Anda di halaman 1dari 3

D i Balik Sakitnya Melahirkan (2)

By DR. AFIF AZHARUL FIRDAUS

ShareTweetGoogle++

Beratnya nyeri dan proses persalinan memicu tubuh ibu untuk menghasilkan endorfin
dalam jumlah besar (2). Selain itu, saat bayi telah turun ke jalan lahir, dilepaskan pula
hormon katekolamin dalam jumlah besar. Sesaat setelah lahir, kedua hormon ini
menjadi sangat tinggi di dalam tubuh ibu dan bayi (2).

Apa manfaat endorfin dan katekolamin?

Saat persalinan, hormon endorfin berperan bagi ibu untuk bertahan menghadapi nyeri
dan stres yang berat. Hormon ini juga membuat tubuh ibu “segar kembali” meski
kelelahan (2). Maka ibu dapat menyambut buah hatinya dengan gembira dan prima.
Bayi dengan kadar endorfin tinggi juga lebih segar, bersiap untuk melakukan satu
aktivitas penting yaitu kontak dengan ibu dan menyusu dini (2).

Adapun katekolamin, ia memacu produksi energi dalam jumlah besar (2). Suplai energi
juga penting bagi ibu dan anaknya. Saat menghadapi persalinan keduanya
menghabiskan banyak energi. Dengan pulihnya energi, interaksi pertama ibu dan anak
berjalan dengan baik, aktif, dan gembira. Hal ini amat berarti untuk interaksi
selanjutnya.

Peningkatan pesat endorfin dan katekolamin merupakan respon tubuh terhadap


stres/tekanan yang berat dalam proses persalinan melalui jalan lahir. Tanpa beratnya
proses persalinan, tidak muncul mekanisme lonjakan kadar endorfin dan katekolamin
seperti ini (1). Sebuah penelitian membandingkan tiga kelompok ibu bersalin:
1) persalinan melalui jalan lahir yang berlangsung selama 10 jam atau kurang,
2) persalinan melalui jalan lahir yang berlangsung selama > 10 jam
3) persalinan sectio caesaria (SC) dengan anestesi general.

Kadar endorfin dan katekolamin pada ibu dan bayi dengan persalinan normal lebih
tinggi secara signifikan dibandingkan dengan persalinan SC. Proses persalinan yang
lebih lama juga menghasilkan lonjakan endorfin dan katekolamin yang lebih tinggi (1).

Inilah sebagian hadiah dari Allah Ta’ala bagi ibu yang menghadapi beratnya persalinan.
Maka hendaklah para ibu menghadapi persalinan dengan hati yang lapang. Yakinlah
bahwa Allah Ta’ala akan memberikan ganjaran di dunia dan akhirat atas beratnya
persalinan yang dihadapi

Demikianlah, Allah Ta’ala telah menciptakan alam semesta dengan sempurna. Tidak
ada yang sia-sia pada ciptaan Allah. Bahkan pada rasa sakit yang dirasakan saat ibu
bersalin. Kita melihat sekelumit di antara hikmah peristiwa ini. Barangkali masih banyak
tanda kekuasaan-Nya yang belum tergali.

Pada megahnya penciptaan alam semesta, terdapat bukti keagungan Allah Ta’ala.
Pada besarnya manfaat ciptaan-Nya, terdapat bukti luas kasih sayang-Nya.
Pada kesempurnaan alam semesta, terdapat bukti ketinggian hikmah-Nya.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang
mengingat Allah dalam keadaan berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Wahai Rabb
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran ayat 190-191).

Referensi :
(1) Bacigalupo, G, Langner, K, Schmidt, S, & Saling, E 1987, Plasma immunoreactive
beta-endorphin, ACTH and cortisol concentrations in mothers and their neonates
immediately after delivery —their relationship to the duration of labor, The Journal of
Perinatal Medicine, vol.15(45).

(2) Lothian, JA 2005, The Birth of a Breastfeeding Baby and Mother, The Journal of
Perinatal Education,

Anda mungkin juga menyukai