Perencanaan Bendung Perhitungan Selengkapnya Disajikan Dalam Lampiran Gambar 21 Sketsa Lebar Mercu Bendung PLTM PDF
Perencanaan Bendung Perhitungan Selengkapnya Disajikan Dalam Lampiran Gambar 21 Sketsa Lebar Mercu Bendung PLTM PDF
Gambar 2.1
Sketsa Lebar Mercu Bendung PLTM
Gambar 3
Sketsa Potongan Melintang Sungai Pada Lokasi Bendung PLTM
3.5
3.0
Tinggi Muka Air (h) m
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Debit (Q) m3/det
Gambar 4
Lengkung Debit di Hilir Bendung
B = Bb t b
Bb = Lebar Optimal Bendung
B1e = Lebar Effektif Mercu Bendung
Bs1 = Lebar Effektif Pintu Pembilas 1
Bs2 = Lebar Effektif Pintu Pembilas 2
Kp = Koefisien Kontraksi Pada Pilar ( 0.01)
Ka = Koefisien Kontraksi Pada Dinding ( 0.1 )
t = Tebal Pilar
b = Lebar Pintu
n = Jumlah Pilar
H = Tinggi Energi (m).
Tabel 3
Nilai-Nilai Koefisien Kontraksi Pilar dan Tembok Pangkal
Bentuk Pilar / Tembok Kp Ka
Pilar berujung segi empat dan sudut-sudut yang
dibulatkan dengan jari-jari yang hampir sama
dengan 0,1 kali tebal pilar. 0,02
Pilar berujung bulat 0,01
Pilar berujung runcing 0
Pangkal tembok segi empat dengan tembok hulu
pada 90O ke arah aliran 0,20
Pangkal tembok bulat dengan tembok hulu pada
90O ke arah aliran di mana 0,5 H1> r > 0,15 H1 0,10
Pangkal tembok bulat di mana r > 0,5 H1 dan
tembok hulu tidak lebih dari 45O ke arah aliran 0
Gambar 5
Harga-harga Koefisien C0 Untuk Bendung Ambang Bulat Sebagai Fungsi
Perbandingan H1/r
Gambar 6
Koefisien C1 Sebagai Fungsi Perbandingan P/H1
Gambar 7
Harga-harga Koefisien C2 Untuk Bendung Mercu Tipe Ogee Dengan
Muka Hulu Melengkung (menurut USBR, 1960)
P =3m
g = 9.810 m2/dt
q = Q100/Beff = 145,31 m3/dt / 21,43 m
q2
hc = 3 = 1,552
g
Dengan nilai bilangan Fr = 5,81 sebenarnya peredam energi kolam USBR tipe
III masih dapat digunakan karena nilai Fr lebih dari 4,5, akan tetapi karena di
lokasi bendung ditemukan banyak boulder lepas, maka peredam energi yang
digunakan adalah tipe Submerged Bucket.
2 Analisa Rembesan
2.1. Metode Lane
Terhadap tubuh bendung yang telah direncanakan di depan, dilakukan
perhitungan panjang jalur rembesan. Kondisi yang diperhitungkan adalah
kondisi banjir dan kondisi normal. Kedua kondisi tersebut diperlihatkan pada
gambar di bawah ini.
Gambar 10
Sketsa Rembesan Metoda Lane
1 1
L V LH 4,3 ( x14)
C 3 =
3 = 8,97 m
L ΔH 3
Metode Lane memberikan batas angka harga minimum seperti pada
Tabel 7 di bawah ini :
Tabel 7
Harga-harga Minimum Angka Rembesan Lane (CL)
No
Macam Pondasi CL
.
1. Pasir sangat halus atau lanau 8,5
2. Pasir halus 7,0
3. Pasir sedang 6,0
4. Pasir kasar 5,0
5. Kerikil halus 4,0
6. Kerikil sedang 3,5
7. Kerikil kasar termasuk berangkal 3,0
8. Bongkah dengan sedikit berangkal dan kerikil 2,5
9. Lempung lunak 3,0
10. Lempung sedang 2,0
11. Lempung keras 1,8
12. Lempung sangat keras 1,6
Gambar 11
Sketsa Rembesan Metoda Blight
Perbandingan antara panjang yang diperoleh dan yang ada, seperti pada hasil
perhitungan di bawah ini :