Nurmalasari (088574107)
PENGERTIAN KOMPENSASI
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan
kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang
tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan
dan memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan
karyawan.
Bagi organisasi / perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena
kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraan karyawannya. Pengalaman menunjukkan bahwa kompensasi yang tidak
memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan,
bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari perusahaan.
FUNGSI KOMPENSASI
Dari pengertian diatas terlihat bahwa kompensasi merupakan alat pengikat
perusahaan terhadap karyawannya, faktor penarik bagi calon karyawan dan faktor
pendorong seseorang menjadi karyawan. Dengan demikian kompensasi mempunyai
fungsi yang cukup penting di dalam memperlancar jalannya roda organisasi/ perusahaan.
Menurut Martoyo (1994), fungsi kompensasi adalah :
TUJUAN KOMPENSASI
Sebagai bagian dari manajemen SDM, pemberian kompensasi bertujuan untuk:
a) Memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan.
Salah satu cara organisasi untuk memperoleh karyawan yang memenuhi
persyaratan (qualified) dapat dilakukan dengan pemberian sistem kompensasi. Sistem
kompensasi yang baik merupakan faktor penarik masuknya karyawan qualified.
Sebaliknya, sistem kompensasi yang buruk dapat mengakibatkan keluarnya karyawan
yang qualified dari suatu organisasi. Sebagai contoh, eksodus secara besar-besaran
karyawan dari perusahaan A ke perusahaan B merupakan indikasi lebih baiknya
sistem kompensasi yang ada pada perusahaan B daripada perusahaan A.
e) Mengendalikan biaya-biaya
Dalam jangka pendek, pemberian kompensasi pada karyawan yang berprestasi
akan memperbesar biaya. Namun secara jangka panjang, kerja karyawan yang lebih
efektif dan efisien akibat pemberian kompensasi yang baik dapat mengendalikan
biaya-biaya yang tidak perlu. Organisasi sering kali mengeluarkan biaya-biaya yang
tidak perlu akibat rendahnya produktifitas atau kurang efekif dan efisiennya kerja
karyawan. Seringkali biaya yang tidak perlu ini besarnya melebihi biaya tetap.
Pemberian komensasi yang baik diharapkan dapat mendorong karyawan untuk lebih
produktif dan lebih efisien serta efektif dalam bekerja sehingga organisasi dapat
memperkecil atau mengendalikan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan
memperbesar pemasukannya.
PENENTUAN KOMPENSASI
Besarnya kompensasi yang diberikan ditentukan oleh: 1) Harga / Nilai pekerjaan, 2)
Sistem kompensasi yang diterapkan, dan 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi
kompensasi.
1) Harga/ Nilai Pekerjaan
Penilaian harga suatu jenis pekerjaan merupakan tindakan pertama yang dilakukan
dalam menentukan besarnya kompensasi yang akan diberikan kepada karyawan.
Penilaain harga pekerja dapat dilakukan dengan dua cara, sebagai berikut :
a. Sistem Prestasi
Upah menurut prestasi kerja sering juga disebut dengan upah sistem hasil.
Pengupahan dengan cara ini mengaitkan secara langsung antara besarnya upah dengan
prestasi kerja yang ditujukan oleh karyawan yang bersangkutan. Sedikit banyaknya
upah tersebut tergantung pada sedikit banyaknya hasil yang dicapai karyawan dalam
waktu tertentu. Cara ini dapat diterapkan bila hasil kerja dapat diukur secara
kuantitatif.
Cara ini dapat mendorong karyawan yang kurang produktif menjadi lebih
produktif. Cara ini akan sangat menguntungkan bagi karyawan yang dapat bekerja
cepat dan berkemampaun tinggi. Contoh kompensasi sistem hasil : per potong, per
meter, per kilo, per liter dan sebagainya.
b. Sistem Waktu
Besarnya kompensasi dihitung berdasarkan standar waktu seperti Jam, Hari,
Minggu, Bulan. Besarnya Upah ditentukan oleh lamanya karyawan melaksanakan
atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Umumnya cara ini digunakan bila ada kesulitan
dalam menerapkan cara pengupahan berdasarkan prestasi.
C. Faktor Ekstern
Contoh faktor ekstern pegawai dan organisasi yang mempengaruhi besarnya
kompensasi adalah sebagai berikut :
c. Kebijaksanaan Pemerintah
Sebagai pemegang kebijakan, pemerintah berupaya melindungi rakyatnya dari
kesewenang-wenangan dan keadilan. Dalam kaitannya dengan kompensasi, pemerintah
menentukan upah minimum, jam kerja/hari, untuk pria dan wanita, pada batas umur
tertentu. Dengan peraturan tersebut pemerintah menjamin berlangsungnya proses
pemakmuran bangsa hingga dapat mencegah praktek-praktek organisasi yang dapat
memiskinkan bangsa.
1. Keadilan
Dalam pemberian kompensasi apakah itu berupa upah, gaji, bonus atau bentuk-
bentuk lainnya, penting sekali diperhatikan masalah keadilan terebut. Keadilan bukan
berarti sama rasa sama rata tanpa pandang bulu, tetapi harus terkait adanya hubungan
antara pengorbanan (input) dengan output.
Semakin tinggi pengorbanan, semakin tinggi penghasilan yang diharapkan,
sehingga oleh karenanya yang harus dinilai adalah pengorbanan (input) yang diperlukan
suatu jabatan. Input dalam satu jabatan ditujukan dari persyaratan-persyaratan
(spesifikasi) yang harus dipenuhi oleh orang yang memangku jabatan tersebut. Oleh
karena itu semakin tinggi pula penghasilan (output) yang diharapkan.
2. Kelayakan
Di samping masalah keadilan dalam pemberian kompensasi perlu diperhatikan
masalah kelayakan. Pengertian layak ini berkaitan dengan standar hidup seperti
kebutuhan pokok minuman atau upah minimum sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Kelayakan juga dilihat dengan cara membandingkan pengupahan di perusahaan lain.
Bila kelayakan ini sudah tercapai, maka perusahaan sudah mencapai apa yang disebut
external consistency (Konsistensi Eksternal).
Apabila upaya di dalam perusahaan yang bersangkutan lebih rendah dari
perusahaan-perusahaan lain, maka hal ini dapat mengakibatkan kesulitan bagi
perusahaan untuk memperoleh tenaga kerja. Oleh karena itu untuk memenuhi kedua
konsistensi tersebut (internal dan eksternal) perlu digunakan suatu evaluasi pekerjaan.
JENIS – JENIS KOMPENSASI
Sebagaimana telah diuraikan di atas, kompensasi adalah gaji/upah ditambah
dengan fasilitas dan insentif lainnya yang diterima pegawai dari organisasi. Pengertian
ini menunjukkan bahwa selain mendapatkan upah/gaji yang ditetapkan, pegawai juga
mendapatkan kompensasi. Jenis-jenis kompensasi selain upah/gaji tetap adalah 1)
pengupahan insentif; 2) kompensasi pelengkap; 3) keamanan/kesehatan.
1) Insentif
Yang dimaksud dengan insentif adalah memberikan upah/gaji berdasarkan
perbedaan prestasi kerja sehingga bisa jadi dua orang yang memiliki jabatan sama akan
menerima upah yang berbeda, karena prestasinya berbeda, meskipun gaji
pokoknya/dasarnya sama. Perbedaan tersebut merupakan tambahan upah (bonus)
karena adanya kelebihan prestasi yang membedakan satu pegawai dengan yang lain.
3. Persaingan yang memaksa perusahaan untuk menyediakan benefit yang menarik dan
menjaga karyawannya,
1. Pensiun
2. Pesangon
3. Tunjangan Kesehatan
1. Majalah,
4. Pengaturan suhu udara dalam ruang kerja, ventilasi dan keberhasilan lingkungan
kerja..
Kesehatan karyawan yang dimaksud di sini adalah kesehatan jasmani dan rohani
sedangkan keamanan adalah keadaan karyawan yang terbebas dari rasa takut dan bebas
dari segala kemungkinan kecelakaan kerja.
B. Kompensasi dalam Konteks Global
Menurut Bloom dan rekan (2003), sistem kompensasi internasional arena global
memerlukan pendekatan yang lebih dan harus bergerak di antara dua tujuan utama:
(1) strategis alignment-sistem kompensasi harus disesuaikan dengan organisasi
(2) konteks untuk mendukung dan meningkatkan tujuan perusahaan, dan
(3) adaptasi terhadap kelembagaan dan konteks budaya
Sistem kompensasi harus disesuaikan dengan konteks lokal dalam perusahaan
internasional yang bekerja. keseimbangan antara dua tujuan dapat menyebabkan
kompensasi menjadi elemen kunci dalam keberhasilan internasional perusahaan.
Penekanan Gaji
Sebuah masalah ketidakadilan, biasanya disebabkan oleh inflasi, mengakibatkan para
karyawan yang telah lebih lama bekerja dalam sebuah posisi mendapatkan bayaran
yang lebih sedikit daripada para karyawan yang masuk perusahaan pada saat ini.
Geografis
Lokasi geografis juga memainkan sebuah peran kebijakan, seperti perbedaan biaya
hidup antarkota bisa cukup besar.
Proses menetapkan taraf gaji dengan memastikan keadilan eksternal, internal, perorangan,
dan procedural terdiri dari lima langkah :
1. Melakukan survey gaji yang dibayarkan pengusaha lain untuk pekerjaan yang dapat
dibandingkan
2. Menentukan nilai setiap pekerjaan dalam organisasi anda melalui evaluasi pekerjaan
3. Mengelompokkan pekerjaan yang serupa ke dalam taraf pembayaran
4. Memberi harga setiap tingkatan pembayaran
5. Memperbaiki taraf pembayaran
Penggajian yang Berbasis Kompetensi
Penggajian berbasis kompetensi adalah saat perusahaan lebih mendasarkan
penggajian karyawan berdasarkan jangkauan, kedalaman, dan jenis keahlian serta
pengetahuan mereka daripada berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukannya.
Dengan penggajian berbasis kompetensi, karyawan yang berada dalam kelompok
pekerjaan I yang mampu melakukan pekerjaan kelompok II dibayar sebagai pekerja
kelompok II, bukan kelompok I. kita dapat secara sederhana mendefinisikan
kompetensi sebagai karakteristik dari seseorang yang diperlihatkan, yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku, yang dapat menghasilkan kinerja dan
prestasi.
Kompensasi Stratejik
Mengubah rencana penbayaran untuk memicu terciptanya budaya baru :
1. Aturan Pasar
Perusahaan berubah dari struktur gaji tunggal sebelumnya menjadi struktur gaji
berbeda dan anggaran tunjangan untuk kelompok pekerjaan berbeda. Pendekatan baru
ini mngirimkan tanda budaya yang kuat bahwa “perusahaan yang dipicu pasar harus
memerhatikan pasar secara ketat dan bertindak sesuai dengan itu”.
2. Lebih sedikit pekerjaan yang dievaluasi secara berbeda
System yang baru tidak memiliki poin sama sekali. System lama berisi 10 faktor
berbeda yang dapat dikompensasikan, sedangkan system yang baru menggolongkan
pekerjaan hanya berdasarkan pada tiga kategori, yaitu; keterampilan, persyaratan
kepemimpinan dan cakupan/dampak.
3. Para manajer mengelola
Para manajer mendapatkan sebuah anggaran dan beberapa latihan yang intinya adalah
“membedakan pembayaran yang kita berikan kepada para bintang versus pembuat
kinerja yang dapat diterima atau para bintang tidak akan tinggal terlalu lama”. Para
manajer memutuskan faktor apa yang digunakan dan beberapa bobot yang mereka
berikan.
4. Resiko besar bagi pemegang saham
Dalam system baru, hanya ada tiga peringkat penilaian kinerja. “Karyawan peringkat
atas menerima dua setengah kali penghargaan dari seorang karyawan peringkat
terendah. (Penghargaan dikalibrasikan sebagai persentase pendapatan yang dapat
dipensiunkan.)”