodifikasi CBR non ABS-nya
GEJALA KERUSAKAN, PENYEBAB DAN PERBAIKAN PADA SEPEDA MOTOR
Selamat datang di artikel dengan judul Gejala Kerusakan, Penyebab dan Perbaikan pada Sepeda
Motor. Artikel ini akan membahas mengenai judul tersebut diatas. Sepeda motor dikatakan layak
untuk dipergunakan jika sepeda motor tersebut tidak mengalami gangguan-gangguan yang dapat
menyebabkan sepeda motor tersebut tidak dapat difungsikan. Ada bayak faktor atau penyebab
sepeda motor tidak dapat berfungsi dengan baik. Baik dari segi sistem engine maupun sistem
pemindah tenaga bahkan sistem kelistrikannya. Jika salah satu dari sistem tersebut ada yang
mengalami gannguan, maka kenderaan tersebut tidak layak untuk dipergunakan.

Ada beberapa hal yang penting yang akan dibahas pada artikel ini, yang kesemuanya mengacu pada
perawatan dan servis point pada sepeda motor.

GEJALA KERUSAKAN PADA SISTEM PELUMAS

Gejala Kerusakan : Jumlah Minyak Pelumas (engine oil) yang tersisa dalam mesin sedikit.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Seal oli atau gasket mesin bocor. Jika seal oli atau gasket mesin bocor, ganti seal tersebut.
2. Bosh katup atau seal katup bocor. Jika bosh katup atau seal katup katup bocor, gantilah bosh
dan seal tersebut.
3. Pelumas mesn tidak sesuai. Jika pelumas tidak sesuai, gantilah pelumas sesuai dengan
anjuran produk.

Gejala Kerusakan : Minyak Pelumas Kotor / Pekat


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Minyak pelumas jarang diganti. Gantilah pelumas secara rutin dan berkala.
2. Mutu atau kualitas minyak pelumas rendah. Gantilah minyak pelumas sesuai standard
anjuran produk.

Gejala Kerusakan : Tekanan Minyak Pelumas Rendah


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Pompa oli tidak bekerja dengan baik. Jika pompa oli tidak bekerja denga baik, maka perbaiki
pompa oli tersebut dan bila gantilah dengan yang baru.
2. Gigi-gigi penggerak oli rusak / aus. Jika gigi-gigi penggerak oli rusak / aus maka harus diganti
dengan yang baru.
3. Saluran oli tersumbat kotoran. Saringan oli tersumbat karena adanya kotoran, bersihkan
saringan tersebut dari kotoran yang menempel bila perlu diganti.

GEJALA KERUSAKAN PADA SISTEM BAHAN BAKAR.


Gejala Kerusakan : Mesin Berputar Tetapi Tidak Mau Hidup

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Bahan bakar didalam tangki bahan bakar habis. Jika habis isilah bahan bakar kedalam tangki.
2. Saringan bahan bakar tersumbat. Jika saringan bahan bakar tersumbat, bersihkan saringan
bahan bakar dan bila saringan tersebut terdapat kerusakan maka gantilah saringan bahan
bakar.
3. Bahan bakar tidak mengalir ke karburator. Jika bahan bakar tidak mengalir ke karburator
perbaiki sistem aliran bahan bakar.
4. Saringan udara tersumbat. Jika saringan udara tersumbat, maka bersihkanlah saringan udara
sesuai prosedur.
5. Cara kerja choke tidak benar. Jika cara kerja tidak benar perbaiki sistem kerja choce sesuai
prosedur.
6. Saluran udara pada tutup tangki tersumbat. Jika saluran udara tersumbat perbaiki atau ganti
tutup tangki dengan yang baru.

Gejala Kerusakan : Susah dihidupkan Saat di starter


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Bahan bakar kotor, jika bensin kotor maka gantilah bensin dan jangan perlu diperhatikan
jangan membeli bahan bakar di pedagang eceren.
2. Cara kerja choke tidak benar. Jika cara kerja tidak benar perbaiki sistem kerja choke sesuai
dengan prosedur.
3. Putaran stasioner terlalu rendah. Setel dan tinggikan putaran stasioner sesuai putaran mesin.
4. Penyetelan skrup udara pada karburator tidak tepat. Ulangi penyetetelan skrup udara
karburator sampai memdapatkan campuran yang tepat.
5. Insulator karburator bocor. Gantilah insulator.

Gejala Kerusakan : Putaran Stasioner tidak rata


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan

1. Penyetelan skrup udara tidak tepat. Lakukan penyetelan skrup udara hingga tepat.
2. Karburator tidak berfungsi dengan baik. Karburator tidak dapat berfungsi maka servis,
perbaiki atau gantilah karburator.
3. Insulator retak atau bocor. Gantilah insulator jika keadaannya retak.
4. Letak klip jarum tidak tepat. Lakukan penyetelan klip jarum dan perbaiki klip jarum tersebut.

Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Miskin


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Penyetelan pelampung tidak tepat. Setelah pelampung karburator dengan tepat sesuai
standard.
2. Katup pelampung tidak bekerja dengan baik. Perbaiki pelampung jika perlu gantilah.
3. Letak klip jarum tidak tepat. Perbaiki letak klip jarum sesuai standard
4. Spuyer karburator tersumbat. Bersihkan spuyer jika dalam keaddaan tersumbat dengan
udara bertekanan.

Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Kaya


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Saringan udara tersumbat / kotor. Jika saringan udara tersumbat / kotor buka dan bersihkan
saringan udara dari kotoran.
2. Sistem kerja pelampung tidak normal. Jika sistem kerja pelampung tidak nornal, buka
karburator dan setel pelampung sesuai prosedur.
3. Choke tertutup terus. Perbaiki choke jika tertutup terus.
4. Letak klip tidak tepat. Perbaiki letak klip.
5. Spuyer sudah aus. Gantilah spuyer dengan yang baru sesuai standard jika terdapat keausan.

GEJALA KERUSAKAN PADA KEPALA SILINDER, SILINDER DAN PISTON


Gejala Kerusakan : Tekanan Kompressi Rendah

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Penyetelan pembukaan pada katup tidak tepat. Buka tutup katup masuk dan dan katup
buang dan stel pembukaan katup sesuai dengan standard.
2. Katup aus / bengkok. Jika katup aus atau bengkok gantilah katup dengan yang baru sesuai
dengan standard.
3. Pegas katup patah. Jika pegas katup patah, gantilah pegas dengan yang baru.
4. Kepala silinder berubah bentuk atau rusak. Jika terjadi hal demikian gantilah kepala silinder.
5. Dinding silinder aus. Perbaiki dengan menambah oversize, ganti piston dan ring piston sesuai
oversize yang baru atau ganti dinding silinder.
6. Piston dan ring piston aus. Jika terjadi hal demikian ganti piston dan ring piston.

Gejala Kerusakan : Tekanan Kompressi Terlalu Tinggi.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

Terjadi / terdapat endapan kotoran diruang bakar. Buka kepala silinder dan bersihkan kepala silinder
dari endapan / kotoran.

Gejala Kerusakan : Suara Mesin Berisik.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Penyetelan katup tidak tepat. Buka tutup katup dan katup buang lalu setel katup dengan
benar.
2. Cam shaft dan rocker arm aus. Perbaiki roker arm dan cam shaft atau ganti dengan yanng
baru.
3. Sistem Tensioner rantai mesin rusak / aus. Gantilah tensioner rantai mesin dengan yang baru.
4. Gigi sprocket aus. Ganti gigi sprocket dengan yang baru.
5. Dudukan cam shaft dan roker arm aus. Gantilah dudukan tersebut dengan yang baru.

Gejala Kerusakan : Mesin Tidak Dapat stasioner.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Katup meunutp tidak duduk atau rapat. Buka sistem katup dan diskir katup hingga menutup
dengan duduk atau rapat.
2. Penyetelan katup tidak tepat. Setel pembukaan katup sesuai dengan standard.
3. Insulator bocor. Gantilah insulator atau perbaiki jika masih dapat diperbaiki.

Gejala Kerusakan : Asap Knalpot (gas sisa pembakaran) Banyak.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Silinder, ring dan piston aus. Perbaiki dengan menambah oversize silinder, ring dan piston
ganti yang baru sesuai oversize.
2. Seal katup rusak. Gantilah seal katup jika terdapat kerusakan.
3. Gasket kepala silinder bocor. Gatilah gasket dengan yang baru dan pengencangan baut
kepala sillinder sesuai dengan standard.

GEJALA KERUSAKAN PADA KOPLING (CLOUTCH)


Gejala Kerusakan : Kopling slip pada saat akselerasi.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Peralatan pengungkit kopling rusak. Perbaiki atau Gantilah peralatan pengungkit kopling
dengan yang baru.
2. Kamvas kopling aus. Gantilah kamvas kopling jika ukuran nominal sudah tidak sesuai lagi
dengan standard atau aus.
3. Pegas kopling lemah. Gantilah pegas kopling jika sudah lemah dan tidak sesuai dengan
standard.
4. Penyetelan kebebasan kopling tidak tepat. Setel jarak kebebasan kopling.

Gejala Kerusakan : Handle kpling keras.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Penyetelan jarak kebebasab kopling tidak benar. Stel jarak kebebasan kopling.
2. Pelat kopling bengkok. Gantilah pelat kopling sesuai dengan standard.
3. Kabel kopling terjepit / kotor. Jika kabel kopling terjepit perbaiki atau ganti dan jika terdapat
kotoran, bersihkan kabel kopling dari kotoran.
4. Pengungkit kopling rusak. perbaiki atau Ganti pengungkit kopling.

Gejala Kerusakan : Sepeda Motor Bergerak Maju Walaupun Kopling Ditekan.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Penyetelan jarak kebebasan kopling tidak tepat. Setel jarak kebebasan kopling.
2. Minyak pelumas kental atau kampas dan plat kopling lengket. Gantilah minyak pelumas
sesuai standard dan gantilah kampas dan plat kopling.
3. Kopling centripugal rusak. Gantilah kopling centrupigal.

Gejala Kerusakan : Sistem Kerja Kopling Terasa Kasar.


1. Alur pada rumah kopling kasar. Perbaiki rumah kopling atau ganti.
2. Kampas dan plat kopling rusak. Ganti kampas dan plat kopling.

GEJALA KERUSAKAN PADA POROS ENGKOL DAN GIGI TRANSMISI


Gejala Kerusakan : Suara Berisik dari Transmisi.
1. Gigi gigi transmisi aus. gatilah gigi gigi transmisi jika aus.
2. Poros bintang gigi aus. Gantila poros bintang jika aus.

Gejala Kerusakan : Sukar Memindahkan Gigi.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Penyetelan jarak kebebasan kopling tidak tepat. Stel jarak kebebasan kopling.
2. Garpu pemindah transmisi bengkok. Gantilah garpu pemindah transmisi jika bengkok.
3. Bubungan tromol pemindah gigi aus. Gant bubungan tromol pemindah gigi jika aus.
4. Poros pemindah bintang kendor. Perbaiki atau kencangkan baut poros pemindah bintang
yang kendor.

Gejala Kerusakan : Suara Berisik dari Poros Engkol.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Bantalan poros enngkol aus. Gantilah bantalan poros engkol jika aus.
2. Pena piston aus. Gantila pena piston dengan yang baru.
3. Bantalan conecting rod aus. Gantilah bantalan connecting rod jika aus.

GEJALA KERUSAKAN PADA ALTERNATOR, SISTEM STARTER DAN PENEGANG RANTAI MESIN
Gejala Kerusakan : Sumber Arus Listrik Tidak Ada.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Alternator rusak. Gantilah alternator jika terdapat kerusakan.


2. Terdapat hubungan pendek pada stator atau terbakar. Periksa dan Perbaiki stator jika
terdapat hubungan pendek dan jika stator terbakar gantilah stator.
3. Rotor rusak. Gantilah rotor.

Gejala Kerusakan : Motor starter berputar, tetapi mesin tidak berputar.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Kopling starter rusak. Perbaiki atau gantilah kopling starter.


2. Roda gigi penggerak starter rusak. Gantilah roda gigi penggerak starter jika rusak.
3. Rantai starter putus. Gantilah rantai starter jika putus.

Gejala Kerusakan : Motor starter berputar lambat.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Battery lemah. Lakukan pengisian battery atau ganti battery jika tidak dapat menyimpan arus
lagi.
2. Kabel battery longgar. Periksa kabel battery dan perbaiki sambungan kabel yang longgar.
3. Mekanisme motor starter kotor. Buka motor starter, bersihkan bagian yang kotor atau ganti
motor starter.

Gejala Kerusakan : Suara rantai mesin berisik.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Rantai mesin bertambah panjang atau kendor. Gantilah rantai mesin sesuai standard.
2. Penyetelan rantai mesin tidak tepat. Setel ulang rantai mesin hingga tepat.
3. Push rod / penegang sistem hidrolis rusak. Perbaiki push rod / penegang sistem hidrolis.
4. Pegas penegang rantai lemah. Gantilah pegas penegang rantai mesin jika sudah lemah.

GEJALA KERUSAKAN PADA KEMUDI, RODA DEPAN DAN SUSPENSI


Gejala Kerusakan : Pengemudian berat.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Mur steering handle terlalu kencang. Perbaiki dan longgarkan mur steering handle dengan
tepat.
2. Steel Ball rusak. Ganti steel ball dengan yang baru sesuai standard.
3. Konus atau bantalan cincin peluru aus. Ganti konus atau bantalan cincin puluru.
4. Takanan udara pada ban terlalu rendah. Tambahkan udara pada ban sesuai standard.

Gejala Kerusakan : Kemudi tertarik kesalah-satu arah.


Kemungkinan penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Roda depan dan roda belakang tidak segaris. Perbaiki dan stel posisi roda depan dan roda
belakang hingga segaris.
2. Kaki garpu depan bengkok. Perbaiki dan luruskan garpu depan.
3. Poros depan benkok. Perbaiki dan luruskan poros depan.

Gejala Kerusakan : Roda depan goyang.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Lingkar roda atau pelck berubah bentuk. Stel lingkar roda atau gantilah pelck.
2. Bearingn atau lahar roda aus. Gantilah bearing roda.
3. Kembangan ban aus. Gantilah ban dengan yang baru.
4. Poros as roda tidak dikencanglkan dengan baik. Buka mur poros as roda, kencangkan ulang
mur dengan tepat.

Gejala Kerusakan : Suspensi terlalu lembut dan terdapat suara.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Kekentalan minyak pelumas suspensi terlalu encer. Gantilah minyak pelumas suspensi sesuai
tandard.
2. Kapasitas minyak pelumas suspensi terlalu sedikit. Tambahkan minyak pelumas trasnmisi
sesuai denga ukuran.
3. Pegas garpu suspensi lemah. Gantilah pegas garpu suspensi jika lemah.

Gejala Kerusakan : Suspensi terasa keras.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Garpu suspensi bengkok. Perbaiki/pres garpu suspensi jika perlu gantilah.


2. Kekentalan minyak pelumas suspensi terlalu kental. Gantilah minyak suspensi sesuai dengan
standard.
3. Kapasitas minyak pelumas garpu terlalu banyak. Kurangi minyak pelumas garpu suspensi.
GEJALA KERUSAKAN PADA REM DAN RANTAI RODA
Gejala Kerusakan : Daya pengereman kurang (jenis tromol)

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Penyetelan handle rem tidak tepat. Setel handle rem jika tidak tepat.
2. Sepatu rem kotor. Bersihkan kotoran dengan amplas atau ganti sepatu rem tromol.
3. Sepatu rem aus. Ganti sepatu rem sesuai standard.
4. Pemasangan lengan rem tidak benar. Perbaiki pemasangan lengan rem hingga benar.

Gejala Kerusakan : Daya pengereman kurang (jenis ckram)


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Piringan rem berminyak. Bersihkan piringan rem yang berminyak hingga bersih.
2. Pad dan kampas rem kotor. Bersihkan pad dan kampas rem dari kotoran, ganti jika perlu.
3. Terdapat udara dalam saluram minyak rem. Lakukan bleeding hingga udara hilang dari
saluran minyak rem.

Gejala Kerusakan : Handle rem terlalu keras.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Kabel rem kotor. Beri pelumas pada kabel rem.


2. Jarak kebebasan handle rem tidak rata. setel jarak kebebasan handle rem hingga rata.
3. Kaliper dan pin rem kotor. Bersihkan kaliper dan pin rem yang kotor.

Gejala Kerusakan : Rantai roda berisik.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Rantai roda kering. Beri pelumas secukupnya pada rantai roda.


2. Penyetelan Rantai terlalu keras / kencang. Stel kembali / kendorkan sesuai dengan standard.
3. Penyetelan Rantai terlalu kendor. Stel kembali / kencangkan sesuai dengan standard.
4. Sprocket aus. Ganti sprocket sesuai standard.

Gejala Kerusakan : Rantai roda lepas.


Kemungkinana penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Penyetelan rantai terlalu kendor. Setel kembali / kencangkan sesuai dengan standard.
2. Sprocket aus. Ganti sprocket sesuai standard.

GEJALA KERUSAKAN PADA PENGAPIAN, PENGISIAN DAN BEBAN


Gejala Kerusakan : Bunga api lemah atau tidak ada.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Busi rusak / kotor. Jika busi kotor bersihkan dan jika rusak ganti sesuai standard.
2. Coil Pengapian rusak. Ganti coil pengapian jika rusak.
3. CDI rusak. Ganti CDI jika terdapat kerusakan.
4. Kumparan pengapian rusak. Perbaiki kumparan pengapian atau ganti sesuai standard.
5. Pulser rusak. Ganti pulser jika rusak.
6. Kabel masa longgar. Kencangkan baut / mur kabel masa.
7. Kabel rangkaian pengapian putus. Perbaiki dan sambungan kabel rangkaian pengapian yang
putus.

Gejala kerusakan : Tidak ada pengisian.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan.

1. Kumparan stator rusak. Perbaiki kumparan stator atau ganti bila perlu.
2. Regulator rusak. Ganti regulator jika rusak.
3. Seal battery rusak. Ganti battery sesuai standard.
4. Rangkaian pengisian putus. Perbaiki dan sambungkan rangkaian pengisian yang putus.
5. Kabel battery kendor. Kencangkan baut / mur kabel battery yang kendor.

Gejala Kerusakan : Lampu sein mati.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Flasher rusak. ganti flasher jika rusak.


2. Battery lemah. Lakukan discharge pada battery yang lemah.
3. Rangkaian lampu sein putus. Perbaiki / sambungkan rangkaian lampu sein yang putus.
4. Bola lampu putus. ganti bola lampu yang putus.
5. Saklar dan kunci kontak rusak. Perbaiki saklar dan kunci kontak yang rusak, bila gantilah
saklar dan kunci kontak dengan yang baru.

Gejala Kerusakan : Arah lampu tidak berubah ketika dim dijalankan.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Bola lampu putus. Ganti bola lampu yang putus sesuai dengan standard.
2. Soket / conector lampu rusak. Perbaiki soket atau ganti bila perlu.
3. Saklar lampu rusak. Perbaiki saklar atau ganti bila perlu.

Perawatan rutin pada sepeda motor dilakukan secara berkala. Pada periode tertentu kita harus
melakukan pemeriksaan, penyetelan pada sepeda motor. Hal ini untuk menghasilkan tenaga yang
optimal setiap waktu. Pemeriksaan, penyetelan yang benar akan menghasilkan tenaga yang optimal,
nyaman dikenderai dan efisiens bahan bakar. sebaliknya penyetelan yang tidak benar atau salah
tenaga dapat merusak komponen yang disetel. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua

Anda mungkin juga menyukai