Anda di halaman 1dari 1

Saat Roro Kembang Sore yg melarikan diri dari selatan, setelah kematian

Pangeran lembupeteng sampai didesa dadapan dan ngenger dan ikut mbok rondo
dadapan yg tinggal bersama anak laki laki joko budek, setelah sekian lama
bersama joko budeg terpikat kecantikan Roro Kembang sore dan jatuh cinta
kepadanya sang putri slalu menolak secara halus cinta joko budeg,suatu hari
mbok rondho dadapan berpergian tinggallah joko budeg dan Roro kembang sore
berdua dirumah, hal itu digunakan joko budek untuk mengungkap kan cintanya
dan mendesak sang putri agar mau menjadi istrinya akhirnya Roro kembang sore
menerima cintanya joko budeg dengan syarat joko budeg topo bisu atau tidak
berbicara diatas gunung yg berada ditempat tinggal mereka sementara roro
kembang sore akan bertapa di gunung chili,setelah menetujui persyaratan
tersebut joko budeg bertapa diatas gunung dengan berkerudung cikrak
menghadap kebarat, sementara roro kembang sore menuju gunung Chili yg ada di
Tulungagung sisih barat setelah mbok rondho dadapan datang dia merasa heran
karna kondisi rumah yg sepi maka ia pun mencari joko budeg dan roro kembang
sore kegunung sesampainya diatas gunung ia melihat joko budeg yg duduk
berkrudung cikrak menghadap kebarat namun saat itu dipanggil oleh mbok rondo
berkali kali joko budeg yg topo bisu hanya diam, diam, dan diam karna merasa
jengkel mbok rondo pun mengumpat kepada joko bidek dengan perkataan" bocah
kok meneng wae koyok watu" anak dipanggil kok diam saja seperti batu, saat itu
juga karna sapda mbok rondho joko budek berubah jadi batu

Atas kejadian tersebut mbok rondo sangat menyesal dengan ucapannya


maka tempat joko budeg yg berubah jadi batu, oleh mbok rondho diberi nama
gunung budeg.

Nama : ISTAHALA ANGGITA PUTRI

Kelas : 6 (Enam)

Anda mungkin juga menyukai