DIPOLI KANDUNGAN UPTD PUSKESMAS BENTENG KOTA SUKABUMI
Disusun Oleh : Sri Bano Angel Lestari (2141111046)
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI Jl. R. Syamsudin, S.H. No. 50, Cikole, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43113 A. Pengertian Kehamilan kembar atau kehamilan multipel adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda/gemeli (2 janin), triplet ( 3 janin ), kuadruplet ( 4 janin ), Quintiplet ( 5 janin ) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang. Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandingan antara kehamilan ganda dan tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 892 , untuk kuadruplet 1 : 893 , dan seterusnya. Kehamilan kembar dapat didefinisikan sebagai kehamilan dimana 2 atau lebih embrio terbentuk secara simultan.Kehamilan kembar terjadi 1% dari seluruh kehamilan. “Two for the price of one” atau “Instant family” kedengarannya suatu hal yang baik hingga dapat disadari bahwa pada kehamilan kembar dapat terjadi peningkatan seluruh komplikasi obstetrik kecuali post maturitas. Hiperemesis, keguguran, premature partum bleeding, pertumbuhan fetus yang terganggu, kematian fetus, presentasi abnormal, malformasi dan perdarahan post partum seluruhnya dapat meningkat. Pada bayi kembar mortalitas perinatal 3-6 kali lebih besar dan resiko terjadinya cerebral palsy 6 kali lebih besar. Bayi kembar kedua dapat membawa resiko perinatal yang tinggi akibat dari presentasi sungsang dan lahir dengan aspiksia, yang disebabkan dari kontraksi atau pemisahan sebagian plasenta setelah persalinan bayi kembar pertama atau periode yang berkepanjangan dimana infant merasakan efek dari kompresi aortocaval. Berdasarkan hal ini telah menjadi prinsip yang umum untuk mempersingkat kala II persalinan pada bayi kembar dua. B. Etiologi Secara umum disebutkan bahwa sebagai etiologi gemelli sebagai hasil pembuahan dua ovum dan dua sperma (dizigotik) lebih sering terjadi daripada pembuahan satu ovum dengan satu sperma (monozigotik). Janin kembar umumnya terjadi akibat pembuahan dua ovum yang berbeda yaitu kembar ovum-ganda, dizigotik, atau fraternal. Sekitar sepertiga janin kembar berasal dari satu ovum yang dibuahi, kemudian membelah menjadi dua struktur serupa, masing-masing berpotensi berkembang menjadi individu terpisah, yaitu kembar ovum tunggal, monozigotik, atau identik. Salah satu atau kedua proses tersebut mungkin berperan dalam pembentukan kehamilan multijanin lainnya. Sebagai contoh , kuadruplet (kembar empat) dapat berasal dari satu sampai empat ovum. C. Pathway
D. Tanda dan Gejala
Hamil anak kembar sebenarnya dapat diketahui secara pasti melalui pemeriksaan USG. Meski demikian, ada beberapa tanda yang bisa dilihat untuk memperkirakan apakah Anda sedang mengalami kehamilan kembar. Selain itu, penting juga bagi Anda untuk mewaspadai komplikasi yang bisa terjadi saat hamil kembar. lebih umum terjadi pada wanita berusia 30–40 tahun. Alasannya adalah karena pada rentang usia ini, wanita berpeluang untuk melepas lebih dari 1 sel telur ketika ovulasi. Meski tidak selalu akurat, ada beberapa hal yang menjadi tanda hamil anak kembar. Dibanding wanita yang sedang hamil tunggal, wanita yang hamil kembar biasanya akan: ● Memiliki ukuran perut yang lebih besar. Ukuran perut ini sudah dapat terlihat sejak awal kehamilan ● Mengalami mual dan muntah (morning sickness) yang lebih parah ● Mengalami kenaikan berat badan yang lebih banyak ● Merasa lebih lelah ● Merasakan sakit punggung yang muncul lebih awal dan rasanya lebih menyakitkan ● Merasakan gerakan janin secara lebih dini, yakni pada trimester kedua. Pada pemeriksaan laboratorium, kadar hormon hCG wanita yang hamil anak kembar akan lebih tinggi daripada yang sedang hamil tunggal. Hormon hCG adalah hormon yang diproduksi selama kehamilan. Meski begitu, peningkatan hormon hCG ini tidak mutlak menandakan kehamilan kembar. Hal-hal di atas memang bisa menjadi tanda hamil anak kembar. Namun, untuk jawaban yang lebih pasti, Anda tetap perlu melakukan USG saat usia kehamilan menginjak 10–14 minggu.
E. Data Fokus Pengkajian
F. Analisa data G. Diagnosa Keperawatan H. Perencanaan I. Evaluasi