ABSTRAK
Tujuan penelitian mengetahui konsentrasi enzim papain serta suhu pemanasan yang optimal
sehingga diperoleh dangke dengan kualitas dan penerimaan konsumen yang baik. Penelitian
dirancang menggunakan Response Surface Method menggunakan Rancangan Komposit Terpusat
dengan dua faktor. Faktor pertama konsentrasi enzim papain (0,1%; 0,3%; 0,5%) dan faktor kedua
suhu pemanasan (65ºC; 75ºC; 85ºC). Hasil solusi optimal diperoleh pada perlakuan konsentrasi
enzim papain sebesar 0,21% dan suhu pemanasan sebesar 77,73 ºC dengan dangke yang memiliki
nilai kadar protein sebesar 11,93%, total padatan terlarut whey dangke sebesar 6,310Brix dan
rendemen sebesar 14,44%. Warna netral, tekstur agak tidak menyukai, rasa tidak menyukai dan
aroma netral.
Kata Kunci: Dangke; Enzim Papain; Response Surface Method; Suhu Pemanasan
ABSTRACT
The purpose is to determine the concentration of the papain enzyme and heating temperature the
optimal in order to obtained with quality and good consumer acceptance. The study was designed used the
Response Surface Method with Centralized Composite Design with two factors. The first factor is the
concentration of the papain enzyme (0.1%; 0.3%; 0.5%) and the second factor is the heating temperature
(65ºC; 75ºC; 85ºC). The optimal solution results obtained in the treatment of papain enzyme concentration
of 0.21% and heating temperature of 77.73 ºC with dangke which has a protein content value of 11.93%, the
total dissolved solids of whey dangke amounted to 6.310Brix and the yield of 14.44%. Neutral color,
somewhat disliked texture, disliked taste and neutral aroma.
57
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 1 [April 2020] 57-68
Optimasi Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Pemanasan [Pulungan dkk]
teknologi yang sederhana (Rahman, 2014). demen, sedangkan suhu pemanasan yang ter-
Proses produksi teknologi yang sederhana ini lalu tinggi berpengaruh pada rendah-nya
akan berpengaruh pada kualitas dangke yang kadar protein dan kadar air pada dangke.
dihasilkan. Optimasi konsentrasi enzim papain dan suhu
Dangke dibuat dengan memanaskan pemanasan diharapkan mampu memperbaiki
susu segar lalu diaduk agar partikel susu kualitas dangke, sehingga tujuan penelitian
mem-peroleh panas secara merata. Kemudian untuk mengetahui konsentrasi enzim papain
getah pepaya ditambahkan pada susu yang serta suhu pemanasan yang optimal sehingga
sebe-lumnya dilarutkan dengan air terlebih diperoleh dangke dengan kualitas dan
dahulu dan kembali diaduk agar getah larut penerimaan konsumen yang baik.
sehingga dapat menggumpalkan protein susu.
Gumpalan susu (curd) disaring untuk di-
pisahkan dari cairan (whey) sekaligus dicetak METODE
menggunakan tempurung kelapa. Curd dice-
tak dalam kondisi panas dengan ditekan- Pembuatan dangke menggunakan alat
tekan agar tekstur menjadi lebih kompak. timbangan digital (Mettler), panci, kompor
Kemudian dangke dikemas menggunakan (Rinnai), sendok, termometer digital TP-101,
daun pisang. Kualitas dangke yang diperoleh saringan plastik 40 mesh, kain saring 80 mesh,
ha-nya didasarkan pada tekstur serta rasa dan cetakan dari aluminium foil. Alat untuk
yang dihasilkan. Getah pepaya yang dila- analisa meng-gunakan timbangan (Mettler),
rutkan dengan air terlebih dahulu sebelum oven (Mem-mert), tanur (Thermolyne),
digunakan tidak diketahui perbandingan dan soxhlet extractor, kjeldahl des-tilation unit
konsentrasi getah yang digunakan (Hatta et al., (Buchi), desikator, labu lemak, buret, statif,
2014). Penggunaan koagulan getah pepaya cawan aluminium, cawan por-selen, mortar,
dirasa kurang efektif untuk perkembangan kertas saring, spatula, dan refraktometer.
dangke dikarenakan setiap pembuatan dang- Bahan yang digunakan untuk pem-
ke harus menyadap getah pepaya dahulu buatan dangke adalah enzim papain impor
agar getah masih segar karena getah mem- yang diproduksi oleh Perusahaan Nanning
punyai daya simpan yang tidak bertahan Pangbo Biological Engineering dari China, susu
lama (Suyanti et al., 2012). Alternatif peng- sapi segar dari KUD Batu Malang, dan garam
ganti koagulan getah pepaya yaitu enzim dapur merek “Kapal”. Bahan yang digunakan
papain sehingga daya simpannya lebih lama untuk analisa adalah sampel dangke, H2SO4,
dan bisa digunakan beberapa kali. NaOH, H3BO3, HCl, in-dikator metil biru,
Enzim papain diperoleh dari pemurnian indikator metil merah, tablet kjeldahl
getah tanaman pepaya yang dimanfaatkan (mengandung K2SO4 dan CuSO4), dan
untuk industri minuman, makanan, pengo- aquades.
lahan daging, pengolahan ikan, farmasi, kos-
metik serta tekstil (Warisno, 2003). Penelitian Rancangan Penelitian
mengenai penggunaan enzim papain sebagai Penelitian menggunakan Response
koagulan telah dilakukan oleh Arlene et al. Surface Method (RSM) dengan Rancangan
(2014) yaitu dalam pembuatan keju dengan Komposit Terpusat (Central Composit Design)
koagulan berupa enzim papain diperoleh dengan 2 faktor yaitu konsentrasi enzim
rendemen 10,75%; kadar protein 0,62%; kadar papain (X1) dan suhu pemanasan (X2),
air 42,5%; kadar lemak 0,077%; dan kadar abu masing-masing faktor mempunyai tiga level
0,046%. Berdasarkan hal tersebut, enzim pa- dengan kode +1, -1, dan 0. Faktor konsentrasi
pain dapat digunakan sebagai koagulan peng- enzim papain mempunyai titik bawah 0,1%
ganti getah pepaya pada pembuatan dangke. (X1= -1), titik tengah 0,3% (X1= 0), serta titik
Kualitas dangke yang baik dengan atas 0,5% (X1= +1). Faktor suhu pemanasan
adanya kandungan gizi menjadi aspek yang mempunyai titik bawah 65ºC (X2= -1), titik
dipertimbangkan oleh konsumen. Mukhlisah tengah 75ºC (X2= 0), dan titik atas 85ºC
et al. (2017) menyatakan bahwa penambahan (X2=+1). Respon yang dioptimasi yaitu kadar
konsentrasi enzim papain dan suhu pema- protein dangke, total padatan terlarut whey
nasan berpengaruh pada kualitas dangke. Jika dangke, kadar air dangke dan rendemen
konsentrasi enzim papain yang digunakan dangke.
terlalu tinggi akan menurunkan nilai ren-
58
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 1 [April 2020] 57-68
Optimasi Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Pemanasan [Pulungan dkk]
59
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 1 [April 2020] 57-68
Optimasi Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Pemanasan [Pulungan dkk]
Tabel 1. Rerata respon pada berbagai konsentrasi enzim papain dan suhu pemanasan
60
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 1 [April 2020] 57-68
Optimasi Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Pemanasan [Pulungan dkk]
Gambar 2. Response surface tiga dimensi total padatan terlarut whey dangke
61
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 1 [April 2020] 57-68
Optimasi Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Pemanasan [Pulungan dkk]
Hasil analysis of variance (ANOVA) terdapat air whey dalam curd. Chitranayak et
menunjukkan faktor konsentrasi enzim pa- al. (2017) menyatakan proses penekanan curd
pain memiliki nilai p 0,0100 (p<0,05) dan dengan tekanan yang se-suai berpengaruh
faktor suhu pemanasan memiliki nilai p terhadap kadar air curd, hal ini menyebabkan
0,0118 (p<0,05) yang berarti kedua faktor ber- agregat-agregat curd bergabung dan memadat
pengaruh signifikan. Kemudian hubungan sehingga air whey yang keluar dari curd
antar faktor terhadap respon dijabarkan de- menjadi lebih banyak dan air dalam curd
ngan persamaan aktual pada persamaan (3) menjadi lebih rendah.
serta digambarkan dalam response surface tiga
dimensi yang ditunjukkan pada Gambar 3. Rendemen Dangke
Analisa pemilihan model berdasarkan
model urutan jumlah kuadrat yang disa-
Y = 39,56 + 10,79X1 + 0,17X2………………....(3)
rankan adalah model kuadratik yang me-
miliki nilai F 12,77 serta nilai p 0,0210
Gambar 3. menunjukkan bahwa respon
Nilai p<0,05 maka model kuadratik
kadar air meningkat seiring meningkatnya
berpengaruh signifikan terhadap respon. Ber-
enzim papain dan suhu pemanasan. Hal ini
dasarkan uji ketidaktepatan model, nilai nilai
diduga tingginya penggunaan konsentrasi en-
p untuk model sebesar 0,8515 (p>0,05) yang
zim menyebabkan pembentukan curd menjadi
berarti model kuadratik merupakan model
tidak optimal sehingga dangke yang diha-
yang sesuai untuk respon sebesar 85,15%. Pa-
silkan memilki tekstur yang berarir dan lem-
da ringkasan model statistik, diperoleh Nilai
bek. Yuniwati (2008) menyatakan dangke
R2 sebesar 0,9285 yang berarti faktor mampu
dengan tekstur lembek masih mengandung
mempengaruhi respon rendemen sebesar
cukup banyak air sehingga kadar air dangke
92,85%. Rerata rendemen pada berbagai kon-
menjadi tinggi. Menurut Bansal et al. (2007),
sentrasi enzim papain dan suhu pemanasan
penambahan persentase enzim yang terlalu
disajikan dalam Tabel 1.
berlebihan menyebabkan kasein menjadi je-
Hasil analysis of variance (ANOVA) me-
nuh yaitu sehubungan dengan terbatasnya
nunjukkan konsentrasi enzim papain memi-
jumlah kasein yang tersedia, sehingga kasein
liki nilai p 0,0020 (p<0,05) dan suhu pema-
yang terikat dengan enzim jumlahnya
nasan memiliki nilai p 0,0003 (p<0,05), ini
konstan. Hal ini membuat aktivitas enzim
menunjukkan kedua faktor mempunyai pe-
tidak dapat bekerja optimal dan me-
ngaruh yang signifikan pada respon ren-
nyebabkan terjadi penahanan air dalam curd
demen. Kemudian hubungan antar faktor
sehingga kadar air pada curd akan meningkat.
terhadap respon rendemen dijabarkan pada
Berdasarkan Gambar 3., meningkatnya
persamaan aktual yang ditunjukkan pada
suhu pemanasan menyebabkan kadar air
persamaan (4) serta digambarkan dalam ben-
yang dihasilkan juga meningkat, hal tersebut
tuk response surface tiga dimensi yang ditun-
diduga dikarenakan ketika terjadi proses
jukkan pada Gambar 4.
penekanan curd tekanan yang diberikan
kurang maksimal karena penekanan
Y= -17,19 + 3,44X1 + 0,76X2 + 8,75E-003X1X2 –
dilakukan secara manual sehingga masih
11,30X12 – 4,59E-003X22………...(4)
62
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 1 [April 2020] 57-68
Optimasi Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Pemanasan [Pulungan dkk]
63
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 1 [April 2020] 57-68
Optimasi Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Pemanasan [Pulungan dkk]
64
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 1 [April 2020] 57-68
Optimasi Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Pemanasan [Pulungan dkk]
65
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 1 [April 2020] 57-68
Optimasi Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Pemanasan [Pulungan dkk]
66
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 1 [April 2020] 57-68
Optimasi Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Pemanasan [Pulungan dkk]
Dattatreya, -A., Scott -A.R. 2006. Moderately Science Animal. 29(1), 545-549.
acidic ph potentiates browning of sweet https://doi.org/10.5851/kosfa.2009.29.5.
whey powder. International Dairy Journal. 545
16(2006), 822-823. https://doi.org/10.10 Martínez, -M., Jorge -F.V. 2019. Develop-ment
16/j.idairyj.2005.07.006 and physicochemical characte-rization of
Fox, -P.F. 2012. Cheese: chemistry, phsysics and a functional mozzarella cheese added
microbiology. Springer. New York. with agavin. Journal Food Science
Gunasekaran, -S., Mehmet -M.A. 2003. Cheese Nutrition Research. 2(2), 87-107.
Rheolgy and Texture. CRC Press. Florida. http://www.fortunejournals.com/articl
Friedrich -J.E., Acree -T.E. 2015. Gas chroma- es/development-and-physicochemical-
tography olfactometry (gc/o) of diary characterization-of-a-functional-
product. State Agricultural Experiment mozzarella-cheese-added-with-
Station. New York (US). agavin.html
Hatta, -W., Mirnawati -B.S., Idwan -S., Mukhlisah, -A.N., Arief -I.I., Taufik -E. 2017.
Ratmawati -M. 2013. Survei potensi Physical, microbial, and che-mical
dangke susu sapi sebagai alternatif qualities of dangke produced by
dangke susu kerbau di Kabupaten different temperatures and papain
Enrekang, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu concentrations. Journal of Media Peter-
dan Teknologi Peternakan. 3(1), 40-50. nakan. 40(1): 63-70. https://doi.org/10
https://www.researchgate.net/publicat .5398/medpet.2017.40.1.63
ion/309427928_SURVEI_POTENSI_DA Nguyen, -M., Norm -R., -S. Vigneswaran. 2003.
NGKE_SUSU_SAPI_SEBAGAI_ALTER By-product Recovery from Cottage
NATIF_DANGKE_SUSU_KERBAU_DI_ cheese production by nanofil-tration.
KABUPATEN_ENREKANG_SULAWES Journal of Cleaner Production. 11(2003),
I_SELATAN_Survey_on_the_Potency_of 803-807. https://doi.org/10.1016/S0959-
_Cow_Milk_Dangke_as_an_Alternative_ 6526(02)00130-0
to_Buffalo_Milk_Dangke_in_Enreka Nollet, -L. Fidel -T. 2008. Handbook of processed
Hatta, -W., Mirnawati -B.S., Idwan S., meats and poultry analysis. CRC Press.
Ratmawati M. 2014. Survei Karakteristik Florida.
Pengolahan dan Kualitas Produk Nugroho -P., Bambang -D., Heni -R. 2018.
Dangke Susu Sapi di Kabupaten Rendemen, nilai ph, tekstur, dan
Enrekang, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu aktivitas antioksidan keju segar dengan
dan Teknologi Peternakan. 3(3): 154-161. bahan pengasam ekstrak bunga rosella
https://core.ac.uk/download/pdf/7762 ungu (Hibiscus sabdariffa L.). Jurnal
2096.pdf Teknologi Pangan. 2(1), 33–39.
Karatas -S., Zeynep -H.T., Ebru -K. 2016. https://doi.org/10.14710/jtp.2.1.%25p
Reasons of Bitterness in Ultrafiltrated Pardede, -B.E., Adhitiyawarman,
White Cheese. International Journal of Savante -A. 2013. Pemanfaatan enzim
Innovative Studies in Sciences and papain dari getah buah pepaya (carica
Engineering Technology. 2(9), 39-44. papaya l) dalam pembuatan keju cottage
https://www.academia.edu/38460515/ meng-gunakan bakteri lactobacillus
REASONS_OF_BITTERNESS_IN_ULTR bulgaricus. Jurnal Kimia Khatulistiwa. 2(3),
AFILTRATED_WHITE_CHEESE 163-168.
Khattak, -F.M., -T.N. Pasha, -Z. Hayat, -A. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jk
Mahmud. 2006. Enzymes in poultry kmipa/article/view/3979
nutrition. Joernal Anim&Plant Science. Rahman, -S. 2014. Studi Pengembangan
16(1): 1-2. https://www.researchgate. Dangke sebagai Pangan Lokal Unggulan
net/publication/267838707_Enzymes_in dari Susu di Kabupaten Enrekang.
_poultry_nutrition Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 3 (1) :
Lawless, -H.T., Hildegarde -H. 2010. Senso-ry 41-45. http://journal.ift.or.id/files/3141
evaluation of food: Principles and practices. 45%20Studi%20Pengembangan%20Dang
Springer. New York. ke%20sebagai%20Pangan%20Lokal%20
Lee, -M.R., Lee, -W.J. 2009. The role of ca Unggulan%20dari%20Susu%20Di%20Ka
equilibrium on the functional pro-perties bupaten%20Enrekang.pdf
of cheese: a review. Korean Journal of Food
67
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 1 [April 2020] 57-68
Optimasi Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Pemanasan [Pulungan dkk]
68