Anda di halaman 1dari 10

Pembuatan bioetanol dari alga Codium Geppiorum dan

pemanfaatan batu kapur nusa penida teraktivasi untuk


meningkatkan kualitas bioetanol.

Adyanisa Rahma Yunita


41618320031
Latar Belakang

Menghasilkan bioetanol dari Alga laut yang memiliki yield biomassa


dan minyak yang tinggi, mampu dikembangkan secara luas, tidak
berkompetensi dengan pertanian darat, mampu menyerap CO2
dengan baik, cocok untuk pengolahan limbah serta sebagai
sumber energi terbarukan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 2


Proses penelitian ini mengggunakan mikroorganisme sebagai salah satu bahan yang
membantu proses kerja untuk menghasilkan bioetanol. Penelitian ini menggunakan
peralatan laboratorium untuk mengetahui hasil dari setiap perlakuan yang dilakukan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 3


Penelitian ini tidak hanya menghasilkan bioetanol saja menggunakan Alga
Codium Geppiorum tetapi juga pemanfaatan batu kapur nusa peninda yang
memiliki kandungan silikat dan alumunium yang tinggi sehingga mampu proses
penelitian dalam menganalisa kadar etanol dalam bioetanol yang dihasilkan.
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk
memghasilkan bioetanol dengan Alga Codium Geppiorum dengan waktu
yang optimum sehingga bioetanol yang dihasilkan lebih optimal.
Pemanfaatan penggunaan batu kapur nusa peninda yang digunakan akan
membantu peningkatan kadar etanol dalam bioetanol hal ini dapat
digunakan sebagai pemanfaatan batu kapur sebagai salah satu bahan
pendukung dalam pembuatan bioetanol yang lebih optimal.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


Tujuan

 Mengetahui pengaruh variasi kosesntrasi penambahan ragi


tape dan waktu fermenetasi terhadap kadar etanol dalam
pembuatan bioetanol berbahan alga Codium Geppiorum.

 Pengaruh variasi suhu aktivitas dan massa batu kapur nusa


peninda dalam meningkatkan kadar etanol.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalam
True Experiment. Penelitian dilakukan dengan dua
tahap yaitu pembuatan bioetanol dan pemurnian
lanjutan dengan batu kapur. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
factorial 3x 4 yang terdiri dari dua faktor, dalam
analisis dibantu dengan software SPSS 17.0.
Hasil Penelitian

01 02 03
 Efektivitas fermentasi yang didapatkan  Penggunaan batu kapur yang  pengaruh signifikan terhadap
dalam penelitian ini telah mendekati hasil teraktivasi dengan suhu 800oC kosentrasi penambahan ragi tape dan
fermentasi teoritis dengan nilai 86.95% dengan massa 50 gram lama waktu fermentasi terhadap
dengan hasil etanol yang dihasilkan
menghasilkan rata- rata kadar etanol kadar etanol yang di hasilkan pada
30.75%. .
99.15 % dan dapat menaikan hasil proses pembuatan bioetanol
etanol dari hasil ferementasi 28.91% berbahan alga Codium Geppiorum.
menjadi 83.78%. Penggunaan suhu aktivasi dan
massa batu kapur Nusa penida
berpengaruh signifikan dalam
peningkatan kadar etanol.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 8
Kosentrasi

Perluasan kosentrasi agar hasil


yang didapatkan lebih optimal
sehingga tidak hanya 3 titik saja
Suhu
yang digunakan tetapi bisa
menggunakan 5 titik
Penentuan suhu
optimum saat fermentasi belum
dilakukan hal ini dapat
mempengaruhi nilai bioetanol yang
dihasilkan.

Kekurangan

9
“Saran untuk penelitian lanjutan adalah adanya
perbandingan hasil bioetanol yang dihasilkan oleh Alga
Codium Geppiorum dengan varietas lainya sehingga dapat
diukur nilai yang lebih efektif dan signifikan bioetanol yang
dihasilkan”

Anda mungkin juga menyukai