Paper Fabi Ayyi Tasya
Paper Fabi Ayyi Tasya
ABSTRAK
Penelitian ini menguji secara empiris pertumbuhan premi neto, risiko underwriting,
dan profitabilitas terhadap tingkat solvabilitas perusahaan reasuransi yang ada di
Indonesia. Penelitian ini diuji menggunakan metode regresi linier berganda
menggunakan data panel software E-views. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
pendapatan premi, beban klaim, hasil investasi, dan Risk Based Capital secara parsial
mempengaruhi Laba secara signifikan. Pengujian secara simultan pada keempat
variabel tersebut menunjukkan pendapatan premi, beban klaim berpengaruh
signifikan terhadap laba lalu hasil investasi dan risk based capital tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap laba perusahaan reasuransi yang ada di Indonesia.
Kata Kunci : pendapatan premi, beban klaim, hasil investasi, risk based capital, laba
1. PENDAHULUAN
Dunia usaha asuransi pada saat ini sangat berkembang pesat, yang diiringi oleh
sosialisasi pemerintah dan pengelola asuransi itu sendiri yang menginformasikan
mengenai pentingnya seseorang berasuransi. Mempunyai proteksi asuransi dianggap
sangatlah penting untuk mengelola suatu risiko yang mungkin akan dihadapi orang
tersebut dimasa yang akan datang. Asuransi juga merupakan salah satu alternatif untuk
mengalihkan dan mengendalikan risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dari risiko-risiko yang ada, perusahaan asuransi menyeleksi risiko-risiko yang mereka
1
dapatkan dari tertanggung (nasabah asuransi) yang dilakukan oleh seorang underwriter
(penyeleksi risiko). Nilai-nilai pertanggungan risiko yang diterima oleh perusahaan
asuransi tergantung seberapa besar risiko yang diterima. Agar perusahaan asuransi
dapat menerima risiko yang besar maka perusahaan asuransi harus membagi atau
mentransfer sebagian risiko tersebut kepada perusahaan reasuransi.
2
2 Asuransi Umum 82 81 80 80 79
a. Swasta Nasional 65 64 64 58 55
b.Patungan 17 17 16 22 24
3 Reasuransi 4 5 6 6 7
a. Swasta Nasional 4 5 6 6 7
b.Patungan - - - - -
4 Badan Penyelenggara 2 2 2 2 2
Jaminan Sosial
5 Penyelenggara 3 3 3 3 3
Asuransi Wajib
6 Jumlah 140 141 146 146 152
7 Pialang Asuransi 153 157 166 169 169
8 Pialang Reasuransi 29 31 37 40 43
9 Penilai Kerugian 25 26 28 28 27
Asuransi
10 Jumlah 207 214 231 237 239
Sumber : Data diolah dari Otoritas Jasa Keuangan
Pertumbuhan
Pertumbuhan
Pertumbuhan
As. Umum &
Asuransi
Asuransi
Asuransi
Jumlah
Tahun
Wajib
Sosial
Reas
Jiwa
2013 46.37 18.6% 113.22 4.9% 10.35 32.5% 16.31 7.1% 186.25
3
2014 54.70 18% 112.88 -0.3% 69.44 570.9% 10.29 -36.9% 247.32
2015 60.25 10.1% 135.13 19.7% 88.97 28.1% 11.21 8.9% 295.56
2016 66.61 10.6% 167.17 23.7% 116.03 30.4% 11.98 6.9% 361.78
2017 70.42 5.7% 194.42 16.3% 130.66 12.6% 12.21 1.9% 407.71
Sumber : Data diolah dari Otoritas Jasa Keuangan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah premi reasuransi meningkat dari
tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya jumlah premi bruto perusahaan asuransi.
Keterangan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Asuransi Jiwa 253.21 318.49 327.68 396.38 489.27
Asuransi Umum 56.9 56.81 60.41 62.80 68.44
Reasuransi 4.34 6.80 9.99 10.25 12.17
Asuransi Sosial 156.96 193.49 211 271.65 322.58
Asuransi Wajib 67,04 72,77 77,04 96,73 113.65
Jumlah 538,45 648,37 686,12 837,82 1.006,12
Dari tabel diatas menunjukkan jumlah investasi reasuransi berkembang dari tahun 2013
hingga tahun 2017.
Premi Bruto
Kenaikan/
Penuruan
Asuransi
Asuransi
Asuransi
Jumlah
Jumlah
Tahun
Klaim
Wajib
Sosial
Rasio
Reas
Jiwa
4
2015 33.22 82.83 75.00 6.70 88.97 28.1% 11.21 8.9%
2016 34.19 96.19 86.81 10.16 116.03 30.4% 11.98 6.9%
2017 35.26 118.58 109.64 12.13 130.66 12.6% 12.21 1.9%
Berdasarkan tabel diatas pertumbuhan klaim bruto usaha reasuransi juga mengalami
kenaikan dari tahun ke tahun.
Menurut Hanifah (2017) premi secara simultan berpengaruh positif terhadap laba pada
asuransi umum syariah di Indonesia, klaim secara parsial berpengaruh negatif terhadap
laba pada perusahan asuransi umum syariah di Indonesia, dan hasil investasi secara
parsial tidak berpengaruh terhadap laba pada perusahaan asuransi umum Syariah.
Menurut Dipoyanti (2014) yang meneliti pengaruh pendapatan premi, hasil investasi,
underwriting, beban klaim, dan beban operasional terhadap laba Perusahaan Asuransi
menyatakan bahwa hasil investasi berpengaruh positif terhadap laba asuransi jiwa
Syariah di Indonesia sedangkan underwriting tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap laba, beban klaim tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap laba, lalu
beban operasional tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap laba. Hasil
Penelitian Cynthia dan Maslichah (2017) mengemukakan bahwa Premi, Hasil
Investasi, Klaim, dan Underwriting secara simultan mempunyai pengaruh terhadap
laba asuransi syariah di Indonesia periode 2013-2016. Premi secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan asuransi syariah di Indonesia,
ketika premi meningkat maka laba asuransi syariah juga akan mengalami peningkatan,
dimana premi merupakan iuran atau kontribusi yang berasal dari peserta asuransi.
Untuk segi hasil investasi nya tidak mempunyai pengaruh terhadap pendapatan
perusahan asuransi syariah, dan klaim secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pendapatan asuransi syariah.).
5
berbasos risiko. Modal minimum berbasis risiko (RBC) adalah modal atau dana yang
dibutuhkan perusahaan dalam pengelolaan asset dan liabilitas dalam rangka
mengatisipasi risiko kerugian yang mungkin timbul. Menurut hasil penelitian Richard
dan Adi (2017) dalam Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi, Laba, dan Klaim dan
Risk Based Capital Perusahaan Asuransi Kerugian di Indonesia mengemukakan bahwa
variabel Risk Based Capital tidak berpengaruh signifikan terhadap laba perusahaan
asuransi.
Pengertian Reasuransi
6
penggantian kerugian yang pihak pertama wajib membayarnya kepada tertanggung
akibat dari suatu pertanggungan yang diadakan antara pihak pertama dan tertanggung.
Pendapatan Premi
perjanjian yang telah disepakati atas pemindahan risiko dari tertanggung kepada
telah disepakati diawal. Jumlah besaran premi yang dibayarkan oleh setiap
peserta penutupan asuransi ditentukan dari hasil seleksi risiko yang dilakukan
underwriter, yang kemudian setelah seleksi risiko tersebut peserta asuransi akan
menerima besaran premi yang akan dibayarkannya sesuai dengan tingkat risiko
Pengertian Klaim
2012) Klaim adalah ganti rugi yang dibayarkan atau yang menjadi kewajiban kepada
Dalam hal ini klaim reasuransi akan membayarkan kepada perusahaan asuransi atas
kerugian klaim yang terjadi sesuai dengan persentase pembagian premi reasuransi
yang telah diperjanjikan diawal penawaran bisnis kepada pihak asuransi baik secara
7
fakultatif maupun treaty.
Hasil Investasi
Hasil investasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan reasuransi
untuk melakukan investasi atas asset-aset yang ada untuk mencukupi kebutuhan akan
investasinya untuk menutupi kekurangan atas klaim yang akan dibayarkan kepada
mendatang.
2005 menyatakan bahwa, rasio kesehatan RBC adalah suatu ukuran yang
harus dipenuhi oleh perusahaan asuransi sebesar 120%. Semakin besar rasio kesehatan
tersebut.
telah menetapkan perusahaan asuransi di Indonesia saat ini wajib memiliki Batas
Tingkat Solvabilitas (RBC) minimal 120%. Risk Based Capital diperoleh dari hasil
8
membandingkan selisih kekayaan yang diperkenankan terhadap kewajiab dengan
Laba
realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu
adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian atau biaya produksi,
keuntungan dari penjualan produk yang diperoleh dengan cara menjual barang lebih
Pengembangan Hipotesis
pengaruh positif yang cukup besar dan signifikan terhadap laba AJB
terhadap laba asuransi jiwa syariah. Dan menurut Fikri (2009) mengatakan
dalam penelitiannya variabel premi dan klaim memberikan nilai negatif dalam
positif terhadap laba. Semakin besar nilai premi, maka akan membuat nilai
9
klaim semakin tinggi. Hal ini terjadi karena premi yang dibuat perusahaan
sangat erat antara kalim nasabah dengan nasabah perusahaan dengan arah yang
laba perusahaan akan mengalami kenaikan dan begitu pula sebaliknya dan jika
mengalami penurunan juga. Tingkat hubungan antara klaim nasabah dan laba
klaim tidak berpengaruh negative dan signifikan terhadap laba. Hal ini
menutupi beban klaim yang rendah pada asuransi jiwa syariah dalam
10
H2 : Beban klaim berpengaruh terhadap laba bersih Perusahaan Reasuransi
antara hasil investasi, pendapatan premi, dan beban klaim mempengaruhi laba.
11
laporan keuangan Reasuransi yang ada di Indonesia tahun 2010-2017 dengan objek
penelitian perusahaan reasuransi yang ada di Indonesia yaitu :
Adapun Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik Random Effect
dengan pendekatan Ordinary Least Squared (OLS), dengan menggunakan software
Eviews Version 8.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada dua variabel yaitu
variabel independent dan dependen. Variabel independen, terdiri dari pendapatan
premi, beban klaim, hasil investasi, dan Risk Based Capital, sedangkan variabel
dependennya adalah Laba.Rincian keterangan tiap variabel dapat dilihat pada tabel 5.
masa mendatang.
Risk Based Capital Yaitu menurut Peraturan Pemerintah No.63 Tahun 2005
menyatakan bahwa, rasio kesehatan RBC adalah suatu
ukuran yang menginformasikan keamanan finansial
12
atau kesehatan suatu perusahaan asuransi yang harus
dipenuhi oleh perusahaan asuransi sebesar 120%.
Laba Yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga
Analisis data terhadap empat perusahaan reasuransi yang ada di Indonesia dari
tahun 2010-1017 menghasilkan statistik deskriptif yang dianalisis terlihat pada tabel
dibawah ini :
Berdasarkan data diatas diperoleh bahwa untuk nilai rata-rata laba adalah sebesar
25.28 untuk nilai minimum sebesar 22.9 dan standard devisiasinya adalah 0.84 Pada
variabel Pendapatan Premi nilai rata-rata premi sebesar 27.6,nilai minimum sebesar
26.5 dan standard devisiasi sebesar 0.66. Nilai rata-rata pada Beban Klaim sebesar
27.20,nilai minimum sebesar 26.45 dan standard devisiasi sebesar 0.68. Untuk nilai
13
rata rata Hasil Investasi sebesar 24.96,nilai minimum sebesar 23.54 dan untuk standard
devisiasi sebesar 0.77. Kemudian untuk nilai rata-rata RBC sebesar 0.65,nilai
minimum sebesar 0.05 dan standard devisiasi sebesar 0.43
Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas,uji autokorelasi,uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas
Uji Multikolinieritas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel independen. Model yang baik harus bebas dari penyimpangan
asumsi klasik.Berikut ini hasil uji multikolinieritas yang di dapat dari output Eviews 8.
Dilihat dari hasil output diatas bahwa pendapatan premi, beban klaim,hasil investasi,
dan rbc sebesar 0,771798; 0,760295; 0,710212; 0,1644 < 0.8 berarti tidak ada
masalah multikoliniearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian residual dari suatu pengamatan ke pengamatan-pengamatan
yang lain. Berikut ini hasil uji heteroskedastisitas yang di dapat dari output Eviews 8
dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variable independen.
14
Dilihat dari hasil Ouput diatas bahwa nilai Premi (0.97) > 0.05; Beban Klaim (0.56) >
0.05; Hasil Investasi (0.88) > 0.05 ; RBC (0.83) > 0.05 (significant 5%), yang berarti
tidak ada masalah heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Berikut ini hasil uji normalitas
yang di dapat dari output Eviews 8.
15
Berdasarkan gambar diatas, bahwa nilai probability sebesar (0.783639) > 0.05
(significant 5%). Hasil uji normalitas dari output diatas dapat disimpulkan bahwa data
tersebut terdistribusi normal.
nilai probabilitas (F Statistic) > 0,05(significant 5%) maka diterima independen, tidak
memiliki pengaruh significant terhadap dependen. nilai probabilitas (F Statistic) <
0,05(significant 5%) maka ditolak, independen memiliki pengaruh significant terhadap
16
dependen. Hasil output eviews diatas menunjukan Prob F sebesar 0.0042 < 0.05 maka
ditolak. Berarti variable independen berpengaruh terhadap variable dependen.
Uji Significant (Uji T)
Hipotesis :
H01 : Diduga Premi tidak berpengaruh terhadap Laba Perusahaan.
Ha2 : Diduga Premi berpengaruh terhadap Laba Perusahaan.
H02 : Diduga Beban Klaim tidak berpengaruh terhadap Laba Perusahaan.
Ha2 : Diduga Beban Klaim berpengaruh terhadap Laba Perusahaan.
H03 : Diduga Hasil Investasi tidak berpengaruh terhadap Laba Perusahaan.
Ha3 : Diduga Hasil Investasi berpengaruh terhadap Laba Perusahaan
H04 : Diduga Risk Based Capital tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan.
Ha4 : Diduga Risk Based Capital berpengaruh terhadap laba perusahaan.
17
Nilai probabilitas (T Statistic) > 0,05(significant 5%) maka diterima independen,
tidak memiliki pengaruh significant terhadap dependen. nilai probabilitas (T Statistic)
< 0,05(significant 5%) maka ditolak, independen memiliki pengaruh significant
terhadap dependen. Hasil output eviews diatas menunjukan Prob T secara berturut dari
Premi, Beban Klaim, Hasil Investasi sebesar 0.0002; 0.0194; < 0,05 maka ditolak
yang berarti premi,beban klaim dan beban klaim berpengaruh. Sedangkan Hail
Investasi dan Risk Based Capital sebesar 0.634; 0.44> 0.05 maka diterima yang
berarti Hasil Investasi dan Risk Based Capital tidak berpengaruh.
Uji Koefisien Determinasi
Uji Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa baik regresi sesuai
dengan data aktualnya (goodnes of fit).
Nilai R Square yang di peroleh dari olah data menggunakan Eviews 8 sebesar 0.70 atau
70% hal ini menunjukan bahwa variable independen berpengaruh terhadap Laba.
18
perusahaan asuransi. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan Fikri (2009) yang
mengatakan dalam penelitiannya variabel premi dan klaim memberikan nilai negatif
dalam persamaan regresi karena variabel tersebut tidak memberikan kontribusi positif
terhadap laba. Sedangkan menurut Menurut Kirmizi (2011) dalam penelitiannya
menatakan bahwa semakin besar pendapatan premi yang diterima maka perusahaan
asuransi akan terkendali sehingga menghasilkan surplus yang tinggi untuk mengelola
resiko tertanggung.
lebih besar dari tingkat signifikansi bahwa hasil investasi berpengaruh negatif terhadap
laba perusahaan asuransi. Hasil peneltian sama dengan penelitian Sofyan dan Ambar
(2017) secara simultan antara hasil investasi, pendapatan premi, dan beban klaim
mempengaruhi laba. Menurut Cynthia dan Maslichah (2017) menunjukkan bahwa hasil
19
Capital lebih besar dari tingkat signifikansi bahwa Risk Based Capital tidak
dengan penelitian Mutmainnnah (2015) yang menyatakan bahwa hasil Risk Based
Investasi dan RBC, terhadap pada perusahaan reasuransi yang ada di Indonesia pada
Positif terhadap laba perusahaan reasuransi , sedangkan hasil investasi dan risk based
capital tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan reasuransi. Untuk hasil investasi
faktor nya adalah kemungkinan adanya perusahaan reasuransi yang hasil investasinya
Penutup
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah periode dan variabel penelitian
yang ada di laporan keuangan dan memisahkan antara reasuransi jiwa dan reasuransi
umum. Bagi perusahaan agar lebih bisa memaksimalkan investasi agar dapat lebih
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.akademiasuransi.org/
repository.uin-suska.ac.id
www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/data-dan-statistik/asuransi/default.aspx
http://repository.uin-suska.ac.id/4958/3/BAB%20II.pdf
repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67660/Chapter%20II.pdf?sequence
=3&isAllowed=y diakses pada tanggal 23 Januari 2019
https://ahliasuransi.com/wp-content/uploads/2014/08/7.-Reinsurance.pdf d
Underwriting, Cadangan Teknis, dan Risk Based Capital terhadap Laba Pada 20
Hasanuddin.
Marwansyah, Sofyan & Utami, Ambar Novi. 2017. Analisis Hasil Investasi,
Richard dan Adi 2017. Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi, Laba, Klaim, RBC
Rina Dhaniati (2011) . Analisis Pengaruh RBC, Rasio Underwriting, Rasio Hasil
Investasi, Rasio Penerimaan Premi, dan Rasio Beban Klaim terhadap laba
perusahaan asuransi
21
22